C. PRINSIP EKONOMI
Dengan pengorbanan tertentu ingin memperoleh hasil sebesar-besarnya dan dengan pengorbanan
sekecil- kecilnya memperoleh hasil tertentu.
D. MOTIF EKONOMI
3 Pelaku ekonomi memiliki motif yang berbeda-beda berdasarkan tujuan yang diperoleh.
a. Motif ekonomi produsen
Dalam melakukan tindakan ekonomi, tujuan utama produsen adalah :
- Memperoleh keuntungan sebesar-besarnya
- Mencari kekuasaan ekonomi
- Menunjukan eksistensinya di ingkungan sosial
- Membantu sesama melalui kegiatan sosial
- Memperoleh keadaan
b. Motif ekonomi konsumen
Secara umum motif ekonomi konsumen adalah untuk memenuhi kebutuhan, mencari kepuasan
optimal dan meningkakan status sosial dalam masyarakat
c. Motif ekonomi distributor
Distributor adalah orang / perusahaan yang meyalurkan barang dan jasa dari produsen kepada
konsumen.
Motif ekonomi dibagi menjadi 2 macam :
1. Motif intrinsik
Motif yang berasal dari dalam diri sendiri
Contoh : Ana membantu korban banjir, karena munculnya rasa simpatik di dalam hatinya.
2. Motif ekstrinsik
Motif yang berasal dari luar
Contoh : Ali menabung uangnya di bank karena semua teman-teman di kelasnya melakukan hal
yang sama.
E. MASALAH EKONOMI
Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari cara individu dan masyarakat yang mempunyai
keinginan yang tidak terbatas untuk, mengalokasikan sumber daya yang terbatas untuk keinginan
mereka. Jadi bahwa kebutuhan manusia tidak terbatas tetapi sarana yang dapat memenuhi
kebutuhan tersebut terbatas. Setiap perekonomian harus membuat pilihan tentang bagaimana
memanfaatkan secara optimal sumber daya yang tersedia, seperti : tanah, tenaga kerja, modal.
F. MACAM-MACAM KEBUTUHAN
Pengertian Kebutuhan
Sesuatu hal yang harus dipenuhi dan tidak boleh tidak bila tanpanya aktivitas hidup kita akan
terganggu dan bahkan manusia tidak dapat hidup.
Contoh : makan, minum, pakaian, tempat tinggal, kesehatan.
Pengertian Keinginan
Sesuatu hal yang hendak dimiliki, tetapi bila tidak berhasil mendapatkannya maka tidak akan
mengancam kelangsungan hidup manusia tersebut.
Contoh : mobil mewah, perhiasan, liburan keluar dll.
Macam-macam kebutuhan
1. Kebutuhan menurut intensitasnya
a. Kebutuhan primer
Kebutuhan yang harus di penuhi agar manusia dapat tetap hidup.
Contoh : pangan, sandang dan papan.
b. Kebutuhan sekunder
Kebutuhan yang dipenuhi setelah kebutuhan primer terpenuhi (sifatnya pelengkap).
Contoh : perabot RT, alat-alat kecantikan, dll.
c. Kebutuhan tersier
Kebutuhan apabila kebutuhan primer dan sekunder telah terpenuhi. Sifatnya berupa kesenangan
dan untuk meningkatkan status/ prestise seseorang.
Contoh : mobil mewah, kapal pesiar, villa.
2. Kebutuhan menurut sifatnya
a. Kebutuhan jasmani
Kebutuhan yang berhubungan dengan fisik / badan untuk menjaga penampilan diri.
Contoh : olah raga, makanan bergizi, pakaian.
b. Kebutuhan rohani
Kebutuhan yang berhubungan dengan kesehatan jiwa manusia.
Contoh : ibadah, hiburan, seni, pendidikan, dll.
3. Kebutuhan menurut waktu
a. Kebutuhan sekarang
Kebutuhan yang tidak dapat ditunda dan harus dipenuhi sekarang juga, jika tidak maka akan
mengancam kelangsungan hidup.
Contoh : jika sakit perlu obat, jika lapar perlu makan.
b. Kebutuhan masa yang akan datang
Kebutuhan yang pemenuhannya dilakukan di kemudian hari meskipun persiapannya dapat di
lakukan sekarang.
Contoh : menabung, bertani, berternak, dll.
4. Kebutuhan menurut subyeknya
a. Kebutuhan individu / perorangan
Kebutuhan untuk diri individu, kebutuhan ini berbeda tergantung individu masing-masing.
Contoh : pakaian, telpon / HP, laptop.
Kebutuhan ini juga berkaitan dengan pekerjaan seseorang, misalnya : guru membutuhkan buku,
alat mengajar, dll.
b. Kebutuhan kolektif / kelompok (bersama)
Kebutuhan yang dapat dimanfaatkan oleh banyak orang, seperti : jalan raya, rumah sakit,
sekolah, dll.
5. Kebutuhan menurut wujudnya
a. Kebutuhan material / barang
Kebutuhan akan hal-hal yang bersifat kebendaan yang dapat diraba / dilihat.
Contoh : meja, kursi, pakaian, mobil, dll.
b. Kebutuhan jasa
Kebutuhan yang cara pemuasannya tidak dengan hal-hal yang berbentuk benda, tetapi dapat
dirasakan manfaatnya
Contoh : jasa dokter, jasa guru, tukang cukur, dll
G. KELANGKAAN / SCARCITY
Kelangkaan :
Keadaan/ kondisi dimana manusia memiliki sumber daya ekonomi yang terbatas untuk
memenuhi kebutuhan yang tak terbatas.
Penyebab kelangkaan :
1. Alat pemenuhan kebutuhan yang tersedia di alam jumlahnya terbatas, sedangkan
eksploitasi yang dilakukan manusia cendrung tidak bertanggung jawab
Contoh : membakar hutan untuk membuka lahan industry akan menggangu ekosistem yang ada,
dan bisa berakibat banjir, hilangnya sumber air, punahnya hewan langka dan pemanasan global
2. Kerusakan sumber daya alam akibat sumber daya manusia
3. Keterbatasan kemampuan manusia mengolah sumber daya ekonomi yang ada
4. Peningkatan kebutuhan lebih cepat dibandingkan dengan penyediaan sarana kebutuhan
H. BIAYA PELUANG (OPPORTUNITY COST)
Biaya Peluang :
Pengorbanan yang dilakukan seseorang karena mengambil sebuah peluang / memilih alternative
lain ( yang tidak dipilih yang jumlah terbesar ).
contoh : Alika adalah seorang lulusan SMA,ia ditawari kerja di tiga tempat, tempat A
menawarkan gaji sebesar Rp. 1.800.000 per bln, tempat B menawarkan gaji sebesar Rp
2.000.000 per bln, tempat C menawarkan gaji sebesar Rp 2.300.000 per bln, tetapi Atika tidak
mengambil kesempatan tsb,ia memilih untuk kuliah di luar kota. Berapa biaya peluangnya ?
Jawab:
Biaya peluang yang dikorbankan Alika karena ia kuliah sebesar Rp 2.300.000, hal ini karena
jika Alika memilih untuk bekerja,ia akan memilih pekerjaan yang menawarkan gaji paling besar.
Skala Prioritas :
Alat pemuas kebutuhan bersifat terbatas sedangkan kebutuhan manusia bersifat tak terbatas,
sehingga kita perlu mencari cara terbaik untuk mengelola sumber daya yang ada agar kebutuhan
kita tetap dapat terpenuhi salah satu dengan cara menetapkan skala prioritas.
contoh:
Ibuk Ani seorang ibu Rt sekaligus mengelola bisnis rumahan dengan berjuala kue dan makanan
ringan. Pada saat itu ibu Ani dihadapkan pada permasalahan keterlambatan distribusi kue dan
makanan ringan akibat mobil pengangkutnya sering terjebak macet saat memasuki kawasan
rumah ibuk Ani. Ibuk Ani berfikir untuk membeli sepeda motor bekas agar dapat menjeput
barang dagangannya sendiri, sehingga tidak memerlukan waktu lama dalam menunggu
distribusi. Pada saat bersamaan ibu Ani harus membeli etalase baru untuk menjajakan kue dan
Makanan ringannya karena etalase yang lama rusak. “Kebutuhan yang lebih penting
harus didahulukan pemenuhannya dari pada kebutuhan lainnya”
I. EKONOMI SYARIAH
Ekonomi Syariah
Ilmu yang mempelajari prilaku manusia dalam usahanya memenuhi kebutuhan hidup dengan
berdasarkan syariat / nilai-nilai ketuhanan.
Prinsip Ekonomi Syariah :
a. Sumbur daya dipandang sebagai amanah Tuhan YME kepada manusia,sehingga
pemanfaatanya haeuslah bisa dipertanggung jawaban diakhirat kelak
b. Kepemilikan pribadi diakui dalam batas-batas tertentu yang berhubungan dengan kepentingan
masyarakat dan tidak mengakui pendapatan yang diperoleh secara tidak sah
c. Bekerja adalah kekuatan penggerak utama kegiatan ekonomi syariah
d. Kepemilikan kekayaan tidak boleh hanya dimiliki oleh segelintir orang-orang kaya dan harus
berperan sebagai kapital produktif yang akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
e. Islam menjamin kepemilikan masyarakat dan penggunaannya dialokasikan untuk kepentingan
orang banyak. Prinsip ini didasari oleh sunnah Rasulullah S.A.W yang menyatakan bahwa
masyarakat mempunyai hak yang sama atas air,padang rumput dan api.
