Anda di halaman 1dari 24

BIOLOGI BUNGA

(makalah)

(dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Dasar Teknologi Benih)

Disusun Oleh:

1. Eka Rusmiati 19110087


2. Gusti Bima Satriawan 19110055
3. Diva Suryatama 19110045
4. Wahyu Dwi Setiawan 19110083

SEKOLAH TINGGI ILMU PERTANIAN (STIPER)


DHARMA WACANA METRO
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
Rahmat, Taufik, Hidayah serta kekuatan kepada kami sampai saat ini, sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas kelompok yang berjudul “BIOLOGI BUNGA”.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak serta semua pihak yang
turut membantu dalam penyusunan makalah ini. Makalah ini disusun untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Dasar Teknologi Benih serta untuk
menambah pengetahuan dalam pendidikan.

Kami menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam


penyusunan makalah ini. Dan Kami mengharapkan semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca umumnya dan bagi kami.

Metro, 06 April 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................ii
BAB I............................................................................................................................1
PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan..........................................................................................2
BAB II...........................................................................................................................3
PEMBAHASAN...........................................................................................................3
2.1 Pengertian Bunga................................................................................................3
2.2 Bagian-bagian Bunga..........................................................................................4
Bagian Bunga Sempurna dan Tidak Sempurna....................................................10
2.4 Rumus Bunga dan Diagram Bunga...........................................................12
2.5 Penyerbukan dan Pembuahan..........................................................................14
2.5.1 Penyerbukan...............................................................................................14
2.5.2 Proses Pembuahan...............................................................................17
BAB III.......................................................................................................................20
PENUTUP..................................................................................................................20
3.1 Kesimpulan...........................................................................................................20
....................................................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................21

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ilmu tumbuhan pada waktu sekarang telah mengalami kemajuan yang


demikian pesat, hingga bidang-bidang pengetahuan yang semula hanya
merupakan cabang-cabang ilmu. Tumbuhan saja, sekarang ini telah menjadi ilmu
yang berdiri sendiri-sendiri. Dari berbagai cabang ilmu tumbuhan yang sekarang
telah berdiri sendiri adalah Morfologi Tumbuhan. Morfologi Tumbuhan yang
mempelajari bentuk dan susunan tubuh tumbuhanpun sudah demikian besar
perkembangannya hingga dipisahkan menjadi morfologi luar dan morfologi saja
(morphology in sensu stricto = dalam arti yang sempit) dan morfologi dalam atau
anatomi tumbuhan. 

Bunga (flos) merupakan salah satu organ tubuh tumbuhan yang berfungsi
sebagai alat perkembangbiakan secara generatif yang memiliki bentuk dan
susunan yang berbeda-beda menurut jenisnya, tetapi bagi tumbuhan yang berbiji,
alat tersebut lazimnya merupakan bagian tumbuhan yang kita kenal sebagai
bunga. Jika kita memperhatikan suatu bunga, mudahlah diketahui bahwa bunga
adalah penjelmaan suatu tunas (batang dan daun-daun) yang bentuk, warna dan
susunannya disesuaikan dengan kepentingan tumbuhan, sehingga pada bunga ini
dapat berlangsung penyerbukan dan pembuahan, dan akhirnya dapat dihasilkan
alat-alat perkembangbiakan. Mengingat pentingnya bunga pada tumbuhan, pada
bunga terdapat sifat-sifat yang merupakan penyesuaian untuk melaksanakan
tugasnya sebagai penghasil alat perkembangbiakan yang sebaik-baiknya.
Umumnya dari suatu bunga sifat-sifat yang amat menarik ialah bentuk bunga
seluruhnya dan bentuk bagian-bagiannya warnanya, baunya, ada dan tidaknya
madu ataupun zat lain.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian bunga?
2. Bagaimana bagian-bagian bunga secara menyeluruh?
3. Bagaimana bagian-bagian bunga semurna dan tidak sempurna?
4. Bagaimana Diagram Bunga dan Rumus Bunga?
5. Bagaimana proses Penyerbukan dan Pembuahan?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pengertian bunga.


2. Mengidentifikasi bagian-bagian bunga secara menyuluruh.
3. Mengenal bagian-bagian bunga sempurna dan tidak sempurna.
4. Mengetahui Rumus Bunga dan Diagram Bunga.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Bunga

Bunga adalah batang dan daun yang termodifikasi. Modifikasi ini


disebabkan oleh dihasilkannya sejumlah enzim yang dirangsang oleh sejumlah
fitohormon tertentu. Pembentukan bunga dengan ketat dikendalikan
secara genetik dan pada banyak jenis diinduksi oleh perubahan lingkungan
tertentu, seperti suhu rendah, lama pencahayaan, dan ketersediaan air (lihat
artikel Pembentukan bunga).
Bunga hampir selalu berbentuk simetris, yang sering dapat digunakan
sebagai penciri suatu takson. Ada dua bentuk bunga berdasar simetri
bentuknya: aktinomorf (berbentuk bintang, simetri radial) dan zigomorf (simetri
cermin). Bentuk aktinomorf lebih banyak dijumpai. Bunga disebut bunga
sempurna bila memiliki alat jantan (benang sari) dan alat betina (putik) secara
bersama-sama dalam satu organ. Bunga yang demikian disebut bunga banci atau
hermafrodit. Suatu bunga dikatakan bunga lengkap apabila memiliki semua
bagian utama bunga.

