Anda di halaman 1dari 30

TUGAS RESUME

ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA II

DOSEN PENGAMPU:

MIRA FEBRINA M.Sc,Apt

OLEH:

NOVELIA SUKISTA (1801063)

SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI RIAU

YAYASAN UNIV.RIAU

PEKANBARU

2019
MATERI 1

ANATOMI FISIOLOGI GINJAL

Anatomi Ginjal

Ginjal merupakan suatu organ yang berwarna


kemerahan, berbentuk seperti kacang dan
terletak dibawah pinggang diantara peritoneum
dan dinding abdomen posterior.

Kedua ginjal ini berada di kanan dan kiri


columna vertebralis setinggi vertebra T12
hingga L3

Ginjal berjumlah 2 buah, berat + 150 gr (125 –


170 gr pada Laki-laki, 115 – 155 gr pada
perempuan); panjang 5 – 7,5 cm; tebal 2,5 – 3
cm.

Struktur Ginjal
Fungsi Ginjal

Mengatur volume air (cairan) dalam tubuh

Mengatur keseimbangan osmotic dan


mempertahankan keseimbangan ion yang
optimal dalam plasma (keseimbangan elektrolit).

Mengatur keseimbangan asam basa cairan tubuh,


bergantung pda apa yang dimakan.

Mengekskresikan produk-produk sisa


metabolisme tubuh.

Bagian Nefron
1. Kapsul Bowman

 Yaitu bagian ginjal yang berbentuk seperti


kantong / kapsul yang mengelilingi dan
membungkus glomerulus.
 Berfungsi untuk mengumpulkan cairan dari
darah yang telah disaring oleh glomerulus.

2. Glomerulus

Yaitu gulungan atau anyaman kepiler yang terletak


di dalam kapsula Bowman

Glomerulus menerima darah dari arteriola aferen


dan meneruskan darah ke sistem vena melalui
arteriola eferen.

Glomerulus ginjal berfungsi untuk menyaring


darah, hasil saringan glomerulus adalah urin
primer
3. Tubulus Kontortus Proksimal

 Merupakan tubulus ginjal yang langsung berhubungan dengan kapsula Bowman dengan
panjang 15 mm. Bentuk tubulus proksimal berkelok-kelok menjalar dari korteks ke bagian
medula dan berakhir sebagai saluran yang lurus di medula ginjal (Ansa henle Desenden).

4. Lengkung Henle

 Memiliki bentuk lurus dan tebal, diteruskan ke segmen tipis selanjutya ke segmen tebal,
panjangnya 12 mm, total panjang ansa Henle 2-14 mm.
 Berfungsi untuk membuat cairan di medula ginjal dalam konsentrasi asam, karena pada
Lengkung Henle terdapat NaCl (Garam) dalam konsentrasi tinggi, sehingga cairan dalam
lengkung henle selalu dalam keadaan hipertonik.

5. Tubulus Kontortus Distal

 Merupakan bagian tubulus ginjal yang berkelok-kelok dan jauh letaknya dari kapsula
Bowman. Tubulus ini memiliki panjang 5 mm. Tubulus distal dari masing-masing nefron
bermuara ke duktus koligens yang panjangnya 20 mm.
Syaraf Ginjal

Ginjal mendapatkan persarafan dari fleksus renalis.


Saraf ini berfungsi untuk mengatur jumlah darah
yang masuk ke dalam ginjal, saraf ini berjalan
bersamaan dengan pembuluh darah yang masuk ke
ginjal.

