MAKALAH BIOFARMASETIKA
TRANSFOR AKTIF
OLEH :
KELOMPOK I
YAKUB PURNAMA
INDRIANI TASRIM
MULIYANI HARLI
MULYONO
NUR JANNAH
RENI AMALIANI N
JUNETY LEBANG
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HALU OLEO
K E N D AR I
2014
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Setiap makhluk hidup, baik dari prokariota hingga organisme multiseluler
yang paling kompleks akan melakukan pertukaran zat dengan lingkungannya
pada tingkat seluler, pertukaran zat tersebut sangat penting bagi metabolisme sel.
Membran plasma merupakan batas kehidupan, yang memisahkan sel hidup
dengan sekelilingnya yang mati. Lapisan tipis yan luar biasa ini tebalnya kirakira 8 nm. Seperti semua membran biologis, membran plasma memiliki
permeabilitas selektif, yakni membran ini memungkinkan beberapa substansi
dapat melintasinya dengan lebih mudah daripada substansi lainnya. (Campbell,
dkk., 2002).
Transpor zat melalui membran plasma ini dibedakan menjadi dua, yaitu
transport zat yang memerlukan energy (transport aktif) dan transport zat yang
tidak memerlukan energi (transport pasif). Transpor aktif meliputi proses pompa
ATP, eksositosis, dan endositosis. Adapun transport pasif meliputi proses difusi,
osmosis, dan difusi terbantu.
Begitu besarnya peranan membran sel terhadap kelangsungan hidup sel
membuat orang tidak pernah puas dan berhenti mempelajarinya. Banyak
penemuan di berbagai bidang yang berhubungan dengan struktur, komposisi,
maupun sistem transpor. Oleh karena itu, dalam makalah ini akan dibahas lebih
1.
spesifik mengenai proses transport zat melalui membran sel baik secara transport
aktif maupun transport pasif serta aplikasinya.
2.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, perumusan
masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana proses transpor aktif yang terjadi di dalam tubuh ?
2. Apa saja contoh transpor aktif?
3.
Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk :
1. Mengetahui proses transport zat yang terjadi dalam tubuh
2. Mengetahui contoh-contoh transpor zat.
Manfaat
Adapun manfaat dari penyusunan makalah ini adalah dapat memperluas
pengetahuan pembaca dalam memahami proses transpor zat-zat, melalui transpor
aktif membran sel yang terjadi di dalam tubuh.
3.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Membran sel adalah komponen sel yang sangat penting yaitu menjadi
jalan utama keluar masuknya molekul ataupun ion ke dalam dan ke luar sel.
Organisasi molekuler membran mengakibatkan permeabilitas selektif. Hal ini
berarti membran mengatur molekul dan ion yang bisa keluar dan masuk sel
sehingga substansi-substansi tersebut tidak dapat melintas secara sembarangan.
Sel tersebut dapat mengambil berbagai macam molekul dan
ditranspor dibagi menjadi symport (dua molekul ditranspor dengan arah yang
sama), misalnya glukosa dan Na+, dan antiport (kedua molekul ditranspor dengan
arah berlawanan), misalnya pompa Na-K.
Transpor melalui membran berdasarkan aliran gradien elektrokimia
dibagi menjadi transpor aktif dan transpor pasif. Transpor pasif artinya molekul
melewati membran tanpa melawan gradien konsentrasi dan sel tidak
mengeluarkan energi, misalnya air secara osmosis dan O 2 secara difusi. Ada juga
mekanisme difusi yang dipermudah dengan menggunakan protein spesifik atau
sering juga disebut transpor terfasilitasi. Sedangkan transpor aktif membutuhkan
energi karena harus melawan gradien konsentrasi, misalnya pompa Na dan K.
Transpor aktif dan pasif diperantarai oleh protein carrier yang berikatan
dengan sumber energi. Protein ini akan mengikat senyawa yang akan ditranspor
dengan adanya perubahan pada konformasi protein. Protein carrier membantu
molekul keluar masuk sel dengan mekanisme ping-pong. Transpor ini relatif
lambat karena molekul yang masuk ditahan dulu dalam protein carrier yang
Transpor Aktif
Transpor aktif adalah pergerakan atau pemindahan yang menggunakan
energi untuk mengeluarkan dan memasukan ion - ion dan molekul melalui
membran sel yang bersifat parmeabel dengan tujuan memelihara keseimbangan
molekul kecil di dalam sel. Transpor aktif dipengaruhi oleh muatan listrik di
dalam dan di luar sel, dimana muatan listrik ini ditentukan oleh ion natrium
(Na+), ion kalium (K+), dan ion klorin (Cl-). Keluar masuknya ion Na+ dan
2.
Menjaga kestabilan pH
Menjaga konsentrasi zat dalam sel untuk aktivitas enzim
Memperoleh pasokan zat makanan, bahan energi atau zat lain
Membuang sisa metabolisme yang beracun
Memasok ion yang penting untuk kegiatan saraf dan otot
K+ diatur oleh pompa natrium - kalium. Transpor aktif dapat berhenti jika sel
didinginkan, mengalami keracunan, atau kehabisan energi.
Transpor
aktif
integral pada membran, dimana di dalam molekul ini, terdapat situs pengikatan.
Proses transport aktif dimulai dengan pengambilan tiga ion Na+ dari dalam sel
dan menempati situs pengikatan pada protein integral. Energi diperlukan untuk
mengubah bentuk protein integral pada membran yang sebelumnya membuka
kearah dalam sel menjadi membuka kebagian luar sel. Selanjutnya, ion
Na+ terlepas dari situs pengikatan dan keluar dari protein integral menuju keluar
sel. Kemudian dari luar sel, dua ion K+ menempati situs pengikatan di protein
integral. Bentuk protein integral berubah, dari sebelumnya membuka kearah luar
menjadi membuka kearah dalam sel dan ion kalium dilepaskan kedalam sel.
pada membran sel terdapat lapisan protein. Salah satu jenis protein yang terdapat
di membran sel tersebut adalah protein transpor. Protein transpor mengenali zat
tertentu yang masuk atau keluar sel. Zat yang dipindahkan dengan cara transpor
aktif pada umumnya adalah zat yang memiliki ukuran molekul cukup besar
sehingga tidak mampu melewati membran sel. Sel mengimbangi tekanan
osmosis lingkungannya dengan cara menyerap atau mengeluarkan molekulmolekul tertentu. Dengan demikian, terjadi aliran air masuk atau keluar sel.
Kemampuan mengimbangi tekanan osmosis dengan transpor aktif menjadi
sangat penting untuk bertahan hidup.
Pompa natrium kalium merupakan contoh transpor aktif yang banyak
ditemukan pada membran sel. Perpindahan molekul ini menggunakan energi ATP
untuk mengeluarkan natrium (Na+) keluar sel dan bersama dengan itu
Ion Na+ dan K+ dengan transpor aktif dapat melewati membran sel. (1) Ion
Na+ terikat pada suatu tempat di protein membran. (2) Ion Na+ tersusun dengan
formasi tertentu untuk dilepaskan ke luar sel. (3) Ion K + dari luar diikat. (4) Hal
ini merangsang membran sel untuk kembali ke bentuk semula. (5) Ion K +
dilepaskan protein membran dan masuk ke dalam sel.
Dua jenis transpor aktif yaitu :
a. Transport aktif primer (energi dari hidrolisis ATP) yaitu transpor yang
bergantung pada potensial membran. Dalam keadaan stabil, ekstraseluler
memiliki konsentrasi Na+ 10 kali lebih tinggi dari pada di dalam sel,
sedangkan konsentrasi ion K+ lebih rendah di dalam sel dari pada di luar sel.
Kalau konsentrasi Na+ dalam sel meningkat maka Na+ perlu dikeluarkan,
maka diperlukan ATP untuk memompa Na+ keluar dengan cara Na+ akan
terikat pada sisi spesifik pada saluran protein, sehingga menyababkan
rangsangan fosforilasi dan terjadi hidrolisis ATP, menghasilkan suatu
perubahan pada konformasi saluran protein berakibat Na+ yang terikat
bergerak keluar sel dan terjadi reduksi afinitas ikatan Na + pada protein saluran
sehingga Na+ terlepas. Pada waktu bersamaan, di bagian ekstraseluler
b. Transport aktif sekunder (energi dari gradien ion) Transpor aktif juga
memindahkan mikromolekul yang berada di daerah lumen usus, misalnya
perpindahan glukosa dan asam amino berkonsentrasi rendah ke dalam sel usus
dengan konsentrasi relatif tinggi. Perpindahan ini tidak menggunakan ATP
hasil hidrolisis tetapi digerakkan karena perbedaan gradien Na +. Konsentrasi
Na+ ekstraseluler usus lebih rendah daripada dalam sel, sehingga terjadi
ion ke dalam sel dengan cara berikatan dengan bagian sisi
perpindahan
seluler),berasal
dari
bahasa
padatan
yang
kantong
berlapis-membran
yang
cukup
besar
untuk
pemangsa (Fagositik).
sel
meneguk
tetesan
fluida
ekstraseluler
dalam vesikula kecil. Karena salah satu atau seluruh zat terlarut yang
larut dalam tetesan tersebut dimasukkan ke dalam sel, pinosistosis
tidak spesifik dalam substansi yang ditranspornya. Pinositosis
merupakan peristiwa masuknya sejumlah kecil medium kultur dengan
membentuk lekukan-lekukan membran sel. Peristiwa ini dapat terjadi
bila konsentrasi protein dan ion tertentu pada medium sekeliling sel
sesuai dengan konsentrasi di dalam sel. Proses pinositosis dapat
diamati dengan mikroskop elektron.
Sel-sel yang melakukan proses pinositosis ini antara lain sel darah
putih, epitel usus, makrofag hati, dan lain-lain. Tahapan proses
pinotosis adalah sebagai berikut.
gelembunggelembung kantong.
7. Gelembung-gelembung kantong mulai mempersiapkan diri untuk
melakukan fragmentasi.
8. Gelembung pecah menjadi gelembung yang lebih kecil.
Endositosis yang diperantarai reseptor, yang tertanam dalam
membran adalah protein dengan tempat reseptor spesifik yang
dipaparkanke fluide ekstraseluler. Ekstraseluler yang terkait pada
reseptor disebut ligan, yaitu satu istilah umum untuk setiap molekul
yang terkait khususnya pada tempat resptor moleku lain. Protein
resptor biasanya mengelompok dalam daerah membran yang disebut
lubang terlapisi, yang isi sitoplasmiknya dilapisi oleh lapisan protein
samar. Protein pelapis ini mungkin membantu memperdalam lubang
dalam membentuk vesikula. Endositosis yang diperantarai reseptor
memungkinkan sel dapat memperoleh substansi spesifik dalam jumlah
yang melimpah sekalipun substansi itu mungkin saja konsentrasinya
tidak tinggi dalam fluida seluler Misalnya, sel manusia menggunakan
proses ini untuk menyerap kolesterol dan digunakan dalam sintesis
membran dan sebagai prekursor untuk sintesis steroid lainnya.
Proses dari berbagai jenis endositosis dapat dilihat pada gambar
berikut :
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1. Membran sel adalah komponen sel yang sangat penting yaitu menjadi jalan
utama keluar masuknya molekul ataupun ion ke dalam dan ke luar sel.
Transpor melalui membran berdasarkan aliran gradien elektrokimia dibagi
menjadi transpor aktif dan transpor pasif.
2. Transpor aktif adalah pergerakan atau pemindahan yang menggunakan energi
untuk mengeluarkan dan memasukan ion - ion dan molekul melalui membran
1.
DAFTAR PUSTAKA