DOSEN PENGAMPU:
OLEH:
YAYASAN UNIV.RIAU
PEKANBARU
2019
MATERI 1
Anatomi Ginjal
Struktur Ginjal
Fungsi Ginjal
Bagian Nefron
1. Kapsul Bowman
2. Glomerulus
Merupakan tubulus ginjal yang langsung berhubungan dengan kapsula Bowman dengan
panjang 15 mm. Bentuk tubulus proksimal berkelok-kelok menjalar dari korteks ke bagian
medula dan berakhir sebagai saluran yang lurus di medula ginjal (Ansa henle Desenden).
4. Lengkung Henle
Memiliki bentuk lurus dan tebal, diteruskan ke segmen tipis selanjutya ke segmen tebal,
panjangnya 12 mm, total panjang ansa Henle 2-14 mm.
Berfungsi untuk membuat cairan di medula ginjal dalam konsentrasi asam, karena pada
Lengkung Henle terdapat NaCl (Garam) dalam konsentrasi tinggi, sehingga cairan dalam
lengkung henle selalu dalam keadaan hipertonik.
Merupakan bagian tubulus ginjal yang berkelok-kelok dan jauh letaknya dari kapsula
Bowman. Tubulus ini memiliki panjang 5 mm. Tubulus distal dari masing-masing nefron
bermuara ke duktus koligens yang panjangnya 20 mm.
Syaraf Ginjal
Aorta Abdominalis
JANTUNG
Arteri Renalis
Vena Cara Inferior
2. Nefritis
Nefritis adalah peradangan pada nefron karena bakteri
Stretococcus yang masuk melalui saluran pernapasan. Dari
saluran pernapasan, bakteri terbawa oleh darah ke ginjal.
Akibat adanya peradangan, protein yang masuk bersama
urin primer tidak dapat disaring, sehingga akan ikut keluar
bersama urin. Nefritis kronis biasanya terjadi pada orang
lanjut usia yang ditandai dengan tekanan darah tinggi,
pengerasan pembuluh darah dalam ginjal, dan rusaknya
glomelurus atau tubulus.
3. Diabetes Insipidus
Diabetes insipidus adalah suatu penyakit yang disebabkan kelenjar hipofisis gagal
mensekresi hormone antidiuretic (ADH), sehingga ekskresi urin meningkat. Pada
umumnya, urin yang diekskresikan berjulan antara 4-6 liter hingga 12-15 liter setiap hari,
tergantung dari jumlah air minum yang diminum. Penderita diabetes insipidus cenderung
mengalami dehidrasi dan mengeluarkan terlalu banyak elektrolit dari cairan tubuh. Akan
tetapi, kecenderungan ini diimbangi oleh perasaan ingin minum dan ingin makan makanan
yang lebih banyak mengandung garam. Penyakit ini umumnya ditimbulkan oleh tumor di
hipotalamus atau hipofisis yang mengakibatkan rusaknya bagian hipotalamus yang
mengatur sekresi hormone antidiuretic.
4. Albuminaria
Albuminaria yaitu terdapatnya molekul albumin dalam urin. Albuminaria disebabkan oleh
kerusakan pada alat filtrasi dalam ginjal sehingga protein dapat lolos pada proses filtasi.
5. Kencing batu
Kencing batu atau batu ginjal, yaitu terbentukanya butiran-butiran dari senyawa kalsium
dan penimbunan asam urat, sehingga membentuk CaCO3 (kalsium karbonat) pada ginjal
atau saluran urin. Kencing batu dapat terjadi karena faktor hormone (yang dihasilkan
kelenjar anak gondok paratiroid), atau jika seseorang kurang minum atau sering menahan
buang air kecil.
6. Diabates mellitus
Diabetes mellitus atau dikenal dengan kencing manis, yaitu terdapat nya glukosa dalam
urin yang disebabkan menurun nya sekresi hormone insuilin oleh pancreas. Hal ini
menyebabkan teganggunya proses perombakan glikogen menjadi glukosa dan rabsorpsi
glukosa dalam glomerulus.
MATERI 2
SISTEM URINARI
2. URETER
Pembuluh darah Ureter yaitu Arteri renalis, Arteri spermatika interna, Arteri
hipogastrika, Arteri vesika inferior
3. KANDUNG KEMIH (VESIKA URINARIA)
4. URETRA
Male: Female:
• Uretra berjalan berkelok-kelok melalui • uretra terletak dibelakang simfis
tengah-tengah prostat kemudian pubis berjalan miring sedikit
menembus lapisan fibrosa yang keatas
menembus tulang pubis kebagian penis. • Uretra memiliki panjang 4-6,5 cm
• Berukuran panjang ±20 cm uretra pria • Lapisan uretra pada wanita terdiri
terdiri dari tiga bagian uretra dari tunika muskularis (sebelah
prostatic,uretra membranosa,dan uretra luar),lapisan spongeosa yang
kavernosa merupakan pleksus dari vena-
• Lapisan uretra pria terdiri dari lapisan vena,dan lapisan mukosa (lapisan
mukosa (lapisan paling dalam) dan sebelah dalam).
