Oleh:
Kelompok 3
Millenia Rillys Rahmadhani P17112250010
Elma Natalia Anggraeni P17112250011
Suhartini P17112250014
A. SEL PROKARIOTIK
B. SEL EUKARIOTIK
1. Pengertian Sel Eukariotik
Eukariotik (berasal dari bahasa Yunani "eu" yang artinya "baik", dan "karyon"
yang artinya sel eukariotik merupakan sel yang memiliki nukleus. Sel-sel
eukariotik berukuran 10 kali lebih besar daripada sel prokariotik dan volumenya
dapat 1000 kali lipatnya. Perbedaan dasarnya dalah adanya kompartemen dalam
sel berlapis membran, aktivitas metabolisme terjadi. Hal yang paling penting
adalah adanya DNA di dalam nukleus. Berdasarkan struktur inilah nama eukariot
yang berarti inti sebenarnya diberikan (Santoso, 2016). Sel eukariot umumnya
berdiameter 10-100 µ. Selain itu, eukariotik bergerak dengan silia atau flagel
yang kompleks, terkecuali pada tumbuhan tingkat tinggi (Campbell, 2010).
Sel eukariotik juga mempunyai organel – organel bermembran lain di dalam
sitoplasmanya (suatu daerah antara nucleus dan membrane plasma). Struktur –
struktur subseluler ini mempunyai struktur dan fungsi yang amat beragam.
Sebagian besar sel eukariotik mempunyai mitokondria, yang mengandung
enzim dan mekanisme untuk resprasi aerob dan fosforilasi oksidatif. Dengan
demikian, fungsi utama mitokondria adalah menghasilkan adenosin trifosfat
(ATP), satuan utama pertukaran energi yang terjadi didalam sel. Organel ini
dikelilingi oleh membrane ganda. Membrane dalamnya, yang mengandung rantai
transport elektron dan enzim yang dibutuhkan untuk menghasilkan ATP, terdiri
dari lipatan – lipatan yang disebut krista (cristae). Krista tersebut menonjol ke
dalam matriks atau rongga sentral. Mitokondria mempunyai DNA dan ribosom
sendiri, akan tetapi sebagian proteinnya diimpor dari sitoplasma. Menurut
Stansfield (2006), sel eukariot meliputi sel hewan dan tumbuhan.
Berikut merupakan perbedaan sel eukariotik hewan dan tumbuhan:
a. Hewan
Sel-sel hewan sangat berbeda-beda dalam ukuran, bentuk, susunan
organel dan fungsi utama secara fisiologi. Oleh karena itu, tidak ada sel yang
khas dapat menjadi sebagai suatu contoh dari semua sel-sel hewan.
Walaupun demikian dalam organisasinya ada sejumlah struktur sel yang
umum bagi sebagian besar sel-sel hewan. Yang dimiliki sel hewan namun
tidak dimiliki oleh sel tumbuhan yaitu lisosom dan sentrosom.
b. Tumbuhan
Semua organel yang diuraikan sebagai penyusun tetap dari sel
hewan, juga ditemukan pada banyak sel tumbuhan. Namun selain organel
tersebut banyak lain yang unik pada sel tumbuhan, meliputi dinding sel yang
kaya karbohidrat, plasmodesmata, kloroplas dan vakuola yang besar.
Organel yang dimiliki oleh sel tumbuhan tetapi tidak dimiliki oleh sel hewan
adalah kloroplas, vakuola yang besar, dinding sel, dan plasmodesma.
2. Struktur Sel Eukariotik dan Fungsi
Sel eukariotik tersusun atas membran sel, sitoplasma, nukleus, sentriol,
retikulum endoplasma, ribosom, kompleks golgi, lisosom, badan mikro,
mitokondria, mikrotubulus, dan mikrofilamen. Organel-organel di dalam sel
memiliki peran yang sangat penting bagi kelangsungan hidup sel tersebut (Novel,
2012).
4) Sentriol
Sentriol dapat dilihat ketika sel melakukan pembelahan. Pada fase
tertentu dalam hidupnya, sentriol memiliki silia/flagel dan hanya ditemui pada
sel hewan. Sentriol tegak lurus antarsesamanya. Pada pembelahan mitosis
sentriol terbagi menjadi dua bagian. Tiap-tiap bagian menunjukkan kutub sel,
maka terbentuklah benang-benang spindel yang menghubungkan kedua
kutub dan berfungsi “menarik” kromosom menuju kutub masing-masing.
5) Reticulum endoplasma
Letak retikulum endoplasma memusat pada bagian dalam sitoplasma
(endoplasma). RE dapat kita temukan pada semua sel eukariotik. Fungsi
retikulum endoplasma:
a. Menampung protein yang dihasilkan oleh ribosom untuk disalurkan pada
kompleks Golgi dan berakhir pada sel.
b. Mensintesis lemak dan kolesterol.
c. Menetralkan racun (detoksifikasi) – RE dalam sel hati.
d. Transportasi molekul-molekul dari bagian yang satu ke bagian yang
lainnya.
6) Ribosom
Ribosom disentesis oleh nukleolus, tersusun dari RNA-ribosom dan
protein. Struktur sel eukariotik yang satu ini ada yang terikat dan ada yang
bebas. Menurut bentuknya ribosom terdiri atas unit besar dan unit kecil.
Fungsi ribosom untuk sintesis protein.
7) Kompleks golgi
Strukturnya berupa tumpukan kantong pipih bermembran. Fungsinya
adalah untuk modifikasi protein, karbohidrat pada protein, dan fosfolipid;
sintesis banyak polisakarida; pemilahan produk-produk golgi, yang kemudian
dilepaskan dalam vesikel. Atau, bisa dianggap aparatus golgi sebagai pusat
pembuatan, penggudangan, pemilahan, dan pengiriman.
8) Lisosom
Lisosom merupakan membran yang berbentuk kantong kecil, berisi
enzim hidrolitik yang disebut lisozim. Enzim ini berfungsi untuk pencernaan
intrasel, yakni mencerna zat-zat yang masuk ke dalam sel.
9) Peroksisom
Peroksisom banyak terdapat pada sel-sel yang banyak melakukan
respirasi. Contoh: sel hati, ginjal, dan otot. Peroksisom mengandung enzim
hidrogen peroksida (H2O2) yang bersifat racun menjadi oksigen dan air.
Peroksisom berperan dalam metabolisme lemak dan fotorespirasi.
10) Mitokondria
Struktur sel eukariotik, mitokondria, berfungsi untuk respirasi yang
akan menghasilkan energi (ATP). Secara umum, mitokondria berbentuk
butiran / benang dan bersifat plastis (mudah berubah). Mitokondria
berkembang biak dengan membelah diri dari mitokondria sebelumnya seperti
pembelahan diri pada bakteri. Memiliki dua membran, yaitu membran luar
dan membran dalam.
Fungsi mitokondria yakni untuk reaksi respirasi. Reaksi respirasi yang
terjadi antara lain:
e. Reaksi dekarboksilasi oksidatif
f. Daur krebs
g. Transfer elektron
11) Mikrotubulus
Mikrotubulus pada gelendong sel berupa benang-benang spindel
yang menghubungkan dua kutub sel pada waktu pembelahan. Selain itu
berguna pula untuk menyusun sentriol, flagel, dan silia. Fungsi mikrotubulus
antara lain: a. Mempertahankan bentuk sel
b. Berguna pada pergerakan sel.
12) Mikrofilamen
Mikrofilamen merupakan benang-benang halus, tipis, dan
memanjang. Mikrofilamen mempunyai dua protein, yaitu aktin dan mosin.
Banyak terdapat pada sel-sel otot dan membentuk rangka dalam pada sel.
Fungsi mikrofilamen adalah sebagai berikut:
a. Mempertahankan bentuk sel dan perubahan bentuk sel.
b. Menyebabkan kontraksi pada sel-sel otot; tetapi apabila aktin dan miosin
saling menjauh, akan terjadi relaksasi.
c. Pada Amoeba, berperan dalam pembentukan pseudopodia, gerakan sel,
gerakan sitoplasma dan pembelahan sel.
DAFTAR PUSTAKA