Peredaran Darah Ginjal

Aorta Abdominalis
JANTUNG

Arteri Renalis
Vena Cara Inferior

Arteri Segmentalis Vena Renalis

Arteri Loburalis Vena Loburalis

Arteri Arkuata Vena Arkuata

Arteri Interlobularis Vena Interlobualis

Arteri Afferent Veritubular Kapiler

Kapiler Glomerulus Arteri Efferent


Gangguan dan Kelainan Ginjal

1. Gagal ginjal dan uremia


Kegagalan fungsi ginjal yang akut dapat menyebabkan
nefritis, pendarahan dan fungsi ginjal terhenti secara tiba-
tiba. Gejala yang umum adalah tidak tebentuknya urin yang
disebut anuria. Gejala ini berbahaya karena dapat
menimbulakan uremia.
Uremia yaitu terbawanya urin ke dalam aliran darah yang
disebabkan adanya kebocoran pada salah satu saluran dalam
nefron. Akibat dari keadaan tersebut, penyerapan air oleh
darah akan terganggu, sehingga terjadi penimbunan air pada
kaki dan timbul bengkak (edema), demikian pula pada
organ tubuh yang lain.

2. Nefritis
Nefritis adalah peradangan pada nefron karena bakteri
Stretococcus yang masuk melalui saluran pernapasan. Dari
saluran pernapasan, bakteri terbawa oleh darah ke ginjal.
Akibat adanya peradangan, protein yang masuk bersama
urin primer tidak dapat disaring, sehingga akan ikut keluar
bersama urin. Nefritis kronis biasanya terjadi pada orang
lanjut usia yang ditandai dengan tekanan darah tinggi,
pengerasan pembuluh darah dalam ginjal, dan rusaknya
glomelurus atau tubulus.

3. Diabetes Insipidus
Diabetes insipidus adalah suatu penyakit yang disebabkan kelenjar hipofisis gagal
mensekresi hormone antidiuretic (ADH), sehingga ekskresi urin meningkat. Pada
umumnya, urin yang diekskresikan berjulan antara 4-6 liter hingga 12-15 liter setiap hari,
tergantung dari jumlah air minum yang diminum. Penderita diabetes insipidus cenderung
mengalami dehidrasi dan mengeluarkan terlalu banyak elektrolit dari cairan tubuh. Akan
tetapi, kecenderungan ini diimbangi oleh perasaan ingin minum dan ingin makan makanan
yang lebih banyak mengandung garam. Penyakit ini umumnya ditimbulkan oleh tumor di
hipotalamus atau hipofisis yang mengakibatkan rusaknya bagian hipotalamus yang
mengatur sekresi hormone antidiuretic.

4. Albuminaria
Albuminaria yaitu terdapatnya molekul albumin dalam urin. Albuminaria disebabkan oleh
kerusakan pada alat filtrasi dalam ginjal sehingga protein dapat lolos pada proses filtasi.
5. Kencing batu
Kencing batu atau batu ginjal, yaitu terbentukanya butiran-butiran dari senyawa kalsium
dan penimbunan asam urat, sehingga membentuk CaCO3 (kalsium karbonat) pada ginjal
atau saluran urin. Kencing batu dapat terjadi karena faktor hormone (yang dihasilkan
kelenjar anak gondok paratiroid), atau jika seseorang kurang minum atau sering menahan
buang air kecil.

6. Diabates mellitus
Diabetes mellitus atau dikenal dengan kencing manis, yaitu terdapat nya glukosa dalam
urin yang disebabkan menurun nya sekresi hormone insuilin oleh pancreas. Hal ini
menyebabkan teganggunya proses perombakan glikogen menjadi glukosa dan rabsorpsi
glukosa dalam glomerulus.

MATERI 2

SISTEM URINARI

Sistem Urinari merupakan suatu sistem dimana terjadinya proses


penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang tidak
dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang masih
dipergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang tidak dipergunakan lagi oleh
tubuh larut dalam air dan dikeluarkan berupa urin (air kemih).

Anatomi Sistem Urinari


1. GINJAL • Corteks
Tampak agak pucat, terdapat : Corpusculi Renalis/
korpus renalis/ Malpighi (glomerulus dan kapsul
Bowman), Tubuli Contorti, Permulaan Tubulus
Collectus, Tubulus kontortus proksimal dan tubulus
kontortus distalis.
• Medulla
Terdiri dari 9-14 bangunan berbentuk piramid disebut
Piramid Renalis, ujung piramid akan menjadi Colix
Minor, beberapa Colix Minor bergabung menjadi Colix
Major, beberapa Colix Major bergabung menjadi Pelvis
Renalis dan berlanjut sebagai ureter
• Nefron
Secara mikroskopis ginjal terdiri dari Nefron berjumlah
+2,4 Juta. Nefron terdiri dari :
1.Glomerolus, dimana terjadi proses filtrasi
2.Tubulus, dimana cairan filtrasi diubah menjadi urin

2. URETER

Ureter terletak di posterior dinding abdomen, di luar rongga peritonium, yang


memasuki kandung kemih dalam sudut miring. Ureter yaitu saluran dengan panjang
sekitar 25-30 cm dan garis tengah 3 mm, mengangkut urine dari ginjal ke kandung
kemih.

Lapisan didinding ureter menimbulkan gerakan-gerakan peristaltik akan mendorong


air kemih masuk ke dalam kandung kamih (vesika urinaria). Gerakan peristaltik
mendorong urine melalui ureter yang diekskresikan oleh ginjal dan disemprotkan
dalam bentuk pancaran, melalui osteum uretralis masuk ke dalam kandung kemih.

Pembuluh darah Ureter yaitu Arteri renalis, Arteri spermatika interna, Arteri
hipogastrika, Arteri vesika inferior
3. KANDUNG KEMIH (VESIKA URINARIA)

Kandung kemih berfungsi sebagai penampung air seni (urine).


Kandung kemih terisi penuh sebanyak 150 ml.

4. URETRA

Male: Female:
• Uretra berjalan berkelok-kelok melalui • uretra terletak dibelakang simfis
tengah-tengah prostat kemudian pubis berjalan miring sedikit
menembus lapisan fibrosa yang keatas
menembus tulang pubis kebagian penis. • Uretra memiliki panjang 4-6,5 cm
• Berukuran panjang ±20 cm uretra pria • Lapisan uretra pada wanita terdiri
terdiri dari tiga bagian uretra dari tunika muskularis (sebelah
prostatic,uretra membranosa,dan uretra luar),lapisan spongeosa yang
kavernosa merupakan pleksus dari vena-
• Lapisan uretra pria terdiri dari lapisan vena,dan lapisan mukosa (lapisan
mukosa (lapisan paling dalam) dan sebelah dalam).
lapisan submukosa
FISIOLOGI SISTEM URINARIA

Darah Glomerulus Urin Primer Tubulus Kontortus


Proksimal (Reabsorbsi)
(Filtrasi)

Urin Sesungguhnya Tubulus Kontortus Urin Sekunder


Distal ( Augmentasi)

Tubulus Kolektivus
Pelvis Ginjal Gerakan
( T4 Pengumpulan)
Peristaltik Uretra

Vesika Urinaria
Uretra
( Kandung Kemih)
Urin Primer: Air, garam,
asam amino, glukosa, dan
urea, urobilin

Urin Sekunder: Air,


garam, urea, Urobilin
KOMPOSISI
PROSES Urin Sesungguhnya: Air,
URINARY garam, urea, dan urobilin

SKEMA MEKANISME BERKEMIH

Mikturisi adalah proses pengeluaran urin sebagai gerak refleks yang dikendalikan sistem
persyarafan dimana gerakan dilakukan oleh kontraksi kandung kemih
SKEMA PEMBENTUKAN UROBILIN (PEMBERI WARNA URIN)

HEME Bilirubin Oksidasi Urobilin

SKEMA PEMBENTUKAN UREA (PEMBERI BAU URIN)

Hati menghasilkan amonia Amonia + Co2 + Asam aspartat Urea

Kadar normal Urea dalam darah: 7 – 20 mg/dL

PERBEDAAN URIN NORMAL DAN ABNORMAL


MATERI 3

INTEGRASI GINJAL DENGAN ORGAN LAIN &


KESEIMBANGAN ELEKTROLIT

Integrasi Ginjal Dengan Jantung


Jadi, gagal ginjal akan mengakibatkan
terjadinya penyakit jantung koroner lebih
Ginjal bekerja membersihkan darah, dini, aritmia (gangguan irama
mengekresikan zat-zat sisa, dan cairan jantung), bahkan gagal jantung.
berlebih dari dalam tubuh.

Jika seseorang menderita gagal ginjal Hal ini akan menyebabkan terjadinya
kronis, dimana pengeluarancairan tubuh penyempitan dini pembuluh koroner,
terganggu, maka volume urin yang otot jantung akan mengalami
keluar akan sedikit sehingga terjadi gangguan akibat volume cairan tubuh
penimbunan cairan. yang tinggi, dan menyebabkan
tekanan darah juga meningkat.

Jantung bekerja memompa darah yang kaya akan oksigen ke seluruh


bagian tubuh termasuk ginjal.

Jika seseorang telah menderita gagal jantung, dimana kemampuan otot


jantung menurun sehingga jumlah darah yang dipompakan tidak mencukupi
untuk keperluan tubuh

Hal ini akan menyebabkan penurunan jumlah darah ke ginjal. Jika hal ini
berlangsung lama maka fungsi ginjal juga akan terganggu.

Integrasi Ginjal Dengan volume darah

Hormon Aldosteron, sbg respon terhadap kadar Kalium


darah yang tinggi dan
Natrium darah yg rendah atau terhadap penurunan tekanan
darah, merangsang
+
reasorbsi ion Na dan air → tekanan darah normal .
Hormon Natriuetic hormon (ANH), Antagonis dari aldosteron yg disekresikan oleh
atrium jantung saat dinding atrium teregang oleh tekanan darah yg tinggi,
+
menurunkan reasorbsi ion Na dan air oleh ginjal.

Aldosteron berperan
Integrasi lainnya dalam mengatur
+ +
Ginjal juga bisa tingkat Na dan K
meningkatkan tekanan dalam tubuh →
darah dengan tekanan darah serta
Jika tekanan darah menghasilkan enzim keseimbangan
menurun, ginjal akan yang disebut renin → cairan dan elektrolit
mengurangi hormon angiotensin → dapat terjaga
Jika tekanan darah pembuangan garam pelepasan hormon
meningkat, ginjal akan dan air → volume aldosteron.
menambah darah bertamabah dan
pengeluaran garam dan tekanan darah kembali
air → berkurangnya normal.
volume darah dan
mengembalikan
tekanan darah normal.

Integrasi Ginjal Dengan Hati

Ginjal dan hati sama-sama berfungsi mengolah darah,


• Hati bekerja untuk merombak darah. Hasil dari perombakan
darah tersebut akan disalurkan menuju ginjal yang
selanjutnya dibuang bersama urin
• ginjal bekerja untuk menyaring darah dan membuang hasil
penyaringan darah tersebut

Sirosis/terbentuknya Tekanan pada Vena Tubuh akan menerima


(Hipertensi Porta) sinyal bahwa volume
jaringan parut di hati
darah dalam tubuh turun
dan mencoba untuk
meningkatkan volumenya

Caranya yaitu :

1. Dengan vasokonstriksi pada ginjal untuk mempertahankan darah supaya


tidak disaring dan dikeluarkan menjadi urin dan

2. Mempertahankan kadar garam yang dapat meningkatkan tekanan darah.


Integrasi Ginjal Dengan Kulit

Pada saat cuaca dingin:


Pada saat cuaca panas:
Pembuluh darah akan
Pembuluh darah di sekitar kulit akan menyusut
mengembang yang menyebabkan
pori-pori kulit ikut mengembang. Sehingga keringat yang
seharusnya dikeluarkan oleh
Menyebabkan keringat keluar melalui kulit, digantikan pengeluaran
pori-pori. urin oleh ginjal
Dengan begitu ginjal yang tugasnya Hal ini menyebabkan kita
mengeluarkan urin, digantikan oleh selalu ingin buang air kecil
kulit yang mengeluarkan keringat pada saat cuaca dingin
(tentu saja komposisi keringat dan
urin berbeda).

