Sistem Ekonomi
Pengertian Ilmu Ekonomi
• Kata ekonomi berasal dari bahasa Yunani
yaitu oikonomia yang terdiri dari kata oikos yang
berarti Rumah tangga dan nomos yang berarti
peraturan atau aturan. Jadi oikonomia adalah aturan
masyarakat dalam mengatur rumah tangga
• Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari
perilaku individu dan masyarakat dalam menentukan
pilihan untuk menggunakan sumber daya yang
langka (dengan/tanpa uang) dalam upaya
meningkatkan kualitas hidupnya
Kelangkaan
• Inti masalah ekonomi adalah kelangkaan.
• Kelangkaan (scarcity) adalah kondisi di mana
manusia memiliki sumber daya ekonomi yang
terbatas untuk memenuhi kebutuhan yang tak
terbatas.
Kelangkaan dapat disebabkan oleh beberapa hal,antara lain adalah
sebagai berikut.
1) Keterbatasan benda pemenuhan kebutuhan di alam. Tidak
semua sumber daya alam yang dimanfaatkan untuk memenuhi
kebutuhan manusia dapat segera diperbarui, sehingga lama-
kelamaan jumlahnya menjadi sangat terbatas.
2) Kerusakan sumber daya alam akibat ulah manusia.
3) Keterbatasan kemampuan manusia mengolah sumber daya
ekonomi yang ada. Disebabkan oleh rendahnya penguasaan
teknologi dan kurangnya modal.
4) Peningkatan kebutuhan yang lebih cepat dibandingkan
penyediaan sarana pemenuhan kebutuhan.
Pilihan & Skala Prioritas
Kebutuhan (needs) adalah sesuatu yang diperlukan oleh manusia sehingga dapat mencapai
kesejahteraan. Sedangkan keinginan (want) adalah sesuatu tambahan atas kebutuhan yang
diharapkan dapat dipenuhi sehingga manusia tersebut merasa lebih puas. Namun bila keinginan
tidak terpenuhi maka sesungguhnya kesejahteraannya tidak berkurang.
Dalam menentukan pilihan, ada beberapa hal yang perlu kita lakukan, yaitu
1) Analisis biaya peluang. Biaya peluang adalah nilai barang atau jasa yang dikorbankan
karena memilih alternatif tindakan.
2) Analisis biaya manfaat. Analisis biaya manfaat adalah suatu teknik yang digunakan untuk
membandingkan berbagai biaya dengan manfaat yang diharapkan.
3) Mengidentifikasi faktor pendorong ekonomi.
4) Menyadari trade off. Trade off adalah situasi ketika seseorang harus membuat keputusan
untuk memilih suatu hal dengan mengorbankan hal lain dengan alasan ekonomis.
5) Berpegang pada prinsip ekonomi.
a. Jenis Barang
1) Berdasarkan cara memperoleh, dibedakan menjadi 2 yaitu :
a. Barang ekonomi adalah barang yang didapat dengan mengorbankan
sesuatu, jumlahnya terbatas, barang yang langka dan memberi manfaat .
Contoh computer dan sepatu.
b. Barang bebas adalah barang yang didapat tanpa pengorbanan karena
jumlahnya berlimpah. Contoh sinar matahari.
2) Berdasarkan kepentingan, dibedakan menjadi 4 yaitu :
a. Barang inferior adalah barang yang pemakaiannya disesuaikan dengan pendapatan.
b. Barang esensial adalah barang yang sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan
dan tidak dipengaruhi oleh tingkat pendapatan.
c. Barang normal adalah barang yang permintaannya bertambah saat pendapatan
meningkat.
d. Barang mewah adalah barang yang harganya mahal dan dapat meningkatkan status.
5) Berdasarkan proses pengolahan, dibedakan menjadi 3 yaitu :
a. Barang mentah adalah barang yang belum mengalami
pengolahan.
b. Barang setengah jadi adalah barang yang telah diolah tetapi
belum siap pakai.
c. Barang jadi adalah barang yang sudah diproses sehingga siap
pakai.
6) Berdasarkan bentuk dan sifat, dibedakan menjadi 2 yaitu :
a. Barang tetap adalah barang yang bersifat tetap dan tahan lama.
b. Barang bergerak adalah barang yang bersifat tidak tetap.
Nilai guna barang
1) Kegunaan bentuk adalah kegunaan yang
muncul setelah suatu barang dibentuk.
2) Kegunaan tempat adalah kegunaan yang
muncul setelah suatu barang dipindah tempat.
3) Kegunaan waktu adalah kegunaan yang
muncul ketika digunakan tepat waktu.
4) Kegunaan milik adalah kegunaan yang muncul
ketika barang tersebut sudah dimiliki.
Biaya peluang
• Biaya peluang adalah nilai alternatif tertinggi yang
dikorbankan karena telah memilih alternatif
kegiatan yang lain.
• Paul A. Samuelson dan William D.
Nordhaus mengatakan bahwa biaya oportunitas
dari suatu keputusan terjadi karena melakukan
pilihan terhadap barang langka dengan
mengorbankan barang lain. Biaya oportunitasnya
adalah nilai dari barang atau jasa yang dilepaskan.
Contoh:
Setelah lulus SMA, Sevti mendapat 2 tawaran pekerjaan. Tawaran pertama
sebagai pelayan toko di dekat rumah dengan gaji Rp400.000,- per bulan.
Tawaran kedua sebagai pramusaji di sebuah rumah makan di kotanya dengan
gaji Rp900.000,- per bulan.
Saat ini sudah tidak ada lagi negara yang menganut sistem ekonomi tradisional,
namun di beberapa daerah pelosok, seperti suku badui dalam, sistem ini masih
digunakan dalam kehidupan sehari - hari
2. Sistem Ekonomi Pasar (Liberal/Bebas)
Sistem ekonomi pasar adalah suatu sistem ekonomi dimana seluruh kegiatan
ekonomi mulai dari produksi, distribusi dan konsumsi diserahkan sepenuhnya
kepada mekanisme pasar. Sistem ini sesuai dengan ajaran dari Adam Smith,
dalam bukunya An Inquiry Into the Nature and Causes of the Wealth of Nations.
Ciri –ciri:
• Semua alat dan sumber-sumber daya dikuasai pemerintah
• Hak milik perorangan tidak diakui
• Tidak ada individu atau kelompok yang dapat berusaha dengan bebas dalam
kegiatan perekonomian
• Kebijakan perekonomian diatur sepenuhnya oleh pemerintah
Kebaikan dari sistem ekonomi terpusat adalah:
• Pemerintah lebih mudah mengendalikan inflasi, pengangguran dan
masalah ekonomi lainnya
• Pasar barang dalam negeri berjalan lancar
• Pemerintah dapat turut campur dalam hal pembentukan harga
• Relatif mudah melakukan distribusi pendapatan
• Jarang terjadi krisis ekonomi
Secara umum saat ini hampir tidak ada negara yang murni melaksanakan sistem ekonomi
terpusat maupun pasar, yang ada adalah kecenderungan terhadap ekonomi pasar seperti
Amerika, Hongkong, dan negara–negara eropa barat yang berpaham liberal, sementara
negara yang pernah menerapkan ekonomi terpusat adalah Kuba, Polandia dan Rusia yang
berideologi sosialis atau komunis. Kebanyakan negara-negara menerapkan sistem ekonomi
campuran seperti Perancis, Malaysia dan Indonesia.
• Sistem Ekonomi Pancasila
Sistem ekonomi yang dianut negara Indonesia adalah sistem ekonomi Pancasila.
Sistem ekonomi Pancasila adalah salah satu tata ekonomi yang dijiwai oleh
ideologi Pancasila, yang di dalamnya terkandung makna demokrasi ekonomi
yaitu kegiatan ekonomi yang dilakukan berdasarkan usaha bersama berasaskan
kekeluargaan dan kegotongroyongan dari, oleh, dan untuk rakyat di bawah
pimpinan dan pengawasan pemerintah.
Ciri pokok sistem ekonomi Pancasila terdapat pada UUD 1945 Pasal 33, dan GBHN
Bab III B No.14. Berikut ini ciri-ciri pokok sistem ekonomi Pancasila.
FAKTOR PRODUKSI:
5. TANAH: sewa
6. TENAGA KERJA: gaji
7. MODAL:bunga
8. KEWIRAUSAHAAN: laba
Production Possibility Frontier (PPF)
Batas kemungkinan produksi (PPF) adalah kurva yang menunjukkan
kombinasi dua barang (atau jasa) yang dapat diproduksi dengan efisien dari
sumber daya dan pengetahuan teknologi yang tetap.
• Titik A, B, C, D, E, F berada di kurva PPF sehingga
efisien
• Titik H menunjukkan sumber daya tidak
dialokasikan secara maksimal
• Titik G menunjukkan produksi yang tidak dapat
tercapai
• Ada tradeoff: jika ingin menambah 1000 sepatu,
harus mengurangi pakaian sebesar 2000 (dari
titik B ke C)
PERMINTAAN
• Permintaan adalah keinginan konsumen untuk membeli suatu
barang pada berbagai tingkat harga
• Hukum permintaan: jika harga barang naik, maka jumlah
barang yang diminta akan berkurang, ceteris paribus
• Fungsi: Qd= a-bP
• Contoh: Qd= 6- 1/5000 P
• Faktor-faktor yang memengaruhi permintaan:
1. Harga barang itu sendiri
2. Harga barang lain yang terkait: subtitusi & komplementer
3. Pendapatan
4. Jumlah penduduk
5. Distribusi pendapatan
6. Perkiraan harga di masa mendatang
7. Selera/kebiasaan
• Jenis penjual:
• Penjual supermarginal: penjual yang biaya produksinya di bawah harga pasar
• Penjual marginal: penjual yang biaya produksinya sama dengan harga pasar
• Penjual submarginal: penjual yang biaya produksinya lebih besar dari harga
pasar
Kegagalan Pasar
• Kegagalan pasar adalah ketidakmampuan dari
suatu perekonomian pasar untuk berfungsi
secara efisien
• Kegagalan pasar atau market failure terjadi
ketika mekanisme harga gagal untuk
memperhitungkan semua biaya dan manfaat
yang diperlukan, baik untuk menyediakan dan
mengkonsumsinya.
Penyebab Kegagalan Pasar
1. Barang publik adalah barang yang bersifat nonexclusive/nonexcludable, nonrivalry,
dan nondivisible. Penyebab kegagalan pasar adalah karena barang publik sering
menimbulkan fenomena pendomplengan (free rider), yaitu mereka yang
menikmatinya tanpa membayar pajak. Jadi swasta tidak akan mau menyediakan
barang tersebut. Jadi biasanya barang publik disediakan oleh pemerintah.
Contoh dari barang publik adalah jalan umum, jembatan, pertahanan keamanan, dll.
Sifat-sifat barang publik:
a. Non-rivalry artinya untuk menikmati barang tersebut tidak perlu mengorbankan
pihak lain. Misalnya, trotoar dimana bila seseorang berjalan di atasnya maka tidak
akan merugikan atau mengurangi kesempatan orang lain untuk berjalan di atasnya.
b. Non-exclusive artinya siapa saja dapat menggunakannya tidak perlu membayar
c. Non-excludable: kita tidak bisa mencegah orang lain untuk menggunakannya.
c. Non-divisible artinya barang tersebut tidak dapat dibagi-bagi, setiap orang dapat
menggunakan barang tersebut seutuhnya.
2. Eksternalitas adalah keuntungan atau kerugian yang dinikmati
atau diderita pelaku ekonomi sebagai akibat dari pelaku ekonomi
lain.
Eksternalitas ada dua yaitu eksternalitas negatif yaitu yang
merugikan pihak lain dan eksternalitas positif yaitu yang
menguntungkan orang lain.
Contoh:
a. Eksternalitas negatiif : Perusahaan yang mendirikan pabrik di
dekat pemukiman warga akan mengganggu kenyamanan dan
kesehatan akibat pencemaran yang ditimbulkan.
b. Eksternalitas positif : Ketika ada konser musik, muncul
pedagang kakl lima dadakan. Pedagang kaki lima tidak perlu
membayar ke panitia konser. Jadi, pedagang mengalami
keuuntungan dan panitia konser tidak mendapat apa-apa.
3. Informasi yang Asimetris/tidak sempurna atau ketidakpastian Informasi
asimetris terjadi ketika salah satu pihak dari transaksi memiliki informasi
yang lebih banyak dan baik dari pihak yang lain. Atau salah satu pihak
yang bernegosiasi di pasar memiliki informasi yang berhubungan dengan
barang yang diperdagangkan sementara pihak lain tidak.
3. Elastis Uniter : Ed = 1 (
Setiap perubahan sebesar 1 % pada harga akan diikuti perubahan sebesar 1 % pada
permintaan. Contoh : pelayanan rawat jalan
4. Inelastis : Ed< 1 (
Perubahan harga tidak terlalu mempengaruhi perubahan permintaan (kurang peka
terhadap perubahan harga). Contoh : barang kebutuhan pokok.
5. Elastis : Ed > 1 (
Perubahan harga sedikit akan menyebabkan perubahan permintaan dalam jumlah cukup
banyak (peka terhadap perubahan harga) . Contoh : Mobil,
Elastisitas
Jika harga suatu pensil 2.000 maka kuantitas pensil yang dibeli
sebanyak 10 biji sedangkan jika harga naik menjadi 2.200,
kuantitas permintaan pensil turun menjadi 8 biji
Berapa elastisitas permintaan pensil dan apa jenis elastisitasnya?
:-2/200 X 2000/10
:-0,01 X 200
:2 (elastis)
• Faktor-faktor yang memengaruhi elastisitas harga:
1. Tingkat subtitusi= semakin banyak barang subtitusi, permintaan suatu
barang makin elastis
2. Jumlah pemakai= makin sedikit jumlah pemakai suatu barang,
permintaannya makin elastis
3. Proporsi kenaikan harga terhadap pendapatan= semakin besar proporsi
harga terhadap pendapatan, permintaan barang makin elastis
4. Jangka waktu= dalam jangka panjang, permintaan lebih elastis
• Keterangan:
a. Utilitas total (total utility) adalah seluruh kepuasan yang diperoleh saat
mengonsumsi sejumlah barang
b. Utilitas marginal (marginal utility) adalah tambahan kepuasan yang
disebabkan adanya tambahan barang yang dikonsumsi.
Berdasar tabel di atas, diceritakan seseorang sedang menikmati es jus pada siang yang panas.
Saat minum jus gelas pertama orang tersebut merasakan guna yang amat besar. Karena
merasa nikmat, dia minum jus gelas kedua, ketiga, dan seterusnya.
a. Minum jus gelas pertama memberikan guna total 30 dan guna marginal 30 (30-0).
b. Minum jus gelas kedua memberikan guna total 50 dan guna marginal 20 (50-30).
c. Minum jus gelas ketiga memberikan guna total 65 dan guna marginal 15 (65-50).
d. Minum jus gelas keempat memberikan guna total 65 dan guna marginal 0 (65–65).
e. Minum jus gelas kelima memberikan guna total 55 dan guna marginal – 10 (55–65).
f. Minum jus gelas keenam memberikan guna total 35 dan guna marginal –20 (35–55).
Jadi, memang betul bila kebutuhan pada barang dipuaskan secara terusmenerus, awalnya
akan memberikan utilitas total yang semakin bertambah (mulai 30, naik menjadi 50, naik
lagi menjadi 65), tetapi utilitas marginal yang didapat akan semakin menurun (dari 30
turun menjadi 20, turun lagi menjadi 15).
