“DISTRIBUSI OBAT”
Dosen Pengampu: Nofri Hendri Sandi, M.
Farm., Apt
Oleh:
Kelompok 2, S1-3C
Intraseluler
Interstitial
Darah
Distribusi fase pertama terjadi segera Distribusi fase kedua jauh lebih luas
setelah penyerapan, yaitu ke organ yaitu mencakup jaringan yang
yang perfusinya sangat baik perfusinya tidak sebaik organ di
misalnya jantung, hati, ginjal, dan atas misalnya otot, visera, kulit, dan
otak. jaringan lemak.
Hati, ginjal, otak, dan perfusi lainnya organ menerima sebagian besar obat,
sedangkan pengiriman ke otot, sebagian besar organ, kulit, dan lemak lebih
lambat.
Volume Distribusi
DEFINISI
Ke
Ke
Ke Jaringan
Jaringan
komponen Extra
Extra
darah
vaskular
Fibrinogen adalah salah satu protein yang disintesis oleh hati yang
merupakan reaktan fasa akut berbentuk globulin beta. Protein ini
berguna untuk proses hemostatis yang menstimulasi pembentukan
thrombus.
Protein Plasma
ALBUMIN
o Albumin adalah protein utama dalam plasma manusia (3,4 - 4,7 g/dl)
Globulin merupakan salah satu golongan protein yang tidak larut dalam air,
mudah terkoagulasi oleh panas, mudah larut dalam larutan garam dan
membentuk endapan dengan konsentrasi garam yang tinggi.
Globulin banyak ditemukan sebagai antibodi yang disebut imunoglobulin.
Globulin terbagi atas :
• Alpha 1 globulin
• Alpha 2 globulin
• Beta globulin
• Gamma globulin
Protein Plasma
• Banyak dari obat-obatan yang bersirkulasi dalam aliran darah akan mengikat
protein plasma secara reversible.
• Obat biasanya terikat pada albumin meskipun beberapa obat terikat pada
protein lainnya. Ikatan obat dengan albumin bersifat reversibel dan ikatan
yang terlibat biasanya adalah lemah dan spesifik. Albumin serum manusia
mempunyai BM sebesar 67.500 dan tersusun oleh 20 asam amino yang
berbeda. Jenis asam amino dan posisinya dalam molekul protein menentukan
ikatannya dengan obat. Kelompok basa misalnya arginin, histidin dan lisin
bertanggung jawab mengikat obat asam, sedangkan kelompok asam amino
basa misanya asam aspartat, asam glutamat dan tirosin mengikat obat basa
• Banyaknya obat yang berikatan dengan protein plasma dapat pula dipengaruhi
oleh faktor penyakit misalnya hipoalbuminemia.
DISTRIBUSI OBAT
Sawar darah otak teridiri dari sel-sel endotelial, yang tersusun sangat rapat di
kapiler otak. Ini membuat SDO menghambat gerakan seluruh molekul kecuali
yang mampu melewati membran sel dengan kalarutan dalam lemak (oksigen,
karbondioksida, etanol, dan hormon-hormon steroid) dan yang dapat melewati
sistem transpor spesifik (gula dan asam amino). Substansi dengan berat molekul
lebih dari 500 dalton (500u) biasanya tidak dapat melewati SDO, dimana
molekul yang lebih kecil dapat melewatinya.
Sel-sel glia yang mengelilingi kapiler otak menyediakan rintangan kedua untuk
molekul-molekul yang hidrofilik, dan konsentrasi yang rendah dari protein
interstitial di otak mencegah akses molekul hidrofilik.
Blood Barrier Brain (Sawar Darah
Otak)
GAMBAR
Transfer Obat Melalui
Plasenta
DEFINISI
• Lipid Solubility
• pKa Semakin mudah kelarutan obat
Obat yang mempunyai nilai pKa-nya dalam lipid semakin mudah obat
mendekati pH ibu 7,4 dan berbentuk menembus plasenta (thiopental).
non-ion yang akan mampu
menembus plasenta dalam jumlah • Interaksi Obat
yang sangat besar. Pemakaian obat yang bermacam-
macam pada waktu yang sama
• Protein Binding pada ibu dapat mempengaruhi
Semakin mudah obat terikat oleh transfer plasenta dan akhirnya
protein semakin sulit obat tersebut mempengaruhi konsentrasi obat
menembus plasenta. Sebagai contoh pada fetus.
adalah bupivacaine.
Transfer Obat Melalui
Plasenta
MEKANISME TRANSFER OBAT
Difusi Difusi
Pasif Aktif
Fagositosis Pinositosis
TERIMAKASIH