Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Retikulum endoplasma adalah (RE, atau endoplasmic reticula) adalah


organel yang dapat ditemukan pada semua sel eukariotik. Retikulum Endoplasma
merupakan bagian sel yang terdiri atas sistem membran. Pada bagian-bagian
Retikulum Endoplasma tertentu, terdapat ribuan ribosom atau ribosome. Pada
retikulum endoplasma terdapat retikulum endoplasma kasar dan retikulum
endoplasma halus.

Badan Golgi merupakan bagunan yang berupa anyaman gelap pada sampel
jaringan otak yang sebelumnya telah difiksasi menjadi laritan bikhromat dengan
pewarnaan garam Ag. Sebelumnya badan golgi atau appratus golgi dinamai oleh
penemu dengan appratus reticular kemudian selanjutnya untuk menghormati
Bapak Camillo golgi, generasi setelahnya mengganti menjadi Appratus golgi.

Lisosom merupakan organel sel berupa kantong terikat membran yang


berisi enzim hidrolitik yang dikelilingi membran tunggal yang digunakan sel
untuk mencerna makromolekul, yang berguna untuk mengontrol pencernaan
intraseluler pada berbagai keadaan.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam makalah


ini adalah sebagai berikut.

1. Bagaimana sejarah, strktur, dan fungsi retikulum endoplasma ?


2. Bagaimana sejarah, struktur dan cara kerja badan golgi ?
3. Bagaimana sejarah, struktur dan fungsi lisosom ?

1
1.3 Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai dalam makalah ini adalah sebagai berikut.

1. Dapat menjelaskan sejarah, struktur, dan fungsi retikulum endoplasma ?

2. Dapat menjelaskan sejarah, struktur dan cara kerja badan golgi ?

3. Dapat menjelaskan sejarah, struktur dan fungsi lisosom ?

2
BAB II
PEMBAHASAN

 
2.1 RETIKULUM ENDOPLASMA

2.1.1 Sejarah awal Reticulum Endoplasma


Sitoplasma sel hewan dan tumbuh-tumbuhan ditembusi oleh sistem membran yang
kompleks dan membentuk satu kesatuan fungisional yang erat. Organel ini dikemukakan
untuk pertama kalinya oleh Porter dkk, dalam tahun 1945. Organel tersebut merupakan
bangunan yang berbentuk ruangan-ruangan yang berdinding membran dan salimg
berhubungan yang berbentuk anyaman. Masing-masing ruangan mempunyai bentuk dan
ukuran yang berbeda-beda sehingga dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu :
1.Sisterna, berbentuk ruangan gepeng , yang kadang-kadang tersusun berlapis-
lapis dan saling berhubungan.
2.Tubular, berbentuk sebagai pipa-pipa kecil yang saling berhubungan.
3.Vesikuler, berbentuk sebagai gelembung-gelembung yang berlapis.
Dan kata Retikulum berasal dari kata reticular yang berati anyaman benang atau
jala. Karena letaknya memusat pada bagian dalam sitoplasma (endoplasma) dan
karena strukturnya sebagian anyaman dan untuk sebagian besar terdapat dalam
endoplasma. Dengan ditemukannya Retikulum Endolplasma ini sebuah sel tidak lagi dapat di
anggap sebagai kantong yang berisi enzim, RNA, DNA, dan larutan-larutan bahan yang
dibatasi oleh membran luar seperti pada bakteri yang primitif.

3
Banyak rongga-rongga yang dibatasi oleh membran yang bertanggung jawab atas
fungsisel yang vital, di antaranya pemisahan dan himpunan sistem enzim. Dan maka dari itu
disebut disebut sebagai Retikulum Endoplasma. Dimana Retikulum Endoplasma (RE) ini
merupakan organel yang dapat ditemukan pada semua sel eukariotik baik sel hewan atau
pun sel tumbuhan.

2.1.2 Struktur Retikulum Endoplasma

Retikulum endoplasma adalah suatu kumpulan kantung seperti membran berbentuk


pipa, gelembung, dan kantung pipih yang meluas dalam sitoplasma sel eukariot. Retikulum
endoplasma dibagi dua kategori, yaitu retikulum endoplasma kasar dan retikulum
endoplasma halus. Kedua macam retikulum endoplasma ini menyusun suatu sistem membran
yang melingkupi suatu ruang. Bagian dalam membran disebut dengan luminal atau ruang
sisterna (cisternal space) dan daerah diluar membran yang disebut ruang sitosolik (cytololic
space). Perbedaan morofologi antara retikulum endoplasma kasar dan halus terletak
ada tidaknya ribosom yang terikat pada membran yang berhadapan dengan ruang
sitosolik. Retikulum endoplasma kasar merupakan organel berbatas membran
yang terusun dari suatu kantong pipih yang disebut dengan sisterna. Sedangkan komponen
membran dari retikulum endoplasma halus berbentuk tubular.
Perbedaan jumlah antara kedua jenis retikulum endoplasma ditentukan oleh jenis sel.
Sebagai contoh, sel yang mensekresi protein dalam jumlah besar seperti sel pancreas, kelenjar
ludah mempunyai retikulum endoplasma yang banyak. Kalau dilihat secara menyeluruh,
retikulum endoplasma kasar dan halus dibedakan tidak hanya berdasarkan ada tidaknya
ribosom pada membrannya tetapi juga pada susunannya dalam sitoplasma. Retikulum
endoplasma kasar tampak berupa saluran panjang, berjajar melengkung teratur, sedangkan
retikulum endoplasma halus berupak pembuluh (tubuler) atau gelembung (vesikuler) yang
tidak teratur. Retikulum endoplasma kasar dan halus berhubungan di suatu tempat, karena
dalam banyak hal kedua retikulum endoplasma ini bekerja sama dalam melakukan aktivitas
sel.

4
  1.RE Halus
Retikulum endoplasma halus berkembang dalam sejumlah jenis sel seperti sel otot
rangka, tubulus ginjal, dan kelenjar steroid. Protein retikulum endoplasma
bervariasi antara satu sel dengan sel lain bergantung kepada fungsi, seperti:
a) Sintesis hormon steroid pada kelenjar gonad dan korteks ginjal
b) Detoksifikasi pada hati memiliki komponen organik yang bervariasi
seperti barbiturat dan etanol
c) Pelepasan glukosa dari glukosa 6 fosfat pada hati. Jumlah besar
glikogen di dalam hati disimpan sebagai granula yang terikat dengan
membran luar retikulum endoplasma halus.

RE Kasar & RE Halus


 

 2. Retikulum endoplasma kasar


Disebut retikulum endoplasma kasar, karena pada membrannya melekat
banyak sekali ribosom sehingga tampak kasar di bawah mikroskop dan tidak
tampak licin. Elemen karakteristik dari retikulum endoplasma kasar adalah berupa lembaran
tipis yang terdiri dari 2 membran bersatu pada bagian tepi masing-masing dan
dibatasi oleh suatu cavite berbentuk kantong yang aplatis (sakulus). Letak dan  jumlah dari
sakulus bervariasi, tergantung pada jenis sel dan fungsi dari aktivitasnya. Bila letak
retikulum endoplasma kasar berkembang dengan baik, letak sakulus menjadi sistematis, terarah,
paralel satu dengan yang lainnya. Pada sel-sel glandula dari acini pankreas dan paratoide
terdapat pada maxilla. Semua sakulus menempati bagian basal dari sitoplasma.
Pada sel yang kurang aktif juga mengandung sakulus namun jumlahnya jarang Dengan
teknik ultra sentrifugasi differentielle memisahkan membran RE dalam bentuk vesikula-

5
vesikula kecil (mikrosom). Analisa hiokimia dari membran tersebut memperlihatkan
bahwa membran RE mengandung sebagai berikut : a)Protein yang terstruktur dan lemak (30% atau
50%). b)Enzim, yang dibutuhkan pada sintesa protein, pada metabolisme lemak, dan pada
fenomena detoxifikasi. C.Bentuk-Bentuk Lamelar, Tubular & Vesikular Dari RE
Dilihat dari bentuknya terdapat 3 macam bentuk yang berbeda, diantaranya yaitu :
1. Bentuk lamelar (kebanyakan), yang terdiri atas susunan sejumlah kantung membran yang
pipih. Ribosom pada membran RE yang berbentuk lamelar tidak merata (asimetri).
Membran membentuk kantung pipih disebut sisternae.
2. Bentuk kantung (vesikular), kebanyakan terdapat dalam retikulum endoplasma halus.
Dalam penelitian invitro maupun in vivo (asli) diperkirakan sama.
3. Bentuk tubular (pembuluh). Bentuk ini terutama dimiliki oleh retikulum endoplasma halus,
menunjukkan sifat yang dinamik dari RE dan mempunyai hubungan erat dengan gerakan
membran, pemisahan dan fusi dalam sistem membran (jaringan cytocavitary).

