Anda di halaman 1dari 25

BAB

ANATOMI DAN FISIOLOGI


SISTEM PENCERNAAN

A. PENGERTIAN SISTEM PENCERNAAN


Sistem Pencernaan merupakan sistem yang memproses
mengubah makanan dan menyerap sari makanan yang
berupa nutrisi-nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Sistem
pencernaan

juga

memecah

molekul

makanan

yang

kompleks menjadi molekul yang sederhana dengan bantuan


enzim sehingga mudah dicerna oleh tubuh ( Kurniawan,
2014 )

Proses pencernaan pada manusia dibedakan menjadi dua,


yaitu

pencernaan

mekanik

dan

pencernaan

kimiawi.

Pencernaan mekanik terjadi di rongga mulut. Pada proses ini


memerlukan bantuan lidah dan gigi. Sedangkan pada
pencernaan kimiawi terjadi di rongga mulut, lambung, dan
usus. Proses ini memerlukan bantuan zat kimiawi yang disebut
Enzim. Adapun proses pencernaan makanan meliputi hal-hal
berikut:
1. Ingesti : Pemasukan Makanan Ke Dalam Tubuh Melalui
Mulut.
2. Mastigasi : Proses Mengunyah Makanan Oleh Gigi.
3. Diglutisi : Proses Menelan Makanan Di Kerongkongan.
4. Digesti : Pengubahan Makanan Menjadi Molekul Yang
Lebih Sederhana Dengan Bantuan Enzim, Terdapat Di
Lambung.
5. Absorpsi : Proses Penyerapan, Terjadi Di Usus Halus.
6. Defekasi : Pengeluaran Sisa Makanan Yang Sudah Tidak
Berguna
Dalam sistem pencernaan, alat yang berfungsi untuk
menghancurkan makanan

disebut alat pencernaan. Agar

makanan yang dicerna dapat diserap oleh tubuh dengan


baik, maka alat pencernaan haruslah dalam keadaan sehat.
Melalui alat pencernaan itulah zat-zat makanan diolah
terlebih dahulu, baru kemudian diserap oleh tubuh.

B. ORGAN DALAM SISTEM PENCERNAAN


Organ yang termasuk dalam sistem pencernaan terbagi
menjadi dua kelompok. Yaitu:
1. Saluran Pencernaan
Saluran pencernaan adalah saluran yang kontinyu berupa
tabung yang dikelilingi otot. Saluran pencernaan mencerna
makanan, memecahnya menjadi bagian yang lebih kecil dan
menyerap bagian tersebut menuju pembuluh darah. Organorgan yang termasuk di dalam nya adalah : mulut, faring,
esofagus, lambung, usus halus serta usus besar. Dari usus
besar makanan akan dibuang keluar tubuh melalui anus.
2. Organ Pencernaan Tambahan ( Aksesoris )
Organ pencernaan tambahan ini berfungsi untuk
membantu saluran pencernaan dalam melakukan kerjanya.
Gigi dan lidah terdapat dalam rongga mulut, kantung
empedu serta kelenjar pencernaan akan dihubungkan kepada
saluran pencernaan melalui sebuah saluran. Kelenjar
pencernaan tambahan akan memproduksi sekret yang
berkontribusi dalam pemecahan bahan makanan. Gigi,
lidah, kantung empedu, beberapa kelenjar pencernaan
seperti kelenjar ludah, hati dan pankreas.

Gambar 1.1. OrganOrgan Dalam Sistem


Pencernaan

KETERANGAN :
1. Kelenjar ludah
2. Parotis
3. Submandibularis(bawah rahang)
4. Sublingualis(bawah lidah)
5. Rongga mulut
6. Amandel
7. Lidah
8. Esofagus
9. Pankreas
10. Lambung
11. Saluran pankreas
12. Hati
13. Kantung empedu
14. duodenum
15. Saluran empedu

16. Kolon
17. Kolon transversum
18. Kolon ascenden
19. Kolon descenden
20. Ileum
21. Sekum
22. Appendiks/Umbai cacing
23. Rektum/Poros usus
24. Anus

Organ utama dalam sistem pencernaan yaitu mulut,


kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan anus.
Berikut penjelasan mengenai organ pencernaan manusia
beserta bagian-bagiannya. antara lain :
1. MULUT
Mulut merupakan organ pencernaan yang pertama dan
bertugas dalam proses
pencernaan

makanan.

