Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH MORFOLOGI TUMBUHAN

“Memahami Perhiasan Bunga

( Kelopak, Mahkota dan Tenda Bunga)”

Dosen Pengampu: Agil Lepiyanto S,Pd dan


Dr.Mufahroyin,S,Pd.,M.T.A

Disusun Oleh :

1. Maria Ulfa (20320001)

2. Sofi Aulia Citra (20320003)

3. M. Alfian Affandi ( 20320018)

4. Andrean Ikhwan Nurbowo (20320028)

5. Wafiq Azizah Choirizaldi (20320022)

6. Wita Cahya Ningrum (20320013)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

I
TAHUN 2020/2021

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan rahmat,
inayah, taufik dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini tepat pada waktunya. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai
salah satu acuan, petunjuk, maupun pedoman bagi pembaca untuk memperdalam
ilmu morfologi tumbuhan, pada kesempatan ini kami sampaikan terima kasih dan
penghargaan setinggi-tingginya kepada yang terhormat :
1. Bapak Agil Lepiyanto, M.Pd., dan Bapak Dr. Muhfaroyin, S.Pd., M.T.A selaku
dosen pengampu mata kuliah morfologi tumbuhan yang telah memberikan
tugas, petunjuk, kepada kami sehingga kami termotivasi dan menyelesaikan
makalah ini.
2. Rekan-rekan kelompok semua di universitas Muhammadiyah metro yang telah
saling membantu dalam menyusun makalah.
3. Secara khusus kami menyampaikan terimakasih kepada keluarga tercinta yang
telah memberikan dorongan dan bantuan serta pengertian yang besar, baik
selama mengikuti perkuliahan maupuan dalam menyelesaikan makalah ini.
Kami berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Kami
sadar bahwa masih banyak kekurangan terhadap makalah ini. Oleh kerena itu, kami
meminta kepada para pembaca untuk memberikan masukan bermanfaat yang
bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini agar dapat diperbaiki bentuk
maupun isi makalah sehingga kedepannya dapat menjadi lebih baik.
Metro, 6 juni 2021

Kelompok 2

II
DAFTAR ISI

Contents
BAB I...................................................................................................................................................IV

PENDAHULUAN................................................................................................................................IV

A. Latar Belakang..............................................................................................................................IV

B. Rumusan Masalah.........................................................................................................................V

C.   Tujuan..........................................................................................................................................V

BAB II....................................................................................................................................................VI

PEMBAHASAN......................................................................................................................................VI

A. Kelopak Bunga (calyx )..................................................................................................................VI

B. Mahkota Bunga..........................................................................................................................VIII

C. Tenda Bunga (Perigonium).........................................................................................................XIII

BAB III PENUTUP..............................................................................................................................XVI

A.   Kesimpulan...............................................................................................................................XVI

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................................XVII

III
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ilmu tumbuhan pada waktu sekarang telah mengalami kemajuan yang


demikian pesat, hingga bidang-bidang pengetahuan yang semula hanya
merupakan cabang-cabang ilmu. Tumbuhan saja, sekarang ini telah menjadi
ilmu yang berdiri sendiri-sendiri. Dari berbagai cabang ilmu tumbuhan yang
sekarang telah berdiri sendiri adalah Morfologi Tumbuhan. Morfologi
Tumbuhan yang mempelajari bentuk dan susunan tubuh tumbuhanpun sudah
demikian besar perkembangannya hingga dipisahkan menjadi morfologi luar
dan morfologi saja (morphology in sensu stricto = dalam arti yang sempit) dan
morfologi dalam atau anatomi tumbuhan.

Bunga (flos) merupakan salah satu organ tubuh tumbuhan yang


berfungsi sebagai alat perkembangbiakan secara generatif yang memiliki
bentuk dan susunan yang berbeda-beda menurut jenisnya, tetapi bagi
tumbuhan yang berbiji, alat tersebut lazimnya merupakan bagian tumbuhan
yang kita kenal sebagai bunga. Jika kita memperhatikan suatu bunga,
mudahlah diketahui bahwa bunga adalah penjelmaan suatu tunas (batang
dan daun-daun) yang bentuk, warna dan susunannya disesuaikan dengan
kepentingan tumbuhan, sehingga pada bunga ini dapat berlangsung
penyerbukan dan pembuahan, dan akhirnya dapat dihasilkan alat-alat
perkembangbiakan. Mengingat pentingnya bunga pada tumbuhan, pada
bunga terdapat sifat-sifat yang merupakan penyesuaian untuk melaksanakan
tugasnya sebagai penghasil alat perkembangbiakan yang sebaik-baiknya.
Umumnya dari suatu bunga sifat-sifat yang amat menarik ialah bentuk bunga
seluruhnya dan bentuk bagian-bagiannya, warnanya, baunya, ada dan
tidaknya madu ataupun zat lain.

1
B. Rumusan Masalah

1.    Untuk mengetahui kelopak bunga dan fungsinya


2.    Untuk  mengetahui mahkota bunga dan fungsinya
3.    Untuk mengetahui tenda bunga dan fungsinya

C.   Tujuan

1.    Mengetahui kelopak bunga dan fungsinya


2.    Mengetahui mahkota bunga dan fungsinya
3.    Mengetahui tenda bunga dan fungsinya

2
BAB II

PEMBAHASAN

Bunga adalah batang dan daun yang termodifikasi. Modifikasi ini disebabkan
oleh dihasilkannya sejumlah enzim yang dirangsang oleh sejumlah fitohormon
tertentu. Pembentukan bunga dengan ketat dikendalikan secara genetik dan
pada banyak jenis diinduksi oleh perubahan lingkungan tertentu, seperti suhu
rendah, lama pencahayaan, dan ketersediaan air.
Bunga berfungsi menghasilkan biji. Penyerbukan dan pembuahan berlangsung
pada bunga. Setelah pembuahan, bunga akan berkembang menjadi buah. Buah
adalah struktur yang membawa biji. Fungsi biologi bunga adalah sebagai wadah
menyatunya gamet jantan (mikrospora) dan betina (makrospora) untuk
menghasilkan biji. Proses dimulai dengan penyerbukan, yang diikuti dengan
pembuahan, dan berlanjut dengan pembentukan biji.

Beberapa bunga memiliki warna yang cerah yang berfungsi sebagai pemikat
hewan pembantu penyerbukan. Beberapa bunga yang lain menghasilkan panas
atau aroma yang khas, juga untuk memikat hewan untuk membantu
penyerbukan. Bunga terdiri atas bagian yang steril dan bagian yang fertil
(reproduktif). Bagian steril meliputi sejumlah helai daun kelopak (sepal),
kumpulannya disebut kaliks, dan sejumlah helai daun mahkota (petal),
kumpulannya disebut korola. Kaliks dan korola, bersama-sama disebut perhiasan
bunga (periant). Jika periant tidak terbagi menjadi kaliks dan korola, setiap
helaiannya disebut tepal. Bagian reproduktif adalah benang sari atau stamen
(mikrosporofil) dan daun buah atau karpel (megasporofil). Keseluruhan stamen
disebut andresium dan keseluruhan karpel disebut ginesium.

A. Kelopak Bunga (calyx )

Kelopak bunga  atau  calyx adalah perhiasan bunga (perianthium) yang


terletak pada lingkaran terluar. Helai kelopak bunga disebut sebagai sepal (dari
penyingkatan bahasa Latin separatus "terpisah" + petalum "petal").
Kelopak biasanya berwarna hijau dan kurang menarik apabila dibandingkan
dengan mahkota bunga. Kelopak bunga menutupi bagian bunga lainnya ketika
bunga masih belum mekar (kuncup). Secara morfologi, kelopak bunga (dan juga
bagian-bagian bunga lainnya) adalah modifikasi dari daun.

3
Tidak semua bunga memiliki kelopak. Selain itu, ada pula bunga yang
kelopak dan mahkota bunganya sukar dibedakan, sehingga helai perhiasan
bunganya disebut sebagai tenda bunga (tepal).
Daun –daun hiasan bunga yang merupakan lingkaran luar,biasanya berwarna
hijau,lebih kecil dan lebih kasar  dari pada hiasan bunga yang sebelah dalam .
Bagian ini disebut kelopak (calyx).
Kelopak merupakan bagian hiasan bunga yang masih jelas sebagai organ
yang berasal dari daun . Selain warnanya yang biasanya hijau , juga bentuknya
banyak yang menyerupai daun, jarang mempunyai bentuk yang lain, misalnya
seperti bulu ,seperti terdapat pada bunga  tumbuhan yang termasuk 
suku Compositae.
Pada bunga daun putri (Mussaenda frondosa L ). Salah satu daun
kelopaknya amat lebar , bentuk daun biasa dan mempunyai warna yang
menarik ,seakan-akan  supaya mendapat perhatian , oleh sebab itu daun ini juga
dinamakan daun pemikat  (“lokblad “).
Daun  pemikat terdapat pula pada bunga tumbuhan lain,hanya saja tidak
berasal dari daun kelopak ,seperti misalnya pada bugenvil  (bougginvillea
spectabilis wild). Yang pada setiap kelompok bunga terdapat 3 bunga, masing-
masing dengan satu daun pemikat yang berkumpul menjadi satu kelompok
,seakan akan hanya merupakan satu bunga saja ,dan warna daun pemikat inilah
yang menyebabkan orang banyak  mananam bugenvil sebagai tanaman
hias.Disini daun pemikat adalah metamorfosis  daun pelindung ,bukan
metamorfosis daun kelopak.

Pada tumbuhan yang tergolong dalam suku malvaceae, seprti misalnya


kapas (Gossypium sp.), kembang sepatu (Hibiscus rosa – sinensis L.) di luar
lingkaran kelopak bunga , bunganya masih mempuyai daun-daun yang
meyerupai kelopak , yang pada kapas justru  amat besar dan meyelubungi
seluruh bunga,yang disebut kelopak tambahan (epicalyx).
Kelopak tersusun atas bagian-bagian yang disebut daun kelopak (sepala), yang
mempunyai sifat-sifat berbeda
a.   Berlekatan (gamesopalus), hanya bagian bawah yang saling berlekatan,
bagian atas yang berupa pancung-pancung tetap bebas.
Menurut panjang pendeknya bagian pancung-pancungnya, dibagi lagi:
1.  Berbagi (partitus), hanya bagian kecil daun-daun saja yang berlekatan,
pancung-pancungnya panjang, lebih dari separoh panjang kelopak.
2.    Bercangap (fissus), bagian yang berlekatan meliputi separoh panjang
kelopak, jadi pancung-pancungnya juga separoh.
3.    Berlekuk (lobatus), bagian yang berlekatan lebih dari separoh panjang
kelopak, pancung-pancungnya pendek saja.

b.    Lepas atau bebas (polysepalus), daun kelopak antara yang satu dengan


yang lainnya benar-benar terpisah, sama sekali tidak berlekatan.

4
Melihat simetrinya, bentuk kelopak yang bermacam-macam itu, dapat
digolongkan menjadi 2 golongan, yaitu:
1. Beraturan atau aktinomorf (regularis, actinomorphus), jika kelopak dapat
dibagi menjadi 2 bagian yang simetri/setangkup. Kelopak yang beraturan
melipuiti kelopak –kelopak yang berbentuk :
 Bintang (rotatus atau stellatus)
 Tabung (tubulosus)
 Terompet (hypocrateriformis)
 Mangkuk (urceolatus)
 Piala
 Corong (infundibuliformis)
 Lonceng (campanulatus)
2. Setangkup tunggal atau zigomorf (zygomorphus), jika bersimetris satu.
Dapat kita jumpai pada kelopak yang:
 Bertaji (calcaratus),pada bunga pacar air (Impatiens balsamina L.)
 Berbibir (labiatus), yaitu kelopak  yang bagian bawahnya berlekatan
berbentuk tabung  atau buluh. Bagian atasnya berbelah dua seperti bibir
atas dan bawah , misalnya pada bunga salvia (Salvia spelendens Ker-
Gawl).
Walaupun tadi telah dikemukakan ,bahwa kelopak biasanya berwarna hijau
biasa ,tidak berarti bahwa mengenai hal itu tdak ada pengecualian sama sekali.
Nyatanya  adanya kelopak yang mempunyai warna yang menarik  seperti tajuk
bunga , misalnya pada bunga asam (Tamarindus indica L.)
Adapula yang lain berwarna  juga bersifat tebal,berdaging dan dapat dimakan
misalnya pada tumbuhan  yang lazimnya dinamakan prambos , tetapi
sebenarnya adalah sejenis rosella (Hibiscus sabdariffa fa. victor).
Fungsi dari kelopak bunga adalah untuk menyelimuti mahkota ketika bunga
sedang menguncup. Selain itu, fungsi dari kelopak bunga juga melindungi bagian
mahkota saat mengembang atau mekar. Kelopak itu berguna sebagai pelindung
bunga ,terutama bunga masih kuncup (sebelum mekar). Jika bunga sudah
mengadakan persarian dan pembuahan,biasanya kelopak lalu runtuh ,jarang
sekali tetap sampai terbentuk buah. Kelopak yang tetap dan akhirnya ikut
merupakan bagian buah misalnya pada ciplukan (physalis minimal L ), terong
(Solanum melongena L).
Warna dari kelopak bunga ini biasanya sama dengan warna daun dan juga
bentuk yang sama. Oleh karena itu, kelopak bunga juga menjadi bagian penting
pada bunga terutama saat bunga sedang mekar karena kelopak juga akan ikut
mekar atau mengembang sehingga membentuknya menjadi bunga yang indah.

B. Mahkota Bunga
5
Mahkota bunga disebut juga sebagai tajuk bunga atau corolla. Mahkota
bunga adalah bagian bunga yang terdapat di sebelah atau di dalam kelopak.

Mahkota merupakan hiasan pada keseluruhan bagian bunga. Mahkota bunga


cenderung memiliki warna yang indah dan menarik. Ukuran mahkota bunga
biasanya lebih besar dari kelopak bunga. Mahkota bunga pada umumnya berbau
harum, namun ada juga yang tidak berbau, bahkan beberapa bunga
mengeluarkan aroma tidak sedap, seperti bunga bangkai.

Warna mahkota bunga yang berwarna-warni dan bau yang harum membuat
bunga terlihat menarik, tidak hanya untuk manusia tetapi juga menarik beberapa
macam serangga, seperti lebah, kupu-kupu, dan binatang lainnya seperti burung
dan kelelawar.

Selain sebagai hiasan yang mempercantik keseluruhan tanaman, mahkota


bunga juga memiliki fungsi penting lainnya, yaitu untuk melindungi alat kelamin
bunga (serbuk sari dan putik). Mahkota akan melindungi serbuk sari dan putik
hingga terjadi proses penyerbukan.

Setiap helaian mahkota bunga disebut sebagai petala. Pada mahkota bunga
terdapat pembuluh-pembuluh angkut yang berfungsi sebagai pemasok makanan
pada bunga.

Tajuk bunga atau mahkota bunga merupakan hiasan bunga yang terdapat
disebelah dalam kelopak, umumnya lebih besar, dengan warna yang indah dan
menarikdengan bentuk susunan yang bagus, tidak jarang pula mempunyai bau
yang harum atau sedap (tetapi banyak pula yang sama sekali tidak berbau atau
malahan mempunyai bau yang busuk seperti bangkai), dianggapnya warna yang
indah atau baunya tadilah yang menyebabkan serangga tertarik pada bunga
(juga binatang-binatang lain, misalnya: burung dan kelelawar) yang sering kali
datang mengunjungi bunga untuk mencari makanan. Tumbuhan memang
memerlukan adanya kunjungan binatang-binatang tadi, karena mereka dapat
menjadi perantara berlangsungnya penyerbukan.
Jika penyerbukan sudah terlaksana, boleh dikatakan bahwa tugas tajuk bunga
sudah selesai, oleh sebab itu biasanya tajuk bunga lalu tampak menjadi layu dan

