Anda di halaman 1dari 25

Ilmu Dasar Keperawatan

Sabtu, 21 November 2015

KONSEP SEL

SEL

A. Perkembangan Teori Sel

1. Robert Hooke

Dengan menggunakan mikroskop, ia mempelajari sayatan tipis gabus dari kayu pohon oak. Ia melihat
ronnga kosong yang mirip kamar sehingga ia menamakannya sel (cellula = kamar). Penggunaan istilah sel
ini berlangsung pada tahun 1965.

2. Antonie van Leeuwenhoek

Pada tahun 1674 berhasil menyusun model mikroskop dengan fokus pendek, dengan alat ini ia berhasil
menemukan protozoa, bakteria, rotifera, dan spermatozoa.

3. Robert Brown

Pada tahun 1831 menerbitkan hasil observasinya tentang inti pada tumbuhan.

4. M.J Schleiden

Pada tahun1838 menerbitkan buku yang memuat tentang genesis jaringan tumbuhan. Ia adalah penemu
nukleoli dan mengemukakan tentang teori sel.

5. Rudolf Virchow

Pada tahun 1858 menyatakan bahwa semua sel berasal dari sel yang telah ada.

6. T. Schwan

Pada tahun 1839 mengemukakan teori sel pada hewan.

B. Komponen Kimiawi Sel


1. Air

· Merupakan komponen terbesar sel kecuali pada sel tulang dan email.

· Di dalam sel ada 2 macam bentuk air, yaitu air bebas (95%jumlah air selular) dan air terikat (4 – 5%
jumlah air selular)

· Fungsi umum air dalam sel:

a. Sebagai pelarut bermacam bahan termasuk ion.

b. Sebagai media dispersi sistem koloid protoplasma.

c. Untuk aktivitas metabolik.

d. Berperan dalam berbagai macam reaksi enzimatik.

e. Digunakan untuk mengabsorbsi panas dan mencegah perubahan temperatur yang drastis dalam
sel.

2. Garam –garam Mineral dan Ion

· Di dalam sel, garam – garam mineral mineral dapat mengalami disosiasi menjadi anion dan kation.
Bentuk – bentuk kation dan anion ini yang disebut dengan ion.

· Ion dapat terlarut dalam sel atau terikat secara khusus pada molekul seperti protein dan lipida.

· Fungsi umum garam – garam mineral: mempertahankan ketetepan nilai osmotik sel.

3. Protein

· Tersusun dari asam – asam amino yang bersatu melalui ikatan peptida.

· Asam amino mempunyai satu gugus amino. Asam amino yang paling sederhana adalah glisisn (NH
2 CH2COOH).

· Suatu molekul yang tersusun atas beberapa asam amino akan membentuk polipeptida dan
sejumlah besar polipeptida ini akan membentuk protein.

· Beberapa fungsi protein:

a. Reaksi kimia : enzim.

b. Sistem kekebalan tubuh: antibodi.

c. Struktur: kuku, tanduk, dan lain – lain.

d. Pergerakan: aktin dan miosin pada otot.


e. Transportasi: hemoglobin untuk pengangkut oksigen.

4. Karbohidrat

· Karbohidrat terdiri atas (C), hidrogen (H) dan oksigen (O).

· Fungsi karbohidrat adalah sebagai sumber energi bagi hewan dan tumbuhan. Pada tumbuhan
karbohidrat juga berfungsi sebagai bahan penyusun penting bagi dinding sel.

· Karbohidrat dapat diklasifikan sebagai berikut.

a. Monosakarida → Cn(H2O)n

Contoh:glukosa (terdapat dalam sel darah hewan), fruktosa (terdapat dalam buah – buahan), dan
galaktasa.

b. Disakarida → C12H22O11

Tersusun dari 2 monosakarida

Contoh:

· Laktosa (disusun oleh galaktosa dan glukosa), ditemukan dalam susu.

· Maltosa (disusun oleh 2 glukosa), terdapat dalam pencernaan kita sebagai hasil pencernaan
amilum.

· Sukrosa (disusun oleh glukosa dan fruktosa), terdapat pada tumbuhan.

c. Polisakarida → (C6H10O5)n

Merupakan bentuk polimer panjang dari monosakarida.

Contoh: amilum (pati), glikogen, selulosa.

5. Asam nukleat

· Asam merupakan polimer dari monomer – monomer yang disebut nukleotida.

· Nukleotida terdiri atas gula pentosa, basa nitrogen, dan gugus fosfat.

· Ada 2 macam asam nukleat, yaitu asam deoksiribonukleat (ADN) dan asam ribonukleat (RNA)

6. Lemak (lipid)
· Merupakan struktur nonpolar dan bersifat hidrofobik.

· Sifat: sukar larut dalam airn dan dapat larut dalam pelarut zat organik (kloroform, eter, dan
benzena).

· Mengandung satu, du, atau tiga molekul asam lemak yang menempel pada molekul gliserol.

· Fungsi: sebagai energi cadangan.

C. Struktur dan Fungsi Sel

1. Sel sering disebut sebagai unit terkecil dalam kehidupan dilcarenakan sel merupakan bagian

terkecil dari makhluk hidup yang mampu bcrdiri sendiri dandi dalam sel tersebut menunjukkan

ciri-ciri khas kehidupan misalnya respirasi, ekskresi, transportasi, dan sintesis.

2. Sel juga disebut sebagai unit struktural dan unit fungsional. Sel dikatakan sebagai unit

struktural karena sel merupakan penyusun dari jaringan tubuh makhluk hidup, baik uniseluler

maupun multiseluler. Di dalam sel berlangsung berbagai reaksi kimia dan proses hidup,

sehingga sel juga disebut unit fungsional.

3. Tahukah kalian kenapa sel ukurannya kecil?

Mari kita lihat gambar kubus di bawah ini sebagai perumpamaannya.

Kesimpulannya, sel yang ukurannya kecil mempunyai luas permukaan per volume lebih besar

dibandingkan dengan sel yang ukurannya lebih besar.

Karena ukuran sel ini sangat kecil, maka kim tidak bisa melthatnya dengan mata telanjang. Untuk

itu kim membutuhkan suatu alat yaitu mikroskop. Ada 2 macam mikroskop, yaitu mikroskop

yang sering kita pakai di sekolah, mikroskop cahaya, dan ada juga mikroskop elektron.
D.Macam sel

Berdasarkan ada atau tidaknya membran inti, sel dibedakan menjadi 2 macam, yaitu sel prokariotik dan
sel eukariotik.

E. Sel Hewan dan Sel Tumbuhan

Secara anatomis, sel dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:

1. Membran sel

2. Inti sel (nukleus)

3. Sitoplasma dan organel – organel sel

1. Membran Sel

a. Merupakan lapisan pemisah anatara sel dengan lingkungannya.

b. Bersifat semipermiabel(hanya molekul – molekul tertentu yang dapat kular masuk sel ).

c. Tebalnya ±8 nm.

d. Struktur lengkap mengenai membran sel dijelaskan menurut suatu model mozaik cair
(dikemukakan oleh Singer dan Nicholas tahun 1972).

e. Membran sel terdiri atas lapisan ganda (bilayer) fosfolipid dan di dalamnya terdapat dua tipe
protein yaitu:

· Protein integral (integral protein) yang sukar berikatan dan sukar larut.

· Protein perifer (pheripheral protein) yang dapat bereaksi dan dapat larut.

f. Protein membran tersusun secara tidak beraturan dan dapat menembus lemak.

g. Bersifat dinamis kerena memiliki struktur seperti fluida sehingga molekul lipid dan protein dapat
bergerak.

h. Bagian kepala dari fosfolipid bilayer menghadap ke luar membran (mengarah ke air)dan bersifat
hidrofilik (suka air, hydro = air;phile = suka).

i. Bagian ekor dari fosfolipid bilayer menghadap ke dalam membran plasma dan bersifat hidrofobik
(menolak air,phobia = takut).
j. Fungsi molekul – molekul penyusun membran sel, yaitu:

· Lipid, sebagai penghalang lalu lintas materi hidofilik sehingga dapat menstabilkan kesatuan fisik
membran plasma.

· Karbohidrat, ditemukan di sisi luar membran, terikat pada lemak (glikolipid) yang berfungsi sebagai
sinyal pengenal untuk interaksi antarsel dan yang terikat pada protein (glikoprotein )yang berfungsi
untuk mengikat protein darin sel lain sehingga terjadi ikatan antarsel.

· Protein, sebagai enzim pada membran dalam mitokondria dan kloroplas dan sebagai saluran
lewatnya materi pada membran plasma.

k. Fungsi membran plasma dalam kehidupan sel:

· Lapisan pembatas antar sel dengan lingkungan luarnya.

· Melindungi isi sel agar tidak keluar dari sel

· Melakukan seleksi zat yang keluar masuk sel

· Tempat berlangsungnya reaksi – reaksi kimia.

· Reseptor rangsan dari luar.

2. Nukleus (inti Sel)

a. Diameter ±5μm.

b. Nukleus dibatasi oleh membran ganda yang disebut selubung nukleus (selaput membrannukleus)>
selubung ini membatasi nukleus dengan sitoplasma.

c. Mengandung kromatin/kromosom yang memanjang tersusun atas benang – benang DNA yang
berkaitan erat dengan histon (basa protein yang mengandung arginin/lisin).

d. Mengandung nukleolus, tempat komponen ribosom disintesis dan dirakit. Ribosom berfungsi
sebagai tempat sintesis protein.

e. Fungsi adalah:

· Mengontrolaktivitas sel dengan mengolah ekspresi gen (kapan dan dimana ekspresi gen itu harus
dimulai, dijalankan, dan diakhiri).

· Mengkoordinasi gen saat terjadi pembelahan sel .


· Tempat sintesis protein.

· Tenmopat terjadinya replikasi dan transkripsi DNA .

3. Sitoplasma

1. Merupakan materi yang mengisi antara inti sel dan membran sel.

2. Sitoplasma yang terdapat dalam inti sel disebut nukleoplasma.

3. Penyusun sitoplasma:

· Sitosol .

· Sitoskeleton.

· Organel – organel sel.

4. Fungsi sitoplasma:

· Tempat berlangsungnya metabolisme sel.

· Tempat penyimpanan bahan – bahan yang berfungsi untuk metabolisme sel (misal, enzim, lemak,
protein.)

· Sarana untuk organel sel tertentu dapat bergerak, hal ini karena adanya aliran sitoplasma.

4. Sitoskeleton

a. Sitoskeleton terdiri dari jaringan filamen protein yang menyebar sepanjang sitoplasma dan hanya
ada pada sel eukariotik.

b. Filamen penyusun sitoskeleton:

· Mikrotubulus: subunit protein penyusunnya adalah tubulin.

· Filamen aktin (mikrofiloamen): subunit penyusunnya adalah aktin.

· Filamen intermediet (filamen tengah): subunit protein penyusunnya adalah protein fibrous
(keratin, vimentin, nuclear lamina).

c. Fungsi sitoskeleton:

· Pendukung struktural sel (rangka sel).


· Pergerakan sel.

5. Retikulum Endoplasma (RE)

Ada 2 jenis RE:

a. RE Kasar (rough endoplasmic reticulum)memiliki ribosom pada permukaan luarnya.

Fungsi: tempat sintesis protein.

b. RE Halus (smooth endoplasmic reticulum) tidak memiliki ribosom pada permukaan luarnya.

Fungsi: tempat sintesis lemak dan sedikit hormon.

6. Ribosom

a. Bahan penyusun ribosom adalah RNA ribosomal (RNAr).

b. Ribosom ada yang tersebar bebas di dalam sitoplasma dan ada yang melekat pada retikulum
endoplasma.

c. Fungsi ribosom: untuk sintesis protein.

d. Protein yang berasal dari ribosom bebas akan berfungsi akan berfungsi di sitosol, sedangkan
protein yang di hasilkan terikat akan masuk ke dalam aparatus golgi.

7. Badan golgi

a. Terdiri dari kantung membran yang pipih sisterna (cisternae).

b. Organ ini dapat ditemukan di hampir semua sel eukariotik.

c. Banyak dijumpai pada sel – sel organ sekretori, misalnya ginjal.

d. Fungsi:

· Pembentuk vesikula sekretorik.

· Pembentukan membran plasma.


· Pembentukan dinding sel pada tumbuhan.

· Sekresi hormon.

· Menimbun protein dan lemak.

8. Mitokondria

a. Dapat dijumpai pada sebagian besar aukariotik.

b. Panjangnya sekitar 1 - 10 μm.

c. Dibungkus oleh dua membran yang masing - masing merupakan bilayer fosfolipid.

d. Bagian - bagian mitokondria:

· Membran luar (outer membrane) yang halus.

· Membran dalam (inner membrane) yang berlekuk - lekuk dan disebut krista. Krista membuat
membran dalam mitokondria mempunyai permukaan yang luas yang bisa meningkatkan produktifitas
respirasi seluler.

· Matriks, berisi protein terlarut, bentuknya seperti gel.

· Ruang antarmembran.

e. Mitokondria bergerak berkeliling, berubah bentuk, dan membelah menjadi dua.

f. Fungsi; menghasilkan energi sel dalam bentuk ATP.

9. Lisosom

a. Dihasilkan antara lain oleh badan golgi.

b. Memiliki PH yang sangat rendah

c. Menghasilkan enzim lisosom yang dapat menghidrolisis protein, polisakarida, lemak, dan asam
nukleat.

d. Di dalm sel, lisosom dapat mendaur ulang materi genetiknya sendiri (proses autofage). Hal ini
terjadi jika lisosom menelan organel lain atau sekumpulan kecil kacil sitosol.

e. Fungsi: untuk mencerna makromolekul secara intraseluler.


10. Peroksisom

a. Merupakan ruangan metabolisme khusus yang dilingkupi membran tunggal.

b. Memiliki enzim oksidatif dan enzim katalase.

c. Enzim oksidatif berfungsi mentransfer hidrogen dari berbagai substrat ke oksigen, dan
menghasilkan produk sampingan berupa hidrogen peroksida (H2 O 2).

d. H2 O 2 merupakan racun, namun dengan adanya enzim katalase, maka H2 O 2 diubah menjadi air
dan oksigen.

e. Peroksisom khusus yang disebut glioksisom ditemukan pada jaringan penyimpan lemak pada biji
tumbuhan. Mengandung enzim yang berfungsi mengawali pengubahan asam lemak menjadi gula.

11. Dinding sel

a. Terdapat di tumbuhan dan tidak terdapat pada hewan.

b. Lebih tebal dari membran plasma.

c. Bahan utama penyusun dinding sel: selulosa, hemiselulosa, pektin, dan glikoprotein.

d. Fungsi:

· Melindungi sel tumbuh - tumbuhan.

· Mempertahankan bentuknya.

· Mencegah penghisapan air secara berlebihan

12. Vakuola

a. Beberapa ahli tidak memasukkan vakuola dalam organel sel, benda ini dapat dilihat dengan
mikroskop cahaya biasa.

b. Selaput pembatasan antara vakuola dengan sitoplasma disebut tonoplas.

c. Vakuola pada sel tumbuhan lebih besar daripada vakuola pada sel hewan.

d. Pada tumbuhan muda, vakuola berukuran kecil, namun semakin dewasa tumbuhan maka vakuola
bertambah besar bahkan mendominasi sitoplasma dan mendesak sitoplasma ke tepi dinding sel.
e. Fungsi vakuola:

· Menjaga tekanan turgor (tekanan internal air) sel.

· Tempat penyimpanan zat makanan, sepert sukrosa dan garam mineral yang sewaktu - waktu akan
digunakan oleh sitoplasma.

· Tempat penyimpanan metabolit sekunder (senyawa kimia yang tidak diperlukan oleh sel itu
sendiri), misal: pigmen dan minyak atsiri.

13. Plastida

a. Hanya terdapat pada tumbuhan

b. Merupakan organel yang amat dinamis dan mampu membelah, tumbuh dan berdiferensiasi
menjadi berbagai bentuk.

c. Ada 3 macam plastida, yaitu:

1) Leuklopas

· Plastida yang tidak berwarna.

· Terdapat pada jaringan yang tidak terkena cahaya

· Fungsi: sebagai penyimpan makanan

· Terdiri dari: amiloplas (penyimpan amilum), elailoplas (penyimpan minyak), proteoplas


(penyimpan protein).

2) Kloroplas

· Menghasilkan klorofil (zat hijau daun)

· Fungsi: sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis.

· Membran ganda menyelubungi suatu cairan yang di sebut stroma

· Stroma: merupakan larutan kaya enzim, berguna untuk sintesis karbohidrat. Mengandung AND
dan sejumlah ribosom.

· Di dalam storma terdapat sistem membran yang di sebut tilakoid. Di dalam tilakoid terdapat
klorofil.

· Beberapa tilakoid bertumpuk dan membentuk struktur yaitu grana.

3) Kromoplas
· Plastida ini berwana kuning, merah atau merah bata, dikarenakan mengandung karoten.

· Sering ditemukan pada bunga dan buah.

14. Sentriol

a. Hanya terdapat pada sel hewan

b. Berupa kumpulan mikrotubulus, strukturnya berbentuk bintang.

c. Fungsi: sebagai kutub - kutub pembelahan sel secara mitosis atau meiosis.

d. Hanya dapat dilihat menggunakan mikroskop elektron.

Perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan

F. Mekanisme transpor

1. Transpor aktif

a. Memerlukan energi di sediakan oleh ATP.

b. Membawa molekul melawan gradien konsentrasi dari konsentrasi rendah ke tinggi.

c. Memrlukan protein membran sebagai pembawa untuk melewati membran.

d. Ada 3 macam :

1) Pompa Air

· Tranpor ion melewati membran sel, melawan gradien kosentrasi.

· Semua sel memiliki potensial membran (perbedaan potensial listrik sitoplasma dengan lingkungan
sekitar).

· Contoh: sel hewan memiliki kosentrasi ion K+ lebih tinggi dari ion Na+ lebih rendah dari
lingkungan. Membran sel mempertahankan konsentrasi dengan memompa ion Na+ keluar sel dan ion
K+ ke dalam sel.
Prosesnya:

a. Peningkatan Na+ sitoplasmik dengan protein menstimulasi fosforilasi oleh ATP

b. Fosforilasi menyebabkan perubahan konformasi protein.

c. Perubahan konformasi mengusir Na+ keluar dan K+ ekstraseluler diikat.

d. Pengikatan K+ memicu pelepasan gugus fosfat.

e. Kehilangan fosfat membentuk kembali konformasi asli.

f. K+ dilepaskan dan tempat Na+ mampu mengikat kembali; siklus berulang kembali.

2) Kontranspor

· Merupakan transpor suatu zat yang mengaktifkan transpor zat lain melewati membran sel.

· Contoh:

· Sel tumbuhan memompa ion hidrogen untuk mengaktifkan transpor sukrosa ke dalam sel.

3) Endositosis dan Eksositosis

· Merupakan transpor makromolekuler (protein, polisakarida, atau asam nukleat) dengan


membentuk lipatan membran plasma.

· Endositosis → membran sel mengelilingi makromolekul di luar sel → melipat membentuk vesikel
→ vesikel masuk ke dalam sel bersama makromolekul.

· Eksositosis → vesikel bergabung dengan membran sel → mengeluarkan makromolekul dari dalam
vesikel → membran vesikel bergabung dengan membran sel.

2. Transpor Pasif

a. Tidak memerlukan energi.

b. Molekul - molekul bergerak mengikuti gradien konsentrasi (kosentrasi tinggi ke rendah).

c. Ada 2 macam:
1) Difusi

a) Pergerakan acak molekul - molekul dari suatu daerah dari konsentrasi tinggi ke rendah hingga
mencapai keseimbangan.

b) Ada 2 macam difusi:

(1) Difusi dipermudah dengan saluran protein

(2) Difusi dipermudah dengan protein pembawa

· Melibatkan protein pembawa (protein yang membentuk suatu saluran dan mengikat substansi
yang ditranspor).

· Yang diangkat biasanya molekul polar, misalnya asam amino dan glukosa.

2) Osmosis

a) Perpindahan pelarut (misalnya air) melalui selektif permeabel dari konsentrasi pelarut tinggi
(hipotonik) le rendah (hipertonik).

b) Sel - sel hewan dipertahankan dalam kondisi isotonik (konsentrasi air di lingkungan dan di dalam
sel sama).

c) Osmosis pada sel hewan:

· Jika kosentrasi air dalam sel hewan lebih rendah dari lingkungan (lingkungan hipotonik) akan
menyebabkan air terus menerus masuk ke dalam sel dan sel akan pecah (hemolisi).

· Jika kosentrasi air dalam sel hewan lebih tinggi dari lingkungan (lingkungan hipertonik) akan
menyebabkan air terus menerus keluar dari sel dan sel akan pecah mengkerut(krenasi).

d) Osmosis pada sel tumbuhan:

· Jika kosentrasi air dalam sel tumbuhan lebih rendah dari lingkungan (lingkungan hipotonik) akan
menyebabkan air terus menerus ke dalam sel, sel tumbuhan akan membengkak sampai selulosa tidak
dapat direntangkan lagi. Tapi sel tersebut tidak akan pecah, keadaan ini disebut turgid.

· Jika kosentrasi air dalam sel tumbuhan lebih tinggi dari lingkungan (lingkungan hipertonik) akan
menyebabkan air terus menerus keluar dari vakuola, sitoplasma mengerut dan membran sel lepas dari
dinding sel. Peristiwa ini disebut plasmolisis.
REPRODUKSI SEL

A. Pembelahan Sel langsung (Amitosis/Pembelahan Biner)

· Pembelahan berlangsung spontan, tanpa tahapan pembelahan sel

· Dilakukan oleh organisme prokariotik, seperti Archaebacteria dan organisme bersel satu
(uniseluler). Pembelahan ini tidak terjadi pada organisme bersel banyak (multiseluler).

B. Pembelahan Sel Tidak Langsung

1. Mitosis

Terjadi pada semua sel tubuh makhluk hidup, kecuali pada jaringan yang menghasilkan sel gamet.

a. Tujuan mitosis

1) Pertumbuhan

2) Mempertahankan sifat induk

3) Mengganti sel yang rusak

b. Tahap Mitosis

1) Profase

· Membran inti dan anak inti menghilang.

· Benang – benang kromatin membentuk kromosom.

· Sentriol membelah, kromatid bergerak ke arah kutub.

2) Metafase

· Terbentuk benang spindel.

· Kromosom berada di daerah ekuator.


· Penampakan kromosom paling jelas.

3) Anafase

· Benang – benang spindel memendek .

· Kromatid menuju kutub yang berlawanan.

4) Telofase

· Mulai terbentuk membran inti.

· Kromatid menipis dan mulai terbentuk anak inti.

· Sitoplasma menebal dan terjadi sitokinesis.

5) Intefase

Ada 3 fase selama interfase, yaitu :

a. Fase pertumbuhan primer (Growth 1/G1)

Sel yang baru terbentuk mengalami pertumbuhan tahap pertama.

Organel – organel seperti mitokondria, retikulum endoplasma, kompleks Golgi dan organel lainnya
memperbanyak diri guna menunjang kehidupan sel.

b. Fase sintesis (S)

Sel melakukan sintesis materi genetik(DNA).

c. Fase pertumbuhan sekunder (Growth 2/G2)

Menjelang mitosis berikutnya , sel melakukan pertumbuhan kedua dengan memperbanyak organel –
organel yang dimilikinya dengan maksud organel – organel itu dapat di wariskan kepada setiap sel
keturunannya.

2. Meiosis

· Pembelahan meiosis hanya terjadi pada sel - sel generatif atau sel gamet, seperti sperma dan
ovum.

· Menghasilkan sel anakan dengan jumlah kromosom dari jumlah kromosom sel induk.

· Dalam pembelahan meiosis terjadi dua kali pembelahan sel secara berturut - turut, tanpa diselingi
adanya interfase, yaitu tahap meiosis 1 dan meiosis 2 dengan hasil akhir 4 sel anakan dengan jumlah
kromosom haploid (n).
a. Tujuan meiosis

1) Membentuk sel - sel kelamin.

2) Membentuk pengurangan jumlah kromosom (mereduksi)

3) Pereduksian bertujuan untuk membentuk hazil zigot dari pertemuan dua sel kelamin yang selalu
sama dengan individu yang ada/individu sebelumnya.

b. Tahapan meiosis

1) Meiosis 1

a. Profase 1

Profase 1 merupakan tahap terpanjang dibandingkan tahapan meiosis 1 yang lain.

Dibedakan atas:

1. Leptoten: benang kromatin menebel memendek berubah menjadi kromsom.

2. Zigoten: kromosom homolog saling berdekatan dan berpasangan membentuk sinapsis.

3. Pakiten: terjadi penggandaan atau replikasi kromosom, menjadi dua kromatid dengan sentromer
yang masih teteap menyati atau berlekatan dan belum membelah, sehingga disebut tetrad (2n - 4n).

4. Diploten: antarlengan kromosom dapat terjadi kiasma. Kiasma merupakan tempat terjadinya
pindah silang sehingga terjadi kemungkinan crossing over.

5. Diakinesis: munculnya benang spindel yang keluar di antara dua sentriol, yang telah berada di
kutub - kutub yang berlawanan. Pada fase ini nukleolus dan membran nukleus menghilang, dan tetarad
mulai bergerak.

b. Metafase 1

1. Kromosom homolog ke bidang ekuator, setengah pasangan kromosom homolog mengarah ke


kutub satu dan setengaj pasangan kromosom homolog mengarah ke kutub lain.

2. Sentrosom menuju ke kutub dan mengeluarkan benang - benang spindel.

c. Anafase 1

1. Kromosom bergerak ke kutub masing - masing.

2. Tidak ada pembelahan sentromer sehingga setiap kromosom yang menuju kutub masih
mengandung 2 kromatid/ masih berpasangan.

d. Telofase 1
1. Kromosom tiba di kutub masing - masing dan terbentuk membran nukleus, diikuti dengan
sitokinesis (pembelahan sitoplasma sel).

2. Terbentuk 2 sel anak yang mengandung n kromosom dan sel sudah siap memasuki miosis 2.

2) Meiosis 2

a) Profase 2

1. Benang kromatin menebal dan memendek membentuk kromosom.

2. Tidak terjsadi penggadaan kromosom sehingga jumlah set kromosom tetap.

b) Metafase 2

1. Kromosom mengumpul di ekuator dan setengah kromosom mengarah ke kutub masing - masing.

2. Sentromer terbagi dua, masing - masing mengarah ke kutub, sebagai tempat melekatnya
kromosom pada benang - benang spindel seperti pada mitosis.

c) Anafase 2

Kromosom bergerak menuju kutub masing - masing.

d) Telofase 2

1. Setelah kromosom di kutub masing - masing terbentuklah membran inti.

2. Tiap - tiap inti mengandung n kromosom. Kemudian diikuti sitokinesis, sehingga seluruhnya
terbentuk empat sel anak haploid.

C. Proses Pembentukan Gamet pada Hewan

Proses pembentukan gamet disebut gametogenesis. Dalam peristiwa ini terjadi pembelahan meiosis.
Terjadi pada jaringan kelenjar kelamin.

1. Spermatogenesis

· Spermatogenesis adalah proses pembentukan sprema.


· Terjadi di tubulus seminiferus (salurab - saluran kecil di dalam testis).

2. Oogenesis

· Oogenesis adalah proses pembentukan ovum/sel telur.

· Terjadi di ovarium.

D.Hubungan Pembelahan Mitosis dan Meiosis dengan Pewarisan Sifat

Telah di uraikan bahwa sifat makhluk hidup tersimpan dalam kromosom dalam bentuk sepenggal DNA
yang di kenal sebagai gen. Agar sifat - siafat induk dapat diwariskan kepada keturunannya, maka
diperlukan mekanisme pembagian gen. Mekanisme pembagian gen itu berlangsung pada proses
pembelahan mitosis dan meiosis.

GENETIKA

Genetika adalah ilmu yang mempelajari variasi dan karakteristik sifat-sifat yang diturunkan. Materi
genetik antara lain :

1. DNA ( Asam Deoksiribonukleat )

Merupakan pembawa informasi genetik dari satu generasi ke generasi lain. Fungsi lain DNA adalah
sebagai perancang utama proses sintesis protein, dan membentuk RNA. DNA dapat ditemukan di dalam
nukleus, mitokondria, plastida, dan sentriol.

Struktur kimia DNA

Tersusun atas nukleotida-nukleotida sehingga merupakan polinukleotida. Setiap nukleotida


dibentuk oleh 3 macam molekul yaitu :

· Gula deoksiribosa

· Fosfat
· Basa nitrogen, terdiri dari :

· Purin, berupa adenin ( A ) dan guanin ( G )

· Pirimidin, berupa timin ( T ) dan sitosin ( C )

Sifat DNA

· DNA bersifat stabil

· Jumlah keempat basa dalam DNA dan dalam tiap spesies tidak sama

· DNA mampu melakukan penggandaan diri ( replikasi )

2. RNA ( Asam Ribonukleat )

Merupakan asam nukleat yang dibentuk oleh DNA melalui proses transkripsi. RNA ditemukan di dalam
sitoplasma, terutama di dalam ribosom dan nukleus.

Struktur RNA

· Gula ribosa

· Fosfat

· Basa nitrogen, terdiri dari :

· Purin : adenin ( A ) dan guanin ( G )

· Pirimidin : Urasil ( U ) dan sitosin ( C )

Tipe-tipe RNA :

· RNA duta ( RNA-d ) : Pembawa kode genetik dari DNA ke ribosom

· RNA transfer : Menerjemahkan kode-kode yang dibawa oleh RNA-d ke dalam urutan basa
polipeptida

· RNA ribosom ( RNA-r ) : Membantu dalam proses sintesis protein

3. Gen dan Alel


Gen merupakan penentu sifat individu.

Sifat gen

· Mengandung informasi genetik

· Dapat menduplikasi diri pada pembelahan

Fungsi gen

· Mengatur perkembangan dan proses metabolisme individu

· Mewariskan sifat dari generasi ke generasi

· Mengontrol pembuatan polipeptida

Alel

Merupakan pasangan gen. Alel terdiri dari 2 macam yaitu :

· Alel tunggal : Jika suatu gen memiliki satu gen sealel sehingga hanya muncul satu sifat

· Alel ganda : Jika suatu gen memiliki lebih dari 2 pasangan gen yang sealel sehiingga muncul
beberapa sifat.

4. Kromosom

Merupakan badan yang berbentuk panjang seperti benang yang berfungsi membawa informasi genetik.
Kromosom dapat berfungsi membawa informasi genetik karena di dalam kromosom terdapat gen.

Struktur kromosom:

· Sentromer ( kinetokor )

· Lengan

Bentuk kromosom

· Metasentrik : Sentromer di tengah sehingga kromosom tampak memiliki dua lengan yang sama
panjang

· Submetasentrik : Sentromer agak di tengah sehingga kedua lengan tidak sama panjang

· Akosentrik : Sentomer di dekat ujung kromosom

· Telosentrik : Sentromer di ujung kromosom


HOMEOSTASIS

Adalah kemempuan untuk beradaptasi dengan/terhadap lingkungan internal dan eksternal yang
senantiasa berubah sebagai suatu kunci keberhasilan, bertahan, dan tetap hidup. Proses Homeostasis
dibagi menjdi 2, yaitu :

1. Homeostasis Fisiologis

Pengaturan diri / self regulation : Sistem ini terjadi secara otomatis pada orang yang sehat

Kompensasi : Tubuh akan cenderung bereaksi terhadap ketidaknormalan.

Umpan balik negative : Proses ini merupakan penyimpangan dari keadaan normal.

Umpan balik : Untuk mengoreksi ketidakseimbangan fisiologi.

2. Homeostasis Psikologis

Homeostasis Psikologis berfokus pada keseimbangan emosional dan kesejahteraan mental. Proses ini
didapat dari pengalaman hidup dan interaksi dengan orang lain serta dipengaruhi oleh norma dan kultur
masyarakat.

BENDA CAIR, CAIRAN, dan GAS dalam TUBUH MANUSIA

Benda cair

Tubuh memiliki zat air yang memiliki porsi terbesar diperkirakan sebesar

50% - 60% tubuh orang dewasa terdiri atas air.

Ciri-ciri zat cair :

· Molekul-molekulnya terikat secara longgar namun tetap berdekatan

· Tekanan yang terjadi karena adanya gaya gravitasi yang bekerja terhadapnya

· Tekanan yang terjadi tegak lurus pada bidang

Benda cair dalam tubuh manusia


· Dalam pembuluh darah

· Dalam bola mata

· Dalam ibu hamil : dalam uterus : cairan amnion

Alat ukur tekanan zat cair

· Tonometer

· Sistometer

Fungsi cairan tubuh

· Membantu mengeluarkan sisa-sisa metabolisme

· Sarana transportasi ( nutrisi, hormon, dan molekul-molekul dalam sel )

· Pelarut elektrolit dan non elektrolit

Gas dalam tubuh

Ciri-cir zat gas :

· Molekul-molekulnya saling bergerak bebas dan saling bertumbukan

· Tekanan yang terjadi bersumber pada perubahan momentum yang disebabkan tumbukan molekul
gas pada dinding

· Tekanan yang terjadi tidak tegak lurus pada bidang

LISTRIK dan MEDAN MAGNET dalam SISTEM TUBUH

Sistem syaraf menjadi 2 yaitu :

1. Sistem syaraf pusat

- Sistem syaraf pusat : terdiri dari otak, medulla spinalis dan saraf perifer

- Syaraf perifer terdiri dari :


- Afferen : Mengirim informasi ke otak/ medula spinalis

- Eferen : Dari otak atau medula spinalis ke otot dan kelenjar

2. Sistem syaraf otonom

Mengatur organ dalam tubuh seperti jantung, usus, dan kelenjar secara tidak sadar

Kelistrikan dan kemagnetan di dalam tubuh manusia adalah ditimbulkan oleh sel syaraf

KELISTRIKAN SYARAF

Kecepatan impuls serat syaraf

Serat syaraf berdiameter lebih besar kemampuan menghantarkan impuls lebih cepat dari yang
berdiameter kecil

Serat syaraf ada 2 tipe :

1. Bermyelin

2. Tanpa myelin

Sistem syaraf bekerja karena adanya penghantaran impuls di sel syaraf

Agung Prasseti Aji di 16.57

Berbagi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beranda

Lihat versi web

Mengenai Saya

Foto saya

Agung Prasseti Aji

Lihat profil lengkapku

Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai