Anda di halaman 1dari 43

Ilmu ekonomi

A. PENGETIAN ILMU EKONOMI


1. Ekonomi.
Ekonomi berasal dari bahasa Yunani, yaitu Oikonomi. Terdiri atas kata oikos(rumah tangga ) dan
nomos ( aturan ). Jadi ekonomi dalam arti sempit adalah aturan rumah tangga. Secara luas,
ekonomi mempelajari kegiatan manusia dalam memenuhi kebutuhannya.
2. Ilmu Ekonomi.
Ilmu Ekonomi adalah ilmu yang mempelajari usaha-usaha manusia dalam memenuhi
kebutuhannya dengan memanfaatkan sumber daya yang ada. Ekonomi dikatakan sebagai ilmu
karena memiliki komponen-komponen.
B. PEMBAGIAN ILMU EKONOMI
Ilmu ekonomi dibagi menjadi 3 kajian ilmu yaitu :
1. Ekonomi Deskriptif
Ekonomi deskriptif bersifat deskripsi yang berarti ilmu ekonomi ini memaparkan data-data yang
bisa menggambarkan berbagai fakta serta fenomena ekonomi yang terjadi.
Contoh : Jumlah pengangguran di Indonesia.
2. Ekonomi Teori
Ekonomi teori merupakan kumpulan asas atau hukum ekonomi yang digunakan sebagai dasar
untuk melaksanakan kebijakan ekonomi atau bagian dari ilmu ekonomi yang bertugas
menerapkan hubungan antara peristiwa-peristiwa ekonomi dan merumuskan hubungan-
hubungan tersebut dalam suatu hukum atau teori ekonomi.
Ekonomi teori terbagi atas :
a. Ekonomi Mikro
Ilmu ekonomi yang menganalisis bagian-bagian kecil dari keseluruhan kegiatan perekonomian
(dalam lingkup kecil).
Contoh : prilaku konsumen / produksen, permintaan, penawaran, biaya produksi dll.
b. Ekonomi Makro
Ilmu ekonomi yang menganalisis perubahan perekonomian RT, perusahaan dan pasar secara luas
(secara keseluruhan).
Contoh : Pendapatan nasional, laju inflasi, pengangguran, kebijakan moneter.
3. Ekonomi Terapan
Ekonomi terapan yaitu bagian dari ilmu ekonomi yang merupakan penerapan ilmu ekonomi
teori. Yang menelaah kebijakan yang perlu dilaksanakan untuk mengatasi permasalahan-
permasalahan yang timbul dalam suatu perekonomian.
Contoh : Menggunakan teori ekonomi, pengukuran dan metode analisis statistik.

Tujuan mempelajari ilmu ekonomi


Untuk membuat skala prioritas kebutuhan yang jumlahnya tidak terbatas.

Manfaat mempelajari ilmu ekonomi


Dengan mempelajari ilmu ekonomi, manfaat yang akan diperoleh diantaranya :
a. Dapat membantu individu maupun perusahaan dalam membentuk prioritas
kebutuhan yang ingin dicapai.
b. Dapat membantu mempelajari perilaku manusia dalam memanfaatkan
sumber daya untuk memenuhi kebutuhan.
c. Dapat membantu memilih alat pemuas kebutuhan yang efektif dan efisien.

C. PRINSIP EKONOMI
Dengan pengorbanan tertentu ingin memperoleh hasil sebesar-besarnya dan dengan pengorbanan
sekecil- kecilnya memperoleh hasil tertentu.

D. MOTIF EKONOMI
3 Pelaku ekonomi memiliki motif yang berbeda-beda berdasarkan tujuan yang diperoleh.
a. Motif ekonomi produsen
Dalam melakukan tindakan ekonomi, tujuan utama produsen adalah :
- Memperoleh keuntungan sebesar-besarnya
- Mencari kekuasaan ekonomi
- Menunjukan eksistensinya di ingkungan sosial
- Membantu sesama melalui kegiatan sosial
- Memperoleh keadaan
b. Motif ekonomi konsumen
Secara umum motif ekonomi konsumen adalah untuk memenuhi kebutuhan, mencari kepuasan
optimal dan meningkakan status sosial dalam masyarakat
c. Motif ekonomi distributor
Distributor adalah orang / perusahaan yang meyalurkan barang dan jasa dari produsen kepada
konsumen.
Motif ekonomi dibagi menjadi 2 macam :
1. Motif intrinsik
Motif yang berasal dari dalam diri sendiri
Contoh : Ana membantu korban banjir, karena munculnya rasa simpatik di dalam hatinya.
2. Motif ekstrinsik
Motif yang berasal dari luar
Contoh : Ali menabung uangnya di bank karena semua teman-teman di kelasnya melakukan hal
yang sama.

E. MASALAH EKONOMI
Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari cara individu dan masyarakat yang mempunyai
keinginan yang tidak terbatas untuk, mengalokasikan sumber daya yang terbatas untuk keinginan
mereka. Jadi bahwa kebutuhan manusia tidak terbatas tetapi sarana yang dapat memenuhi
kebutuhan tersebut terbatas. Setiap perekonomian harus membuat pilihan tentang bagaimana
memanfaatkan secara optimal sumber daya yang tersedia, seperti : tanah, tenaga kerja, modal.

F. MACAM-MACAM KEBUTUHAN
Pengertian Kebutuhan
Sesuatu hal yang harus dipenuhi dan tidak boleh tidak bila tanpanya aktivitas hidup kita akan
terganggu dan bahkan manusia tidak dapat hidup.
Contoh : makan, minum, pakaian, tempat tinggal, kesehatan.
Pengertian Keinginan
Sesuatu hal yang hendak dimiliki, tetapi bila tidak berhasil mendapatkannya maka tidak akan
mengancam kelangsungan hidup manusia tersebut.
Contoh : mobil mewah, perhiasan, liburan keluar dll.
Macam-macam kebutuhan
1. Kebutuhan menurut intensitasnya
a. Kebutuhan primer
Kebutuhan yang harus di penuhi agar manusia dapat tetap hidup.
Contoh : pangan, sandang dan papan.
b. Kebutuhan sekunder
Kebutuhan yang dipenuhi setelah kebutuhan primer terpenuhi (sifatnya pelengkap).
Contoh : perabot RT, alat-alat kecantikan, dll.
c. Kebutuhan tersier
Kebutuhan apabila kebutuhan primer dan sekunder telah terpenuhi. Sifatnya berupa kesenangan
dan untuk meningkatkan status/ prestise seseorang.
Contoh : mobil mewah, kapal pesiar, villa.
2. Kebutuhan menurut sifatnya
a. Kebutuhan jasmani
Kebutuhan yang berhubungan dengan fisik / badan untuk menjaga penampilan diri.
Contoh : olah raga, makanan bergizi, pakaian.
b. Kebutuhan rohani
Kebutuhan yang berhubungan dengan kesehatan jiwa manusia.
Contoh : ibadah, hiburan, seni, pendidikan, dll.
3. Kebutuhan menurut waktu
a. Kebutuhan sekarang
Kebutuhan yang tidak dapat ditunda dan harus dipenuhi sekarang juga, jika tidak maka akan
mengancam kelangsungan hidup.
Contoh : jika sakit perlu obat, jika lapar perlu makan.
b. Kebutuhan masa yang akan datang
Kebutuhan yang pemenuhannya dilakukan di kemudian hari meskipun persiapannya dapat di
lakukan sekarang.
Contoh : menabung, bertani, berternak, dll.
4. Kebutuhan menurut subyeknya
a. Kebutuhan individu / perorangan
Kebutuhan untuk diri individu, kebutuhan ini berbeda tergantung individu masing-masing.
Contoh : pakaian, telpon / HP, laptop.
Kebutuhan ini juga berkaitan dengan pekerjaan seseorang, misalnya : guru membutuhkan buku,
alat mengajar, dll.
b. Kebutuhan kolektif / kelompok (bersama)
Kebutuhan yang dapat dimanfaatkan oleh banyak orang, seperti : jalan raya, rumah sakit,
sekolah, dll.
5. Kebutuhan menurut wujudnya
a. Kebutuhan material / barang
Kebutuhan akan hal-hal yang bersifat kebendaan yang dapat diraba / dilihat.
Contoh : meja, kursi, pakaian, mobil, dll.
b. Kebutuhan jasa
Kebutuhan yang cara pemuasannya tidak dengan hal-hal yang berbentuk benda, tetapi dapat
dirasakan manfaatnya
Contoh : jasa dokter, jasa guru, tukang cukur, dll
G. KELANGKAAN / SCARCITY
Kelangkaan :
Keadaan/ kondisi dimana manusia memiliki sumber daya ekonomi yang terbatas untuk
memenuhi kebutuhan yang tak terbatas.
Penyebab kelangkaan :
1. Alat pemenuhan kebutuhan yang tersedia di alam jumlahnya terbatas, sedangkan
eksploitasi yang dilakukan manusia cendrung tidak bertanggung jawab
Contoh : membakar hutan untuk membuka lahan industry akan menggangu ekosistem yang ada,
dan bisa berakibat banjir, hilangnya sumber air, punahnya hewan langka dan pemanasan global
2. Kerusakan sumber daya alam akibat sumber daya manusia
3. Keterbatasan kemampuan manusia mengolah sumber daya ekonomi yang ada
4. Peningkatan kebutuhan lebih cepat dibandingkan dengan penyediaan sarana kebutuhan
H. BIAYA PELUANG (OPPORTUNITY COST)
Biaya Peluang :
Pengorbanan yang dilakukan seseorang karena mengambil sebuah peluang / memilih alternative
lain ( yang tidak dipilih yang jumlah terbesar ).
contoh : Alika adalah seorang lulusan SMA,ia ditawari kerja di tiga tempat, tempat A
menawarkan gaji sebesar Rp. 1.800.000 per bln, tempat B menawarkan gaji sebesar Rp
2.000.000 per bln, tempat C menawarkan gaji sebesar Rp 2.300.000 per bln, tetapi Atika tidak
mengambil kesempatan tsb,ia memilih untuk kuliah di luar kota. Berapa biaya peluangnya ?
Jawab:
Biaya peluang yang dikorbankan Alika karena ia kuliah sebesar Rp 2.300.000, hal ini karena
jika Alika memilih untuk bekerja,ia akan memilih pekerjaan yang menawarkan gaji paling besar.
Skala Prioritas :
Alat pemuas kebutuhan bersifat terbatas sedangkan kebutuhan manusia bersifat tak terbatas,
sehingga kita perlu mencari cara terbaik untuk mengelola sumber daya yang ada agar kebutuhan
kita tetap dapat terpenuhi salah satu dengan cara menetapkan skala prioritas.
contoh:
Ibuk Ani seorang ibu Rt sekaligus mengelola bisnis rumahan dengan berjuala kue dan makanan
ringan. Pada saat itu ibu Ani dihadapkan pada permasalahan keterlambatan distribusi kue dan
makanan ringan akibat mobil pengangkutnya sering terjebak macet saat memasuki kawasan
rumah ibuk Ani. Ibuk Ani berfikir untuk membeli sepeda motor bekas agar dapat menjeput
barang dagangannya sendiri, sehingga tidak memerlukan waktu lama dalam menunggu
distribusi. Pada saat bersamaan ibu Ani harus membeli etalase baru untuk menjajakan kue dan
Makanan ringannya karena etalase yang lama rusak. “Kebutuhan yang lebih penting
harus didahulukan pemenuhannya dari pada kebutuhan lainnya”
I. EKONOMI SYARIAH
Ekonomi Syariah
Ilmu yang mempelajari prilaku manusia dalam usahanya memenuhi kebutuhan hidup dengan
berdasarkan syariat / nilai-nilai ketuhanan.
Prinsip Ekonomi Syariah :
a. Sumbur daya dipandang sebagai amanah Tuhan YME kepada manusia,sehingga
pemanfaatanya haeuslah bisa dipertanggung jawaban diakhirat kelak
b. Kepemilikan pribadi diakui dalam batas-batas tertentu yang berhubungan dengan kepentingan
masyarakat dan tidak mengakui pendapatan yang diperoleh secara tidak sah
c. Bekerja adalah kekuatan penggerak utama kegiatan ekonomi syariah
d. Kepemilikan kekayaan tidak boleh hanya dimiliki oleh segelintir orang-orang kaya dan harus
berperan sebagai kapital produktif yang akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
e. Islam menjamin kepemilikan masyarakat dan penggunaannya dialokasikan untuk kepentingan
orang banyak. Prinsip ini didasari oleh sunnah Rasulullah S.A.W yang menyatakan bahwa
masyarakat mempunyai hak yang sama atas air,padang rumput dan api.
f. Seorang muslim harus tunduk kepada Allah dan hari pertanggung jawaban diakhirat.
g. Zakat harus dibayarkan atas kekayaan yang telah memenuhi batas ( nisab)
h. Islam melarang riba dalam segala bentuknya
Tujuan Ekonomi syariah
Tujuan islam pada dasarnya ini mewujudkan kebaikan hidup didunia dan akhirat Permasalahan
ekonomi merupakan salah satu permasalahan yang diperhatiakn dalam ajaran agama,yang
tujuannya untuk tercapainya keselamatan dunia dan akhirat
diantaranya :
a) Mewujudkan pertumbuhan ekonomi dalam negara.
Pertumbuhan ekonomi merupakan sesuatu yang bersifat fundamental (dasar),sebab dengan
pertumbuhan ekonomi negara dapat melakukan pembagunan, salah satu langkah yang dilakukan
dalam rangka pertumbuhan Ekonomi dalam negara adalah dengan mendatangkan investasi
b) Mewujudkan kesejahteraan manusia
Ada 2 hal pokok yang menjadi consensus ekonomi syariah :
1. Pelaksanaan nilai-nilai spiritual secara keseluruhan untuk individu maupun masyarakat
2. Pemenuhan kebutuhan pokok materiil manusia dengan cukup Konsep kesejahteraan dalam
ekonomi syariah adalah sebagai upaya untuk menyelaraskan kepentingan dunia dan akhirat
c) Mewujudkan sistem distribusi kekayaan yang adil
Kehadiran ekonomi syariah tujuannya :
Membangun mekanisme distribusi kekayaan yang adil ditengah-tengah kehidupan
masyarakat.Islam sangat melarang praktek peninbunan dan monopoli sumber daya alam
disekelompok masyarakat, dengan cara :
1. Menciptakan keseimbangan ekonomi dalam masyarakat.
Keseimbangan ekonomi hanya dapat terwujud manakala kekayaan tidak berputar disekelompok
masyarakat. Kekayaan haruslah merata, tidak boleh hanya berputar di sekelompok kecil
masyarakat saja.
2. Larangan penimbunan harta.
Sistem ekonomi syariah melarang individu mengumpulkan secara berlebihan, sebab dengan
adanya pengumpulan harta secara berlebihan berakibat kepada terhambatnya roda
perekonomian.
Manfaat ekonomi syariaah :
1. Mewujudkan integritas seorang muslim yang kaffah (menyeluruh), apabila ada seorang
muslim yang masih bergelut dan mengamalkan ekonomi konvensional yang mengandung unsur
riba, berarti islamnya belum kaffah (menyeluruh).
2. Menerapkan dan mengamalkan ekonomi syariah melalui bank syariah, asuransi-asuransi
syariah, pengadaian syariah, dll. Syariah akan mendapat keuntungan di dunia dan akhirat.
- Keuntungan di dunia : berupa keuntungan bagi hasil
- Keuntungan di akhirat : terbebasnya dari unsur riba
3. Praktik ekonomi syariah bernilai ibadah, karena telah mengamalkan syariat
4. Mengamalkan ekonomi syariah melalui bank syariah, asuransi syariah sebagai lembaga
keuangan.
5. Mengamalkan ekonomi syariah dengan membuka tabungan , deposit ataupun menjadi nasabah
asuransi syariah secara otomatis akan mendukung upaya pemberdayaan ekonomi syariah.
6. Mengamalkan ekonomi syariah berarti mendukung gerakan amar ma’ruf nah mungkar oleh
karena dana yang terkumpul tersebut hanya boleh dimanfaatkan untuk usaha usaha / proyek
proyek halal

PERMASALAHAN EKONOMI
Masalah Ekonomi
1. Masalah Pokok Ekonomi Klasik
Menurut teori ekonomi klasik, masalah pokok ekonomi dapat digolongkan menjadi tiga
permasalahan utama:
a. Masalah Produksi
Agar dapat memenuhi kebutuhan manusia, maka barang dan jasa harus tersedia. Demi memenuhi
hal ini, produsen harus mengetahui barang dan jasa apa saja yang dibutuhkan masyarakat.
b. Masalah Distribusi
Masalah lain adalah bagaimana produk bisa terdistribusi secara baik hingga sampai ke tangan
konsumen.
c. Masalah Ekonomi
Setelah barang dan jasa sampai di konsumen, permasalahan selanjutnya adalah; apakah barang
tersebut akan dikonsumsi atau malah terbuang sia-sia karena tidak harganya tidak terjangkau. Ini
juga menjadi permasalahan lain yang harus bisa dijawab oleh produsen selaku pembuat produk.
Di sisi lain, sebagai konsumen, kita harus bisa meningkatkan pendapatan supaya dapat
menjangkau produk yang kita inginkan.
2. Masalah Pokok Ekonomi Modern
Ada tiga masalah utama dalam ekonomi modern. Adapun masalah-masalah tersebut sebagai
berikut:
a. Barang dan Jasa Apa yang Diproduksi dan Seberapa Banyak(what?)
Masalah pokok pertama yang penting dalam ekonomi adalah bagaimana produsen dapat
menentukan barang dan jasa apa yang diproduksi. Selain itu, banyaknya jumlah produk juga
harus diperhitungkan. Kenapa? Ini tentu karena kalau sampai salah perhitungan, produsen akan
mengalami kerugian, bahkan, bisa bangkrut karena barangnya menumpuk sia-sia.
b. Bagaimana Cara Memproduksi Barang Tersebut(how?)
Setelah barang dan jasa sudah ditentukan jenis dan jumlahnya, maka masalah selanjutnya adalah
teknik produksinya. Dengan sumberdaya yang ada, produsen harus bisa menentukan teknik
produksi yang paling efisien untuk mereka. Berapa banyak jumlah karyawan. Teknik apa yang
digunakan. Selain itu, produsen juga harus bisa menentukan apakah akan memproduksei dengan
tenaga manusia, atau bantuan mesin.
c. Untuk Siapa Barang Tersebut Diproduksi? (for whom?)
Masalah ini menyangkut soal siapa yang memerlukan barang/jasa, dan, siapa saja yang akan ikut
menikmati hasilnya. Pada dasarnya, keuntungan dari barang dan jasa yang diproduksi bukan
hanya untuk konsumen saja. Melainkan ada pihak-pihak lain yang menerima keuntungan. Seperti
misalnya, karyawan akan menerima pendapatan, pemilik bahan baku akan mendapat upah,
pemilik modal akan menerima bunga modal, dan tentunya, produsen juga akan menerima
keuntungan dari hasil penjualan produknya. Oleh karena itu, masalah ini sangat berkaitan dengan
“siapa saja yang mendapat untung” dari diproduksinya barang dan jasa, sehingga produsen harus
bisa menyelesaikan masalah ini.
• Sistem Ekonomi
Penjelasan sistem ekonomi secara konkret bisa dibilang cukup sulit, karena beberapa ahli
cenderung memiliki penjelasan yang berbeda. Untuk mendapatkan penjelasan yang lebih detail,
berikut adalah pengertian dari beberapa ahli.
Gilarso
Sistem ekonomi adalah keseluruhan tata cara untuk mengoordinasikan perilaku masyarakat
(produsen, konsumen, pemerintah, bank dan sebagainya) dalam menjalankan kegiatan ekonomi
(produksi, distribusi, konsumsi, investasi dan sebagainya) sehingga terbentuk satu kesatuan yang
teratur dan dinamis dan kekacauan dalam bidang ekonomi dapat dihindari.
Gregory Grossman dan M. Manu
Sistem ekonomi adalah sekumpulan komponen-komponen atau unsur-unsur yang terdiri dari atas
unit-unit ekonomi serta lembaga-lembaga ekonomi yang bukan saja saling berhubungan dan
berinteraksi melainkan juga saling menopang dan memengaruhi.
McEachern
Seperangkat mekanisme dan institusi untuk menjawab pertanyaan apa, bagaimana dan untuk
siapa barang dan jasa diproduksi (what, how, dan for whom).
Dari definisi-definisi tersebut, sebenarnya dapat ditarik satu kesimpulan tentang pengertian
sistem ekonomi. Pada dasarnya, sistem ekonomi adalah suatu cara untuk mengatur dan
mengorganisir semua kegiatan ekonomi dalam anggota masyarakat, baik oleh pemerintah
maupun pihak swasta, berdasarkan prinsip tertentu, demi mencapai kemakmuran atau
kesejahteraan.
Fungsi Sistem Ekonomi
Fungsi sistem ekonomi secara umum adalah:
• Sebagai penyedia dorongan untuk berproduksi.
• Mengkoordinasi kegiatan individu dalam suatu perekonomian.
• Sebagai pengatur dalam pembagian hasil produksi di seluruh anggota masyarakat agar dapat
terlaksana seperti yang diharapkan
• Menciptakan mekanisme tertentu agar distribusi barang dan jasa berjalan dengan baik.
Macam-macam Sistem Ekonomi
pahami lebih dalam tentang ekonomi makro
1. Sistem Ekonomi Tradisional
Suatu sistem dalam organisasi kehidupan ekonomi berdasarkan kebiasaan, tradisi masyarakat
secara turun-temurun yang mengandalkan faktor produksi apa adanya. Kelebihan dari sistem
tradisional adalah adanya semangat kekeluargaan dan kejujuran dari setiap individu dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya.

Kelebihan :
• Kegiatan perekonomian berjalan atas dasar kejujuran karena tujuannya untuk pemenuhan
kebutuhan hidup bukan untuk mencari keuntungan.
• Hubungan antar individu di masyarakat masih sangat kuat dan saling tolong-menolong.
• Tidak terdapat kesenjangan ekonomi antara yang miskin dan yang kaya karena
pendapatan cenderung merata.
• Tidak terdapat inflasi, pengangguran, dan masalah lain yang terdapat pada sistem lainnya.
• Pemerintah berperan sebagai pengawas sehingga tidak terjadi monopoli oleh pihak
pemerintah.
Kekurangan :
• Tidak semua kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi dengan baik karena mengandalkan
hasil alam.
• Belum ada nilai standar dalam transaksi tukar-menukar suatu barang.
• Perkembangan dan pertumbuhan ekonomi sangat lambat.
• Kualitas barang cenderung rendah dan sulit berkembang karena tingkat persaingan
dalam pasar sangat rendah.
• Sebuah erubahan dianggap tabu sehingga pola pikir masyarakat tidak berkembang.
2. Sistem Ekonomi Komando
Sistem ekonomi terpusat adalah sistem di mana pemerintah memiliki kekuasaan yang dominan
pada pengaturan kegiatan ekonomi. Penguasaan dilakukan melalui pembatasan-pembatasan
terhadap kegiatan ekonomi yang dikerjakan oleh anggota masyarakat. Negara yang menganut
sistem terpusat antara lain: Rusia, RRC, dan negara-negara Eropa Timur (bekas negara Uni
Soviet).
Kelebihan :
• Dapat mengurangi pengangguran karena pemerintah memegang kendali penuh terhadap
semua faktor produksi.
• Tanggung jawab perekonomian pada pemerintah sehingga pemerintah akan terus
berinovasi agar ekonomi negara tetap stabil.
• Jaminan kepada masyarakat bahwa produk dan jasa yang dihasilkan sesuai dengan
kebutuhan masyarakat.
• Mudah mengendalikan harga dan pemerataan.
• Inflasi mudah dikendalikan.
• Kondisi pasar dalam negeri akan berjalan dengan lancar.
Kekurangan :
• Mobilisasi yang cepat membuat sistem ini dapat menyebabkan kurangnya kebutuhan
masyarakat karena produksi yang dihasilkan tidak selalu didasarkan atas permintaan
masyarakat.
• Penjatahan sering menjadi kebutuhan dan solusi.
• Ini akan menghambat inovasi dari masyarakat.

3. Sistem Ekonomi Liberal (Kapitalis)


Sistem ekonomi berdasarkan kebebasan seluas-luasnya bagi seluruh masyarakat dalam kegiatan
perekonomian tanpa adanya campur tangan daripada pemerintah. Landasan dari sistem
perekonomian ini bertujuan secara umum untuk mencari keuntungan pribadi tanpa adanya pihak
lain yang perlu dipertimbangkan.
Kelebihan :
• Setiap perorangan atau perusahaan memiliki kebebasan dan mempunyai hak untuk
memiliki kekayaan dan sumber daya produksi pribadi atau tidak dibatasi.
• Inisiatif dan kreativitas dapat dikembangkan.
• Tindakan selalu berdasar pada prinsip ekonomi sehingga efisiensi dan efektivitas tinggi.
• Kebebasan dalam memproduksikan produk atau jasa menyebabkan persaingan antar
produsen (perusahaan) untuk menghasilkan barang yang bermutu.
Kekurangan :
• Kebebasan pasar menyebabkan persaingan untuk merebut pasar. Hal ini menimbulkan
terbentuknya monopoli, kolusi usaha dan konglomerasi sehingga mengancam pengusaha
yang lemah.
• Mendorong semakin terlihatnya kesenjangan antara golongan ekonomi kuat dengan
ekonomi yang lemah.
• Perekonomian mudah menghadapi ketidakstabilan.
4. Sistem Ekonomi Campuran
Sistem ekonomi campuran adalah suatu sistem ekonomi yang di satu sisi pemerintah
memberikan kebebasan kepada masyarakat untuk berusaha melakukan kegiatan ekonomi, akan
tetapi di sisi lain pemerintah memiliki campur tangan dalam perekonomian dengan tujuan
menghindari penguasaan secara penuh dari segolongan masyarakat pada sumber daya ekonomi.
Kelebihan :
• Setiap hak individu akan diakui.
• Penetapan harga dalam perekonomian akan terkendali.
• Sektor ekonomi diarahkan untuk kepentingan masyarakat.
• Terdapat sebuah kebebasan dalam usaha.
• Kestabilan ekonomi terjamin.
Kekurangan :
• Beban pemerintah akan lebih berat dibandingkan dengan sektor swasta.
• Pihak swasta kurang memaksimalkan keuntungan yang seharusnya didapatkan.
• Tidak ada kejelasan mengenai batasan pengaruh pemerintah dalam kegiatan
perekonomian.
• Ketimpangan dalam persaingan bisnis dan tidak tepatnya pengelolaan sumber daya.

5. Sistem Perekonomian Indonesia


Setelah melihat jenis-jenis perekonomian dunia tersebut, tahukah kamu perekonomian mana
yang ada di Indonesia? Sistem perekonomian yang diterapkan oleh Indonesia adalah sistem
perekonomian Pancasila. Sistem pancasila dipilih untuk diterapkan di negara kita karena di
dalamnya terdapat makna demokrasi. Barang-barang yang dianggap sangat penting bagi
eksistensi negara dan dibutuhkan banyak orang tidak boleh diserahkan pada pihak swasta.
Negara dapat membuat kebijakan, mengurus, mengatur, mengelola, dan mengawasi produksi
strategis tersebut. Jika kekayaan tersebut dibiarkan begitu saja jatuh pada pihak yang salah maka
kemakmuran masyarakat dalam memanfaatkan kekayaan tersebut sulit terwujud. Ekonomi
Indonesia kini banyak ditopang oleh industri dan perdagangan, dengan fokus mayoritas di sektor
ekspor. Mungkin itu sebabnya pula sekarang Indonesia didorong untuk memasuki industri 4.0
dan banyak wirausaha yang bermunculan.
Kelebihan :
• Adanya kebebasan dalam berkreasi dan berinovasi selama tidak mengganggu
kepentingan masyarakat.
• Perekonomian nasional diutamakan untuk kemakmuran rakyat.
• Pengelolaan perekonomian berjalan secara kolektif atau bersama-sama untuk mencapai
kemakmuran bersama.
• Hak milik individual diakui oleh negara selama pemanfaatannya tidak bertentangan
dengan kepentingan umum.
Kekurangan :
• Perekonomian cenderung berjalan kurang efisien karena sistem ini mengutamakan proses
demokrasi yang membutuhkan waktu.
• Proses pengambilan keputusan ekonomi berlangsung lambat karena harus diselaraskan
dengan kepentingan bersama.
• Adanya dominasi negara dalam pengelolaan perekonomian berpotensi meredam dan
‘membunuh’ daya kreasi dan inovasi masyarakat.

Karakteristik Perekonoomian pancasila Menurut Pasal 33


• Kegiatan ekonomi merupakan kegiatan bersama (gotong royong) dengan yang
mengedepankan hubungan kekeluargaan.
• Cabang-cabang produksi yang bersifat strategis dan merupakan hajat hidup orang banyak
dikuasai oleh negara.
• Alasan pemerintah menguasai produksi barang-barang stategis baik yang ada di tanah air
Indonesia adalah semata-mata untuk kemakmuran rakyat.
• Indonesia menggunakan sistem ekonomi campuran disebut juga sistem ekonomi pancasila.
• Kegiatan ekonomi yang dilakukan juga harus memiliki prinsip berkelanjutan dan
berwawasan lingkungan.
• Pemerintah juga mengawasi kegiatan yang dilakukan oleh swasta secara umum, agar
terhindar dari praktik kecurangan seperti penipuan, praktik monopoli yang merugikan, serta
mafia perdagangan. Tujuannya, agar tercipta keadilan di tengah-tengah masyarakat.

Nilai Nilai perekonomian pancasila menurut UUD Pasal 33


1. Negara berperan dalam merencanakan, membimbing, dan mengarahkan kegiatan
perekonomian. Dengan demikian terdapat kerja sama dan saling membantu antara pemerintah,
swasta, dan masyarakat.
2. Dalam UUD 1945 pasal 33 ayat 1 yang berbunyi, “ Perekonomian disusun atas usaha bersama
berdasar atas asas kekeluargaan", di sini secara jelas nampak bahwa Indonesia menjadikan asas
kekeluargaan sebagai fondasi dasar perekonomiannya.
3. Nilai-nilai moral yang lain yaitu kebersamaan, kerjasama, gotong royong, keadilan dan nilai-
nilai manusia didasari pada asas kekeluargaan. Karena nilai-nilai moral itu muncul karena
adanya asas kekeluargaan.
Kegiatan Ekonomi – Kegiatan Produksi, Distribusi, dan Konsumsi
Kegiatan ekonomi adalah kegiatan yang mendukung sektor ekonomi, yaitu meliputi kegiatan
produksi oleh produsen, kegiatan distribusi oleh distributor, dan kegiatan konsumsi oleh
konsumen.
Dengan melakukan transaksi jual beli, artinya kita telah melakukan aktivitas ekonomi yang
paling sederhana.
Secara ringkas, kegiatan ekonomi adalah sebagai kegiatan yang dilakukan manusia untuk
mencukupi kebutuhan hidupnya dengan memakai prinsip-prinsip ekonomi. Prinsip yang
dimaksud meliputi kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi.
Selain untuk memenuhi kebutuhan, kegiatan yang dilakukan di bidang ekonomi juga bertujuan
untuk memilah kualitas produk yang dibutuhkan, memilah kebutuhan yang diprioritaskan, dan
sebagai pertimbangan untung dan rugi.
Pada umumnya, kegiatan ini meliputi kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi. Oleh karena
itu, simak penjelaskan berikut baik-baik.
Kegiatan yang bertujuan untuk menciptakan produk berupa barang dan jasa disebut kegiatan
produksi. Selain menciptakan sebuah produk, kegiatan produksi juga termasuk menambah nilai
guna produk tersebut.
Misalnya, lemari yang diciptakan tukang kayu merupakan kegiatan produksi, sedangkan penerbit
buku berupaya melakukan kegiatan produksi dengan menambah nilai guna kertas yang dipakai.
• Produsen merupakan istilah dalam kegiatan ekonomi yang menunjukkan pelaku kegiatan
produksi.
Produsen dapat berupa perorangan, perusahaan, dan badan usaha yang melakukan kegiatan
produksi. Sedangkan produk yang dihasilkan, baik barang atau jasa akan didistribusikan ke
konsumen agar dapat memenuhi kebutuhan mereka. Lantas, produsen akan mendapat
keuntungan.
Lalu, demi menghasilkan suatu produk, dibutuhkan proses produksi, yakni input atau bahan baku
dari barang mentah dan barang setengah jadi untuk menghasilkan output berupa barang setengah
jadi atau barang jadi. Berhasil atau tidaknya proses produksi dipengaruhi oleh Sumber Daya
Alam (SDA), Sumber Daya Manusia (SDM), modal, dan kemampuan wirausaha.
Sedangkan, berdasarkan pengelolaan sumber daya produksi, kegiatan produksi dibedakan
menjadi bidang usaha ekstraktif yang mengambil bahan dari alam tanpa melalui pengolahan,
bidang usaha agraris yang membutuhkan pengolahan lahan, dan bidang usaha industri yang
mengolah barang-barang mentah hingga barang setengah jadi. Semua bertujuan menghasilkan
produk yang dibutuhkan.
• Produsen Sebagai Pelaku Kegiatan Distribusi
Distributor merupakan orang yang melakukan kegiatan distribusi. Tujuannya agar produk dari
produsen dapat sampai ke konsumen yang membutuhkan.
Kegiatan distribusi juga bukan kegiatan tunggal, melainkan kegiatan gabungan yang meliputi
pengangkutan, pengemasan, grosir, pembelian dari produsen, penyimpanan, standarisasi mutu,
dan lain-lain.
Salah satu contoh kegiatan distribusi adalah semen yang didistribusikan ke Kepulauan Seribu.
Hal ini disebabkan karena wilayah ini tidak memiliki pabrik semen sama sekali. Distributor
bertanggung jawab membawa produk ke lokasi tertentu sesuai rentang waktu yang ditentukan.
Dengan adanya distributor, harga semen tidak melonjak terlalu tinggi akibat biaya transportasi.
kegiatan konsumen
• Konsumen Sebagai Pelaku Kegiatan Konsumsi
Konsumsi merupakan kegiatan ekonomi yang bertujuan untuk menghabiskan atau bahkan
mengurangi nilai guna suatu produk, baik barang atau jasa, demi memenuhi kebutuhan.
Pelaku kegiatan ini disebut sebagai konsumen. Dalam kegiatan konsumsi, setidaknya terdapat
tiga pelaku utama, yakni rumah tangga, pemerintah, dan industri.
Sebaiknya pertimbangkan beberapa hal dalam melakukan kegiatan konsumsi, seperti
memprioritaskan kebutuhan pokok, menyesuaikan biaya konsumsi sesuai pendapatan, dan tidak
melakukan kegiatan konsumtif
Jangan sampai pengeluaran lebih besar daripada pemasukan sehingga aktivitas ekonomi tidak
berjalan semestinya.
Teori Hukum Permintaan dan Penawaran
Hukum Permintaan
Merupakan kaidah yang menjelaskan hubungan negatif antara tingkat harga dengan jumlah
barang atau jasa yang diminta. Dalam konteks ekonomi, jika harga naik maka secara otomatis
jumlah barang atau jasa akan menurun. Sementara ini bila harga turun, maka permintaan akan
meningkat.
Bunyi hukum di atas berlaku asumsi cateris paribus, yang memiliki makna hukum permintaan
tersebut berlaku jika faktor-faktor selain harga tida ada perubahan. Beberapa faktor yang yang
mempengaruhi:
Terkait dengan jumlah produsen.
Jika penjual tidak khawatir terhadap kenaikan harga yang terjadi
Jika penjual tidak memerlukan harga tunai.
Adanya teknologi yang digunakan untuk memproduksi bersifat tetap.
Namun hukum permintaan ini tidak akan berlaku lagi terhadap perubahan tertentu seperti
menjelang hari raya, dimana baik harga maupun keinginan masyarakat sama-sama tinggi.
Hukum Penawaran
Selalu berkaitan dengan jumlah barang dengan tingkat harga. “Semakin tingi harga, maka akan
banyak jumlah barang yang meningkat maupun yang akan ditawarkan. Sebaliknya, jika
menurunnya tingkat harga, akan semakin juga sedikit jumlah barang yang akan bersedia
ditawarkan.”
Hukum penawaran ini juga berlaku jika ada faktor-faktor lain yang memperngaruhinya, namun
apabila faktor-faktor lain yang banyak memengaruhi penawaran tidak akan berubah .
• Jumlah barang dan harga yang saling keterkaitan.
• Jika harga barang pengganti meningkat
• Biaya produksi yang sehubungan dengan biaya yang digunakan dalam proses produksi.
• Kemajuan teknologi yang mempengaruhi besar kecilnya barang yang ditawarkan.
• Pajak yang ditetapkan untuk sebuah produk, dan mempengaruhi tinggi rendahnya harga.
• Perkiraan harga pada masa mendatang yang nantinya akan mempengaruhi besar kecil
jumlah penawaran.
Hukum Dasar Permintaan dan Penawaran
• Apabila terjadi permintaan yang melonjak namun penawaran tetap, maka akan mengarah
pada keseimbangan harga dan kuantitas yang meningkat.
• Jika permintaan menurun namun penawaran tetap, maka akan mengarah pada harga
keseimbangan dan kuantitas yang lebih rendah.
• Jika persediaan barang atau jasa meningkat, tapi permintaan tetap, maka akan mengarah
pada harga keseimbangan yang lebih rendah dan kuantitas yang lebih tinggi.
• Jika pasokan menurun dan permintaan tetap, maka akn mengarah pada harga
keseimbangan yang lebih tinggi dan kuantitas yang lebih rendah.
Jenis-Jenis Penawaran & Permintaan
Jenis-Jenis Permintaan
Permintaan terbagi atas beberapa bagian, seperti yang akan diulas dalam rangkuman ini:
• Permintaan yang berdasarkan dengan daya beli konsumen
• Permintaan Efektif : Meruapakan permintaan yang diikuti dengan daya beli sehingga
terjadi transaksi.
• Permintaan Potensial : Terjadi jika ada permintaan dengan daya beli, namun belum ada
transaksi.
• Permintaan Absolut: Merupakan permintaan yang tidak diiringi dengan daya beli.
• Permintaan Berdasarkan Jumlahnya
• Permintaan Individu: Saat individu melakukan permintaan individu terhadap barang atau
jasa tertentu.
• Permintaan Pasar: Merupakan total penjumlahan dari permintaan-permintaan individu
terhadap barang atau jasa dalam kurun waktu yang sama.
Jenis-Jenis Penawaran
Penawaran marginal: dimana penjual mampu memberikan harga yang sama dengan harga pasar.
Penawaran Sub Marginal : Merupakan penawaran yang dilakukan saat mampu menjual berada
di bawah harga pasar.
Penawaran Super Marginal: Terjadi saat penawaran yang dilakukan penjual memiliki harga lebih
tinggi dari pasar.
Penawaran Pasar: Penawaran yang dilakukan oleh para penjual yang menawarkan barang atau
jasa.
Penawaran Individu: Jika dilakukan oleh perseorangan atau individu tertentu.
Fungsi dan Rumus Penawaran & Permintaan
Baca juga: Apa Itu Faktur Penjualan?
Fungsi permintaan
Menunjukan hubungan antara jumlah barang dengan harga terkait, sekaligus faktor-faktor yang
mempengaruhinya. Merupakan kajian matematis yang bertujuan untuk menganalisa perilaku
konsumen terhadap suatu harga. Hubungan antara harga dan permintaan jumlah barang selalu
terbalik sehingga gradien akan negatif.
Bentuk umum fungsi permintaan dengan dua variabel:
Qd = a – bPd atau Pd = -1/b ( -a + Qd)
Keterangan:
Q : jumlah barang yang ditawarkan
P : harga barang per unit
a : angka konstanta (berupa angka)
b : gradien atau kemiringan (yang ada hurufnya)
Fungsi Penawaran
Bertujuan untuk menunjukan antara harga dan kuantitas barang yang ditawarkan. Jika harga
barang naik, maka jumlah penawarannya bertambah. Namun apabila harga barang turun, maka
jumlah penawarannya ikut berkurang.
Sehingga hubungan antara harga dan kuantitas barang adalah positif atau berbanding lurus.
Bentuk umum fungsi penawaran
Qs = a + bPs
Keterangan:
Q : jumlah barang yang ditawarkan
P : harga barang per unit
a : angka konstanta (berupa angka)
b : gradien atau kemiringan (yang ada hurufnya)
a. nilai a boleh positif atau negatif (+ / – )
b. nilai b harus positif (+)
Pengertian Pasar
Secara sederhana pasar ialah sebagai tempat bertemunya antara pembeli dan penjual. Pengertian
tersebut, ternyata bersifat tradisional sebab dengan kemajuan teknologi dan informasi, pembelian
dan penjualan barang tidak harus bertemu secara langsung pada suatn tempat, tetapi pembeli
dapat memesan barang melalui telepon, surat, atau internet.
Pasar ialah sebagai situasi ketika permintaan (pembeli) dan penawaran (penjual) bertemu untuk
melakukan transaksi. Barang yang diperjualbelilcan merupakan barang dan jasa hasil produksi,
atau berupa faktor-faktor produksi. Misalnya, pasar tenaga keija dan pasar modal.
Pengertian Pasar Menurut Para Ahli
Berikut dibawah ini terdapat beberapa pengertian pasar menurut para ahli, antara lain:
1. Menurut William J.Stanton
Pasar adalah sekumpulan orang yang memiliki keinginan untuk puas, uang yang digunakan
untuk berbelanja, serta memiliki kemauan untuk membelanjakan uang tersebut.
2. Menurut Wikipedia
Pasar adalah institusi, sistem, hubungan sosial, prosedur, serta infrastruktur di mana terdapat
usaha untuk menjual barang, tenaga kerja serta jasa untuk sekumpulan orang dengan imbalan
uang.
3. Menurut Kotler dan Amstrong
Pasar adalah seperangkat pembeli aktual dan juga potensial dari suatu produk atau jasa.
4. Menurut KBBI
Pasar adalah tempat sekumpulan orang melakukan transaksi jual-beli. Merupakan sebuah tempat
untuk jual beli yang diadakan oleh sebuah organisasi atau perkumpulan dan sebagainya dengan
maksud untuk dapat mencari derma.
5. Menurut Handri Ma’aruf
Pasar adalah sekumpulan orang yang berusaha untuk mendapatkan jasa atau barang serta
mempunyai kemampuan untuk membeli barang tersebut.
Fungsi Pasar
Berikut dibawah ini terdapat beberapa fungsi pasar, antara lain:
• Sebagai Distribusi Produk
• Sebagai Penetapan Harga atau Nilai
• Sebagai Promosi
• Sebagai Penyerapan Tenaga Kerja
• Sebagai Menyediakan Barang dan Jasa Guna Masa Mendatang
Peran Pasar dalam Perekonomian
Keberadaan pasar mempunyai fungsi yang penting. Bagi konsumen, adanya pasar akan
mempermudah dalam memperoleh barang dan jasa kebutuhan sehari-hari. Adapun bagi
produsen, pasar menjadi tempat untuk mempermudah proses penyaluran barang hasil produksi.
Secara umum, terdapat beberapa peran dalam perokonomian, antara lain:
Pasar Sebagai Sarana Distribusi
Pasar sebagai sarana distribusi, berfungsi memperlancar proses penyaluran barang atau jasa dari
produsen kepada konsumen. Dengan adanya pasar, produsen dapat berhubungan dengan
konsumen, baik secara langsung maUpun tidak langsung untuk menawarkan hasil produksinya.
Pasar Sebagai Pembentuk Harga
Pasar merupakan tempat pertemuan antara penjual dan pembeli untuk ber-transaksi. Interaksi
antam pembeli dan penjual di pasar akan mendorong ter-bentuknya harga. Dengan demikian,
pasar berfungsi sebagai pembentuk harga.
Pasar Sebagai Sarana Promosi
Pasar sebagai sarana promosi artinya pasar menjadi tempat untuk memperkenalkan dan
menginformasikan suatu barang/jasa tentang manfaat, keunggulan, dan kekhasannya pada
konsumen. Promosi dilakukan untuk menarilc minat pembeli terhadap barang atau jasa yang
diperkenalkan. Biasanya produsen yang menawarkan barang dengan harga murah dan
kualitasnya bagus alcan menjadi pilihan konsumen.
Jenis-Jenis Pasar
Berikut ini terdapat beberapa jenis-jenis pasar, antara lain:
1. Berdasarkan Waktu
Berdasarkan waktu, terdapat beberapa jenis pada bagian ini, yakni sebagai berikut:
Pasar Harian
Pasar harian ialah pasar yang mempertemukan penjual atau penawaran dan pembeli atau
permintaan setiap hari. Produk yang diperjualbelikan diantaranya kebutuhan sehari-hari, baik
barang konsumsi maupun bahan-bahan produksi.
Pasar Mingguan
Pasar mingguan ialah pasar yang mempertemukan penjual atau penawaran dan pembeli atau
permintaan seminggu sekali. Pasar ini biasanya terjadi di daerah-daerah pedesaan yang jumlali
penduduknya belum terlalu padat, sehingga kegiatan interaksi dan jumlah kebutuhan mereka
belum seperti di daerah yang padat penduduknya.
Pasar Bulanan
Pasar bulanan ialah pasar yang mempertemukan penjual atau penawaran dan pembeli atau
permintaan sebulan sekali. Mereka yang datang di pasar ini biasanya adalah para pembeli yang
akan membeli barang untuk dijual kembali seperti pasar ternak sapi dan sebagainya. Demikian
juga dari penjual, umumnya yang datang ke pasar ini adalah para piedagang barang tertentu.
Pasar Tahunan
Pasar tahunan ialah pasar yang mempertemukan penjual atau penawaran dan pembeli atau
permintaan setahun sekali dalam rangka *nemperingati peristiwa tertentu. Misalnya Pekan Raya
Jakarta {Jakarta Fair) yang dilaksanakan dalam rangka memperingati hari ulang tahun Kota
Jakarta.
2. Berdasarkan Nyata dan Tidak Nyatanya
Berdasarkan nyata dan tidak nyatanya, terdapat beberapa jenis pada bagian ini, yakni sebagai
berikut:
Pasar Abstrak
Pasar abstrak ialah pasar yang mempertemukan penjual atau penawaran dan pembeli atau
permintaan dengan tidak menghadirkan barang yang diperjualbelikan, melainkan hanya contoh-
contoh dari barang tersebut. Seperti pasar valuta asing dan pasar modal.
Pasar Konkret
Pasar Konkret ialah pasar yang mempertemukan penjual atau penawaran dan pembeli atau
permintaan dengan secara langsung menghadirkan barang yang akan diperjualbelikan sehingga
ketika terjadi proses transaksi, barang dapat langsung diserah terimakan.
3. Berdasarkan Jenis Barang
Berdasarkan jenis barang, terdapat beberapa jenis pada bagian ini, yakni sebagai berikut:
Pasar Barang Konsumsi atau Pasar Output
Pasar barang konsumsi atau pasar output ialah pasar yang memperjualbelikan barang-barang
kosumsi, seperti barang-barang kebutuhan pokok, elektronik, telepon seluler, dan sebagainya.
Pasar Faktor Produksi atau Pasar Input
Pasar faktor produksi atau pasar input ialah pasar yang memperjualbelikan faktor produksi
seperti sumber daya alam, tenaga kerja, modal dan kewirausahaan.
4. Berdasarkan Jangkauan Distribusinya
Berdasarkan jangkauan distribusinya, terdapat beberapa jenis pada bagian ini, yakni sebagai
berikut:
Pasar Lokal
Pasar Lokal atau pasar tradisional ialah pasar yag jangkauan distribusinya hanya meliputi daerah
sekitar pasar itu berada. Barang-barang yang diperjualbelikan merupakan kebutuhan masyarakat
sekitar pasar tersebut, misalnya sayur-sayuran, ikan, beras, dan kebutuhan sehari-hari lainnya.
Pasar Daerah
Pasar daerah ialah pasar yang mempertemukan pedagang-pedagang menengah yang melayani
pedagang kecil atau pedagang eceran. Barang-barang yang diperjualbelikan merupakan barang-
barang konsumsi hasil industri seperti sabun, teh, kopi, pakaian, dan sebagainya.
Pasar Nasional
Pasar nasional ialah pasar yang memperdagangkan barang-barang yang dibutuhkan konsumen di
seluruh wilayah suatu Negara. Barang yang diperdagangkan berupa barang konsumsi seperti
kendaraan bermotor, barang produksi seperti onderdil mobil, surat berharga seperti saham dan
obligasi dan valuta asing seperti dollar Amerika.
Pasar Internasional
Pasar internasional ialah pasar yang memperdagangkan barang-barang yang konsumennya
meliputi dunia internasinal. Kegiatan jual beli dilakukan melalui kegiatan impor dan ekspor
seperti ekspor tekstil, impor mobil, dan sebagainya.
5. Berdasarkan Strukturnya
Berdasarkan strukturnya, terdapat beberapa jenis pada bagian ini, yakni sebagai berikut:
Pasar Persaingan Sempurna
• Pasar Persaingan Sempurna adalah pasar yang memiliki karaktersitik sebagai berikut:
• Homogenitas Produk (Homogeneous Product), ialah produk yang diperjualbelikan
homogen atau sejenis.
• Pengetahuan Sempurna (Perfect Knowledge), ialah pengetahuan konsumen dan produsen
sempurna tentang produk dan harga sehingga tidak ad a satu orang produsen dan
konsumen pun yang bisa menentukan harga, harga ditentukan oleh kekuatan permintaan
dan penawaran yang berinteraksi secara alami di pasar.
• Output Perusahaan Belatif Kecil (Small Relativity Output), ialah jumlah barang di pasar
sangat banyak sehingga output perusahaan hanya bagian kecil dari output yang ada di
pasar.
• Perusahaan Menerima Harga yang Ditentukan Pasar {Price Taker), ialah harga ditentukan
oleh mekanisme pasar, hasil interaksi secara alamiah antara permintaan dan penawaran.
• Keleluasaan Keluar Masuk Pasar {Free Entry and Exit), ialah terdapat kebebasan bagi
penjual dan pembeli untuk keluar masuk pasar tanpa hambatan masuk atau hambatan
keluar.
Pasar Persaingan Tidak Sempurna
Pasar persaingan tidak sempurna ialah pasar yang memiliki karakteristik kebalikan dari pasar
persaingan sempurna. Pada pasar ini, penjual bisa menentukan harga dan jumlah barang sehingga
diperoleh keuntungan yang maksimal, barang-barang yang diperjualbelikan terdiferensiasi yaitu
untuk jenis yang sama memiliki berbagai variasi atau ragam corak dan bentuk, sehingga
konsumen dapat membedakan dan melakukan pilihan secara bebas. Barang-barang yang
terdiferensiasi tersebut dapat dibedakan melalui kualitas.wama, bentuk,ukuran,merek, aroma,
pelayanan dan sebagainya.
6. Berdasarkan Jumlah Penjual
Berdasarkan jumlah penjual, terdapat beberapa jenis pada bagian ini, yakni sebagai berikut:
Pasar Persaingan Sempurna
Pasar persaingan sempurna ialah pasar yang jumlah penjualnya banyak dengan produk yang
homogen atau sama persis. Seperti pasar bunga, pasar tahu tempe dan lain-lain.
Pasar Monopoli
Pasar monopoli ialah pasar yang penjualnya hanya satu orang sehingga tidak ada persaingan
sama sekali. Seperti pasar listrik yang dimonopoli PLN, bahan bakar minyak yang dimopoli
Pertamina.
Pasar Oligopoli
Pasar oligopoli ialah pasar yang penjualnya beberapa, antara 2 sampai 15 produsen. Barang yang
diperjualbelikan bisa barang homogen maupun barang yang terdiferensiasi. Seperti indutri mobil,
sepeda motor, televisi, pasta gigi dan sebagainya.
Pasar Persaingan Monopolistik
Pasar persaingan monopolistik ialah pasar yang penjualnya banyak tetapi lebih sedikit dibanding
dengan pasar persaingan sempurna dan barang yang diperjualbelikan bersifat terdiferensiasi.
Seperti pasar industri sepatu dan pakaian.
Kegunaan Pasar Bagi Aktivitas Ekonomi Masyarakat
Berikut ini terdapat beberapa kegunaan pasar bagi aktivitas ekonomi masyarakat, antara lain:
Menyalurkan barang yang dihasilkan oleh produsen. Pasar Kongkrit akan mendistribusikan hasil
produksi para produsen ke konsumen. Di pasar kongkrit produsen menawarkan barang dan
konsumen akan membeli barang sesuai dengan tingkat pendapatan dan kebutuhannya.
Sebagai tempat transaksi jual beli barang maupun jasa yang dihasilkan oleh masyarakat.
Membantu menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat.
Membantu meningkatkan pendapatan masyarakat
Otoritas jasa keuangan.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) adalah lembaga yang independen dan bebas dari campur tangan
pihak lain, yang mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan, pengawasan,
pemeriksaan, dan penyidikan. OJK ini dibentuk untuk mendukung kepentingan sektor jasa
keuangan secara menyeluruh sehingga meningkatkan daya saing perekonomian Indonesia lho.
UU Nomor 21 Tahun 2011 mengenai fungsi OJK
Squad, OJK ini dibentuk berlandaskan prinsip-prinsip tata kelola yang baik, meliputi
independensi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, transparansi, dan kewajaran. Seperti yang
dapat telihat dari definisinya, fungsi utama OJK adalah menyelenggarakan sistem pengaturan
dan pengawasan yang terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan di sektor jasa keuangan. .
Misi dari OJK (Otoritas Jasa Keuangan)
Sama seperti lembaga lainnya, OJK-pun memiliki wewenangnya sesuai dengan Undang-Undang
Otoritas Jasa Keuangan mengelompokkan menjadi 4 aspek meliputi:
1. Pengaturan dan pengawasan mengenai kelembagaan bank:
a. Perizinan pendirian bank, pembukaan kantor bank, anggaran dasar, rencana kerja,
kepemilikan, kepengurusan dan sumber daya manusia, merger, konsolidasi dan akuisisi bank,
pencabutan izin usaha bank.
b. Kegiatan usaha bank: sumber dana, penyediaan dana, produk hibridasi, dan aktivitas dibidang
jasa.
2. Pengaturan dan pengawasan mengenai kesehatan bank:
a. Likuiditas, rentabilitas, solvabilitas, kualitas asset, rasio kecukupan, modal minimum, batas
maksimum pemberian kredit, rasio peminjaman terhadap simpanan, dan cadanga bank.
b. Laporan bank terkait dengan kesehatan dan kinerja bank.
c. Sistem informasi debitur.
d. Pengujian kredit.
e. Standar akuntansi bank.
3. Pengaturan dan pengawasan mengenai aspek kehati-hatian bank: manajemen resiko, tata
kelola bank, prinsip mengenal nasabah.
4. Pemeriksaan bank.
Pasar modal
• Otoritas Jasa Keuangan
Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka
panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi), ekuiti (saham), reksa dana,
instrumen derivatif maupun instrumen lainnya. Pasar modal merupakan sarana pendanaan bagi
perusahaan maupun institusi lain (misalnya pemerintah), dan sebagai sarana bagi kegiatan
berinvestasi. Dengan demikian, pasar modal memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana
kegiatan jual beli dan kegiatan terkait lainnya.
• Indonesia Stock Exchange
Pasar modal merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penawaran umum dan perdagangan
efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan
profesi yang berkaitan dengan efek. Pasar Modal menyediakan berbagai alternatif bagi para
investor selain alternatif investasi lainnya, seperti: menabung di bank, membeli emas, asuransi,
tanah dan bangunan, dan sebagainya. Pasar Modal bertindak sebagai penghubung.
• Wikipedia
Pasar modal adalah pasar yang beroperasi secara terorganisir dimana terdapat aktivitas
perdagangan surat-surat berharga seperti saham, ekuitas, surat pengakuan hutang, obligasi, dan
surat berharga lainnya yang diterbitkan oleh pemerintah maupun perusahaan swasta dengan
memanfaatkan jasa perantara, komisioner, dan underwriter.
Pelaku Pasar Modal
Para pemain utama yang terlibat di pasar modal dan lembaga penunjang yang terlibat langsung
dalam proses transaksi antara pemain utama sebagai berikut:
• Emiten, perusahaan yang melakukan emisi, baik yang berupa saham ataupun obligasi.
• Investor, pemodal yang akan membeli atau menanamkan modalnya di perusahaan yang
melakukan emisi.
• Penjamin Emisi (underwriter), lembaga yang menjamin terjualnya saham/obligasi sampai
batas waktu tertentu dan dapat memperoleh dana yang diinginkan emiten.
• Agen Penjualan, pihak yang menjual efek dari perusahaan yang akan "Go Public" tanpa
kontrak dengan emiten yang bersangkutan.
• Pialang (broker), perantara antara si penjual (emiten) dengan si pembeli (investor) dalam
jual beli efek.
Lembaga dan Struktur Pasar Modal di Indonesia
Ada beberapa lembaga dan struktur pasar modal yang ada di Indonesia. Berikut lembaga-
lembaga pasar modal di Indonesia:.
• Pasar yang merupakan sarana bagi perusahaan dan pemerintah untuk memperoleh dana
jangka panjang dengan cara menjual saham atau obligasi (capital market).
• Otoritas Jasa Keuangan, yang menggantikan fungsi Badan Pengawas Pasar Modal
sebagai pengawas seluruh aktivitas yang terjadi di pasar modal.
• Bursa Efek, saat ini ada dua: Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya namun sejak
akhir 2007 Bursa Efek Surabaya melebur ke Bursa Efek Jakarta sehingga menjadi Bursa
Efek Indonesia
Perusahaan Efek
• Lembaga Kliring dan Penjaminan, saat ini dilakukan oleh PT. Kliring Penjaminan Efek
Indonesia (PT. KPEI)
• Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, saat ini dilakukan oleh PT. Kustodian Sentral
Efek Indonesia (PT. KSEI)
Asuransi
Pada dasarnya, asuransi dibagi pada tiga kategori besar yaitu asuransi jiwa, asuransi kejiwaan,
dan asuransi kehilangan. Namun pembagian tersebut masih umum, ada pembagian jenis-jenis
asuransi turunan dari tiga jenis asuransi tersebut.
Menurut UU No. 2 Tahun 1992, asuransi adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dimana
pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima premi asuransi,
untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan
keuntungan yang diharapkan atau tanggung jawab pihak hukum ketiga yang mungkin akan
diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau memberikan suatu
pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.
Secara umum, asuransi adalah suatu perjanjian antara tertanggung (nasabah) dengan penanggung
(perusahaan asuransi). Pihak perusahaan asuransi bersedia menanggung sejumlah kerugian yang
mungkin akan timbul dimasa mendatang.
Istilah asuransi menggambarkan setiap tindakan untuk perlindungan terhadap risiko. Pengguna
asuransi diberikan kewajiban untuk membayarkan uang dalam jumlah tertentu yang disebut
dengan premi, yang dibayarkan kepada perusahaan asuransi.
Adapun tujuan asuransi yang lainnya adalah sebagai berikut :
• Memberikan jaminan perlindungan dari risiko-risiko kerugian yang dialami satu pihak.
• Sebagai pemerataan biaya, yaitu cukup hanya dengan mengeluarkan biaya pada jumlah
tertentu dan tidak perlu mengganti sendiri kerugian yang terjadi dengan jumlah tidak
tertentu dan tidak pasti.
• Meningkatkan efisiensi, karena tidak perlu secara khusus mengadakan pengawasan dan
pengamanan untuk memberikan perlindungan yang menghabiskan banyak waktu, tenaga
dan biaya.
• Sebagai tabungan, karena jumlah yang dibayar kepada perusahaan asuransi akan
dikembalikan kembali dalam jumlah yang lebih besar dari sebelumnya. (hal ini khusus
terjadi pada asuransi jiwa).
• Dasar dari pihak bank untuk memberikan kredit, karena bank sendiri memerlukan
jaminan atau perlindungan atas uang yang diberikan kepada peminjam uang.
• Menutup loss of earning power seseorang atau suatu badan usaha pada saat ia tidak
bekerja ataupun tidak berfungsi.
• Untuk mengalih risiko yang semula ada pada pihak pemilik kepada pihak asuransi yang
siap menerima risiko tersebut.
• Untuk memberi ganti atas kerugian kepada pihak yang bersangkutan dan mendapatkan
keuntungan disamping memberikan beberapa jaminan kepada para peserta asuransi.
Fungsi Asuransi
Disamping sebagai bentuk pengendalian suatu risiko yang terjadi, asuransi juga memiliki
beberapa fungsi lainnya, yaitu sebagai berikut :
• Penghimpun dana
Tugas perusahaan asuransi salah satunya adalah menghimpun dana yang masuk. Pengelolaan
bisnis yang baik menghendaki dana-dana yang telah masuk tersebut diinvestasikan, supaya dana
tersebut lebih produktif.
Kegiatan investasi yang dilakukan oleh perusahaan asuransi selain menunjang pembangunan
nasional, juga dapat menekan biaya asuransi, dimana dengan adanya laba atau profit yang
diperoleh melalui investasi dana, maka unsur presentasi laba yang diperhitungkan dalam
penetapan premi dapat dikurangi.
• Bantuan untuk perusahaan bisnis
Asuransi mendorong berdirinya suatu usaha, seorang investor yang berencana menanamkan
modal dalam usaha tertentu, ada kemungkinan untuk membatalkan rencana tersebut, karena tidak
ingin memikul risiko jika terjadi bencana.
Dengan adanya asuransi, seorang pengusaha akan terhindar dari rasa cemas jika terjadi risiko,
sehingga lebih dapat fokus terhadap effisiensi usahanya tersebut.
Jadi jika seseorang membayar premi dengan jumlah yang kecil, ia dapat memanfaatkan modal
tersebut yang seharusnya untuk dana kerugian, dengan demikian ia dapat memperluas dan
memperbaiki usahanya dan apabila jika risiko tersebut terjadi, kontinuitas usahanya akan lebih
terjamin.
• Pengurangan resiko
Adanya rekomendasi yang diberikan oleh perusahaan asuransi setelah diadakan suatu survey
risiko kepada tertanggung melalui surveyor untuk memperbaiki suatu risiko dengan sistem suku
premi yang berlaku. Misalnya dengan pembebanan risiko sendiri , discount, penelitian dan
publikasi tentang cara dan sebab kerugian, dengan usaha atau tindakan tertentu.
Oleh sebab itu, perusahaan asuransi memberikan sumbangan yang penting bagi perkonomian
dengan cara bagaimana meminimalisir kemungkinan terjadinya suatu risiko.
• Penyebaran kerugian secara merata
Dengan adanya penyebaran kerugian secara merata dapat diartikan bahwa besarnya iuran atau
kontribusi yang dibayar oleh pihak tertanggung untuk dana premi adalah seimbang dengan suatu
risiko yang dialihkannya.
Jenis-jenis Asuransi
Adapun jenis-jenis asuransi adalah sebagai berikut :
Asuransi kesehatan
Asuransi kesehatan adalah sebuah asuransi yang memberikan penanggungan terhadap masalah
kesehatan yang diakibatkan oleh suatu penyakit atau kecelakaan.
Asuransi jiwa
Asuransi jiwa adalah sebuah asuransi yang memberi jaminan atas kematian seseorang yang
tertanggung dengan memberikan keuntungan finansial.
Asuransi kendaraan
Asuransi kendaraan adalah jenis asuransi yang memberikan layanan asuransi kepada kendaraan
yang mengalami kehilangan, kerusakan, dan sebagainya.
Asuransi pendidikan
Asuransi pendidikan adalah asuransi yang menjamin kehidupan pendidikan yang baik. Misalnya
Prudential dan BNI Life Insurance.
Asuransi bisnis
Asuransi bisnis adalah asuransi yang menjamin terhadap perusahaan dalam kegiatan bisnis
meliputi kerugian dalam jumlah yang cukup besar, kerusakan, dan kehilangan.
Asuransi kepemilikan rumah dan properti
Asuransi kepemilikan rumah dan properti adalah asuransi yang memberikan pelayanan terhadap
pemilik rumah dari suatu risiko seperti kerusakan tempat tinggal maupun kerusakan barang-
barang pribadi.
Dana pensiun
· PENGERTIAN DANA PENSIUN MENURUT BEBERAPA AHLI
a. PSAK no 18 ttg akuntansi dana pensiun
Dana pensiun adalah badan hukum yg mngelola dan menjalankan progam yg menjanjikan
manfaat dana pensiun.
b. Ensiklopedia BI
Badan hukum yg mngelola dan menjalankan program yg memasok atau memenuhi janji manfaat
pensiun
c. Abdul kadir muhammad dan rita muniarti
Dana yg secara khusus dihimpun dg tujuan untuk memberikan manfaat kepada peserta ketika
mencapai usia pensiun, mengalami cacat atau meninggal dunia
d. Wahab
Badan hukum yg mngelola dan menjalankan progam yg menjanjikan pembayaran berkala
kepada peserta pada saat mencapai usia pensiun atau pada saat lain, dg cara yg ditetapkan dalam
peraturan dana pensiun
e. Menurut Kasmir
Perusahaan yg memungut dana dana karyawan dari suatu perusahaan dan memberikan
pendapatan kepada peserta pensiun sesuai perjanjian
· LANDASAN HUKUM OPERASIONAL PERUSAHAAN DANA PENSIUN
a. UU No.11 th 1992 ttg dana pensiun
b. UU No. 7 th 1983 ttg pph pasal 4 ayat 3, dan KEP. MENKEU No. 250/KMK/011/1985
tanggal 6 maret 1985 ttg perlakuan khusus bahwa dana pensiun tidak dikenakan pajak
c. UU No. 3 th 1992 bahwa perusahaan dana pensiun dalam pengawasan Depart keuangan.
d. KEPPRES No. 8 th 1997 ttg taspen (tabungan pensiun) PNS dibawah depart keuangan
e. KEPPRES No. 8 th 1977 ttg ASABRI dibawah depart pertahanan
· FUNGSI PENYELENGGARAAN PERUSAHAAN DANA PENSIUN
1. Fungsi sebagai dana asuransi:
a. Fungsi primer asuransi
1) Pengalihan resiko : sebagai sarana atau mekanisme pengalihan kemungkinan resiko.
2) Penghimpun dana : sebagai penghimpun dana dari masyarakat (pemegang polis) yg akan
dibayar kepada yg mengalami musibah
3) Premi seimbang : pembayaran yg dilakukan oleh masing” tertanggung adalah seimbang
dan wajar dibandingkan dg resiko yg dialihkan kpd penanggung besar kecilnya premi yg harus
dibayar tertanggung
b. Fungsi sekunder asuransi :
1) Ekspor terselubung (invisible export) : sbg penjualan terselubung komoditas atau barang”
tdk nyata ke luar negeri
2) Perangsang pertumbuhan ekonomi (stimulus ekonomi) : untuk merangsang pertumbuhan
usaha, mencegah kerugian, pengendalian kerugian, memiliki manfaat sosial dan sbg tabungan
3) Sarana tabungan investasi
4) Sarana pencegah dan pengendalian kerugian
c. Tujuan asuransi
1) Memberikan jamina perlindungan dari resiko” yg diderita satu pihak
2) Meningkatkan efisiensi karena tdk perlu secara khusus mengadakan pengamanan dan
pengawasan yg memakan banyak tenaga, waktu, dan biaya
3) Pemerataan biaya, yaitu mengeluarkan biaya dg jumlah tertentu dan tdk perlu mngganti
atau mmbayar sendiri
2. Fungsi sebagai dana tabungan
3. Fungsi sebagai dana pensiun : himpunan iuran peserta dan pemberi kerja akan dikelola
• JENIS JENIS PERUSAHAAN / LEMBAGA PENGELOLA DANA PENSIUN
1. Dana pensiun pemberi kerja (DPPK)
Dana pensiunyg didirikan oleh perusahaan maupun perorangan yg memiliki karyawan.
Walaupun sifatnya tidak wajib
2. Dana pensiun lembaga keuangan (DPLK)
Diatur dalam UU no 11 th 1992 bahwa dana pensiun yg dibentuk oleh bank / perusahaan
asuransi jiwa.
Lembaga yg mmbntu menyiapkan dana pensiun di indonesia :
a. PT. TASPEN
b. PT. ASABRI
c. BPJS Kesehatan
Lembaga lain di indonesia yg mengurus dana pensiun tanpa harus berasal dari PNS maupun TNI
polri :
a. DPLK jiwasraya
b. DPLK equity life indonesia
c. DPLK asuransi jiwa tugu mandiri
d. DPLK bumi putera
e. DPLK panin life
f. DPLK axa manulife
• PERBEDAAN DPPK dan DPLK (pendirian)
1. DPPK : karyawan perusahaan yg mndirikan dana pensiun yg mngurus DP karyawan
2. DPLK : mendirikan untuk mengurus DP orang lain
• PROGRAM DANA PENSIUN
1. Program pensiun manfaat pasti (PPMP) : program yg memberikan formula tertentu atas
manfaat yg akan diterima peserta pada saat mencapai usia pensiun.
a. Keuntungan
1) Dari sisi pemberi kerja : kinerja investasi baik, jadwal iuran tmbhan lbih fleksibel
2) Dari sisi peserta : jumlh mnfaat yg diterima pasti, mmberi keamanan bgi karyawan
b. Kekurangan
1) Dari sisi pemberi kerja : iuran berfluktuasi dan pndanaan tdk stabil, pemberi kerja
mnanggung resiko
2) Dari sisi peserta : mnfaat yg berhenti di usia muda relatif lbih kecil, mnfaat kurang
fleksibel.
c. Pertimbngan yg perlu diperhatikan dalam menggunakan PPMP
1) Pers tdk mau mngurusi karyawannya yg sdah pnsiun
2) Mmberikan kesempatan kpd karyawan untuk berusaha dg uang pensiunnya
3) Karena permintaan pensiun itu sendiri
MP = FPe x MK xPDP
MP = FPd x MK xPDP
Rumus
Keterangan :
MP : manfaat pensiun
FPd : faktor penghargaan dalam desimal
Fpe : faktor penghargaan dalam persentase
MK: masa kerja
PDP :penghasilan dasar pensiun bulan terakhir
2. Program pensiun iuran pasti (PPIP) : besar iuran karyawan atau perusahaan (pemberi kerja)
telah ditetapkan.
a. Keuntungan
1) Dari sisi pemberi kerja : pmbiayaan dpt dikndalikan dan mudah dlm pnyusunan anggaran,
tdk ada risiko investasi dan pndanaan stabil
2) Dari sisi peserta : manfaat bagi yg berhenti di usia muda relatif lbh besar, trlibat dlm
memutuskan strategi investasi
b. Kekurangan
1) Dari sisi pemberi kerja : berpotensi mnimbulkan keresahan apabila hasilnya kecil, iuran
tdak fleksibel
2) Dari sisi peserta : besar manfaat tdk dpt diketahui, besar manfaat tergantung kinerja
investasi
IP = 3 x FPd x PDP
IP = 3 x Fpe x PDP
Keterangan :
IP : iuran pensiun
FPd : faktor penghargaan per tahun dalam desimal
Fpe : faktor penghargaan per tahun dalam persentase
PDP : penghasilan dasar pensiun per tahun
• MANFAAT PENYELENGGARAAN PERUSAHAAN DANA PENSIUN
1. Pensiun normal : penyebutan usia pensiun yg sesuai peraturan yg berlaku
2. Pensiun dipercepat : mengizinkan karyawan untuk pensiun lbih awal sebelum mencapai
usia pensiun normalnya.
3. Pensiun ditunda : diatur dalam pasal 1 ayat (13) UU Nomor 11 th 1992 adalah hak atas
manfaat pensiun bagi peserta yg berhenti bekerja sblum mncpai usia pensiun normal
4. Pensiun cacat : tidak ada kaitannya dengan usia peserta dana pensiun tetapi karyawan yg
mengalami cacat dan dianggap tidak lagi cakap atau mampu mlksanakan pekerjaan
• PERATURAN PERUSAHAAN PENYELENGGARAAN DANA PENSIUN
1. Beberapa hal yg harus dijelaskan:
a. Dasar pensiun
b. Besarnya manfaat pensiun
c. Iuran pensiun
d. Hak sebelum mencapai usia pensiun :
e. Kekayaan dana pensiun : iuran peserta dan pemberi kerja, hasil investasi, pengalihan dana
dari dana pensiun lain
• SISTEM PEMBAYARAN MANFAAT PENSIUN DAN BESARNYA MANFAAT
PENSIUN
1. Pembiayaan secara sekaligus (lump sum)
2. Pembayaran secara berkala (anuity)
bank sentral
Dilihat dari sisi kelembagaannya, Hawke (1973) menuturkan bahwa bank sentral merupakan
sebuah organisasi yang terdapat di antara pemerintah dan perbankan. Kemudian, Kisch dan Elkin
(1932) menjelaskan bahwa bank sentral merupakan suatu alat dari kebijakan publik dan bukan
dari kepentingan individu.
Dengan demikian, bank sentral bukanlah seperti bank yang terdapat di tengah-tengah masyarakat
pada umumnya yang melayani simpanan dan pinjaman. Bank sentral ialah suatu lembaga yang
melaksanakan kebijakan publik lewat sektor perbankan untuk memberikan pengaruh terhadap
variabel ekonomi.
Dalam hal apa lagikah bank sentral berbeda dengan bank umum ataupun lembaga keuangan
lainnya? Mungkin kamu sudah mengetahui bahwa bank umum dan lembaga keuangan pada
umumnya memiliki prinsip untuk memaksimalkan laba. Namun, bank sentral tidak
mengutamakan prinsip tersebut, melainkan menekankan efisiensi demi mendapatkan keuntungan
sebesar-besarnya bagi masyarakat.
Fungsi Bank Sentral
Singleton et al (2006) mengemukakan pendapatnya bahwa berdasarkan aktivitasnya, bank sentral
memiliki sepuluh fungsi, yaitu sebagai:
Penerbit uang atau alat pembayaran yang sah guna memenuhi kebutuhan masyarakat.
Pelaksana dan perumus kebijakan moneter.
Penyedia jasa perbankan dan agen kepada pemerintah dan sering sebagai pengelola pinjaman
pemerintah.
Custodian dari cadangan bank umum dan pembantu penyelesaian akhir transaksi kliring
antarbank.
Penjaga keutuhan sistem keuangan dan pada beberapa situasi/keadaan bertindak sebagai an
emergency lender of last resort dan pengawas kehati-hatian perbankan.
Pelaksana dari kebijakan pemerintah di bidang nilai tukar dan sebagai custodian dari cadangan
devisa negara dan membantu negara dalam mengelola cadangan devisa.
Pembuat kebijakan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, terutama di negara berkembang,
bank sentral sering diberi mandat lebih luas untuk memperkuat pembangunan ekonomi.
Penasehat pemerintah terkait dengan kebijakan ekonomi karena dipandang memiliki keahlian
mengenai hal-hal yang berkaitan dengan bidang ekonomi dan keuangan.
Lembaga yang berpartisipasi dalam kerjasama pengaturan moneter internasional.
Lembaga yang memiliki hubungan erat dengan pemerintah sehingga memungkinkan untuk
mendapat tugas lain, misalnya memberi layanan perbankan kepada publik dan memberikan
perlindungan nasabah.
Selain fungsi-fungsi tersebut, pada beberapa negara, bank sentral juga memiliki peran dalam
tugas lain, misalnya melayani jasa perbankan dan manajemen aset serta utang kepada
pemerintah. Bahkan, bank sentral juga sering ditugaskan untuk melakukan analisis dan saran
terhadap kondisi ekonomi dan kebijakan pembangunan pada negara-negara tertentu.

Peran Bank Sentral di Indonesia


Apakah kamu tahu siapa yang berperan sebagai bank sentral di Indonesia? Jika kamu menjawab
Bank Indonesia (BI), kamu benar sekali! BI-lah yang memegang peranan sebagai bank sentral di
negara kita. Sudahkah kamu mengetahui BI? Jika belum, ayo sebelumnya kita membahas dulu
sejarah singkatnya.
Pada tanggal 24 Januari 1828, pemerintah Hindia Belanda mendirikan De Javasche Bank sebagai
bank sirkulasi di Hindia Belanda dengan tugas menerbitkan uang kertas, memberikan kredit bagi
perusahaan-perusahaan, memperdagangkan logam mulia, dan bertindak sebagai kasir
pemerintah. Setelah kemerdekaan, De Javasche Bank dinasionalisasi menjadi BI di bawah
pemerintah sesuai dengan UU No.11 tahun 1953.
Fungsi, Tugas, dan Wewenang BI sebagai Bank Sentral
Sesuai dengan peraturan perundang-undangan, BI memiliki tujuan untuk mencapai dan
memelihara kestabilan nilai rupiah yang terdiri atas dua aspek, yakni kestabilan terhadap barang
dan jasa dan kestabilan terhadap mata uang negara lain.
BI juga memiliki tiga tugas penting beserta dengan wewenangnya bagi setiap tugas tersebut,
yaitu:
Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter, dengan wewenang untuk:
Menetapkan sasaran-sasaran moneter dengan memperhatikan sasaran laju inflasi;
Melakukan pengendalian moneter dengan tidak terbatas pada operasi pasar terbuka di pasar
uang, baik Rupiah maupun valuta asing; dan
Menetapkan tingkat diskonto dan cadangan minimum serta mengatur kredit atau pembiayaan.
Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, dengan wewenang untuk:
Melaksanakan dan memberikan persetujuan dan izin atas penyelenggaraan jasa sistem
pembayaran;
Mewajibkan penyelenggara jasa sistem pembayaran untuk menyampaikan laporan kegiatannya;
dan
Menetapkan penggunaan alat/instrumen pembayaran.
Mengatur dan mengawasi bank, dengan wewenang untuk:
Menetapkan peraturan;
Memberikan dan mencabut izin atas kelembagaan dan kegiatan usaha tertentu dari bank;
Mengawasi bank, baik secara individual ataupun sebagai sistem perbankan; dan
Mengenakan sanksi terhadap bank sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pengertian Sistem Pembayaran
Sistem pembayaran merupakan sebuah sistem yang behubungan dengan pemindahan sejumlah
uang dari satu pihak ke pihak lainnya. Secara singkat dapat diartikan sebagai cara melakukan
pembayaran. Pembayaran yang dilakukan sendiri dapat berupa pembayaran untuk kegiatan
sehari-hari seperti pembelian barang dan jasa, pembayaran berbagai tagihan seperti listrik, air,
internet, telepon, kartu kredit dan lain-lain. Ada banyak cara yang dapat digunakan sebagai
media pemindahan uang tersebut, baik menggunakan tunai maupun non-tunai. Sedangkan sistem
pembayarannya sendiri dapat menggunakan sistem yang sederhana hingga sistem yang kompleks
dimana harus melibatkan beberapa pihak dalam transaksinya (seperti bank, lembaga keuangan
selain bank, bank sentral, dll).
Peran Bank Indonesia dalam Sistem Pembayaran
Di Indonesia, kewenangan mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran dilaksanakan
oleh bank sentral Indonesia yaitu Bank Indonesia. Mengatur serta menjaga kelancarannya sendiri
dilakukan sebagai salah satu upaya dalam mewujudkan tujuan dari Bank Indonesia yaitu untuk
menjaga stabilitas rupiah demi mendukung peningkatan perekonomian nasional. Berdasarkan
kewenangan tersebut, Bank Indonesia memiliki hak untuk menetapkan dan memberlakukan
kebijakan sistem pembayaran di Indonesia melalui Undang-Undang Bank Indonesia pada
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 yang kemudian direvisi pada Undang-Undang Nomor 6
Tahun 2009. Peran Bank Indonesia dalam sistem pembayaran mencakup:
Kewenangan untuk memberikan izin dan persetujuan kepada penyedia jasa pembayaran untuk
ikut didalam sistem pembayaran (Siapa saja yang dapat menerbitkan atau memproses alat-alat
pembayaran tersebut)
Pengawasan.
Menentukan standar-standar tertentu pada alat pembayaran dan menentukan alat pembayaran apa
saja yang dapat digunakan pada sistem pembayaran di Indonesia.
Mengatur dan mengawasi lembaga apa saja yang boleh menyelenggarakan sistem pembayaran
(baik bank dan lembaga selain bank).
Kebijakan pengendalian resiko, efisiensi, tata kelola, dll.
Kewenangan dalam menjalankan sistem Bank Indonesia – Real Time Gross Settlement atau BI-
RTGS. BI-RTGS sendiri digunakan untuk melakukan transaksi non-tunai yang bernilai besar.
Menurut data Bank Indonesia, pada tahun 2010, transaksi yang dilakukan BI-RTGS sendiri dapat
mencapai setidaknya Rp 174,3 triliun.
Kewenangan sebagai penyelenggara sistem kliring antarbank untuk jenis-jenis alat pembayaran
tertentu melalui Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia atau SKNBI.
Prinsip Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia
Dalam melaksanakan kewenangan tersebut, Bank Indonesia mengacu kepada empat prinsip
kebijakan, yaitu:
1. Keamanan
Dari prinsip keamanan, Bank Indonesia harus dapat mengelola segala resiko dalam sistem
pembayaran seperti resiko likuiditas, resiko kredit, resiko fraud (kecurangan yang dapat
menimbulkan kerugian finansial) dll.
2. Efisiensi
Dari prinsip efisiensi, Bank Indonesia harus menjamin bahwa penyelenggaraan sistem
pembayaran bersifat efisien yaitu harus dapat digunakan secara luas dan menyeluruh, sehingga
biaya yang harus ditanggung oleh masyarakat akan menjadi lebih murah.

3. Kesetaraan akses
Bank Indonesia menjamin kesetaraan akses dimana BI tidak menyetujui segala praktek monopoli
pada penyelenggaraan suatu sistem pembayaraan yang dapat menghambat pelaku ekonomi lain
untuk ikut masuk dan ikut menyelenggarakan sistem pembayaran.
4. Perlindungan konsumen
Bank Indonesia harus dapat menjamin seluruh aspek-aspek dalam perlindungan konsumen yaitu
menjamin adanya kepastian hukum kepada konsumen serta pembuat jasa melalui Divisi
Perlindungan Konsumen. Konsumen serta pembuat jasa sistem pembayaran dapat menghubungi
Bank Indonesia secara langsung untuk melakukan pengaduan jika mengalami hal-hal yang dirasa
merugikan.
Penyedia Jasa Sistem Pembayaran di Indonesia
Ada begitu banyak lembaga serta penyedia jasa pada sistem pembayaran di Indonesia. Ditambah
seiring berjalannya waktu serta teknologi, lembaga-lembaga tersebut mulai menggunakan media
digital dalam menyelenggarakannya. Namun pastinya seluruh lembaga keuangan dan penyedia
jasa ini harus memiliki izin dari Bank Indonesia untuk berpartisipasi dan ikut serta dalam
penyelenggaraan sistem pembayaran di Indonesia. Beberapa lembaga tersebut adalah lembaga
keuangan baik bank yaitu bank umum (Mandiri, BCA, BNI, BTPN, BRI, dll) maupun lembaga
keuangan non-bank (digital wallet/electronic money seperti GO-PAY, OVO, Doku Wallet, Dana,
dll, perusahaan asuransi, koperasi simpan pinjam, pasar modal, dll).
Pengertian Sistem Pembayaran
Sistem pembayaran merupakan sebuah sistem yang behubungan dengan pemindahan sejumlah
uang dari satu pihak ke pihak lainnya. Secara singkat dapat diartikan sebagai cara melakukan
pembayaran. Pembayaran yang dilakukan sendiri dapat berupa pembayaran untuk kegiatan
sehari-hari seperti pembelian barang dan jasa, pembayaran berbagai tagihan seperti listrik, air,
internet, telepon, kartu kredit dan lain-lain. Ada banyak cara yang dapat digunakan sebagai
media pemindahan uang tersebut, baik menggunakan tunai maupun non-tunai. Sedangkan sistem
pembayarannya sendiri dapat menggunakan sistem yang sederhana hingga sistem yang kompleks
dimana harus melibatkan beberapa pihak dalam transaksinya (seperti bank, lembaga keuangan
selain bank, bank sentral, dll).
Peran Bank Indonesia dalam Sistem Pembayaran
Di Indonesia, kewenangan mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran dilaksanakan
oleh bank sentral Indonesia yaitu Bank Indonesia. Mengatur serta menjaga kelancarannya sendiri
dilakukan sebagai salah satu upaya dalam mewujudkan tujuan dari Bank Indonesia yaitu untuk
menjaga stabilitas rupiah demi mendukung peningkatan perekonomian nasional. Berdasarkan
kewenangan tersebut, Bank Indonesia memiliki hak untuk menetapkan dan memberlakukan
kebijakan sistem pembayaran di Indonesia melalui Undang-Undang Bank Indonesia pada
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 yang kemudian direvisi pada Undang-Undang Nomor 6
Tahun 2009. Peran Bank Indonesia dalam sistem pembayaran mencakup:
Kewenangan untuk memberikan izin dan persetujuan kepada penyedia jasa pembayaran untuk
ikut didalam sistem pembayaran (Siapa saja yang dapat menerbitkan atau memproses alat-alat
pembayaran tersebut)
Pengawasan.
Menentukan standar-standar tertentu pada alat pembayaran dan menentukan alat pembayaran apa
saja yang dapat digunakan pada sistem pembayaran di Indonesia.
Mengatur dan mengawasi lembaga apa saja yang boleh menyelenggarakan sistem pembayaran
(baik bank dan lembaga selain bank).
Kebijakan pengendalian resiko, efisiensi, tata kelola, dll.
Kewenangan dalam menjalankan sistem Bank Indonesia – Real Time Gross Settlement atau BI-
RTGS. BI-RTGS sendiri digunakan untuk melakukan transaksi non-tunai yang bernilai besar.
Menurut data Bank Indonesia, pada tahun 2010, transaksi yang dilakukan BI-RTGS sendiri dapat
mencapai setidaknya Rp 174,3 triliun.
Kewenangan sebagai penyelenggara sistem kliring antarbank untuk jenis-jenis alat pembayaran
tertentu melalui Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia atau SKNBI.
Prinsip Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia
Dalam melaksanakan kewenangan tersebut, Bank Indonesia mengacu kepada empat prinsip
kebijakan, yaitu:
1. Keamanan
Dari prinsip keamanan, Bank Indonesia harus dapat mengelola segala resiko dalam sistem
pembayaran seperti resiko likuiditas, resiko kredit, resiko fraud (kecurangan yang dapat
menimbulkan kerugian finansial) dll.
2. Efisiensi
Dari prinsip efisiensi, Bank Indonesia harus menjamin bahwa penyelenggaraan sistem
pembayaran bersifat efisien yaitu harus dapat digunakan secara luas dan menyeluruh, sehingga
biaya yang harus ditanggung oleh masyarakat akan menjadi lebih murah.
3. Kesetaraan akses
Bank Indonesia menjamin kesetaraan akses dimana BI tidak menyetujui segala praktek monopoli
pada penyelenggaraan suatu sistem pembayaraan yang dapat menghambat pelaku ekonomi lain
untuk ikut masuk dan ikut menyelenggarakan sistem pembayaran
4. Perlindungan konsumen
Bank Indonesia harus dapat menjamin seluruh aspek-aspek dalam perlindungan konsumen yaitu
menjamin adanya kepastian hukum kepada konsumen serta pembuat jasa melalui Divisi
Perlindungan Konsumen. Konsumen serta pembuat jasa sistem pembayaran dapat menghubungi
Bank Indonesia secara langsung untuk melakukan pengaduan jika mengalami hal-hal yang dirasa
merugikan.
Alat tukar tunai
Pengertian Uang
Sejarah Uang
Sebelum ada uang, untuk memenuhi kebutuhan manusia saling bertukar barang atau
disebut juga barter.
Dari sistem pertukaran (barter) ini ternyata terdapat suatu kesulitan, yaitu kesulitan untuk
mempertemukan kedua belah pihak yang saling membutuhkan dan menentukan ukuran
perbandingan antarbarang yang ditukarkan.
Oleh karenanya, manusia berusaha untuk menentukan suatu barang sebagai alat tukar.
Menurut sejarah, kita mengenal berbagai macam alat tukar di antaranya ternak, kulit, bulu, besi,
tembaga, emas, perak, intan berlian, mutiara, dan kerang.
Seiring perkembangan masyarakat atau negara, penggunaan uang sebagai alat tukar dirasakan
makin penting.
Oleh karena itu, suatu negara menentukan pengunaan uang logam dan uang kertas sebagai alat
tukar.
Bahkan dikembangkan lagi penggunaan alat tukar berupa giro atau cek yang disebut juga uang
giral.
Pengertian Uang
Uang, yaitu alat untuk mempermudah pertukaran (money was made to facility business
transaction), yang secara umum dapat diterima di dalam bentuk pembelian barang-barang atau
jasa- jasa serta untuk pembayaran utang.
Fungsi Uang
1. Fungsi Asli atau Fungsi Primer
Sebagai alat tukar umum (medium of exchange), yaitu uang berfungsi sebagai alat untuk
pertukaran dan mengatasi kesulitan dalam pertukaran secara natura (barter).
Sebagai satuan hitung (unit of account), yaitu uang berfungsi untuk menentukan nilai dari
suatu barang atau jasa, serta untuk menentukan besarnya harga.
2. Fungsi Turunan atau Fungsi Sekunder
Sebagai alat pembayaran (means of payment ), uang berfungsi untuk melakukan
pembayaran berbagai transaksi, misal pembayaran pajak, iuran, dan sebagainya.
Sebagai pembayaran utang ( standard of deferred payment ), uang berfungsi untuk
melakukan dan menentukan pembayaran kewajiban atau digunakan untuk standar
pembayaran utang.
Penimbun kekayaan artinya uang dapat disimpan telebih dahulu, yang nantinya akan
mempermudah dalam pertukaran di masa mendatang.
Sebagai alat pembentukan modal dan pemindahan modal (transfer of value), yaitu uang
berfungsi untuk menambah atau memperbesar modal usaha, baik dipergunakan sendiri
maupun dipinjamkan kepada orang lain yang membutuhkan modal tersebut.
Sebagai ukuran harga atau pengukur nilai (standard of value ), yaitu uang berfungsi
sebagai alat untuk menentukan harga barang atau jasa yang dihasilkan oleh suatu perusahaan.
Jenis Uang
1. Berdasarkan Bahan (Material)
Uang logam
Uang kertas
2. Berdasarkan Iembaga atau Badan Pembuatnya
Uang kartal
Uang giral
3. Berdasarkan Nilainya
Uang bernilai penuh (full bodied money)
Uang yang tidak bernilai penuh (representative full bodied money) atau uang bertanda (token
money.
4. Berdasarkan Kawasan/Daerah Berlakunya
Uang domestik artinya uang yang berlaku hanya di suatu negara tertentu, di luar negara tersebut
mungkin berlaku dan mungkin tidak berlaku.
Uang internasional yaitu uang yang berlaku tidak hanya dalam suatu negara, tetapi juga
berlaku dan diakui di berbagai negara di dunia. Terdapat tujuh mata uang dunia yang
biasanya di perdagangkan di pasar valuta asing. Ketujuh mata uang dunia tersebut adalah : Dolar
Amerika / USD, Poundsterling Inggris / GBP, Euro Dolar / EUR, Swiss Franc / CHF, Japanese
Yen / JPY, Australian Dolar / AUD dan Canadian Dolar / CAD
Syarat Uang
Digemari atau diterima oleh umum (acceptability)
Mudah disimpan dan dipindahtangankan (Portability)
Tahan lama dan tidak lekas rusak (durability)
Dapat dibagi-bagi dan tidak mengurangi nilainya (devisibility)
Mempunyai nilai yang stabil atau tetap (stability of value)
Jumlahnya memenuhi kebutuhan (uniformity)
Ciri Uang
Uang rupiah memiliki ciri-ciri khusus dan umum agar uang tersebut tidak dipalsukan dan bisa
dikenali sebagai uang asli.
Adapun ciri-ciri uang rupiah dibedakan menjadi ciri umum dan ciri khusus, yaitu sebagai
berikut.
1. Ciri-Ciri Umum Uang
Ciri umum Rupiah kertas sebagaimana dimaksud dalam paling sedikit memuat:
gambar lambang negara ”Garuda Pancasila”;
frasa ”Negara Kesatuan Republik Indonesia”;
sebutan pecahan dalam angka dan huruf sebagai nilai nominalnya;
tanda tangan pihak Pemerintah dan Bank Indonesia;
nomor seri pecahan;
teks ”DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, NEGARA KESATUAN
REPUBLIK INDONESIA MENGELUARKAN RUPIAH SEBAGAI ALAT PEMBAYARAN
YANG SAH DENGAN NILAI …”; dan
tahun emisi dan tahun cetak.
• Ciri umum Rupiah logam sebagaimana dimaksud dalam paling sedikit memuat:
• gambar lambang negara ”Garuda Pancasila”;
• frasa ”Republik Indonesia”;
• sebutan pecahan dalam angka sebagai nilai nominalnya; dan
• tahun emisi.
2. Ciri-Ciri Khusus Uang
Setiap pecahan Rupiah selain memiliki cirri umum juga memiliki ciri khusus sebagai
pengaman yang terdapat pada desain, bahan, dan teknik cetak. Dan bersifat terbuka, semi
tertutup, dan tertutup.
Permintaan Uang
Permintaan uang adalah sejumlah uang tertentu yang dibutuhkan oleh masyarakat untuk
melakukan transaksi dalam perdagangan atau tujuan tertentu.
Dalam analisis John Maynard Keynes, masyarakat melakukan permintaan uang untuk
memenuhi tiga keinginan, yaitu sebagai berikut.
1. Permintaan uang untuk tujuan transaksi
2. Permintaan uang untuk tujuan berjaga-jaga,
3. Permintaan uang untuk tujuan spekulasi,
Faktor-faktor yang memengaruhi permintaan uang di antaranya sebagai berikut.
Adanya keinginan untuk memegang uang atau motif memegang uang (motif transaksi, motif
berjaga-jaga dan motif spekulasi).
Ekspektasi (perkiraan /ramalan masa yang akan datang)
Tinggi rendahnya tingkat bunga.
Adanya investasi atau pengembangan usaha sehingga membutuhkan dana/uang.
Tingkat harga yang berlaku di pasar.
Penawaran Uang
Penawaran uang adalah sejumlah uang tertentu yang disediakan oleh pemerintah atau bank
untuk dapat dimiliki oleh masyarakat.
Faktor-faktor yang memengaruhi penawaran uang di antaranya sebagai berikut.
• Kebutuhan pemerintah, untuk memenuhi anggaran, untuk menekan tingkat inflasi
(kenaikan harga) dan untuk menambah jumlah uang yang beredar.
• Selera masyarakat
• Tingkat suku bunga
• Sistem perbankan yang berlaku (Sistem pembayaran dan kebijakan moneter)
• Penciptaan uang yang baru untuk menambah jumlah uang yang beredar.
• Tingkat pendapatan riil, yaitu tingkat pendapatan yang benar-benar diterima oleh
masyarakat dan telah memperhitungkan unsur inflasi.
• Tingkat harga barang

Alat Pembayaran Nontunai


Pembayaran nontunai adalah pembayaran yang dilakukan tanpa menggunakan uang tunai yang
beredar melainkan menggunakan cek atau bilyet giro (BG) dan alat pembayaran menggunakan
kartu (ATM, kartu kredit, kertu debit, prabayar).

Hal ini terlihat pada ketersediaan jasa pembayaran nontunai yang dilakukan bank maupun
lembaga selain bank. Transaksi pebayaran nontunai dengan nilai besar diselenggarakan Bank
Indnesia melalui sistem BI-RTGS (Real Time Gross Settlement) dan sistem kliring. Penyedia
Jasa Sistem Pembayaran di Indonesia
Ada begitu banyak lembaga serta penyedia jasa pada sistem pembayaran di Indonesia. Ditambah
seiring berjalannya waktu serta teknologi, lembaga-lembaga tersebut mulai menggunakan media
digital dalam menyelenggarakannya. Namun pastinya seluruh lembaga keuangan dan penyedia
jasa ini harus memiliki izin dari Bank Indonesia untuk berpartisipasi dan ikut serta dalam
penyelenggaraan sistem pembayaran di Indonesia. Beberapa lembaga tersebut adalah lembaga
keuangan baik bank yaitu bank umum (Mandiri, BCA, BNI, BTPN, BRI, dll) maupun lembaga
keuangan non-bank (digital wallet/electronic money seperti GO-PAY, OVO, Doku Wallet, Dana,
dll, perusahaan asuransi, koperasi simpan pinjam, pasar modal, dll).
Alat Pembayaran Nontunai

Pembayaran nontunai adalah pembayaran yang dilakukan tanpa menggunakan uang tunai yang
beredar melainkan menggunakan cek atau bilyet giro (BG) dan alat pembayaran menggunakan
kartu (ATM, kartu kredit, kertu debit, prabayar).

Hal ini terlihat pada ketersediaan jasa pembayaran nontunai yang dilakukan bank maupun
lembaga selain bank. Transaksi pebayaran nontunai dengan nilai besar diselenggarakan Bank
Indnesia melalui sistem BI-RTGS (Real Time Gross Settlement) dan sistem kliring.

Jenis-Jenis Alat Pembayaran Nontunai


• Paper Based (Cek/BG)
• APMK (Alat Pembayaran Menggunakan Kartu)
• Kartu ATM (Authomatic Teller Mechine)
• Kartu Debet
• Uang Elektronik

Anda mungkin juga menyukai