Integrasi Ginjal Dengan Tulang

Gangguan mineral dan tulang pada penyakit ginjal kronis, atau disebut juga
Chronic Kidney Disease-Mineral and Bone Disorder (CKD-MBD) terjadi ketika
ginjal gagal untuk mempertahankan tingkat kalsium dan fosfor yang tepat dalam
darah, menyebabkan kadar hormon tulang yang abnormal.

Keseimbangan Elektrolit Tubuh

Elektrolit adalah zat kimia yang menghasilkan partikel-partikel bermuatan listrik


yang disebut ion jika berada dalam larutan. Cairan dan elektrolit masuk ke dalam
tubuh melalui makanan, minuman, dan cairan intravena (IV) dan di distribusi ke
seluruh bagian tubuh.

CAIRAN INTRASELULER
40%
CAIRAN INTRAVASKULAR

Cairan tubuh
60% CAIRAN INTERSTITIAL

CAIRAN EKSTRASELULER 20% CAIRAN TRANSELULER


Mekanisme Ginjal dalam Pengaturan Volume Cairan Ekstrasel

Pengeluaran air dari tubuh diatur oleh ginjal dan otak.


Hipotalamus mengatur konsentrasi garam didalam darah, dengan
merangsang kelenjar pituitari mengeluarkan hormon antidiuretika
(ADH)

ADH dikelurkan bila volume darah atau tekanan darah terlalu


rendah. ADH merangsang ginjal untuk menahan atau menyerap
kembali air dan mengeluarkannya kembali kedalam tubuh.

Bila cairan ekstrasel menjadi terlalu pekat, cairan akan ditarik


dengan cara osmosis keluar dari sel osmoreseptor, sehingga
ukurannya berkurang dan menimbulkan sinyal saraf yang tepat di
dalam hipotalamus agar menghasilkan sekresi ADH tambahan

Sebaliknya, bila cairan ekstrasel menjadi terlalu encer, air bergerak


dengan cara osmosis ke arah yang berlawanan, yaitu masuk ke
dalam sel, dan menurunkan sinyal untuk sekresi ADH.

Kerja ADH ginjal yang paling penting adalah meningkatkan


permeabilitas air pada tubulus distal, tubulus koligentes, dan epitel
duktus koligentes. Hal ini membantu tubuh untuk menyimpan air
dalam keadaan seperti dehidrasi.

Integrasi Ginjal dengan Keseimbangan Elektrolit

Mengontrol jumlah garam (natrium) yang difiltrasi dengan pengaturan Laju


Filtrasi Glomerulus (LFG)/ Glomerulus Filtration Rate (GFR)

Mengontrol jumlah Na+ yang direabsorbsi di tubulus ginjal. Jumlah


Na+ yang direabsorbsi juga bergantung pada sistem yang berperan
mengontrol tekanan darah

Sistem Renin-Angiotensin-Aldosteron merupakan system yang berperan


dalam mengontrol tekanan darah, yaitu yang mengatur reabsorbsi Na+ dan
retensi Na+ di tubulus distal dan collecting
Osmoreseptor Stimulus yg menyebabkan
Hubungan otak dengan
(hipotalamus) osmolaritas darah meningkat,
ginjal
karena volume darah
berkurang
Kelenjar
pituitari Apa yg dirasakan ketika tubuh/otak yg reseptornya
terangsang karena stimulus volume darah berkurang? ketika
vol darah berkurang,
ADH HAUSminum hingga mencapai set point osmolaritas darah
normalHOMEOSTATIS

Meningkatkan permeabilitas H2O dan Na+ ADH ada hubungannya dengan kel. Sudoferius di kulit
di antara tubulus distal & kolektivus, shg menurunkan kehilangan air
direabsorpsi kembali. Shg air dihambat Pd vasokontriksimeningkatkan tdorg yg haus td
keluar untuk menjaga volume darah meningkataliran darah menjadi lebih kuat tekanannya,
volume sedikit

Meningkatkan reabsorpsi shg Ginjal mengontrol


osmolaritas darah bisa dicegah - vol.ekstraseluler : mempertahankan keseimbangan garam
(Na+) dan osmolaritas darah yg homeostatis 300mOsm/L
- Keseimbangan asam basa : menyerap/melepas kembali
Saat volume darah menurun, osmolaritasnya ion bikarbonat(CHO₃⁻), hidrogen. Tergantung jika ia terlalu
meningkat. Karena pelarutnya berkurang Saat basa akan melepaskan hidrogen, jika terlalu asam akan di
hal ini terjadi, akan dicapai HOMEOSTATIS. reabsorpsi. Begitu juga bikarbonat
Osmolaritas 300 msOm/L Hub ginjal dgn paru2 :
Paru-paru mengekskresikan H+ dan CO2, memberi buffer kimia
dlm darah

Yg membuat osmoreseptor Sel juxtaglomerular berada pd Macula densa, sensitive thd


terangsang : apparatus juxtaglomerular(alat) konsentrasi Na+ shg merangsang
Dipersinggungan antara lengkung sel juxta untuk mensekresikan
pevol darah renin. Kaoan disekresi? Pd salah
henle dengan dg arteriol aferen
peTD satu keadaan dismping
dehidrasi krn kekurangan Na=
pendarahan Renin (enzim)  mempercepat
reaksi, membantu pengubahan
sesuatu mnjdi bentuk lain

Hati Angiotensinogen menjadi

Vasokontriksi arteriola(cbg arteri)  me


kan TD, sampai normal

merangsang Angiotensin I
Paru-paru
Enzim Angiotensin II menyebabkan
ACE

Merangsang
korteks adrenal
untuk
meningkatkan mekan reabsorpsi
sekresi aldosteron Na+(ekstraselilar), H2O,
K+ intraselular (antara
tubulus distal dan
kolektivus), berarti
mekan TD juga
normal
MATERI 4

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM INTEGUMEN

KULIT

RAMBUT
SISTEM
INTEGUMEN / KUKU
SISTEM PELIPUT
KELENJAR SEBACEOUS ( MINYAK)

KELENJAR SUDORIFEROUS ( KERINGAT)

KELENJAR SERUMINUS
KULIT

Epidermis

Struktur Kulit
Dermis

Lapisan Subkutan

Epidermis

Epidermis merupakan lapisan teratas pada kulit manusia dan memiliki


tebal yang berbeda-beda:
 400-600 μm untuk kulit tebal (kulit pada telapak tangan dan kaki)
 75-150 μm untuk kulit tipis (kulit selain telapak tangan dan kaki,
memiliki rambut).

Epidermis tersusun dari 4 macam


sel yaitu :
1. Keratinosit
2. Sel-sel Langerhans
3. Melanosit
4. Sel-sel Merkel
Dermis

Merupakan bagian yang paling


penting di kulit yang sering
dianggap sebagai “True
Skin” karena 95% dermis
membentuk ketebalan kulit (± 0,5 –
2,5 mm).
Penyusun utama dari dermis adalah
kolagen

Lapisan Subkutan
RESEPTOR INDRA PERABA

FISIOLOGI PIGMENTASI KULIT

Tirosinase

Tirosin 3,4 dihidroksifenilalanin (DOPA) Dopaquinon

Sinar UV
Granul Melanin ( Coklat)
Transformasi

Granul Karoten ( Orange)

RAMBUT

 Pertumbuhan rambut ± 1mm tiap 3 hari.


 Kehilangan rambut pada orang dewasa ± 70-100 rambut/hari.
 Genetik dan Hormon mempengaruhi ketebalan rambut dan
distribusi rambut di perrmukaan tubuh.
FUNGSI:
 Menjaga kulit kepala dari cedera, sinar matahari
 Melindungi mata dari partikel asing (alis dan bulu mata)
 Melindungi dari partikel asing dan debu (rambut hidung dan telinga
luar)
 Reseptor sentuh
Struktur Rambut

KUKU

 Kuku merupakan modifikasi dari salah satu bentuk


kulit.Di dalam kuku tidak terdapat syaraf yang dialiri
oleh pembuluh darah. Sehingga setiap kita
memotong kuku tidak berdarah karena tidak dialiri
oleh pembuluh darah.

