Patologi merupakan ilmu yang mempelajari penyakit, meliputi pengetahuan dan pemahaman dari
perubahan fungsi dan struktur pada penyakit, mulai tingkat molekuler sampai pengaruhnya pada setiap
individu. Patologi merupakan subjek yang selalu mengalami perubahan, penyempurnaan dan perluasan
dalam memahami pengetahuan tentang penyakit. Patologi bertujuan utama untuk mengidentifikasi
sebab suatu penyakit, untuk program pencegahan suatu penyakit. Dalam maka yang paling luas,
patologi secara harfiah adalah biologi abnormal, studi mengenai proses-proses biologic yang tidak
sesuai, atau studi mengenai individu yang sakit atau yang terganggu. Dalam konteks kedokteran
manusia, patologi tidak hanya merupakan ilmu dasar atau teoritik, tetapi juga merupakan spesialis
kedokteranklinis.
SEJARAH PATOLOGI
hypocrates beusah memisahkan ilmu kedokteran dengan dari imu yang berdasarkan mistik (tahayul).
Yang kemudian mencetuskan sebuah teori tentang penyakit yaitu:
a. teori patologi :teori yang menyatakan penyakit disebabkan oleh adanya ketidak
seimbangan antara cairan-cairan daam tubuh
b. teori patologi solinder : teori ini engatakan bahwa bagian yang sakit adalah bagian yang padat.
c. Teori neuro patologi : teori ini engatakan bahwa letaknya berdasarkan perubahan –perubahan
yang diakibatkan oleh gangguan syaraf.
pada masa ini di dapatkan ilmu sebagai dasar pekembangan ilmu kedoteran. Ditandai dengan penemuan
mikrokop oleh antonie van lewenhoek
pada waktu ini dikenal dengan ilmu kedokteran yang begerak dibidang pencegahan.
Pengetahuan membuat diagnosis dan pengobatan masyarakat secara keseluruhan. Dasar pengetahuan
melalui antropologi sosisl, demografi epidemiologi dan sebagainya.
Sejarah lain penemu kemajuan bidang kedokteran yang membawa perkembangan pada Patologi:
Louis Pasteur (membuktikan teoridegeneratio spontania tidak betul),selain itu juga penem penyakit
anjing gila dan Vaksinnya, car pembuatan bir yang baik,cara peragian, menemukan ulat sutera,
meneukan cara melemahkan Virus,membuktikan bahwa udr mengandung Mikroba,dll.
Lord Lister (Ahli bedah asal Inggris yang membuktikan bahwa luka infeksi mengandung hama penyakit.
PEMBAGIAN PATOLOGI
Bidang patologi terdiri atas patologi anatomi dan patologi klinik. Perbedaannya patologi anatomi
membuat kajian dengan mengkaji organ sedangkan patologi klinik mengkaji tentang perubahan fungsi
tubuh yang dapat dideteksi melalui hasil laboratorium dan melalui cairan tubuh. Patologi anatomi
memiliki cabang ilmu, yaitu :
Sitopatologi : menemukan dan mendiagnosis penyakit dari hasil pemeriksaan sel tubuh yang dapat
diambil
Mikrobiologi : mempelajari penyakit infeksi dan organism yang bertanggung jawab terhadap
penyakit tersebut
Patologi kimiawi : mempelajari dan mendiagnosis suatu penyakit dari hasil pemeriksaan perubahan
kimiawi jaringan dan cairan
Patologi bedah : adalah daerah praktek terpenting dari patologi anatomi yang memakan waktu
Patologi otopsi : digunakan untuk menentukan berbagai factor yang menyebabkan kematian
seseorang
PENYEBEB PENYAKIT
Penyakit adalah suatu kondisi dimana terdapat keadaan tubuh yang abnormal yang menyebebkan
hilangnya kondisi normal yang sehat yang ditandai secara spesifik oleh gambaran yang jelas.
KARAKTERISTIK PENYAKIT
• Etiologi (sebab yang berhubungan dengan host dan agent)
• Patogenesis (mekanisme yang menghasilkan suatu tanda dan gejala klinis maupun patologis)
• Perubahan patologis dan klinis (mekanisme)
• Komplikasi atau cacat (efek daripada patognesis)
• Prognosis (perkiraan terhadap apa yang diketahui terhadap suatu perjalanan penyakit)
Kondisi normal bila dapat diukur dinyatakan dalam ukuran numeric, biasanya dibatasi oleh dua
simpangan baku . setiap individu harus bisa beradaptasi atau bila tidak mampu akan menyebabkan
kematian.