2.1.3 Fungsi Retikulum Endoplasma


1. Fungsi Sintesa Sintesa protein ini dilakukan bersama-sama dengan ribosom, di mana protein
yang dibebaskan masuk dalam cavite RE.
a) Sintesa lemak : RE bertanggung jawab pada sintesa lemak, membrannya mengandung
sistem enzimatik yang bertanggung jawab pada pemanjangan dan saturasi dari asam
lemak.
b) Sintesa glycoprotein : protein disintesa oleh REG, dapat berasosiasi pada gula. Sintesa
glycoprotein ini disebut glycosilasi. Berawal pada REG dan berakhir pada AG.
c) Sintesa membrane : Sistem membraner ini sangat berbeda di mana disintesa fosfolipida
dan protein yang berasal dari pembentukan membran sel.
2. Fungsi Penyimpanan RE menyimpan dan mengkonsentrasikan substansi yang berasal dari miliu
ekstraseluler, juga dapat dari intraseluler.
3. Fungsi Detoxifikasi Membran RE (hati dan ginjal) mentransformasi molekul-
molekul toksik menjadi molekul tidak toksik sebelum dieliminasi oleh organisme.
Detoksifikasi terjadi misalnya melalui hydroxylosi.

6
4. Fungsi Transport
•Elektron berkat suatu sistem transfer extramitokondrial (cytochrom P4;o,
cytochrom BS).
• Substansi yang disebabkan oleh sel, dalam semua sel, mulai dari ruang perinukleir sampai
miliu ekstraseluler. E.Kesimpulan Berdasarkan hasil diskusi kelompok kami,
maka dapat disimpulkan beberapa hal diantaranya sebagai berikut :
1. Retikulum endoplasma terdiri dari tubulus-tubulus, vesikel dan kantong-
kantong pipih yang menempati ruang sitoplasma.
2. Retikulum Endoplasma merupakan bagian sel yang terdiri atas sistem
membran.
3. Retikulum endoplasma memiliki struktur yang menyerupai
kantungberlapis-lapis. Kantung ini disebut cisternae.
4. Selaput retikulum endoplasma terdiri atas lipida 30% dan protein 70% sedangkan isi lumen
retikulum endoplasma (RE) merupakan cairan yang mengandung sejumlah
holoprotein, glikoprotein, dan lipoprotein.
5. Fungsi utama RE kasar adalah sebagai tempat sintesis protein sedangkan RE halus
berfungsi dalam beberapa proses metabolism yaitu sintesis lipid, metabolisme
karbohidrat dan konsentrasi kalsium, detoksifikasi obat-obatan, dan tempat
melekatnya reseptor pada protein membran sel.
2.2 Badan Golgi
2.2.1 Sejarah penemuan Badan Golgi
Badan ini ditemukan secara resmi pada tahun 1898 oleh ahli penyakit
Syarat yang bernama Camillio Golgi. Golgi menemukan bangunan yang berupa
Banyaman gelap pada sampel jaringan otak yang sebelumnya telah difiksasi
menjadi larutan bikhromat dengan pewarnaan garam Ag. Sebelumnya badan golgi
atau appratus golgi dinamai oleh penemu dengan Apparatus reticularis kemudian
selanjutnya untuk menghormati Bapak Camillio Golgi, generasi setelahnya
mengganti menjadi Apparatus golgi. Setelah ditemukannya Mikroskop eletron,
apparatus golgi kemudian dinamakan kompleks golgi atau regio golgi.

7
Pada awalnya hanya dianggap ada pada sel saraf, akan tetapi setelah
beberapa dan serangkaian penelitian setelahnya, ditemukan bahwa badan golgi
ialah organel yang ada pada sel eukariot. Beberapa penelitian dilakukan untuk
mengetahui karakteristik badan golgi dan salah satunya ialah warna atau
pewarnaan badan golgi dengan menggunakan H.E., ternyata badan golgi tidak
mempunyai butir-butir ribosom sehingga tidak menunjukkan warna atau hanya
menunjukkan daerah jernih.

2.2.2 Struktur dan bentuk Badan Golgi


Badan golgi seperti yang anda lihat di atas, terlihat bantalan berlapis dan
sekelilingnya terdapat gelembung golgi. Gelembung-gelembung pada badan golgi
terdiri atas tiga yaitu :
a) Sakula
Merupakan gelembung yang berbentuk gepeng seperti cakram yang
tersusun bertumpuk-tumpuk masing-masing lapisa oleh celah yang sempit.
Sedang kedua permukaan masing-masing sakula yang tidak sam yaitu satu
cembung dan permukaan lain cekung. Pada sakula yang terletak dekat
puncak sel, bagian tepi sakula tampak gelembung-gelembung yang
sebagian dilepaskan menjadi butir-butir sekresi. Bahkan gelembung-
gelembung juga dilepaskan dari permukaan yang cekung dari sakula
tersebut.
b) Vesikel Sekretoris
Gelembung vesikel sekretoris ialah gelembung yang merupakan bagian
dari sakula yang terdapat pada bagian tepi.
c) Mikrovesikel atau vesikel tranfer
Gelembung mikro yang berdiameter kurang lebih 40 mm yang bergerak
untuk diperhatikan bahwa mikrovesikel dari Retikulum Endoplasma kasar
yang dilepaskan, akan tetapi mikrovesikel telah kehilangan butiran-butiran
kromosomnya. Mikrovesikel akan bersatu dengan sakula pada akhirnya.

8
2.2.3 Cara kerja Badan Golgi
Organel aparatus golgi atau badan golgi bekerja sama dengan erat dengan
retikulum endoplasma akan mensintesis protein, kemudian setelah terjadi sintesis
protein, akan dibentuk vesikel transfer atau mikrovesikel yang kemudian dihantar
ke organel badan golgi tepatnya pada sakula. Sehingga akn terjadi penggabungan
antara protein-protein yang dihantarkan dengan vesikel transpor yang dari RE.

2.3 Lisosom

2.3.1 Sejarah Ditemukannya Lisosom

Istilah lisosom diperkenalkan oleh de Duve dkk (1955). Pertama  kali


menemukan organel ini pada sel hati tikus, kemudian tahun 1963 mereka
mengemukakan pula bahwa lisosom adalah kantung berisi enzim hidrolisa yang
aktif dalam medium berpH asam. Namun jauh sebelum itu pada akhir tahun 1800,
E. Metchnifoff dan Paul Erlich telah mengamati granula pada leukosit yang
diduga ada hubungannya dengan  pencernaan intrasel.

2.3.2 Pengertian Lisosom dan Struktur Lisosom


Lisosom berasal dari kata lyso = pencernaan dan soma = tubuh. Pengertian
lisosom ini sendiri  ialah kantong yang berbentuk agak bulat dikelilingi membran
tunggal yang digunakan sel untuk mencerna makromolekul. Sebenarnya banyak
pengertian yang dikemukakan mengenai lisosom, yang di antaranya adalah
sebagai berikut:
a. Lisosom adalah tempat pencernaan intrasel dan pergantian komponen
intrasel.
b. Lisosom adalah kantung terbungkus membran yang mengandung enzim-
enzim hidrolitik kuat yang mampu mencerna dan, dengan demikian
menyingkirkan berbagai sisa sel dan benda asing yang tidak diinginkan,
seperti bakteri yang masuk ke dalam sel.

9
c. Lisosom adalah satu dari benda kecil yang terdapat dalam berbagai jenis
sel, mengandung berbagai enzim hidrolitik dan secara normal berperanan
pada proses pencernaan intrasel terbatas.
d. Lisosom adalah organel yang mengandung enzim pencernaan, dan lain-
lain.
Dari keempat pengertian yang telah dikemukakan di atas, maka dapat
ditarik suatu persamaan, bahwa di dalam lisosom terdapat enzim hidrolitik
dan berfungsi untuk pencernaan intra sel.
Lisosom merupakan organel yang bentuknya tidak uniform antara satu
sama lainnya, cenderung bervariasi bergantung pada isi yang dicerna oleh lisosom
tersebut. Namun pada umumnya lisosom memiliki bentuk yang hampir bulat,
dengan garis tengah berada pada kisaran 0.05 sampai 1.2 μm. Rata-rata sebuah sel
memiliki sekitar tiga ratus lisosom, yang tersebar merata di seluruh sel.
Secara struktur lisosom terdiri dari :
a. Membran lisosom untuk menyediakan pH asam bagi enzim hidrolitik,
membran lisosom mempunyai pompa H+ yang menggunakan energi dari
hidrolisis ATP. Membran lisosom juga sangat terglikosilasi yang dikenal
dengan lysosomal-associated membrane proteins (LAMP). Sampai saat ini
sudah terdeteksi LAMP-1, LAMP-2, dan CD63/LAMP-3. LAMP berguna
sebagai reseptor penerimaan kantong vesikel pada lisosom.
b. Enzim lisosom di dalam lisosom terdapat enzim-enzim yang mempunyai
fungsi untuk menghidrolisis materi seluler asing antara lain DNA, RNA,
protein dan lipid. Enzim tersebut disebut lisozim. Enzim-enzim tersebut
antara lain :
1. Nuclease berfungsi menghidrolisis DNA dan RNA.
2. Protease berfungsi menghidrolisis protein
3. Lipase berfungsi menghidrolisis lipid
4. Fosfatase berfungsi menghidrolisis oligonukleotida
5. Enzim-enzim lain yang berfungsi menghidrolisis karbohidrat
polisakarida serta oligo sakalida.

10
Dalam literatur lain juga disebutkan bahwa kira-kira ada 50 jenis enzim
pada lisosom yang mana enzim-enzim tersebut tidak ditemukan dalam sebuah
lisosom ataupun dalam sebuah sel tertentu melainkan enzim-enzim tersebut
diperoleh dari  berbagai macam jaringan. Enzim pada lisosom bekerja optimal
dalam keadaan asam.

Lisosom adalah vesikula yang berbatas membran dimana di dalamnya


terkandung enzim-enzim hidrolase. Suatu organel dapat didefinisikan sebagai
lisosom bilamana memenuhi beberapa kriteria, yaitu:

1. Organel yang bersangkutan berbatas membran


2. Mengandung dua atau lebih enzim-enzim hidrolase yang semuanya adalah
asam hidrolase
3. Memiliki sifat kelatenan enzim.

2.3.3 Macam – Macam Lisosom


Hasil pengamatan mikroskop electron menujukan bahwa bentuk dan
ukuran lisosom sangat bervariasi. Meski demikian lisosom tetap dapat
diintenfikasi sebagai salah satu organela sel. Lisosom di tinjau dari segi fisiologis
terdiri dari dua katagori yaitu lisosom primer dan lisosom sekunder. Ada dua jenis
lisosom yang dikenal sampai saat ini, yaitu lisosom primer dan lisosom sekunder.
Perbedaannnya adalah, bahwa lisosom primer merupakan lisosom yang belum
digunakan untuk pencernaan/hirolisis, sedangkan lisosom sekunder merupakan
lisosom primer yang telah bekerja dan menyatu dengan membran fagosom.
Lisosom primer hanya berisi enzim – enzim hidrolase  sedangkan   lisosom
sekunder yang selain berisi enzim hidrolase juga terdapat substrat yang sedang
dicerna terdapat 4 macam yaitu :
(1) Heterofagosom, merupakan gabungan antara lisosom primer dengan fagosom,
(2) Sitolisosom merupakan gabungan antara lisosom primer dengan autosom,
( 3) Badan Residu, adalah vakuola yang berisi sisa materi yang tidak tercerna.

11
2.3.4 Fungsi Lisosom
Fungsi utama lisosom adalah untuk pencernaan intra sel. Materi yang
dicerna oleh lisosom dapat berasal dari luar sel atau dari dalam sel itu sendiri.
Pencernaan intra sel selalu terjadi di dalam lisosom, enzim, hidorolitik tidak
pernah keluar dari dalam lisosom sehinggan pencernaan berlangsung optimal.
Akan tetapi, jika membran lisosom pecah, maka enzim hidrolitik pada lisosom
akan keluar dan mencerna sel itu sendiri,selain itu perombakan organel sel yang
telah tua ,proses metamoifosis pada katak, misalnya menyusutnya ekor pada
berudu karena dicerna oleh enzim katepsin di dalam lisosom..pemulihan ukuran
uterus setelah kehamilan, proses fertiliasi, dimana bagian kepala sperma yang
dinamakan akrosom,mengandung enzim hialuronidase untuk mencerna zona
pelusida pada sel telur
Secara umum lisosom berfungsi dalam proses :
a. Endositosis
Endositosis ialah pemasukan makromolekul dari luar sel ke dalam sel
melalui mekanisme endositosis, yang kemudian materi-materi ini akan dibawa ke
vesikel kecil dan tidak beraturan, yang disebut endosom awal. Beberapa materi
tersebut dipilah dan ada yang digunakan kembali (dibuang ke sitoplasma), yang
tidak dibawa ke endosom lanjut. Di endosom lanjut, materi tersebut bertemu
pertama kali dengan enzim hidrolitik. Di dalam endosom awal, pH sekitar 6.
Terjadi penurunan pH (5) pada endosom lanjut sehingga terjadi pematangan dan
membentuk lisosom.
b. Autofagi
Proses autofagi digunakan untuk pembuangan dan degradasi bagian sel
sendiri, seperti organel yang tidak berfungsi lagi. Mula-mula, bagian dari
retikulum endoplasma kasar menyelubungi organel dan membentuk autofagosom.
Setelah itu, autofagosom berfusi dengan enzim hidrolitik dari trans Golgi dan
berkembang menjadi lisosom (atau endosom lanjut). Proses ini berguna pada
sel hati, transformasi berudu menjadi katak, dan embrio manusia.

12
c. Fagositosis
Fagositosis merupakan proses pemasukan partikel berukuran besar dan
mikroorganisme seperti bakteri dan virus ke dalam sel. Pertama, membran akan
membungkus partikel atau mikroorganisme dan membentuk fagosom. Kemudian,
fagosom akan berfusi dengan enzim hidrolitik dari trans Golgi dan berkembang
menjadi lisosom (endosom lanjut).

2.3.5 Proses Pembentukan Lisosom

Proses pembentukan lisosom ada dua macam yaitu :

a. Dibentuk langsung oleh RE (retikulum endoplasma)


Enzim lisosom adalah suatu protein yang diproduksi oleh ribosom dan
kemudian masuk ke dalam RE. Dari RE enzim dimasukkan ke dalam
membran kemudian dikeluarkan ke sitoplasma menjadi lisosom.
b. Dibentuk oleh  badan golgi.
Lisosom berasal dari pembentukan tunas sisterna A golgi pada sisi trans
lisosom primer pada umunya adalah vesikuli yang bersalutkan protein
yang disebut klatrin.klatrin akan terlepas  dengan begitu vesikuli akan
terlepas

13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Retikulum endoplasma merupakan organel yang tersusun dari membran


dalam bentuk ruang labirin, sehingga dapat membentuk lorong-lorong yang
saling terhubung sati-sama lainya. Retikulum endoplasma terdiri dari dua
ruangan, yaitu ruangan yang memiliki banyak ribosom (REG/REK), dan ruangan
yang halus (REA/REH). Perbedaan keduanya terletak pada ada tidaknya ribosom,
bentuk membrane, dan perbedaan komposisi senyawa yang menyusun.Aparatus
golgi merupakam organel yang terbentuk dari vesikel retikulum endoplasma.
Sehingga, struktur membran dari retikulum endoplasma dan aparatus golgi dapat
dikatakan sama karena bisa saling terhubung. Aparatus golgi terdiri daro
membran yang bertumpuk.Retikulum endoplasma memiliki fungsi umum sebagai
bioseintesis yang dapat mensintesis membran dan senyawa-senyawa yang
dibutuhkan oleh sel itu sendiri.

Sementara fungsi dari aparatus golgi lebih cenderung kepada memproses


protein yang sudah dibuat REG, dan penyortiran, serta pembentukan membran
pelindung sel, yaitu membran plasma dan dinding sel tumbuhan.

Antara retikulum endoplasma dan aparatus golgi terjalin suatu hubungan


yang sangat erat dan berkaitan dengan fungsinya yaitu, pembuatan protein dan
glicoptotein. Pada dasarnya sama, yang membedakan hanyalah adanya gugus
glukosa pada glikoprotein.

3.2 Saran

Dengan makalah ini diharapkan pembaca dapat menambah ilmu dan


wawasan, serta dapat bermanfaat dalam kehidupan. Dan apabila ada kekurangan
untuk mohon dimaklumi karena kami juga dalam proses pembelajaran.
Selebihnya sekian dan terima kasih.

14

Anda mungkin juga menyukai