reseptor Oleh Baiq.Zahriad Umi Baroroh Pengertian Reseptor
Reseptor merupakan suatu molekul protein
di dalam atau di membran sel yang fungsinya untuk berinteraksi dengan pembawa pesan kimia endogen di dalam tubuh (hormone, neurotransmitter, mediator kimia bagi system kekebalan tubuh, dan lain-lain) sehingga dapat memicu respons sel •Macam-macam reseptor
1. Reseptor yang menggandeng protein
G (GPCR: protein pengikat nukleotida guanine); juga dikenal sebagai protein metabotropic; Reseptor Terkopling Protein G Macam- 2. Reseptor yang terkait dengan kanal ion; juga dikenal dengan reseptor macam ionotropik atau kanal ion teraktivasi ligan; reseptor 3. Reseptor yang mempengaruhi transkripsi Gen; 4. Reseptor yang terkait dengan enzim (mis., kinase guanilatsiklase, dll); reseptor ini kemungkinan besar memicu kaskade kinase di dalam sel. Reseptor yang menggandeng protein G (GPCR: protein pengikat nukleotida guanine); juga dikenal sebagai protein metabotropic; Reseptor Terkopling Protein G Reseptor ini biasa disebut juga dengan reseptor metabotropik, yang biasanya berada di dalam membran sel dan responnya terjadi dalam hitungan detik. Reseptor ini mengaktivasi rangkaian peristiwa yang mengubah konsentrasi satu atau lebih suatu molekul signaling intraseluler atau second messenger yang kemudian akan menimbulkan respons seluler. Ada dua jalur transduksi signal pada reseptor yang terhubung protein G, yaitu jalur adenilat siklase dan jalur fosfolipase, tergantung pada jenis protein G yang terhubung. a. Protein G Protein G sendiri merupakan suatu heterotrimeric guanine nucleotide binding protein atau protein yang berbentuk heterotrimer dan memiliki tempat ikatan dengan nukleotida guanin. Ada tiga macam protein G, yaitu : 1. 1. Yang mengaktivasi enzim adenilat siklase (biasa disebut dengan Gs/Stimulatory) 2. Yang menghambat enzim adenilat siklase (biasa disebut dengan Gi / inhibitory). 3.Yang mengaktifkan sistem fosfolipase/inositol fosfat (yang biasa disebut dengan Gg) Aktivasi Protein G Melalui Gs (Jalur Adenilat Siklase)
Protein G merupakan protein yang terdiri dari 3 rantai polipeptida, yaitu
α, β, dan γ. Rantai β dan γ membentuk kompleks βγ yang kuat yang membentuk protein G tadi tertambat pada permukaan sitoplasmik membran plasma. Pada bentuk inaktif protein G berada dalam bentuk suatu trimer dengan GDP terikat pada subunit α. Jika suatu ligan berikatan dengan reseptor yang terikat pada protein G maka akan terjadi proses signaling dengan perubahan dari GDP (Guanin Difosfat) menjadi GTP (Guanin Trifosfat). Subunit α yang terikat dengan GPCR kemudian terdisosiasi dari subunit βγ menjadi subunit yang aktif yang akan mengaktifkan adenilat siklase untuk produksi cAMP. cAMP ini akan mengaktivasi PKA, PKA inilah yang akan mengatur transkripsi gen untuk sintesis protein tertentu. Second Messenger Pada Jalur Adenilat Siklase
cAMP (Siklik AMP) berguna untuk mengaktifkan
Protein Kinase A (PKA) atau yang biasa disebut juga dengan A-Kinase. PKA ini disebut protein kinase A karena aktivasinya diregulasi oleh adanya cAMP yang memfosforilasi banyak jenis protein dan mengaktifkannya yang berperan dalam regulasi enzim metabolisme dan transkripsi gen. Efek cAMP tidak boleh terlalu lama karena sel harus mampu mendefosforilasi protein yang telah terfosforilasi oleh protein A-Kinase Aktivasi GPCR Melalui Sistem Fosfolipase
Prose ini merupakan salah satu mekanisme transduksi signal yang
penting yang diawali dengan pengikatan suatu ligan pada reseptor yang akan mengaktivasi enzim Cβ, yang kemudian akan membelah PIP2 menjadi IP3 dan DAG 1. Dapat diurai lebih lanjut Diasil untuk Gliserol melepaskan Memiliki asam peran arakhidonat 2. Bersama-sama dengan kalsium mengaktivasi protein kinase C Kaslium (Ca)
Di dalam sel kalsium tersimpan dalam retikulum
endoplasma (pada sel saraf) atau di retikulum sarkoplasma (pada sel otot). Kalsium di RE dilepaskan jika terjadi ikatan antara IP3 dengan IP3-gated Ca2+ Channel yang bisa menyebabkan membukanya kanal kalsium. Fungsi ion Ca2+ antara lain : Kontraksi otot Pelepasan neurotransmiter pada sel saraf Eksositosis pada sel sekretori, misalnya histamin dari mast cells, insulin dari sel β di pankreas. Reseptor Reseptor yang yang terkait terkait dengan dengan kanal kanal ion; ion; juga juga dikenal dikenal dengan dengan reseptor reseptor ionotropik ionotropik atau atau kanal kanal ion ion teraktivasi teraktivasi ligan; ligan;
Reseptor Terhubung Kanal Ion
Kanal ion merupakan protein penyusun pori yang mengontrol gradien konsentrasi melintasi membran plasma (mengontrol potensial sel) dengan memungkinkan aliran ion berdasarkan aliran elektrokimia. • Fungsi Kanal Ion Kanal ion berfungsi untuk transport ion, pengaturan potensial listrik melintasi membran sel, serta sinyaling sel. Kanal ion berperan penting dalam proses normal tubuh Klasifikasi Kanal Ion Berdasarkan penyebab terbukanya kanal, kanal ion diklasifikasikan : 1. Voltage-gated channel: kanal membuka dan menutup berdasarkan potensial membrane 2. Ligand-gated channel (reseptor ionotropik): kanal terbuka setelah berikatan dengan ligan pada domain ekstraselular, kemudian terjadi perubahan konformasi, diikuti dengan aliran ion 3. Other-gated channel: aktivasi/inaktivasi oleh second messenger di bagian dalam sel. Berdasarkan ion yang melintasi kanal: a. Kanal Na 1. Fungsi dan Struktur Kanal Na Kanal Na merupakan heterooligomer yang tersusun dari subunit α dan β. Subunit α terdiri 4 domain, masing- masing terlipat menjadi 4 heliks transmembran, terhubung dengan potein lain seperti subunit β. Keempat domain terlipat bersama membentuk pusat pori 2. Farmakologi : Anestesi lokal (kokain, lidokain, prokain) dapat melintasi membran sehingga berikatan dengan sisi sitoplasmik kanal Na menyebabkan kanal terinaktivasi. Terjadinya blokade kanal menghambat hantaran transmisi impuls rasa sakit b. Kanal K 1. Fungsi dan Struktur Kanal K+ Kanal K merupakan protein transmembran yang membentuk pori selektif terhadap ion kalium. Umumnya kanal K terletak di membran plasma 2. Farmakologi Antiaritmia kelas III: dofetilide, ibutilide, dan azimilide memblok Voltage-Gated K+ Channels sehingga memperpanjang potensial aksi jantung dan mempunyai efek antiaritmia. Glibenclamide dan glipizide memblok kanal K-ATP pankreas, sehingga digunakan untuk terapi diabetes. c . Kanal Ca a.Fungsi dan Struktur Kanal Ca Ion Ca2+ merupakan second messenger penting yang mengontrol fungsi seluler termasuk kontraksi otot polos & otot jantung. b. Farmakologi Obat-obat pemblok kanal Ca (Ca2+ channel blocker) bekerja dengan menghambat depolarisasi sehingga menghambat masuknya Ca2+ sel ke dalam sel otot. Hal ini menyebabkan penurunan tekanan darah, penurunan kontraksi kardiak dan efek antiartimia, sehingga golongan pemblok kanal Ca dapat digunakan untuk terapi hipertensi, iskhemia muikardial, aritmia. Reseptor yang mempengaruhi transkripsi Gen;
Reseptor terhubung transkripsi gen atau yang biasa
disebut juga dengan reseptor asam nukleat atau reseptor nuklear merupakan reseptor sitosolik yang kemudian bermigrasi ke nukleus setelah berikatan dengan ligand, seperti reseptor glukokortikoid Reseptor yang terkait dengan enzim (mis., kinase guanilatsiklase, dll); reseptor ini kemungkinan besar memicu kaskade kinase di dalam sel.
Reseptor terhubung enzim merupakan protein
transmembran dengan bagian besar ekstraseluler mengandung binding site untuk ligan (seperti Growth Factor atau faktor pertumbuhan dan sitokin) dan bagian intraseluler mengandung aktivitas enzim (biasanya aktivitas tirosin kinase). Sekian Terimakasih ^_^