lapisan submukosa
FISIOLOGI SISTEM URINARIA
Tubulus Kolektivus
Pelvis Ginjal Gerakan
( T4 Pengumpulan)
Peristaltik Uretra
Vesika Urinaria
Uretra
( Kandung Kemih)
Urin Primer: Air, garam,
asam amino, glukosa, dan
urea, urobilin
Mikturisi adalah proses pengeluaran urin sebagai gerak refleks yang dikendalikan sistem
persyarafan dimana gerakan dilakukan oleh kontraksi kandung kemih
SKEMA PEMBENTUKAN UROBILIN (PEMBERI WARNA URIN)
Jika seseorang menderita gagal ginjal Hal ini akan menyebabkan terjadinya
kronis, dimana pengeluarancairan tubuh penyempitan dini pembuluh koroner,
terganggu, maka volume urin yang otot jantung akan mengalami
keluar akan sedikit sehingga terjadi gangguan akibat volume cairan tubuh
penimbunan cairan. yang tinggi, dan menyebabkan
tekanan darah juga meningkat.
Hal ini akan menyebabkan penurunan jumlah darah ke ginjal. Jika hal ini
berlangsung lama maka fungsi ginjal juga akan terganggu.
Aldosteron berperan
Integrasi lainnya dalam mengatur
+ +
Ginjal juga bisa tingkat Na dan K
meningkatkan tekanan dalam tubuh →
darah dengan tekanan darah serta
Jika tekanan darah menghasilkan enzim keseimbangan
menurun, ginjal akan yang disebut renin → cairan dan elektrolit
mengurangi hormon angiotensin → dapat terjaga
Jika tekanan darah pembuangan garam pelepasan hormon
meningkat, ginjal akan dan air → volume aldosteron.
menambah darah bertamabah dan
pengeluaran garam dan tekanan darah kembali
air → berkurangnya normal.
volume darah dan
mengembalikan
tekanan darah normal.
Caranya yaitu :
Gangguan mineral dan tulang pada penyakit ginjal kronis, atau disebut juga
Chronic Kidney Disease-Mineral and Bone Disorder (CKD-MBD) terjadi ketika
ginjal gagal untuk mempertahankan tingkat kalsium dan fosfor yang tepat dalam
darah, menyebabkan kadar hormon tulang yang abnormal.
CAIRAN INTRASELULER
40%
CAIRAN INTRAVASKULAR
Cairan tubuh
60% CAIRAN INTERSTITIAL
Meningkatkan permeabilitas H2O dan Na+ ADH ada hubungannya dengan kel. Sudoferius di kulit
di antara tubulus distal & kolektivus, shg menurunkan kehilangan air
direabsorpsi kembali. Shg air dihambat Pd vasokontriksimeningkatkan tdorg yg haus td
keluar untuk menjaga volume darah meningkataliran darah menjadi lebih kuat tekanannya,
volume sedikit
merangsang Angiotensin I
Paru-paru
Enzim Angiotensin II menyebabkan
ACE
Merangsang
korteks adrenal
untuk
meningkatkan mekan reabsorpsi
sekresi aldosteron Na+(ekstraselilar), H2O,
K+ intraselular (antara
tubulus distal dan
kolektivus), berarti
mekan TD juga
normal
MATERI 4
KULIT
RAMBUT
SISTEM
INTEGUMEN / KUKU
SISTEM PELIPUT
KELENJAR SEBACEOUS ( MINYAK)
KELENJAR SERUMINUS
KULIT
Epidermis
Struktur Kulit
Dermis
Lapisan Subkutan
Epidermis
Lapisan Subkutan
RESEPTOR INDRA PERABA
Tirosinase
Sinar UV
Granul Melanin ( Coklat)
Transformasi
RAMBUT
KUKU
Stimulasi reaksi
Stress (panas) Impuls ke otak
di kulit
Suhu tubuh
pendinginan
normal
MATERI 5
MATA
KULIT HIDUNG
LIDAH TELINGA
MATA
Bola mata
Kelopak mata
PUPIL LENSA
PERSEPSI
BAU KORTEKS
SADAR
RONGGA
TALAMUS
HIDUNG
NERVUS LOBUS
OLFAKTORIUS TEMPORALIS
Koklea (cairan
didalam koklea Jendela oval Masuk ketelinga
bergetar) bergetar bagian dalam
Lobus temporalis
MATERI 6
SISTEM MUSKULOKELETAL
OTOT
Otot adalah sekumpulan sel otot yg membentuk jaringan. Yg berfungsi
menggerakan tulang. Sel-sel otot mempunyai kemampuan berkontraksi (bentuk sel
memendek ) & melakukan relaksasi (kembali ke ukuran semula). Oleh karena itu
jaringan otot disebut sebagai alat gerak aktif.
SENDI
Sendi merupakan perhubungan antartulang sehingga tulang dapat digerakkan. Hubungan dua
tulang disebut persendian (artikulasi). Pada persendian terdapat cairan pelumas (cairan
sinofial)