 Sel kuku tumbuh dan memproduksi protein yang


dikenal sebagai keratin, kemudian sel yang berisi
zat keratin ini terdorong keluar karena banyak nya
sel baru yang tumbuh dibelakangannya
SKEMA FUNGSI KULIT PD HOMEOSTASIS SUHU TUBUH

Stimulasi reaksi
Stress (panas) Impuls ke otak
di kulit

Kel. Keringat interpretasi


merespon dg cara Impuls ke kel. impuls dan
mengeluarkan keringat seleksi respon di
keringat otak

Suhu tubuh
pendinginan
normal

MATERI 5

ANATOMI FISIOLOGI PANCA INDRA

MATA

KULIT HIDUNG

LIDAH TELINGA
MATA

BAGIAN DARI ALAT PEGLIHATAN BESERTA KELENGKAPANNYA

Bola mata

Otot-otot penggerak bola mata

Kelopak mata

Kelenjar air mata


Mekanisme Indra Penglihatan

CAHAYA SARAF OPTIK OTAK

KORNEA SEL BATANG

PUPIL LENSA

INDERA PEMBAU (HIDUNG)

BAGIAN HIDUNG TERDIRI DARI

Sel-sel pembau sebagai reseptor yang


Sel penyokong berupa epitel-epitel
berupa sel-sel saraf.
Mekanisme Indra Pembau

PERSEPSI
BAU KORTEKS
SADAR

RONGGA
TALAMUS
HIDUNG

NERVUS LOBUS
OLFAKTORIUS TEMPORALIS

INDRA PENDENGARAN (TELINGA)


• Telinga merupakan alat penerima gelombang suara atau gelombang udara
kemudian gelombang mekanik ini diubah menjadi impuls pulsa listrik dan
diteruskan ke korteks pendengaran melalui saraf pendengaran. Telinga
merupakan organ pendengaran dan keseimbangan.
• Telinga manusia menerima dan mentransmisikan gelombang bunyi ke otak di
mana bunyi tersebut akan dianalisa dan diintrepetasikan. Telinga dibagi
menjadi 3 bagian.
Mekanisme Indra Pendengaran

Gelombang suara Membran tinfani Tulang sangurdi

Koklea (cairan
didalam koklea Jendela oval Masuk ketelinga
bergetar) bergetar bagian dalam

Perubahan Rambut rambut Membran


potensial pada sel bergetar basilaris bergetar
reseptor

Korteks auditorius Perambatan Terbentuk


impuls potensial aksi

Lobus temporalis

INDRA PENGECAP (LIDAH)


Lidah adalah suatu organ muskular yang berhubungan dengan
pengunyahan, pengecapan dan pengucapan yang terletak pada sebagian
di rongga mulut dan faring. Lidah berfungsi untuk merasakan
rangsangan rasa dari benda-benda yang masuk ke dalam mulut kita

Mekanisme Indra Pengecap

MAKANAN TASTE DIRASAKAN DAN DITERIMA


BUD ASIN, MANIS, OLEH RESEPTOR
PAHIT

THALAMUS SARAF KE VII & XI

Lidah sebagian besar terdiri dari dua kelompok otot :


1. Otot – Otot Ekstrinsik Lidah
• Musculus Genioglosus
• Musculus Hypoglosus
• Musculus Styloglosus
• Musculus Palatoglosus
2. Otot – Otot Intrinsik Lidah

• Musculus Longitudinal Superior


• Musculus Longitudinal Inferior
• Musculus Tranversus Linguae
• Musculus Verticalis Linguae

MATERI 6

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM MUSKULOSKELETAL

SISTEM MUSKULOKELETAL

Tulang Otot Sendi Tendon Ligamen Bursae Fascia


Sistem muskulokeletal ini memiliki komponen utama yaitu tulang dan jaringan ikat dimana di
dalamnya sebagai penyusun tubuh yang terdiri dari ± 25% BB dan 50% terdiri dari otot. System
ini juga difungsikan sebagai penopang bentuk badan serta pergerakan tubuh.

Tulang dada termasuk tulang pipih, terletak di bagian tengah dada.