Fungsi utama mulut


adalah

untuk

menghancurkan
makanan

sehingga

ukurannya cukup kecil


untuk

dapat

ditelan

kedalam

perut.

Didalam

mulut

terdapat gigi, lidah dan kelenjar ludah .Selain mencerna


makanan secara mekanis, di mulut juga terjadi pencernaan
secara kimiawi. Pencernaan secara mekanis dilakukan dengan
bantuan gigi dan lidah sedangkan

pencernaan kimiawi

dilakukan dengan bantuan kelenjar ludah yang mengandung


air, lendir dan enzim ptialin. Air dan lendir berguna untuk
melumasi rongga mulut dan membantu proses menelan.

Organ-organ di dalan mulut yang berperan dalam sistem


pencernaan antara lain :
a. Lidah
Lidah merupakan massa
jaringan pengikat dan otot
lurik

yang

diliputi

oleh

membran mukosa. Membran


mukosa melekat erat pada
otot

karena

jaringan

penyambung lamina propia


menembus ke dalam ruangruang antar berkas-berkas
otot. Pada bagian bawah
lidah membran mukosanya halus. Permukaan atas lidah
mengandung banyak tonjolan-tonjolan epitel mulut dan
lamina propia yang disebut papilla. Lidah berfungsi
mengaduk makanan didalam rongga mulut dan membantu
mendorong makanan ( proses menelan ) serta menghasilkan
kelenjar ludah. Selain itu, lidah juga berfungsi sebagai alat
pengecap yang dapat merasakan manis, asin, pahit dan asam.
( Kurniawan, 2014 ).
b. Kelenjar Ludah
Kelenjar ludah menghasilkan ludah atau liur (saliva).
Kelenjar ludah dalam mulut ada tiga pasang, yaitu :

1) Kelenjar
terletak

Parotis,
di

bawah

telinga. Kelenjar parotis


menghasilkan

ludah

yang berbentuk cair.


2) Kelenjar
submandibularis,
terletak
bawah.
3) Kelenjar

di

rahang

sublingualis,

terletak di bawah lidah.


Kelenjar
submandibularis dan kelenjar sublingualis menghasilkan
getah yang mengandung air dan lendir.
Ludah berfungsi untuk memudahkan penelanan makanan,
membasahi, dan melumasi makanan sehingga mudah ditelan.
Selain itu, ludah juga melindungi selaput mulut terhadap
panas, asam, dan basa.
Di dalam ludah terdapat enzim ptialin ( amilase ) yang
berfungsi

mengubah

makanan

dalam

mulut

yang

mengandung zat karbohidrat ( amilum ) menjadi gula


sederhana jenis maltosa. Enzim ptialin bekerja dengan baik
pada pH antara 6,8 7 dan suhu 37 derajat.
c. Gigi

Gigi merupakan alat pencernaan makanan yang sangat


penting karena dapat membantu alat-alat pencernaan dalam
yang lain untuk melumatkan makanan. Gigi mempunyai
peranan antara lain :
1) Estetika
2) Untuk menghancurkan makanan
3) Membantu dalam berbicara
2. FARING
Faring

adl

rongga

dibawah tenggorokan yg
merupakan saluran dalam
sistem

pencernaan

dan

sistem pernafasan.Didalam
dinding sisi faring terdapat
tonsil organ limfoid yg
merupakan

bagian

dari

sistem pertahanan tubuh.


Motilitas

yang

berkaitan

dengan faring & esofagus


adalah

menelan

(Deglution ), yang merupakan keseluruhan proses pemindahan


makanan dari mulut melalui esofagus ke dalam lambung.
3. ESOFAGUS

Kerongkongan
penghubung

esofagus

antara

rongga

merupakan

saluran

mulut

dengan

lambung.Kerongkongan memiliki ukuran normal pada


orang dewasa adalah 10 inci ( 25 cm ). Kerongkongan
berfungsi sebagai jalan bagi makanan yang telah dikunyah
dari mulut menuju lambung.fungsi esofagus dilakukan oleh
lapisan otot, lapisan dinding kerongkongan yang disebut
sfingter. Jadi pada kerongkongan tidak terjadi proses
pencernaan.
FUNGSI VITAL KERONGKONGAN
Otot kerongkongan dapat berkontraksi

secara

bergelombang sehingga mendorong makanan ke dalam


lambung.

