Anda di halaman 1dari 6

Nama : Muthmainnah Mashuddin

Nim : 200604501008
Mata Kuliah : Perilaku Ekonomi Masyarakat

Tugas Menguraikan Peta Konsep

1. PRODUKSI
a. Pengertian Produksi
Produksi merupakan kegiatan memproduksi barang dan jasa dengan tujuan untuk
meningkatkan dan menambah nilai guna suatu barang atau menciptakan hal yang
baru dan bermanfaat.
b. Nilai Guna
Nilai guna terbagi menjadi 6, yaitu nilai guna bentuk, dasar, tempat, waktu,
kepemilikan, dan jasa.
1) Nilai guna bentuk (form utility). Dikatakan memiliki nilai guna bentuk
apabila suatu barang tersebut telah mengalami perubahan bentuk titik
Contohnya seperti kedelai bila dikelola lagi, akan memiliki nilai guna yang
lebih tinggi jika diubah menjadi tempe tahu, atau kecap.
2) Nilai guna dasar. Dikatakan memiliki nilai guna dasar apabila suatu benda
barang atau makanan dapat digunakan dan dikonsumsi langsung.
Codanhnya sayur dan umbi-umbian.
3) Nilai guna tempat. Yaitu produk yang apabila digunakan sesuai dengan
tempat kebutuhannya. Contohnya kayu yang ada di hutan apabila dibawa ke
kota akan dimanfaatkan dengan diolah sebagai perabot rumah tangga
misalnya meja dan kursi.
4) Nilai guna waktu adalah produk yang digunakan sesuai dengan waktu yang
tepat akan bermanfaat titik contohnya jas hujan yang digunakan saat musim
hujan dan jaket tebal yang berbulu digunakan saat musim dingin.
5) Nilai guna kepemilikan. Yaitu produk yang digunakan ketika berpindah
tangan atau kepemilikan contohnya alat pancing yang ada di toko ketika
sudah dibeli atau sudah berpindah kepemilikan kepada orang yang lebih
tahu memakainya seperti nelayan, maka alat pancing tersebut memiliki nilai
guna kepemilikan yang bermanfaat.
6) Nilai guna jasa adalah ketika sebuah produk berada diseseorang yang ahli
dalam penggunaannya. Contohnya alat lukis yang ada di toko, akan lebih
bermanfaat apabila berada dipelukis untuk menciptakan lukisan.
c. Bidang Produksi
1) Produksi Ekstraktif
Kegiatan produksi yang dilakukan pada perusahaan ekstraktif, yaitu dengan.
cara mengambil kekayaan alam yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan
manusia tanpa mengubah sifat maupun bentuk barangnya. Contohnya, adalah
perusahaan penambangan dan perusahaan penangkapan ikan di laut.
2) Produksi Agraris
Kegiatan produksi yang dilakukan pada perusahaan agraris, yaitu dengan cara
mengolah sumber daya alam terlebih dahulu sehingga menghasilkan barang baru.
Misalnya, mengolah tanah pertanian, membuat perkebunan kelapa sawit, dan
pemeliharaan ikan bandeng. Dengan demikian, pengertian agraris tidak hanya
mencakup pertanian saja, tetapi juga peternakan.
3) Produksi Industri
Kegiatan yang dilakukan pada perusahaan industri berhubungan dengan usaha
dan kegiatan manusia mengolah bahan mentah atau bahan baku menjadi bahan
setengah jadi atau barang jadi. Kegiatan ini pada dasarnya adalah usaha untuk
mempertinggi kegunaan dan nilai barang untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Contohnya, industri penggergajian kayu, industri sepeda motor, industri mobil,
industri pesawat terbang, industri pakan ayam, dan industri obat-obatan.
4) Produksi Perdagangan
Kegiatan yang dilakukan perdagangan berhubungan dengan penyaluran hasil
produksi dari produsen kepada konsumen. Dengan kata lain, perusahaan ini
melakukan kegiatan jual beli barang sehingga terjadi perpindahan hak milik dari
barang tersebut. Penyaluran barang dari produsen ke konsumen dapat melalui
beberapa cara, yaitu sebagai berikut.
• Secara langsung dari produsen ke konsumen. Contohnya penjual bakso
menjual bakso langsung ke konsumen.
• Secara semi-langsung, yaitu melalui perantara. Contoh produsen menjual ke
pedagang eceran, misalnya, warung, toko, supermarket. Kemudian,
pedagang eceran menjualnya ke konsumen.
• Secara tidak langsung, yaitu melalui beberapa perantara. Contoh dari
produsen ke grosir. Kemudian, ke pedagang eceran baru ke konsumen.
5) Produksi Jasa
Walaupun produksi jasa tidak berwujud konkret, tetapi manfaatnya dapat
dirasakan. Adapun jenis-jenis dari perusahaan jasa, yaitu:
• jasa bisnis, seperti bank, konsultan, dan lembaga keuangan lainnya;
• jasa perdagangan, seperti supermarket, toko, warung, dan usaha perawatan
dan perbaikan;
• jasa infrastuktur, seperti jasa komunikasi dan transportasi;
• jasa sosial atau personal, seperti restoran dan kesehatan;
• administrasi publik, seperti pendidikan dan pemerintahan.
d. Faktor Produksi
Faktor produksi adalah suatu barang atau proses yang bisa dimanfaatkan sebagai
sarana untuk menciptakan nilai jual dan guna pada produk atau jasa. Artinya semua
barang yang bisa meningkatkan nilai manfaat dari produk atau semua benda yang
membantu melancarkan proses produksi perusahaan. Ada empat jenis faktor
produksi dalam sektor ekonomi, yakni sumber daya alam, sumber daya manusia,
modal dan keahlian.
1) Sumber Daya Alam. Sumber daya alam atau faktor produksi alam
merupakan segala bentuk sumber daya yang ada di alam dan bisa digunakan
oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Ada dua jenis faktor produksi alam, yakni :
• Faktor produksi alam langsung. Bisa langsung digunakan tanpa
harus diolah terlebih dahulu. Contohnya udara dan sinar matahari.
• Faktor produksi alam tidak langsung. Perlu pengolahan sebelum
digunakan. Contohnya gas alam dan hasil tambang.
2) Sumber daya manusia atau faktor produksi tenaga kerja merupakan segala
bentuk aktivitas manusia, baik dalam bentuk fisik ataupun rohani. Tenaga
kerja diperlukan untuk mengolah faktor produksi alam agar bisa digunakan.
3) Modal atau faktor produksi modal berkaitan dengan sesuatu yang bisa
dimanfaatkan untuk menunjang proses produksi atau lain sebagainya.
Modal bisa hadir dalam bentuk uang, peralatan dan lain sebagainya.
4) Keahlian atau faktor produksi kewirausahaan berkaitan dengan keahlian
seseorang dalam merencanakan, mengorganisir, mengatur tenaga kerja atau
menggabungkan berbagai faktor produksi alam menjadi produk baru.
e. Perluasan Produksi
Cara perluasan produksi:
1) Intensifikasi
Intensifikasi adalah usaha untuk meningkatkan hasil produksi dengan cara
memperbaiki atau mengganti alat produksi yang digunakan, baik faktor-
faktor produksi maupun metode kerjanya.
2) Ekstensifikasi
Ekstensifikasi adalah usaha untuk meningkatkan hasil produksi dengan cara
memperluas atau menambah faktor produksi.
3) Diversifikasi
Diversifikasi adalah cara memperluas usaha dengan menambah jenis
produksi.
4) Spesialisasi
Spesialisasi atau mengadakan pembagian kerja secara khusus, yaitu masing-
masing orang, golongan, atau daerah menghasilkan barang-barang yang
sesuai dengan bakat dan keahlian, keadaan daerah, iklim, serta kesuburan
tanah.
2. DISTRIBUSI
a. Pengertian Distribusi
Distribusi merupakan kegiatan pemasaran dimana penyampaian barang ataupun
jasa dari produsen ke konsumen.
b.Lembaga Distribusi
Lembaga distribusi adalah orang atau badan usaha yang menjadi perantara antara
produsen dan konsumen. Lembaga distribusi terdiri atas:
1) Pedagang besar atau grosir, yaitu pedagang yang membeli barang dalam
