PEMBAHASAN
A. PERMASALAHAN EKONOMI
1. Inti Masalah Ekonomi
Kelangkaan merupakan fakta kehidupan di seluruh dunia Tidak ada negara yang
mempunyai sumber daya yang cukup untuk memenuhi kébutuhannya. Kelangkaan
menurut Sampat Mukherjee menjadi sumber masalah ekonomi modern, seperti
pengangguran, kemiskinan, dan inflasi (Mukherjee, 2010). Pengangguran terjadi
karena kelangkaan lapangan kerja. Kemiskinan antara lain terjadi karena adanya
kelangkaan aset, kesempatan kerja, dan kualitas sumber daya manusia. Inflasi adalah
suatu tingkat kenaikan harga umum secara terus menerus dalm periode tertentu. Salah
satu faktor penyebab kenaikan harga ini adalah kelangkaan komoditas dan jasa.
Sebelum membahas masalah kelangkaan, ada baiknya kita mengetahui jenis-jenis
kebutuhan manusia serta barang dan jasa sebagai alat pemenuhan kebutuhan.
a. Kebutuhan yang Tidak Terbatas
Kebutuhan merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia
Kebutuhan dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang diperlukan manusia untuk
mencapai kemakmuran. Untuk mencana kemakmuran tersebut, diperlukan
keberadaan alat pemuas kebutuhan. Ada berbagai jenis kebutuhan. Jenis-jenis
kebutuhan itu dapat dikelompokkan berdasarkan hal-hal berikut.
1) Berdasarkan tingkat intensitas, kebutuhan dibedakan meniadi kebutuhan
primer, kebutuhan sekunder, dan kebutuhan tersier.
a) Kebutuhan primer adalah kebutuhan manusia yang harus dipenuhi untuk
melangsungkan hidupnya. Contohnya, kebutuhan akan makanan, minuman
dan tempat tinggal.
b) Kebutuhan sekunder atau kebutuhan pelengkap adalah kebutuhan yang
dipenuhi setelah kebutuhan primer terpenuhi, misalnya tas sekolah.
c) Kebutuhan tersier adalah kebutuhan yang bersifat mewah. Pada umumnya,
tujuan pemenuhan kebutuhan ini adalah untuk menaikkan status sosiat.
Contohnya, penggunaan mobil mewah bukan lagi bertujuan sebagai sarana
transportasi, melainkan untuk menunjukkan status sosial seseorang.
Kebutuhan mewah dipenuhi setelah kebutuhan primer dan sekunder
terpenuhi. Berdasarkan subjek yang membutuhkan, kebutuhan dibedakan
menjadi kebutuhan individu dan kebutuhan umum. Kebutuhan individu
adalah kebutuhan yang berhubungan dengan berbagai individu yang
berbeda Contohnya, seorang siswa membutuhkan buku pelajaran
sedangkan petani membutuhkan benih, cangkul, atau traktor. Kebutuhan
umum adalah kebutuhan yang berhubungan dengan masyarakat atau
disebut juga kebutuhan Sosial Contohnya, jalan raya dan fasilitas umum
lainnya.
2) Berdasarkan waktu pemenuhannya, kebutuhan dibedakan atas kebutuhan
sekarang dan kebutuhan masa mendatang.
a) Kebutuhan sekarang atau kebutuhan saat ini adalah kebutuhan yang tidak
dapat ditunda pemenuhannya dan harus dilakukan saat ini. Contohnya,
orang yang sakit harus segera berobat atau orang yang lapar harus segara
makan.
b) Kebutuhan yang akan datang atau kebutuhan masa depan adalah
kebutuhan yang dirancang atau direncanakan untuk terpenuhi di masa
depan Contohnya, orang tua menabung atau mengikuti asuransi
pendidikan untuk mempersiapkan biaya pendidikan anaknya.
3) Berdasarkan sifat pemenuhannya, kebutuhan dibedakan atas alat pemuas
kebutuhan jasmani dan alat pemuas kebutuhan rohani.
a) Kebutuhan jasmani atau kebutuhan fisik adalah kebutuhan yang
berhubungan dengan tubuh manusia, misalnya pakaian, makanan,
minuman, dan obat-obatan.
b) Kebutuhan rohani adalah kebutuhan yang berhubungan dengan kejiwaan
seseorang. Contohnya, agar dapat bekerja lebih baik, seorang karyawan
perlu mendapat nasihat, motivasi, dan latihan yang berhubungan dengan
pengembangan kepribadian maupun keahlian kerja.
b. Kelangkaan Kelangkaan (scarcity)
Adalah kondisi di mana manusia memiliki sumber daya ekonomi yang terbatas
untuk memenuhi kebutuhan yang tak terbatas. Terdapat dua hal yang perlu
diperhatikan di sini. Pertama adalah sumber daya ekonomi bersifat terbatas dan
yang kędua adalah pemenuhan kebutuhan memerlukan sumber daya ekonomi
yang tidak terbatas. Kelangkaan semakin nyata ketika kita ingin memanfaatkan
sumber daya ekonomi, seperti sumber daya alam, tenaga kerja, modal, dan
keterampilan kewirausahaan.
Kelangkaan menunjukkan hubungan antara berapa banyak sesuatu itu ada dan
berapa banyak yang diinginkan. Jika kita ingin menggunakan suatu barang lebih
dari ketersediaan yang ada, maka barang tersebut menjadi langka, Makna langka
dalam pengertian ekonomi berbeda dari makna langka dalam penggunaan bahasa
sehari-hari. Dalam bahasa sehari-hari, kata langka biasa menunjuk pada sesuatu
yang jarang ditemukan di alam. Contonya, orang mungkin tidak bisa mengatakan
bahwa air langka dalam arti biasa karena air meliputi hampir dua pertiga
permukaan bumi. Namun dalam konteks ekonomi, seseorang dapat mengatakan
bahwa air langka dengan mengingat bahwa ketersediaannya tidak sebanding
dengan jumlah yang dibutuhkan manusia.
Kelangkaan dapat disebabkan oleh beberapa hal, antara lain adalah sebagat
berikut :
1) Keterbatasan benda pemenuhan kebutuhan di alam. Tidak semua sumber daya
alam yang dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia dapat segera
diperbarui, sehingga lama- kelamaan jumlahnya menjadi sangat terbatas.
Contohnya, pembentukan minyak bumi memerlukan waktu hingga jutaan
tahun.
2) Kerusakan sumber daya alam akibat ulah manusia. Tidak dapat dipungkiri
bahwa banyak sumber daya alam yang rusak karena ulah manusia. Contohnya,
banyak hutan yang gundul atau rusak akibat pembalakan liar maupun
pembukaan lahan untuk perladangan atau perkebunan. Contoh lainnya, cara
penangkapan ikan yang tidak benar, seperti penangkapan ikan dengan pukat
harimau, dapat merusak sumber daya alam.
3) Keterbatasan kemampuan manusia mengolah sumber daya ekonomi yang ada.
Keterbatasan ini disebabkan oleh rendahnya penguasaan teknologi dan
kurangnya modal. Akibatnya, sumber daya ekonomi tidak dapat dimanfaatkan
seefektif dan seefisien mungkin. Peningkatan kebutuhan yang lebih cepat
dibandingkan
4) penyediaan sarana pemenuhan kebutuhan. Peningkatan jumlah manusia
menyebabkan bertambahnya jumlah kebutuhan. Namun, produksi alat
pemenuhan kebutuhan tidak sebanding dengan pertambahan jumlah kebutuhan
sehingga terjadi kelangkaan.
B. CARA MENGATASI INTI MASALAH EKONOMI
1. Menentukan Pilihan Yang Tepat
Kita telah belajar inti masalah ekonomi, yaitu keinginan manusia yang tak
terbatas dihadapkan dengan ketersediaan alat pemuas kebutuhan yang terbatas.
Keinginan yang tidak terbatas dan sumber daya yang terbatas tersebut membuat orang
harus memilih dengan bijak keinginan atau kebutuhan mana yang harus mereka
penuhi di antara berbagai keinginan atau kebutuhan yang ada. Dalam konteks
ekonomi, pilihan diartikan sebagai keputusan sadar untuk menggunakan sumber daya
yang langka dengan cara tertentu.
Dalam menentukan pilihan, ada beberapa hal yang perlu kita lakukan. Di
antaranya adalah sebagai berikut :
a. Analisis biaya peluang. Biaya peluang adalah nilai barang atau jasa yang
dikorbankan karena memilih alternatif tindakan.
b. Analisis biaya manfaat. Analisis biaya manfaat adalah suatu teknik yang
digunakan untuk membandingkan berbagai biaya dengan manfaat yang
diharapkan.
c. Mengidentifikasi faktor pendorong kegiatan ekonomi. Dalam menentukan pilihan,
kita hendaknya mempertimbangkan apakah motifnya berasal dari dalam diri atau
dari luar diri, seperti pengaruh lingkungan atau iklan.
d. Menyadari trade off. Trade off adalah situasi ketika seseorang harus membuat
keputusan untuk memilih suatu hal dengan mengorbankan hal lain dengan alasan
ekonomis.
e. Berpegang pada prinsip ekonomi Prinsip ekonomi adalah prinsip tindakan dengan
pengerbanan tertentu untuk mendapatkan hasil sebesar-besarnya, atau tindakan
dengan pengorbanan sekecil-kecilnya untuk mendapatkan hasil tertentu.
Dalam kegiatan konsumsi, ada beberapa prinsip yang mendasari pilihan
konsumen. Prinsip tersebut antara lain adalah sebagai berikut :
a. Pendapatan yang terbatas mengharuskan pemilihan. Oleh karena penghasilan kita
terbatas, maka kita harus memilih barang apa yang akan dan tidak akan kita beli.
b. Konsumen membuat keputusan dengan mempertimbangkan alternatif. Jika biaya
dua produk sama, konsumen akan memilih produk dengan manfaat terbesar.
Sebaliknya, jika dua produk memiliki manfaat yang sama, konsumen akan
memilih produk dengan harga termurah.
c. Konsumen harus membuat keputusan tanpa informasi sempurna, tetapi
pengetahuan dan pengalaman akan membantu. Contohnya ternyata rasanya tidak
enak. Pengalaman itu memberinya informasi untuk tidak lagi membeli es krim di
tempat itu.
d. Terjadinya hukum nilai quna marjinal, yaitu ketika jumlah konsumsi meningkat,
nilai guna marjinal yang didapat dari mengonsumsi unit tambahan mula-mula
meningkat sampai pada titik tertentu dan akhirnya menurun. suatu ketika
seseorang membeli es krim yang
2. Memanfaatkan Biaya Peluang
Salah satu cara menentukan pilihan yang tepat untuk menetapkan alternatif
yang paling menguntungkan adalah dengan mempertimbangkan biaya peluang. Biaya
peluang adalah segala sesuatu yang dikorbankan untuk mendapat sesuatu. Setiap kali
kita harus membuat keputusan atau memilih suatu tindakan, kita tidak hanya memilih,
tetapi harus mempertimbangkan biaya peluang (opportunity cost).
Ada banyak pendapat dari para ahli tentang pengertian biaya peluang.
Beberapa pendapat tersebut adalah sebagai berikut :
a. N. Gregory Mankiw mengatakan bahwa biaya peluang adalah segala sesuatu yang
harus Anda korbankan untuk memperoleh šesuatu (Mankiw, 2011)
b. Robert B. Ekelund dan Robert D. Tollison mengatakan bahwa biaya peluang
adalah biaya dari penggunaan sumber daya ekonomi untuk tujuan tertentu, diukur
dalam ukuran keuntungan yang tidak jadi didapat karena tidak memilih alternatif
itu dibandingkan dengan komoditas yang didapat sebagai gantinya karena
memilih suatu alternatif (Ekelund, Ressler, dan Tollison, 2006).
c. Paul A. Samuelson dan William D. Nordhaus mengatakan bahwa keputusan
mengandung biaya peluang, karena memilih satu hal dalam dunia kelangkaan
berarti menyerahkan sesuatu vang lain. Biaya peluang adalah nilai barang atau
jasa yang paling berharga yang hilang (Samuelson dan Nordhaus, 2009).
3. Skala Prioritas
Cara lain untuk mengatasi masalah ekonomi yaitu kondisi dimana alat pemuas
kebutuhan bersifat terbatas, sedangkan kebutuhan manusia tak terbatas, adalah dengan
menetapkan skala prioritas. Kebutuhan yang lebih penting harus didahulukan
pemenuhannya daripada kebutuhan lainnya. Yaitu dengan memperhatikan kebutuhan
primer, sekunder, dan tersier. Dari kebutuhan itu yang jelas harus didahulukan adalah
kebutuhan primer dan yang terakhir adalah kebutuhan tersier.
4. Pengelolaan keuangan.
Dalam rangka memenuhi kebutuhan, kita hendaknya juga melakukan
pengelolaan keuangan dengan baik. Langkah-langkahnya sebagai berikut :
a. Membuat pembukuan keuangan
b. Memonitor dan mengevaluasi keuangan secara berkala
c. Membiasakan diri menabung sejak dini.