Anda di halaman 1dari 30

FARMAKOLOGI DASAR

“DISTRIBUSI OBAT”
Dosen Pengampu: Nofri Hendri Sandi, M.
Farm., Apt

Oleh:
Kelompok 2, S1-3C

Elsya Yefi (1801092)


Galuh Khairunnisa R. (1801093)
Grace Jessica(1801094)
R. Pebliana Syahara (1801109)
Rachel Robina (1801110)
Suci Bettiza Oktarisma (1801116)
PENDAHULUAN
Farmakokinetik
→ Perjalanan obat dalam tubuh yang meliputi:

Absorpsi, Distribusi, Metabolisme, Ekskresi.


PENDAHULUAN
Salah satu proses nasib obat didalam tubuh yaitu distribusi. Berbagai
proses transport akan terjadi pada obat, obat akan dibawa ke seluruh
bagian tubuh yang letaknya jauh dari tempat absorbsi. Proses transport
ini disebut distribusi obat.

Distribusi merupakan perpindahan obat dari sirkulasi sistemik menuju


ke suatu tempat di dalam tubuh (cairan dan jaringan). Tempat
distribusi adalah cairan pada berbagai jaringan yaitu protein plasma,
hati, ginjal, tulang, lemak, barrier darah otak, barrier plasenta.
DISTRIBUSI OBAT

Intraseluler

Interstitial

Darah

Dari plasma, obat harus melintasi membran kapiler untuk datang


ke ruang interstitial. Kemudian harus menyebrangi membran sel
untuk masuk ke dalam cairan intraseluler.
Faktor yang Mempengaruhi
Distribusi Obat
ALIRAN DARAH

Setelah obat sampai ke aliran darah, segera terdistribusi ke organ


berdasarkan jumlah aliran darah. Organ dengan aliran darah terbesar
adalah jantung, hepar, dan ginjal. Sedangkan distribusi ke organ lain
seperti kulit, lemak, dan otot lebih lambat
Faktor yang Mempengaruhi
Distribusi Obat
PERMEABILITAS KAPILER

Distribusi obat tergantung pada struktur kapiler dan struktur obat.


Faktor yang Mempengaruhi
Distribusi Obat
IKATAN PROTEIN

Obat yang beredar di seluruh tubuh


dan berkontak dengan protein
dapat terikat atau bebas. Obat yang
terikat protein tidak aktif dan tidak
dapat bekerja. Hanya obat bebas
yang dapat memberikan efek. Obat
dikatakan berikatan protein tinggi
bila >80% obat terikat protein.
Fase Distribusi Obat
JENIS – JENIS FASE

Distribusi obat dibedakan atas 2 fase berdasarkan penyebarannya di dalam


tubuh.
1. Fase Pertama 2. Fase Kedua

Distribusi fase pertama terjadi segera Distribusi fase kedua jauh lebih luas
setelah penyerapan, yaitu ke organ yaitu mencakup jaringan yang
yang perfusinya sangat baik perfusinya tidak sebaik organ di
misalnya jantung, hati, ginjal, dan atas misalnya otot, visera, kulit, dan
otak. jaringan lemak.

Hati, ginjal, otak, dan perfusi lainnya organ menerima sebagian besar obat,
sedangkan pengiriman ke otot, sebagian besar organ, kulit, dan lemak lebih
lambat.
Volume Distribusi
DEFINISI

Volume distribusi adalah volume cairan tubuh tempat suatu


obat pada akhirnya terdistribusikan, dinotasikan Vd.
Volume distribusi menggambarkan luas distribusi obat
dalam tubuh.
•  
Vd =

Dimana Q adalah jumlah obat total dan Cp adalah


konsentrasi obat dalam darah.
Volume Distribusi
TABEL Vd OBAT
Pengikatan Obat
Protein
Protein
Protein
Plasma

Ke
Ke
Ke Jaringan
Jaringan
komponen Extra
Extra
darah
vaskular

Sel Darah Lemak


Lemak
Protein Plasma
DEFINISI

Protein Plasma adalah protein yang terdapat didalam plasma darah.


Fungsinya adalah untuk pengangkutan lemak, hormon, vitamin, mineral
bahkan obat kejaringan target.

Macam – macam protein plasma: Fibrinogen, Albumin, Globulin.


Protein Plasma
FIBRINOGEN

Fibrinogen adalah salah satu protein yang disintesis oleh hati yang
merupakan reaktan fasa akut berbentuk globulin beta. Protein ini
berguna untuk proses hemostatis yang menstimulasi pembentukan
thrombus.
Protein Plasma
ALBUMIN

o Albumin adalah protein utama dalam plasma manusia (3,4 - 4,7 g/dl)

dan membentuk sekitar 60% protein plasma total sekitar 40%


albumin terdapat dalam plasma dan 60% sisanya terdapat di ruang
ekstrasel. Albumin di sintesis di hati.
o Fungsi Albumin :Memelihara tekanan osmotik, Mengusung hormon
lain khususnya yang dapat larut dalam lemak, Mengusung asam
lemak menuju hati, Mengusung obat-obatan, Mengusung bilirubin,
Mengikat ion Ca2+, Sebagai larutan penyangga, Sebagai protein
radang fase akut negatif
Protein Plasma
GLOBULIN

Globulin merupakan salah satu golongan protein yang tidak larut dalam air,
mudah terkoagulasi oleh panas, mudah larut dalam larutan garam dan
membentuk endapan dengan konsentrasi garam yang tinggi.
Globulin banyak ditemukan sebagai antibodi yang disebut imunoglobulin.
Globulin terbagi atas :
• Alpha 1 globulin
• Alpha 2 globulin
• Beta globulin
• Gamma globulin
Protein Plasma

Derajat ikatan obat dengan protein plasma ditentukan oleh:


o Afinitas obat terhadap protein
o Kadar Obat
o Kadar Protein

Tempat berikatan obat yang sifatnya asam: Albumin


Contoh: Vitamin C, Salisilat, Penicillin, Tetrasiklin

Tempat berikatan obat yang sifatnya basa: Globulin


Adenosin, Kuinin, Kloramfenikol, Digitoksin
Protein Plasma
MEKANISME KERJA

• Banyak dari obat-obatan yang bersirkulasi dalam aliran darah akan mengikat
protein plasma secara reversible.

• Obat biasanya terikat pada albumin meskipun beberapa obat terikat pada
protein lainnya. Ikatan obat dengan albumin bersifat reversibel dan ikatan
yang terlibat biasanya adalah lemah dan spesifik. Albumin serum manusia
mempunyai BM sebesar 67.500 dan tersusun oleh 20 asam amino yang
berbeda. Jenis asam amino dan posisinya dalam molekul protein menentukan
ikatannya dengan obat. Kelompok basa misalnya arginin, histidin dan lisin
bertanggung jawab mengikat obat asam, sedangkan kelompok asam amino
basa misanya asam aspartat, asam glutamat dan tirosin mengikat obat basa

• Banyaknya obat yang berikatan dengan protein plasma dapat pula dipengaruhi
oleh faktor penyakit misalnya hipoalbuminemia.
DISTRIBUSI OBAT

Setelah di absorpsi, obat akan didistribusikan ke seluruh tubuh melalui


sirkulasi darah.
Ketika obat berhasil di absorpsi, maka obat akan berada pada 2 keadaan
dalam tubuh:
• Obat bebas → berikatan dengan reseptor → menghasilkan efek
• Obat berikatan dengan Protein Plasma
Interaksi Obat
MEKANISME KERJA

• Interaksi terjadi ketika dua obat berkompetisi untuk


berikatan dengan protein plasma
• Dapat mengakibatkan peningkatan konsentrasi obat bebas
(aktif)
• Interaksi berupa displacement obat, yaitu jika suatu obat A
berikatan dengan protein plasma kemudian diberikan obat B
yang memiliki afinitas lebih tinggi untuk berikatan dengan
protein plasma, sehingga obat A didesak dari ikatannya
• Contoh obat dengan afinitas tinggi: fenitoin, warfarin,
tolbutamid
Interaksi Obat
MEKANISME KERJA
Fraksi Obat
Bebas
Peningkatan konsentrasi obat bebas dapat menyebabkan
timbulnya toksisitas
Faktor yang mempengaruhi besarnya ikatan protein obat:
• Kuantitas protein
• Interaksi obat
• Sifat fisiko – kimia obat
Lemak Sebagai
Reservoir
• Banyak obat larut lipid disimpan dalam lemak.
• Pada penderita obesitas, kandungan lemak dalam tubuh
dapat mencapai 50% dari masa tubuh, bahkan pada orang
yang kurus, lemak menyusun 10% masa tubuh
• Oleh karena itu, lemak dapat bertindak sebagai reservoir
untuk obat yang larut lipid.
• Lemak merupakan reservoir yang cukup stabil karena
kecepatan aliran darah disekitarnya relatif rendah.
Blood Barrier Brain (Sawar
Darah Otak)
DEFINISI

