Kebutuhan Manusia
A. Kebutuhan
Kebutuhan adalah keinginan manusia terhadap benda atau barang dan jasa yang
dapat memberikan kepuasan kepada manusia itu sendiri didalam memenuhi kebutuhan dan
mempertahankan hidupnya, semuanya itu bias dilakukan baik bersifat jasmani maupun
rohani.
MODUL 3
A. Macam-macam Barang
Alat pemenuhan kebutuhan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia
adalah berupa barang atau benda dan jasa. Macam-macam barang dikelompokan sebagai
berikut.
1. Dari Segi Memperolehnya
a. Barang nonekonomis/bebas, yaitu barang yang tersedia dalam jumlah banyak dan
tidak terbatas sehingga untuk memperolehnya tidak memerlukan pengorbanan.
b. Barang Ekonomi, yaitu barang yang jumlahnya terbatas sehingga untuk
memperolehnya memerlukan pengorbanan.
2. Dari Segi Kegunaannya
a. Barang subtitusi, yaitu benda yang penggunaanya dapat diganti dengan benda yang
lainya,sehingga fungsinya tidak berubah.
b. Barang Komplementer, yaiyu benda yang jika penggunaanya digabungkan dengan
benda lainya akan lebih bermanfaat.
3. Dari Segi Jaminanya
a. Barang bergerak, yaitu barang yang bias dipindahkan dan digunakan sebagai
jaminan untuk memperoleh pinjaman atau kredit usaha jangka pendek.
b. Barang tidak bergerak, yaitu barang yang tidak bias dipindahkan dan digunakan
sebagaio agunan atau jaminan untuk memperoleh pinjaman jangka panjang.
4. Dari Segi Proses Pembuatanya
a. Barang mentah, yaitu barang yang belum pernah diproses untuk tujuan
produksi.misalnya : kapas,padi,getah karet.
b. Barang setengah jadi,yaitu barang yang sudah diproses untuk tujuan satui produk
tetapi masih akan digunakan lagi pada fase selanjutnya. Misalnya : kusen pintu,
dan mobil.
c. Barang jadi, yaitu akhir sebuah proses produksi yang barangnya langsung
dinikmati.
B. Masalah Pokok Ekonomi
Masalah yang dihadapi setiap tidak hanya sekedar untuk memenuhi kebutuhan
manusia saja, tetapi juga tenteng bagaimana mengatur dan melayani jutaan orang yang
memiliki kebutuhan dan gaya hidup yang selalu meningkat dan berubah-ubah.
Meskipun demikian, pada dasarnya masalah ekonomi itu tetap saja berada dalam
lingkup yang sama yaitu produksi,distribusi,dan konsumsi.Namun ada tiga permasalahan
pokok dalam ekonomi yaitu :
1. Apa? (what?)
Barang dan jasa apasaja yang akan diproduksi dan dalam jumlah berapa, yangb
harus ditentukan. Diantara sekian banyak barang dan jasa,manakah yang harus dipilih
untuk diproduksi?
Jawabanya, yang harus diproduksi tidak hanya bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan saja, tetapi juga bagaimana untuk memperoleh keuntungan maksimal dan jangan
samp[ai menderita kerugian dalm memproduksi barang.
2. Bagaimana (How?)
Bagaimana cara memproses produksi suatu barang dan jasa dilakukan?
Maksudnya adalah siapa yang melaksanakan, ,menggunakan apa, dengan tehnoligi yang
bagaimana, seberapa besar jumlah produksinya.Maka sebelum kegiatan itu dilaksanakan,
hal yang harus dilakukan adalah mengadakan riset dan perencanaan yang matang.
3. Untuk Siapa? (For Whom?)
Untuk siapa barang dan Jasa diproduksi? Artinya brang itu diproduksi bias
bermanfaat untuk anak-anak, remaja, orang dewasa, atau orang tua. Dan juga memikirkan
bagaimana pendistribusianya kepada masyarakat pada umumnya.
C. Sistem Ekonomi
1. Pengertian Sistem Ekonomi
Cara suatu Negara mengatur kehidupan ekonominya disebut system ekonomi.
Sistem ekonomi yang dipilih dan dilakukan oleh suatu Negara bertujuan untuk menjawab
masalah pokpk ekonomi yang dihadapi setiap manusia.
Sistem ekonomi atau system perekonomian pada dasarnya mengatur hubungan
ekonomi antar manusia dalam masyarakat mengenai bagaimana mereka harus berperilaku
dan bertindak antara yang satu terhadap yang lain serta bagaimana keputusan yang
mempengaruhi orang lain boleh diambil. Sitem ekonomi berkembang sesuai dengan
perkembangan sejarah, kebisasaan, serta ideolaogi yang dianut manusia dan masyarakat.
Secara implicit sisitem perekonomian mempunyai hubungan yang erat dengan system
politik yang ada.
2. Macam Sistem Ekonomi
Secara teoritis ada lima macam system ekonomi,yaitu :
a. Sistem Ekonomi Tradisional
Keadaan perekonomian dalam system ekonomi tradisional tidak banyak
mengalami perubahan. Keadaan masyarakatnya sangat tradisional,statis, dan miskin.
Ciri-cirinya adalah sebagai berikut.
1) Belum ada pembagian kerja.
2) Pertukaran dengan jalan barter,belum mengenal uang.
3) Jenis produksi ditentukan oleh kebutuhan
4) Tingakat tehnologi sangat sederhana dan produksi rendah.
5) Masyarakat tidak mau menerima pembaharuan.
6) Hasil produksi dan system distribusi terbentuk karena kebiasaan (tradisi) yang
berlaku di masyarakat.
7) Kehidupan masyarakatnya bersifat kekeluargaan.
8) Alam merupakan sumber kehidupan dan sumber kemakmuran.
9) Pada umumnya bersifat agraris, perikanan, dan peternakan.
b. Sistem Ekonomi Pasar (Liberal)
Menurut Adam Smith, asas pokok system ekonomi pasar adalah
bekerjanya”tangan-tangan gaib” (the invisible hand).
Ciri-cirinya adalah sebagai berikut.
1) Setiap individu bebas memiliki barang atau alat produksi.
2) Kegiatan Ekonomi disemua bidang dilakukan oleh masyarakat (swasta).
3) Pemerintah tidak ikud campur tangan secara langsung dalam kegiatan ekonomi.
4) Modal memegang peranan penting dalam kegiatan ekonomi.
5) Setiap orang diberikan kebebasan dalam hal pemakaian barang dan jasa.
6) Kegiatan produksi dilakukan dengan tujuan mencari laba, bahkan semua kegiatan
ekonomi didorong oleh prinsip laba (yaitu keuntungan sebesar-besarnmya).
7) Terjadinya persainagan bebas antara pengusaha.
c. Sistem Ekonomi Perencanaan (terpusat)
Sistem ekonomi perencanaan mendasarkan diri pada pandangan Karl Mark, yang
dilator belakangi oleh keadaan nasib kaum buruh yang menyedihkan sebagai akibat ulah
para kapitalis. Ia berpendapat bahwa keadaan masyarakat tidak dapat diperbaiki secara
tambal sulam akan tetapi harus diubah secara radikal melalui pemerintah pusat
Ciri-cirinya adalah sebagai berikut.
1) Semua alat dan sumber produksi adalah milik pemerintah/negara.
2) Jenis-jenis pekerjaan dan pembagian kelas di dalam suatu Negara diatur oleh
pemerintah.
3) Pemerintah menetapkan pembatasan yang luas kepada individu dalam melakukan
usaha.
4) Kehidupan perekonomian seluruhnya diatur atau dipegang oleh pemerintah.
5) Tenaga kerja dianggap sebagai pekerja Negara.
6) Sistem harga tidak bebas.
d. Sistem Ekonomi Campuran
Sistem ekonomi campuran diartikan sebagai system yang mencampurakan
beberapa pandangan dan prinsip yang dianggap baik dalam system ekonomi pasar dengan
pandangan dan prinsip yang dianggap baik dalam system ekonomi terpusat. Sistem ini
makin banyak diterapkan sejak tahun 30 an.
Ciri-cirinya adalah sebagai berikut.
1) Adanya campur tangan pemerintah dalam kegiatan perekonomian.
2) Keberadaan pihak swasta sebagai patner pemerintah dalam mencapai
kesejahteraan masyarakat.
