1
KANAL ION
1. Pengantar
Farmakologi Molekuler merupakan mata kuliah yang m
empelajari aksi obat pada
tingkat molekuler, meliputi berbagai molekul biolog
is sebagai target obat, interaksi dengan
obat serta efek yang dihasilkan. Mata kuliah ini m
emerlukan pengetahuan dasar tentang
biologi molekuler dan reaksi-reaksi biokimia.
Pada bab ini akan dibahas tentang berbagai fungsi d
an struktur berbagai kanal ion
serta tinjauan farmakologi molekuler obat-obat yang
bekerja pada kanal ion.
2. Tujuan Instruksional Umum
Dengan mempelajari buku ini, diharapkan mahasiswa
dapat memahami dan
menjelaskan tentang aksi obat pada tingkat kompleks
itas organisasi, konsep reseptor,
interaksi obat-reseptor, reseptor enzim, neurotrans
mitter, efek dan mekanisme kerja obat
dan pada neurotransmiter, hormon.
3. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa diharapkan
dapat menjelaskan fungsi dan
struktur kanal ion serta menjelaskan aksi obat pada
berbagai kanal ion dan efek
farmakologis yang dihasilkan
Rangkuman
•Kanal ion merupakan protein penyusun pori yang mengontrol gradien voltage
melintasi membran plasma (mengontrol potensial sel) dengan memungkinkan aliran
ion berdasarkan gradien elektrokimia.
KANAL Na
4.2.1. Uraian
Fungsi dan Struktur Kanal Na
c.inaktivasi, terjadi repolarisasi dimana kanal tertutup segera sesudah depolarisasi oleh
partikel inaktivasi (h).
Farmakologi :
Anestesi lokal (kokain, lidokain, prokain) dapat melintasi membran sehingga berikatan
dengan sisi sitoplasmik kanal Na menyebabkan kanal terinaktivasi. Terjadinya blokade
kanal menghambat hantaran transmisi impuls rasa sakit (gambar 6).
Fenitoin dan karbamazepin juga bekerja terhadap kanal Na. Kedua obat ini bekerja dengan
cara menstabilkan/memperlama fase inaktivasi kanal Na dimana akan mengurangi firing rate,
dengan demikian mengakibatkan impuls saraf tidak segera dihantar dan sel saraf tidak mudah
dipicu. Efeknya dapat mencegah kejang.
4.2.3. Rangkuman
•Kanal Na tergantung voltage merupakan golongan protein membran yang memediasi
masuknya dengan cepat ion Na+, sebagai respon depolarisasi membran untuk
membangkitkan potensial aksi dalam sel yang dapat t
eraktivasi.
•Kanal Na berperan penting dalam inisiasi potensial aksi.
•Kanal Na merupakan heterooligomer yang tersusun dari subunit α dan β. Subunit α
terdiri 4 domain, masing-masing terlipat menjadi 4 heliks transmembran, terhubung
dengan potein lain seperti subunit β.
•Pembukaan dan penutupan kanal ion terjadi dalam 3 fase, yaitu deaktivasi, aktivasi
dan inaktivasi.
•Obat yang bekerja menghambat kanal Na adalah anestesi lokal dan antikejang seperti
fenitoin dan karbamazepin.
KANAL K+
4.3.1. Uraian
Fungsi dan Struktur Kanal K+
Kanal K merupakan protein transmembran yang membentuk pori selektif terhadap ion
kalium. Umumnya kanal K terletak di membran plasma. Kanal K bertanggung jawab
pada repolarisasi potensial aksi dan refraktori (konsekuensi untuk kontraktilitas dan
aritmia). Kanal K juga berperan mengontrol durasi potensial aksi, mengatur potensial
istirahat dan otomatisitas. Struktur Kanal K terdiri dari subunit α (
principal) dan β (auxiliary).
Gambar 7
merupakan struktur subunit α penyusun kanal K.
Ada hubungan antara sistem klasifikasi berdasarkan
fungsi dan struktur. Gambar 8
menampilkan struktur utama berbagai jenis kanal K.
Klasifikasi utama kanal K:
• Ca activated K+ channel: terbuka dengan adanya ion Ca atau sinyal lain
• Inwardly retifying K+ channel: muatan positif lebih mudah masuk
• “Leak” K +channel: terbuka secara konstitutif, untuk menjaga potensial membran neuron
tetap positif
• Voltage gated K+channel: terbuka/tertutup tergantung voltase transmembran
Dalam sistem biologis manusia, contoh fungsi kanal
K adalah :
•Pada sel eksitasi (contoh: neuron) berfungsi membangkitkan potensial aksi dan
mengistirahatkan potensial membran (gangguan terhadap kanal K pada otot jantung
dapat menyebabkan aritmia)
• Regulasi proses seluler seperti sekresi hormon (contoh: sekresi insulin dari sel beta
pankreas, sehingga gangguan kanal K dapat menyebakan diabetes).
Farmakologi
Antiaritmia kelas III: dofetilide, ibutilide, dan a
zimilide memblok Voltage-Gated K
+
Channels sehingga memperpanjang potensial aksi jant
ung dan mempunyai efek antiaritmia
(gambar 9)
Glibenclamide dan glipizide memblok kanal K-ATP pankreas, sehingga digunakan untuk
terapi diabetes. Tahapan kerja:
1. Menghambat kanal K tergantung ATP pada memberan sel beta
2. Mencegah efflux K+
3. Depolarisasi membran
4. Kanal Ca tergantung voltage terbuka
5. Influx Ca subsequent
6. Peningkatan kadar Ca intrasel
7. Induksi sekresi insulin dari sel beta
8. Penurunan kadar gula darah
Rangkuman
Kanal K merupakan protein transmembran yang membent
uk pori selektif terhadap ion
kalium.
•Fungsi kanal K: repolarisasi potensial aksi dan ref
raktor, mengontrol durasi potensial
aksi, mengatur potensial istirahat dan otomatisitas
Struktur Kanal K terdiri dari subunit α dan β, dima
na ada hubungan antara struktur
dengan klasifikasi berdasarkan fungsi.
•Jenis kanal K meliputi:
Ca activated, Inwardly retifying, “Leak”
dan Voltage gated K+channel.
•Contoh obat yang bekerja pada kanal K adalah antiar
itmia golongan III dan antidiabetik glibenklamid dan glipizid.
KANAL Ca2+
Fungsi dan Struktur Kanal Ca2+
Ion Ca2+ merupakan second messenger penting yang mengontrol fungsi seluler termasuk
kontraksi otot polos & otot jantung. Kanal Ca tergantung voltase (Voltage-activated
calcium channels) mengatur kadar Ca intraseluler dan berkontribusi dalam sinyaling
kalsium dalam berbagai jenis sel, baik sel tereksitasi atau non-eksitasi. Pembukaan kanal
ini terutama dipicu oleh depolarisasi potensial membran tapi juga dimodulasi oleh
berbagai hormon, protein kinase, protein posfatase, toksin dan obat.
Klasifikasi Voltage-gated Ca channel berdasarkan tipenya : tipe L, tipe P/Q, tipe N, tipe R
dan tipe T. Sedangkan berdasarkan voltase aktivasi: high volatage activated (HVA) dan low
volatage activated (LVA). Struktur kanal Ca terdiri dari subunit α, β, δ, dan
γ. Gambar 10 menampilkan komposisi subunit dalam kanal Ca HVA. Bagian yang
merupakan filter selektivitas kanal adalah empat gugus glutamat (E)
Farmakologi
Obat-obat pemblok kanal Ca (Ca2+channel blocker) bekerja dengan menghambat
depolarisasi sehingga menghambat masuknya Ca2+ sel ke dalam sel otot. Hal ini
menyebabkan penurunan tekanan darah, penurunan kontraksi kardiak dan efek antiartimia,
sehingga golongan pemblok kanal Ca dapat digunakan untuk terapi hipertensi, iskhemia
muikardial, aritmia.
Rangkuman
•Kanal Ca tergantung voltase mengatur kadar Ca intraseluler dan berkontribusi dalam
sinyaling kalsium dalam berbagai jenis sel.
•Struktur kanal Ca terdiri dari subunit α, β, δ, dan γ. Bagian yang merupakan filter
selektivitas kanal adalah empat gugus glutamat (E).
•Obat-obat pemblok kanal Ca (Ca2+channel blocker) dapat menyebabkan penurunan
tekanan darah, penurunan kontraksi kardiak dan efek antiartimia karena menghambat
depolarisasi sehingga menghambat masuknya Ca2+sel ke dalam sel otot