Sawar darah otak (SDO) adalah


struktur membran yang secara
primer berfungsi untuk melindungi
otak dari bahan-bahan kimia dalam
darah, dimana fungsi metabolik
masih dapat dilakukan.
Distribusi obat ke dalam sistem
saraf pusat dibatasi karena terdapat
sawar darah otak, yang terdiri dari
pembuluh darah kapiler dengan
dinding tebal, membatasi
pergerakan molekul obat masuk ke
dalam jaringan otak.
Blood Barrier Brain (Sawar Darah
Otak)
PENYUSUN

Sawar darah otak teridiri dari sel-sel endotelial, yang tersusun sangat rapat di
kapiler otak. Ini membuat SDO menghambat gerakan seluruh molekul kecuali
yang mampu melewati membran sel dengan kalarutan dalam lemak (oksigen,
karbondioksida, etanol, dan hormon-hormon steroid) dan yang dapat melewati
sistem transpor spesifik (gula dan asam amino). Substansi dengan berat molekul
lebih dari 500 dalton (500u) biasanya tidak dapat melewati SDO, dimana
molekul yang lebih kecil dapat melewatinya.
Sel-sel glia yang mengelilingi kapiler otak menyediakan rintangan kedua untuk
molekul-molekul yang hidrofilik, dan konsentrasi yang rendah dari protein
interstitial di otak mencegah akses molekul hidrofilik.
Blood Barrier Brain (Sawar Darah
Otak)
GAMBAR
Transfer Obat Melalui
Plasenta
DEFINISI

Plasenta atau tembuni adalah suatu organ dalam


kandungan pada masa kehamilan.
Fungsi plasenta adalah pertukaran produk-
produk metabolisme dan produk gas antara
peredaran darah ibu dan janin, serta produksi
hormon.
Sebagian besar obat yang digunakan oleh ibu
hamil dapat menembus plasenta, sehingga
embrio dan fetus dalam masa perkembangan
terpapar terhadap efek farmakologis dan
teratogenik agen tersebut.
Lantas, apa faktor yang mempengaruhi nya?
Transfer Obat Melalui
Plasenta
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

• Area Of Transfer And Diffusion


• Berat molekul obat dan konfigurasi
Distance
spatial obat
Plasenta terdiri dari 180-320 arteri
Obat dengan berat molekul antara 100-500
spinalis, sedangkan unit fungsional Dalton (Da) akan dengan mudah
plasenta adalah placenton yang mendapat menembus plasenta (obat anestesi),
aliran darah dari satu arteri spiralis. sedangkan obat dengan berat molekul 500-
Sehingga apabila terjadi penurunan aliran 1000 Da akan lebih sulit menembus
darah keplasenta akan menyebabkan plasenta dan obat dengan berat molekul
penurunan parfusi ke placenton lebih dari 1000 Da tidak bisa menembus
selanjutnya akan mempengaruhi transfer plasenta (heparin).
obat.
Transfer Obat Melalui
Plasenta
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

• Lipid Solubility
• pKa Semakin mudah kelarutan obat
Obat yang mempunyai nilai pKa-nya dalam lipid semakin mudah obat
mendekati pH ibu 7,4 dan berbentuk menembus plasenta (thiopental).
non-ion yang akan mampu
menembus plasenta dalam jumlah • Interaksi Obat
yang sangat besar. Pemakaian obat yang bermacam-
macam pada waktu yang sama
• Protein Binding pada ibu dapat mempengaruhi
Semakin mudah obat terikat oleh transfer plasenta dan akhirnya
protein semakin sulit obat tersebut mempengaruhi konsentrasi obat
menembus plasenta. Sebagai contoh pada fetus.
adalah bupivacaine.
Transfer Obat Melalui
Plasenta
MEKANISME TRANSFER OBAT

Difusi Difusi
Pasif Aktif

Fagositosis Pinositosis
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai