Anda di halaman 1dari 9

BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Masalah ekonomi yang terjadi di muka bumi ini masih sangat teramat sering terjadi,
walaupun konteks masalahnya sudah diketahui. Masalah ekonomi ini ditimbulkan
karena adanya kebutuhan manusia yang berbeda dan harus dipenuhi. Kebutuhan yang
diperbedakan dengan intensitas, sifat, waktu dan subjek yang membutuhkan itu
berputar-putar dimasalah ini.

B. TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah:

 Dapat mengetahui serta mendalami pengetahuan penulis terkait kebutuhan, benda


pemuas kebutuhan, kelangkaan, biaya peluang, pilihan, pengelolaan keuangan , dan
sistem ekonomi.
 Dapat mengetahui yang terjadi pada kebutuhan, benda pemuas kebutuhan,
kelangkaan, biaya peluang, pilihan, pengelolaan keuangan , dan sistem ekonomi..
 Untuk  memenuhi tugas mata pelajaran IPS (Ekonomi)
BAB II
PEMBAHASAN

A. KELANGKAAN

1.     Pengertian kelangkaan

Kelangkaan adalah kondisi di mana kita tidak mempunyai cukup sumber daya untuk
memuaskan semua kebutuhan kita.
Dengan singkat kata kelangkaan terjadi karena jumlah kebutuhan lebih banyak dari
jumlah barang dan jasa yang tersedia. Kelangkaan bukan berarti segalanya sulit
diperoleh atau ditemukan. Kelangkaan juga dapat diartikan alat yang digunakan untuk
memuaskan kebutuhan jumlahnya tidak seimbang dengan kebutuhan yang harus
dipenuhi.

2.     Faktor penyebab kelangkaan

Ø  Keterbatasan sumber daya


Alam memang menyediakan sumber daya yang cukup melimpah. Namun, tetap
saja jumlahnya terbatas, apalagi jika manusia mengolahnya secara sembarangan.
Walaupun sumber daya tersebut dapat diperbaharui atau tersedia secara bebas, tetap
saja akan berkurang dan lama-kelamaan akan habis.
Ø  Perbedaan letak geografis
Sumber daya alam biasanya tersebar tidak merata disetiap daerah. Ada daerah
yang sangat subur, ada pula daerah yang kaya akan bahan tambang. Namun, ada
pula daerah yang gersang dan selalu kekurangan air. Perbedaan ini menyebabkan
sumber daya menjadi langka dan terbatas, terutama bagi daerah yang tidak
mempunyai sumber daya yang melimpah.
Ø  Pertambahan jumlah penduduk
Pertumbuhan jumlah penduduk selalu lebih cepat dibandingkan dengan
pertumbuhan produksi barang dan jasa. Hal ini telah diamati oleh seorang
ekonom, Thomas Robert Malthus. Menurutnya, jumlah manusia tumbuh mengikuti
deret ukur (1, 2, 4, 8, 16, dan seterusnya). Sementara jumlah produksi hanya
tumbuh mengikuti deret hitung (1, 2, 3, 4, 5, dan seterusnya)
Ø  Keterbatasan kemampuan produksi
Kemampuan produksi didukung oleh faktor-faktor produksi yang digunakan.
Misalnya kapasitas faktor produksi manusia terbatas karena masih bisa sakit, lelah,
atau bosan. Mesin produksi juga bisa rusak dan aus. Selain itu, keterbatasan
produksi juga ditentukan karena perkembangan teknologi yang tidak sama. Di
negara maju, perkembangan teknologi berlangsung sangat cepat. Sementara itu, di
negara berkembang perkembangan kebutuhan barang dan jasa masih lebih cepat
daripada perkembangan teknologinya.
Ø  Bencana alam
Bencana alam merupakan faktor perusak yang berada di luar kekuasaan dan
kemampuan manusia. Walaupun sebenarnya sebagian bencana terjadi akibat ulah
manusia sendiri. Banjir, gempa bumi, tanah longsor, kebakaran hutan, dan lain-lain
telah membawa dampak kerugian yang cukup besar. Kerusakan bangunan, tempat
usaha, sumber daya alam, dan bahkan korban jiwa yang menjadi korban bencana
alam tersebut
B. BIAYA PELUANG

1.     Pengertian
Biaya peluang atau biaya kesempatan (bahasa Inggris: Opportunity Cost) adalah
nilai barang atau jasa yang dikorbankan karena memilih alternatif kegiatan. Biaya
peluang muncul, ketika seseorang dihadapkan pada beberapa pilihan dan dia harus 
memilih salah satunya
Konsep biaya peluang adalah sebuah peringatan bahwa jumlah rupiah yang
dikeluarkan tidak selalu merupakan biaya yang sesungguhnya. Konsep biaya peluang
ini adalah bahasan sentral dalam ilmu ekonomi. Ilmu ekonomi selalu
mempertimbangkan biaya peluang dari setiap keputusan dalam memenuhi kebutuhan
atau melakukan kegiatan ekonomi.
Biaya yang benar-benar dikeluarkan disebut dengan biaya eksplisit. Adapun biaya
peluang merupakan biaya implisit. Baik biaya eksplisit maupun implisit harus
diperhitungkan dalam melakukan keputusan –keputusan ekonomi. Keduanya disebut
biaya sesungguhnya (genuine cost)
2.     Perbedaan biaya sehari-hari dengan biaya peluang
Biaya adalah pengorbanan untuk mendapatkan suatu tujuan. Disuatu perusahaan,
biaya merupakan pengorbanan untuk memproduksi sautu barang, memasarkan, ataupun
lainnya.
Biaya sehari-hari adalah pengorbanan yang harus dilakukan untuk melakukan
sesuatu kegiatan (ekonomi) tanpa memperhitungkan kerugian karena dikorbankan nya
kegiatan lain
Biaya peluang adalah biaya yang muncul secara implisit karena melakukan suatu
kegiatan dan mengorbankan kegiatan yang lain.
Sebagai contoh, misalkan seseorang memiliki uang Rp 10.000.000. Dengan uang
sebesar itu, ia memiliki kesempatan untuk bertamasya ke Bali atau membeli sebuah
TV. Jika ia memilih untuk membeli TV, ia akan kehilangan kesempatan untuk
menikmati keindahan Bali; begitu pula sebaliknya, apabila ia memilih untuk
bertamasya ke Bali, ia akan kehilangan kesempatan untuk menonton TV. "Kesempatan
yang hilang" itulah yang disebut sebagai biaya peluang...
3.     Ciri khas Biaya peluang :
·  Perhitungan biaya peluang tidak selalu berhubungan dengan uang. Bisa berupa waktu,
kesenangan, keuntungan di masa depan dan lain-lain
·  Memiliki banyak kemungkinan penggunaan
·  Pengambilan keputusan biaya peluang tergantung pada tujuan dan situasi individu

C. Skala Prioritas
Pengertian Skala Prioritas
Apakah yang dimaksud dengan skala prioritas?
Skala prioritas adalah suatu daftar bermacam macam kebutuhan yang disusun
berdasarkan tingkat kepentingannya,yaitu dari yang paling penting sampai dengan
kebutuhan yang dapat ditunda pemenuhannya.
Contoh Skala Prioritas
Manusia memiliki kebutuhan yang banyak dan beranekaragam, sedangkan sumber
daya/alat pemenuhan kebutuhan jumlahnya terbatas.

Maka dari itu manusia harus mampu mengutamakan kebutuhan yang dapat dianggap paling
penting/ mendesak dibandingkan kebutuhan lainnya.
Contohnya kebutuhan pangan lebih mendesak daripada kebutuhan papan. Setelah
kebutuhan yang paling mendesak telah terpenuhi, maka manusia baru memikirkan
pemenuhan kebutuhan lainya. 
Oleh karena itu, manusia perlu menyusun skala prioritas, kebutuhan mana yang perlu
didahulukan/diutamakan.

D. PENGELOLAAN KEUANGAN

1.     Pengertian
Pengelolaan keuangan adalah suatu kegiatan perencaan, penganggaran,
pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian dan penyimpanan dana yang
dimiliki oleh setiap orang , organisasi dan perusahaan.
2.     Ada 3 aktivitas yang berhubungan dengan pengelolan keuangan :

a.      Aktivitas penggunaan dana yaitu dana untuk investasi,atau pada berbagai aktivitas
b.      Aktivitas perolehan dana yaitu: aktivitas untuk mendapatkan sumber dan baik dari
sumber dana internal maupun sumber dana ekternal perusahaan.
c.       Aktivitas pengelolaan dana yaitu : setelah dana diperoleh dan digunakan

3.     Fungsi pengelolaan keuangan

a.      Perencanaan keuangan yaitu membuat rencana pemasukan dan pengeluaran serta


kegiatan-kegitan lainnya
b.      Penggaran keuangan, tindak lanjut dari perencaan keuangan dengan membuat detail
pengeluaran.
c.       Pengelolaan keuangan, menggunakan dana  yang ada dengan di maksimal kan
dengan berbagai cara
d.      Pencarian keuangan , mencari dan mengekploitasi dana yang ada untuk opresional
dana yang dimiliki.
e.      Penyimpanan keuangan, mengumpulkan dana serta menyimpan dan mengamankan
dana tersebut
f.        Pengendalian keuangan, melakukan evaluasi serta perbaikan atas keuangan.