ADAPTASI
Merupakan proses penyesuaian setiap individu terhaap lingkungan yang buruk. Kegagalan
melakukan adaptasi akan menyebabkan kematian. Kemampuan membentuk pertahanan tubuh yang
spesifik untuk mikroorganisme akan kebal terhadap infeksi.
PENGERTIAN PATOFISIOLOGI
Patologi anatomi: ilmu yang mempelajari tentang perubahan morfologi sel dan jaringan → patologi
bedah, sitopatologi, patologi otopsi
Patologi klinis: ilmu yang mempelajari tentang perubahan kimia klinis (reaksi biokimia) sel atau jaringan,
mikrobiologi, hematologi, imunologi, imunohematologi
Patofisiologi merupakan integratif ilmu: anatomi, fisiologi, biologi sel dan molekuler, genetika,
farmakologi dan patologi
Patofisiologi fokus pada mekanisme penyakit, atau proses dinamik yang menampakan tanda (sign) dan
gejala (symptom)
Penyimpangan fisiologik dapat disebabkan oleh banyak faktor: agent, hipersensitivitas (alergi), genetik
BENIH PENYAKIT
Proliferasi sel penting untuk penyembuhan sel, juga menyebabkan penyakit kanker
PERKEMBANGAN PENYAKIT
Etiologi → konsep yang komplek karena sebagian besar penyakit causanya multifaktorial dan akibat
interaksi faktor instrinsik (genetik) dan lingkungan
Riwayat penyakit alamiah: perjalanan penyakit dari awal sampai akhir tanpa pengobatan (campur
tangan medis)
Tahap Prepatogenesis
Tahap Patogenesis
Sembuh
Kronik/ Karier
Cacat
Mati
TAHAP PREPATOGENESIS
Sudah ada interaksi antara Host dan Agent, tetapi Agent masih diluar Host
Jika interaksi Host, Agent dan Environment berubah → Host jadi lebih rentan atau Agent jadi lebih
virulen → masuk tahap patogenesis
TAHAP PATOGENESIS
Tahap Inkubasi → tahap masuknya Agent kedalam Host, sampai timbul gejala sakit
Tahap penyakit dini → tahap mulainya timbul gejala penyakit dalam keadaan awal (ringan)
Tahap penyakit lanjut → tahap penyakit telah berkembang pesat dan menimbulkan kelainan patologis
(timbul tanda dan gejala)
TAHAP PASCAPATOGENESIS
Tahap penyakit akhir → tahap berakhirnya perjalanan penyakit, dapat dalam bentuk;
Sembuh dengan cacat → Agent hilang, penyakit tidak ada → Host tidak pulih sempurna (ada cacat)
Karier → Agent masih ada, Host pulih →gangguan Agent masih ada (minimal)
PERKEMBANGAN PENYAKIT
Manifestasi: pada awal perkembangan penyakit, agent sudah membuat perubahan fisiologik tetapi
belum menunjukan gejala → disebut stadium subklinis
Gejala: perasaan subyektif adanya sesuatu yang salah dan hanya dapat dilaporkan oleh pasien kepada
pengamat.
Lesi: perubahan struktural didalam jaringan akibat penyakit (yang jelas terlihat secara makroskopis
maupun mikroskopis)
Sekuele: perubahan akibat /pengaruh setelah terjadi penyakit atau cedera (dapat berupa parut atau
kelainan lain)
Komplikasi: keadaan yang tidak diduga atau penyakit skunder yang terjadi dalam proses perjalanan
penyakit primer, misal peritonitis akibat apendisitis
KLASIFIKASI PENYAKIT
Penyakit Herediter: penyakit akibat kelainan kromosom atau gen dalam herediter
Penyakit Kongenital: penyakit yg terjadi sejak lahir (penyebab diketahui atau tidak)
Penyakit Molekuler: disebabkan kelainan molekul tunggal yang menyebabkan abnormalitas → anemia
bulan sabit, akibat kesalahan urutan asam amino dalam Hb –nya
Penyakit Iatrogenik: disebabkan tidak sengaja akibat pengobatan tenaga kesehatan → efek diuretik
tiazid → hipokalemia → aritmia
Penyakit Idiopatik: penyakit yang penyebabnya tidak diketahui
Penyakit merupakan interaksi antara hereditas (faktor intrinsik) dan lingkungan (faktor ekstrinsik)
Macam Teratogen:
Infeksi: Sitomegalovirus, virus Epstein Barr, Virus herpes Simpleks, HIV, Rubela, Toxoplasmosis, Varisela
Deformasi: kelainan bentuk atau posisi suatu bagian tubuh akibat gaya mekanis, seperti penekanan
intrauterus