6
kemudian gugur. Gugurnya tajuk bunga biasanya disertai oleh gugurnya benang
sari dan kelopaknya.
Selain berfungsi sebagai alat yang mempunyai daya penarik, tajuk bunga
juga berfungsi untuk melindungi alat-alat persarian (benang sari dan pituk)
sebelum persarian dapat berlangsung.
Bagian-bagian tajuk bunga dinamakan  daun tajuk atau daun mahkota (petala)
dan seperti halnya dengan daun-daun kelopak, daun-daun mahkota bunga
menunjukan sifat yang berbeda-beda pula:
a.  Berlekatan (sympetalus, gamopetalus, atau monopetalus)
Dalam keadaan yang demikian, pada tajuk bunga dapat dibedakan 3 bagian
berikut:
1.    Tabung atau buluh tajuk
2.    Pinggiran tajuk
3.    Leher tajuk
Selain dari itu pada daun-daun tajuk dapat pula ditemukan alat-alat
tambahan, seperti misalnya sisik-sisik, rambut-rambut, dll.
b.    Lepas atau bebas (choripetalus, dialypetalus, polypetalus). Jika daun-
daun tajuk terpisah-pisah satu sama lain. Dalam keadaan demikian pada
setiap daun tajuk dapat dibedakan:
1.    Kuku daun tajuk (unguis), ialah bagian bawah daun tajuk yang tidak
lebar dan seringkali lebih tebal daripada bagian-bagian lainnya.
2.    Helaian daun tajuk (lamina), yaitu bagian yang lebar dan biasanya tipis.
Sama halnya dengan daun-daun tajuk yang berlekatan, juga pada daun tajuk
yang bebas satu sama lain itu dapat pula ditemukan alat-alat tambahan
lainnya
c.    Daun-daun tajuk tidak ada atau sangat kecil sehingga sama sekali tidak
menarik prhatian. Bunga tanpa tajuk bunga (apetalus) sering kali
dinamakan bunga telanjang (flos nudus).
Sesuai dengan sebutan-sebutan yang digunakan untuk melukiskan daun-
daun kelopak atau kelopaknya. Dasar itu dipakai pula untuk melukiskan tajuk
bunga yang berlekatan. Jadi kita dapat menggunakan sebutan: tajuk bunga
berbagi 5, bercangap 5 dan seterusnya, disesuaikan dengan banyaknya daun
mahkota dan banyak sedikitnya perlekatannya.

7
Tajuk bunga pun sama halnya seperti kelopak mempunyai bentuk yang
bermacam-macam dan berdasarkan simetrinya dibedakan dalam yang:
a).    Beraturan (regularis), bila tajuk bunga dapat dibagi menjadi duabagian
yang setangkup dengan beberapa cara. Bentu ini juga
dinamakan polisimetris atau bersimetri banyak (regularis atau actinomorhus).
tajuk bunga yang beraturan meliputi a.l. bentuk-bentuk:
1.    Bintang (rotatus atau stellatus), misalnya tajuk bunga lombok (Capsicum
annuum L.)
2.    Tabung (tubulosus), misalnya bunga tabung pada bunga matahari
(Helianthus annuus L.)
3.    Terompet (hypocrateriformis), misalnya bunga jantan pada papaya
(Carica papaya L.)
4.    Mangkuk atau buyung (urceolatus),
5.    Corong (infundibuliformis), misalnya bunga kecubung (Datura mete L.)
6.    Lonceng (campanulatus), misalnya bunga ketela rambut (Ipomoea
batatas Poir).
b).    setangkup tunggal, bersimetri satu,
atau monosimetris (zigomorphus), jika tajuk bunga hanya dapat dibagi
menjadi dua bagian yang setangkup dengan satu cara saja.
Tajuk bunga yang monosimetris atau zigomorf seringkali mempunyai sifat
atau bentuk yang khas, misalnya:
1.    bertaji (calcaratus), yaitu jika tajuk bunga mempunyai suatu bagian yang
bentuknya mengingatkan kita pada taji pada kaki ayam jantan, misalnya
bunga larat (Dendrobium phalaenopsis Fitzg.).
2.    berbibir (labiatus), jika tajuk bunga seakan-akan dibelah dua, sehingga
tepinya merupakan dua bibir. Tajuk bunga demikian ini umum terdapat pada
jenis tumbuhan yang tergolong suku Labiatae, misalnya: kemangi (Ocimum
basilicum L.) dan pada beberapa suku lainnya, a.l. Acan- haceae,
Scrophulariaceae.
3.    Berbentuk seperti kupu-kupu (papilionaceus). Bunga ini mempunyai
tajuk yang terdiri atas 5 daun tajuk yang bebas, tetapi 2 di antaranya lazimnya
bersatu, merupakan suatu badan berbentuk sekoci atau perahu. Dua daun
tajuk yang berlekatan ini biasanya sempit dan terdapat di bagian bawah,

8
biasanya dinamakan lunas (carina). Berhadapan dengan lunas, jadi di
sebelah atas terdapat sehelai daun tajuk yang paling besar (lebar) yang
dinamakan bendera (vexillum). Antara kedua bagian tadi terdapat 2 daun
tajuk lagi yang ke samping, satu ke kanan dan satunya lagi ke kiri. Kedua
daun tajuk ini dinamakan sayap (ala). Tajuk bunga yang demikian lazim
terdapat pada kacang-kacangan (Papilionaceae), misalnya kacang tanah
(Arachis hypogaea L.), kedelai (Glycine soja Benth.), dll.
4.    bertopeng atau berkedok (personatus). Tajuk bunga mempunyai dua
bibir seperti bunga yang berbibir, akan tetapi bibir yang bawah melengkung
ke atas menutupi lubang buluh tajuk. Bagian bibir yang melengkung ke atas
itulah yang dinamakan topeng atau kedok (palatum), seperti misalnya pada
bunga mulut singa (Anthirrhinum majus L.).
5.    berbentuk pita (ligulatus), Bagian bawah tajuk bunga ini berlekatan
mempakan buluh atau tabung yang kecil, bagian atasnya berbentuk pita
(dengan pada ujungnya sering masih tampak 5 pancung-pancung), yang
menunjukkan, bahwa tajuk itu sesungguhnya terdiri atas 5 daun tajuk yang
berlekatan menjadi satu. Bunga ini biasanya bunga yang mandul (tidak
mempunyai alat-alat kelamin), seperti misalnya bunga-bunga pinggir pada
bunga matahari (Helianthus annuus L.). Pada bunga matahari bunga ini
dinamakan pula bunga pita, dan hanya berguna sebagai pemikat saja.
Tajuk bunga sungguh beraneka rupa warnanya: merah, putih, biru,
kuning, merah jambu, ungu, dll. Warna tadi ada yang rata ada pula yang
tidak. Ada tajuk bunga yang warnanya sebagian merah sebagian putih atau
lain, ada pula yang berbintik-bintik atau Derbecak-becak, seperti banyak
terdapat pada tumbuhan bastar. Tadi telah dikemukakan, bahwa tajuk bunga
terutama bertugas sebagai pemikat binatang, oleh sebab itu setelah
kunjungan pada bunga yang dapat menyebabkan terjadinya persarian, bunga
seringkali lalu layu dan kemudian gugur. Biasanya umur tajuk bunga tidak
seberapa lama, tetapi ada Pula bunga yang sampai berbulan-bulan belum
juga menjadi layu, seperti misalnya bunga anggerik bulan (Phalaenopsis
ambilis Bl.). Bila tajuk bunga menjadi layu seringkali kita lihat adanya
perubahan warna, misalnya bunga kapas (Gossypium sp.), yang kalau layu

9
berwarnamerah jambu, sedang dalam keadaan segar tajuk bunganya berwar-
na kuning. Bunga yang telah layu umumnya tidak menarik lagi.
Secara keseluruhan, fungsi utama dari mahkota adalah untuk
membantu dalam proses reproduksi tanaman. Kelopak mahkota dirancang untuk
membantu dalam penyerbukan dan karena itu meningkatkan kemungkinan
keberhasilan reproduksi bunga. Beberapa tanaman yang diserbuki ketika angin
mengambil serbuk sari mereka dan memindahkan ke bunga lain dari spesies
yang sama. Untuk tanaman yang menggunakan penyerbukan angin, mahkota
membantu proses ini dengan memiliki kelopak kecil. Kelopak kecil tidak
memblokir angin dan memungkinkan angin untuk bergerak di atas anter, yang
membuat serbuk sari, dan transfer ke bunga lain.

Warna dan tekstur kelopak mahkota juga memainkan peran penting dalam
penyerbukan. Banyak tanaman yang bergantung pada hewan penyerbuk
memiliki spesies hewan tertentu yang menyerbuki mereka. Dalam rangka untuk
menarik spesies hewan tertentu, bunga-bunga telah mengembangkan kelopak
dengan warna khusus menyenangkan untuk hewan-hewan. Bunga yang memiliki
kelopak merah menarik burung, sementara kelopak kuning dan biru menarik
serangga karena mereka tidak dapat melihat warna merah. Anda mungkin
melihat bahwa beberapa bunga yang berwarna pucat dan bertanya-tanya apa
jenis hewan yang tertarik pada bunga-bunga ini.

Bunga-bunga ini dirancang untuk menarik penyerbuk malam, seperti


ngengat dan kelelawar, dan warna pucat mereka menonjol di langit malam yang
gelap. Beberapa bunga juga memiliki pola warna yang rumit yang tidak hanya
menarik penyerbuk tetapi juga membantu membimbing mereka ke tengah bunga
di mana serbuk sari berada. Pola warna ini melayani fungsi yang mirip dengan
lampu di landasan pacu bandara – mereka berdua membantu memandu benda
terbang menuju lokasi yang diinginkan.

Kelopak mahkota juga dapat memiliki berbagai tekstur, yang membantu


dalam keberhasilan penyerbukan. Serupa dengan pola warna dekat pusat bunga,
beberapa kelopak juga memiliki bagian bertekstur yang membantu memandu
penyerbuk menuju serbuk sari. Selain bimbingan, bagian bertekstur kelopak juga
berfungsi untuk membantu penempelan penyerbuk ke bunga. Jika kelopak bunga

10
yang sangat halus, penyerbuk mungkin lolos dari bunga, dan ini akan
mengurangi keberhasilan reproduksi karena waktu yang terbuang harus
memanjat kembali ke bunga.

C. Tenda Bunga (Perigonium)

Tenda bunga merupakan perhiasan bunga yang berfungsi


seperti kelopak bunga dan mahkota bunga tetapi secara morfologi
tidak dapat dibedakan. Helai tenda bunga dinamakan tepal. Tidak
semua bunga mempunyai hiasan bunga yang jelas dapat dibedakan
dalam kelopak dan tajuk bunganya. Berbagai jenis tumbuhan
mempunyai hiasan bunga yang tidak dapat lagi dibedakan mana
kelopak dan mana tajuknya, dengan lain perkataan kelopak dan
tajuknya sama, baik bentuk maupun warnanya. Itulah yang disebut
sebagai tenda bunga( perigonium ).

Bagian-bagian yang menyusun tenda bunga dinamakan daun tenda


bunga (tepala), yang menurut bentuk dan warnanya dapat dibedakan
dalam 2 golongan :
1.    Serupa kelopak (calycinus), jika warnanya hijau seperti daun-daun
kelopak , biasanya tak begitu besar dan tidak begitu menarik, seperti
terdapat pada bunga berbagai jenis palma (palmae).
2.    Serupa tajuk (corollinus), warnanya bermacam-macam seperti warna
tjuk bunga, juga biasanya lebih besar dan bentuknya seringkali amat
menarik pula, bahkan sering kali lebih menarik daripada tajuk bunga
sesungguhnya. Bunga yang termashyur sebagai bunga yang amat indah
dan amat mahal harganya, yaitu bunga anggrek (orchidaceae), adalah
bunga yang mempunyai tenda bunga yang menyerupai tajuk. Selain pada
anggrek, bunga yang mempunyai tenda bungayang indah dapat kita
temukan pula pada beberapa suku lainnya,a.l.
lilia(liliaceae), amaril (amaryllidaceae), iris (iridaceae), dll.

11
Pada daun tenda bunga (yang bersifat seperti tajuk) dapat pula
dibedakan dua bagiannya, yaitu kuku (ungguis) dan helaiannya
(lamina).Pada daun tenda bunnga dapat pula ditemukan alat-alat
tambahan yang berupa sisik-sisik atau brambut-rambut seperti pada daun
kelopak atau daun tajuk.
Juga pada tenda bunga ternyata, bahwa bagian-bagiannya yang
berupa daun-daun tenda bunga tadi ada yang :
1.  Berlekatan (gamophyllus) (lilium longiflorum thumb.). Tenda bunga
yang berlekatan memperlihatkan bentuk yang beraneka rupa seperti
pada tajuk yang berlekatan.
2.  Lepas atau bebas(pleiophyllus) satu sama lain, seperti misalnya
pada kembang sungsang (Gloriosa superb L.)

Bentukan – bentukan seperti taji (calcar) dapat pula ditemukan pada


tenda bunga, misalnya pada bunga larat ( Dendrobium phalaenopsis Fitzg).
Sementara orang beranggapan, bahwa bunga yang mempunyai tenda bunga
adalah bunga yang tidak lengkap, karena dipandang kekurangan satu bagian
hiasan bunga.Untuk bunga dengan tenda bunga serupa kelopak dianggap
kurang tajuk, sedang untuk bunga dengan tenda bunga yang menyerupai
tajuk dianggap kurang kelopaknya..
Kelopak dan mahkota pada bunga dari sejumlah kelompok tumbuhan
berbunga memiliki penampilan yang serupa dan tidak menempati lingkaran
yang terpisah dengan jelas (distinct). Contoh kelompok ini adalah suku
Magnoliaceae. Untuk menghindari kesalahan penyebutan, dipakai istilah
tenda bunga bagi perhiasan bunganya. Penggunaan istilah tepal tidak
konsisten. Adakalanya, petal dan sepal dapat dibedakan lingkarannya, tetapi
tetap disebut sebagai tepal.

12
BAB III
PENUTUP

A.   Kesimpulan

Kelopak, mahkota dan tenda bunga merupakan bagian-bagian dari


bunga. Dimana bagian-bagian tersebut memiliki bentuk yang beraneka ragam
sesuai dengan jenis tumbuhannya. Tidak semua tumbuhan memiliki bagian-
bagian tersebut, ada tumbuhan yang hanya memiliki kelopak saja atau
mahkota saja, ada juga yang memiliki tenda bunga saja. Bagian-bagian dari
bunga tersebut memiliki fungsi masing-masing sesuai bagiannya. Pada
bagian itu ada yang dapat dikonsumsi seperti rosela yaitu pada bagian
kelopaknya. Pada bagian mahkota berfungsi untuk menarik perhatian
serangga agar terjadi penyerbukan.

13
DAFTAR PUSTAKA
http://dwi-bioker.blogspot.co.id/2012/06/kelopak.html
http://ericasulistiani.blogspot.co.id/2015/06/makalah-mortum-tentang-perhiasan-bunga.html
Tjitrosoepomo.G,1985, morfologi tumbuhan  GAJAH MADA UNIVERSITY
PESS,Bulaksumur,Yogyakarta.

14

Anda mungkin juga menyukai