Anda di halaman 1dari 14

KLIPING ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

TENTANG KEGIATAN EKONOMI

D
I
S
U
S
U
N

Oleh :
NAMA : BALKIS ASYFA
KELAS : VII-2

SMP NEGERI 2 LUBUK PAKAM


TAHUN AJARAN 2024/2025
A. Pengertian Kegiatan Ekonomi
Entah kita sadar atau tidak bahwa setiap aktivitas yang kita lakukan selalu berkaitan dengan
kegiatan ekonomi. Aktivitas dari bangun tidur di pagi hari, lalu melanjutkan aktivitas bekerja
atau belajar, lalu tidur di malam hari semua kegiatan itu termasuk ke dalam kegiatan
ekonomi, mengapa begitu? Hal ini dikarenakan setiap manusia untuk bertahan hidup
membutuhkan berbagai macam kebutuhan yang harus terpenuhi.

Kebutuhan hidup manusia ini sangat beragam, mulai dari makanan, pakaian kerja atau
pakaian main, bahan bakar untuk transportasi, hingga tempat tinggal. Dalam memenuhi
semua kebutuhan hidup itu, maka dibutuhkan transaksi jual beli antara pedagang dan
pembeli. Dari transaksi itulah kegiatan ekonomi bisa terjadi.

Setiap kebutuhan hidup manusia berbeda-beda, maka kegiatan ekonomi yang dilakukan juga
berbeda-beda. Dengan kata lain, setiap manusia melakukan kegiatan ekonomi dengan tujuan
yang berbeda-beda dan disesuaikan dengan kebutuhan hidupnya.

Maka dari itu, kegiatan ekonomi adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh manusia untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya.

Sementara itu, kegiatan ekonomi berdasarkan Business Dictionary adalah tindakan yang
melibatkan produksi, distribusi, dan konsumsi barang dan jasa di semua tingkatan
masyarakat.

Jadi, bisa dikatakan bahwa kegiatan ekonomi bukan hanya menyangkut tentang individu saja,
tetapi menyangkut banyak hal termasuk menjaga roda perekonomian. Oleh sebab itu, sudah
semestinya kalau orang-orang yang melakukan kegiatan ekonomi harus saling menjaga
supaya setiap anggota masyarakat bisa hidup semakin sejahtera.

B. Pelaku Kegiatan Ekonomi


Dalam melaksanakan kegiatan ekonomi pastinya membutuhkan pelaku. Tanpa adanya
pelaku, maka kegiatan ekonomi tidak akan berjalan dengan maksimal.
1. Rumah tangga keluarga
2. Perusahaan
3. Negara
4. Masyarakat
5. Koperasi

C. Jenis-Jenis Kegiatan Ekonomi


Dalam kehidupan masyarakat, kegiatan ekonomi memiliki beberapa jenis, yaitu kegiatan
ekonomi konsumsi, kegiatan ekonomi produksi, dan kegiatan ekonomi distribusi.

1. Kegiatan Ekonomi Produksi

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, produksi adalah proses mengeluarkan hasil,
penghasilan, atau pembuatan suatu barang. Oleh sebab itu, produksi dapat diartikan sebagai
sebuah kegiatan yang dapat meningkatkan suatu ekonomi dengan cara membuat hasil
produksi agar kebutuhan hidup manusia dapat terpenuhi.

Dalam melakukan kegiatan ekonomi produksi pasti membutuhkan pengorbanan berupa


pengeluaran dana supaya dapat menghasilkan atau menciptakan barang atau jasa yang
berkualitas. Barang atau jasa yang berkualitas bisa menarik perhatian konsumen supaya
membeli barang atau jasa tersebut.
Sementara itu, dalam kegiatan ekonomi produksi ada yang namanya produsen Produsen
biasanya ditujukan kepada orang, badan usaha, atau organisasi yang dapat menciptakan suatu
barang atau jasa yang dapat digunakan oleh konsumen.

Jika kamu sudah bisa menghasilkan suatu produksi sendiri, baik barang atau jasa, maka kamu
sudah bisa dikatakan sebagai seorang produsen. Misalnya ada seseorang yang sudah bisa
memproduksi makanan roti yang kemudian dijual kepada teman-temannya.

Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Tingkat Produksi


Kegiatan ekonomi produksi tidak bisa dilepaskan dari yang namanya faktor-faktor produksi.
Faktor-faktor produksi bisa memengaruhi naik turunnya tingkat produksi, seperti sumber
daya manusia, sumber daya alam, dan sumber daya modal.
a. Sumber Daya Manusia
Dalam memproduksi barang atau jasa, tidak bisa dilepaskan dari yang namanya tenaga kerja
manusia. Tenaga kerja manusia adalah kegiatan manusia yang berhubungan dengan proses
produksi agar menciptakan barang atau jasa yang berkualitas. Oleh karena itu, dalam
memproduksi barang atau jasa, sebaiknya menggunakan sumber daya manusia yang
berkualitas.
Berdasarkan kualitasnya, sumber daya manusia dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:
1). Tenaga kerja terdidik (skilled labour)
Tenaga kerja terdidik adalah tenaga kerja yang mendapatkan ilmunya atau keahliannya
melalui pendidikan formal atau nonformal. Misalnya psikolog, dokter, akuntan, pengacara,
peneliti, dan guru.
2). Tenaga kerja terlatih (trained labour)
Tenaga kerja terlatih adalah tenaga kerja yang mendapatkan ilmu atau keahliannya dari hasil
latihan dan pengalaman selama bekerja. Misalnya supir, teknisi, koki, montir, dan lain-lain.
3). Tenaga kerja tak terdidik dan tak terlatih (unskilled and untrained labour)
Tenaga kerja tak terdidik dan tak terlatih adalah tenaga kerja yang hanya mengandalkan
kemampuan jasmani dan kekuatan rohani. Misalnya kuli panggul, tukang sapu, buruh tani,
pemulung, dan lain-lain.
b. Sumber Daya Alam
Tidak bisa dipungkiri bahwa sumber daya alam adalah faktor alami yang dapat digunakan
untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia dan menjadi faktor dari kegiatan ekonomi
produksi. Dengan kata lain, kondisi alam yang baik dan berkualitas akan menghasilkan suatu
produk yang baik dan berkualitas juga.
Sudah banyak barang yang dihasilkan dari sumber daya alam, mulai dari tanga, udara, air,
hingga hasil tambang. Semua sumber daya alam tersebut dapat meningkatkan ekonomi
masyarakat, tetapi di sisi lain bisa membuat kondisi alam menjadi rusak. Jadi, kita harus bijak
dalam menggunakan sumber daya alam.
1). Sumber daya alam tanah
Sumber daya alam tanah biasanya digunakan untuk pertanian, perkebunan, bangunan pabrik,
tempat tinggal, dan pembuatan jalan. Dari sumber daya alam tanah akan menghasilkan
produk-produk, seperti kentang, beras, buah-buahan, perumahan, jalan tol, dan sebagainya.
2). Sumber daya alam udara
Sumber daya alam udara sangat berkaitan dengan penerbangan terutama saat membaca arah
angin. Sedangkan dalam bidang pertanian, sumber daya alam udara sangat bermanfaat untuk
menyesuaikan tanaman apa yang cocok ditanam di suatu wilayah.
3). Sumber daya alam air
Sumber daya alam air sering digunakan untuk menghasilkan suatu produksi, seperti
pengangkutan, irigasi, dan tenaga listrik. Tenaga listrik dari sumber daya alam air sangat
bermanfaat bagi kehidupan masyarakat terutama masyarakat yang belum menerima pasokan
listrik.
4). Sumber Daya Modal
Dalam meningkatkan jumlah produksi dan meningkatkan kualitas produksi selalu dibutuhkan
yang namanya modal. Oleh sebab itu, modal menjadi faktor dari kegiatan produksi. Misalnya
seorang petani yang membutuhkan cangkul, pupuk, dan bibit untuk menghasilkan suatu
produk. Dalam proses produksi, modal bisa berupa peralatan dan bahan-bahan.
Berdasarkan kegunaannya, modal dibagi menjadi dua, yaitu modal lancar dan modal tetap.
Modal lancar adalah modal yang berupa barang-barang yang bisa dipakai lebih dari satu kali
produksi. Misalnya tanah, mesin pabrik, gedung, dan lain-lain.
Sementara itu, modal lancar adalah modal yang berupa barang-barang yang hanya bisa
dipakai satu kali dalam sekali proses produksi. Misalnya bahan bakar minyak.
Berdasarkan bentuknya, modal dibagi menjadi dua, yaitu modal konkret dan modal abstrak.
Modal konkret adalah modal yang terlihat saat melakukan produksi. Contohnya berupa
mesin, gedung, dan bahan baku. Sedangkan modal abstrak adalah modal yang tidak terlihat
saat melakukan produksi. Contohnya berupa pengetahuan, keahlian, merek produk, dan
pengetahuan.
5). Sumber Daya Pengusaha
Sumber daya pengusaha bisa dikatakan sebagai kewirausahaan. Faktor produksi yang berasal
dari kewirausahaan berupa seseorang yang sudah ahli dalam menyusun kerja sama antara
produksi alam, modal, dan tenaga kerja. Singkatnya, pengusaha adalah seseorang yang sudah
mampu mengendalikan semua faktor kegiatan ekonomi produksi terutama dalam
meningkatkan jumlah dan kualitas produk.

2. Kegiatan Ekonomi Distribusi

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, distribusi berarti penyaluran, pembagian, atau
pengiriman keperluan sehari-hari kepada beberapa orang atau tempat. Singkatnya, distribusi
adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk menyalurkan barang atau jasa dari produsen ke
konsumen.

Kegiatan ekonomi distribusi biasanya dilakukan oleh lembaga atau perorangan tergantung
dari kebutuhan dari setiap produsen. Lembaga atau perorangan yang melakukan kegiatan
distribusi dikenal sebagai distributor.

Biasanya kegiatan distribusi yang dilakukan oleh distributor sangat beragam, seperti
perdagangan, pengangkutan, dan penyimpanan.
Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Tingkat Distribusi
a. Faktor pasar
Faktor pasar sangat memengaruhi saluran distribusi terutama yang disebabkan oleh pola
pembelian konsumen.
b. Faktor barang
Faktor barang sangat mempertimbangkan dari segi barang yang dilihat berdasarkan besar dan
berat barang, standar barang, unit barang, barang mudah rusak atau tidak, dan cara
pengemasan barang.
c. Faktor perusahaan
Faktor perusahaan sangat mempertimbangkan berbagai hal, seperti sumber dana, pelayanan
yang diberikan, dan manajemen perusahaan dalam mengelola perusahaan.
d. Faktor kebiasaan dalam melakukan pembelian
Faktor kebiasaan ini sangat mempertimbangkan pembiayaan dari pengiriman barang, volume
penjualan, dan kebijaksanaan produsen.

3. Kegiatan Ekonomi Konsumsi

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) konsumsi adalah pemakaian barang hasil
produksi (bahan pakaian, makanan, dan sebagainya). Kegiatan ekonomi konsumsi adalah
suatu kegiatan yang di mana kita sedang memakai atau menggunakan suatu produk atau jasa
yang sudah diproduksi oleh produsen. Dalam hal ini, barang atau jasa yang digunakan oleh
setiap manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan setiap manusia akan disebut
sebagai pembeli atau konsumen.
Kebutuhan hidup setiap orang biasanya akan selalu sama. Oleh karena itu, seorang konsumen
akan mengonsumsi barang-barangnya secara berulang-ulang, kecuali ada kebutuhan hidup
yang baru. Misalnya, rumah, pakaian (kantor, sekolah, rumah), makanan dan minuman, buku
sekolah, dan lain-lain.
Hal yang perlu digarisbawahi dalam kegiatan ekonomi konsumsi adalah seorang konsumen
belum tentu menjadi seorang produsen, tetapi seorang produsen sudah bisa dipastikan bahwa
ia seorang konsumen. Hal ini dikarenakan seorang produsen akan menjadi konsumen ketika
membeli bahan-bahan utama proses produksi. Misalnya, produsen tahu akan membeli kedelai
terbaik supaya tahu yang diproduksi baik juga.
Semakin besar tingkat konsumsi pada suatu masyarakat, maka dapat menandakan bahwa
masyarakat tersebut sedang mengalami kemakmuran atau kesejahteraan.

Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Kegiatan Konsumsi


Pada dasarnya, setiap manusia ketika melakukan kegiatan konsumsi sangat disesuaikan
dengan kebutuhan hidupnya, maka kegiatan konsumsi antara konsumen yang satu dengan
konsumen lainnya juga berbeda.
Selain itu, ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi tingkat konsumsi seseorang, yaitu
pendapatan, harga, kebiasaan, selera, dan barang pengganti.
a. Pendapatan
Pendapatan adalah suatu hasil kerja yang didapatkan melalui pekerjaan atau tugas-tugas yang
telah diselesaikan. Pendapatan ini bisa berupa upah (karyawan), sewa (ruko atau rumah yang
dikontrakkan atau disewakan), dan laba (pengusaha yang meraih untung).
Jika dilihat dari bentuknya, maka pendapatan yang diterima oleh setiap orang berbeda-beda,
sehingga kegiatan konsumsi setiap orang akan berbeda-beda juga. Misalnya, kebutuhan
seorang pengusaha akan berbeda dengan kebutuhan seorang karyawan.
b. Harga
Sudah bukan hal asing lagi jika faktor harga sangat memengaruhi kegiatan konsumsi.
Bahkan, bagi sebagian orang dalam membeli sesuatu perlu melihat faktor harga. Selain itu,
faktor harga bisa menentukan target pasar dari suatu produksi barang atau jasa.
Suatu barang atau jasa yang mengalami kenaikan harga bisa menyebabkan suatu permintaan
dari konsumen akan turun. Sedangkan suatu barang atau jasa yang mengalami penurunan
harga bisa meningkatkan permintaan dari konsumen. Misalnya, ketika harga kedelai naik,
maka harga tahu dan tempe akan ikut naik, tetapi pembeli tahu dan tempe akan berkurang.
Maka dari itu, ketika suatu produksi mengalami penurunan harga, sebaiknya konsumsi
ditingkatkan. Sedangkan ketika harga naik, maka konsumsi perlu dikurangi.
c. Kebiasaan
Kebiasaan hidup seseorang bisa dipengaruhi oleh banyak faktor, mulai dari gaya hidup,
lingkungan sekitar, dan kebutuhan hidupnya. Kebiasaan hidup ini bisa dikatakan bahwa dapat
memengaruhi tingkat konsumsi yang berbeda-beda. Misalnya kebiasaan hidup hemat dan
kebiasaan hidup boros.
Seseorang yang memiliki kebiasaan hidup boros akan meningkatkan kegiatan konsumsi.
Sedangkan seseorang dengan kebiasaan hidup hemat, kegiatan konsumsi stabil atau bahkan
cenderung rendah.
d. Selera
Selera individu satu dengan individu lainnya berbeda-beda. Selera yang berbeda-beda ini
biasanya diakibatkan karena faktor psikologis seseorang yang bisa berubah kapan saja. Selera
yang dimiliki oleh setiap orang akan memengaruhi tingkat konsumsi. Misalnya seseorang
yang memiliki hobi membaca buku akan selalu berusaha untuk mencari buku-buku baru yang
menarik.
Jadi, bisa disimpulkan bahwa selera seseorang akan menentukan apakah tingkat konsumsi
semakin tinggi atau semakin rendah terutama yang berkaitan dengan barang dan jasa.
Semakin tinggi selera individu pada suatu hal, maka tingkat konsumsi akan semakin
meningkat. Sementara itu, jika semakin rendah seleran individu pada suatu hal, maka tingkat
konsumsi akan semakin rendah.

e. Barang Pengganti
Sudah bukan hal asing lagi jika ada suatu kenaikan harga pada suatu barang, maka seseorang
akan menggantinya dengan barang yang lebih murah. Terjadinya hal seperti ini disebabkan
karena seseorang akan mengonsumsi barang yang sesuai dengan pendapatannya.
Adanya barang pengganti ini akan memengaruhi tingkat konsumsi pada suatu barang.
Singkatnya, semakin banyak orang yang memakai barang substitusi, maka semakin
berkurang jumlah konsumsi barang yang disubstitusi.
D. Tujuan Kegiatan Ekonomi

1. Kegiatan Ekonomi Konsumsi

Ada beberapa tujuan yang terdapat dalam kegiatan ekonomi konsumsi, yaitu:

a. Memberikan kepuasan terhadap diri sendiri


b. Menghabiskan nilai guna pada suatu barang secara bertahap
c. Menghabiskan nilai guna suatu barang sekaligus

2. Kegiatan Ekonomi Produksi

Dalam melakukan kegiatan ekonomi produksi tentunya ada tujuannya. Berikut tujuan-
tujuan dari produksi

a. Menghasilkan atau menciptakan barang atau jasa yang bermanfaat bagi konsumen
b. Meningkatkan kualitas suatu barang atau jasa
c. Meningkatkan keuntungan suatu usaha supaya perusahaan dapat berkembang
d. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat
e. Dapat membuka lapangan pekerjaan

3. Kegiatan Ekonomi Distribusi

Kegiatan ekonomi distribusi memiliki beberapa tujuan di antaranya:

a. Menyalurkan barang yang berasal dari produsen kepada konsumen dengan selamat
b. Dapat memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap suatu barang
c. Menjamin kontinuitas produksi
d. Hasil produksi dapat digunakan oleh konsumen dengan baik.

E. Contoh Kegiatan Ekonomi

1. Contoh Kegiatan di Bidang Pertanian


Hasil usaha pertanian adalah usaha yang menghasilkan bahan pangan. Indonesia disebut
sebagai negara agraris karena sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai
petani.
2. Contoh Kegiatan di Bidang Perdagangan
Perdagangan adalah kegiatan usaha yang menyalurkan barang produksi dari produsen ke
konsumen. Pedagang menjual barang ke konsumen. Pedagang disebut sebagai perantara.
Menurut tempat usahanya,

Pedagang tetap, yaitu pedagang yang memiliki tempat yang tetap, misalnya berdagang di
pasar, ruko (rumah toko), toko, warung atau mal/supermaket.

 Pedagang asongan, yaitu pedagang yang tidak menetap dan berdagang dengan cara
berkeliling.
 Pedagang kaki lima, yaitu pedagang yang tidak menetap dan berpindah pindah
tempatnya. Contohnya, pedagang di pinggir jalan raya atau trotoar.

Berdasarkan jumlah barangnya, perdagangan ada 3, yaitu


 Perdagangan besar: kegiatan jual beli barang dalam jumlah besar yang dilakukan
perusahaan-perusahaan untuk memenuhi kebutuhan dalam dan luar negeri
 Perdagangan sedang/menengah : kegiatan jual beli barang dengan jumlah yang tidak
begitu banyak.
 Perdagangan kecil: kegiatan perdagangan, dilakukan oleh para pedagang kecil dengan
modal dan jumlah barang sedikit

4. Contoh Kegiatan di Bidang Peternakan


Peternakan adalah usaha memelihara binatang peliharaan yang diambil manfaatnya. Usaha
peternakan dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu:

 Peternakan hewan besar adalah peternakan sapi, kerbau, dan kuda.


 Peternakan hewan kecil adalah peternakan kambing, domba, kelinci, dan babi.
 Peternakan unggas adalah peternakan ayam, itik, entok, dan burung.
5. Contoh Kegiatan di Bidang Perikanan

Usaha perikanan dibedakan menjadi perikanan darat dan perikanan laut.

1) Perikanan darat adalah usaha memelihara dan menangkap ikan di perairan darat. Perikanan
darat meliputi perikanan air tawar dan perikanan air payau.

 Perikanan air tawar diusahakan di sungai, danau, rawa, dan waduk.


 Perikanan air payau diusahakan di tambak-tambak yang terdapat di tepi pantai.

2) Perikanan air laut adalah usaha menangkap ikan di pantai atau di laut dan pembudidayaan
ikan laut dalam tambak-tambak.

Selain ikan, laut juga menghasilkan mutiara, udang, rumput laut, dan garam. Ekspor hasil laut
Indonesia yang terkenal adalah udang.

6. Contoh Kegiatan di Bidang Kehutanan


Hasil-hasil hutan, antara lain kayu, rotan, damar, dan kemenyan. Beberapa hal yang dapat
dilakukan untuk menjaga agar hutan tidak rusak adalah mencegah penebangan liar dan
mengadakan reboisasi atau peremajaan hutan. Daerah penghasil kayu hutan adalah
Kalimantan, Sumatera, dan Papua.
Beberapa contoh hasil hutan kayu :

 Kayu Agathis (Agathis alba)


 Kayu Bakau atau Mangrove (Rhizophora mucronata)
 Kayu Bangkirai (Hopea mengerawan)
 Kayu Benuang (Octomeles sumatrana)
 Kayu Duabanga (Duabanga moluccana)
 Kayu Jelutung (Dyera costulata)
 Kayu Kapur (Dryobalanops fusca)
 Kayu Kruing (Dipterocarpus indicus)
 Kayu Meranti (Shorea sp)
 Kayu Nyatoh (Palaquium javense)
 Kayu Ramjin (Gonystylus bancanus)
 Kayu Jati (Tectona grandis)
 Kayu Ulin (Eusideroxylon zwageri)
 Kayu Sengon (Albizzia chinensis) dan lain sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai