A. Judul
Struktur Morfologi Tumbuhan ( Bunga, Buah & Biji )
B. Tujuan
1. Mengenal Struktur morfologi Bunga, Buah dan Biji dari beberapa jenis
tumbuhan.
2. Mengenal tipe-tipe buah sejati dan buah sejati dan buah semu dan
mengetahui bagian-bagian buah.
C. Dasar Teori
1. Bunga
Bunga adalah batang dan daun yang termodifikasi. Modifikasi ini
disebabkan oleh dihasilkannya sejumlah enzim yang dirangsang oleh
sejumlah fitohormon tertentu. Pembentukan bunga dengan ketat
dikendalikan secara genetik dan pada banyak jenis diinduksi oleh
perubahan lingkungan tertentu, seperti suhu rendah, lama pencahayaan,
dan ketersediaan air (lihat artikel Pembentukan bunga). Bunga hampir
selalu berbentuk simetris, yang sering dapat digunakan sebagai penciri
suatu takson. Ada dua bentuk bunga berdasar simetri bentuknya yaitu
aktinomorf (berbentuk simetri radial) dan zigomorf (simetri cermin).
Bentuk aktinomorf lebih banyak dijumpai (Yudianto, 1992).
Organ generatif yang dimiliki tumbuhan adalah bunga dan buah. Adanya
bunga dan buah membuktikan tumbuhan spermatophyta sebagai kelompok
tumbuhan modern. Bunga memiliki susunan tersendiri salah satunya
adalah benang sari. Bagi tumbuhan benang sari merupakan alat kelamin
jantan seperti halnya dengan bagian-bagian bunga lainnya. Selain benang
sari pada bunga juga terdapat bagian-bagian lain salah satunya adalah
putik yang merupakan alat kelamin betina. Bunga berfungsi utama
menghasilkan buah (Yudianto, 1992).
Bunga sempurna yaitu bunga yang memiliki alat jantan (benang sari) dan
alat betina (putik) secara bersama-sama dalam satu organ. Suatu bunga
dikatakan bunga lengkap apabila memiliki semua bagian utama bunga.
Empat bagian utama bunga (dari luar ke dalam) adalah sebagai berikut:
a. Kelopak bunga atau calyx
b. Mahkota bunga atau corolla yang biasanya tipis dan dapat berwarna-warni
untuk memikat serangga yang membantu proses penyerbukan
c. Alat kelamin jantan atau androecium (dari bahasa Yunani andros oikia:
rumah pria) berupa benang sari
d. Alat kelamin betina atau gynoecium (dari bahasa Yunani gynaikos oikia:
rumah wanita) berupa putik (Tjitrosoepomo, 2007).
Perkembangbiakan secara generatif pada tumbuhan berbiji tertutup
ditandai dengan munculnya bunga. Dalam bunga inilah terdapat Putik dan
Benang Sari yang menjadi alat reproduksi bagi tumbuhan. Untuk lebih
jelasnya, kita harus mengetahui terlebih dahulu bagian- bagian dari bunga agar
kita lebih mudah untuk memahami penjelasan selanjutnya (Tjitrosoepomo,
2007).
Bunga tersusun dari beberapa bagian. Namun ada bunga yang disebut
dengan bunga lengkap dan bunga tidak lengkap, juga ada yang disebut dengan
bunga sempurna dan bunga tidak sempurna. Bagian-bagian bunga antara lain
sebagai berikut: (Tjitrosoepomo, 2007)
Kelopak bunga merupakan bagian dari bunga yang letaknya di dekat
dasar bunga dan menyambung dengan tangkai bunga. Kelopak bunga ini
biasanya menyelimuti bunga saat bunga masih dalam keadaan kuncup dan
biasanya setelah mekar dalam waktu tertentu, akan gugur dengan sendirinya.
Bentuk kelopak bunga sangat beraneka ragam bentuk dan warnanya sesuai
dengan jenis bunga. Bagian kelopak bunga inilah yang memberikan keindahan
pada bunga tersebut dan biasanya warnanya digunakan untuk mengindetifikasi
jenis bunga tersebut. Misalnya bunga mawar yang warna kelopaknya merah
disebut dengan Red Roses atau Mawar Merah.
a. Dasar Bunga. Dasar bunga merupakan bagian ujung tangkai bunga yang
membesar dan menjadi tempat melekatnya mahkota bunga.
b. Tangkai Bunga. Tangkai bunga merupakan bagian yang menghubungkan bunga
dengan batangnya.
c. Benang Sari. Benang sari adalah alat kelamin jantan bagi tumbuhan. Benang
sari sendiri terdiri dari tangkai sari dan kepala sari, dan di dalam kepala sari
inilah terdapat butir-butir serbuk sari.
d. Putik. Putik adalah Alat Kelamin Betina pada tumbuhan. Putik terdiri dari
tangkai Putik, Kepala Putik dan bakal Buah, dan di dalam bakal buah terdapat
Bakal Biji. Di dalam bakal biji tersebut, masih terdapat dua inti yaitu calon
Lembaga dan Sel Telur (Tjitrosoepomo, 2007).
Bunga Lengkap adalah bunga yang memiliki seluruh bagian-bagian bunga.
Sedangkan bunga Tidak lengkap adalah bunga yang tidak memiliki salah satu
bagian bunga seperti yang dijelaskan di atas. Bunga Sempurna adalah bunga
yang memiliki Putik dan Benang Sari. Sedangkan Bunga Tidak Sempurna
adalah bunga yang hanya memiliki satu alat perkembangbiakan saja. Misalnya
bunga yang hanya memiliki Benang sari saja dan dinamakan Bunga Jantan,
serta bunga yang hanya memiliki Putik saja dan disebut dengan bunga Betina
(Tjitrosoepomo, 2007).
2. Buah (Fructus)
Buah adalah organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan
perkembangan lanjutan dari bakal buah (ovarium). Buah biasanya
membungkus dan melindungi biji. Aneka rupa dan bentuk buah tidak terlepas
kaitannya dengan fungsi utama buah, yakni sebagai pemencar biji tumbuhan.
Buah yang semata-mata terbentuk dari bakal buah atau paling banyak padanya
terdapat sisa-sisa bagian bunga yang lazimnya telah gugur itu, umumnya
merupakan buah yang tidak terbungkus, jadi merupakan buah yang tekanjang
(fruktus nodus). Buah ini juga dinamakan sebagai buah sejati atau buah
sungguh (Sudjadi, 2007).
Pada umumnya buah hanya terbentuk sesudah terjadi penyerbuakan dan
pembuahan pada bunga. Walaupun demikian mungkin pula terbentuk tanpa
penyerbukan dan pembuahan, peristiwa yang demikian tersebut dinamakan
partenokarpi (parthenocorpy). Buah yang terjadi seperti ini biasanya tidak
mengadung biji atau jika ada bijinya tidak megandung lembaga, jadi bijinya
tidak dapat dijadikan sebagai alat perkembangbiyakan. Pembentukan buah
dengan cara ini lazim kita temui pada pohon pisang (Musa paradisiaca L .)
(Sudjadi, 2007).
Mengikat urain di atas, buah pada tumbuhan dapat dibedakan menjadi dua
golongan, yaitu :
a. Buah semu atau buah tertutup yaitu jika buah itu terbentuk dari bakal
buah beserta bagian- bagian lainya pada bunga itu, yang malah menjadi
bagian utama buah ini (lebih besar, lebih menarik perhatian dan seringkali
nagain buah yang bermanfaat dapat dimakan) sedangkan buah yang
aslinya kadang-kdang tersembunyi.
b. Buah sejati atau buah telanjang, yang melulu terjadi dari bakal buah dan
jika ada bagian bunga lainya masih tinggal bagian ini tidak merupakan
bagian buah yang berarti (Sudjadi, 2007).
Buah semu dapat dibedakan menjadi tiga golongan, yaitu sebagai berikut:
a. Buah semu tunggal yaitu buah semu yag terjadi dari satu bunga dengan
satu bakal buah. Pada buah ini selain bakal buah ada bagain lain bunga
yang ikut membentuk buah. Misalnya Tangkai bunga. Pada buah jambu
monyet (Anacardium occidental L.) Kelopak bunga pada buah ciplukan
(Physalis minimal L.)
b. Buah semu ganda, ialah jika pada satu bunga terdapat lebih dari satu bakal
buah yang dapat tumbuh secara bebas satu sama lainya dan tumbuh
menjadi buah.
c Buah majemuk ialah buah semu yang terjadi dalam bunga majemuk, tetapi
seluruhnya dari luar tampak seperti satu buah saja, misalnya buah nangka
(Arcocarpus integra Merr.) dan buah keluwih (Artocapus communis
Forst.) (Sudjadi, 2007).
Sama halnya dengan buah semu, buah sejati juga dapat dibedakan kedalam
tiga golongan, yaitu :
a) Buah sejati tunggal, ialah buah sejati yang tersusun dari satu bunga dengan
satu bakal buah saja, buah ini dapat berisi satu atau banyak biji dan satu
atau banyak ruangan. Contoh : Buah mangga (Mangifera indicaL.)
mempunyai satu ruang dan satu biji. Buah pepaya (Carica papayaL) yang
terdiri dari satu ruang dan banyak biji di dalamnya. Buah durian (Durio
zibethinus Murr.) yang terdiri dari banyak ruangan dan tiap ruang terdapat
beberapa biji.
b) Buah sejati ganda yang terjadi dari satu bunga dengan beberapa bakal
buah yang bebas satu sama lainya dan masing-masing bakal buah menjadi
satu.
c) Buah sejati majemuk, yaitu buah yang bersal dari satu bunga majemuk
yang masing-masing bunga menjadi satu buah Tetapi setelah menjadi
buah tetap berkumpul sehingga seluruhnya nampak seperti satu buah saja.
Contoh pada buah pandan ( Pandanus tectorius Sol.) (Sudjadi, 2007).
3. Biji (Semen)
Biji (semen) bagi tumbuhan Spermatophyta, biji ini merupakan alat
untuk perkembangbiakan yang utama, karena biji mengandung calon
tumbuhan baru (lembaga). Denga dihasilkanya biji, tumbuhan dapat
mempertahankan jenisnya dan dapat pula terpencar ke lain tempat (Rahmat,
2009).
Semula biji itu duduk pada suatu tangkai yang keluar dari papan biji atau
tembuni (plancenta ). Tangkai pendukung biji itu di sebut tali pusar
(funiculus). Bagian biji tempat pelekatan tali pusar dinamakan pusar biji
(hilus). Jika biji sudah masak maka tali pusarnya akan terputus, sehingga biji
terlepas dari tembuninya. Bekas tali pusar umumnya akan nampak jelas pada
biji. Pada biji ada kalanya tali pusar ikut tumbuh berubah sifatnya menjadi
salut atau selaput biji (arillus). Bagian ini ada yang meupkan selubung biji
yang sempurna ada yang hnya menyelubungi sebagian biji saja (Rahmat,
2009).