4.     Tujuan Pelolaan keuangan

Tujuannya adalah untuk memaksimalkan dana yang ada. Dengan demikian apabila
suatu saat ketika akan digunakan dana yang ada masih tersedia.
Contohnya :
      Saat kita sakit darimana uang yang kita gunakan untuk membayar rumah sakit,
tentu kita memerlukan dan yang cukup banyak untuk hal tersebut, jika pengelolaan
keuangan kita tidak baik maka kita akan mencari dana (berhutang) kesana kemari.
Sedangkan untuk orang yang pengelolaan yang baik maka mereka akan menyisihkan
sebagian uang mereka untuk asuransi atau ditabung.

E. MASALAH POKOK EKONOMI


1.     Masalah Ekonomi Klasik

a.      Produksi
Menghasilkan barang atau jasa yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Kebutuhan manusia merupakan tujuan sekaligus motivasi untuk melakukan kegiatan
produksi.
b.      Distribusi
Menyalurkan barang/jasa hasil produksi kepada konsumen.

Distribusi dibagi menjadi dua :


-          Distribusi secara langsung, artinya proses pendistribusiannya tanpa perantara,
langsung ke konsumen. Contohhnya pedagang makanan langsung kepada pembeli,
tanpa perentara
-          Distribusi tidak langsung, artinya proses pendistribusiannya dengan perantara, tidak
langsung ke konsumen. Contoohnya produsen mendistribusikan kepada toko-toko
terlebih dahulu. Baru dari toko-toko, barang dijual kepada konsumen.

c.       Konsumsi
Menggunakan atau memanfaatkan barang yang dihasilkan oleh  produsen.

Faktor-faktor dalam konsumsi, dibagi menjadi dua :


-          Faktor internal, artinya faktor yang sisebabkan oleh keinginan pribadi sendiri. Tanpa
ada paksaan dari orang lain. Contohnya membeli makanan, kebutuhan primer dll
-          Faktor eksternal, artinya faktor/tindakan yang disebabkan adanya kenginan sendiri
namun ada paksaan dari orang lain. Kata paksaan disini adalah bujukan, rayuan dari
orang lain. Contohnya promosi produk, brain.

2.     Masalah Ekonomi Modern

a.      Barang apa yang akan diproduksi dan berapa banyak (what)


Masalah ini menyangkut jenis barang dan jumlah yang akan diproduksi, Setelah
menentukan apa yang akan diproduksi maka harus mememutuskan berapa jumlah
barang tersebut akan diproduksi sehingga dapat ditentukan berapa sumber daya yang
harus dialokasikan

b.     Bagaimana cara memproduksi barang tersebut (how)


Masalah dalam hal ini adalah teknologi atau metode produksi apa yang digunakan
dalam memproduksi suatu barang dengan teknologi padat karya banyak menggunakan
tenaga manusia tetapi jumlah produksinya terbatas atau menggunakan teknologi padat
modal yang akan menimbulkan masalah utama yaitu tentang dari mana modal akan
diperoleh.

c.      Untuk siapa barang-barang tersebut diproduksi (for whom)


Masalah yang dihadapi adalah siapa yang akan menikmati dan memperoleh manfaat
dari adanya barang dan jasa? Apakah barang yang dihasilkan dapat sampai di tangan
masyarakat dan dimanfaatkan?

F. SISTEM DEKOMRASI EKONOMI


Pengertian Sistem Demokrasi ekonomi. Sistem ekonomi diIndonesia dikenal sebagai
Demokrasi Ekonomi yang merupakan Sistem Ekonomi. Pada sistem ini, kegiatan
produksi dilakukan oleh semua, untuk semua, dan dibawah pimpinan atau kepemilikan
oleh anggota-anggota masyarakat.

Sistem Demokrasi Ekonomi terkait erat dengan pengertian kedaulatan rakyat di bidang
ekonomi. Istilah kedaulatan rakyat itu sendiri biasa dikembangkan oleh para ilmuwan
sebagai konsep filsafat hukum dan filsafat politik. Sebagai istilah, kedaulatan rakyat itu
lebih sering digunakan dalam studi ilmu hukum daripada istilah demokrasi yang biasa
dipakai dalam ilmu politik. Namun, pengertian teknis keduanya sama saja, yaitu sama-
sama berkaitan dengan prinsip kekuasaan yang berasal dari rakyat, oleh rakyat, dan
untuk rakyat.

Sistem demokrasi ekonomi adalah suatu sistem perekonomian nasional yang


merupakan perwujudan dari falsafah Pancasila dan UUD 1945 yang berasaskan
kekeluargaan dan kegotongroyongan dari, oleh, dan untuk rakyat di bawah pimpinan
dan pengawasan pemerintah.

Menurut TAP MPR No. IV/MPR/1999 dengan menggunakan istilah sistem ekonomi
kerakyatan, di mana masyarakat memegang peran aktif dalam kegiatan ekonomi, dan
pemerintah berusaha menciptakan iklim yang sehat bagi pertumbuhan dan
perkembangan dunia usaha.
Maka Dapat Disimpulkan Bahwa sistem ekonomi demokrasi dapat didefinisikan
sebagai suatu sistem perekonomian nasional yang merupakan perwujudan dari falsafah
Pancasila dan UUD 1945 yang berasaskan kekeluargaan dan kegotongroyongan dari,
oleh, dan untuk rakyat di bawah pimpinan dan pengawasan pemerintah.

Pada sistem demokrasi ekonomi, pemerintah dan seluruh rakyat baik golongan
ekonomi lemah maupun pengusaha aktif dalam usaha mencapai kemakmuran bangsa.

Ciri-ciri Sistem Demokrasi Ekonomi


1. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup
orang banyak dikuasai oleh Negara.
2. Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh Negara
3. Warga negara memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan yang
dikehendakinya serta mempunyai hak akan pekerjaan dan penghidupan yang
layak.
4. Hak milik perorangan diakui dan pemanfaatannya tidak boleh bertentangan
dengan kepentingan masyarakat
5. Potensi, inisiatif, dan daya kreasi setiap warga negara dikembangkan
sepenuhnya dalam batas-batas yang tidak merugikan kepentingan umum.
6. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama atas asas kekeluargaan
Manfaat Dari Sistem Demokrasi Ekonomi
1. Potensi,
2. Inisiatif,
3. Daya kreasi setiap warga negara dikembangkan dalam batas-batas yang tidak
merugikan kepentingan umum
Dampak Dari Sistem Demokrasi Ekonomi
1. Sistem Free Fight Liberalism, yang menumbuhkan eksploitasi manusia dan
bangsa lain.
2. Sistem Etatisme, negara sangat dominan serta mematikan potensi dan daya
kreasi unit-unit ekonomi di luar sektor negara.
3. Pemusatan kekuatan ekonomi pada suatu kelompok dalam bentuk monopoli
yang merugikan masyarakat.
4. Kredibilitas pemerintah telah sampai pada titik nadir
5. Rezim Orde Baru yang selalu mengedepankan pertumbuhan (growth) ekonomi
6. Rezim yang sangat korup telah membuat sendi-sendi perekonomian mengalami
kerapuhan

G. Kebijakan Pemerintah untuk Mengatasi Permasalahan Ekonomi Makro

“Pada Kesempatan kali ini ekonomikelasx .blogspot.com akan membahas mengenai


kebijakan pemerintah untuk mengatasi permasalahan ekonomi makro. Materi ini saya ulas
guna untuk memudahkan kalian memahami konsep Kebijakan Pemerintah Dibidang
Ekonomi”

Berikut adalah beberapa kebijakan yang dapat dilakukan oleh pemerintah guna  mengatasi
berbagai permasalahan ekonomi di bidang makro ;
1.       Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal merupakan kebijakan yang ditempuh pemerintah dalam perpajakan dan
pengeluaran pemerintah/ anggaran untuk memengaruhi pengeluaran agregat. Contohnya
pengenaan pajak penghasilan dan pengenaan cukai rokok.

2.       Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter merupakan kebijakan yang ditempuh pemerintah/ bank sentral dalam
penawaran uang dan kebijakan suku bunga untuk memengaruhi pengeluaran agregat.
Contohnya pemerintah menerapkan jumlah uang yang beredar di masyarakat dan
peningkatan suku bunga bank.

3.       Kebijakan segi penawaran


Kebijakan segi penawaran adalah kebijakan pemerintah yang bertujuan untuk
meningkatkan efisiensi perusahaan, sehingga barang dan jasa yang ditawarkan lebih
banyak dan lebih murah. Contohnya pemerintah memberikan bantuan subsidi kepada
pengusaha kecil menengah.

4.       Kebijakan Energi
Kebijakan energi adalah kebijakan dalam menggunakan energi seefisien dan seoptimal
mungkin yang didalamnya terdapat usaha penghematan energi. Misalnya kebijakan
konfersi minyak tanah ke gas LPG guna penghematan penggunaan bahan bakar minyak
oleh masyarakat.

5.       Kebijakan Penetapan Harga


Kebijakan penetapan harga adalah kebijakan dalam menentukan harga-harga pada tingkat
tertentu pada komoditas yang menguasai hajat hidup orang banyak. Contohnya penetapan
tarif dasar listrik oleh pemerintah.

6.       Kebijakan Neraca Pembayaran


Merupakan kebijakan yang digunakan untuk memantau keadaan neraca pembayaran guna
memengaruhi nilai tukar. Contohnya larangan impor atau kuota produk tertentu dilakukan
guna melindungi para pengusaha lokal dari serbuan produk asing.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

 Masalah ekonomi dimiliki setiap negara dan terjadi masalah karena individu atau
kelompok (perusahaan) itu sendiri. Masalah pokok dalam perekonomian muncul
manakala terjadinya kctidak keseimbangan antara kebutuhan dan keinginan yang
tersedia .
 Secara garis besar permasalahan ekonomi di bedakan menjadi dua yaitu
permasalahan ekonomi klasik dan modern.

B. SARAN

Dengan melihat situasi dunia sekarang ini kita dapat mcngetahui bahwa telah terjadi krisis
global yang sangat memprihatinkan. semoga dengan terjadinya krisis global ini kita sebagai
mahluk ekonomi dapat instropeksi diri terhadap apa yang telah lakukan selama ini dalam
dunia ekonomi. Selain itu, kita juga harus benar – benar melakukan penghematan atau
melakukan efisiensi terhadap sumber daya yang dingunakan. Kita juga harus melakukan
prioritas terhadap barang dan jasa yang kita butuhkan.
Dengan adanya dukungan dan partisipasi dari rakyat dan pemerintah yang secara pro aktif
mengatasi segala masalah ekonomi yang muncul , semoga dapat mengatasi segala masalah
ekonomi yang muncul, semoga dapat mengatasi dampak krisis global yang telah melanda
dunia saat ini . 
DAFTAR PUSTAKA

http://google.com
renitaduhan.blogspot.com
Alam S, Drs. 2007, Ekonomi untuk SMA dan MA kelas x. Jakarta : Penerbit
ESIS Erlangga
Sariono Enro, 2007, Manusia dan perilaku ekonomi. Penerbit Geneca Exact.
Suryanto, Prof. M.ED.Ph.d. Nurhadi. Drs MM. 2003. Ekonomi SMP, Jakarta
Erlangga
Adi Kuswanto, Zuhad Ichyaudin, Pengantar Ekonomi, Penerbit Gunadarma, ed. 1, cet. 5 th
1996.
Wahyu Ario Pratomo, Buku Ajar Teori Ekonomi Makro, Departemen Ekonomi
Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, 2006.

https://ululalbab31n.blogspot.co.id/2014/02/makalah-ekonomi.html
http://mimundounlibro.blogspot.co.id/2016/06/pengartian-skala-prioritas-contoh-skala.html
http://seputarpengertian.blogspot.co.id/2015/11/pengertian-sistem-demokrasi-
ekonomi.html
http://ekonomikelasx.blogspot.co.id/2012/01/kebijakan-pemerintah-untuk-
mengatasi.html
Sumber :
Eko, Yuli. 2009. Ekonomi  1 : Untuk SMA dan MA Kelas  X. Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional : Jakarta.
Mulyati, sri Nur dan Mahfudz, Agus dan Permana, Leni. 2009. Ekonomi 1 : Untuk Sekolah
Menengah Atas/Madrasah Aliyah Kelas X. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional : Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai