PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
pada tingkat seluler, pertukaran zat tersebut sangat penting bagi metabolisme sel.
dengan sekelilingnya yang mati. Lapisan tipis yan luar biasa ini tebalnya kira-
dkk., 2002).
Transpor zat melalui membran plasma ini dibedakan menjadi dua, yaitu
transport zat yang memerlukan energy (transport aktif) dan transport zat yang
tidak memerlukan energi (transport pasif). Transpor aktif meliputi proses pompa
ATP, eksositosis, dan endositosis. Adapun transport pasif meliputi proses difusi,
maupun sistem transpor. Oleh karena itu, dalam makalah ini akan dibahas lebih
13
spesifik mengenai proses transport zat melalui membran sel baik secara transport
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan
3. Manfaat
transport aktif maupun transport pasif melalui membran sel yang terjadi di dalam
tubuh.
13
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Membran sel adalah komponen sel yang sangat penting yaitu menjadi
jalan utama keluar masuknya molekul ataupun ion ke dalam dan ke luar sel.
berarti membran mengatur molekul dan ion yang bisa keluar dan masuk sel
Sel tersebut dapat mengambil berbagai macam molekul dan ion kecil dan
Molekul yang dapat melintasi bilayer lipid dengan cepat adalah molekul
kecil, larut dalam lipid, hidrofobik, dan nonpolar. Molekul hidrofobik seperti
hidrokarbon, CO2, dan O2 dapat larut dalam membran dan melintasinya dengan
mudah. Molekul sangat kecil yang polar tetapi tidak bermuatan juga dapat
melewati membran dengan lebih lambat. Contohnya ialah air, urea, gliserol, dan
etanol. Bilayer lipid tidak sangat permeabel terhadap molekul polar tak
bermuatan yang lebih besar seperti glukosa dan sukrosa. Bilayer ini relatif tidak
permeabel terhadap ion, sekalipun ion-ion kecil seperti H+, K+, dan Na+.
sama), misalnya glukosa dan Na+, dan antiport (kedua molekul ditranspor dengan
dibagi menjadi transpor aktif dan transpor pasif. Transpor pasif artinya molekul
mengeluarkan energi, misalnya air secara osmosis dan O2 secara difusi. Ada juga
Transpor aktif dan pasif diperantarai oleh protein carrier yang berikatan
dengan sumber energi. Protein ini akan mengikat senyawa yang akan ditranspor
molekul keluar masuk sel dengan mekanisme “ping-pong”. Transpor ini relatif
lambat karena molekul yang masuk ditahan dulu dalam protein carrier yang
channel. Protein ini tidak mengikat senyawa yang akan ditranspor, berupa lubang
hidrofilik sepanjang lipid bilayer. Transpor melalui channel lebih cepat daripada
melalui carrier.
13
Gambar 1 Transport molekul melalui membran
Menjaga kestabilan pH
2. Transpor Aktif
energi untuk mengeluarkan dan memasukan ion - ion dan molekul melalui
molekul kecil di dalam sel. Transpor aktif dipengaruhi oleh muatan listrik di
dalam dan di luar sel, dimana muatan listrik ini ditentukan oleh ion natrium
13
(Na+), ion kalium (K+), dan ion klorin (Cl-). Keluar masuknya ion Na+ dan
K+ diatur oleh pompa natrium - kalium. Transpor aktif dapat berhenti jika sel
integral pada membran, dimana di dalam molekul ini, terdapat situs pengikatan.
Proses transport aktif dimulai dengan pengambilan tiga ion Na+ dari dalam sel
dan menempati situs pengikatan pada protein integral. Energi diperlukan untuk
kearah dalam sel menjadi membuka kebagian luar sel. Selanjutnya, ion
Na+ terlepas dari situs pengikatan dan keluar dari protein integral menuju keluar
sel. Kemudian dari luar sel, dua ion K+ menempati situs pengikatan di protein
integral. Bentuk protein integral berubah, dari sebelumnya membuka kearah luar
menjadi membuka kearah dalam sel dan ion kalium dilepaskan kedalam sel.
dari ATP yang dihasilkan oleh mitokondria melalui proses respirasi. Selain itu,
13
pada membran sel terdapat lapisan protein. Salah satu jenis protein yang terdapat
di membran sel tersebut adalah protein transpor. Protein transpor mengenali zat
tertentu yang masuk atau keluar sel. Zat yang dipindahkan dengan cara transpor
aktif pada umumnya adalah zat yang memiliki ukuran molekul cukup besar
molekul tertentu. Dengan demikian, terjadi aliran air masuk atau keluar sel.
ATP untuk mengeluarkan natrium (Na+) keluar sel dan bersama dengan itu
13
Gambar 3 Pompa ion Na+ dan K +
Ion Na+ dan K+ dengan transpor aktif dapat melewati membran sel. (1) Ion
Na+ terikat pada suatu tempat di protein membran. (2) Ion Na+ tersusun dengan
formasi tertentu untuk dilepaskan ke luar sel. (3) Ion K + dari luar diikat. (4) Hal
ini merangsang membran sel untuk kembali ke bentuk semula. (5) Ion K +
a. Transport aktif primer (energi dari hidrolisis ATP) yaitu transpor yang
memiliki konsentrasi Na+ 10 kali lebih tinggi dari pada di dalam sel,
sedangkan konsentrasi ion K+ lebih rendah di dalam sel dari pada di luar sel.
maka diperlukan ATP untuk memompa Na+ keluar dengan cara Na+ akan
bergerak keluar sel dan terjadi reduksi afinitas ikatan Na + pada protein saluran
protein memiliki tiga tempat spesifik untuk ikatan Na+ dan dua untuk K+,
sehingga setiap kali siklus transpor tiga Na + dan dua K+ lewat membran sel
b. Transport aktif sekunder (energi dari gradien ion) Transpor aktif juga
perpindahan glukosa dan asam amino berkonsentrasi rendah ke dalam sel usus
Na+ ekstraseluler usus lebih rendah daripada dalam sel, sehingga terjadi
13
perpindahan ion ke dalam sel dengan cara berikatan dengan bagian sisi
protein saluran yang sama tetapi pada sisi yang lain. Transpor seperti ini
dalam sel dengan cara membentuk veskula baru dari membran plasma
Begitu kantong ini semakin dalam, kantong ini terjepit membentuk vesikula
yang berisi materi yang didapat dari luar selnya. Endositosis dibutuhkan untuk
berbagai macam fungsi yang penting bagi sel, karena endositosis dapat
13
meregulasi berbagai macam proses seperti pengambilan nutrisi, adhesi dan
obat.
zat cair). Contoh endositosis adalah sel darah putih yang memakan bakteri
pemangsa (Fagositik).
Keterangan gambar:
mendekati Paramaecium.
dalam vesikula kecil. Karena salah satu atau seluruh zat terlarut yang
bila konsentrasi protein dan ion tertentu pada medium sekeliling sel
Sel-sel yang melakukan proses pinositosis ini antara lain sel darah
Keterangan gambar:
gelembunggelembung kantong.
melakukan fragmentasi.
berikut :
Ketika membran vesikula dan membran plasma bertemu, molekul lipid bilayer
dihasilkan oleh sel sekretoris tersebut. Misalnya, sel tertentu dalam pankreas
13
menghasilkan hormon insulin dan menekresikannnya kedalam darah melalui
eksositosis. Contoh lain adalah neuron atau sel saraf, yang menggunakan
3. Transpor Pasif
energi. Perpindahan zat ini terjadi karena perbedaan konsentrasi antara zat
atau larutan. Transpor pasif melalui peristiwa difusi, osmosis, dan difusi
terbantu.
a. Difusi
rendah. Perbedaan konsentrasi yang ada pada dua larutan disebut gradien
konsentrasi. Difusi akan terus terjadi hingga seluruh partikel tersebar luas
molekul tetap terjadi walaupun tidak ada perbedaan konsentrasi. Zat yang
memiliki berat molekul kecil akan lebih cepat berdifusi dibandingkan zat
dengan berat molekul besar. Oleh karena itu, zat yang paling mudah
dengan gas. Tidak seluruh molekul dapat berdifusi masuk ke dalam sel.
13
Membran sel terdiri atas molekul-molekul fosfolipid dengan pori-pori
adalah oksigen, karbon dioksida, air, dan beberapa mineral yang larut dalam
air. Molekul berukuran sedang, seperti molekul gula dan asam amino, tidak
respirasi hewan merupakan salah satu contoh difusi. Pada prinsipnya, pada
difusi membran sel bersifat pasif. Membran sel tidak mengeluarkan energi
larutan isotonis. Jika larutan yang terdapat di luar sel, konsentrasi zat
hipotonis.
13
Gambar 9 Perpindahan air menembus membran selektif permeabel
tinggi.
kecepatan difusi.
Luas suatu area. Semakin besar luas area, semakin cepat kecepatan
difusinya.
kecepatan difusinya
13
Gambar 10 Peristiwa Difusi
Mekanisme Difusi
(fasilitated difusion).
molekul yang berpindah atau bergerak melalui membran bersifat larut dalam
lemak (lipid) sehingga dapat menembus lipid bilayer pada membran secara
larut dalam lemak, Selain itu, memmbran sel juga sangat permeabel
molekul kecil khusus yang terlarut dalam serta ion-ion tertentu, dapat
besar seperti asam amino, glukosa, dan beberapa garam – garam mineral ,
Gambar 11 Mekanisme difusi. (a) Dua ruang dengan konsentrasi zat yang berbeda.
(b) Terjadi perpindahan zat setelah sekat dibuka. (c) Konsentrasi zat telah seimbang,
b. Difusi Terfasilitasi
13
Difusi terfasilitasi yaitu difusi yang difasilitasi oleh protein dan
tersusun dalam bentuk saluran (protein trans membran) dan carrier protein
syaraf untuk perpindahan ion Na+ dan K+ serta ion-ion seperti Cl-,Ca2+ dan
hanya mengikat satu macam ion, misal glukosa ekstraseluler yang relatif
protein pembawa mengikat sepasang ion. Kotransport ada dua macam yaitu
kedua dengan cara antiport, jika transpor memindahkan dua macam ion
yang terikat pada protein pembawa dan berpindah dengan arah berlawanan.
misalnya pada bakteri Escherichia coli yang diletakkan pada media laktosa.
suatu protein sel. Enzim permease inilah yang akan membuatkan jalan bagi
laktosa sehingga laktosa ini dapat masuk melalui membran sel. Difusi
dari dalam sel yang disebut permease, yang merupakan suatu protein sel.
c. Difusi Sederhana
molekul yang berpindah atau bergerak melalui membran bersifat larut dalam
lemak (lipid) sehingga dapat menembus lipid bilayer pada membran secara
larut dalam lemak, Selain itu, membran sel juga sangat permeabel terhadap
molekul anorganik seperti O, CO2, HO, dan H2O. Beberapa molekul kecil
khusus yang terlarut dalam serta ion-ion tertentu, dapat menembus membran
molekul dengan diameter lebih kecil dari diameter pori tersebut dapat
d. Osmosis
dari bagian yang lebih encer kebagian yang lebih padat. Membran semi
permeabel harus dapat ditembus pelarut, tapi tidak oleh zat terlarut, yang
terlarut dari
konsentrasi rendah
ketinggi melalui
membrane semi
permeable. Contoh
peristiwa osmosis
dapat dilihat
pada gambar
berikut :
13
Gambar 14 Macam-macam peristiwa osmosis
sebaliknya, jika sel darah merah dimasukkan ke dalam larutan hipertonis, sel
yang terjadi pada sel tumbuhan. Jika sel tumbuhan diletakkan di larutan
sel dalam kondisi seperti ini layu. Kehilangan air lebih banyak akan
dibalikkan jika sel diletakkan di larutan hipotonik. Proses sama pada sel
hewan disebut krenasi. Cairan di dalam sel hewan keluar karena peristiwa
difusi.
13
Efek Osmosis pada Sel Hewan dan Tumbuhan
Apakah yang terjadi jika sel tumbuhan atau hewan, misalnya sel darah
merah ditempatkan dalam suatu tabung yang berisi larutan dengan sifat
larutan yang berbeda-beda? Pada larutan isotonis, sel tumbuhan dan sel
darah merah akan tetap normal bentuknya. Pada larutan hipotonis, sel
peningkatan tekanan turgor sehingga sel menjadi keras. Berbeda dengan sel
hipotonis, sel darah merah akan mengembang dan kemudian pecah /lisis, hal
ini karena sel hewan tidak memiliki dinding sel. Pada larutan hipertonis, sel
(lepasnya membran sel dari dinding sel), sedangkan sel hewan/sel darah
13
Gambar 15 Osmosis pada sel hewan dan sel tumbuhan
yang hipertonis.
konsentrasi air sama untuk dua larutan antara A dan B, walaupun hasil
Mekanisme Osmosis
larutan yang konsentrasi sama dengan larutan didalam sel disebut larutan
isotonis. Jika larutan yang terdapat diluar sel, konsentrasi zat terlarutnya
lebih rendah dari pada didalam sel dikatakan sebagai larutan hipotonis.
Untuk mengukur tekanan osmosis yang terjadi pada sel dapat menggunakan
Adapun contoh Proses Difusi dan Transpor aktif dalam kehidupan kita
sehari-hari adalah :
1. Pemberian gula pada cairan teh tawar. Lambat laun cairan menjadi
manis.
2. Uap air dari cerek yang berdifusi dalam udara, dimana pada masing-
lebih asin.
5. Perendaman tebu kedalam air gula, membuat tebu jauh lebih manis.
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Membran sel adalah komponen sel yang sangat penting yaitu menjadi jalan
utama keluar masuknya molekul ataupun ion ke dalam dan ke luar sel.
untuk mengeluarkan dan memasukan ion - ion dan molekul melalui membran
Perpindahan zat ini terjadi karena perbedaan konsentrasi antara zat atau
larutan.
5. Adapun contoh transpor pasif antara lain difusi, difusi sederhana, difusi
DAFTAR PUSTAKA
Annur, H dan H.H, Santosa, 2008, Analisa Temperatur Pada Proses Difusi Obat
Keenan, Donald, dan Jesse. 1984. Ilmu Kimia Untuk Universitas. Erlangga: Jakarta.
Kustiyah, 2007, Miskonsepsi Difusi dan Osmosis Pada Siswa MAN Model
Yusuf, E., T.A. Rachmanto dan R. Laksmono, 2008, Pengolahan Air Payau Menjadi