Anda di halaman 1dari 10

PRAKTIKUM V

A. Judul
Struktur Morfologi Tumbuhan ( Bunga, Buah & Biji )
B. Tujuan
1. Mengenal Struktur morfologi Bunga, Buah dan Biji dari beberapa jenis
tumbuhan.
2. Mengenal tipe-tipe buah sejati dan buah sejati dan buah semu dan
mengetahui bagian-bagian buah.
C. Dasar Teori
1. Bunga
Bunga adalah batang dan daun yang termodifikasi. Modifikasi ini
disebabkan oleh dihasilkannya sejumlah enzim yang dirangsang oleh
sejumlah fitohormon tertentu. Pembentukan bunga dengan ketat
dikendalikan secara genetik dan pada banyak jenis diinduksi oleh
perubahan lingkungan tertentu, seperti suhu rendah, lama pencahayaan,
dan ketersediaan air (lihat artikel Pembentukan bunga). Bunga hampir
selalu berbentuk simetris, yang sering dapat digunakan sebagai penciri
suatu takson. Ada dua bentuk bunga berdasar simetri bentuknya yaitu
aktinomorf (berbentuk simetri radial) dan zigomorf (simetri cermin).
Bentuk aktinomorf lebih banyak dijumpai (Yudianto, 1992).
Organ generatif yang dimiliki tumbuhan adalah bunga dan buah. Adanya
bunga dan buah membuktikan tumbuhan spermatophyta sebagai kelompok
tumbuhan modern. Bunga memiliki susunan tersendiri salah satunya
adalah benang sari. Bagi tumbuhan benang sari merupakan alat kelamin
jantan seperti halnya dengan bagian-bagian bunga lainnya. Selain benang
sari pada bunga juga terdapat bagian-bagian lain salah satunya adalah
putik yang merupakan alat kelamin betina. Bunga berfungsi utama
menghasilkan buah (Yudianto, 1992).
Bunga sempurna yaitu bunga yang memiliki alat jantan (benang sari) dan
alat betina (putik) secara bersama-sama dalam satu organ. Suatu bunga
dikatakan bunga lengkap apabila memiliki semua bagian utama bunga.
Empat bagian utama bunga (dari luar ke dalam) adalah sebagai berikut:
a. Kelopak bunga atau calyx
b. Mahkota bunga atau corolla yang biasanya tipis dan dapat berwarna-warni
untuk memikat serangga yang membantu proses penyerbukan
c. Alat kelamin jantan atau androecium (dari bahasa Yunani andros oikia:
rumah pria) berupa benang sari
d. Alat kelamin betina atau gynoecium (dari bahasa Yunani gynaikos oikia:
rumah wanita) berupa putik (Tjitrosoepomo, 2007).
Perkembangbiakan secara generatif pada tumbuhan berbiji tertutup
ditandai dengan munculnya bunga. Dalam bunga inilah terdapat Putik dan
Benang Sari yang menjadi alat reproduksi bagi tumbuhan. Untuk lebih
jelasnya, kita harus mengetahui terlebih dahulu bagian- bagian dari bunga agar
kita lebih mudah untuk memahami penjelasan selanjutnya (Tjitrosoepomo,
2007).
Bunga tersusun dari beberapa bagian. Namun ada bunga yang disebut
dengan bunga lengkap dan bunga tidak lengkap, juga ada yang disebut dengan
bunga sempurna dan bunga tidak sempurna. Bagian-bagian bunga antara lain
sebagai berikut: (Tjitrosoepomo, 2007)
Kelopak bunga merupakan bagian dari bunga yang letaknya di dekat
dasar bunga dan menyambung dengan tangkai bunga. Kelopak bunga ini
biasanya menyelimuti bunga saat bunga masih dalam keadaan kuncup dan
biasanya setelah mekar dalam waktu tertentu, akan gugur dengan sendirinya.
Bentuk kelopak bunga sangat beraneka ragam bentuk dan warnanya sesuai
dengan jenis bunga. Bagian kelopak bunga inilah yang memberikan keindahan
pada bunga tersebut dan biasanya warnanya digunakan untuk mengindetifikasi
jenis bunga tersebut. Misalnya bunga mawar yang warna kelopaknya merah
disebut dengan Red Roses atau Mawar Merah.
a. Dasar Bunga. Dasar bunga merupakan bagian ujung tangkai bunga yang
membesar dan menjadi tempat melekatnya mahkota bunga.
b. Tangkai Bunga. Tangkai bunga merupakan bagian yang menghubungkan bunga
dengan batangnya.
c. Benang Sari. Benang sari adalah alat kelamin jantan bagi tumbuhan. Benang
sari sendiri terdiri dari tangkai sari dan kepala sari, dan di dalam kepala sari
inilah terdapat butir-butir serbuk sari.
d. Putik. Putik adalah Alat Kelamin Betina pada tumbuhan. Putik terdiri dari
tangkai Putik, Kepala Putik dan bakal Buah, dan di dalam bakal buah terdapat
Bakal Biji. Di dalam bakal biji tersebut, masih terdapat dua inti yaitu calon
Lembaga dan Sel Telur (Tjitrosoepomo, 2007).
Bunga Lengkap adalah bunga yang memiliki seluruh bagian-bagian bunga.
Sedangkan bunga Tidak lengkap adalah bunga yang tidak memiliki salah satu
bagian bunga seperti yang dijelaskan di atas. Bunga Sempurna adalah bunga
yang memiliki Putik dan Benang Sari. Sedangkan Bunga Tidak Sempurna
adalah bunga yang hanya memiliki satu alat perkembangbiakan saja. Misalnya
bunga yang hanya memiliki Benang sari saja dan dinamakan Bunga Jantan,
serta bunga yang hanya memiliki Putik saja dan disebut dengan bunga Betina
(Tjitrosoepomo, 2007).
2. Buah (Fructus)
Buah adalah organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan
perkembangan lanjutan dari bakal buah (ovarium). Buah biasanya
membungkus dan melindungi biji. Aneka rupa dan bentuk buah tidak terlepas
kaitannya dengan fungsi utama buah, yakni sebagai pemencar biji tumbuhan.
Buah yang semata-mata terbentuk dari bakal buah atau paling banyak padanya
terdapat sisa-sisa bagian bunga yang lazimnya telah gugur itu, umumnya
merupakan buah yang tidak terbungkus, jadi merupakan buah yang tekanjang
(fruktus nodus). Buah ini juga dinamakan sebagai buah sejati atau buah
sungguh (Sudjadi, 2007).
Pada umumnya buah hanya terbentuk sesudah terjadi penyerbuakan dan
pembuahan pada bunga. Walaupun demikian mungkin pula terbentuk tanpa
penyerbukan dan pembuahan, peristiwa yang demikian tersebut dinamakan
partenokarpi (parthenocorpy). Buah yang terjadi seperti ini biasanya tidak
mengadung biji atau jika ada bijinya tidak megandung lembaga, jadi bijinya
tidak dapat dijadikan sebagai alat perkembangbiyakan. Pembentukan buah
dengan cara ini lazim kita temui pada pohon pisang (Musa paradisiaca L .)
(Sudjadi, 2007).

Mengikat urain di atas, buah pada tumbuhan dapat dibedakan menjadi dua
golongan, yaitu :
a. Buah semu atau buah tertutup yaitu jika buah itu terbentuk dari bakal
buah beserta bagian- bagian lainya pada bunga itu, yang malah menjadi
bagian utama buah ini (lebih besar, lebih menarik perhatian dan seringkali
nagain buah yang bermanfaat dapat dimakan) sedangkan buah yang
aslinya kadang-kdang tersembunyi.
b. Buah sejati atau buah telanjang, yang melulu terjadi dari bakal buah dan
jika ada bagian bunga lainya masih tinggal bagian ini tidak merupakan
bagian buah yang berarti (Sudjadi, 2007).
Buah semu dapat dibedakan menjadi tiga golongan, yaitu sebagai berikut:
a. Buah semu tunggal yaitu buah semu yag terjadi dari satu bunga dengan
satu bakal buah. Pada buah ini selain bakal buah ada bagain lain bunga
yang ikut membentuk buah. Misalnya Tangkai bunga. Pada buah jambu
monyet (Anacardium occidental L.) Kelopak bunga pada buah ciplukan
(Physalis minimal L.)
b. Buah semu ganda, ialah jika pada satu bunga terdapat lebih dari satu bakal
buah yang dapat tumbuh secara bebas satu sama lainya dan tumbuh
menjadi buah.
c Buah majemuk ialah buah semu yang terjadi dalam bunga majemuk, tetapi
seluruhnya dari luar tampak seperti satu buah saja, misalnya buah nangka
(Arcocarpus integra Merr.) dan buah keluwih (Artocapus communis
Forst.) (Sudjadi, 2007).
Sama halnya dengan buah semu, buah sejati juga dapat dibedakan kedalam
tiga golongan, yaitu :
a) Buah sejati tunggal, ialah buah sejati yang tersusun dari satu bunga dengan
satu bakal buah saja, buah ini dapat berisi satu atau banyak biji dan satu
atau banyak ruangan. Contoh : Buah mangga (Mangifera indicaL.)
mempunyai satu ruang dan satu biji. Buah pepaya (Carica papayaL) yang
terdiri dari satu ruang dan banyak biji di dalamnya. Buah durian (Durio
zibethinus Murr.) yang terdiri dari banyak ruangan dan tiap ruang terdapat
beberapa biji.
b) Buah sejati ganda yang terjadi dari satu bunga dengan beberapa bakal
buah yang bebas satu sama lainya dan masing-masing bakal buah menjadi
satu.
c) Buah sejati majemuk, yaitu buah yang bersal dari satu bunga majemuk
yang masing-masing bunga menjadi satu buah Tetapi setelah menjadi
buah tetap berkumpul sehingga seluruhnya nampak seperti satu buah saja.
Contoh pada buah pandan ( Pandanus tectorius Sol.) (Sudjadi, 2007).

Buah sejati tunggal dapat di bedakan menjadi dua golongan yaitu :


1. Buah sejati tunggal yang kering (siccus), yaitu buah sejati tunggal yang
bagian luarnya keras dan mengayu sperti kulit yang kering. Misalnya
kacang tanah ( Arachis hypogeaL.) padi (Orzya sativa) dll.
2. Buah sejati tunggal yang berdaging (carnosus), ialah jika dinding buahnya
menjadi tebal dan berdanging. Dinding buah (pericarpium) seringkali
dengan jelas dapat dibedakan dalam tiga lapisan (Sudjadi, 2007).

3. Biji (Semen)
Biji (semen) bagi tumbuhan Spermatophyta, biji ini merupakan alat
untuk perkembangbiakan yang utama, karena biji mengandung calon
tumbuhan baru (lembaga). Denga dihasilkanya biji, tumbuhan dapat
mempertahankan jenisnya dan dapat pula terpencar ke lain tempat (Rahmat,
2009).
Semula biji itu duduk pada suatu tangkai yang keluar dari papan biji atau
tembuni (plancenta ). Tangkai pendukung biji itu di sebut tali pusar
(funiculus). Bagian biji tempat pelekatan tali pusar dinamakan pusar biji
(hilus). Jika biji sudah masak maka tali pusarnya akan terputus, sehingga biji
terlepas dari tembuninya. Bekas tali pusar umumnya akan nampak jelas pada
biji. Pada biji ada kalanya tali pusar ikut tumbuh berubah sifatnya menjadi
salut atau selaput biji (arillus). Bagian ini ada yang meupkan selubung biji
yang sempurna ada yang hnya menyelubungi sebagian biji saja (Rahmat,
2009).

1. Kulit Biji ( Spermodermis)


Seperti yang telah di kemukakan kulit biji berasal dari selaput bakal biji
(Intergumnetum) oleh sebab itu biasanya kulit biji dari tumbuhan biji tertutup
(Angiospermae) terdiri dari dua lapisan, yaitu :
a. Lapisan kulit luar (testa). Lapisa ini mempunyai sifat yang bermacam-
mcam ada yang tipis ada yang kaku seperti kulit, ada yang keras seperti
kayu dan batu. Bagian ini merupakan pelindung utama bagi biji yang ada
didakamnya.
b. Lapisan kulit dalam (tegmen). Biasanya tipis seperti selaput sering kali
juga dinamakan kulit ari (Rahmat, 2009).
Pada dasarnya biji mempunyai susunan yang sama dengan bakal biji,
tetapi diperguanakan nama-nama yang berlainan untuk bagian-bagian yang
sama asalnya, misalnya : integumentum pada bakal biji, kalau sudah menjadi
biji merupakan kulit biji (spermodermis). Walapun telah di kemukakan tadi,
bahawa kulit biji berasal dari integumentum, maka belum berarti bahwa kulit
luar biji berasal dari itegumentum luar dan kulit berasal berasal dari
itegumentum yang dalam, karena pembentukan kulit biji dapat pula ikut serta
dalam bakal biji yang lebih dalam dari pada integumentumnya (Rahmat,
2009).
Biji yang memiliki dua lapisan adalah biji tertutup (angiospermae),
pada tumbuhan biji telanjang (gymnopermae) malah terdapat tiga lapisan, kita
dapat menyaksikan sendiri pada buah melinjo (Gnetum genemon L.) padahal
bakal biji tumbuhan biji telanjang umumnya hanya mempunyai satu
integumentum saja (Rahmat, 2009).
Ketiga lapisan kulit biji seperti dapat dilihat pada buah melinjo itu
masing-masing dinamakan :
a. Kulit luar (sarcotesta), biasanya tebal berdaging, pada waktu muda
berwarna hijau, kuning lalu berwarna ketika masak.
b. Kulit tengah (sclerolesta), suatu lapisan yang kuat dan keras, berkayu
mempunyai kuli dalam (endocarpium) pada buah batu.
c. Kulit dalam (endotesta), biasnya tipis seperti selaput, seringkali
melekat erat pada biji (Rahmat, 2009).
Jika diadakan pemeriksaan yang teliti terhadap keadaan kulit luar biji berbagai
jenis tumbuhan, maka pada kuli luar biji itu masih dapat ditemukan bagian-
bagian lain, misalnya :
1. Sayap (ala), berbagai jenis tumbuhan mempunya alat tambahan yang
berupa sayap pada kulit luar biji dan dengan demikian biji tumbuhan
tersebut mudah dipencarkan oleh angin.
2. Bulu (coma), yaitu penonjolan sel-sel kuli biji yang berupa rambut-
rambut yang halus. Bulu- bulu ini mempunya fungsi seperti sayap,
yaitu memudahkan biji untuk terterbangkan oelh tiupan angin. Contoh
: kapas (Gossypium), biduri (Calotropis gigantea Dryand.)
3. Salut biji (arillus), yang biasanya berasal dari pertumbuhan tali pusar,
misalnya pada biji durian (Durio zibethinus Murr.)
4. Salut biji semu ( arillodium ), seperti sallut biji, tetapi tidak berasal
dari tali pusar, melainkan tumbuh dari bagian sekitar liang bakal biji (
micropyle). Macis pada biji pala adalah suatu salut biji semu.
5. Pusar biji (hilus), yaitu bagian kulit biji yang merupakan bekas
perlekatan degan tali pusar, biasanya telihat kasar dan mempunyai
warna yang berlainan dengan bagain lain kulit biji. Misal : kacang
panjang (Vigna sinensis Endl.) kacang merah (Phaseolus vulgarisL.)
dll.
6. Liang biji (micropyle), ialah liang kecil bekas jalan amsuknya buluh
sebuk sari ke dalam bakal biji pada peristiwa pembuahan.
7. Bekas berkas pembuluh pengangkut (chalaza), yaitu tempat pertemuan
integumen degan nuselus, masih terlihat jelas pada biji anggur ( Vitis
vinifera L.) .
8. Tulang biji (raphe), yaitu terusan tali pusar pada biji, biasanya hanya
kelihatan pada biji yang bersal dari bakal biji yang mengangguk
(anatropus) dan pada biji biasnya tak begitu jelas lagi. Masih terlhiat
apda biji jarak (Ricinus communis L.) (Rahmat, 2009).
2. Tali Pusar ( F u n i c u l u s )
Tali pusar merupakn bagian yang menghubungkan biji dengan tembuni,
jadi merupakan tangkainya biji. Jika biji masak, biasanya biji terlepas dari
tali pusar biji. Dan pada biji hanya tampak bekasnya yang dikenal sebagai
pusat biji (Rahmat, 2009).
3. Inti Biji ( N u c l e u s S e m i n i s )
Yang dinamakan inti biji ialah semua bagian biji yang terdapat di
dalam kulitnya, oleh sebab itu inti biji juga dapat dinamakan isi biji. Inti
biji terdiri atas : a. Lembaga (embryo) yang merupakan calon individu
baru Putih lembaga (albumen), jaringan beirisi cadangan makanan untuk
masa permulaan kehidupan tumbuhan baru (kecambah) sebelum mencar
makanan sendiri (Rahmat, 2009)
D. Alat dan Bahan
Bahan
Alat Bunga Buah Biji
1. Pisau/Cutter Bunga Hibiscus Ananas comosus Myristica
2. Pinset rossa-sinensis Mangifera indica fragrans
3. Loupe Bunga Lantana Cucumis sativus Mangifera
4. Cawan Petri tamara Pyrus malus indica
5. Alat Gambar Bunga plumeria Citrus aurantium Oryza sativa
6. Alat Dokumen acuminata Zea mays Ricinus
Bunga Arachis hypogaea communis
Eichhornia
crassipes
Bunga saraca
indica
DAFTAR PUSTAKA

Rahmat, 2009. Biologi Reproduksi Tanaman Buah-Buahan Komersial


Bayumedia Publishing: Malang.
Sudjadi,2007, Biologi Pustaka pelajar , Yogyakarta.
Tjitrosoepomo, Gembong, Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta),
(Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2007

Anda mungkin juga menyukai