Secara biologi, bunga merupakan alat perkembangbiakan tanaman karena


bunga akan tumbuh menjadi buah yang berisi biji. Bunga merupakan alat
perkembangbiakan generatif tumbuhan angiospermae. Bunga harus muncul pada
saat tumbuhan telah mencapai usia tertentu. Berdasarkan kelengkapan bagian-
bagiannya, bunga dapat dikelompokkan sebagai berikut:
a. Bunga lengkap ( complete) dan bunga tidak lengkap (incomplete). Bunga
lengkap mempunyai empat bagian, yaitu kelopak (calyx), mahkota
(carolla), benang sari (stame) dan putik (pistil). Apabila bunga tersebut
tidak mempunyai salah satu atau lebih dari empat bagian tersebut maka
bunga tersebut dinamakan bunga tidak lengkap.
b. Bunga sempurna dan bunga tidak sempurna. Bunga sempurnamempunyai
putik dan benang sari dalam satu bunga, disebut juga berkelamin dua

3
(hermaprodite). Bunga tidak sempurna merupakan bunga yang hanya
mempunyai salah satunya (putik atau benang sari saja) dalam satu bunga.

Kelopak atau tajuk disebut perhiasan bunga, akibat warna dan bunganya yang
indah maka dapat menarik perhatian berbagai jenis serangga. Bunga yang tidak
mempunyai perhiasan disebut bunga telanjang, selain bunga hermaprodite,
dikenal juga bunga jantan ( masculus ) dan bunga betina (femineus). Bunga jantan
(masculus) mempunyai polen dan tidak membentuk putik, akibat tidak
mempunyai putik, bunga jantan tidak tumbuh menjadi buah. Bunga betina
(masculus) mempunyai putik tetapi tidak membentuk polen. Bunga tersebut dapat
tumbuh menjadi buah jika mengalami penyerbukan dengan polen dari bunga
jantan. Bunga jantan dan bunga betina dapat terbentuk pada satu tanaman atau
pada batang yang sama. Tanaman yang membentuk bunga jantan dan bunga
betina dalam satu pohon disebut berumah satu atau serumah (Monocious) bunga
jantan dan bunga betina terdapat pada dua tanaman, yaitu bunga jantan terdapat
pada tanaman yang satu dan bunga betina pada tanaman yang lain, maka tanaman
ini disebut berumah dua (diocious).

2.2 Bagian-bagian Bunga

1. Kelopak bunga (calyx)


Kelopak bunga terdiri atas beberapa daun kelopak, kecil, kaku, kasar,
berjumlah 3, 4, atau 5 helai. Pada umumnya, kelopak bunga berwarna hijau.
Adapula yang berwarna merah seperti pada bunga mentega (Nerium olander)
dan kembang merak (Caesalpinia pulcherrima). Ketika bunga masih kuncup,
kelopak bunga menempel pada mahkota bunga dan setelah bunga mekar,
kelopak bunga menempel pada dasar bunga.Kelopak bunga berfungsi untuk
melindungi bunga pada waktu masih kuncup dan bersama-sama dengan
mahkota bunga berfungsi pula sebagai alat perhiasan bunga untuk menarik
perhatian serangga dan hewan lain agar dapat membantu proses
penyerbukan .Jika kelopak bunga dan mahkota bunga sulit dibedakan dengan

4
jelas, maka keduanya disebut dengan tanda bunga (perigonium), misalnya
pada bunga bakung, bunga gladiol, dan bunga kelapa.

2. Tajuk atau mahkota bunga (corolla)


Mahkota bunga atau tajuk bunga tersusun dari bagian serupa daun yang
mengeliligi alat perkembangbiakan. Dapat dikatakan pula mahkota berfungsi
sebagai alat perhiasan bunga. Pada umumnya, mahkota bunga berwarna-warni
dan tersusun teratur sehingga tampak indah. Pada jenis tumbuhan tertentu
mempunyai aroma yang khas serta mempunyai kelenjar madu (nektar).
Dengan adanya kelengkapan tersebut, mahkota bunga berfungsi untuk
menarik perhatian serangga dan hewan lain agar dapat membantu proses
penyerbukan. Pada waktu bunga masih kuncup, bersama-samadengan kelopak
bunga, mahkota bunga berfungsi untuk melindungi putik dan benang sari.
Kelopak bunga terdapat pada lingkaran terluar bunga, sedangkan mahkota
bunga terdapat pada lingkaran di sebelah dalamnya.

3. Benang sari (stamen)


Merupakan bagian fertil pada bunga yang terdiri dari kepala sari (anthera),
berisi serbuk sari (polen), tangkai sari (filamen), dan pendukung kepala sari.
Benang sari merupakan alat kelamin jantan pada bunga.Benang sari, apabila
kita teliti, kita akan melihat di tengah-tengah daun mahkota terdapat benang
yang sangat halus yang disebut dengan benang atau tangkai sari. Benang sari
di setiap jenis bunga memiliki jumlah dan bentuk yang berbeda, namun satu
jenis bunga selalu memiliki jumlah yang sama, seperti bunga pohon kacang
polong dan buncis memiliki sepuluh benang sari yang agak panjang, buah
cherry dan strawberi memiliki dua puluh benang sari yang berukuran sedang
dan bunga apiun memiliki yang agak banyak dan pendek.
Struktur benang sari yaitu setiap benang sari memiliki tangkai sari yang di
puncaknya terdapat gumpalan kecil yang berwarna kuning yang disebut
sebagai kepala sari, tangkai sari yang biasanya berbentuk vertikal bekerja
untuk mengantarkan makanan ke kepala sari, oleh karna itu di bagian
dalamnya terdapat jaringan atau lorong semacam pipa sebagai saluran
makanan. Secara umum benang sari termasuk sel pembiakan, oleh karena itu

5
benang sari memiliki peranan yang sangat penting dalam proses reproduksi.
Benang sari merupakan gumpalan kecil yang memiliki empat lubang yang
penuh dengan serbuk yang sangat halus yang disebut dengan serbuk sari
(pollen). serbuk ini sangat serupa dengan sprema hewan yang bekerja seperti
sperma sebagaimana yang akan disebutkan nanti. Serbuk sari sangatlah halus
oleh karena itu dengan mata telanjang tidak mungkin kita dapat melihat
berbagai macam bagiannya, akan tetapi dengan menggunakan mikroskop kita
bisa melihat seluruh bagiannya dan dapat menyingkap proses kerja serbuk sari
yang sangat menakjubkan itu. Serbuk sari banyak megandung zat gula, lemak,
protein dan karbohidrat, dan tepat di tengahnya terdapat dua sel yang mana
ukuran yang satu lebih besar dari sel yang satunya lagi serbuk sari masak
menjelang penyerbukan intinya membelah menjadi 2 macam sel, yang disebut
dengan generatif dan vegetative, dimana tugas dua sel ini dalam proses
penyerbukan akan dijelaskan nanti.
Pada macam jenis tumbuhan serbuk sari memiliki bentuk yang berbeda,
terkadang ia berbentuk seperti piramid, segi tiga, bulat atau seperti telur
tergantung pada jenis pohonnya. Selain itu galur atau kerutan yang berada di
dataran serbuk saripun juga berbeda, setiap jenis tumbuhan memiliki bentuk
dan kerakteristiknya tersendiri. Hal ini merupakan salah satu dari keajaiban
penciptaan Allah yang mana membuktikan kepada kita semua bahwa tidak ada
satu makhlukpun baik kecil maupun besar yang luput dari lingkaran
keserasian dan keberaturan. Kebanyakan Angiospermae memiliki kepala sari
yang tetrasporangiat, dengan dua ruang sari (lokulus) dalam setiap cuping
kepala sari sehingga jumlah keseluruhannya empat. Pada sejumiah tumbuhan
yang anteranya matang, namun sebelum antera memecah (membuka dengan
sendiri) batas antara pasangan lokulus di setiap cuping rusak sehingga antera
tetrasporangiat hanya menunjukkan dua lokulus. Dinding antera terdiri dan
beberapa lapisan sel yang merupakan turunan sel parietal primer, kecuali
epidermis yang dalam perkembangannya hanya membelah dalam bidang
aritiklinal. Dua lapisan yang penting adalah endotesium, tepat di bawah
epidermis, dan tapetum, yang berbatasan dengan lokulus antera. Sel di antara
kedua lapisan itu sering memipih karena tertekan, lalu rusak. Endotesium

6
membentuk penebalan tak rata, terutama di dinding radial dan tangensial
dalam. Pengerutan diferensial yang terjadi padanya ketika antera mongering
saat matang, memudahkan terjadinya retakan atau celah pada antera untuk
membebaskan serbuk sari.
Secara umum, benang sari terdiri atas kepala sari dan tangkai sari. Tangkai
sari tersusun oleh jaringan dasar, yaitu sel-sel parenkimatis yang mempunyai
vakuola tanpa ruang antarsel. Pada epidermis tangkai sari terdapat kutikula,
trikomata, atau mungkin juga stomata Kepala sari mempunyai struktur yang
kompleks, terdiri atas dinding yang berlapis-lapis, dan di bagian terdalam
terdapat lokulus (ruang sari) yang berisi butir-butir serbuk sari. Jumlah lapisan
dinding kepala sari untuk setiap jenis tumbuhan berbeda. Kepala sari
mempunyai beberapa lapisan dinding sebagai berikut:
a. Epidermis,
Lapisan terluar yang terdiri dari satu lapis sel. Epidermis menjadi
memipih dan membentuk papila pada kepala sari yang masak dan
berfungsi sebagai pelindung epidermis.
b. Endotesium,
Lapisan yang terletak di sebelah dalam epidermis.
c. Lapisan tengah,
Lapisan yang terletak di sebelah dalam endotesium dan terdiri dari
2–3 lapis sel atau lebih tergantung jenis tumbuhannya.
d. Tapetum
Dinding terdalam dari antera dan berkembang mencapai
maksimum pada saat terbentuk serbuk sari tetrad.
Benang sari terdiri atas dua bagian yaitu Kepala sari dan Tangkai sari yang
berfungsi sebagai tempat pembentukan spermatozoid yang dihasilkan oleh serbuk
sari. Pada umumnya,sewaktu masih muda,didalam kepala sari terdapat empat
ruang serbuk sari. Akan tetapi, setelah dewasa, setiap dua ruang serbuk sari
menyatu sehingga didalam kepala sari yang sudah masak hanya terdapat dua
ruang serbuk sari. Didalam ruang inilah serbuk sari terbentuk dengan jumlah yang
sangat banyak. Sesuai dengan jenis tumbuhan dan tingkat
perkembangannya,bentuk serbuk sari bermacam-macam ada yang oval, bulat, atau

7
bersudut. Demikian pula dengan sifatnya, ada yang permukaanya kasar, berduri,
halus, ringan, kering, tetapi adapula yang basah dan lengket .

4. Putik (pistillum)
Putik adalah alat kelamin betina karena dalam perkembangannya dapat
menghasilkan sel kalamin betina yang disebut sel telur(ovum).Putik terdiri
atas tiga bagian,yaitu kepala putik,tangkai putik,dan bakal buah yang
didalamnya terdapat satu bakal biji atau lebih bergantung pada jenis
tumbuhannya.Didalam satu bakal biji terdapat kandung lembaga dengan
beberapa inti yang salah satunya merupakan inti seltelur sebagai sel kelamin
betina.Jika sel telur telah dibuahi oleh sel sperma ,maka bakal biji berubah
menjadi biji dan siap tumbuh menjadi biji dan siap tumbuh menjadi individu
baru. Putik (gynoecium), persis di pusat bunga di tengah lingkaran lembaran
daun-daun mahkota terdapat sesuatu yang menjulang ke atas yang disebut
dengan putik. Putik termaksud organ bunga yang bekerja untuk pembiakan
yang terdiri dari kepala putik, tangkai putik dan bakal buah:
a. Kepala putik (stigma)
Kepala putik terletak persis di ujung tangkai putik, ia diselimuti dengan
bulu-bulu halus yang mengeluarkan bahan makanan dan zat perekat. Kepala
putik bekerja menarik, merekatkan dan menjaga serbuk sari dan membantunya
menjalani proses penyerbukan. Kepala putik berfungsi sebagai tempat
berlangsungnya penyerbukan. Diatas kepala putik terdapat banyak bulu-bulu
yang sangat halus dan berlendir sehingga dapat membantu menangkap serbuk
sari. Bentuk kepala putik bermacam-macam, ada yang berupa bulatan kecil
oval seperti benang dan adapula yang seperti bulu ayam.
b. Tangkai putik (stylus )
Tangkai penghubung antara kepala putik dan bakal buah. Tangkai putik
memiliki rancangan sedemikian rupa sehingga mudah memindahkan dan
menyalurkan serbuk dari kepala putik menuju bakal buah, selain itu ia juga
mengandung zat-zat yang melebihi kapasitasnya yang akan dikonsumsi oleh
serbuk sari guna membantu dan mempertahankan pertumbuhannya. Tangkai
putik ada yang berbentuk tabung atau saluran yang berongga, ada yang
panjang, dan adapula yang pendak.

8
c. Bakal buah (pistil/ovarium)
Bakal buah merupakan bagian putik terbawah, menggelembung, dan
melekat diatas dasar bunga. Letak bakal buah didasar bunga ada yang
menumpang, tenggelam, atau setengah tenggelam. Di bawah tangkai putik
yang menyambung ke bagian pangkal bunga terdapat sesuatu yang juga
menarik yang dinamakan dengan bakal buah yang merupakan bagain inti dari
putik, di dalamnya terdapat biji-biji (zygote) yang sangat kecil –yang
tersimpan dalam kantung kecil- yang di namakan dengan bakal biji (kantung
embrio) dan dengan perantara pusar yang sangat halus akan
menyambungkannya pada bakal biji. Bakal buah berdasarkan jenis pohonnya
memiliki bentuk yang berbeda-beda dan iapun memiliki rancangan yang
sangat teliti dan penuh dengan keserasian sehingga setiap satu jenis tumbuhan
memiliki bentuk yang khusus dan sama, secara umum ia memiliki kemiripan
dengan sperma hewan dan memiliki fungsi yang sama dalam proses
pembiakan. Pada sebagian tumbuhan di dalam bakal biji terdapat satu lubang,
dalam keadaan demikian bakal biji dikatakan memiliki satu pintu. Di sebagain
bunga tumbuhan yang lain bakal biji dapat memiliki beberapa pintu seperti
pada bunga pohon jeruk bakal biji memiliki 5 hingga 12 pintu.
d. Kelenjar nektar atau nektarium,
Nektar berasa manis yang ditemukan pada bunga yang diserbuk oleh
serangga biasanya dihasilkan oleh kelenjar nektar. Kelenjar itu bisa ditemukan
disumbu bunga atau dibagian bunga yang lain.

5. Tangkai bunga (pedicellus)


Bagian bunga yang masih jelas bersifat batang, padanya sering kali
terdapat daun-daun peralihan, yaitu bagian-bagian yang menyerupai daun.
Berwarna hijau, yang seakan-akan merupakan peralihan dari daun biasa
kehiasan bunga.

6. Dasar bunga (receptaculum)

9
Ujung tangkai yang sering kali melebar, dengan ruas-ruas yang amat
pendek, sehingga daun-daun yang telah mengalami metamorfosis menjadi
bagian-bagian bunga yang duduk amat rapat satu sama lain.

Bagian Bunga Sempurna dan Tidak Sempurna

1. Bunga Sempurna
Bunga disebut bunga sempurna bila memiliki alat jantan (benang sari) dan
alat betina (putik) secara bersama-sama dalam satu organ. Bunga yang
demikian disebut bunga banci atau hermafrodit. Suatu bunga dikatakan bunga
lengkap apabila memiliki semua bagian utama bunga. Empat bagian utama
bunga (dari luar ke dalam) adalah sebagai berikut:
a. Kelopak bunga atau calyx;
b. mahkota bunga atau corolla yang biasanya tipis dan dapat berwarna-
warni untuk memikat serangga yang membantu proses penyerbukan;
c. Alat kelamin jantan atau androecium (dari bahasa Yunani andros oikia
= rumah pria) berupa benang sari;
d. Alat kelamin betina atau gynoecium (dari bahasa Yunani gynaikos
oikia = rumah wanita) berupa putik.

Bunga sempurna terdiri dari enam bagian, yaitu:


1. Tangkai bunga berfungsi sebagai penghubung batang dengan bunga

10
2. Kelopak bunga berfungsi untuk melindungi bunga saat masuh kuncup
3. Mahkota bunga berfungsi untuk menarik perhatian serangga
4. Bakal buah berfungsi alat perkembang biakan karena kemudian dalam
masa perkembangan bakal buah akan menjadi buah dimana tersimpan
biji buah
5. Benang sari berfungsi sebagai alat kelamin jantan
6. Putik berfungsi sebagai alat kelamin betina

2. Bunga Tidak Sempurna


Bunga tidak sempurna (imperfect flower), yaitu bunga yang hanya
memiliki satu macam alat reproduksi, yaitu stamen atau pistilum saja. Bunga
seperti ini juga dinamakan bunga uniseksual. Terdapat 2 macam bunga yang
uniseksual yaitu bunga jantan (staminate) dan bunga betina
(carpelate/pistilate). Tumbuhan yang memiliki bunga uniseksual biasanya
dibagi menjadi berikut ini:
a. Tumbuhan Monoecious, apabila staminate (bunga jantan) dan
pistillate (bunga betina) terdapat pada satu tumbuhan yang sama.
b. Tumbuhan Dioecious, apabila bunga jantan dan betina terdapat pada
tumbuhan yang berbeda.

11
2.4 Rumus Bunga dan Diagram Bunga
1. Rumus Bunga

Susunan bunga dapat pula dinyatakan dengan sebuah rumus, yang terdiri
atas lambang-lambang, huruf-huruf, angka-angka, yang semua itu dapat
memberikan gambar mengenai berbagai sifat bunga beserta bagian-bagiannya.
Lambang-lambang yang di pakai dalam rumus bunga memberitahukan
sifat bunga yang berkaitan dengan simetrinya atau jenis kelaminnya, sedangkan
angka-angka menunjukkan jumlah masing-masing bagian bunga. Disamping itu
masih terdapat lambang-lambang lain yang memperlihatkan hubungan bagian-
bagian bunga satu sama lain:
Oleh suatu rumus bunga hanya dapat di tunjukkan hal-hal mengenai 4
bagian pokok bunga sebagai berikut:
1. Kelopak, yang dinyatakan dengan huruf K singkatan kata kalix yang
merupakan istilah ilmiah untuk kelopak.
2. Tajuk atau Mahkota, yang dinyatakan dengan huruf C singkatan
kata  corolla (istilah ilmiah untuk mahkota bunga)
3. Benang-benang sari, yang di nyatakan dengan huruf A, singkatan
kata androecium (istilah ilmiah untuk alat-alat jantan pada bunga).
4. Putik, yang dinyatakan dalam huruf G, singkatan kata gynaecium(istilah
ilmiah untuk alat betina pada bunga).
Jika kelopak dan mahkota sama, baik bentuk maupun warnanya, kita lalu
mempergunakan huruf lain untuk menyatakan bagian tersebut, yaitu huruf P,
singkatan kata perigonium ( tenda bunga). Dibelakang huruf-huruf tadi lalu di
taruhkan angka-angka yang menunjukkan jumlah masing-masing bagian tadi, dan
di antara dua bunga yang di gambarkan dengan huruf dan angka itu di taruh koma.
Jika bunga misalnya mempunyai 5 daun kelopak, 5 daun mahkota , 10 benang sari
dan putik yang terjadi dari sehelai daun buah, maka rumusnya adalah : K
5.C5.A10.G1 (bunga merak )

12
2. Diagram Bunga
Gambar yang melukiskan keadaan bunga dan bagian-bagiannya, dalam
pengertian lain disebutkan sebagai suatu gambar proyeksi pada bidang datar
dari semua bagian bunga yang dipotong melintang, jadi pada diagram itu
digambarkan penampang melintang daun kelopak, tajuk bunga, benang sari
dan putik serta bagian-bagian lainnya. Untuk membuat diagram bunga, harus
diperhatikan hal-hal berikut :
1. Letak bunga pada tumbuhan, kita hanya membedakan dua macam
letak bunga :
a. Bunga pada ujung batang atau cabang (flos terminalis).
b. Bunga yang terdapat dalam ketiak daun (flos axillaris).
2. Bagian bunga yang akan dibuat diagram tersusun dalam beberapa
lingkaran. Untuk bunga yang letaknya pada ketiak daun, garis itu
menggambarkan bidang yang dapat dibuat melalui sumbu bunga,
sumbu batang yang mendukung bunga, dan tengah-tengah (poros
bujur) daun, bidang ini disebut dengan bidang median. Dalam
menggambar bagian-bagian bunganya sendiri harus diperhatikan
ialah :
a. Berapa jumlah masing-masing bagian bunga tadi.
b. Bagaimana susunanya terhadap sesamanya (misalnya daun kelopak
satu dengan daun kelopak lain), bebas satu sama lain, bersentuhan
tepinya, berlekatan dll.
c. Bagian susunannya terhadap bagian-bagian bunga yang lain (daun-
daun kelopak terhadap daun-daun tajuk bunga, benang sari, dan
daun-daun buah penyusun putiknya), berhadapan atau berseling,
bebas atau berlekatan, dll.
d. Bagaimana letak bagian-bagian bunga itu terhadap bidang median.
Bagian-bagian lain pada bunga yang seringkali dapat menjadi ciri khas
untuk golongan
tumbuhan tertentu dan sewajarnya pula jika dinyatakan pada diagram bunga :

13
1. Kelopak tambahan (apicalyx), umumnya terdapat pada tumbuhan suku
Malvaceae, misalnya kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis).
2. Mahkota (tajuk) tambahan (corona), misalnya pada biduri (Calotropis
gigantean Dryand).

Dalam penyusunan diagram bunga dapat berpenganggan pada pendirian berikut :


a. Hanya menggambarkan bagian bunga menurut apa adanya;
b. Membuat diagram bunga yang tidak hanya memuat bagian-bagian yang
benar-benar ada, tetapi juga menggambarkan bagian-bagian yang sudah
tidak ada (tereduksi), namun menurut teori seharusnya ada.

Dengan demikian kita dapat membedakan dua macam diagram bunga :


1. Diagram bunga empiric
Diagram bunga yang hanya memuat bagian-bagian bunga yang benar-
benar ada, jadi menggambarkan keadaan bunga yang sesungguhnya, oleh
sebab itu diagram ini juga dinamakan diagram sungguh (yang sebenarnya).
2. Diagram teoritik
Diagram bunga yang selain menggambarkan bagian-bagian bunga yang
sesungguhnya, juga memuat bagian-bagian yang sudah tidak ada lagi, tetapi
meurut teori seharusnya ada.

2.5 Penyerbukan dan Pembuahan

2.5.1 Penyerbukan
Penyerbukan, atau polinasi (pollination cf. pollen, “serbuk sari”), adalah
jatuhnya serbuk sari pada permukaan stigma. Dalam sebagian besar bunga, acara
ini berarti “jatuh pada bagian kepala putik”. Penyerbukan adalah bagian penting
dari proses reproduksi tumbuhan biji. stigma yangsudahmatang biasanya
mengeluarkan lendir yang berisi larutan gula dan zat-zat lainyangdiperlukan untuk
perkecambahan serbuk sari.
Jika serbuk sari jatuh pada stigma “kepala putik” bahwa dalam keadaan normal ia
akan menyerap cairan yang dihasilkan oleh putik, maka akan membengkak dan

14
berkecambah. Pada saat itu salah satu dari pori-pori di dinding luarpolen akan
pecah.
Oleh karena itu butir polen terus menerus menyerap cairan dari stigma maka
volume yang semakin besar dan isi polen (protoplasma + dua unit inti) yang
terbungkus oleh selaput tipis dan lunak bisa keluar melalui pori-pori yang telah
pecah  sebagai tabung polen (pollen tube ).

Sebelum perkecambahan, serbuk sari biji-bijian masing-masing berisi dua inti


buah disebut nukleus vegetatif dan generatif inti. Pada saat mulai berkecambah,
inti generatif (juga disebut sperma inti) membagi sehingga tabung polen ada dua
sperma inti (sperm nuclei) dan inti vegetatif (tube nucleus). Pertumbuhan tabung
polen diatur sepenuhnya oleh inti vegetatif, sedangkan tugas kedua dari nukleus
sperma melakukan fertilisasi bakal biji

Polen yang berkecambah diatas kepala putik stigma akan tumbuh memanjang ke
bawah dan ke saluran tangkai putik (carnalis stylinus) menuju ruang (ovarium)
sampai ujung menyentuh embrio (saccus embrionalis ). Dengan demikian tabung
polen harus lebih panjang dari putik tangkai. Secara umum, pertumbuhan tabung
polen dalam saluran putik tangkai berjalan lambat. Untuk mencapai ruang, buah
biasanya akan memakan waktu 5-60 jam. Namun, kadang-kadang bisa sampai 5
hari atau lebih.

Penyerbukan berhasil akan segera diikuti oleh pertumbuhan bubuk buluh


memasuki saluran putik menuju bakal biji. Dalam bakal biji terjadi peristiwa
penting berikutnya, pembuahan.

A. Jenis – jenis penyerbukan

1. Penyerbukan Abiotik

Penyerbukan abiotik mengacu pada situasi di mana penyerbukan dimediasi tanpa


keterlibatan organisme lain. Hanya 10% dari tanaman berbunga diserbuki tanpa
bantuan hewan. Bentuk yang paling umum dari penyerbukan abiotik, anemophily,
diserbuki oleh angin.

15
Bentuk dominan penyerbukan di rumput, sebagian besar konifer dan daun pohon
banyak. Hydrophily diserbuki oleh air, dan terjadi pada tanaman air yang
melepaskan serbuk sari mereka langsung ke dalam air sekitarnya. Sekitar 80%
dari semua penyerbukan biotik tanaman. Dalam gymnosperma, penyerbukan
biotik umumnya insidental ketika itu terjadi, meskipun beberapa gymnosperma
dan penyerbuk mereka diadaptasi untuk penyerbukan.

2. Penyerbukan Biotik
Secara umum, proses penyerbukan membutuhkan penyerbuk: organisme yang
membawa atau memindahkan serbuk sari dari anter ke bagian reseptif putik. Ini
adalah penyerbukan biotik.

Ciri-ciri berbagai jenis bunga (dan kombinasinya) diferensial yang menarik satu
atau jenis lain dari penyerbuk dikenal sebagai sindrom penyerbukan. Di alam liar
ada sekitar 200.000 jenis penyerbuk hewan, yang sebagian besar adalah serangga.
Entomophily, penyerbukan oleh serangga, sering terjadi pada tanaman yang telah
dikembangkan kelopak berwarna dan aroma yang kuat untuk menarik serangga
seperti lebah, tawon dan kadang-kadang semut (Hymenoptera), kumbang
(Coleoptera), ngengat dan kupu-kupu (Lepidoptera), dan lalat (Diptera).

Dalam zoophily, penyerbukan dilakukan oleh vertebrata seperti burung dan


kelelawar, pada kelelawar tertentu, Kolibri, sunbirds, spiderhunters, honeyeaters,
dan buah. Tanaman disesuaikan dengan penggunaan kelelawar atau ngengat
sebagai penyerbuk biasanya memiliki kelopak putih dan aroma yang kuat,
sedangkan tanaman yang menggunakan burung sebagai penyerbuk cenderung
mengembangkan kelopak merah dan jarang mengembangkan aroma (beberapa
burung mengandalkan indera penciuman untuk menemukan tanaman pangan).

16
2.5.2 Proses Pembuahan
Pembuahan terjadi pada embrio dari uterus bakal biji yang telah masak yang
sudah berisi delapan inti (inti), yang terletak telah disusun dalam tiga kelompok
sebagai berikut :

1. Kelompok pertama, terdiri atas 1 inti sel telur, + 2 inti sinergid, yang
terletak di embrio dekat ujung mikropile.
2. Kelompok kedua, terdiri dari dua inti polar, yang terletak di tengah-tengah
kandung  embrio.
3. Kelompok ketiga, yang terdiri dari tiga inti antipodal, yang terletak di
ujung kandung  embrio, yaitu jarak terjauh dari inti sel telur atau mikropile
(dekat chalaza).

Setelah bisa masuk ke ruang bakal buah, bagian ujung  yang bergerak menuju
salah satu dari bakal biji. Pollen tube dapat bersentuhan dengan nuclleus melalui
mikropile, kemudian masuk ke dalam jaringan sampai akhir kandung embrio.
Setelah menyelesaikan tugas, inti vegetatif dan kemudian mati dengan
protoplasma yang berada di tabung polen.

Sementara itu, inti sperma kedua telah dimasukkan ke dalam kandung embrio
untuk pembuahan. Salah satu inti sperma bergabung dengan inti sel telur dan
menjadi zigot, sedangkan inti sperma kedua bergabung dengan dua inti polar dan
kemudian membangun jaringan endosperm. Peleburan diri antara inti sperma
dengan inti sel telur disebut konsepsi (fertilization ).

Peristiwa ini disebut pembuahan ganda terjadi karena dalam pembuahan


embrio terjadi dua macam pembahan, yaitu sperma inti dengan inti sel telur dan
inti sperma dengan kedua inti kutub. Setiap butir serbuk hanya bisa membuahi
satu bakal biji. Dengan demikian, buah yang mengandung banyak biji akan
memerlukan banyak butir serbuk sari untuk pembuahan.
Pembuahan akan berjalan lancar ketika serbuk sari dan telur inti yang sehat dan
subur (fertile). Pollen harus memiliki kemampuan untuk tumbuh tinggi, sementara

17
stigma harus memiliki medium yang baik untuk serbuk sari perkecambahan dan
pertumbuhan selanjutnya.Kegagalan fertilisasi dapat disebabkan oleh beberapa
faktor, yaitu karena serbuk sari dan sel telur mandul (steril) atau polennya tidak
cocok untuk bergabung dengan telur (inkonsistensi / kompatibel).

Dalam kandung embrio, hanya tiga buah inti yang mengambil bagian dalam
pembuahan. Lima inti lainny, yang tidak dibuahi, ia akan segera mati setelah
proses pembuahan berakhir. Setelah pembuahan, buah bersama-sama dengan
bagian-bagian lain akan tumbuh menjadi besar saat mengalami perubahan bentuk
seperti :

1. Inti sel telur akan menjadi zigot,


2. Dua inti polar menjadi endosperm,
3. Inti bakal biji menjadi perisperm (perispermium),
4. Lapisan bagian dalam ovula ke kulit biji bagian dalam (tegmen),
5. Selaput luar dari ovula ke kulit luar bakal biji (tessta),
6. Ovula menjadi biji,
7. Daun buah menjadi kulit buah,
8. Bakal buah menjadi buah.

Zigot yang terjadi sebagai akibat dari perpaduan antara telur diri inti dengan
inti sperma, maka akan tumbuh menjadi embrio. Embrio adalah calon tanaman
yang masih kecil dalam biji dan akan memiliki akar (radikula), akan
batang (caucaliculus), dan tunas (plumula).

Embrio yang terbentuk mungkin memiliki satu atau dua helai keping (cotyledon),
tergantung pada jenis tanaman. Pada tumbuhan berkeping dua (dicotyledone),
akar akan tumbuh menjadi akar tunggang. Tumbuhan
berkeping satu (monocotyledoneane) akar akan mati selama perkecambahan biji
dan membentuk akar-akar serabut yang tumbuh di pangkal batang.

Sebelum tumbuh menjadi embrio, zigot biasanya akan beristirahat Selema


beberapa waktu sehingga dalam pertama satu atau dua minggu tidak dapat
diketahui dengan pasti apakah pembuahan gagal. Akan buah dalam waktu 3-4

18
minggu belum menunjukkan pertumbuhan jika tidak menjadi besar biasanya buah
akan lekas gugur.

Endosperm yang terjadi karena penggabungan diri antara inti sperma dan dua inti
polar. Kemudian akan membelah berulang-ulang dan tumbuh menjadi jaringan
besar. Endosperm mengandung nutrisi untuk pertumbuhan embrio.

 Pengangkutan serbuk sari (pollen) dari kepala sari ke putik


 Peristiwa jatuhnya serbuk sari di atas kepala putik

19
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Bunga adalah batang dan daun yang termodifikasi. Modifikasi ini disebabkan
oleh dihasilkannya sejumlah enzim yang dirangsang oleh sejumlah
fitohormon tertentu. Terdapat bagian-bagian bunga yaitu kelopak bunga, tajuk,
benang sari, putik, tangkai bunga, dan dasar bunga.adapun cara menentukan
rumus bunga dan diagram bunga. Dan juga ada proses Penyerbukan dan
Pembuahan yang nantinya akan terbentuk bakal biji dari proses tersebut.

20
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/34602260/MAKALAH_MORFOLOGI_TUMBUHAN
_BUNGA_Disusun_Oleh_Kelompok_IV_Ketua_Wa_Ima_Rf

http://ayuningwulaan.blogspot.com/2015/06/makalah-bunga.html?m=1

21

Anda mungkin juga menyukai