Pada sisi kiri & kanan tulang dada terdapat tempat lekat dari rusuk.
Tulang dada tersusun atas 3 jenis tulang yaitu:
1) Manubrium atau tulang hulu,
2) Gladiolus atau tulang badan
3) Xiphoid atau tulang taju pedang.

Tulang rusuk berbentuk tipis, pipih & melengkung. Bersama-sama dg


tulang dada, tulang rusuk membentuk rongga dada untuk melindungi
jantung dan paru-paru. Selain itu tulang rusuk juga bertugas
melindungi lambung, limpa dan ginjal, serta membantu pernapasan.
Tulang rusuk dibedakan atas 3 bagian yaitu:
1) Tulang rusuk sejati (7 pasang)
2) Tulang rusuk palsu (3 pasang)
3) Tulang rusuk melayang (2 pasang)

TULANG ANGGOTA GERAK ATAS TULANG ANGGOTA GERAK BAWAH


(Extremitas superior) (Ekstremitas Inferior)
Tangan atau
lengan merupakan Kaki merupakan
anggota gerak bagian anggota gerak bagian
atas. Tulang pada bawah. Tulang pada
bagian lengan terdiri kaki terdiri dari tulang
dari tulang lengan atas paha (femur), betis
(humerus), pengumpil (fibula), dan tulang
(radius), & hasta kering (tibia).
(ulna). Selain itu, Sementara bagian
tulang pada bagian telapak kaki tersusun
telapak tangan disebut dari tulang yang
juga metakarpal. bernama metatarsal

OTOT
Otot adalah sekumpulan sel otot yg membentuk jaringan. Yg berfungsi
menggerakan tulang. Sel-sel otot mempunyai kemampuan berkontraksi (bentuk sel
memendek ) & melakukan relaksasi (kembali ke ukuran semula). Oleh karena itu
jaringan otot disebut sebagai alat gerak aktif.
SENDI

Sendi mati/fibrosa Sendi Sendi


(sinartrosis), yaitu kaku/kartilaginosa
(amphiartrosis), yaitu
gerak/sinovial
sendi yang tidak sendi yang pergerakan- (diartrosis), yaitu
memungkinkan nya sedikit atau sendi yang
adanya gerak. terbatas. Contohnya pergerakannya
Contohnya sendi pada persendian tulang bebas
antartulang penyusun rusuk, tulang belakang
tengkorak dan tulang dada.

Sendi merupakan perhubungan antartulang sehingga tulang dapat digerakkan. Hubungan dua
tulang disebut persendian (artikulasi). Pada persendian terdapat cairan pelumas (cairan
sinofial)

Jenis Gerakan Utama

Fleksi Inversi Adduksi Supinasi Elevasi Endorotasi


gerak memiringkan gerakan menengada gerakan Memutar ke
menekuk/membe telapak kaki mendekati hkan tangan mengangkat dalam
ngkokkan ke dalam tubuh
tubuh
Pronasi Depresi Eksorotasi
Ekstensi Abduksi Memutar ke
gerakan untuk
Eversi gerakan
gerakan
menelungkup
gerakan luar
memiringkan menjauhi tubuh menurunkan
meluruskan kan
telapak kaki
ke luar

 Sendi Luncur : memiliki gerakan 4 arah. Contoh : ruas- ruas tulang


belakang

 Sendi putar : memungkinkan gerakan memutar. Contoh : sendi


antara tulang lengan atas dg tulang hasta dan pengumpil

 Sendi peluru : memiliki gerakan ke segala arah. Contoh : sendi


antara tulang paha dg gelang pinggul

 Sendi pelana : memiliki gerakan 2 arah. Contoh: sendi ibu jari

 Sendi engsel : memiliki gerakan seperti engsel. Satu arah. Contoh :


sendi siku, lutut, dan ruas- ruas jari

 Sendi kondiloid : memungkinkan gerakan ke dua arah di sudut setiap


tulang. Contohnya: tulang pengumpil dengan pergelangan tangan

Anda mungkin juga menyukai