Anda di halaman 1dari 14

BAB II

PEMBAHASAN
A. PERMASALAHAN EKONOMI
1. Inti Masalah Ekonomi
Kelangkaan merupakan fakta kehidupan di seluruh dunia Tidak ada negara yang
mempunyai sumber daya yang cukup untuk memenuhi kébutuhannya. Kelangkaan
menurut Sampat Mukherjee menjadi sumber masalah ekonomi modern, seperti
pengangguran, kemiskinan, dan inflasi (Mukherjee, 2010). Pengangguran terjadi
karena kelangkaan lapangan kerja. Kemiskinan antara lain terjadi karena adanya
kelangkaan aset, kesempatan kerja, dan kualitas sumber daya manusia. Inflasi adalah
suatu tingkat kenaikan harga umum secara terus menerus dalm periode tertentu. Salah
satu faktor penyebab kenaikan harga ini adalah kelangkaan komoditas dan jasa.
Sebelum membahas masalah kelangkaan, ada baiknya kita mengetahui jenis-jenis
kebutuhan manusia serta barang dan jasa sebagai alat pemenuhan kebutuhan.
a. Kebutuhan yang Tidak Terbatas
Kebutuhan merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia
Kebutuhan dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang diperlukan manusia untuk
mencapai kemakmuran. Untuk mencana kemakmuran tersebut, diperlukan
keberadaan alat pemuas kebutuhan. Ada berbagai jenis kebutuhan. Jenis-jenis
kebutuhan itu dapat dikelompokkan berdasarkan hal-hal berikut.
1) Berdasarkan tingkat intensitas, kebutuhan dibedakan meniadi kebutuhan
primer, kebutuhan sekunder, dan kebutuhan tersier.
a) Kebutuhan primer adalah kebutuhan manusia yang harus dipenuhi untuk
melangsungkan hidupnya. Contohnya, kebutuhan akan makanan, minuman
dan tempat tinggal.
b) Kebutuhan sekunder atau kebutuhan pelengkap adalah kebutuhan yang
dipenuhi setelah kebutuhan primer terpenuhi, misalnya tas sekolah.
c) Kebutuhan tersier adalah kebutuhan yang bersifat mewah. Pada umumnya,
tujuan pemenuhan kebutuhan ini adalah untuk menaikkan status sosiat.
Contohnya, penggunaan mobil mewah bukan lagi bertujuan sebagai sarana
transportasi, melainkan untuk menunjukkan status sosial seseorang.
Kebutuhan mewah dipenuhi setelah kebutuhan primer dan sekunder
terpenuhi. Berdasarkan subjek yang membutuhkan, kebutuhan dibedakan
menjadi kebutuhan individu dan kebutuhan umum. Kebutuhan individu
adalah kebutuhan yang berhubungan dengan berbagai individu yang
berbeda Contohnya, seorang siswa membutuhkan buku pelajaran
sedangkan petani membutuhkan benih, cangkul, atau traktor. Kebutuhan
umum adalah kebutuhan yang berhubungan dengan masyarakat atau
disebut juga kebutuhan Sosial Contohnya, jalan raya dan fasilitas umum
lainnya.
2) Berdasarkan waktu pemenuhannya, kebutuhan dibedakan atas kebutuhan
sekarang dan kebutuhan masa mendatang.
a) Kebutuhan sekarang atau kebutuhan saat ini adalah kebutuhan yang tidak
dapat ditunda pemenuhannya dan harus dilakukan saat ini. Contohnya,
orang yang sakit harus segera berobat atau orang yang lapar harus segara
makan.
b) Kebutuhan yang akan datang atau kebutuhan masa depan adalah
kebutuhan yang dirancang atau direncanakan untuk terpenuhi di masa
depan Contohnya, orang tua menabung atau mengikuti asuransi
pendidikan untuk mempersiapkan biaya pendidikan anaknya.
3) Berdasarkan sifat pemenuhannya, kebutuhan dibedakan atas alat pemuas
kebutuhan jasmani dan alat pemuas kebutuhan rohani.
a) Kebutuhan jasmani atau kebutuhan fisik adalah kebutuhan yang
berhubungan dengan tubuh manusia, misalnya pakaian, makanan,
minuman, dan obat-obatan.
b) Kebutuhan rohani adalah kebutuhan yang berhubungan dengan kejiwaan
seseorang. Contohnya, agar dapat bekerja lebih baik, seorang karyawan
perlu mendapat nasihat, motivasi, dan latihan yang berhubungan dengan
pengembangan kepribadian maupun keahlian kerja.
b. Kelangkaan Kelangkaan (scarcity)
Adalah kondisi di mana manusia memiliki sumber daya ekonomi yang terbatas
untuk memenuhi kebutuhan yang tak terbatas. Terdapat dua hal yang perlu
diperhatikan di sini. Pertama adalah sumber daya ekonomi bersifat terbatas dan
yang kędua adalah pemenuhan kebutuhan memerlukan sumber daya ekonomi
yang tidak terbatas. Kelangkaan semakin nyata ketika kita ingin memanfaatkan
sumber daya ekonomi, seperti sumber daya alam, tenaga kerja, modal, dan
keterampilan kewirausahaan.
Kelangkaan menunjukkan hubungan antara berapa banyak sesuatu itu ada dan
berapa banyak yang diinginkan. Jika kita ingin menggunakan suatu barang lebih
dari ketersediaan yang ada, maka barang tersebut menjadi langka, Makna langka
dalam pengertian ekonomi berbeda dari makna langka dalam penggunaan bahasa
sehari-hari. Dalam bahasa sehari-hari, kata langka biasa menunjuk pada sesuatu
yang jarang ditemukan di alam. Contonya, orang mungkin tidak bisa mengatakan
bahwa air langka dalam arti biasa karena air meliputi hampir dua pertiga
permukaan bumi. Namun dalam konteks ekonomi, seseorang dapat mengatakan
bahwa air langka dengan mengingat bahwa ketersediaannya tidak sebanding
dengan jumlah yang dibutuhkan manusia.
Kelangkaan dapat disebabkan oleh beberapa hal, antara lain adalah sebagat
berikut :
1) Keterbatasan benda pemenuhan kebutuhan di alam. Tidak semua sumber daya
alam yang dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia dapat segera
diperbarui, sehingga lama- kelamaan jumlahnya menjadi sangat terbatas.
Contohnya, pembentukan minyak bumi memerlukan waktu hingga jutaan
tahun.
2) Kerusakan sumber daya alam akibat ulah manusia. Tidak dapat dipungkiri
bahwa banyak sumber daya alam yang rusak karena ulah manusia. Contohnya,
banyak hutan yang gundul atau rusak akibat pembalakan liar maupun
pembukaan lahan untuk perladangan atau perkebunan. Contoh lainnya, cara
penangkapan ikan yang tidak benar, seperti penangkapan ikan dengan pukat
harimau, dapat merusak sumber daya alam.
3) Keterbatasan kemampuan manusia mengolah sumber daya ekonomi yang ada.
Keterbatasan ini disebabkan oleh rendahnya penguasaan teknologi dan
kurangnya modal. Akibatnya, sumber daya ekonomi tidak dapat dimanfaatkan
seefektif dan seefisien mungkin. Peningkatan kebutuhan yang lebih cepat
dibandingkan
4) penyediaan sarana pemenuhan kebutuhan. Peningkatan jumlah manusia
menyebabkan bertambahnya jumlah kebutuhan. Namun, produksi alat
pemenuhan kebutuhan tidak sebanding dengan pertambahan jumlah kebutuhan
sehingga terjadi kelangkaan.
B. CARA MENGATASI INTI MASALAH EKONOMI
1. Menentukan Pilihan Yang Tepat
Kita telah belajar inti masalah ekonomi, yaitu keinginan manusia yang tak
terbatas dihadapkan dengan ketersediaan alat pemuas kebutuhan yang terbatas.
Keinginan yang tidak terbatas dan sumber daya yang terbatas tersebut membuat orang
harus memilih dengan bijak keinginan atau kebutuhan mana yang harus mereka
penuhi di antara berbagai keinginan atau kebutuhan yang ada. Dalam konteks
ekonomi, pilihan diartikan sebagai keputusan sadar untuk menggunakan sumber daya
yang langka dengan cara tertentu.
Dalam menentukan pilihan, ada beberapa hal yang perlu kita lakukan. Di
antaranya adalah sebagai berikut :
a. Analisis biaya peluang. Biaya peluang adalah nilai barang atau jasa yang
dikorbankan karena memilih alternatif tindakan.
b. Analisis biaya manfaat. Analisis biaya manfaat adalah suatu teknik yang
digunakan untuk membandingkan berbagai biaya dengan manfaat yang
diharapkan.
c. Mengidentifikasi faktor pendorong kegiatan ekonomi. Dalam menentukan pilihan,
kita hendaknya mempertimbangkan apakah motifnya berasal dari dalam diri atau
dari luar diri, seperti pengaruh lingkungan atau iklan.
d. Menyadari trade off. Trade off adalah situasi ketika seseorang harus membuat
keputusan untuk memilih suatu hal dengan mengorbankan hal lain dengan alasan
ekonomis.
e. Berpegang pada prinsip ekonomi Prinsip ekonomi adalah prinsip tindakan dengan
pengerbanan tertentu untuk mendapatkan hasil sebesar-besarnya, atau tindakan
dengan pengorbanan sekecil-kecilnya untuk mendapatkan hasil tertentu.
Dalam kegiatan konsumsi, ada beberapa prinsip yang mendasari pilihan
konsumen. Prinsip tersebut antara lain adalah sebagai berikut :
a. Pendapatan yang terbatas mengharuskan pemilihan. Oleh karena penghasilan kita
terbatas, maka kita harus memilih barang apa yang akan dan tidak akan kita beli.
b. Konsumen membuat keputusan dengan mempertimbangkan alternatif. Jika biaya
dua produk sama, konsumen akan memilih produk dengan manfaat terbesar.
Sebaliknya, jika dua produk memiliki manfaat yang sama, konsumen akan
memilih produk dengan harga termurah.
c. Konsumen harus membuat keputusan tanpa informasi sempurna, tetapi
pengetahuan dan pengalaman akan membantu. Contohnya ternyata rasanya tidak
enak. Pengalaman itu memberinya informasi untuk tidak lagi membeli es krim di
tempat itu.
d. Terjadinya hukum nilai quna marjinal, yaitu ketika jumlah konsumsi meningkat,
nilai guna marjinal yang didapat dari mengonsumsi unit tambahan mula-mula
meningkat sampai pada titik tertentu dan akhirnya menurun. suatu ketika
seseorang membeli es krim yang
2. Memanfaatkan Biaya Peluang
Salah satu cara menentukan pilihan yang tepat untuk menetapkan alternatif
yang paling menguntungkan adalah dengan mempertimbangkan biaya peluang. Biaya
peluang adalah segala sesuatu yang dikorbankan untuk mendapat sesuatu. Setiap kali
kita harus membuat keputusan atau memilih suatu tindakan, kita tidak hanya memilih,
tetapi harus mempertimbangkan biaya peluang (opportunity cost).
Ada banyak pendapat dari para ahli tentang pengertian biaya peluang.
Beberapa pendapat tersebut adalah sebagai berikut :
a. N. Gregory Mankiw mengatakan bahwa biaya peluang adalah segala sesuatu yang
harus Anda korbankan untuk memperoleh šesuatu (Mankiw, 2011)
b. Robert B. Ekelund dan Robert D. Tollison mengatakan bahwa biaya peluang
adalah biaya dari penggunaan sumber daya ekonomi untuk tujuan tertentu, diukur
dalam ukuran keuntungan yang tidak jadi didapat karena tidak memilih alternatif
itu dibandingkan dengan komoditas yang didapat sebagai gantinya karena
memilih suatu alternatif (Ekelund, Ressler, dan Tollison, 2006).
c. Paul A. Samuelson dan William D. Nordhaus mengatakan bahwa keputusan
mengandung biaya peluang, karena memilih satu hal dalam dunia kelangkaan
berarti menyerahkan sesuatu vang lain. Biaya peluang adalah nilai barang atau
jasa yang paling berharga yang hilang (Samuelson dan Nordhaus, 2009).
3. Skala Prioritas
Cara lain untuk mengatasi masalah ekonomi yaitu kondisi dimana alat pemuas
kebutuhan bersifat terbatas, sedangkan kebutuhan manusia tak terbatas, adalah dengan
menetapkan skala prioritas. Kebutuhan yang lebih penting harus didahulukan
pemenuhannya daripada kebutuhan lainnya. Yaitu dengan memperhatikan kebutuhan
primer, sekunder, dan tersier. Dari kebutuhan itu yang jelas harus didahulukan adalah
kebutuhan primer dan yang terakhir adalah kebutuhan tersier.
4. Pengelolaan keuangan.
Dalam rangka memenuhi kebutuhan, kita hendaknya juga melakukan
pengelolaan keuangan dengan baik. Langkah-langkahnya sebagai berikut :
a. Membuat pembukuan keuangan
b. Memonitor dan mengevaluasi keuangan secara berkala
c. Membiasakan diri menabung sejak dini.

C. PERMASALAHAN POKOK EKONOMI


Permasalahan pokok ekonomi dapat dilihat dalam konteks ekonomi mikro dan
ekonomi makro, yaitu sebagai berikut :
1. Masalah Ekonomi Mikro Masalah ekonomi mikro terkait dengan tiga masalah pokok,
yaitu barang apa yang diproduksi dan berapa jumlahnya? Bagaimana cara
memproduksinya? Dan untuk siapa barang tersebut diproduksi?
a. Apa dan Berapa yang Diproduksi?
Masalah ini menyangkut jenis barang dan jumlah yang akan diproduksi.
Pertanyaan ini berkaitan dengan pengalokasian sumber daya yang langka di antara
berbagai alternatif penggunaannya. Karena sumber daya terbatas, masyarakat
harus memilih dan memutuskan barang apa yang akan diproduksi: apakah kita
akan memproduksi makanan, pakaian, mesin industri, atau sarana transportasi.
Sangat tidak mungkin untuk memproduksi semua jenis benda pemuas kebutuhan
tersebut sejumlah yang diinginkan oleh masyarakat. Setelah ditentukan apa yang
akan diproduksi, masyarakat harus memutuskan berapa jumlah barang tersebut
harus diproduksi sehingga dapat ditentukan berapa sumber daya vang harus
dialokasikan untuk makanan, berapa untuk obat-obatan, berapa untuk mesin-
mesin industri. Jika kita ingin memproduksi lebih banyak makanan, sumber daya
untuk memproduksi obat- obatan akan berkurang. Demikian juga sebaliknya.
Keputusan mengenai barang apa yang akan diproduksi, harus dipertimbangkan
dengan cermat.
b. Bagaimana Memproduksinya?
Masalah dalam hal ini adalah teknologi atau metode produkSI apa yang
digunakan untuk memproduksi suatu barang: berapa jumlah tenaga kerja, jenis
mesin apa, serta bahan mentah apa yang akan digunakan. Produksi dengan
teknologi padat karya banyak menggunakan tenaga manusia, tetapi jumlah
produksinya terbatas. Jika yang digunakan adalah teknologi padat modal, maka
yang menjadi masalah adalah dari mana akan diperoleh modal. Masalah kedua
yang harus ditangani adalah bagaimana mengombinasikan faktor-faktor produksi
yang ada agar berhasil guna dan berdaya guna. Hal yang berkaitan dengan
masalah metode produksi ini adalah bagaimana melakukan proses produksi
tersebut seefisien mungkin sehingga produksi dapat berjalan dengan baik dan
menghasilkan keuntungan, baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka
panjang.
c. Untuk Siapa Diproduksi?
Permasalahan di sini adalah siapa yang memerlukan barang tersebut dan siapa
saja yang menikmati hasilnya. Dengan kata fain, bagaimana pendistribusiannya.
Apakah barang-barang yang diproduksi tersebut akan didistribusikan menurut
ukuran pendapatan, kekayaan, atau kelompok tertentu dari masyarakat? Sistem
ekonomi pasar berpendapat bahwa sedikit atau banyaknya distribusi tergantung
pada persaingan. Jadi, distribusi tergantung pada mekanisme pasar. Sedangkan
pada sistem ekonomi komando, produksi dan distribusi diatur oleh pemerintah.
Dalam mengatasi masalah-masalah ini, ekonomi mikro membahas beberapa
kebijakan. Di antaranya adalah sebagai berikut.
1) Menentukan pilihan yang paling tepat untuk mengatası masalah kelangkaan.
Contohnya, untuk membelanjakan uangnya, konsumen harus memilih
kombinasi penggunakan barang yang tepat.
2) Bersinergi antara sesama pelaku pasar dan industri untuk membentuk satuan
yang lebih besar.
3) Membentuk kesepakatan di kalangan produsen dan konsumen. Contohnya,
produsen dapat menghindanri persaingan yang tidak perlu melalui
kesepakatan-kesepakatan pembagian daerah pemasaran.
4) Menggunakan teknik analisis ekonomi mikro.
5) Pemanfaatan analis biaya peluang dalam rangka menentukan pilihan.
Dalam ekonomi mikro, pemerintah juga ikut campur tangan. Contohnya,
penetapan harga minimum untuk melindungi produsen dan penetapan harga
maksimum untuk melindungi konsumen.
2. Masalah Ekonomi Makro
Objek pembahasan ekonomi makro antara lain adalah masalah pertumbuhan
ekonomi, masalah ketidakstabilan kegiatan ekonomi. masalah pengangguran, dan
neraca pembayaran.
a. Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi adalah perkembangan kegiatan
dalam perèkonomian yang menyebabkan kapasitas barang dan jasa yang
diproduksi dalam masyarakat meningkat. Pertumbuhan ekonomi selalu menjadi
harapan semua perekonomian. Pertumbuhan ekonomi biasanya berhubungan
dengan perubahan teknologi. Contohnya adalah pengenalan internet dan teknologi
dalam industri AS secara keseluruhan mempunyai pengaruh terhadap
pertumbuhan ekonomi AS. Selain teknologi, faktor-faktor lain yang
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi adalah sumber daya manusia, sumber daya
alam, ilmu pengetahuan, budaya, dan modal. Pertumbuhan ekonomi diperkirakan
tidak hanya sebagai peningkatan kapasitas produksi, tetapi juga sebagai perbaikan
kualitas hidup masyarakat.
b. Masalah Ketidakstabilan Kegiatan Ekonomi Dalam sistem ekonomi bebas atau
sistem ekonomi pasar, kegiatan ekonomi sering mengalami pasang surut. Kadang
kala pertumbuhan ekonomi maju pesat dan kadang kala berjalan lambat, bahkan
kadang-kadang merosot. Pergerakan naik turunnya kegiatan perusahaan-
perusahaan demi mencapai kemajuan ekonomi dalam jangka panjang disebut
konjungtur atau siklus kegiatan perusahaan.
c. Masalah Pengangguran Pengangguran adalah suatu kondisi ketika seseorang yang
dikategorikan dalam golongan angkatan kerja yang ingin memperoleh pekerjaan
tetapi belum dapat memperolehnya Pengangguran dapat terjadi karena faktor-
faktor berikut.
d. Masalah Inflasi Inflasi adalah suatu keadaan di mana harga naik secara umum dan
terus-menerus. Keadaan inflasi akan berbeda dari waktu ke waktu dan dari suatu
negara ke negara lainnya. Ada empat golongan inflasi, yaitu ringan, sedang, berat,
dan hiperinflasi. Pada inflasi ringan, kenaikan harga masih di bawah angka 10%
setahun. Pada inflasi sedang, kenaikan harga antara 10%-30% setahun. Pada
inflasi berat, kenaikan harga antara 30%-100% setahun, Pada hiperinflasi atau
inflasi tak terkendali, kenaikan harga berada di atas 100% setahun.
Inflasi dapat terjadi karena hal-hal berikut :
1) Ketidakseimbangan pengeluaran agregat dibandingkan dengan kemampuan
perusahaan dalam menyediakan barang-barang.
2) Tuntutan kenaikan upah oleh pekerja yang menyebabkan harga pokok barang
bertambah.
3) Kenaikan harga-harga barang yang diimpor.
4) Penawaran uang yang bertambah secara berlebihan tanpa diikuti oleh
pertambahan produksi dan penawaran barang.
5) Kekacauan politik dan ekonomi.
e. Masalah Kemiskinan tampaknya sudah seusia peradaban manusia. Ada dua jenis
kemiskinan, yakni kemiskinan absolut dan kemiskinan relatif. Kemiskinan absolut
adalah kondisi penduduk yang benar-benar miskin dan hidup di bawah garis
kemiskinan. Kemiskinan ini kebanyakan terjadi di negara-negara berkembang.
Sementara itu, kemiskinan relatif menunjuk pada penduduk yang sudah berada di
atas garis kemiskinan, namun berada dalan Strata masyarakat yang paling bawah
dibandingkan masyarakat sekelilingnya. Mereka sudah hidup di atas garis miskin,
tetap! mereka masih berada dalam kondisi rentan untuk jatuh miskin (di bawah
garis kemiskinan).
Penanggulangan kemiskinan dapat dilakukan dengan strategi pemberdayaan.
Pemberdayaan secara strategis diarahkan pada tiga hal berikut :
1) Pemberdayaan manusia yang tertlnggal dalam pembangunan
2) Pemberdayaan sektor yang tertinggal dalam pembangunan
3) Pemberdayaan wilayah yang tertinggal dalam pembangunan.
f. Masalah Neraca Perdagangan dan Neraca Pembayaran
Neraca Perdagangan atau balance of trade adalah ikhtisar yang menunjukkan
selisih antara nilai transaksi ekspor dan impor suatu negara dalam jangka waktu
tertentu. Biasanya kurun waktunya satu tahun. Neraca perdagangan suatu negara
yang positif menunjukkan negara itu mengalami ekspor yang nilai moneternya
melebihi impor. Terjadi surplus perdagangan. Sementara itu, neraca perdagangan
suatu negara yang negatif menunjukkan nilai moneter impornya melebihi nilai
moneter ekspor. Terjadi defisit perdagangan.
Neraca pembayaran adalah suatu ikhtisar yang menunjukkan aliran
pembayaran yang dilakukan dari negara-negara lain ke dalam negeri dan dari
dalam negeri ke negara lain dalam satu tahun tertentu. Neraca pembayaran
bermasalah ketika neraca pembayaran mengalami defisit. Artinya, pembayaran ke
luar negeri melebihi penerimaan dari luar negeri. Hal ini dapat disebabkan oleh
impor lebih besar daripada ekspor dan aliran modal terlalu banyak ke luar negeri.
Untuk mengatasi masalah defisit neraca pembayaran itu, langkah-langkah
kebijakan ekonomi makro yang diterapkan antara Tain adalah sebagai berikut :
1) Menstabilkan neraca pembayaran dan kurs valuta asing.
2) Mengusahakan pertumbuhan ekonomi.
3) Mencapai penggunaan tenaga kerja penuh tanpa inflasi.
4) Menghindari masalah inflasi. Menstabilkan kegiatan ekonomi.
D. BENTUK DAN BADAN USAHA EKONOMI
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)
Pada apersepsi di depan Anda telah mengetahui peran salah satu BUMN di
Indonesia yaitu PT ASDP Indonesia Ferry. Kegiatan PT ASDP Indonesia Ferry yaitu
menyediakan jasa layanan penyeberangan bagi masyarakat. Selain BUMN, ada Badan
Usaha Milik Daerah (BUMD) yang berperan dalam penyediaan barang publik di daerah.
Salah satu BUMD yang beroperasi di Indonesia adalah Perusahaan Daerah Air Minum
(PDAM). Bagaimana peran badan usaha tersebut dalam sistem perekonomian Indonesia?
1. Pengertian BUMN dan BUMD
BUMN merupakan badan usaha yang dikelola oleh negara atau pemerintah.
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2003 tentang
Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) adalah badan usaha
yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan
secara langsung yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan. Laba BUMN
merupakan salah satu sumber penerimaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(APBN). Status pegawai badan usaha tersebut adalah karyawan BUMN bukan
pegawai negeri.
BUMD adalah perusahaan milik pemerintah daerah yang didirikan berdasarkan
peraturan daerah. Kegiatan perusahaan daerah adalah mengelola kekayaan daerah,
baik kekayaan pemerintah provinsi maupun pemerintah kabupaten/kota. Penerimaan
yang diperoleh BUMD menjadi kekayaan daerah dan digunakan sebagai sumber
pembiayaan kegiatan operasional dan perekonomian daerah tersebut.
a. Ciri-Ciri BUMN
1) Pemerintah memiliki wewenang dan kekuasaan untuk menetapkan kebijakan
BUMN.
2) Pemerintah menjadi pemegang saham tertinggi (lebih dari 51%).
3) Pengawasan kegiatan BUMN dilakukan lembaga yang ditunjuk negara.
4) Usaha berorientasi pada keuntungan, tetapi tetap mengutamakan pelayanan
masyarakat luas.
5) Permodalan BUMN berstatus go public berupa saham dan obligasi.
6) Laba BUMN merupakan sumber penerimaan APBN.
7) Tanggung jawab pengelolaan berada pada direksi yang juga mewakili BUMN
di luar forum.
8) Sebagai alat stabilisasi perekonomian untuk menyejahterakan dan
menciptakan kemakmuran masyarakat.
b. Ciri-Ciri BUMD
1) Pemerintah daerah sebagai pemegang hak atas kekayaan, kegiatan usaha, dan
pemegang saham.
2) Berstatus badan hukum yang diatur dengan peraturan daerah.
3) Laba/keuntungan BUMD menjadi sumber penerimaan daerah.
4) BUMD mengutamakan pelayanan publik sekaligus mencari keuntungan.
5) Dipimpin dewan direksi yang diangkat dan diberhentikan kepala daerah atas
pertimbangan DPRD.
6) Dewan direksi bertanggung jawab penuh atas BUMD dan menjadi wakil
BUMD di luar forum.
7) Permodalan terdiri atas saham biasa dan saham prioritas.
2. Peran BUMN dan BUMD dalam Perekonomian
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berbentuk perum, persero, dan BUMD
memiliki banyak peran dalam perekonomian masyarakat. Peran tersebut merupakan
wujud tanggung jawab pemerintah untuk menguasai hajat hidup masyarakat melalui
penyediaan barang dan jasa yang bersifat vital.
a. Peran BUMN
BUMN memiliki peran utama dalam sistem perekonomian yaitu penyedia
kebutuhan masyarakat. Peran BUMN lainnya sebagai berikut.
1) Menghasilkan barang dan/atau jasa untuk mewujudkan kemakmuran rakyat.
2) Menjadi penggerak perekonomian melalui pelayanan publik.
3) Laba BUMN sebagai salah satu sumber penerimaan negara.
4) Menyediakan lapangan pekerjaan.
5) Menjadi badan usaha pelopor.
6) Mendorong percepatan pertumbuhan dan pembangunan ekonomi.
7) Berperan aktif dalam memberikan bimbingan kegiatan bagi sektor swasta,
khususnya pengusaha golongan ekonomi lemah.
8) Menunjang pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang
ekonomi.
b. Peran BUMD
BUMD memiliki peranan penting dalam perekonomian, terutama daerah.
Peran BUMD dalam perekonomian sebagai berikut.
1) Menjadi sumber pendapatan asli daerah (PAD)
2) Mengolah potensi ekonomi daerah.
3) Meningkatkan perekonomian dan perkembangan daerah.
4) Meningkatkan kapasitas produksi daerah.
5) Memperluas lapangan kerja dan memeratakan pembangunan serta hasil-
hasilnya.
3. Bentuk-Bentuk BUMN dan BUMD
Pada awalnya BUMN di Indonesia terdiri atas perusahaan jawatan (perjan),
perusahaan umum (perum), dan perusahaan perseroan (persero). Setelah diterbitkan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2003 tentang BUMN, bentuk
perjan diubah menjadi perum dan persero. Apa perbedaan perum dan persero?
a. Perusahaan Umum (Perum) Perusahaan umum (perum) adalah bentuk BUMN
yang bergerak dalam bidang pelayanan umum, baik bidang konsumsi, produksi,
maupun distribusi. Modal perum dimiliki negara dan tidak terbagi atas saham.
Pihak luar tidak dapat menyertakan modal tanpa persetujuan mentern yang
bersangkutan. Pendirian perum ditujukan untuk menyelenggarakan usaha
penyediaan barang atau jasa yang berkualitas baik dan terjangkau bagi masyarakat
luas berdasarkan sistem good corporate governance (GCG). Contoh BUMN
berbentuk perum adalah perum Damri, Bulog, Perumnas, Peruri, Perhutani, dan
Perikanan Indonesia.
b. Perusahaan Perseroan (Persero) Persero adalah bentuk Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) yang sebagian besar atau seluruh sahamnya dimiliki negara, dengan
ketentuan minimal 51% modal dimiliki negara, BUMN berbentuk persero
membuka kesempatan bagi pihak swasta untuk menanamkan modal pada badan
usaha tersebut. Ciri-ciri BUMN berbentuk persero sebagai berikut.
1) Modal terdiri atas saham-saham yang dapat diperjualbelikan, terutama
perseroan berstatus go public.
2) Menteri BUMN memiliki kewenangan sebagai pemegang saham. Apabila
seluruh saham dimiliki permerintah, menteri berlaku sebagai direksi.
3) Tidak mendapatkan fasilitas negara, tujuan utama persero adalah mencari
keuntungan.
4) Pegawai persero berstatus pegawai swasta.
Contoh BUMN berbentuk persero adalah PT Pertamina, PT Pegadaian, PT Pos
Indonesia, PT PLN, PT Garuda Indonesia, Tbk., PT Telkom Indonesia, Tbk., PT
Pelni, PT Aneka Tambang, Tbk., PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk., dan PT KAI.

c. Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)


BUMD atau perusahaan daerah dibentuk pemerintah daerah untuk
mengelola kekayaan atau aset daerah, baik pemerintah provinsi maupun
pemerintah kabupaten/kota. Tujuan pendirian BUMD adalah melaksanakan
pembangunan daerah setempat sekaligus mendorong pertumbuhan perekonomian
nasional, Munculnya peraturan mengenai otonomi daerah menyebabkan peran
BUMD semakin dibutuhkan untuk meningkatkan pendapatan asli daerah. Contoh
BUMD adalah Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), perusahaan daerah
angkutan kota, perusahaan daerah rumah potong hewan (PDRPH), Bank
Pembangunan Daerah (BPD), bank pasar, dan bank kredit kecamatan (BKK).
4. Keunggulan dan Kelemahan BUMN dan BUMD
Sebagai perusahaan milik negara, BUMN dan BUMD tentu memiliki keunggulan
dan kelemahan. Keunggulan BUMN dan BUMD antara lain:
a. melayani kepentingan masyarakat umum;
b. menambah sumber penerimaan pemerintah;
c. kondisi BUMN dan BUMD lebih stabil dibandingkan badan usaha lain;
d. kepemilikan modal BUMN dan BUMD relatif besar.
Selain keunggulan, BUMN dan BUMD memiliki beberapa kelemahan antara lain:
a. ketergantungan kepada keuangan pemerintah;
b. kecenderungan terjadi inefisiensi dalam pengelolaan usaha;
c. posisi monopoli yang kadang merugikan masyarakat.
BUMN dan BUMD merupakan pelaku ekonomi dalam sistem perekonomian
nasional, selain koperasi dan BUMS. Dalam perkembangannya, BUMN dan BUMD
berkontribusi positif bagi perekonomian untuk mewujudkan kesejahteraan
masyarakat. Sektor ekonomi yang dimasuki BUMN dan BUMD di antaranya sektor
pertanian, keuangan, manufaktur, perkebunan, kehutanan, transportasi, pertambangan,
listrik, telekomunikasi, perdagangan, dan konstruksi.
DAFTAR PUSTAKA
Alam, Rudianto. 2017. Ekonomi 1. Jakarta: Erlangga
Ekelund, Robert B., Rand W. Ressler, dan Robert D. Tollison. 2006. Economics, 7th ed. New
jersey: Addison Wesley.
Inung O. Setiadi, Dyah Indraswati. 2016. Ekonomi. Klaten: Intan Pariwara.
Mankiw, N. Gregory. 2011. Priciples of Economics, 6th ed. Mason: Cengage Learning.
Mukhrejee, Sampat. 2010. Modern Economic Theory. New Delhi: New Age International
Publisher.
Peil, Jan. 2009. Hand Book Economics and Ethics. Celtenham: Edward Elgar Publishing
Limited.
Samuelson, Paul A. dan Wiliam Nordhaus. 2009. Economics, 19th ed. New York: McGraw-
Hill Education.

Anda mungkin juga menyukai