Gerakan

kerongkongan

ini

disebut

gerak

peristaltis. Gerak ini terjadi karena otot yang memanjang


dan melingkari dinding kerongkongan mengkerut secara
bergantian. Jadi, gerak peristaltis merupakan gerakan
kembang kempis kerongkongan untuk mendorong makanan
masuk ke dalam lambung.
Makanan

diangkut

ke

perut

dengan

serangkaian kontraksi yang disebabkan oleh


sfingter. Makanan di
mulut di bawa ke kerongkongan oleh gerakan
peristaltik, suatu proses dimana kontrak otot
untuk

mendorong

makanan melalui kerongkongan ke perut. Ketika proses ini


terjadi,

otot-otot

menghentikan

sfingter

makanan

otomatis
dari

mulut

menutup
kembali

untuk
ke

mulut.Kerongkongan terhubung ke perut oleh sfingter


esofagus bagian bawah. Sfingter tetap tertutup bahkan saat
istirahat, sehingga mencegah isi mengalir kembali ke pipa
makanan. Ketika makanan ditelan, esophageal sphincter atas
rileks untuk mendorong makanan ke kerongkongan bagian
atas. Makanan ini lebih didorong ke dalam esofagus bagian
bawah dengan gerakan peristaltik.
4. GASTER ( LAMBUNG )
Lambung adalah kelanjutan dari esofagus, berbentuk
seperti kantung. Lambung dapat menampung makanan 1
liter hingga mencapai 2 liter. Dinding lambung disusun oleh
otot-otot polos yang berfungsi menggerus makanan secara
mekanik melalui kontraksi otot-otot tersebut. Otot otot ini
bekerja tanpa disadari dan bekerja dengn cara berkontraksi
sehingga dapat menekan dan memeras makanan dalam
lambung dan mencampurnya dengan getah pencernaan
dalam lambung.
Lambung terdiri atas 3 bagian, yaitu :
a. Fundus , merupakan bagian atas sebagai pintu
masuk makanan dari kerongkongan.
b. Corpus, merupakan bagian tengah lambung
c. Pilorus, merupakan bagian bawah

Lambung

sebagai

pintu

keluar

makanan

dan

berhubungan langsung dengan usus dua belas jari. Pilorus


ini bekerja atas pengaruh pH makanan. Apabila pH
makanan asam, maka otot-otot pilorus mengendor sehingga
menyebabkan pinyu pilorus terbuka dan sebaliknya jika
makanan basa, maka otot-otot pilorus akan berkontraksi
yang menyebabkan pintu pilorus menutup.
Di ujung bagian atas lambung yang berbatasan dengan
kerongkongan terdapat sfingter yang berfungsi untuk
menjaga makanan agar tidak keluar dari lambung dan
dimuntahkan kembali. Sedangkan di bagian bawah yang

berbatasan dengan usus dua belas jari disebut sfingter


pylorus.
Makanan yang masuk pada lambung bertahan selama 2-5
jam. Makanan dalam lambung mengalami serangkaian
proses kimiawi oleh getah lambung, sekitar 1-2 liter yang
dihasilkan oleh 35 juta kelenjar, antara lain HCL, enzim
pepsin, enzim renin, lipase, mukus ( lendir ), dan faktor
intrinsik.
5. USUS HALUS
Usus halus merupakan kelanjutan dari lambung. Usus
halus memiliki panjang sekitar 6-8 meter. Usus halus terbagi
menjadi 3 bagian yaitu duodenum ( 25 cm ),

jejenum

( 2,5 m ), serta ileum ( 3,6 m ). Pada usus halus hanya


terjadi pencernaan secara kimiawi saja dengan bantuan
senyawa kimia yang dihasilkan oleh usus halus serta
senyawa kimia dari kelenjar pankreas yang dilepaskan ke
usus halus. Fungsi utama usus halus adalah untuk
pencernaan dan penyerapan makanan yang masuk. Makanan
yang berasal dari lambung memasuki usus halus, nutrisi
yang diserap dan materi tercerna dikirim ke usus besar.

