B. Tindakan Ekonomi
Tindakan ekonomi adalah keputusan yang diambil dan dilaksanakan oleh
pelaku ekonomi untuk melaksanakan kegiatan ekonomi. Misalnya: tindakan ekonomi
yang dilakukan Brilia dalam mengelola bisnis konveksi batiknya adalah bagaimana
dengan modal Rp50.000.000,00 dapat menghasilkan baju batik sebanyak mungkin dan
didasari oleh motif untuk mencari keuntungan.
C. Motif Ekonomi
Motif Ekonomi adalah alasan atau dorongan dari dalam diri manusia untuk
melakukan kegiatan ekonomi. Motif ekonomi dapat bersifat intrinsik atau
ekstrinsik. Motif intrinsik apabila dorongan untuk melakukan suatu kegiatan berasal
dari dalam diri individu itu sendiri. Motif ekstrinsik apabila dorongan melakukan
kegiatan berasal dari luar individu, bisa orang lain atau masyarakat. Beberapa motif
ekonomi yang secara umum mendorong manusia untuk melakukan tindakan
ekonomi adalah sebagai berikut:
1. Motif Pemenuhan Kebutuhan Hidup
Dalam hal ini pemenuhan kebutuhan hidup dapat juga dikatakan keinginan
untuk memnuhi kebutuhan hidup dan akhirnya hidup makmur dan sejahtera.
2. Motif Mencari Keuntungan atau Laba
Keinginan untuk mencari keuntungan akan memotivasi melakukan inovasi dan
penemuan baru, termasuk juga tidak akan berhenti mengembangkan sayap
usaha.
3. Motif Memperoleh Kekuasaan
Kegiatan ekonomi dalam hal ini ditujukan supaya dapat memperoleh kekuasaan
dalam masyarakat. Motif ini erat kaitannya dengan mencari keuntungan. Setelah
para pengusaha sudah maju dan makmur, mereka akan terus bekerja keras
dengan harapan dapat menguasai perdagangan yang lebih luas. Keinginan untuk
menguasai dalam hal ini terkadang dapat mempengaruhi atau memberi
kemungkinan berkuasa di bidang politik, karena begitu besar perannya dalam
masyarakat.
4. Motif Sosial
Keinginan berbuat sosial tidak lain adalah untuk menolong sesama manusia,
misalnya memberi bantuan kepada mereka yang tertimpa musibah atau
bencana, menyantuni orang miskin, memberikan sumbangan pada tempat-
tempat ibadah, menjadi orang tua asuh yang berkaitan dengan kesempatan
memperoleh pendidikan dan lainnya.
5. Motif Memperoleh Penghargaan
Setiap orang membutuhkan sebuah penghargaan. Melalui kegiatan ekonomi
seseorang dapat mengubah status sosialnya. Misalkan seseorang yang semula
tidak memiliki pekerjaan, berusaha memperoleh pekerjaan, agar ia mulai
dihargai oleh orang lain.
E. HUKUM EKONOMI
Hukum ekonomi adalah hubungan / pertalian antara dua variabel ekonomi
yang saling berkaitan.
Contoh : Hukum permintaan, hukum penawaraan, hukum Gresham, dan lain-lain
Hukum ekonomi berlaku jika keadaan yang lain tetap (Ceteris Paribus), dan keadaan
tersebut adalah :
F. Jenis Kebutuhan
Kebutuhan yaitu segala sesuatu yang diperlukan manusia terhadap benda dan
jasa untuk yang perlu dipenuhi untuk mencapai kemakmuran.
Jenis-jenis kebutuhan:
1. Dilihat Dari Intensitasnya / Tingkatan Kegunaan:
a) Kebutuhan Primer: Kebutuhan yang harus dipenuhi untuk
mempertahankan hidup (sandang, pangan, papan, pendidikan, dan
kesehatan).
b) Kebutuhan Sekunder: Kebutuhan yang dipenuhi setelah kebutuhan primer,
muncul karena faktor lingkungan.
c) Kebutuhan Tersier: Kebutuhan terhadap barang-barang mewah, muncul
karena prestise.
3. Menurut Sifatnya:
a) Kebutuhan Jasmani: Kebutuhan yang muncul karena tuntutan tubuh/badan.
b) Kebutuhan Rohani: Kebutuhan yang muncul karena tuntutan jiwa/psikis.
4. Menurut Bentuknya:
a) Kebutuhan material: Kebutuhan yang dipenuhi dengan benda yang
berbentuk (barang).
b) Kebutuhan immaterial: Kebutuhan yang dipenuhi dengan benda yang tak
terbentuk (jasa).
5. Menurut Golongan/Subjeknya:
a) Kebutuhan individu: Kebutuhan yang berhubungan dengan kepentingan
perseorangan.
b) Kebutuhan masyarakat: Kebutuhan yang berhubungan dengan kepentingan
sekelompok orang/masyarakat.
2. Menurut Kegunaannya
Berdasarkan kegunaannya barang dibedakan menjadi barang komsumsi dan
barang produksi.
a. Barang konsumsi
Barang konsumsi merupakan barang yang dapat digunakan atau dipakai
untuk memenuhi kebutuhan hidup. Barang ini sering disebut barang jadi
atau barang siap pakai. Misalnya sepatu, jam tangan, roti, minuman kaleng,
perabotan rumah tangga dan lain-lain. Barang konsumsi dapat dibedakan
menjadi dua yaitu barang konsumsi tidak tahan lama dan barang konsumsi
tahan lama. Barang konsumsi tidaka tahan lama merupakan barang yang
dipakai sekaligus habis, misalnya, roti, teh botol, makanan dan minuman
lainnya. Barang konsumsi taahn lama merupakan barang yang tidak habis
sekali pakai, misalnya pakaian, sepatu dan perabotan rumah tangga.
b. Barang produksi
Bahan mentah, benang untuk pabrik kain akan habis dalam sekali produksi,
sedangkan mesin-mesin, alat-alat kantor, dan gedung tidak akan habis dalam
sekali produksi termasuk barang produksi. Barang ini disebut juga barang
modal. Artinya barang yang digunakan untuk menghasilkan barang-barang
lain. Barang produksi ada yang satu kali habis pakai dan ada yang tidak habis
dalam satu proses produksi.
b. Barang komplementar
Barang komplementer atau barang pelengkap merupakan barang pemuas
kebutuhan yang dalam penggunaannya saling melengkapi. Barang ini baru
dirasakan manfaatnya jika dipakai bersama dengan barang pemuas
kebutuhan yang lain. Misalnya tinta dengan bolpoint, kamera dengan
filmnya, bensin dengan kendaraan, dan kopi dengan gula.
I. Kelangkaan (Scarcity)
Kelangkaan merupakan Suatu keadaan jumlah alat pemuas kebutuhan yang
relatif terbatas jika dibandingkan dengan kebutuhan manusia.
Faktor penyebab kelangkaan:
- Terbatasnya sumber daya alam
- Terbatasnya kemampuan produsen disebabkan terbatasnya faktor produksi
- Bertambahnya jumlah penduduk
- Ulah manusia yang tidak menjaga kelestarian lingkungan
- Kekurangan tenaga ahli
- Kemajuan IPTEK yang tidak imbang dengan pemenuhan kebutuhan
- Sifat serakah manusia