Pembahasan
Sel prokariotik :
- Sel prokariotik tidak memiliki nucleus yang sesungguhnya
- Materi genetiknya ( DNA ) terkonsentrasi pada suatu daerah yang di sebut “
Nukleoid “
- Tidak memiliki membrane nucleus ( membrane yang memisahkan inti dengan
bagian sel lainya )
- Contoh : Bakteria dan archae-bakteria
Sel Eukariotik :
Berikut adalah tabel perbandingan antara sel prokariotik dan sel eukariotik :
Sentriol dan mikrotubula Tidak ada Ada (hewan), tidak ada (tumbuhan)
1) Retikulum Endoplasmik
Didalam sitolasma terdapat suatu jaringan berbentuk tubular dan struktur vesikuler
gepeng yang disebut sebagai Retikulum Endoplasmik.Retikulum Endoplasmik dibagi 2
macam, yaitu:
a. Retikulum Endoplasmik Kasar, dinamakan kasar karena ada permukaan organela
menempel ribosom yang berperan dalam sintesis protein. (Pranowo, 1997). Lebih
lanjut, ribosom mengeluarkan banyak molekul protein yang disintesis tidak ke
dalam sitosol tetapi sebaliknya menembus dinding retikulum endoplasmik masuk
kedalam bagian vesikel endoplasmik dan tubulus, yang disebut matriks
endoplasmik(Guyton & Hall, 1997)
b. Retikulum Endoplasmik Halus, Retikulum endoplasmik juga mensintesis lipid,
khususnya fosfolipid dan kolestrol
2) Aparatus Golgi
Aparatus golgi erat hubungannya dengan RE. Aparatus golgi didalam fungsinya
bekerja sama dengan RE. Vesikel RE secara terus menerus ditarik dari RE dan
segera setelah itu bergabung dengan aparatus golgi. Dengan cara ini, substansi
yang terjerat dalam vesikel RE diangkut dari RE menuju aparatus golgi. Substansi
yang diangkut itu selanjutnya diproses dalam aparatus golgi untuk membentuk
lisosom, vesikel sekretoris, atau komponen sitoplasmik lainnya. (Guyton & Hall,
1997). Enzim-enim yang terdapat dalam aparatus golgi adalah reduktase,
fosfatase, kinase dan fosfolipase, disamping enzim yang diperlukan dalam proses
biosintesis glikopropetin, glikolipid, dan fosfolipida (Pranowo, 1997)
3) Mitokondria
Mitokondria disebut juga sebagai “rumah energi” sel. Tanpa mitokondia, sel
tidak akan dapat menyadap jumlah energi yang diperoleh dari bahan makanan
dan energi. Mitokondria bervariasi dalam ukuran dan bentuk: beberapa
mitokondria diameternya hanya beberapa ratus nanometer dan bentuknya
bergranula, sedangkan yang lain berukuran 1 mikrometer dan berbentuk filamen.
Struktur dasar mitokondria terutama terdiri dari 2 membran protein lapis ganda:
membran dalam dan membran luar. Terdapat banyak lipatan pada membran
dalam dan membentuk rak-rak yang merupakan tempat pelekatan enzim-enzim
oksidatif.
Selain itu, ruang mitokondria bagian dalam dipenuhi dengan matriks yang
mengandung sejumlah besar larutan enzim, yang dibutuhkan untuk menghisap
energi dari bahan makanan. Enzim-enzim ini bekerja sama dengan enzim-enzim
oksidatif untuk proses oksidasi dari bahan makanan. Energi yang dibebaskan
dipergunakan untuk mensintesis sebuah substansi berenergi tinggi yang disebut
ATP. Mitokondria dapat bereplikasi sendiri, yang berarti 1 mitokondria dapat
membentuk menjadi 2 mitokondria dan seterusnya, apabila sel perlu menambah
jumlah ATP. Mitokondria mengandung DNA yang mirip dengan DNA yang
ditemukan pada nukleus. (Guyton & Hall, 1997)
4) Nukleus
5) Lisosom
Lisosom merupakan organel vesikular yang dibentuk oleh aparatus golgi yang
kemudian tersebar diseluruh sitoplasma. Lisosom ini merupakan sistem
pencernaan intraseluler yang memungkinkan sel untuk mencerna bahan-bahan
dan struktur intraseluler, khusususnya struktur sel yang telah rusak atau bahan-
bahan yang tidak diinginkan tubuh seperti bakteri.Lisosom berdiameter antara
250-750 nm. Lisosom dikelilingi oleh membran lipid ganda yang khusus dan terisi
dengan banyak sekali granula-granula kecil yang berdiameter 5-8 nm, yang
merupakan kumpulan protein dengan enzim hidrolitik. Lisosom juga mengandung
bahan bakterisidial, yang dapat membunuh bakteri yang sudah difagosit, sebelum
menimbulkan kerusakan selular.
Bahan ini meliputi lisosim yang dapat melarutkan membran sel bakteri,
lisoferin yang dapat mengikat besi dan logam lain yang diperlukan untuk
pertumbuhan bakteri, dan asam pada pH kira-kira 5 yang dapat mengaktifkan
hidrolase dan menginaktifkan beberapa sistem metabolik bakteri (Guyton & Hall,
1997)
6) Peroksisom
Peroksisom secara fisik mirip dengan lisosom tetapi berbeda dalam 2 hal
penting: 1) peroksisom diyakini dibentuk dari replikasi sendiri dan bukan dibentuk
oleh aparatus golgi. 2) Peroksisom lebih mengandung oksidase daripada hidrolase
(Guyton & Hall, 1997)
7) Ribosom
Ribosom merupakan butiran kecil nukleoprotein yang tersebar didalam
sitoplasma. Bahan penyusun ribosom adalah protein dan RNA Ribosom (RNAr).
Ribosom tersebar bebas di dalam sitoplasma dan ada juga yang melekat pada
retikulum endoplasma. Ribosom berfungsi untuk melangsungkan sintesis protein.
Ribosom yang tersebar di sitoplasma berguna untuk mensintesis protein.
Ribosom yang terebar luas di sitoplasma berguna untuk mensintesis protein yang
berfungsi di dalam sitoplasma. Sedangkan ribosom yang melekat pada permukaan
RE berfungsi untuk sintesis protein yang hasilnya masuk ke lumen RE. Protein dari
lumen RE akan diproses di aparatus golgi. Hasilnya betupa protein untuk fungsi
struktural, misalnya protein integral atau protein periferal yang diempatkan pada
membran plasma. Hasil lainnya dapat berupa protein fungsional yang berfungsi
sebagai enzim (Aryulina dkk, 2007)
Aryulina, D; Muslim, C; Manaf, S; Winarni, E. W. 2007. Biologi SMA dan MA untuk kelas XI.
Jakarta : Penerbit Esis
Ganong, W.F. 2005. Fisiologi Kedokteran. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC
Pranowo, D. 1997. Biokimia: Biologi Sel dan Metabolisme Energi. Yogyakarta : Fakultas
Kedokteran Hewan UGM
12/334044/KH/07469
KELOMPOK 13
2013