3) Persaingan diperbolehkan, tetapi tetap diawasi agar tidak sampai mengarah ke
bentuk persaingan yang merugikan.
e. Sistem Ekonomi Kerakyatan
Ekonomi Kerakyatan adalah system yang benar-benar beorientasi pada kekuatan
dan kepentingan rakyat banyak. Dalam ekonomi rakyat, pemerintah berpihak sepenuhnya
pada mereka yang lemah dan miskin.
Ciri-ciri system ekonomi kerakyatan adalah sebagai berikut.
1) Persaingan pasar berjalan sehat dan tidak ada yang kalah bersaing.
2) Pemerintah dominan dalam mengatur mekanisme pasar.
3) Perekonomian berjalan lancer, berkat kemitraan usaha antara ekonomi rakyat
dengan konglomerat yang seiring berjalan.
4) Koperasi sebagai wadah kegiatan ekonomi rakyat.
5) Pemberdayaan ekonomi rakyat, sebagai pilar utama pembangunan ekonomi
nasional.
MODUL 4
A. Kegiatan Ekonomi
Kegiatan ekonomi merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan
penghasilan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang beraneka
ragam.Kegiatan ekonomi yang utama yang dapat dilakukan oleh manusia ada tiga macam,
yaitu produksi, konsumsi, dan distribusi.
1. Kegiatan Produksi
Tuhan menciptakan alam beserta isi dan kekayaan yang berada didalamnya.
Kekayaan itu terdapat di dalam atau di atas tanah, di air atau di tempat lainya. Seluruh
kekayaan itu disediakan untuk kesejahteraan dan pemenuhan kebutuhan manusia. Namun
manusia tidak dapat memperolehnya begitu saja tanpa disertai dengan usaha-usaha tertentu.
Jadi, yang dimaksud dengan produksi adalah kegiatan menciptakan, mengolah,
menghasilkan barang dan jasa, atau usaha untuk meningkatkan kegunaan suatu benda agar
lebih berguna bagi kebutuhan manusia, orang atau badan yang menciptakan, mengolah atau
menghasilkan barang/jasa disebut produsen.
2. Kegiatan Konsumsi
Kegiatan konsumsi adalah kegiatan menggunakan, memakai atau menghabiskan
barang/jasa, atau kegiatan mengurangi kegunaan/menghabiskan kegunaan barang/jasa
untuk memenuhi kebutuhan. Kegiatan konsumsi merupakan kegiatan yang sangat penting
dalam menunjang kegiatan produksi. Apakah yang terjadi apabila suatu barang hasil
produksi tertentu tidak ada yang mengkonsumsi? Tentu akan sia-sia barang hasil produksi
tersebut.Jadi jelas, bahwa kegiatan konsumsi tidak dapat dipisahkan dari kegiatan produksi.
3. Kegiatan Distribusi
Distribusi merupakan kegiatan menyalurkan barang hasil produksi dari tempat
penghasil barang ketempat pemakai barang tersebut. Suatu barang yang dihasilkan tidak
disimpan didalam gudang pabrik. Barang harus disebarluaskan, disalurkan, disampaikan
kepada pemakai atau konsumen melalui pasar, toko, warung, atau lembaga distribusi
lainnya. Jdi pengertian distribusi adalah kegiatan menyalurkan atau menyampaikan barang
hasil produksi dari produsen (penghasil) kepada konsumen (pemakai). Orang-orang atau
badan yang bertugas menyalurkan barang atau jasa dari produsen kepada konsumen disebut
distributor.
B. Pelaku-pelaku dalam Kegiatan Ekonomi
Ketiga kegiatan ekonomi yang saling terkait tersebut dilakukan oleh empat pelaku
ekonomi sebagai berikut.
1. Rumah Tangga Konsumen (RTK)
Yaitu rumah tangga ekonomi yang memiliki factor-faktor produksi, yaitu : alam,
tenaga kerja, modal, skill.
RTK melakukan kegiatan sebagai berikut.
a. Memperoleh imbalan (balas jasa) atas factor produksi yang diberikannya.
1) Sewa bagi para pemilik tanah.
2) Upah/gaji bagi para pemilik tenaga kerja.
3) Bunga bagi para pemilik modal.
4) Keuntungan bagi para pemilik keahlihan.
b. Bertindak sebagai konsumen yaitu membeli barang dan jasa.
c. Membayar pajak.
2. Rumah Tangga Produsen (RTP)
Yaitu rumah tangga ekonomi yang melakukan kegiatan produksi barang dan jasa.
RTP melakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut.
a. Penggunaan factor-faktor produksi dan memberikan imbaklan jasa pada para
pemlik factor-faktor produksi.
b. Pembelian bahan-bahan sesuai dengan barang yang diproduksi.
c. Pendistribusian barang hasil produksi ke agen/ grosir atau konsumen.
d. Membayar upah, sewa dan bunga.
e. Membayar pajak.
f. Menjual barang dan jasa.
3. Rumah Tangga dalam Negeri/Pemerintah/Negara.
Yaitu rumah tangga ekonomi yang berada dalam Negara yang mempengaruhi
kehidupan perekonomian dalam negeri.
Kegiatan RTN antara lain:
a. Melakukan kebijakan moneter seperti, diskonto, pasar terbuka, devaluasi, dan lain-
lain.
b. Pendirian perusahaan-perusahaan Negara sebagai penstabil kegiatan
perekonomian.
c. Melindungi konsumen dan produsen.
d. Menarik pajak dan memanfaatkannya secara tepat guna.
4. Rumah Tangga Luar Negeri (RTLN)
Yaitu rumah tangga ekonomi yang berada di luar negeri namun turut memengaruhi
kehidupan perekonomian dalam negeri.
Kegiatan RTLN berhubungan dengan kegiatan perekonomian dalam negeri,
antara lain:
a. Tempat penyaluran barang/jasa hasil produksi dalam negeri.
b. Sumber informasi dan alih teknologi .
c. Wisatawan asing sebagai sumber pendapatan dalam negeri.
d. Sebagai investor yang dapat membantu dalam keahlian memperluas lapangan
pekerjaan dan penyediaan barang dan jasa.
MODUL 5
A. Prinsip Ekonomi
Dalam setiap kegiatan ekonominya, manusia hendaknya selalu menerapkan prinsip
ekonomi. Prinsip ekonomi merupakan usaha manusia untuk mencapai hasil yang
semaksimal mungkin dengan pemuas kebutuhan yang ada padanya.
Orang yang bertindak menurut prinsip ekonomi bersikap seperti berikut.
1. Bertindak Ekonomi
Bertindak ekonomi merupakan tindakan manusia di dalam memenuhi
kebutuhannya dengan tindakan yang rasional atau dengan kata lain, setiap tindakannya
melalui pemikiranlebih dulu dan selalu berpegang teguh pada prinsip ekonomi. Orang
dikatakan bertindak ekonomis bila berhasil mencapai keseimbangan antara hasil yang
diperoleh dengan pengorbanan yang dikeluarkan.
2. Berfikir Ekonomi
Pengertian berfikir ekonomis bukan hanya bagaimana caranya memakai atau
menghabiskan sumber-sumber yang tersedia tetapi lebih dari itu, bagaimana melakukan
perubahan nilai guna yang lebih tinggi untuk mengimbangi kebutuhan yang semakin
meningkat.
Seseorang yang berpegang pada prinsip ekonomi dalam melakukan kegiatan
ekonomi bertujuan untuk :
a. Mendapatkan hasil atau keuntungan yang semaksimal mungkin.
b. Menggunakan alat, kemampuan dan modal atau pengorbanan tertentu yang
dimilikinya.
c. Menghindari kerugian dan memperkecil risiko kerugian
d. Menghindari/mengurangi pemborosan dan bertindak ekonomis serta berusaha
untuk mengatur pengeluaran sesuai dengan kemampuan.
e. Terhindar dari ungkapan besar pasak dari pada tiang.
Macam-macam Prinsip Ekonomi
B. Motif Ekonomi
Dalam kegiatan dan kehidupan perekonomian, seseorang melakukan tindakan atau
perbuatan ekonomi karena didorong oleh suatu keinginan untuk mencapai kesejahteraan
dan kemakmuran, agar seluruh kebutuhan hidupnya dapat terpenuhi dengan baik. Hal ini,
dapat dilakukan oleh siapa saja baik oleh seorang secara pribadi, keluarga,
badan/perusahaan, maupun Negara.
Setiap sebab/ alas an yang mendorong seseorang ataubadan melakukan perbuatan
atau tindakan ekonomi disebut motif ekonomi,misalnya :
1. Seorang anak terpaksa harus membantu orang tuanya mencari nafkah dengan
berjualan Koran, menyemir sepatu,atau pekerjaan lainya agar dapat melanjutkan
sekolah dan membantu membiayai sekolah adik-adiknya.
2. Seorang ayah bkerja dengan penuh semangat tanpa mengenal lelah maupun waktu,
agar kebutuhan keluarga dan biaya sekolah anak-anakny7a dapat terpenuhi dengan
baik.
3. Sebuah perusahaan Negara menyediakan berbagai fasiliatas dan mengusahakn
berbagai sarana dengan maksud untuk melayani dan menyediakan bagi pemenuhan
kebutuhan masyarakat/ rakyatnya.
4. Pemerintah melakukan berbagai kegiatan dan tindakan ekonomi, seperti kegiatan
ekspor impor, kegiatan pertambangan dan melaksanakan berbagai kegiatan
pembanguanan dengan maksud untuk mencapai kemakmuran dan kesejahteraan
rakyat.
MODUL 6
Adapun perilaku produsen yang merugikan masyarakat banyak antara lain sebagai
berikut :
1. Pengertian
Permintaan adalah berbagai jumlah barang atau jasa yang dibeli konsumen dipasar
dengan berbagai situasi dan tingkat harga. Permintaan terjadi dengan anggapan factor lain
tidak berubah. Misalnya, jumlah pendapatan, harga barang-barang lain tetap, barang
tersebut tidak ada subsitusinya dan tidak ada perubahan selera konsumen.
Banyak sedikitnya barang atau jasa yang dibeli konsumen tergantung dari
harganya. Makin tinggi harga suatu barang, sementara hal-hal dianggap konstan maka
makin sedikit unit yang diinginkan konsumen untuk dibeli. Begtu pula sebaliknya makin
rendah harga pasarnya makin banyak unitnya yang diinginkan untuk dibeli.
Ternyata terdapat suatu hubungan yang pasti antara harga pasar dengan
kuatitas/jumlah yang diminta dari barang tersebut, tetapi dengan syarat hal-hal lain tidak
berubah. Peristiwa tersebut memiliki kaitan atau hubungan yang saling memengaruhi.
Hubungan atau kaitan antara peristiwa ekonomi ada dua macam, yaitu hubungan kausal
(sebab akibat) dan hubungan fungsional. Hubungan kausal yaitu hubungan yang
menunjukan bahwa terjadinya suatu peristiwa menyebabnya timbulnya peristiwa yang lain.
Seperti naiknya harga bensin menyebabkan naikya tariff angkutan umum. Adapun
hubungan fungsional yaitu hubungan yang saling mempengaruhi antara peristiwa yang satu
dengan peristiwa yang lain atau bersifat timbale balik. Contohnya, setiap menjelang hari
raya Idul Fitri permintaan terhadap kebutuhan pokok menigkat, sehingga harga barang ikut
naik.
Penawaran adalah berbagai jumlah barang dan jasa yang ditawarkan kepada
konsumen pada berbagai tingkat harga. Penawaran barang dan jasa timbul karena untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat yang selalu meningkat. Kesediaan produsen menjual
barang dan jasa, ditentukan oleh beberapa factor antara lain sebagai berikut :
a. Harga barang
b. Biaya produksi
c. Teknologi yang dimiliki perusahaan
d. Tujuan-tujuan tertentu
2. Factor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan dan Penawaran
a. Factor-faktor yang memengaruhi permintaan
Besar kecilnya permintaan yang ada dipasar ditentukan oleh beberapa factor
sebagai berikut :
1. Pendapatan rata-rata konsumen
2. Selera masyarakat
3. Harga barang-barang yang terkait
4. Ukuran pasar
5. Factor-faktor khusus
b. Factor – factor memengaruhi penawaran
1. Harga factor produksi
2. Biaya produksi
3. Harga-harga barang subsitusi
4. Kemajuan-kemajuan teknologi
5. Kebijakan pemerintah
6. Factor-faktor khusus
3. Kurva permintaan dan penawaran
a) Kurva permintaan
1. Skala permintaan
Schedule permintaan adalah suatu daftar yang mencatat berbagai harga dengan
kuantitas barang yang diberi konsumen. Akan lebih mudah memahami perhtikan contoh
sederhana dibaah ini:
a. Pada harga yang tinggi banyak pembeli yang tidak mampu membeli, atau munkin
cenderung mencari barang pengganti yang harganya terjangkau. Adapun pada harga
rendah, pembeli yang tadinya kurang mampu menjadi mampu untuk membeli.
b. Bagi pembeli perorangan, kenaikan harga akan memperkecil daya beli pembeli atau
akan mengurangi anggaran untuk alat pemuas kebutuhan yang lainnya (dengan catatan
pendapatan tetap). Hal inilah yang memberikan dorongan bagi pembeli yang kurang
mampu untuk mengambil keputusan lebih baik menahan diri untuk tidak membeli, saat
harga barang atau jasa sedang tinggi.
c. Adanya barang pengganti yang harganya jauh lebih rendah akan lebih menarik, apabila
harga suatu barang atau jasa menjadi semakin tinggi. Akibatnya pembeli akan beralih
dari barang atau jasa yang lebih biasa dikonsumsi kebarang atau jasa pengganti.
b) Kurva Penawaran
1. Skala penawaran
Schedule penawaran yaitu anggapan dasar tentang pengaruh perubahan harga
terhadap perubahan penawaran. Untuk jelasnya kita akan mengambil contoh yang sama
sewaktu menyusun skala permintaan sepeda motor. Selanjutnya akan kelihatan perbedaan
sebagai berikut.
Schedule penawaran motor
Table diatas memperlihatkan kuantitas sepeda motor yang ingin diproduksi dan
dijual oleh para pembuat sepeda motor untuk tiap tingkat harga. Perhatikan hubungan
positif antara harga dan kuantitas yang ditawarkan.
2. Kurva Penawaran
Produsen ( pembeli ) biasannya ingin menjual barang atau jasa yang produksinya
dengan harga yang tinggi. Meskipun resikonya adalah barang yang terjual akan relative
sedikit. Untuk menjual pada tingkat harga yang diinginkan, seorang penjual harus
mempunyai pengamatan yang cermat terhadap perilaku pasar.
Kurva penawaran diatas menggambarkan pasangan harga dan kuantitas sebuah
kurva melewati titik-titik dan membentuk kurva penawaran yang mempunya lereng yang
meningkat SS’. Dalam grafik diatas Nampak adanya garis miring dari kiri bawah naik
kekanan atas, biasa disebut kurva penawaran. Kurva penawaran adalah suatu kurva yang
menggambarkan sifat hubungan antara harga sesuatu barang/jasa tertentu dan jumlah
barang/jasa tertentu dan barang/jasa tersebut yang ditawarkan oleh produsen.
MODUL 8
1. Hukum Permintaan
Pada hakekatnya permintaan barang dapat berubah karene adanya perubahan
harga. Hasil penelitian yang dilakukan sejak zaman dahulu terhadap hubungan yang
terdapat antara harga dan permintaan barang telah merumuskan hokum permintaan yang
berbunyi ‘Antara harga barang dan jumlah barang yang diminta mempunyai hubungan
yang terbalik ‘atau dapat dikatakan bahwa hokum permintaan adalah jika harga suatu
barang naik maka jumlah barang maka jumlah suatu barang yang diminta turun dan apabila
harga turun maka jumlah barang yang diminta naik. Hokum permintaan tersebut akan
berlaku dengan syarat cateris paribus. Cateris paribus adalah suatu anggapan bahwa semua
factor lain yang turut mempengaruhi dianggap konstan/tetap/tidak berubah. Factor-faktor
tersebut antara lain sebagai berikut.
a. Selera masyarakat terhadap barang tersebut tetap.
b. Tiadak ada barang pengganti (substitusi).
c. Masyarakat tidak mengira bahwa harga barang akan naik pada masa yang akan
dating.
d. Tidak ada kebijaksanaan pemerintah berkaitan dengan harga barang, dan
sebagainya.
2. Hukum penawaran
Hubungan antara jumlah barang yang ditawarkan dengan naik tuurunnya harga
dapat dirumuskan dalam suatu bentuk hokum penawaran. Hubungan tersebut akhirnya
dirumuskan menjadi hokum penawaran yang berbunyi “ Apabila harga barang naik maka
jumlah barang yang ditawarkan meningkat”, atau dengan kata lain “ Penawaran berbanding
lurus dengan harga”
Jadi hokum penawaran menunjukkan tentang hubungan searah antara jumlah
barang yang ditawarkan dan tingkat harga. Atau makin tinggi harga suatu barang akan
semakin banyak jumlah barang yang ditawarkan, begitu pula sebaliknya. Jika makin turun
harga suatu barang akan semakin sedikit jumlah barang yang ditawarkan
.
3. Contoh Penerapan Hukum Permintaan dan Hukum Penawaran.
Hukum penawaran dan permintaan dapat berguna bagi kehidupan sehari-hari, baik
dikalangan produsen, konsumen maupun pemerintah. Penewaran setiap barang berbeda-
beda dari waktu ke waktu maupun tempat. Produsen akan begitu cermat memikirkan
permintaan produck yang dihasilkannya saat akan menyesuaikan harga. Begitu pula
sebaliknya, jika barang substitusi jumlahnya sedikit dengan kualitas yang rendah maka
cenderung akan semakin meningkat permintaan barangnya.
4. Fungsi Penawaran dan Fungsi Permintaan
Fungsi adalah suatu hubungan memasangkan setiap elemen dari suatu himpunan
terhadap satu elemen himpunan lain dengan tepat. Variabel dalam suatu fungsi terdiri dari
variable bebas/ (independent variable) dan variable terikat ( dependent variable).
variable bebas adalah variable yang dapat mempengaruhi nilai variable lain, tetapi
tidak dapat dipengaruhi oleh variable lain, sedangkan variable terikat adalah variable yang
nilainya dipengaruhi oleh variable lain tapi tidak dapat mempengaruhi variable lainnya.
Sebelum kita mempelajari tentang funfsi permintaan dan fungsi penawaran,
marilah kita mempelajari terlebih dahulu tentang fungsi linier. Bentuk umum fungsi linier
sebagai berikut.
aX + bY + c = 0
Keterangan
a. fungsi permintaan
S = Selera masyarakat
MODUL 9
Harga Keseimbangan
1. Harga keseimbangan
a. Harga Terbentuknya Harga Keseimbangan ( Equilbium Price )
Harga pasar terbentuk melalui proses kesepakatan harga antara penjual dan
pembeli. Atau dengan perkataan lain harga terbentuk berdasarkan peristiwa pertukaran
antara barang dan jasa dengan menggunakan uang dipasar atau adanya tawar menawar
antara permintaan dan penawaran sehingga dapat terbentuk harga pasar. Sebelum proses
terbentuknya harga pasar. Sebelum proses terbentuknya harga, pedagang menawarkan
dengan harga tinggi sehingga permintaan akan turun. Begitu pula sebaliknya, apabila
pedagang menawarkan harga terlalu rendah, maka permintaan menjadi bertambah dan
penawaran turun, sehingga ada dorongan untuk menaikkan harga.
Kedua proses tersebut merupakan proses tawar menawar yang nantinya akan
ditemukan harga yang merupakan kesepakatan dari penjual dan pembeli. Kesepakatan
harga antara penjual dan pembeli dinamakan harga keseimbangan atau Equilibrium Price.
Skala permintaan dan penawaran sepeda balap.
Tekanan atas
Kode Harga Permintaan Penawara keadaan Pasar harga
n
A 1.000.000 500 1500 Kelebihan Ke bawah
B 900.000 750 1250 Kelebihan Ke atas
C 800.000 1000 1000 Equilibrium Netral
D 700.000 1250 750 Kekurangan Ke atas
E 600.000 1500 500 Kekurangan Ke atas
Dari daftar permintaan dan penawaran tersebut dapat kita buat kurva Equilbium
Price sebagai berikut
Pada grafis diatas menunjukan titik Equilbium Price berada pada titik C, pada titik
C ini perusahaan bersedia menawarkan apa yang diinginkan dan diminta konsumen. Jika
harga terlalu rendah, kuantitas yang diminta melebihi kuantitas yang ditawarkan sehingga
terjadi kekurangan dan akan terdorong kea rah equilibrium.
ES = % perubahan penawaran
% perubahan harga
MODUL 10