Anda di halaman 1dari 20

BAHAN AJAR

RETIKULUM ENDOPLSAMA, BADAN GOLGI DAN SEL TUNGGAL MENUJU


ORGANISME MULTISELULER

OLEH KELOMPOK 3

1. RELIGIUS KARO LAKA (14121010)


2. GODLIEF PELLO (14121011)
3. FRANSISKUS JORDIANUS POGO (14121019)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDIRA

KUPANG

2023
RETIKULUM ENDOPLASMA

Tujuan :

a. Mahasiswa dapat memahami pengertian retikulum endoplasma


b. Mahasiswa dapat memahami struktur retikulum endoplasma
c. Mahasiswa dapat memahami fungsi retikulum endoplasma

Soal :

1. Jelaskan pengertian retikulum endoplasma !


2. Jelaskan struktur retikulum endoplasma !
3. Jelaskan fungsi retikulum endoplasma !

Jawaban :

A. Pengertian Retikulum Endoplasma


Retikulum endoplasma berasal dari kata retikulum yang dalam bahasa latin berarti
“didalam sitoplasma”. kata endoplasmik berarti "di dalam sitoplasma", merupakan
organel yang dapat ditemukan pada semua sel eukariotik. Retikulum endoplasma adalah
organel yang bertindak sebagai saluran-saluran dalam sitoplasma yang menghubungkan
membran sel dengan nukleus.
Retikulum endoplasma merupakan bagian dari sistem endomembran. Retikulum
endoplasma merupakan labirin membran yang demikian banyak sehingga retikulum
membran ini meliputi separuh lebih dari total membran dalam sel-sel eukariotik.
Retikulum endoplasma terdiri dari jaringan tubula dan gelembung membran yang disebut
sisterne (cisternae) (bahasa Latin cisterna, berarti "kotak" atau "peti"). Membran
retikulum endoplasma memisahkan ruangan internal, yaitu ruang sisternal dan sitosol.
Membran ini berhubungan langsung dengan selubung nukleus sehingga ruang di antara
kedua membran selubung itu bersambung dengan ruang sisternal retikulum endoplasma
ini.
B. Struktur Retikulum Endoplasma

1. Retikulum Endoplasma Kasar (REK)


Disebut retikulum endoplasma kasar karena permukaannya diselubungi oleh
ribosom sehingga tampak seperti helaian panjang kertas pasir. Ribososm adalah
tempat sintesis protein. Fungsi retikulum endoplasma kasar adalah mendukung
sintesis protein dan menyalurkan bahan genetik antara inti sel dengan sitoplasma.
Retikulum endoplasma kasar adalah bagian pada retikulum endoplasma yang
memiliki struktur kasar, hal tersebut dikarenakan permukaannya terdapat bintik-
bintik ribosom yang berfungsi untuk mensistesis protein. Sehingga RE kasar ini
memiliki fungsi mensistesis protein. Protein yang dihasilkan oleh ribosom pada
RE kasar ini kemudian disekresikan oleh sel-sel yang terspesialisasi misalnya
pada sel-sel tertentu yang ada di pankreas.
2. Retikulum Endoplasma Halus (REH)
REH tidak ditempeli ribosom sehingga permukaannya halus. Retikulum
Endoplasmik Halus memiliki enzim-enzim pada permukaannya yang berfungsi
untuk sintesis lipid, glikogen, kolesterol, gliserida, dan hormon.
Retikulum endoplasma halus adalah bagian pada retikulum endoplasma yang
memiliki struktur halus, hal tersebut dikarenakan permukaannya tidak terdapat
bintik-bintik ribosom. RE halus berfungsi pada beberapa proses
metabolisme seperti sintesis lipid, penyimpanan ion kalsium, metabolisme
karbohidrat, serta detoksifikasi obat-obatan dan racun.
C. Fungsi Retikulum Endoplasma
1. Sebagai penampung sintesis protein, untuk disalurkan ke kompleks golgi dan
akhirnya dikeluarkan dari sel.
2. Mensintesis lemak dan kolesterol
3. Menawarkan racun (detoksifikasi), misalnya RE yang ada di dalam sel-sel hati
4. Jalan transpor dalam memindahkan molekul-molekul dari bagian sel yang satu ke
bagian sel yang lain.
BADAN GOLGI

Tujuan :

1. Mahasiswa dapat memahami pengertian dari badan golgi


2. Mahasiswa dapat memahami strktur badan golgi
3. Mahasiswa dapat mengetahui fungsi badan golgi

Soal :

1. Jelasakan pengertian tentang badan golgi !


2. Jelasakan struktur badan golgi !
3. Jelasakan fungsi badan golgi !

Jawaban :

A. Pengertian badan golgi


Badan golgi merupakan jenis organel sel yang dapat kamu temukan pada
tumbuhan taupun hewan. Badan golgi disebut juga dengan kompleks golgi atau apparatus
golgi. Bagian organel sel ini pertama kali ditemukan oleh ahli histologi bernama camillo
golgi. Badan golgi adalah organel polimorfik yang tersusun dari membran berbentuk
pipih, berupa pembuluh, dan terdapat gelembung kecil yang bentuknya mirip mangkok.
Jumlah badan golgi beragam, mulai dari satu hingga ratusan untuk tiap sel. Secara umum,
badan golgi akan bersambung-sambung pada sel hewan, tetapi tidak disel tumbuhan.

B. Struktur Badan Golgi


Sekelompok kantong (vesikula) pipih yang dikelilingi oleh membran. Organel ini
terdapat di hampir semua sel eukariotik. Setiap sel hewan memiliki 10–20 badan golgi,
sedangkan sel tumbuhan memiliki beberapa ratus badan golgi. Badan golgi dibangun
oleh membran yang berbentuk sisterna, tubulus, dan vesikula. Sisterna membentuk
pembuluh-pembuluh Halus (tubulus). Dari tubulus dilepaskan kantong-kantong kecil
yang berisi bahan-bahan yang dibutuhkan seperti enzim atau pembentuk dinding sel

Struktur Badan Golgi dibagi menjadi tiga bagian, yaitu sakula, vesikel sekretoris,
dan mikrovesikel atau disebut dengan vesikel transfer. Berikut ini penjelasan struktur
Badan Golgi dan bagian-bagiannya lebih lengkap:

1. Sakula
Sakula adalah gelembung yang bentuknya gepeng mirip cakram dan bertumpuk-
tumpuk yang bisa dipisahkan oleh celah yang sempit. Pada Badan Golgi, kedua
permukaan Sakula tidak sama, salah satunya cembung, dan sisi lainnya cekung.
Di Sakula terdapat gelembung-gelembung yang nantinya akan dilepaskan menjadi
butir-butir sekresi dari permukaan cekung dari sakula.
2. Vesikel Sekretoris
Bagian Badan Golgi selanjutnya adalah vesikel sekretoris. Ini adalah gelembung
dari sakula yang ada di bagian tepi. Bagian ini adalah vesikel besar yang langsung
berhadapan dengan membran plasma. Nantinya, vesikel sekretoris akan
memproses protein pada lumen sakulus yang tersangkut.

3. Mikrovesikel atau Vesikel Transfer


Bagian terakhir adalah mikrovesikel, yang ukurannya hanya 40 mm, dengan
bentuk menyerupai gelembung. Vesikel ini berasal dari retikulum dan terhubung
dengan sakula. Pada bagian ini, merupakan bagian pertama Badan Golgi dan
berperan penting dalam proses yang terjadi di organel sel ini.
C. Fungsi Badan Golgi
1. Membentuk kantong-kantong (vesikula) untuk sekresi, terutama pada sel-sel
kelenjar. Kantong- kantong kecil tersebut berisi enzim dan bahan-bahan lain
2. Membentuk membran plasma,
3. Membentuk dinding sel tumbuhan,
4. Membentuk akrosom pada spermatozoa yang berisi
enzim untuk memecah dinding sel telur dan pem-bentukan lisosom.

Adapun fungsi badan golgi yang terdapat pada hewan dan tumbuhan

1. Fungsi badan golgi pada hewan


a. Mengemas bahan-bahan sekresi yang akan dikeluarkan dari sel.
b. Memproses protein yang sudah disintesis oleh ribosom dari Retikulum
Endoplasma.
c. Melakukan sintesis polisakarida tertentu.
d. Memilih protein untuk beberapa lokasi dalam sel.
e. Memperbanyak elemen membran yang baru bagi membran plasma.
f. Memproses kembali komponen-komponen membran plasma yang sudah
memasuki sitosol selama endositosis.
2. Fungsi badan golgi pada tumbuhan
a. Menerima produk sel dan mengantarkannya ke bagian Vesikula Sekretori.
b. Modifikasi protein dari hasil sintesis di Retikulum Endoplasma.
c. Mempersiapkan elemen membran untuk melakukan organel.
d. Memilih protein yang akan disalurkan ke organel sel lain.
e. Membantu menyiapkan elemen-elemen terbentuknya membran plasma baru
SEL TUNGGAL MENUJU ORGANISME MULTISELULER

Tujuan :

a. Untuk mengetahui sel tunggal ke organisme multiseluler.


b. Untuk mengetahui daur pembiakan seksual
c. Untuk mengetahui pengertian meiosis
d. Untuk mengetahui gamet
e. Untuk mengetahui proses oogenesis
f. Untuk mengetahui proses spermatogenesis
g. Untuk mengetahui fertilisasi
h. Untuk mengetahui embriogenesis
i. Untuk mengetahui proses pembelahan sel dan pembentukan blastula
j. Untuk mengetahui polaritas embrio
k. Untuk mengetahui proses gastrulasi

Soal :

a. Apa yang dimaksud dengan sel tunggal ke organisme multiseluler?


b. Apa itu daur pembiakan seksual?
c. Jelaskan pengertian dari meiosis !
d. Apa yang dimaksud dengan gamet?
e. Jelaskan proses pada oogenesis!
f. Jelaskan proses pembentukan spermatogenesis !
g. Apa itu fertilisasi?
h. Apa yang dimaksud dengan embryogenesis?
i. Jelaskan proses pembelahan sel dan pembentukan blastula!
j. Jelaskan polaritas embrio!
k. Jelaskan proses gastrulasi!

Jawaban :

A. Sel Tunggal Ke Organisme Multiseluler


Perkembangbiakan suatu organisme tidak selalu bergantung pada adanya
perbadaan kelamin.Secara umum ada dua jenis organisme yaitu organisme uniseluler dan
organisme multiseluler. Organisme uniseluler sangat berhubungan dengan organisme
multiseluler. Pertumbuhan dan perkembangan umumnya terjadi pada organisme
multiseluler yang hidup tetapi perkembangbiakan organisme juga tidak selalu harus
melalui organisme uniseluler dengan cara pembiakan seksual. Organisme uniseluler
melakukan pembelahan diri secara mitosis yang dapat memperbanyak jenisnya.

B. Daur Pembiakan Seksual


Daur pembiakan seksual adalah daur yang melibatkan pergantian generasi sel
haploid yang membawa seperangkat kromosom dengan generasi sel diploid yang
membawa sepasang perangkat kromosom. Percampuran genom diraih melalui persatuan
dua sel haploid menjadi sel diploid. Rekombinasi genetik antara selama meiosis akan
memberikan generasi sel haploid baru yang berasal sebagian dari generasi diploid
sebelumnya. Demikianlah dalam daur pembiakan berlangsung peristiwa pembentukan
haploid, fusi, diploid, dan meiosis secara bergantian.

C. Pengertian Meiosis
Meiosis merupakan proses pembelahan sel yang terjadi pada sel-sel kelamin dari
organisme yang melakukan reproduksi secara generative atau seksual. Pada dasarnya
meiosis terdiri dari sekali duplikasi kromosom yang diikuti oleh dua kali pembelahan,
sehingga pada akhirnya dihasilkan sel-sel haploid.
Berdasarkan saat terjadinya, peristiwa pembelahan terhadap pembentukan gamet
dibedakan menjadi :
1. Meiosis termal atau gametik
Terjadi dekat sebelum terbentuk gamet, berlangsung pada hewan, manusia dan
tumbuh-tumbuhan rendah.

2. Meiosis intermedier
Terjadi diantara pembentukan gamet dan pembuahan.Terjadi pada tumbuh-tumbuhan
tingkat tinggi.
3. Meiosis initial atau zigotik
Terjadi segera setelah pembuahan.
a. Pembelahan meiosis I
1) Profase I
Pada pembelahan I ini terjadi proses yang ditandai dengan profase yang lama
dengan berlangsungnya proses berpasang-pasangan kromosom yang homolog
dan pertukaran bahan-bahan herediter. Tahap ini secara rinci dibedakan atas
beberapa tahap yaitu:
a) Proleptonema; Proleptonema merupakan awal profase meiosis.
kromosom masih tampak sangat tipis sehingga masih sukar diamati
dengan mikroskop cahaya, kecuali kromosom kelamin yang agak
menonjol.
b) Leptonema; pada tahap ini benang kromosom mulai tampak sebagai
benang panjang halus dengan penebalan pada beberapa tempat.
Penebalan ini disebabkan adanya kromomer. Kromosom terdiri atas dua
kromatid yang belum dapat dibedakan dengan mikroskop cahaya.
c) Zygonema; Pada tahap ini, kromosom yang homolog akan berpasang-
pasangan secara rapi yang berarti bahwa antara tiap kromomer yang
homolog akan berdampingan dengan hanya dipisahkan oleh celah yang
berjarak sekitar 0,2 mikron.
d) Pachynema; Pada tahap ini merupakan tahap yang paling lama pada
profase karena dapat berlangsung berhari-hari, berminggu-minggu
bahkan bertahun-tahun sedangkan leptonema dan sigonema hanya
berlangsung beberapa jam saja.
e) Diponema: fase ini ditandai dengan adanya kiasma diantara kromatid
tempat terjadinya kontak (lilitan) antara dua kromatid.
f) Diakinesis: kromosom menjadi pendek dan tebal selubung inti dan
nucleolus menghilang.
2) Metafhase I
Pada fase ini benang gelendong mulai terbentuk dan pada akir fase ini
semua kromosom telah berada dibidang ekuator. Penempatan kromosom
ini akibat tarikan melalui masing-masing sentromernya oleh spindle
fibers.
3) Anafhase I
Pada awal fase ini pasangan kromosom homolog diekuator mulai bergerak
memisakan diri satu sama lain menuju kutup yang berlawanan (pergerakan
kromosom tergantung pada panjang pendeknya kromosom tersebut dimana
kromosom yang pendek pergerakannya lebih cepat dan sebaliknya). Setiap
kutup menerima campuran acak kromosom induk, tetapi hanya satu
anggota dari tiap pasangan yang berada dikutup.
4) Tolefase
Pada tahap ini kromosom berubah menjadi benang kromatin, dinding inti
dan nucleolus terbentuk kembali, sentriol mengganda menjadi dua, dan
serat gelendong menghilang.
b. Pembelahan meiosis II
Tahapan pembelahan meiosis II antara lain:
1) Profase II : Pada fase ini terbentuk nucleolus dan pada akir fase selubung
inti dan nucleolus menghilang.
2) Metafhase II : Pada tahap ini gelendong mulai terbentuk dan kromosom
mengatur diri dibidang ekuator selnya masing-masing. Pada metaphase II
kromatid dikelompokan dua-dua.
3) Anaphase II : Pada fase ini sentromer membelah dan kromatid terpisah
sempurna, selanjutnya kromatid bergerak kekutup yang berlawanan.
4) Tolefase II : Pada fase ini kromosom berubah menjadi benang-benang

kromatin kembali , nucleus dan anak inti terbentuk dan serat gelendong
menghilang yang kemudian terbentuk kromosom.

D. Gamet
Gametogenesis adalah proses pembentukkan sel-sel gamet, yang terjadi secara
meiosis di dalam alat perkembangbiakan. Gametogenesis terjadi pada organisme dewasa.
Pada hewan dan manusia gametogenesis terjadi di testis dan ovarium.
Gamet adalah sel kelamin pada reproduksi seksual.
1. Organ reproduksi pria terdiri dari organ reproduksi luar (penis dan skrrotum) dan
organ reproduksi dalam (testis, saluran kemi epidermis, fas deferens, saluran
ejakulasi dan uretra) dan kelenjer kelamin (vasikula seminalis, kelenjer prostat,
kelenjer bulbouretra atau kelenjer Cowper)
2. Organ reproduksi wanita terdiri dari organ reproduksi luar ( vulva dan labium)
dan alat reproduksi dalam ovarium (indung telur) dan saluran kelamin yang terdiri
dari sel telur (tubah falopi), Rahim (uterus), dan vagina (liang peranakan)

E. Oogenesis
Oogenesis adalah proses pembentukan dan pematangan telur. Sel telur atau ovum
adalah sel kelamin betina. Bentuknya lebih besar dari pada sperma dan tidak dapat
bergerak (pasif). Sel telur dihasilkan oleh sepasang ovarium atau kelenjar telur, kiri dan
kanan. Berbeda dengan testis yang berada di luar tubuh, ovarium berada di dalam rongga
tubuh, di sekitar pinggang. Proses oogenesis berlangsung di dalam ovarium dan didahului
oleh pembelahan mitosis sel induk ovum (oogonium). Hasil pembelahan adalah oosit
primer.
Pada proses meiosis I. Oosit primer membelah menjadi dua sel yang tidak sama,
yaitu satu sel berukuran besar disebut oosit sekunder dan satu sel lagi berukuran kecil,
disebut badan kutub pertama.
Pada proses meiosis II, oosit sekunder (n) membelah menjadi dua sel yang tidak
sama besarnya. Satu sel berukuran besar disebut ootid yang mengandung nukleus, kuning
telur dan sitoplasma sel. Sedangkan satu sel yang lain berukuran kecil dan hanya
mengandung nukleus dan disebut badan kutub kedua. Badan kutub pertama juga
mengalami meiosis II membentuk dua sel kecil badan kutub ke dua. Dengan demikian
pada akhir meiosis II berbentuk 4 buah sel, yaitu satu sel besar yang disebut ootid, dan
tiga sel kecil yang disebut dengan badan kutub(polosit).
Ootid dapat tumbuh menjadi ovum dewasa tanppa mengalami pembelahan sel
lagi. Sementara itu tiga sel badan kutub yang berukuran kecil mengalami degenerasi
(penyusutan) dan tidak berfungsi. Sehingga pada akhir proses oogenesis hanya satu
tinggal satu sel ovum yang fungsional. Satu sel ovum tersebut mengandung nukleus,
kuning telur, sitoplasma, ribosom, dan organel sel lainnya dalam jumlah yang cukup.
Keadaan demikian penting untuk proses pertumbuhan zigot kelak dikemudian hari.
Berbeda dengan individu jantan yang setiap kali dapat mengeluarkan sperma
dengan jumlah banyak, individu betina biasanya hanya menghasilkan satu ovum dalam
setiap ovulasi. Pada bebarapa mamalia misalnya tikus , kelinci, dan kambing, individu
betina dapat menghasilkan ovum lebih dari satu. Ovulasi lebih dari satu dapat terjadi pada
ovarium sebelah kiri dan atau kanan atau secara bersamaan.

F. Proses Pembentukan Spermatogenesis


Spermatogenesis adalah proses terbentuknya sperma yang terjadi pada kelenjar
testis (buah sakar). Spermatogenesis merupakan proses pembentukan dan pemasakan
spermatozoa. Spermatogenesis terjadi di tubulus seminiferus. Peralihan dari bakal sel
kelamin yang aktif membelah ke sperma yang masak serta menyangkut berbagai macam
perubahan struktur yang berlangsung secara berurutan. Spermatogenesis berlangsung
pada tubulus seminiferus dan diatur oleh hormone gonadtotropin dan testosterone.
Sel telur merupakan sel yang terbesar dalam organisme, maka sel mani biasanya
merupakan sel yang terkecil.Sel mani memiliki dua fungsi utama:
1. Memberikan seperangkat gen haploid kepada sel telur dalam rekombinasi seksual.
2. Mengaktifkan program perkembangan sel telur.

Selain berbeda dalam ukuran, sel mani masih mempunyai beberapa perbedaan
mendasar lain dengan sel telur yaitu:

1. Organela dalam sitoplasma, kecuali mitokondria tidak dimiliki oleh sel mani.
2. Bagian kepala dari sel mani merupakan susunan padat inti haploid.
3. Jumlah sitoplasma sangat sedikit, memiliki ekor yang berstruktur flagellum.
Spermatogenesis terjadi di testis. Didalam testis terdapat tublus seminiferus. Dinding
tubulus seminiferus terdiri dari jaringan epitel dan jaringan ikat, pada jaringan epithelium
terdapat sel-sel spermatogonia dan sel sertoli yang berfungsi member nutrisi pada
spermatozoa. Selain itu pada tubulus seminiferus terdapat pula sel leydig yang
mengsekresikan hormone testosterone yang berperan pada proses spermatogenesis.

Spermatogenesis mencakup pematangan sel epitel germinal melalui proses


pembelahan dan diferensiasi sel, yang bertujuan untuk membentuk sperma fungsional.
Pematangan sel terjadi di tubulus seminiferus yang kemudian disimpan di epididimis.
Dinding tubulus seminiferus tersusun dari jaringan ikat dan jaringan epitelium germinal
(jaringan epitelium benih) yang berfungsi pada saat spermatogenesis. Pintalan-pintalan
tubulus seminiferus terdapat di dalam ruang-ruang testis (lobulus testis).

Satu testis umumnya mengandung sekitar 250 lobulus testis. Tubulus seminiferus
terdiri dari sejumlah besar sel epitel germinal (sel epitel benih) yang
disebut spermatogonia (spermatogonium = tunggal). Spermatogonia terletak di dua
sampai tiga lapisan luar sel-sel epitel tubulus seminiferus. Spermatogonia terus-menerus
membelah untuk memperbanyak diri, sebagian dari spermatogonia berdiferensiasi
melalui tahap-tahap perkembangan tertentu untuk membentuk sperma.

Pada tubulus seminiferus terdapat sel-sel induk spermatozoa atau


spermatogonium, sel Sertoli, dan sel Leydig. Sel Sertoli berfungsi memberi makan
spermatozoa sedangkan sel Leydig yang terdapat di antara tubulus seminiferus berfungsi
menghasilkan testosteron.

G. Fertilisasi
Istilah fertilisasi berasal dari bahasa Latin Fertilis yang berarti "subur".Fertilisasi
adalah suatu proses pembuahan sel telur (ovum) oleh sel mani (sperma) untuk
menghasilkan zigot, yang kemudian berkembang menjadi embrio atau janin suatu
organisme (makhluk hidup).Proses pembuahan ini umum terjadi pada hampir semua jenis
organisme.
Tahap yang terpenting dalam fertilisasi yaitu awal persatuan antara sel mani dan
sel telur. Proses yang harus dilewati oleh sel mani dinamakan kapasitas. Pada saat
kapasitas terjadi perubahan susunan kimia membrane sel mani sehingga pada saat bersatu
dengan sel telur, membrane plasma mani terikat dengan molekul glikoprotein.
dari zona pellucida sel telur. Adanya ikatan antara membran plasma sel mani dengan
zona pellucida, menyebabkan picuan terhadap gelembung akrosom yang terdapat pada
ujung kepala sel mani. Enzim hidrolisis yang terkandung oleh gelembung akrosom akan
dilepaskan, sehingga mempermudah pertemuan antara membran plasma sel mani dan
membran plasma sel telur yang sebelumnya diliputi oleh zona pellucida.
Dengan adanya spesifikasi ikatan sel mani dengan permukaan sel telur didukung
oleh kenyataan adanya molekul khas pada permukaan sel mani ubur-ubur laut yang
dinamakan bidin. Bidin yang telah dapat diisolasi mengikat secara khas pada permukaan
sel telur ubur-ubur. Apabila membrane plasma pada ujung sel mani telah dapat kontak
dengan membrane plasma sel telur maka bersatulah kedua membrane plasma tersebut
yang diikuti oleh masuknya bahan inti sel mani kedalam sel telur.
Persatuan membrane plasma sel mani dan sel telur juga akan memicu aktivasi sel telur
yang dimulai dengan peningkatan metabolisme sintesis DNA sehingga terjadilah
pembelahan sel telur. Perubahan pada membrane plasma sel telur dapat diamati pada sel
telur ubur-ubur laut yaitu, adanya :
a. Peningkatan permeabilitas ion Na+ menyebabkan depolarisasi membrane.
b. Peningkatan kadar ion Ca++ dalam sitosol dalam waktu 20 detik.
c. Peningkatan pH dalam sel telur karena keluarnya ion H+

Perubahan-perubahan status ion tersebut memberikan dua dampak penting yaitu:

a. Sel telur tidak dapat ditembus oleh sel mani lain untuk menghindari kejadian
polispermi (lebih dari satu sel mani yang menyatu dengan sel telur).
b. Diperlukan untuk memulai tahap-tahap program pengembangan sel telur.

H. Embryogenesis
Embriogenesis merupakan proses perkembangan menuju pembentukan individu
baru. Hampir semua hewan multiseluler adalah kumpulan sel-sel yang berasal dari
keturunan sebuah sel tunggal, yaitu sel telur yang telah dibuahi oleh sel mani. Dengan
demikian sel-sel yang membentuk organisme multiseluler tersebut seharusnya secara
genetic sama. Tetapi secara fenotipik sel-sel tersebut berbeda : beberapa akan mengalami
pengkhususan sebagai sel otot, lainnya menjadi sel saraf, lainnya sebagai sel-sel darah.
Walaupun organisme multiseluler seringkali sangat kompleks, tetapi mereka
dibangun oleh aktivitas seluler yang sangat terbatas. Sel-sel tumbuh dan membelah diri,
kemudian mati. Mereka membuat pertautan mekanik dan membangkitkan tenaga untuk
pergerakan sel dan deformasi. Mereka dapat berfungsi yang berbeda satu sama lain.
Mereka berdiferensiasi dengan sandi yang dimiliki genom. Bahan-bahan yang disintesis
disekresikan pada permulaan membrane sel sehingga dapat mempengaruhi aktivitas sel-
sel didekatnya.

I. Pembelahan Sel Dan Pembentukan Blastula


Untuk memberikan penjelasan proses pembelahan sel telur yang telah dibuahi
sampai menjadi bentuk blastula dapat diikuti perkembangan telur ampibi sebagai model.
Alasan mengapa dipakai sel telur ampibi sebagai model, karena telur ampibi cukup besar
untuk pengamatan. Telur ini diselubungi oleh kapsel ekstraseluler atau selubung telur. Isi
telur sebagian besar mengandung bahan kuning telur yang terutama merupakan agregat
lipid dan protein. Bagian ini terutama terpusat dibagian ujung bawah telur yang disebut
kutub vegetal, ujung lain yang disebut kutub animal. Pada awal pembelahan sel yang
terjadi segera setelah pembuahan, sel yang berukuran besar ini membagi-bagi dirinya
melalui pembelahan mitosis yang berulang kali. Sel-sel hasil pembelahan ini dinamakan
blastomer. Massa keseluruhan blastomer tidak berubah dari massa telur sebelum
mengalami pembelahan, artinya sampai saat ini tidak perttambahan atau pengurangan
massa. Waktu pembelahan-pembelahan awal sangat cepat, karena membutuhkan waktu
sekitar 30 menit; hal ini dapat berlangsung karena adanya persediaan RNA, protein
membrane dan bahan-bahan lain yang dikumpulkan dalam telur semasa pemasakan
dalam tubuh induknya. Biosintesis yang sangat menentukan rupanya hanya
membutuhkan DNA, dan replikasi DNA yang diperlukan sangat cepat karena sumber
DNA sangat baik.
Pembelahan pertama berlangsung melalui bidang vertikal telur atau sejajar
dengan sumbu yang menghubungkan kutub-kutub animal dan vegetal. Dari cara
pembelahan ini akan diperoleh dua sel yang tidak terletak simetris. Pembelahan
berikutnya juga berlangsung melalui bidang vertikal sehingga sampai sekarang telah
dihasilkan empat buah sel yang berukuran sangat besar. Pembelahan ketiga melalui
bidang horizontal yang letaknya sedikit diatas garis tengahnya dari keempat sel tersebut,
sehingga pembelahan tersebut akan diperoleh 2 kelompok sel. Empat buah sel yang
berukuran lebih besar terdapat dibawah empat buah sel yang berukuran lebih kecil.
Selanjutnya, sampai pembelahan yang ke-12 pertama, sel-sel membelah masing-masing
dalam waktu yang sama, tetapi pembagiannya asimetri sehingga bagian sel yanh bawah
berukuran lebih besar dan jumlahnya lebih sedikit daripada bagian diatasnya.

J. Polaritas Embrio
Hewan yang berkembang dari telur yang dibuahi akan memiliki kepala dan ekor,
punggung dan perut dan bidang simetri tengah yang membagi tubuh hewan menjadi sisi
kanan dan sisi kiri. Atas dasar hal tersebut, sering sangat berguna dalam menjelaskan
struktur hewan yang mengacu pada tiga sumbu: antero-posterior, dari kepala keekor,
dorso ventral, dari punggung keperut, dan medio lateral, dari bidang tengah keluar kanan
atau kiri. Polaritas ini telah dimulai sejak dini.
Telur amfibi walaupun berbentuk bulat simetris, namun dalan susunan kimianya
tidak bulat simetris. Sel-sel yang terbentuk dari pembelahan pada kutub animal berbeda
dengan yang terdapat pada kutub vegetal. Sel-sel vegetal akan berperan dalam
pembentukan usus, sedangkan sebagian besar jaringan lain berasal dari sel-sel kutub
animal.
Dari permulaanya, sel-sel embrio tidak saja terikat secara mekanik, tetapi juga
dihubungkan melalui hubungan “Gap Junction” sehingga molekul-molekul kecil dapat
berpindah dari sel yang satu ke sel yang didekatnya.
Disamping hubungan “Gap Junction”, antara sel-sel yang berdekatan
dihubungkan melalui “ Tight Junction” sehingga ruangan dalam blastula benar-benar
terpisah dari ruangan diluar embrio. Dengan adanya pemompaan ion Na + melintasi
membrane masuk kedalam ruangan blastula, maka arus ini diikuti oleh air. Dengan
bertambahnya air dalam ruangan, maka bertambah besarlah ruangan sehingga terbentuk
ruangan yang dinamakan blastocoel. Sementara itu sel-sel blastula disekitar blastocoel
menyusun diri menjadi epitel.
K. Proses Gastrulasi!
Setelah sel-sel blastula tersusun dalam lembaran epitel, proses selanjutnya
dikoordinasikan untuk pembentukan gastrula. Proses tersebut mengubah sel-sel yang
membatasi ruang blastula menjadi susunan yang memiliki sumbu pusat dan simetri
bilateral, dengan cara invaginasi. Invaginasi dimulai dengan melipatnya sebagian besar
sel-sel blastula sebelah luar yang masuk kedalam embrio. Perkembangan selanjutnya
tergantung pada interaksi lapisan dalam, luar dan tengah yang terbentuk. Struktur yang
terbentuk ini dinamakan gastrula. Gastrula ini merupakan salah satu tahap dalam
perkembangan yang dilalui oleh kebanyakan embrio hewan.
Gerakan invaginasi rupanya dimulai dengan perubahan-perubahan bentuk sel-sel
blastula sedemikian rupa sehingga mendorong epitel melipat kedalam. Kekuatan utama
dalam fase-fase berikutnya mungkin berupa suatu tarikan oleh sel-sel yang nantinya
menjadi mesoderm yang ditujukan kepada lembaran epitel.
Gastrulasi mengubah embrio dalam bangunan yang berlapis tiga : epitel sebelah
dalam (endoderm), epitel sebelah luar (ektoderm) dan lapisan diantaranya sebagain sel-
sel mesoderm yang kemudian sel-sel melepaskan diri dari ikatan epitel. Lapisan
endoderm akan membentuk lapisan dalam dari usus dan jaringan turunannya seperti
kelenjar pencernaan, dan lain-lain. Pada gastrulasi terjadi penghimpunan populasi sel-sel
yang asalnya terpisah, agar saling berinteraksi.

Anda mungkin juga menyukai