Kemudian mulai titik tertentu, utilitas otal yang didapat juga mulai berkurang (yaitu mulai
titik 65) sehingga guna marginal yang diperoleh juga semakin berkurang (menjadi 0, lalu
turun lagi menjadi –10, dan seterusnya). Apabila tabel itu dilukiskan dalam bentuk kurva,
akan tampak sebagai berikut:
• Hukum Gossen II
berbunyi: “Manusia akan berusaha memenuhi
bermacam-macam kebutuhannya sampai pada tingkat
intensitas yang sama.”
2. Pendekatan rata-rata
Laba= (P-AC)Q
3. Pendekatan marjinal
Laba maksimum/rugi minimum MR=MC
Jika MR>MC, untuk memaksimalkan laba, produsen harus meningkatkan kuantitas produksi
Jika MR<MC, untuk memaksimalkan laba, produsen harus mengurangi kuantitas produksi
Laba ekonomi dan Laba akuntansi
Laba akuntansi= TR- biaya eksplisit/TC
Laba ekonomi= TR- biaya eksplisit- biaya
implisit/biaya peluang
Laba ekonomi= Laba akuntansi- biaya
implisit/biaya peluang
Laba ekonomi<laba akuntansi
Biaya produksi
Bu Ani berwiraswasta di bidang pembuatan kue lapis.
Untuk menghasilkan 10 cetak kue lapis diperlukan biaya
tetap 500.000 dan biaya variable 30.000 per cetak. Apabila
kue tersebut dijual dengan harga 100.000 per cetak maka
Bu Ani akan memperoleh . . . .
a. Laba 200.000
b. Rugi 200.000
c. Laba 470.000
d. Rugi 470.000
e. Laba 500.000
Laba maksimum
Penerimaan total seorang produsen ditunjukkan oleh
persamaan TR = 200Q – 5Q2 dan
biaya total ditunjukkan oleh persamaan TC = 100Q.
Berdasarkan persamaan tersebut,
perusahaan memperoleh ....
a. laba maksimum 250
b. rugi minimum 250
c. laba maksimum 500
d. rugi minimum 750
e. laba maksimum 1.000
Pasar Faktor Produksi
• Pasar faktor produksi diartikan keseluruhan penawaran dan permintaan faktor-faktor
produksi yang terdapat dalam suatu daerah/wilayah tertentu.
• Merupakan permintaan turunan (Derived demand)= bergantung pada output/produksi
• Dalam pasar faktor produksi ada beberapa hal yang membedakan dengan pasar barang.
Perbedaan tersebut di antaranya:
a. Pihak yang melakukan penawaran adalah pihak rumah tangga konsumen.
b. Pihak yang melakukan permintaan adalah pihak rumah tangga produsen.
c. Bagi rumah tangga konsumen (pemilik faktor produksi), harga faktor produksi adalah
merupakan pendapatan yang disebut dengan istilah sewa, upah, bunga dan keuntungan.
d. Bagi rumah tangga produsen pengeluaran untuk mendapatkan faktor produksi
disebut biaya.
e. Barang atau komoditi yang duperjualbelikan adalah faktor produksi. Jadi dengan
demikian pasar ini memiliki ciri yang berbeda dengan pasar barang secara umum.
a. Pasar sumber daya alam/tanah
Faktor produksi tanah meliputi permukaan dan semua yang terkandung di dalamnya.
Balas jasa yang diterima dari pengguna adalah sewa tanah. Harga dan jumlah
permintaan tanah berbeda ini tergantung dari perbedaan sifat tanah, letak dan
banyaknya tanah yg digunakan untuk produksi.
Proses terbentuknya harga tanah sangat tergantung dari permintaan dtanah tersebut.
Semakin tinggi permintaan tanah harga/sewa tanah akan semakin mahal dan sebaliknya.
Ada beberapa teori yang coba menjelaskan penyebab perbedaan sewa tanah :
1) Teori kesuburan asli tanah : sewa tanah tergantung tingkat kesuburan asli tanah. Jika
tanah mempunyai kesuburan asli, hasil produksi akan lebih besar.
2) Teori perbedaan kesuburan tanah (David Ricardo): jika tanah punya tingkat kesuburan
tinggi harga sewa akan tinggi dan sebaliknya.
3) Teori letak tanah (Von thunen) : jika tanah terletak dekat fasilitas publik dan kegiatan
ekonomi, harga sewa akan tinggi karena letak strategis memungkinkan banyak peluang
ekonomi untuk mengembangkan usaha
4) Teori harga derivasi tanah : tergantung dari jumlah permintaan terhadap tanah.
b. Pasar tenaga kerja
adalah seluruh kegiatan dari pelaku yang tujuannya mempertemukan
para pencari kerja dengan pengguna tenaga kerja.
· Permintaan tenaga kerja.
Berkaitan dengan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan oleh perusahaan
atau instansi tertentu. Permintaan datang dari rumah tangga produksi,
dipengaruhi oleh perubahan tingkat upah, perubahan permintaan pasar
terhadap hasil produksi, harga barang-barang modal.
· Penawaran tenaga kerja
Dipengaruhi oleh tingkat upah terutama jenis jabatan yang sifatnya
khusus. Penawaran datang dari masyarakat.
· Keseimbangan pasar tenaga kerja
Terjadi apabila pada tingkat upah tertentu pencari kerja menerima
pekerjaan yang ditawarkan dan pengusaha bersedia mempekerjakan
tenaga kerja tersebut.
JENIS TENAGA KERJA
1. Berdasarkan sifat kerjanya, tenaga kerja dapat dibedakan sebagai berikut.
a. Tenaga kerja jasmani adalah tenaga kerja yang dalam kegiatannya lebih
banyak mengandalkan tenaga fisik dalam melaksanakan proses produksi.
Contohnya: pekerja bangunan, sopir angkutan umum, dan penyapu jalanan.
b. Tenaga kerja rohani adalah tenaga kerja yang dalam kegiatan kerjanya lebih
banyak menggunakan proses pemikiran, gagasan, ide yang bersifat produktif
dalam proses produksi. Contohnya: manajer, direktur, dan konsultan.
2. Berdasarkan keahliannya tenaga kerja dapat dibedakan sebagai berikut.
a. Tenaga kerja terdidik (skilled labour) adalah tenaga kerja yang memerlukan
kemahiran pada suatu bidang melalui sekolah atau pendidikan. Misalnya: dokter,
hakim, pengacara, guru, akuntan, notaris, insinyur, dosen, ekonom, dan polisi.
b. Tenaga kerja terlatih (trained labour) adalah tenaga kerja yang memerlukan
latihan dan pengalaman kerja. Misalnya: tukang masak, sopir, pelayan toko,
montir, penjahit dan pelukis.
c. Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih (unskilled labour and
untrained labour) adalah tenaga kerja yang tidak memerlukan pendidikan dan
latihan sebelumnya, hanya mengandalkan tenaga saja. Misalnya: pesuruh, kuli
bangunan, buruh gendong, pembantu rumah tangga, tukang becak, dan tukang
sampah.
JENIS TENAGA KERJA
3. Berdasarkan hubungannya dengan proses produksi, tenaga
kerja dibedakan sebagaiberikut.
a. Tenaga kerja langsung, yaitu tenaga kerja di pabrik yang
secara langsung terlibat pada proses produksi dan biayanya
dikaitkan pada biaya produksi atau pada barang yang dihasilkan.
Contohnya: karyawan bagian produksi.
b. Tenaga kerja tidak langsung, yaitu tenaga kerja di pabrik
yang tidak terlibat secara langsung pada proses produksi dan
biayanya dikaitkan pada biaya operasional pabrik. Contohnya:
tenaga kerja bagian penjualan, marketing, dan periklanan.
▪ Upah/pendapatan nominal, yaitu jumlah upah yang
diterima buruh dalam bentuk uang atau Upah
Nominal adalah upah yang diterima buruh sebagai
balas jasa atas pekerjaan yang telah dilakukan.
▪ Upah/pendapatan riil, yaitu jumlah barang/jasa yang
dapat dibeli dengan upah nominal, Upah
Riil menggambarkan daya beli dari pendapatan/upah
yang diterima buruh. Upah riil dihitung dari besarnya
upah nominal dibagi dengan Indeks Harga Konsumen.
Sistem Upah Minimum
▪ Upah Minimum adalah suatu standar
minimum yang digunakan oleh para
pengusaha atau pelaku industri untuk
memberikan upah kepada pekerja di
dalam lingkungan usaha atau kerjanya.
Karena pemenuhan kebutuhan yang
layak di setiap propinsi berbeda-beda,
maka disebut Upah Minimum Propinsi.
▪ Di Indonesia, sistem upah yang
diberlakukan adalah dengan
menggunakan dasar upah minimum
regional (UMR) atau upah minimum
propinsi (UMP), artinya pengusaha
harus memberi upah tenaga kerja
minimal sebesar UMR/UMP tersebut.
UMR/UMP tidak sama besarnya untuk
tiap-tiap daerah. Salah satu
penyebabnya adalah kemahalan di
setiap daerah tidak sama.
Teori upah tenaga kerja :
1) Teori upah normal (David Ricardo): upah diberikan
berdasarkan pada kemampuan keuangan perusahaan dan hidup
pekerja.
2) Teori upah besi (Ferdinand Lassalle): upah harus ditekan
serendah mungkin untuk memperoleh keuntungan maksimal.
Akibatnya upah hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari. Untuk mengatasi hal ini maka dibentuklah serikat
pekerja.
3) Teori dana upah (John Stuart Mill): tergantung kesediaan
jumlah modal untuk membayar upah. Jika jumlah penawaran
tenaga kerja tiinggi maka tingkat upah akan rendah.
4) Teori upah etika (kaum Utopis): upah harus dapat mendorong
pekerja untuk hidup layak.
System pemberian upah :
1)Upah menurut waktu: dibayarkan setiap satuan waktu; harian,mingguan,bulanan atau per
jam
2)Upah satuan: dibayarkan berdasarkan jumlah satuan unit yang dapat diselesaikannya
3)Upah borongan : berdasarkan satu unit pekerjaan secara keseluruhan, biasanya untuk
proyek2 bangunan/jalan.
4)Upah upah indeks : berdasarkan indeks biaya hidup
5)Upah skala : berdasarkan skala penjualan perusahaan
6)Upah dengan premi: upah karyawan ditambah premi (upah ekstra) berdasakan tambahan
pekerjaan
7)Upah partisipasi : membagikan keuntungan perusahaan kepada karyawan
8)Upah co-partnership: kesempatan karyawan untuk bisa membeli saham perusahaan.
Syarat pengupahan yang baik :
1. Pekerja harus tau bagaimana proses penentuan gaji nya
2. Upah harus dibayar tepat waktu
3. Upah harus adil dan wajar
4. Jumlah upah harus mencukupi kebutuhan minimum
c. Pasar Modal
Merupakan pasar tempat dana dan investasi jangka panjang diperjualbeikan.
Permintaan datang dari pengusaha dan penawaran datang dari pemilik modal. Balas
jasa yang diperoleh pemilik modal disebut bunga. Permintaan modal dipengaruhi oleh
tingkat pengembalian modal. Tinggi rendahnya tingkat bunga modal dipengaruhi oleh
factor :
1) Permintaan dan penawaran modal dalam masyarakat
2) Kemungkinan resiko hilangnya modal yang dipinjamkan
3) Kondisi perekonomian
4) Campurtangan pemerintah dalam penetapan tingkat bunga