KELAS : XI MIPA 7
d) Ribosom
Ribosom berbentuk butiran-butiran bulat yang melekat sepanjang retikulum
endoplsma ada pula yang soliter (hidup sendiri terpisah) yang bebas di sitoplasma.
Ribosom berfungsi sebagai tempat untuk sintesis protein.
e) Badan golgi
Badan golgi merupakan kumpulan ruang, gelembung kecil, dan kantong kecil yang
bertumpuk-tumpuk. Pada sel tumbuhan badan golgi disebut diktiosom. Badan golgi
berfungsi sebagai alat pengeluaran (sekresi) protein, dan lendir maka disebut organel
sekresi.
f) Mitokondria
Mitokondria memiliki membran dalam dan luar, yang berbentuk seperti cerutu dan
berlekuk-lekuk (Krista). Di dalam mitokondria berlangsung proses respirasi untuk
menghasilkan energi. Mitokondria berfungsi sebagai penghasil energi sehingga di beri
julukan “ The Power House”
g) Lisosom
Lisosom merupakan kantong kecil yang bermembran tunggal yang mengandung
enzim pencernaan. Lisosom berfungsi mencerna bagian-bagian sel yang rusak atau zat
asing yang masuk ke dalam sel serta penghasil dan penyimpan enzim pencernaan
seluler.
h) Vakuola
Vakuola adalah ruangan yang terdapat di dalam sel. Pada sel tumbuhan yang sudah
tua, vakuola tampak berukuran besar dab berisi cadangan makanan dan pigmen. Pada
sel hewan, vakuola berukuran kecil. Vakuola mengandung garam organik, glikosida,
butir pati, dan enzim. Adapun selaput pembatas antara vakuola dan sitoplasma ialah
tonoplasma.
i) Plastida
Plastida merupakan badan bermembran rangkap yang mengandung membran tertentu.
Plastida mengandung pigmen hijau (klorofil) disebut kloroplas, sedangkan yang berisi
amilum disebut amiloplas. Plastida hanya terdapat pada sel tumbuhan. Ada tiga jenis
plastida yaitu lekoplas, kloroplas, dan kromoplas. Lekoplas adalah plastida berwarna
putih yang berfungsi sebagai penyimpan makanan dan terdiri dari amiloplas (untuk
menyimpan amilum), elaioplas (untuk menyimpan lemak/minyak), dan proteoplas
(untuk menyimpan protein). Kloroplas yaitu plastid yang memiliki pigmen waran
hijau.
j) Sentrosom
Struktur berbentuk bintang yang berfungsi dalam pembelahan sel (mitosis maupun
metosis). Organel ini hanya terdapat pada sel hewan yang berfungsi aktif dalam
pembelahan sel. Sel tumbuhan dan sel hewan memiliki perbedaan yang cukup terlihat
dengan adanya perbedaan organel yang ada pada sel tersebut.
3) Transpor Aktif
Perbedaan utama antara transpor aktif, osmosis dan difusi adalah energi yang
dikeluarkan sel. Pada osmosis dan difusi, sel tidak mengeluarkan energi apa pun
untuk memindahkan zat melewati membran sel karena zat berpindah sesuai
dengan gradient konsentrasi. Dengan kata lain, difusi dan osmosis terjadi secara
spontan. Transpor aktif merupakan mekanisme pemindahan molekul atau zat
tertentu melalui membran sel, berlawanan arah dengan gradien konsentrasi.
(perbedaan konsentrasi). Oleh karena itu, harus ada energi tambahan dari sel yang
digunakan untuk membantu perpindahan tersebut. Energi tambahan yang
digunakan dalam proses transport aktif berasal dari ATP yang dihasilkan oleh
mitokondria melalui proses respirasi. Selain itu, pada membran sel terdapat
lapisan protein.Salah satu jenis protein yang terdapat di membran sel tersebut
adalah protein transport. Protein transport mengenali zat tertentu yang masuk atau
keluar sel. Zat yang dipindahkan dengan cara transport aktif pada umumnya
adalah zat yang memiliki ukuran molekul cukup besar sehingga tidak mampu
melewati membran sel. Sel mengimbangi tekanan osmosis lingkungannya dengan
cara menyerap atau mengeluarkan molekul-molekul tertentu. Dengan demikian,
terjadi aliran air masuk atau keluar sel. Kemampuan mengimbangi tekanan
osmosis dengan transport aktif menjadi sangat penting untuk bertahan hidup.
Contoh transport aktif adalah pemompaan natrium (Na+) dan kalium (K+) pada
sel-sel hewan dengan pompanya berupa kelompok protein khas yang terdaoat di
dalam membran sel. Protein khas tersebut dapat menukar natrium (Na+) kedalam
dan kalium (K+) ke luar sel dengan menggunakan energy dari ATP. Pertukaran ini
bersifat relative seimbang sehingga biasanya ion kalium yang dimasukan kedalam
sel hanya 2 untuk menukar 3 ion natrium yang dikelurakan.Disamping itu juga
terdapat system transport yang terpadu yaitu melalui transport aktif dan difusi
terfasilitasi. Contoh sistem transport terpadu adalah transport glukosa dari epitel
usus halus ke darah. Adanya sistem transport penggandengan glukosa di epitel
usus halus memungkinkan glukosa ditranspor dari usus halus ke darah melalui sel.
4) Edositosis
Istilah endositosis membran sel membentuk pelipatan ke dalam (invaginasi) dan
“memakan” benda yang akan dipindahkan ke dalam sel. Di dalam sel, benda
tersebut dilapisi oleh sebagian membran sel yang terlepas membentuk selubung.
Terdapat tiga bentuk endositosis, yaitu:
Fagositosis Fagositosis merupakan proses endositosis dimana benda yang
dimakan (dimasukan) ke dalam sel berupa zat atau molekul padat. Proses
“makan” pada sel darah putih (leukosit) merupakan contoh fagositosis.
Endositosis membrane sel pada sel darah putih, diawali dengan membentuk
vakuola yang membrane sel berasal dari sel darah putih. Pada vakuola ini,
terjadi proses pencernaan, penyerapan dan pengeluaran sisa-sisa makanan.
Pinositosis Pinositosis merupakan proses endositosis, dimana benda yang
dimasukan ke dalam sel berupa zat cair atau larutan. Semua jenis sel hewan
dapat melakukan proses pinositosis. Tahapan terjadinya pinositosis adalah
sebagai berikut:
1. Molekul-molekul medium kultur mendekati membran sitoplasma.
2. Molekul-molekul mulai melekat (menempel) pada plasma, hal ini terjadi
karena adanya konsentrasi yang sesuai antara protein dan ion tertentu pada
medium sekeliling sel dengan di dalam sel.
3. Mulai terbentuk invaginasi pada membran sitoplasama.
4. Invaginasi semakin ke dalam sitoplasma.
5. Terbentuk kantong dalam sitoplasma dan saluran pinositik
6. Kantong mulai lepas dari membran plasama dan membentuk gelembung-
gelembung kantong gelembung-gelembung kantong mulai mempersiapkan
diri untuk melakukan fragmentasi.
7. Gelembung-gelembung kantong mulai mempersiapkan diri untuk
melakukan fragmentasi.
8. Gelembung pecah menjadi gelembung yang lebih kecil.
Endositosis dengan Bantuan Reseptor Endositosis dengan bantuan reseptor
merupakan proses endositosis dimana benda molekul yang diterima atau
dimasukan kedalam sel bersifat spesifik. Di dalam lekukan membrane plasma
terdapat reseptor protein yang akan berikatan dengan protein molekul yang
akan diterima sel.
5) Eksositosis
Proses amoeba mengeluarkan sisa-sisa makanan melalui vakuolanya adalah salah
satu contoh eksositosis. Vakuola atau selubung membran melingkupi sisa zat
makanan yang sudah dicerna. Kemudian, selubung membran tersebut bergabung
kembali dengan membrane sel sehingga sisa zat makanan akan dibuang keluar sel.
Membran yang menyelubungi sel tersebut akan bersatu atau berfusi dengan
membran sel. Cara ini adalah salah satu mekanisme yang digunakan sel-sel
kelenjar untuk mensekresikan hasil metabolisme. Misalnya, sel-sel kelenjar di
pankreas yang mengeluarkan enzim ke saluran pankreas yang bermuara di usus
halus. Suatu zat yang diendositosis bisa langsung dieksositosis ke sisi lain dari
membrane sel tanpa mengalami perubahan apa-apa. Proses endositosis akan
mengambil sedikit bagian membrane sel menjadi membran vakuola sehingga luas
permukaan sel berkurang. Akan tetapi, hal ini diimbangi oleh proses eksositosis
yang mempunyai kecepatan sama. Oleh karena itu, membrane sel yang hilang
dapat diperbarui.
b) Sintesis Protein untuk Menyusun Sifat Morfologis dan Fisiologis Sel Sintesis protein
adalah proses pencetakan atau pembentukan protein yang terjadi di dalam sel. Secara
garis besar, sintesis protein dilakukan melalui dua tahap, yaitu transkripsi dan translasi.
Transkripsi merupakan proses pencetakan mRNA oleh DNA di dalam inti sel. Adapun
translasi merupakan penerjemah kode oleh tRNA yang dibawa oleh mRNA. menjadi
urutan asam amino-asam amino yang membentuk suatu polipeptida (protein). Pada
pembahasan sebelumnya kita sudah mengetahui tentang macam-macam organel. Salah
satunya adalah ribosom. Ribosom berfungsi sebagai tempat sintesis protein dalam sel.
Pada ribosom terdapat paling sedikit tiga sjenis RNA yaitu mRNA, rRNA, dan tRNA,
yang diperlukan untuk membaca kode yang dikirimkan dari inti sel sehingga kode itu
dapat dibaca jenis protein yang bagaimana yang akan disintesis di dalam ribosom.
Ribosom terdapat dalam kondisi bebas di dalam sitoplasma, ada juga yang menempel
dalam retikulum endoplasma. Kedua ribosom ini berbeda dalam hal kegunaan atau
peran dari protein yang dibuatnya. Protein-protein yang dibuat oleh ribosom yang
bebas dalam sitoplasma umumnya digunakan oleh sel itu sendiri untuk menyusun sifat
morfologis dan fisiologisnya. Sementara itu, protein-protein yang lain dibuat oleh
ribosom yang menempel pada retikulum endoplasma akan ditampung dalam ruangan
retikulum endoplasma, berguna sebagai enzim protein, pengangkut protein, reseptor
pada permukaan sel dan sebagainya. Protein menunjukan sifat morfologis dan
fisiologis sel. Sel akan memiliki sifat morfologis dan fisiologi yang berbeda-beda
tergantung dari jumlah, jenis, dan urutan asam amino-asam amino yang menyusun
protein. Jenis dan urutan asam amino ditentukan oleh DNA. DNA merupakan salah
satu materi genetic yang terdapat di dalam inti sel (nucleus).
1. Jaringan Meristem
Pertumbuhan pada tumbuhan tidak bisa dipisahkan dari peran dan fungsi jaringan
meristem. Jaringan meristem telah mendorong terjadinya pertumbuhan pada tumbuhan,
baik itu pertumbuhan primer maupun pertumbuhan sekunder. Jaringan meristem atau
disebut juga jaringan embrional adalah jaringan yang sel-selnya aktif membelah secara
mitosis, sehingga tumbuhan mengalami pertambahan tinggi dan volume.
a. Ciri-Ciri Jaringan Meristem
Jaringan meristem memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
1) Terdiri atas sel-sel muda yang aktif membelah dan berukuran kecil.
2) Susunan selnya sangat rapat, sehingga tidak memiliki ruang antarsel.
3) Bentuk selnya bulat, lonjong, poligonal, kuboid, atau prismatik, dengan dinding
sel yang tipis.
4) Sel-selnya memiliki banyak protoplasma yang memenuhi isi sel.
5) Sel-selnya memiliki satu atau dua inti sel yang berukuran besar.
6) Vakuola selnya sangat kecil atau tidak ada sama sekali, dengan plastida yang
belum matang atau berupa proplastida.
7) Sel-selnya belum mengalami diferensiasi atau spesialisasi dalam mendukung
fungsi tertentu pada tumbuhan.
8) Beberapa berfungsi sebagai jaringan penyimpan makanan.
c) Meristem lateral
Meristem lateral adalah meristem yang terletak sejajar dengan permukaan
batang atau akar. Contohnya adalah kambium gabus (felogen) dan kambium
vaskuler (kambium pembuluh). Meristem lateral menyebabkan terjadinya
pertumbuhan sekunder pada batang maupun akar sehingga batang dan akar
akan membesar. Aktivitas meristem lateral akan membentuk jaringan
sekunder.
2) Berdasarkan asal-usulnya
Berdasarkan asal-usulnya, jaringan meristem dibagi menjadi tiga, yaitu
promeristem, meristem primer, dan meristem sekunder.
a) Promeristem
Pada fase embrio, tumbuhan sudah memiliki sel-sel yang aktif membelah
berupa promeristem atau meristem primordial. Promeristem merupakan bagian
awal dari meristem yang sudah ada, yaitu berupa daerah kecil pada ujung akar
dan ujung batang. Menurut teori Haberlandt, promeristem akan berkembang
menjadi protoderm, prokambium, dan meristem dasar.
a. Protoderm akan berkembang menjadi epidermis.
b. Prokambium akan berkembang menjadi jaringan pengangkut.
c. Meristem dasar akan berkembang menjadi parenkim (jaringan dasar).
b) Meristem primer
Meristem primer merupakan jaringan yang berasal dari perkembangan
promeristem. Meristem primer memiliki sel-sel yang berkembang langsung
dari sel-sel embrionik yang terdapat di ujung batang dan ujung akar. Meristem
primer menyebabkan pertumbuhan primer, yaitu pertumbuhan vertikal yang
mengakibatkan perpanjangan batang dan akar.
c) Meristem sekunder
Meristem sekunder merupakan jaringan yang berasal dari sel-sel dewasa yang
berubah sifatnya menjadi sel-sel meristematik. Sel-sel meristem sekunder
berbentuk pipih atau prisma dan memiliki vakuola yang besar di bagian
tengahnya. Contohnya adalah kambium vaskuler dan kambium gabus
(felogen).
1. Kambium vaskulern
Kambium vaskuler merupakan lapisan sel-sel yang aktif membelah di antara pembuluh
angkut xilem dan floem. Kambium ini ditemukan pada tumbuhan dikotil,
Gymnospermae, dan beberapa monokotil seperti Agave, Aloe, Yucca, dan Dracaena.
Kambium menyebabkan pertumbuhan sekunder, sehingga batang bertambah besar.
Aktivitas kambium vaskuler ke arah luar akan membentuk FLoem (pembuluh tapis) dan
ke arah dalam akan membentuk xilem (pembuluh kayu).
2. Kambium gabus (felogen)
Kambium gabus (felogen) adalah jaringan kambium yang membentuk lapisan periderm
(pelindung). Kambium ini terletak di bawah epidermis batang dan akar yang sudah tua.
Aktivitas kambium gabus ke arah luar akan membentuk felem (lapisan gabus) dan ke arah
dalam akan membentuk feloderm (korteks sekunder). Pada umumnya, felem merupakan
sel-sel mati, sedangkan feloderm merupakan sel-sel hidup.
1. Jaringan Dewasa (Jaringan Permanen)
Jaringan embrional atau jaringan meristem akan berkembang menjadi jaringan dewasa
atau jaringan permanen. Jaringan dewasa adalah jaringan yang sudah mengalami
diferensiasi menjadi bentuk lain sesuai dengan fungsinya. Jaringan dewasa memiliki
ciriciri sebagai berikut:
a) Tidak melakukan aktivitas pembelahan.
b) Sel-selnya berukuran relatif besar dibandingkan dengan sel-sel meristem.
c) Mengalami penebalan pada dinding sel sesuai dengan fungsinya.
d) Sel-selnya memiliki vakuola yang besar, sehingga mengandung sedikit sitoplasma.
e) Terdapat ruang antarsel.
f) Kadang-kadang, sel-selnya telah mengalami kematian.
2. Jaringan Pelindung (Epidermis)
Jaringan epidermis adalah jaringan yang tersusun dari lapisan sel-sel yang penutupi
permukaan organ tumbuhan, seperti daun, batang, dan akar. Jaringan epidermis
berkembang dari protoderm dan umumnya tersusun dari selapis sel, misalnya pada
epidermis atas dan epidermis bawah daun. Jaringan epidermis memiliki ciri-ciri sebagai
berikut:
a) Umumnya tersusun atas selapis sel.
b) Sel-selnya tersusun rapat satu sama lain, tidak terdapat ruang antarsel.
c) Dinding selnya memiliki ketebalan yang berbeda-beda. Pada organ-organ tertentu,
dinding sel bagian luar mengalami penebalan, seperti pada lapisan kutikula daun dan
batang.
d) Umumnya tidak memiliki kloroplas, sehingga tidak dapat melakukan fotosintesis.
Akan tetapi, pada sel-sel epidermis yang telah bermodifikasi menjadi sel penjaga
stomata dan pada beberapa tumbuhan air atau tumbuhan yang hidup di tempat
lembab, terdapat kloroplas.
e) Bentuk selnya bervariasi, misalnya bentuk heksagonal pada daun Aloe, cristata,
bentuk tubuler pada daun dikotil, dan bentuk memanjang pada daun monokotil.
f) Sel-selnya memiliki banyak vakuola dan protoplas yang dapat menyimpan berbagai
hasil metabolisme
3. Jaringan Dasar (Parenkim)
Jaringan parenkim merupakan jaringan yang terbentuk dari sel-sel hidup, dengan struktur
morfologi dan _ siologi yang bervariasi. Jaringan parenkim disebut jaringan dasar karena
terdapat pada hampir seluruh bagian tubuh tumbuhan. Contohnya, parenkim palisade
yang terdapat di daun dan parenkim penimbun yang terdapat di akar. Jaringan parenkim
memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1) Tersusun dari sel-sel hidup yang berukuran besar.
2) Bentuk selnya polihedron dengan dinding sel primer.
3) Memiliki inti sel yang berukuran besar dengan banyak vakuola.
4) Letak selnya tidak terlalu rapat, sehingga terdapat ruang antarsel.
5) Dapat bersifat meristematik.
4. Jaringan Pengangkut (Vaskuler)
Jaringan pengangkut adalah jaringan yang berfungsi untuk mengangkut air dan garam
a) Xilem
Xilem adalah jaringan pengangkut yang berfungsi mengangkut air dan garam mineral
dari akar menuju daun. Tersusun atas yang umumnya berupa sel mati dengan dinding
tebal dari bahan lignin.
b) Floem
Floem adalah jaringan pengangkut yang berfungsi mengangkut dan mendistribusikan
zat makanan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tubuh tumbuhan. Floem
tersusun dari sel-sel hidup dan sel-sel mati
5. Jaringan Penyokong (Penguat)
Jaringan penyokong adalah jaringan yang menunjang bentuk tubuh tumbuhan. Ciriciri
jaringan penyokong adalah memiliki sel-sel berdinding tebal dan kuat, serta telah
mengalami spesialisasi pada sel-selnya. Jaringan penyokong memiliki fungsi sebagai
berikut.
1.) Menegakkan batang dan menguatkan daun.
2.) Melindungi embrio biji.
3.) Melindungi tumbuhan dari gangguan mekanis.
4.) Memperkuat jaringan aerenkim (parenkim penyimpan udara).
5.) Melindungi jaringan pengangkut.
6. Jaringan Sekretoris
Jaringan sekretoris adalah sekumpulan sel yang berfungsi menghasilkan suatu zat.
Jaringan sekretoris disebut juga kelenjar internal, karena senyawa yang dihasilkan tidak
keluar dari tubuh. Pada tumbuhan terdapat struktur sekresi khusus, yaitu berupa sel atau
sekelompok sel yang mensekresikan senyawasenyawa tertentu. Berdasarkan tempat
penyimpanan materi yang akan disekresikan, ada dua macam sekresi, yaitu sekresi
intraseluler dan sekresi ekstraseluler.
1. Jaringan Epitelium
Jaringan epitelium (epitel) adalah jaringan yang melapisi permukaan luar tubuh atau
membatasi permukaan suatu rongga tubuh. Jaringan epitelium yang melapisi permukaan
luar tubuh disebut epidermis, sedangkan jaringan epitelium yang membatasi permukaan
suatu rongga tubuh disebut mesotelium. Sementara itu, jaringan epitelium yang
membatasi organ dalam disebut endotelium. Seluruh jaringan epitelium terletak pada
suatu lamina basalis (lapisan membran basal) yang memisahkan epitelium dari jaringan di
bawahnya, seperti jaringan ikat, pembuluh darah, dan jaringan saraf. Permukaan sel yang
berhadapan dengan lumen disebut permukaan apikal, sedangkan permukaan sel yang
berhadapan dengan membran basal disebut permukaan basal. Sementara itu, permukaan
sel yang terletak di antara sel-sel disebut permukaan lateral. Jaringan epitelium memiliki
ciri-ciri sebagai berikut :
a. Sel-sel penyusunnya tersusun rapat sehingga hampir tidak ada ruang antarsel.
b. Tidak mengandung pembuluh darah dan pembuluh limfa, tetapi mengandung sel
saraf.
c. Sel-sel memiliki daya regenerasi yang tinggi.
d. Bentuk selnya bervariasi, seperti bersisi, bersudut banyak (poligonal), atau tidak.
b) Jaringan Tulang Keras (Osteon) Jaringan tulang keras tersusun dari matriks dan
komponen seluler. Matriks tulang sangat padat dan kaku, mengandung
glikosaminoglikans, serat osteokolagen, garam anorganik kalsium fosfat,
kalsium karbonat, sedikit kalsium fluorida, serta magnesium fluorida
1. Jaringan Otot
Jaringan otot merupakan alat gerak aktif. Jaringan otot terdiri atas sel-sel otot atau serat-
serat otot yang tersusun dalam berkas-berkas. Setiap sel otot memiliki membran yang
disebut sarkolema. Sarkolema memisahkan sel otot satu dengan sel otot yang lain. Sel
otot juga memiliki sitoplasma yang disebut sarkoplasma. Serat otot disebut miofibril.
Miofibril tersusun dari satuan-satuan yang lebih kecil yang disebut miofilamen.
Miofilamen ada yang tebal dan ada yang tipis. Miofi lamen tipis mengandung aktin dan
Miofilamen tebal mengandung miosin. Aktin dan miosin menyebabkan sel otot bersifat
kontraktil. Pada setiap miofibril terdapat beberapa unit pita terang dan pita gelap yang
disebut sarkomer.
2. Jaringan Saraf
Jaringan saraf adalah jaringan yang berfungsi untuk menghantarkan impuls (rangsangan).
Jaringan saraf menghantarkan impuls dari alat-alat indra ke pusat saraf (otak dan sumsum
tulang belakang), serta menghantarkan impuls dari pusat saraf ke organ lainnya. Jaringan
saraf tersusun dari dua macam sel, yaitu neuron (sel saraf ) dan neuroglia (sel
penyokong).
1. Fungsi Rangka
Rangka merupakan alat gerak pasif yang tersusun atas tulang yang saling berhubungan.
Tulang-tulang yang menyusun rangka tubuh manusia mempunyai bentuk beraneka ragam
sesuai dengan keduduanya dalam tubuh serta fungsinya. Secara umum fungsi rangka
adalah:
- Alat gerak pasif
- Memberikan bentuk tubuh
- Menahan dan menegakkan tubuh
- Tempat melekatnya otot
- Melindungi organ vital seperti otak, jantung, dan paru-paru
- Tempat pembentukan sel darah pada sumsum tulang
- Tempat penyimpanan kalsium dan fosfor
A. Rangka Aksial
1) Tulang Tengkorak
Tulang tengkorak dibagi atas dua bagian, yaitu tulang tengkorak bagian kepala dan
tulang tengkorak bagian muka (wajah) Tulang tengkorak bagian kepala (tulang
tempurung atau kranium) Tulang tengkorak bagian kepala (kranium) mengelilingi
dan melindungi otak. Saat bayi dilahirkan, tulang tengkorak bagian kepala belum
menyatu sempurna. Namun dalam pertumbuhan dan perkembangannya tulang
tengkorak tersebut menyatu membentuk tempurung kepala. Hubungan tulang
tengkorak bagian kepala merupakan hubungan tulang yang tidak dapat digerakkan.
Tulang tengkorak bagian kepala terdiri atas 10 buah tulang yaitu:
- 1 tulang tengkorak belakang
- 1 tulang dahi
- 2 tulang ubun-ubun
- 2 tulang pelipis
- 2 tulang tapis
- 2 tulang baji
Tulang tengkorak bagian muka (wajah)
Tulang-tulang tengkorak bagian muka menyatu dan tidak dapat digerakan, kecuali
tulang rahang bawah. Tulang tengkorak bagian muka terdiri atas:
- 2 tulang rahang atas
- 2 tulang rahang bawah
- 2 tulang pipi
- 2 tulang mata
- 2 tulang hidung
- 2 tulang langit-langit
- 1 tulang pangkal lidah
2) Tulang belakang
Fungsi tulang belakang adalah:
- Menyangga tulang tengkorak
- Menyokong tubuh
- Menjaga kesetabilan tubuh
- Tempat melekatnya tulang-tulang rusuk Tulang belakang terdiri atas 33 ruas
yang terbagi atas:
- 7 ruas tulang leher
- 12 ruas tulang punggung
- 5 ruas tulang pinggang
- 5 ruas tulang kelangkang yang menyatu
- 4 ruas tulang ekor yang menyatu
3) Tulang dada dan rusuk Tulang dada merupakan tempat melekatnya tulang rusuk
bagian depan. Tulang dada terdiri atas 3 bagian, yaitu:
a) Bagian hulu (tungkai)
b) Bagian badan (bagian tengah)
c) Bagian taju pedang (terbuat dari tulang rawan)
3. Bentuk Tulang
Rangka adalah susunan tulang-tulang dengan sistem tertentu. Berdasarkan bentuknya
tulang-tulang yang menyusun rangka tubuh dapat dibagi menjadi empat macam, yaitu:
a. Tulang pipih
Tulang pipih berbentuk pipih atau tipis, contohnya adalah tulang rusuk, tulang belikat,
tulang dada. dan tulang tengkorak. Di dalamnya berisi sumsum merah, tempat
pembuatan sel darah merah dan sel darah putih. Tulang pipih memiliki dua lapisan
tulang kompakta yang disebut lamina eksterna dan interna osiskrani yang dipisahkan
oleh satu lapisan tulang spongiosa yang disebut diploe.
b. Tulang pendek
Tulang pendek berbentuk kubus atau pendek tidak beraturan, contohnya ruasruas
tulang belakang, pangkal lengan, pergelangan tangan, pergelangan kaki dan pangkal
kaki. Di dalamnya berisi sumsum merah, tempat pembuatan sel darah merah dan sel
darah putih.Tulang ini memiliki inti tulang spongiosa yang dikelilingi tulang
kompakta. Bentuk pendek dan bulat.
c. Tulang pipa
Tulang pipa terdiri atas epifisis (bagian ujung tulang yang membesar seperti bongkol)
dan diafisis (bagian tengah tulang di antara dua epifisis). Di antara diafisis dan epifisis
terdapat tulang rawan berbentuk lempengan atau cakram epifisis. Jika cakra epifisis
masih aktif, maka tulang pipa masih dapat memanjang. Cakra epifisis tidak aktif lagi
sekitar umur 20 tahun.
d. Tulang tak berbentuk
Tulang tak berbentuk memiliki bentuk yang tidak teratur. Tulang ini tidak memiliki
bentuk, seperti pipa, pendek, atau pipih. Contoh tulang tak berbentuk, yaitu wajah dan
tulang belakang.
4. Osifikasi
Osifikasi (proses pembentukan tulang) adalah proses dimana sel-sel mesenkim dan
kartilago diubah menjadi tulang selama perkembangan. Awal pembentukan rangka
berupa tulang rawan, pada manusia terbentuk secara sempurna pada akhir bulan kedua
atau awal bulan ketiga pembentukan embrio. Pembentukan tulang ini bertahap dari dalam
ke luar. Sel-sel osteoblas juga menempati jaringan pengikat yang ada di sekeliling rongga.
Sel-sel tulang ini mengelilingi saluran haversi yang berisi pembuluh darah kapiler arteri,
vena, dan serabut saraf membentuk satu sistem yang disebut sistem havers. Pembuluh
darah sistem havers mengangkut zat fosfor dan kalsium menuju matriks sehingga matriks
tulang menjadi keras. Kekerasan tulang diperoleh dari kekompakan sel-sel penyusun
tulang. Apabila matriks tulang berongga, maka akan membentuk tulang spons, contohnya
tulang pipih. Sedangkan, jika matriks tulang menjadi padat dan rapat, maka akan
terbentuk tulang keras atau tulang kompak, contohnya tulang pipa berbentuk tabung
dengan kedua ujung membulat. Rongga sumsum tulang dan rongga tulang spongiosa
mengandung sumsum tulang kuning (terdiri atas sel lemak) dan sumsum tulang merah
(tempat pembentukan sel darah merah). Proses osifikasi pada tulang pipa terjadi dalam
beberapa tahap, yaitu:
a. Penulangan diawali dari tulang rawan yang banyak mengandung osteoblas. Bagian
yang paling banyak mengandung osteoblas adalah epifisis dan diafisis.
b. Tulang rawan yang telah dihasilkan memiliki rongga yang akan terisiosteoblas.
c. Kemudian osteosit dibentuk ke arah luar, atau berbentuk konsentris (saluran Havers).
d. Di sekitar osteosit, dibentuk matriks tulang dari senyawa protein yang mengandung
kalsium dan fosfor.
e. Pembentukan pusat osifikasi sekunder muncul pada setiap epifisis. Osifikasi sekunder
ini menyebabkan pemanjangan tulang.
5. Hubungan Antartulang
Hubungan antartulang di dalam tubuh disebut artikulasi. Agar artikulasi dapat bergerak,
diperlukan struktur khusus yang disebut sendi. Terbentuknya sendi dimulai dari kartilago
di daerah sendi. Mula-mula kartilago akan membesar lalu kedua ujungnya akan diliputi
jaringan ikat. Kemudian kedua ujung kartilago membentuk sel-sel tulang, keduanya
diselaputi oleh selaput sendi (membran sinovial) yang liat dan menghasilkan minyak
pelumas tulang yang disebut cairan sinovial. Di dalam sistem rangka manusia, terdapat
tiga jenis hubungan antartulang yaitu sinartrosis, amfiartrosis, dan diartrosis.
a. Sinartrosis
Sinartrosis adalah hubungan hubungan antartulang yang direkatkan oleh suatu jaringan
ikat yang mengalami osifikasi sehingga tidak memungkinkan adanya gerakan.
b. Amfiartrosis
Amfiartosis adalah hubungan antartulang yang dihubungkan oleh kartilago sehingga
memungkinkan terjadinya sedikit gerakan.
c. Diartrosis.
Diartrosis adalah hubungan antartulang yang memungkinkan terjadinya gerakan tulang
secara lebih bebas Jenis hubungan antartulang yang bersifat diartrosis adalah sebagai
berikut:
1) Sendi Engsel
Sendi engsel merupakan hubungan antara bonggol tulang yang masuk ke dalam
mangkuk tulang yang tidak terlalu dalam dan adanya bagian pengganjal. Pada
sendi engsel, gerakannya satu arah seperti gerak engsel pintu. Contohnya sendi
pada siku, lutut, mata kaki, dan ruas antarjari.
2) Sendi Putar
Pada sendi putar, ujung tulang yang satu dapat mengitari ujung tulang yang lain.
Bentuk seperti ini memungkinkan gerakan rotasi dengan satu poros. Contohnya
sendi antara tulang hasta dan tulang pengumpil dan sendi antara tulang atlas
dengan tulang tengkorak. Pada sendi putar, ujung tulang yang satu dapat mengitari
ujung tulang yang lain. Bentuk seperti ini memungkinkan gerakan rotasi dengan
satu poros. Contohnya sendi antara tulang hasta dan tulang pengumpil dan sendi
antara tulang atlas dengan tulang tengkorak.
3) Sendi Pelana
Sendi pelana merupakan hubungan antartulang yang memungkinkan terjadinya
gerakan dua arah. Contohnya adalah sendi antara tulang telapak tangan dengan
pergelangan tangan dan dengan ruas jari tangan.
4) Sendi Peluru
Pada sendi peluru, kedua ujung tulang berbentuk lekuk dan bongkol. Bentuk ini
memungkinkan gerakan bebas ke segala arah. Misalnya sendi antara tulang gelang
bahu dan lengan atas, antara tulang gelang panggul dan paha.
5) Sendi Luncur atau Sendi Geser
Pada sendi ini, kedua ujung tulang agak rata sehingga menimbulkan gerakan
menggeser. Contohnya sendi antartulang pergelangan tangan dan antartulang
pergelangan kaki. Pada sendi ini, kedua ujung tulang agak rata sehingga
menimbulkan gerakan menggeser. Contohnya sendi antartulang pergelangan
tangan dan antartulang pergelangan kaki.
6) Sendi Kondoloid
Sendi kondiloid terjadi di antara dua tulang yang permukaannya berbentuk oval.
Berupa gerak ke samping dan gerak maju mundur, tetapi tidak mengitari poros.
Contohnya sendi pada tulang pergelangan tangan.
Otot merupakan alat gerak aktif karena kemampuannya untuk melakukan kontraksi
(memendek) dan relaksasi (memanjang atau kembali ke ukuran semula). Dalam tubuh
otot menyusun 40% berat tubuh. Otot dapat menggerakkan tulang karena ada bagian otot
yang melekat pada tulang yang disebut tendon. Tanpa otot kita tidak akan bisa
menggerakkan bagian tubuh kita. Terkadang selepas berolahraga tubuh kita terasa lelah
sampai sulit untuk bergerak. Hal ini dikarenakan saat berolahraga otot kita akan
berkontraksi lebih sering dan lebih lama dari biasanya sehingga bisa mengalami kelelahan
otot yang membuat kita menjadi sulit bergerak. Ada 4 sifat atau kemampuan yang
dimiliki otot, yaitu:
- Kontraktibilitas, yaitu kemampuan otot memendek dan menegang.
- Ekstensibilitas, yaitu kemampuan otot memanjang
- Kemampuan elastisitas atau kekenyalan.
- Kepekaan terhadap rangsangan (irritabilitas)
1. Macam-Macam Otot
Berdasarkan bentuk, susunan, dan cara kerjanya, otot manusia dibedakan 3 macam, yaitu:
otot lurik (otot rangka), otot polos, dan otot jantung.
a. Otot lurik (otot rangka)
Di sebut otot lurik karena sel otot ini memiliki bagian yang gelap dan terang yang
memberikan penampakan seperti lurik. Disebut otot rangka, karena otot ini melekat
pada tulang (rangka) yang berfungsi sebagai alat gerak aktif. Otot lurik terdapat pada
sebagian besar tubuh dan anggota gerak. Ujung otot lurik yang melekat pada tulang
disebut urat otot (tendon). Tendon merupakan jaringan ikat yang kuat dan liat.
b. Otot polos
Otot polos disebut juga otot dalam karena merupakan otot yang menyusun organ
dalam tubuh manusia yaitu :
- saluran pencernaan (usus dan lambung)
- pembuluh darah.
- saluran pernapasan.
- saluran kelamin.
- dindin rahim (uterus)
Ciri-ciri otot polos
- Sel-selnya berbentuk gelendong yang kedua ujungnya meruncing
- Selnya hanya memiliki 1 inti yang terletak di tangah sel
- Bekerja secara tidak sadar (tanpa perintah otak) sehingga disebut otot tak
sadar
- Reaksi kerjanya lambat dan teratur
- Tidak mudah lelah
- Terdapat pada bagian-bagian dalam tubuh, seperti pencernaan makanan,
pembuluh darah, alat pernapasan, alat ekskresi, saluran kelamin, dan
dinding rahim (uterus)
c. Otot jantung
Disebut otot jantung, kerena hanya terdapat pada jantung. Otot jantung berfungsi
menggerakan jantung untuk memompa darah kse seluruh bagian tubuh. Kontraksi dan
relaksasi otot jantung menyebabkan bilik jantung menyempit dan melebar secara
berirama sehingga menimbulkan datak jantung. Otot jantung terdapat pada jantung
Ciri-ciri otot jantung
- Sel otot jantung berbentuk silindris dan bercabang disebut sinsitium.
- Memiliki serat-serat seperti otot lurik, namun serat lurik otot jantung lebih
sedikit dibandingkan otot lurik.
- Bekerja secara tidak sadar (tidak dipengaruhi kehendak, tetapi dipengaruhi
oleh saraf otonom, yaitu simpatik dan parasimpatik
- Reaksi kerjanya lambat dan teratur.
- Memiliki daya tahan kerja yang lama (tidak mudah lelah) dan bekerja
seumur hidup manusia tanpa istirahat.
- Memiliki banyak inti dan masing-masing inti sel terdapat di tengah-tengah
serabut otot. - Otot jantung memiliki keistimewaan dibandingkan otot yang
lain, karena memiliki struktur seperti otot lurik tetapi bekerja seperti otot
polos. Fungsi otot jantung adalah menggerakkan jantung untuk memompa
darah ke seluruh tubuh.
Dalam proses kelangsungan hidupnya, manusia memerlukan makanan dan oksigen untuk
melangsungkan metabolisme. Proses metabolisme, selain menghasilkan zat-zat yang berguna
juga menghasilkan sampah (zat sisa) yang harus dikeluarkan dari tubuh. Bahan-bahan yang
diperlukan tubuh seperti makanan, oksigen, hasil metabolisme dan sisanya diangkut dan
diedarkan didalam tubuh melalui sistem peredaran darah. Hasil pencernaan makanan dan
oksigen diangkut dan diedarkan oleh darah keseluruh jaringan tubuh, sementara sisa-sisa
metabolisme diangkut oleh darah dari seluruh jaringan tubuh menuju organ-organ
pembuangan. Sistem sirkulasi adalah sistem transportasi yang berfungsi untuk mengangkut
berbagai zat di dalam tubuh, pada manusia berupa sistem peredaran darah. Sistem peredaran
darah terdiri dari darah dan alat peredaran darah. Berikut beberapa fungsi peredaran darah
yang menunjukkan betapa pentingnya darah bagi manusia.
a. Mengedarkan oksigen dari pari-paru ke seluruh tubuh dan mengangkut karbon dioksida
sisa aktivitas sel dari tubuh ke paru-paru untuk dibuang
b. Mengangkut nutrisi yang diperlukan untuk metabolisme tubuh dari sistem pencernaan dan
membawa sisa metabolisme ke ginjal untuk dibuang
c. Mengangkut hormone
d. Mengangkut sistem kekebalan tubuh
e. Mengatur suhu tubuh
Darah tidak bisa mengalir dengan sendirinya ke seluruh tubuh. Dibutuhkan sebuah mesin
pemompa agar darah dapat mengalir di dalam tubuh, organ tersebut adalah jantung. Darah
yang terdapat di dalam tubuh akan tetap terus berada di dalam pembuluh-pembuluh darah,
yaitu pada pembuluh besar dan pembuluh kecil.
1. Jantung
Jantung adalah organ sistem peredaran darah yang bertugas memompa darah dan
mengalirkan darah dalam pembuluh darah, yang terletak pada rongga dada di antara
kedua paru-paru, di atas diafragma dengan posisi condong ke kiri. Jantung dilapisi oleh
perikardium yang mengandung cairan perikardia. Perikardium berfungsi untuk
melindungi jantung agar tidak terluka karena bergesekan ketika berdetak.
a. Struktur Jantung
Jantung tersusun oleh tiga lapisan, yaitu perikardium (pembungkus luar), miokardium
(otot Jantung), dan endokardium (pembatas ruang jantung). Jatung terdiri dari empat
ruang, yaitu serambi kanan, serambi kiri, bilik kanan, dan bilik kiri.
1) Atrium/serambi kanan berfungsi meneriama darah dari seluruh tubuh mengandung
CO2 (darah kotor).
2) Atrium/serambi kiri berfungsi menerima darah dari paru-paru banyak mengandung
O2 (darah bersih).
3) Ventrikel/bilik kanan berfungsi menerima darah dari serambi kanan kemudian
dipompa ke paru-paru
4) Ventrikel/bilik kiri berfungsi menerima darah dari serambi kiri kemudian dipompa
ke seluruh tubuh
Antara bilik kanan dan serambi kanan terdapat katup valvula trikupidalis, yang
berfungsi mencegah agar darah dari bilik kanan tidak kembali ke serambi kanan.
Antara bilik kiri dan serambi kiri terdapat katup valvula bikuspidalis, yang berfungsi
mencegah agar darah dari bilik kiri tidak kembali ke serambi kiri.
2. Pembuluh darah
Pembuluh darah adalah jalur bagi darah yang mengalir berasal dari jantung menuju ke
jaringan tubuh, dan sebaliknya. Menurut struktur dan fungsinya, pembuluh darah dibagi
menjadi tiga macam, yaitu:
a. Pembuluh Darah Nadi (Arteri)
Pembuluh darah arteri adalah pembuluh darah yang membawa darah meninggalkan
atau keluar jantung. Arteri condong terdapat agak lebih dalam di jaringan badan.
Pembuluh arteri banyak mengandung oksigen (O2) kecuali arteri pulmonalis yang
membawa darah dari jatung ke paru-paru mengandung karbon dioksida (CO2).
b. Pembuluh Darah Balik (Vena)
Pembuluh darah balik (vena) adalah pembuluh darah yang mengangkut darah menuju
ke jantung. Pembuluh balik terdiri atas tiga lapisan, seperti pembuluh arteri. Dari
susunan dalam ke arah luar adalah endotel, otot polos dan jaringan elastik, serta
jaringan ikat fibrosa. Pembuluh balik banyak mengandung karbon dioksida (CO2)
kecuali vena pulmonalis yang membawa darah dari paru-paru ke jatung mengandung
oksigen (O2)
c. Pembuluh Kapiler
Pembuluh darah kapiler merupakan pembuluh yang menghubungkan ujung pembuluh
nadi terkecil dengan ujung pembuluh balik. Meskipun diameter sebuah kapiler benar-
benar kecil, kuantitas kapiler yang timbul berasal dari sebuah arteriol tergolong besar
supaya keseluruhan daerah sayatan melintang yang tersedia untuk aliran darah
meningkat
3. Sistem Peredaran Darah
Sistem peredaran darah manusia dikendalikan oleh organ jantung yang berguna untuk
memompa darah agar mampu mengalir ke semua tubuh. Saat otot jantung berelaksasi,
jantung dalam keadaan mengembang, volumenya besar, dan tekanannya kecil.
Berdasarkan cara kerjanya sistem peredaran darah dibagi menjadi dua, yaitu peredaran
darah kecil dan peredaran darah besar.
1) Peredaran darah Kecil Peredaran darah kecil merupakan peredaran darah yang
mengalirkan darah dari jantung ke paru-paru dan lagi lagi ke jantung. Urutannya
adalah Jantung (bilik kanan) > Arteri pulmonalis > paru-paru > vena pulmonalis >
jantung (serambi kiri).
2) Peredaran Darah Besar Peredaran darah besar adalah peredaran darah yang
mengalirkan darah yang kaya oksigen dari bilik kiri jantung lalu diedarkan ke
semua jaringan tubuh. Urutannya adalah Jantung (bilik kiri) > Aorta > seluruh
tubuh > vena cava > jantung (serambi kanan).
Darah memiliki banyak kegunaannya bagi tubuh, makanya darah mempunyai komposisi yang
kompleks. Tanpa darah, bisa dipastikan bahwa oksigen dan sari makanan akan sulit untuk
dihantarkan dengan baik ke seluruh tubuh. Darah tersusun dari kombinasi antara plasma
darah dan sel-sel darah, yang semuanya beredar di seluruh tubuh. Sel-sel darah ini kemudian
dibagi lagi menjadi tiga jenis, yaitu sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit.
1. Komponen Darah
Darah merupakan bagian tubuh yang sangat penting. Darah dalam tubuh terdiri atas
plasma darah dan sel-sel darah. Komposisi susunan darah tersebut meliputi 55% plasma
darah dan 45% sel – sel darah yang terdiri atas eritrosit, leukosit, dan trombosit. Dalam
plasma darah terbagi lagi atas 90% air dan 10% zat terlarut, meliputi protein, garam
mineral, bahan organik, sisa metabolik, hormon, dan gas.
a. Plasma Darah
Plasma darah mengandung protein yang tersusun atas albumin, globulin, dan
fibrinogen. Albumin mempunyai peran untuk menjaga tekanan osmotik darah.
Globulin berfungsi sebagai antibodi. Fibrinogen berperan dalam pembekuan darah.
Plasma darah memiliki banyak fungsi penting dalam tubuh, di antaranya adalah:
1) Mengangkut limbah
2) Menjaga keseimbangan cairan tubuh
3) Membantu proses pembekuan darah
4) Menjaga suhu tubuh
5) Membantu melawan infeksi
6) Menjaga keseimbangan asam dan basa
3. Golongan Darah
Golongan darah pada manusia digolongkan menjadi 4, yaitu golongan A, B, O, dan AB.
Pengelompokan ini didasarkan kandungan aglutinogen (antigen) pada sel darah merah
dan aglutinin (antibodi) pada plasma darah. Antigen pada sel darah merah merupakan
suatu bagian berupa glikoprotein atau glikolipid yang bersifat genetis, meliputi antigen A
dan antigen B. Sedangkan aglutinin adalah antibodi yang bereaksi dengan antigen.
Aglutinin terdapat pada permukaan sel darah merah dan terdiri dari dua jenis, yaitu
aglutinin α dan β. Pengenalan aglutinin dan aglutinogen tersebut berguna untuk
menghindari penggumpalan darah pada saat transfusi darah. Penggumapalan darah akan
terjadi ketika kedua aglutinin bereaksi dengan antigen. Proses tersebut dinamakan
aglutinasi (penggumpalan darah). Sehingga perlu dicermati kandungan aglitunogen pada
sel darah merah dan aglutinin pada plasma darah
Selain golongan darah, ada faktor lain yang menentukan dalam transfusi darah, yaitu suatu
antigen yang dimiliki manusia yang dinamakan rhesus. Berdasarkan faktor Rhesus, darah
manusia digolongkan menjadi dua, yaitu Rhesus positif (Rh+) dan Rhesus negatif (Rh-).
Rhesus negatif adalah darah yang di dalam eritrositnya tidak mengandung antigen rhesus,
tetapi dalam plasma darahnya mampu membentuk antibodi atau aglutinin rhesus. Jika darah
seseorang yang bergolongan rhesus positif ditransfusikan ke golongan rhesus negatif, maka
akan terjadi penggumpalan walaupun golongan darahnya sama. Jika seorang ibu yang
memiliki golongan darah Rh- mengandung anak Rh+ makan anak kedua akan mengalami
penyakit Erytroblatosis fetalis (sel darah merah memiliki Hb yang rendah) sehingga
kemampuan mengangkat oksigen rendah.
1. Penyakit pada Sistem Peredaran Darah Jika sistem peredaran darah mengalami gangguan,
maka akan berdampak pada fungsi tubuh secara menyeluruh. Fungsi utama dari sistem
sirkulasi adalah untuk memasok oksigen, hormon, dan nutrisi penting lainnya ke sel-sel
tubuh dan jaringan. Kelainan dan penyakit pada sistem sirkulasi manusia Antara lain:
a. Anemia
Anemia merupakan suatu keadaan kekurangan eritrosit (Hemoglobin). Kekurangan
hemoglobin menyebabkan suplai oksigen ke jaringan menurun sehingga dapat
mengganggu fungsi kerja sel. Gejala anemia antara lain di tandai dengan muka pucat,
cepat lelah, sakit kepala, timbulnya titik-titik hitam pada mata, jantung berdebar-debar,
dan bertambahnya kecepatan denyut nadi di pergelangan tangan.
b. Talasemia
Talasemia merupakan suatu kelainan pada eritrosit yang berakibat sel tersebut mudah
rapuh dan cepat rusak. Talasemia termasuk penyakit keturunan yang dapat terjadi pada
perempuan maupun laki-laki.
c. Leukemia
Leukemia atau kanker darah merupakan suatu penyakit yang di sebabkan oleh
kelebihan produksi leukosit. Leukemia terjadi akibat sumsum tulang atau jaringan
limpa bekerja secara tidak normal sehingga produksi leukosit menjadi berlipat ganda,
sedangkan produksi eritrosit dan trombosit menurun. Pada saat demikian, jumlah
leukosit dapat mencapai 500.000 sel per mm3.
d. Agranulositosis
Agranulositosis merupakan kebalikan dari leukemia yang berakibat pada menurunnya
daya tahan terhadap penyakit. Penyakit ini dapat menyebabkan seorang pasien
meninggal karena infeksi yang tidak dapat ia lawan.
e. Hemofilia
Hemofilia merupakan suatu penyakit yang berakibat sukarnya darah membeku ketika
terjadi pendarahan. Hemofilia termasuk penyakit keturunan yang terjadi hampir pada
semua keturunan berjenis kelamin laki-laki.
f. Hipertrofi
Hipertrofi merupakan suatu keadaan yang menyebabkan menebalnya otot-otot jantung.
Kelainan ini terjadi akibat katup-katup jantung tidak berfungsi secara wajar sehingga
jantung tidak bekerja secara esktra agar darah terus mengalir. Pada waktu tertentu,
jantung tidak dapat lagi memberi cukup oksigen kepada jaringan.
g. Jantung coroner
Jantung koroner merupakan penyakit jantung yang di sebabkan oleh tersumbatnya
arteri koroner, yaitu pembuluh yang menyuplai darah ke jantung. Penyumbatan
pembuluh tersebut dapat terjadi karena adanya endapan lemak, terutama berupa
kolesterol pada lapisan dalam dinding pembuluh. Penyumbatan pembuluh arteri
demikian di kenal dengan istilah arteriosklerosis.
h. Embolisme coroner
Embolisme koroner merupakan suatu keadaan yang menyebabkan arteri koroner terisi
oleh bekuan darah secara mendadak. Bekuan darah berasal dari bagian tubuh lain yang
terbawa oleh aliran darah ke arteri koroner. Jika seluruh arteri terisi (tersumbat), maka
dapat menyebabkan kematian.
i. Varises
Varises merupakan suatu pelebaran pada pembuluh balik (vena). Varises sering terjadi
pada bagian bawah tubuh. Hemaroid atau wasir merupakan varises yang terjadi pada
daerah dubur.
j. Hipertensi
Hipertensi merupakan suatu keadaan yang di tandai dengan tekanan sistoldi atas 150
mmHg atau tekanan diastol di atas 100 mmHg. Hipertensi atau yang di kenal sebagai
tekanan darah tinggi di tandai dengan badah lemah, pusing, napas pendek dan palpitasi
jantung. Hipertensi dapat menyebabkan pecahnya pembuluh arteri dan kapiler.jika
terjadi pada otak, maka di sebut pendarahan otak.
k. Hipotensi
Hipotensi merupakan suatu keadaan yang di tandai dengan tekanan sistol dan
diastolnya di bawah ukuran normal. Tekanan darah ideal adalah 120 mmHg untuk
sistol dan 70 atau 80 mmHg untuk diastol. Hipotensi atau tekanan darah rendah di
tandai dengan gejala badan cepat lelah, tangan dan kaki terasa dingin, dan mudah
pusing ketika bangun dari tidur.
l. Trombus (embolus)
Trombus adalah kelainan pada jantung karena adanya gumpalan di dalam nadi tajuk.
Gumpalan ini menyebabkan penyumbatan di dalam nadi sehingga otot jantung
kekurangan makanan dan oksigen. Hal ini, menyebabkan sebagian otot jantung mati
sehingga terjadi serangan jantung. Pengobatan dapat dilakukan dengan tekhnik
angioplasty yaitu teknik dimana suatu balon yang tipis dan panjang dimasukkan
kedalan pembuluh darah yang menyempit, kemudian balon itu ditiup menggelembung
dengan tekanan tinggi sehingga melebarkan pembuluh darah.
m. Angina
Penyakit pada peredaran darah yang pertama adalah angina yang ditandai dengan berat
dan berulang ketidaknyamanan dada dan nyeri, disebabkan karena kurangnya pasokan
darah atau suplai oksigen pada otot jantung. Pada dasarnya, itu diwujudkan sebagai
komplikasi yang disebabkan oleh penyempitan pembuluh darah. Angina sering
dianggap sebagai tanda peringatan serangan jantung yang akan datang. Jadi, sesegera
mungkin menghubungi dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
n. Aterosklerosis
Aterosklerosis adalah penyakit sistem peredaran darah, akibat akumulasi deposit
lemak dalam dinding pembuluh darah, terutama arteri. Dengan kata lain, arteri
terutama dipengaruhi oleh aterosklerosis. Selama periode waktu, arteri mengeras dan
dinding kehilangan elastisitasnya. Komplikasi aterosklerosis termasuk penyakit
jantung dan serangan jantung.
o. Kardiomiopati
Penyakit dan gangguan sistem peredaran darah termasuk kardiomiopati, yang
disebabkan karena melemahnya otot jantung atau miokardium. Pada tahap awal, otot-
otot ventrikel atau otot ruang jantung yang lebih rendah terpengaruh. Jika tidak
diobati, menyebar ke otot-otot jantung atas. Dalam kasus yang parah, kardiomiopati
dapat menyebabkan gagal jantung kongestif dan bahkan menyebabkan kematian.
p. Cacat jantung
bawaan Cacat jantung bawaan muncul pada saat lahir dan bisa ringan atau berat. Janin
mungkin menunjukkan perkembangan yang tidak lengkap atau organ jantung tidak
normal (abnormal), menyebabkan gejala seperti murmur jantung pada bayi. Penyebab
pasti penyakit jantung bawaan tidak diketahui. Dalam beberapa kasus, masalah genetik
menyebabkan cacat ini, sementara yang lain berkembang tanpa alasan apapun.
q. Kolesterol tinggi
Kolesterol tinggi atau hiperkolesterolemia ditandai dengan meningkatnya kolesterol.
Ada dua jenis utama dari kolesterol, yaitu low-density lipoprotein (LDL) atau
kolesterol jahat dan high density lipoprotein (HDL) atau kolesterol baik. Tingginya
kadar kolesterol jahat (LDL) meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
r. Serangan jantung
Myocardial infarction (MI) adalah istilah teknis untuk serangan jantung. Serangan
jantung sering menyerang banyak orang, dan ini adalah salah satu contoh penyakit
yang mengganggu peredaran darah. Serangan jantung dapat terjadi ketika suplai darah
terhenti atau terputus dari jantung, biasanya disebabkan oleh gumpalan darah.
Beberapa serangan jantung kecil, tetapi yang lain bisa mengancam jiwa.
s. Stroke
Penyakit pada peredaran darah yang juga sering menyerang adalah stroke. Penyakit ini
dapat terjadi ketika salah satu pembuluh yang mengarah ke otak tersumbat oleh
gumpalan darah atau pecah. Ini menghentikan aliran darah dan mencegah oksigen
masuk ke otak.
2. Teknologi Sistem Peredaran Darah Manusia
Banyak orang yang mengalami gangguan-gangguan pada sistem peredaran darah. Dengan
kemajuan teknologi ada beberapa penemuan yang dapat membantu dalam hal
pengambilan tindakan untuk proses penyembuhan segala jenis gangguan dan kerusakan
pada sistem peredaran darah pada tubuh manusia. Diantaranya adalah sebagai berikut ini.
a. Elektrokardiograf (ECG)
Penemuan pertama teknologi dari sistem peredaran darah manusia yang digunakan
dalam dunia klinis ini adalah elektrokardiograf atau ECG. Elektrokardiograf ini
memiliki fungsi guna mengetahui struktural dari sistem peredaran darah manusia,
mendiagnosis akan adanya sebuah gumpalan darah di dalam aliran pembuluh darah,
arah aliran darah dalam tubuh.
b. Angioplasti
Penemuan yang kedua akan adanya teknologi dari sebuah sistem peredaran darah
manusia yang digunakan dalam dunia kesehatan adalah angioplasti. Bilamana Anda
mengalami masalah atau gangguan Iskemia yang disebabkan oleh penyempitan
maupun tersumbatnya aliran peredaran darah karena tertimbun banyaknya lemak
maupun zat yang tidak dibutuhkan oleh tubuh, maka Anda dapat memilih
menggunakan metode penyembuhan dengan memanfaatkan salah satu dari penemuan
teknologi sistem peredaran darah manusia yaitu angioplasti.
c. Transplantasi jantung
Merupakan salah satu tindakan medis yang perlu diambil apabila seseorang mengalami
kerusakan pada bagian jantung. Caranya adalah dengan mencari seseorang yang mau
mendonorkan jantung miliknya pada seseorang yang akan melakukan transplantasi
jantung tersebut. Yang perlu diperhatikan adalah tidak semua jenis jantung akan sama
dengan penerima donor jantung tersebut. Oleh sebab itu, sebelum mendonorkan
jantung, maka cek terlebih dahulu apakah jantung pendonor akan sama dengan jantung
penerima donor jantung tersebut.
d. Terapi gen
Menjadi salah satu pengobatan klinis yang mengatasi masalah pada sistem peredaran
darah manusia. Dengan bantuan teknologi tertentu, maka segala masalah tentang
medis terutama masalah pada peredaran darah manusia ini akan dapat
disembuhkan.Dengan adanya kemajuan dari teknologi sistem peredaran darah manusia
ini pun menjadikan salah satu metode klinis untuk menyembuhkan beragam jenis
penyakit dalam aliran darah manusia.
e. Operasi By Pass Jantung
Merupakan Operasi yang biasanya dilakukan ke penderita penyumbatan pembuluh
darah, dan penderita Penyakit Jantung Koroner (PJK). Operasi ini bertujuan untuk
mengembalikan pasokan darah ke jantung dengan cara membuat saluran baru supaya
aliran darah ke jantungnya lancar.
f. Scanning Radioactive
Yaitu pemindaian sistem peredaran darah dengan menggunakan bahan radioaktif.
Langkah memilih tindakan scanning radio active yang menjadi salah satu dari
penemuan teknologi sistem peredaran darah manusia ini sangat tepat apabila seorang
pasien mengalami masalah yang cukup serius pada bagian sistem peredaran darah
terbuka yang terfokus pada bagian jantung. Dengan melakukan tindakan scanning
radioactive ini maka dokter ahli dapat mengetahui tentang adanya gangguan gangguan
yang mungkin dialami oleh pasien terutama pada bagian jantung. Langkah pertama
yang diambil oleh dokter adalah dengan menyuntikkan cairan radioactive ke dalam
tubuh pasien dan kemudian dokter akan menganalisis dari reaksi pasien yang telah
disuntik cairan radioaktif.
g. Pacemaker
Merupakan sebuah penemuan teknologi sistem peredaran darah manusia yang terakhir
digunakan dalam metode penyembuhan dari gangguan dan kerusakan sistem peredaran
darah dalam tubuh manusia. Pacemaker sendiri merupakan sebuah alat bantu untuk
detak jantung manusia yang kemudian alat tersebut dipasangkan ke dalam organ
jantung manusia sehingga pacemaker ini membantu pasien untuk tetap dapat
mengalirkan aliran darah ke seluruh tubuh secara sempurna meskipun dengan kondisi
jantung yang bermasalah. Jadi, alat pacemaker ini menggantikan peran jantung dalam
hal memompa peredaran darah dalam tubuh.
Pencernaan makanan adalah proses perubahan makanan dari ukuran yang besar menjadi
kecil. Proses pencernaan pada manusia terdiri dari dua jenis, yaitu pencernaan secara
mekanik dan pencernaan secara kimiawi. Proses pencernaan tersebut berlangsung di dalam
saluran pencernaan atau organ-organ pencernaan. Makanan dapat diserap oleh saluran
pencernaan makanan dan diedarkan ke seluruh tubuh setelah berbentuk molekul-molekul
yang kecil.
4) Usus Halus
Usus halus (intestinum) merupakan tempat penyerapan sari makanan dan tempat
terjadinya proses pencernaan yang paling panjang. Usus halus terdiri dari :
Usus dua belas jari (duodenum)
Usus kosong (jejenum)
Usus penyerap (ileum)
Di dalam usus halus terjadi proses pencernaan kimiawi dengan melibatkan berbagai
enzim pencernaan.. Pada dinding usus penyerap terdapat jonjot-jonjot usus yang
disebut vili. Vili berfungsi memperluas daerah penyerapan usus halus sehingga sari-
sari makanan dapat terserap lebih banyak dan cepat. Dinding vili banyak mengandung
kapiler darah dan kapiler limfe (pembuluh getah bening usus). Agar dapat mencapai
darah, sari-sari makanan harus menembus sel dinding usus halus yang selanjutnya
masuk pembuluh darah atau pembuluh limfe. Glukosa, asam amino, vitamin, dan
mineral setelah diserap oleh usus halus, melalui kapiler darah akan dibawa oleh darah
melalui pembuluh vena porta hepar ke hati. Selanjutnya, dari hati ke jantung kemudian
diedarkan ke seluruh tubuh. Asam lemak dan gliserol bersama empedu membentuk
suatu larutan yang disebut misel. Pada saat bersentuhan dengan sel vili usus halus,
gliserol dan asam lemak akan terserap. Selanjutnya asam lemak dan gliserol dibawa
oleh pembuluh getah bening usus (pembuluh kil), dan akhirnya masuk ke dalam
peredaran darah. Sedangkan garam empedu yang telah masuk ke darah menuju ke hati
untuk dibuat empedu kembali. Vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A, D, E, dan
K) diserap oleh usus halus dan diangkat melalui pembuluh getah bening. Selanjutnya,
vitamin-vitamin tersebut masuk ke sistem peredaran darah. Umumnya sari makanan
diserap saat mencapai akhir usus halus. Sisa makanan yang tidak diserap, secara
perlahan-lahan bergerak menuju usus besar.
5) Usus Besar
Makanan yang tidak dicerna di usus halus, misalnya selulosa, bersama dengan lendir
akan menuju ke usus besar menjadi feses. Di dalam usus besar terdapat bakteri
Escherichia coli. Bakteri ini membantu dalam proses pembusukan sisa makanan
menjadi feses. Selain membusukkan sisa makanan, bakteri E. coli juga menghasilkan
vitamin K. Vitamin K berperan penting dalam proses pembekuan darah. Sisa makanan
dalam usus besar masuk banyak mengandung air. Karena tubuh memerlukan air, maka
sebagian besar air diserap kembali ke usus besar. Penyerapan kembali air merupakan
fungsi penting dari usus besar. Usus besar terdiri dari bagian yang naik, yaitu mulai
dari usus buntu (apendiks), bagian mendatar, bagian menurun, dan berakhir pada anus.
Perjalanan makanan sampai di usus besar dapat mencapai antara empat sampai lima
jam. Namun, di usus besar makanan dapat disimpan sampai 24 jam. Di dalam usus
besar, feses di dorong secara teratur dan lambat oleh gerakan peristalsis menuju ke
rektum (poros usus). Gerakan peristalsis ini dikendalikan oleh otot polos (otot tak
sadar).
6) Anus
Merupakan lubang tempat pembuangan feses dari tubuh. Sebelum dibuang lewat anus,
feses ditampung terlebih dahulu pada bagian rectum. Apabila feses sudah siap dibuang
maka otot spinkter rectum mengatur pembukaan dan penutupan anus. Otot spinkter
yang menyusun rektum ada 2, yaitu otot polos dan otot lurik. Jadi, proses defekasi
(buang air besar) dilakukan dengan sadar, yaitu dengan adanya kontraksi otot dinding
perut yang diikuti dengan mengendurnya otot sfingter anus dan kontraksi kolon serta
rektum. Akibatnya feses dapat terdorong ke luar anus.
B. Kelenjar pencernaan
Kelenjar pencernaan berperan untuk menghasilkan berbagai enzim pencernaan.
Enzim-enzim yang dihasilkan oleh kelenjar pencernaan ini dibutuhkan untuk
membantu proses pencernaan makanan. Kelenjar pencernaan terdiri atas kelenjar ludah
(saliva), pankreas, dan hati yang berperan untuk menghasilkan enzim/getah
pencernaan sehingga lebih mudah diserap oleh tubuh. Kelenjar pencernaan pada
manusia terdiri dari :
1) Kelenjar ludah
Kelenjar ludah ialah kelenjar pencernaan yang pertama kali mencerna makanan
ketika makanan masuk ke dalam mulut. Kelenjar ludah menghasilkan enzim
ptialin yang berguna untuk mengubah zat tepung menjadi gula.
2) Kelenjar lambung
Kelenjar lambung ialah kelenjar pencernaan yang menghasilkan enzim asam
klorida, renin, pepsin. Enzim pada lambung dihasilkan oleh dinding lambung.
Asam klorida (HCL) dipengaruhi oleh hormon gastrin dan gerak refleks yang
muncul ketika makanan masuk ke dalam lambung. Berikut enzim yang diroduksi
oleh dinding lambung beserta fungsinya :
- Asam klorida (HCL) untuk membunuh kuman penyakit dan bakteri yang
masuk bersama makanan.
- Renin untuk mengendapkan protein susu pada air susu yang hanya terdapat
pada asi
- Pepsin untuk untuk mengubah protein menjadi pepton.
3) Kelenjar hati
Kelenjar hati ialah kelenjar pencernaan yang terletak pada rongga perut sebelah
kanan. Kelenjar hati ialah kelenjar pencernaan terbesar pada manusia yang
berwarna merah kecoklatan. Pada bagian depan hati terdapat kantung empedu
yang berguna untuk menampung cairan empedu sebelum disalurkan untuk
mencerna makanan. Empedu dibuat dari perombakan sel sel darah merah yang
telah mati atau rusak. Hati mampu memproduksi 0.5 liter cairan empedu setiap
harinya. Cairan empedu berguna untuk mengelmusikan lemak yaitu mengubah
ukuran lemak menjadi partikel partikel yang lebih kecil agar lebih mudah diserap
dan di edarkan oleh darah ke seluruh tubuh.
4) Kelenjar pancreas
Kelenjar pankreas ialah kelenjar pencernaan yang terletak di dalam rongga perut
dekat lambung dan usus halus. Pankreas menghasilkan enzim pencernaan yang
disalurkan ke dalam usus. Enzim yang dihasilkan oleh pankreas dipengaruhi oleh
hormon sekretin yang diproduksi oleh usus duabelas jari. Berikut enzim yang
dihasikan oleh pankreas beserta fungsinya :
- Amilase untuk mengubah amilum menjadi glukosa
- Lipase untuk mengubah lemak menjadi asam lemak dan mengubah
lemak menjadi gliserol.
- Tripsin untuk mengubah protein menjadi senyawa asam amino.
5) Kelenjar usus
Kelenjar usus pada manusia dibedakan menjadi usus duabelas jari dan usus
halus. Pada usus dua belas jari bermuara saluran getah pankreas dan saluran
empedu. Empedu dihasilkan oleh hati dan ditampung di dalam kantung empedu.
Selanjutnya, empedu dialirkan melalui saluran empedu ke usus dua belas jari.
Empedu mengandung garam-garam empedu dan zat warna empedu (bilirubin).
Garam empedu berfungsi mengemulsikan lemak. Zat warna empedu berwarna
kecoklatan, dan dihasilkan dengan cara merombak sel darah merah yang telah
tua di hati. Zat warna empedu memberikan ciri warna cokelat pada feses.