f. Seorang muslim harus tunduk kepada Allah dan hari pertanggung jawaban diakhirat.
g. Zakat harus dibayarkan atas kekayaan yang telah memenuhi batas ( nisab)
h. Islam melarang riba dalam segala bentuknya
Tujuan Ekonomi syariah
Tujuan islam pada dasarnya ini mewujudkan kebaikan hidup didunia dan akhirat Permasalahan
ekonomi merupakan salah satu permasalahan yang diperhatiakn dalam ajaran agama,yang
tujuannya untuk tercapainya keselamatan dunia dan akhirat
diantaranya :
a) Mewujudkan pertumbuhan ekonomi dalam negara.
Pertumbuhan ekonomi merupakan sesuatu yang bersifat fundamental (dasar),sebab dengan
pertumbuhan ekonomi negara dapat melakukan pembagunan, salah satu langkah yang dilakukan
dalam rangka pertumbuhan Ekonomi dalam negara adalah dengan mendatangkan investasi
b) Mewujudkan kesejahteraan manusia
Ada 2 hal pokok yang menjadi consensus ekonomi syariah :
1. Pelaksanaan nilai-nilai spiritual secara keseluruhan untuk individu maupun masyarakat
2. Pemenuhan kebutuhan pokok materiil manusia dengan cukup Konsep kesejahteraan dalam
ekonomi syariah adalah sebagai upaya untuk menyelaraskan kepentingan dunia dan akhirat
c) Mewujudkan sistem distribusi kekayaan yang adil
Kehadiran ekonomi syariah tujuannya :
Membangun mekanisme distribusi kekayaan yang adil ditengah-tengah kehidupan
masyarakat.Islam sangat melarang praktek peninbunan dan monopoli sumber daya alam
disekelompok masyarakat, dengan cara :
1. Menciptakan keseimbangan ekonomi dalam masyarakat.
Keseimbangan ekonomi hanya dapat terwujud manakala kekayaan tidak berputar disekelompok
masyarakat. Kekayaan haruslah merata, tidak boleh hanya berputar di sekelompok kecil
masyarakat saja.
2. Larangan penimbunan harta.
Sistem ekonomi syariah melarang individu mengumpulkan secara berlebihan, sebab dengan
adanya pengumpulan harta secara berlebihan berakibat kepada terhambatnya roda
perekonomian.
Manfaat ekonomi syariaah :
1. Mewujudkan integritas seorang muslim yang kaffah (menyeluruh), apabila ada seorang
muslim yang masih bergelut dan mengamalkan ekonomi konvensional yang mengandung unsur
riba, berarti islamnya belum kaffah (menyeluruh).
2. Menerapkan dan mengamalkan ekonomi syariah melalui bank syariah, asuransi-asuransi
syariah, pengadaian syariah, dll. Syariah akan mendapat keuntungan di dunia dan akhirat.
- Keuntungan di dunia : berupa keuntungan bagi hasil
- Keuntungan di akhirat : terbebasnya dari unsur riba
3. Praktik ekonomi syariah bernilai ibadah, karena telah mengamalkan syariat
4. Mengamalkan ekonomi syariah melalui bank syariah, asuransi syariah sebagai lembaga
keuangan.
5. Mengamalkan ekonomi syariah dengan membuka tabungan , deposit ataupun menjadi nasabah
asuransi syariah secara otomatis akan mendukung upaya pemberdayaan ekonomi syariah.
6. Mengamalkan ekonomi syariah berarti mendukung gerakan amar ma’ruf nah mungkar oleh
karena dana yang terkumpul tersebut hanya boleh dimanfaatkan untuk usaha usaha / proyek
proyek halal
PERMASALAHAN EKONOMI
Masalah Ekonomi
1. Masalah Pokok Ekonomi Klasik
Menurut teori ekonomi klasik, masalah pokok ekonomi dapat digolongkan menjadi tiga
permasalahan utama:
a. Masalah Produksi
Agar dapat memenuhi kebutuhan manusia, maka barang dan jasa harus tersedia. Demi memenuhi
hal ini, produsen harus mengetahui barang dan jasa apa saja yang dibutuhkan masyarakat.
b. Masalah Distribusi
Masalah lain adalah bagaimana produk bisa terdistribusi secara baik hingga sampai ke tangan
konsumen.
c. Masalah Ekonomi
Setelah barang dan jasa sampai di konsumen, permasalahan selanjutnya adalah; apakah barang
tersebut akan dikonsumsi atau malah terbuang sia-sia karena tidak harganya tidak terjangkau. Ini
juga menjadi permasalahan lain yang harus bisa dijawab oleh produsen selaku pembuat produk.
Di sisi lain, sebagai konsumen, kita harus bisa meningkatkan pendapatan supaya dapat
menjangkau produk yang kita inginkan.
2. Masalah Pokok Ekonomi Modern
Ada tiga masalah utama dalam ekonomi modern. Adapun masalah-masalah tersebut sebagai
berikut:
a. Barang dan Jasa Apa yang Diproduksi dan Seberapa Banyak(what?)
Masalah pokok pertama yang penting dalam ekonomi adalah bagaimana produsen dapat
menentukan barang dan jasa apa yang diproduksi. Selain itu, banyaknya jumlah produk juga
harus diperhitungkan. Kenapa? Ini tentu karena kalau sampai salah perhitungan, produsen akan
mengalami kerugian, bahkan, bisa bangkrut karena barangnya menumpuk sia-sia.
b. Bagaimana Cara Memproduksi Barang Tersebut(how?)
Setelah barang dan jasa sudah ditentukan jenis dan jumlahnya, maka masalah selanjutnya adalah
teknik produksinya. Dengan sumberdaya yang ada, produsen harus bisa menentukan teknik
produksi yang paling efisien untuk mereka. Berapa banyak jumlah karyawan. Teknik apa yang
digunakan. Selain itu, produsen juga harus bisa menentukan apakah akan memproduksei dengan
tenaga manusia, atau bantuan mesin.
c. Untuk Siapa Barang Tersebut Diproduksi? (for whom?)
Masalah ini menyangkut soal siapa yang memerlukan barang/jasa, dan, siapa saja yang akan ikut
menikmati hasilnya. Pada dasarnya, keuntungan dari barang dan jasa yang diproduksi bukan
hanya untuk konsumen saja. Melainkan ada pihak-pihak lain yang menerima keuntungan. Seperti
misalnya, karyawan akan menerima pendapatan, pemilik bahan baku akan mendapat upah,
pemilik modal akan menerima bunga modal, dan tentunya, produsen juga akan menerima
keuntungan dari hasil penjualan produknya. Oleh karena itu, masalah ini sangat berkaitan dengan
“siapa saja yang mendapat untung” dari diproduksinya barang dan jasa, sehingga produsen harus
bisa menyelesaikan masalah ini.
• Sistem Ekonomi
Penjelasan sistem ekonomi secara konkret bisa dibilang cukup sulit, karena beberapa ahli
cenderung memiliki penjelasan yang berbeda. Untuk mendapatkan penjelasan yang lebih detail,
berikut adalah pengertian dari beberapa ahli.
Gilarso
Sistem ekonomi adalah keseluruhan tata cara untuk mengoordinasikan perilaku masyarakat
(produsen, konsumen, pemerintah, bank dan sebagainya) dalam menjalankan kegiatan ekonomi
(produksi, distribusi, konsumsi, investasi dan sebagainya) sehingga terbentuk satu kesatuan yang
teratur dan dinamis dan kekacauan dalam bidang ekonomi dapat dihindari.
Gregory Grossman dan M. Manu
Sistem ekonomi adalah sekumpulan komponen-komponen atau unsur-unsur yang terdiri dari atas
unit-unit ekonomi serta lembaga-lembaga ekonomi yang bukan saja saling berhubungan dan
berinteraksi melainkan juga saling menopang dan memengaruhi.
McEachern
Seperangkat mekanisme dan institusi untuk menjawab pertanyaan apa, bagaimana dan untuk
siapa barang dan jasa diproduksi (what, how, dan for whom).
Dari definisi-definisi tersebut, sebenarnya dapat ditarik satu kesimpulan tentang pengertian
sistem ekonomi. Pada dasarnya, sistem ekonomi adalah suatu cara untuk mengatur dan
mengorganisir semua kegiatan ekonomi dalam anggota masyarakat, baik oleh pemerintah
maupun pihak swasta, berdasarkan prinsip tertentu, demi mencapai kemakmuran atau
kesejahteraan.
Fungsi Sistem Ekonomi
Fungsi sistem ekonomi secara umum adalah:
• Sebagai penyedia dorongan untuk berproduksi.
• Mengkoordinasi kegiatan individu dalam suatu perekonomian.
• Sebagai pengatur dalam pembagian hasil produksi di seluruh anggota masyarakat agar dapat
terlaksana seperti yang diharapkan
• Menciptakan mekanisme tertentu agar distribusi barang dan jasa berjalan dengan baik.
Macam-macam Sistem Ekonomi
pahami lebih dalam tentang ekonomi makro
1. Sistem Ekonomi Tradisional
Suatu sistem dalam organisasi kehidupan ekonomi berdasarkan kebiasaan, tradisi masyarakat
secara turun-temurun yang mengandalkan faktor produksi apa adanya. Kelebihan dari sistem
tradisional adalah adanya semangat kekeluargaan dan kejujuran dari setiap individu dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya.
Kelebihan :
• Kegiatan perekonomian berjalan atas dasar kejujuran karena tujuannya untuk pemenuhan
kebutuhan hidup bukan untuk mencari keuntungan.
• Hubungan antar individu di masyarakat masih sangat kuat dan saling tolong-menolong.
• Tidak terdapat kesenjangan ekonomi antara yang miskin dan yang kaya karena
pendapatan cenderung merata.
• Tidak terdapat inflasi, pengangguran, dan masalah lain yang terdapat pada sistem lainnya.
• Pemerintah berperan sebagai pengawas sehingga tidak terjadi monopoli oleh pihak
pemerintah.
Kekurangan :
• Tidak semua kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi dengan baik karena mengandalkan
hasil alam.
• Belum ada nilai standar dalam transaksi tukar-menukar suatu barang.
• Perkembangan dan pertumbuhan ekonomi sangat lambat.
• Kualitas barang cenderung rendah dan sulit berkembang karena tingkat persaingan
dalam pasar sangat rendah.
• Sebuah erubahan dianggap tabu sehingga pola pikir masyarakat tidak berkembang.
2. Sistem Ekonomi Komando
Sistem ekonomi terpusat adalah sistem di mana pemerintah memiliki kekuasaan yang dominan
pada pengaturan kegiatan ekonomi. Penguasaan dilakukan melalui pembatasan-pembatasan
terhadap kegiatan ekonomi yang dikerjakan oleh anggota masyarakat. Negara yang menganut
sistem terpusat antara lain: Rusia, RRC, dan negara-negara Eropa Timur (bekas negara Uni
Soviet).
Kelebihan :
• Dapat mengurangi pengangguran karena pemerintah memegang kendali penuh terhadap
semua faktor produksi.
• Tanggung jawab perekonomian pada pemerintah sehingga pemerintah akan terus
berinovasi agar ekonomi negara tetap stabil.
• Jaminan kepada masyarakat bahwa produk dan jasa yang dihasilkan sesuai dengan
kebutuhan masyarakat.
• Mudah mengendalikan harga dan pemerataan.
• Inflasi mudah dikendalikan.
• Kondisi pasar dalam negeri akan berjalan dengan lancar.
Kekurangan :
• Mobilisasi yang cepat membuat sistem ini dapat menyebabkan kurangnya kebutuhan
masyarakat karena produksi yang dihasilkan tidak selalu didasarkan atas permintaan
masyarakat.
• Penjatahan sering menjadi kebutuhan dan solusi.
• Ini akan menghambat inovasi dari masyarakat.
3. Kesetaraan akses
Bank Indonesia menjamin kesetaraan akses dimana BI tidak menyetujui segala praktek monopoli
pada penyelenggaraan suatu sistem pembayaraan yang dapat menghambat pelaku ekonomi lain
untuk ikut masuk dan ikut menyelenggarakan sistem pembayaran.
4. Perlindungan konsumen
Bank Indonesia harus dapat menjamin seluruh aspek-aspek dalam perlindungan konsumen yaitu
menjamin adanya kepastian hukum kepada konsumen serta pembuat jasa melalui Divisi
Perlindungan Konsumen. Konsumen serta pembuat jasa sistem pembayaran dapat menghubungi
Bank Indonesia secara langsung untuk melakukan pengaduan jika mengalami hal-hal yang dirasa
merugikan.
Penyedia Jasa Sistem Pembayaran di Indonesia
Ada begitu banyak lembaga serta penyedia jasa pada sistem pembayaran di Indonesia. Ditambah
seiring berjalannya waktu serta teknologi, lembaga-lembaga tersebut mulai menggunakan media
digital dalam menyelenggarakannya. Namun pastinya seluruh lembaga keuangan dan penyedia
jasa ini harus memiliki izin dari Bank Indonesia untuk berpartisipasi dan ikut serta dalam
penyelenggaraan sistem pembayaran di Indonesia. Beberapa lembaga tersebut adalah lembaga
keuangan baik bank yaitu bank umum (Mandiri, BCA, BNI, BTPN, BRI, dll) maupun lembaga
keuangan non-bank (digital wallet/electronic money seperti GO-PAY, OVO, Doku Wallet, Dana,
dll, perusahaan asuransi, koperasi simpan pinjam, pasar modal, dll).
Pengertian Sistem Pembayaran
Sistem pembayaran merupakan sebuah sistem yang behubungan dengan pemindahan sejumlah
uang dari satu pihak ke pihak lainnya. Secara singkat dapat diartikan sebagai cara melakukan
pembayaran. Pembayaran yang dilakukan sendiri dapat berupa pembayaran untuk kegiatan
sehari-hari seperti pembelian barang dan jasa, pembayaran berbagai tagihan seperti listrik, air,
internet, telepon, kartu kredit dan lain-lain. Ada banyak cara yang dapat digunakan sebagai
media pemindahan uang tersebut, baik menggunakan tunai maupun non-tunai. Sedangkan sistem
pembayarannya sendiri dapat menggunakan sistem yang sederhana hingga sistem yang kompleks
dimana harus melibatkan beberapa pihak dalam transaksinya (seperti bank, lembaga keuangan
selain bank, bank sentral, dll).
Peran Bank Indonesia dalam Sistem Pembayaran
Di Indonesia, kewenangan mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran dilaksanakan
oleh bank sentral Indonesia yaitu Bank Indonesia. Mengatur serta menjaga kelancarannya sendiri
dilakukan sebagai salah satu upaya dalam mewujudkan tujuan dari Bank Indonesia yaitu untuk
menjaga stabilitas rupiah demi mendukung peningkatan perekonomian nasional. Berdasarkan
kewenangan tersebut, Bank Indonesia memiliki hak untuk menetapkan dan memberlakukan
kebijakan sistem pembayaran di Indonesia melalui Undang-Undang Bank Indonesia pada
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 yang kemudian direvisi pada Undang-Undang Nomor 6
Tahun 2009. Peran Bank Indonesia dalam sistem pembayaran mencakup:
Kewenangan untuk memberikan izin dan persetujuan kepada penyedia jasa pembayaran untuk
ikut didalam sistem pembayaran (Siapa saja yang dapat menerbitkan atau memproses alat-alat
pembayaran tersebut)
Pengawasan.
Menentukan standar-standar tertentu pada alat pembayaran dan menentukan alat pembayaran apa
saja yang dapat digunakan pada sistem pembayaran di Indonesia.
Mengatur dan mengawasi lembaga apa saja yang boleh menyelenggarakan sistem pembayaran
(baik bank dan lembaga selain bank).
Kebijakan pengendalian resiko, efisiensi, tata kelola, dll.
Kewenangan dalam menjalankan sistem Bank Indonesia – Real Time Gross Settlement atau BI-
RTGS. BI-RTGS sendiri digunakan untuk melakukan transaksi non-tunai yang bernilai besar.
Menurut data Bank Indonesia, pada tahun 2010, transaksi yang dilakukan BI-RTGS sendiri dapat
mencapai setidaknya Rp 174,3 triliun.
Kewenangan sebagai penyelenggara sistem kliring antarbank untuk jenis-jenis alat pembayaran
tertentu melalui Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia atau SKNBI.
Prinsip Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia
Dalam melaksanakan kewenangan tersebut, Bank Indonesia mengacu kepada empat prinsip
kebijakan, yaitu:
1. Keamanan
Dari prinsip keamanan, Bank Indonesia harus dapat mengelola segala resiko dalam sistem
pembayaran seperti resiko likuiditas, resiko kredit, resiko fraud (kecurangan yang dapat
menimbulkan kerugian finansial) dll.
2. Efisiensi
Dari prinsip efisiensi, Bank Indonesia harus menjamin bahwa penyelenggaraan sistem
pembayaran bersifat efisien yaitu harus dapat digunakan secara luas dan menyeluruh, sehingga
biaya yang harus ditanggung oleh masyarakat akan menjadi lebih murah.
3. Kesetaraan akses
Bank Indonesia menjamin kesetaraan akses dimana BI tidak menyetujui segala praktek monopoli
pada penyelenggaraan suatu sistem pembayaraan yang dapat menghambat pelaku ekonomi lain
untuk ikut masuk dan ikut menyelenggarakan sistem pembayaran
4. Perlindungan konsumen
Bank Indonesia harus dapat menjamin seluruh aspek-aspek dalam perlindungan konsumen yaitu
menjamin adanya kepastian hukum kepada konsumen serta pembuat jasa melalui Divisi
Perlindungan Konsumen. Konsumen serta pembuat jasa sistem pembayaran dapat menghubungi
Bank Indonesia secara langsung untuk melakukan pengaduan jika mengalami hal-hal yang dirasa
merugikan.
Alat tukar tunai
Pengertian Uang
Sejarah Uang
Sebelum ada uang, untuk memenuhi kebutuhan manusia saling bertukar barang atau
disebut juga barter.