Usus

halus terdiri atas 3 bagian, yaitu :


a. Usus Dua Belas Jari ( Duodenum)
Usus dua belas jari ( duodenum ) adalah bagian dari usu
halus yang terletak setelah lambung dan menghubungkannya
ke usus kosong ( jejenum ). Bagian usus dua belas jari
merupakan bagian terpendek dari usus halus, dimulai dari
bulbo duodenale dan berakhir di ligamentum Treitz.
b. Usus Kosong ( Jejenum )
Usus kosong ( Jejenum ) adalah bagian kedua dari usus
halus, diantara usus dua belas jari ( duodenum) dan usus
penyerapan ( ileum ).
c. Usus Penyerapan ( Illeum)
Usus penyerapan ( Ileum ) adalah bagian terakhir dari
usus halus. Pada sistem pencernaan manusia memiliki
panjang sekitar 2-4 mete dan terletak setelah duodenum dan

jejenum, dan dilanjutkan oleh usus buntu. Ileum memiliki


pH antara 7-8 dan berfungsi menyerap vitamin B12 dan
garam-garam empedu.
6. USUS BESAR
Usus besar adalah usus yang terbesar. Fungsi usus besar
adalah untuk memilah kembali hasil pencernaan. Disini
terjadi penyerapan air dengan jumlah yang terbesar daripada
organ lain dan terjadi proses pembusukan sisa-sisa makanan
dengan bantuan bakteri. Berikut adalah gambar anatomi
usus besar beserta bagian-bagiannya:

Struktur usus besar terdiri dari:


a.

Usus buntu ( Appendiks )

b.

Kolon Assendens

c.

Kolon Transversum

d.

Kolon Desendens

e.

Rektum. Tempat menyimpan feses sebelum dikeluarkan


melalui anus.

Usus Besar merupakan tempat dari berbagai bakteri yang


merupakan bakteri ramah. Bakteri ini memproduksi vitamin K yang
penting untuk proses pembekuan darah dalam tubuh. Sel-sel pada
lapisan usus menyerap sebagian besar air, vitamin dan mineral dari
massa kelembaban dan makanan tidak tercerna yang diterimanya
dari sekum. Oleh kontraksi otot, makanan atau fecal ini tidak
tercerna yang melewati usus besar dan ke dalam rektum.
7. REKTUM DAN ANUS
Rektum ( Bahasa Latin : regere, meluruskan, mengatur )
adalah organ terakhir dari usus besar dan berakhir di anus.
Organ ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara
feses. Mengembangnya dinding rektum karena penumpukan
material di dalam rektum akan memicu sistem saraf yang
menimbulkan keinginan untuk melakukan defekasi.
Anus ( Latin : anus ) adalah sebuah bukaan dari rektum ke
lingkungan luar tubuh. Pembukaan dan penutupan anus diatur
oleh otot sphinkter. Feses dibuang dari tubuh melalui proses
defekasi ( BAB ) , yang merupakan fungsi utama anus.

BAB
2

Proses Pencernaan Makanan


Dalam Sistem Pencernaan Pada
Manusia

1. Proses Pencernaan Makanan


Pertama-tama, pencernaan dilakukan oleh mulut. Disini
dilakukan pencernaan mekanik yaitu proses mengunyah
makanan menggunakan gigi dan pencernaan kimiawi
menggunakan enzim ptialin (amilase). Enzim ptialin
berfungsi

mengubah

makanan

dalam

mulut

yang

mengandung zat karbohidrat (amilum) menjadi gula


sederhana (maltosa). Maltosa mudah dicerna oleh organ
pencernaan selanjutnya. Enzim ptialin bekerja dengan baik
pada pH antara 6,8 7 dan suhu 37 oC.Makanan
selanjutnya dibawa menuju lambung dan melewati
kerongkongan. Makanan bisa turun ke lambung karena
adanya kontraksi otot-otot di kerongkongan. Di lambung,
makanan akan melalui proses pencernaan kimiawi
menggunakan zat/enzim sebagai berikut:
a. Renin, berfungsi mengendapkan protein pada susu
(kasein) dari air susu (ASI). Hanya dimiliki oleh bayi.
b. Pepsin, berfungsi untuk memecah protein menjadi
pepton.

c. HCl (asam klorida), berfungsi untuk mengaktifkan


pepsinogen menjadi pepsin. Membunuh kuman pada
makanan yang dimakan, serta merangsang pengeluaran
hormon sekretin dan kolesistokinin pada usus halus.
d. Lipase, berfungsi untuk memecah lemak menjadi asam
lemak dan gliserol. Namun lipase yang dihasilkan sangat
sedikit.
Setelah makanan diproses di lambung yang membutuhkan
waktu sekitar 3 4 jam, makanan akan dibawa menuju usus
dua belas jari. Pada usus dua belas jari terdapat enzim-enzim
berikut yang berasal dari pankreas:
a. Amilase. Yaitu enzim yang mengubah zat tepung
(amilum) menjadi gula lebih sederhana (maltosa).
b. Lipase. Yaitu enzim yang mengubah lemak menjadi
asam lemak dan gliserol.
c. Tripsinogen. Jika belum aktif, maka akan diaktifkan
menjadi tripsin, yaitu enzim yang mengubah protein dan
pepton menjadi dipeptida dan asam amino yang siap
diserap oleh usus halus.
Selain itu, terdapat juga empedu. Empedu dihasilkan oleh
hati dan ditampung di dalam kantung empedu. Selanjutnya,
empedu dialirkan melalui saluran empedu ke usus dua belas
jari. Empedu mengandung garam-garam empedu dan zat
warna

empedu

mengemulsikan

(bilirubin).
lemak.

Zat

Garam

empedu

berfungsi

warna

empedu

berwarna

kecoklatan, dan dihasilkan dengan cara merombak sel darah


merah yang telah tua di hati. Empedu merupakan hasil
ekskresi di dalam hati. Zat warna empedu memberikan ciri
warna cokelat pada feses.Selanjutnya makanan dibawa
menuju usus halus.
Di dalam usus halus terjadi proses pencernaan kimiawi
dengan melibatkan berbagai enzim pencernaan. Karbohidrat
dicerna menjadi glukosa. Lemak dicerna menjadi asam lemak
dan gliserol, serta protein dicerna menjadi asam amino. Jadi,
pada usus dua belas jari, seluruh proses pencernaan
karbohidrat, lemak, dan protein diselesaikan. Selanjutnya,
proses penyerapan (absorbsi) akan berlangsung di usus
kosong dan sebagian besar di usus penyerap. Karbohidrat
diserap dalam bentuk glukosa, lemak diserap dalam bentuk
asam lemak dan gliserol, dan protein diserap dalam bentuk
asam amino. Vitamin dan mineral
pencernaan

dan

dapat

langsung

tidak mengalami

diserap

oleh

usus

halus.Makanan yang tidak dicerna di usus halus, misalnya


selulosa, bersama dengan lendir akan menuju ke usus besar
menjadi feses. Di dalam usus besar terdapat bakteri
Escherichia coli. Bakteri ini membantu dalam proses
pembusukan
membusukkan

sisa
sisa

makanan
makanan,

menjadi
bakteri

feses.
E.

coli

Selain
juga

menghasilkan vitamin K. Vitamin K berperan penting dalam

proses pembekuan darah. Sisa makanan dalam usus besar


masuk banyak mengandung air. Karena tubuh memerlukan
air, maka sebagian besar air diserap kembali ke usus besar.
Penyerapan kembali air merupakan fungsi penting dari usus
besar.Selanjutnya sisa-sisa makanan akan dibuang melalui
anus berupa feses. Proses ini dinamakan defekasi dan
dilakukan dengan sadar.

BAB
3

GANGGUAN PADA SISTEM


PENCERNAAN

Gangguan pada sistem pencernaan cukup beragam. Faktor


penyebabnya-pun bermacam-macam, di antaranya makanan
yang kurang baik dari segi kebersihan dan kesehatan,
keseimbangan nutrisi, pola makan yang kurang tepat, adanya
infeksi, dan kelainan pada organ pencernaan.Ada beberapa
gangguan atau kelainan yang dapat terjadi pada sistem
pencernaan pada manusia. Diantaranya:
1. Gastritis
Merupakan suatu peradangan akut atau kronis pada
lapisan mukosa (lender) dinding lambung. Penyebabnya ialah
penderita memakan yang mengandung kuman penyakit.
Kemungkinan juga karena kadar asam klorida (HCL) pada
lambung terlalu tinggi.
2. Hepatitis
Hepatitis merupakan penyakit yang terjadi akibat infeksi
virus pada hati. Virus dapat masuk ke dalam tubuh melalui air
atau makanan.

3. Diare
Diare terjadi karena adanya iritasi pada selaput dinding
usus besar atau kolon. Fases penderita diare berbentuk
encer. Penyebabnya adalah penderita memakan makanan
yang mengandung bakteri atau kuman. Akibatnya gerakan
peristaltic dalam usus tidak terkontrol. Sehingga, laju
makanan meningkat dan usus tidak dapat menyerap air.
Namun, apabila fases yang dikeluarkan bercampur dengan
darah dan nanah, kemudian perut terasa mulas, gejala
tersebut menunjuk pada penyakit desentri. Penyebabnya
yakni infeksi bakteri Shigella pada dinding usus besar.
4. Konstipasi
Konstipasi atau yang sering kita sebut dengan
sebutan sembelit adalah keadaan yang dialami
seseoang dengan gejala fases mengeras sehingga susah
dikeluarkan.

Sembelit

disebabkan

oleh

adanya

penyerapan air pada sisia makanan. Akibatnya, fases


kekurangan air dan menjadi keras. Ini terjadi dari
kebiasaan buruk yang menunda-nunda buang besar.
Selain itu, juga karenakurangnya penderita dalam
mengkonsumsi makanan berserat. Oleh karena itu,
banyak memakan buah-buahan dan sayur-sayuran
berserat serta minum banyak air dapat mencegah
gangguan ini.
5. Apendisitis

Apendisitis merupakan gangguan yang terjadi


karena peradangan apendiks. Penyebabnya

ialah

adanya infeksi bakteri pada umbai cacing (usus buntu).


Akibatnya, timbul rasa nyeri dan sakit.
6. Hemeroid/Wasir/Ambeyen
Hemoroid/Wasir/Ambeyen merupakan gangguan
pembengkakan pada pembuluh vena disekitar anus.
Orang yang sering duduk dalam beraktivitas dan ibu
hamil seringkali mengalami gangguan ini.
7. Maag
Orang yang mengalami maag memiliki ciri-ciri rasa
perih pada dinding lambung, mual, muntah, dan perut
kembung. Gangguan ini disebabkan meningkatnya
kadar asam lambung yang dipicu karena pikiran
tegang, pola makan yang tak teratur, dan lain
sebagainya.
8. Keracunan
Keracunan makanan dapat terjadi karena pengaruh
beberapa bakteri semisal bakteri Salmonela yang
menyebabkan penyakit demam tipus dan paratipus.
9. Tukak Lambung(ulkus peptikus)
Tukak lambung adalah salah satu kelainan sistem
pencernaan yakni kerusakan pada selaput lendir. Tukak
lambung dapat disebabkan oleh factor-faktor kuman,
toksin, ataupun psikosomatis. Kecemasan, ketakutan,
stress, dan kelelahan merupakan faktor psikosomatis

yang akhirnya dapat merangsang pengeluaran HCL di


lambung. Jika HCL berlebihan, selapu lendir lambung
akan rusak.
10. Malnutrisi (kurang gizi)
Yakni penyakit yang disebabkan oleh
terganggunya

pembentukan enzim pencernaan.

Gangguan tersebut disebabkan oleh sel-sel pancreas


atropi

yang

kehilangan

banyak

reticulum

endoplasma. Sebagai contoh adalah kwashiorkor,


yakni penyakit akibat kekurangan protein yang
parah dan pada umumnya menyerang anak-anak.

Anda mungkin juga menyukai