Dari sistem pertukaran (barter) ini ternyata terdapat suatu kesulitan, yaitu kesulitan untuk
mempertemukan kedua belah pihak yang saling membutuhkan dan menentukan ukuran
perbandingan antarbarang yang ditukarkan.
Oleh karenanya, manusia berusaha untuk menentukan suatu barang sebagai alat tukar.
Menurut sejarah, kita mengenal berbagai macam alat tukar di antaranya ternak, kulit, bulu, besi,
tembaga, emas, perak, intan berlian, mutiara, dan kerang.
Seiring perkembangan masyarakat atau negara, penggunaan uang sebagai alat tukar dirasakan
makin penting.
Oleh karena itu, suatu negara menentukan pengunaan uang logam dan uang kertas sebagai alat
tukar.
Bahkan dikembangkan lagi penggunaan alat tukar berupa giro atau cek yang disebut juga uang
giral.
Pengertian Uang
Uang, yaitu alat untuk mempermudah pertukaran (money was made to facility business
transaction), yang secara umum dapat diterima di dalam bentuk pembelian barang-barang atau
jasa- jasa serta untuk pembayaran utang.
Fungsi Uang
1. Fungsi Asli atau Fungsi Primer
Sebagai alat tukar umum (medium of exchange), yaitu uang berfungsi sebagai alat untuk
pertukaran dan mengatasi kesulitan dalam pertukaran secara natura (barter).
Sebagai satuan hitung (unit of account), yaitu uang berfungsi untuk menentukan nilai dari
suatu barang atau jasa, serta untuk menentukan besarnya harga.
2. Fungsi Turunan atau Fungsi Sekunder
Sebagai alat pembayaran (means of payment ), uang berfungsi untuk melakukan
pembayaran berbagai transaksi, misal pembayaran pajak, iuran, dan sebagainya.
Sebagai pembayaran utang ( standard of deferred payment ), uang berfungsi untuk
melakukan dan menentukan pembayaran kewajiban atau digunakan untuk standar
pembayaran utang.
Penimbun kekayaan artinya uang dapat disimpan telebih dahulu, yang nantinya akan
mempermudah dalam pertukaran di masa mendatang.
Sebagai alat pembentukan modal dan pemindahan modal (transfer of value), yaitu uang
berfungsi untuk menambah atau memperbesar modal usaha, baik dipergunakan sendiri
maupun dipinjamkan kepada orang lain yang membutuhkan modal tersebut.
Sebagai ukuran harga atau pengukur nilai (standard of value ), yaitu uang berfungsi
sebagai alat untuk menentukan harga barang atau jasa yang dihasilkan oleh suatu perusahaan.
Jenis Uang
1. Berdasarkan Bahan (Material)
Uang logam
Uang kertas
2. Berdasarkan Iembaga atau Badan Pembuatnya
Uang kartal
Uang giral
3. Berdasarkan Nilainya
Uang bernilai penuh (full bodied money)
Uang yang tidak bernilai penuh (representative full bodied money) atau uang bertanda (token
money.
4. Berdasarkan Kawasan/Daerah Berlakunya
Uang domestik artinya uang yang berlaku hanya di suatu negara tertentu, di luar negara tersebut
mungkin berlaku dan mungkin tidak berlaku.
Uang internasional yaitu uang yang berlaku tidak hanya dalam suatu negara, tetapi juga
berlaku dan diakui di berbagai negara di dunia. Terdapat tujuh mata uang dunia yang
biasanya di perdagangkan di pasar valuta asing. Ketujuh mata uang dunia tersebut adalah : Dolar
Amerika / USD, Poundsterling Inggris / GBP, Euro Dolar / EUR, Swiss Franc / CHF, Japanese
Yen / JPY, Australian Dolar / AUD dan Canadian Dolar / CAD
Syarat Uang
Digemari atau diterima oleh umum (acceptability)
Mudah disimpan dan dipindahtangankan (Portability)
Tahan lama dan tidak lekas rusak (durability)
Dapat dibagi-bagi dan tidak mengurangi nilainya (devisibility)
Mempunyai nilai yang stabil atau tetap (stability of value)
Jumlahnya memenuhi kebutuhan (uniformity)
Ciri Uang
Uang rupiah memiliki ciri-ciri khusus dan umum agar uang tersebut tidak dipalsukan dan bisa
dikenali sebagai uang asli.
Adapun ciri-ciri uang rupiah dibedakan menjadi ciri umum dan ciri khusus, yaitu sebagai
berikut.
1. Ciri-Ciri Umum Uang
Ciri umum Rupiah kertas sebagaimana dimaksud dalam paling sedikit memuat:
gambar lambang negara ”Garuda Pancasila”;
frasa ”Negara Kesatuan Republik Indonesia”;
sebutan pecahan dalam angka dan huruf sebagai nilai nominalnya;
tanda tangan pihak Pemerintah dan Bank Indonesia;
nomor seri pecahan;
teks ”DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, NEGARA KESATUAN
REPUBLIK INDONESIA MENGELUARKAN RUPIAH SEBAGAI ALAT PEMBAYARAN
YANG SAH DENGAN NILAI …”; dan
tahun emisi dan tahun cetak.
• Ciri umum Rupiah logam sebagaimana dimaksud dalam paling sedikit memuat:
• gambar lambang negara ”Garuda Pancasila”;
• frasa ”Republik Indonesia”;
• sebutan pecahan dalam angka sebagai nilai nominalnya; dan
• tahun emisi.
2. Ciri-Ciri Khusus Uang
Setiap pecahan Rupiah selain memiliki cirri umum juga memiliki ciri khusus sebagai
pengaman yang terdapat pada desain, bahan, dan teknik cetak. Dan bersifat terbuka, semi
tertutup, dan tertutup.
Permintaan Uang
Permintaan uang adalah sejumlah uang tertentu yang dibutuhkan oleh masyarakat untuk
melakukan transaksi dalam perdagangan atau tujuan tertentu.
Dalam analisis John Maynard Keynes, masyarakat melakukan permintaan uang untuk
memenuhi tiga keinginan, yaitu sebagai berikut.
1. Permintaan uang untuk tujuan transaksi
2. Permintaan uang untuk tujuan berjaga-jaga,
3. Permintaan uang untuk tujuan spekulasi,
Faktor-faktor yang memengaruhi permintaan uang di antaranya sebagai berikut.
Adanya keinginan untuk memegang uang atau motif memegang uang (motif transaksi, motif
berjaga-jaga dan motif spekulasi).
Ekspektasi (perkiraan /ramalan masa yang akan datang)
Tinggi rendahnya tingkat bunga.
Adanya investasi atau pengembangan usaha sehingga membutuhkan dana/uang.
Tingkat harga yang berlaku di pasar.
Penawaran Uang
Penawaran uang adalah sejumlah uang tertentu yang disediakan oleh pemerintah atau bank
untuk dapat dimiliki oleh masyarakat.
Faktor-faktor yang memengaruhi penawaran uang di antaranya sebagai berikut.
• Kebutuhan pemerintah, untuk memenuhi anggaran, untuk menekan tingkat inflasi
(kenaikan harga) dan untuk menambah jumlah uang yang beredar.
• Selera masyarakat
• Tingkat suku bunga
• Sistem perbankan yang berlaku (Sistem pembayaran dan kebijakan moneter)
• Penciptaan uang yang baru untuk menambah jumlah uang yang beredar.
• Tingkat pendapatan riil, yaitu tingkat pendapatan yang benar-benar diterima oleh
masyarakat dan telah memperhitungkan unsur inflasi.
• Tingkat harga barang
Hal ini terlihat pada ketersediaan jasa pembayaran nontunai yang dilakukan bank maupun
lembaga selain bank. Transaksi pebayaran nontunai dengan nilai besar diselenggarakan Bank
Indnesia melalui sistem BI-RTGS (Real Time Gross Settlement) dan sistem kliring. Penyedia
Jasa Sistem Pembayaran di Indonesia
Ada begitu banyak lembaga serta penyedia jasa pada sistem pembayaran di Indonesia. Ditambah
seiring berjalannya waktu serta teknologi, lembaga-lembaga tersebut mulai menggunakan media
digital dalam menyelenggarakannya. Namun pastinya seluruh lembaga keuangan dan penyedia
jasa ini harus memiliki izin dari Bank Indonesia untuk berpartisipasi dan ikut serta dalam
penyelenggaraan sistem pembayaran di Indonesia. Beberapa lembaga tersebut adalah lembaga
keuangan baik bank yaitu bank umum (Mandiri, BCA, BNI, BTPN, BRI, dll) maupun lembaga
keuangan non-bank (digital wallet/electronic money seperti GO-PAY, OVO, Doku Wallet, Dana,
dll, perusahaan asuransi, koperasi simpan pinjam, pasar modal, dll).
Alat Pembayaran Nontunai
Pembayaran nontunai adalah pembayaran yang dilakukan tanpa menggunakan uang tunai yang
beredar melainkan menggunakan cek atau bilyet giro (BG) dan alat pembayaran menggunakan
kartu (ATM, kartu kredit, kertu debit, prabayar).
Hal ini terlihat pada ketersediaan jasa pembayaran nontunai yang dilakukan bank maupun
lembaga selain bank. Transaksi pebayaran nontunai dengan nilai besar diselenggarakan Bank
Indnesia melalui sistem BI-RTGS (Real Time Gross Settlement) dan sistem kliring.