jumlah besar dan menjualnya kepada para pengecer.
2) Pedagang kecil,yaitu pedagang yang kegiatan pokoknya melakukan
penjualan langsung kepada konsumen akhir.
3) Perantara khusus. Perantara khusus adalah lembaga yang berfungsi untuk
menyalurkan barang dari produsen kekonsumen, namun tidak bertanggung
jawab apabila barang yang disalurkan tersebut tidak laku. Perantara khusus
terbagi menjadi tiga, yakni:
a) Agen, yaitu lembaga yang membeli dan menjual barang kepada pihak
lain.
b) Makelar, yaitu perantara yang membeli dan menjual barang tertentu,
diangkat oleh pihak yang berwenang, upah yang diterima makelar disebut
provisi.
c) Komisioner, yaitu perantara yang membelidan menjualbarang tertentu
atas namanya sendiriberdasarkan pesanan dan untuk tanggungan orang lain,
upah yang diterimanya disebut komisi.
d) Importir dan Eksportir
Importir adalah pedagang yang membeli barang dari luar negeri dan
menjualnya didalam negeri, keuntungannya diperoleh dari selisih harga jual
dan harga beli. Ekspotir adalah pedagang yang membeli barang dari dalam
negeri dan menjualnya keluar negeri, keuntungannya berasal dari selisih
harga jual dan harga beli.
3.KONSUMSI
a.Pengertian Konsumsi
Konsumsi adalah suatu kegiatan yang bertujuan mengurangi atau menghabiskan
barang dan jasa dalam rangka pemenuhan kebutuhan dan kepuasan secara langsung.
b. Faktor Pengaruh Konsumsi
Ada beberapa yang menjadi faktor pengaruh konsumsi, yaitu:
1) Cita Rasa atau Selera
Seperti yang kita ketahui bersama, bahwa konsumsi setiap individu berbeda
meskipun individu tersebut dalam usia dan pendapatan yang sama, hal ini
disebabkan karena adanya perbedaan selera pada tiap individu.
2) Faktor Sosial Ekonomi
Faktor sosial ekonomi ini meliputi umur, latar belakang pendidikan, dan
keadaan keluarga yang juga mempunyai pengaruh terhadap tingkat
pengeluaran konsumsi. Pendapatan akan tinggi pada kelompok umur muda
dan mencapai puncaknya pada umur pertengahan dan akhirnya turun pada
umur tua atau lanjut.
3) Tingkat Kekayaan atau Pendapatan
Kekayaan secara eksplisit maupun implisit sering dimasukan dalam fungsi
agregat sebagai faktor yang menentukan konsumsi. Seperti dalam
pendapatan permanen yang dikemukakan oleh Friedman, Albert Ando dan
Franco Modigliani menjelaskan bahwa hasil bersih dari suatu kekayaan
merupakan faktor yang paling penting dalam menentukan konsumsi.
Beberapa ahli ekonomi yang lain memasukan aktiva lancar sebagai
komponen kekayaan sehingga aktiva lancar memainkan peranan yang
penting pula dalam menentukan konsumsi.

4) Keuntungan atau Kerugian Capital


Keuntungan capital yaitu dengan naiknya hasil bersih dari kapital akan
mendorong peningkatan konsumsi. Di samping itu, dengan adanya kerugian
kapital akan mengurangi jumlah konsumsi.
5) Tingkat Bunga
Para ahli ekonomi klasik beranggapan bahwa konsumsi merupakan fungsi
dari tingkat bunga. Khususnya mereka percaya bahwa tingkat bunga
mendorong tabungan dan mengurangi konsumsi. Tingat harga Sejauh ini
dianggap konsumsi riil merupakan fungsi dari pendapatan riil. Oleh karena
itu naiknya pendapatan nominal yang disertai dengan naiknya tingkat harga
dengan proposisi yang sama tidak akan merubah konsumsi riil.
6) Gaya Hidup
Tidak jarang kita temui, ada banyak individu yang memiliki gaya hidup
konsumtif. Perilaku konsumtif ini tidak hanya terjadi pada orang-orang
yang memiliki tingkat pendapatan yang tinggi tetapi juga pada orang-orang
berpendapatan rendah. Konsumen yang konsumtif percaya bahwa dengan
gaya hidup yang menunjukkan personal branding yang lebih berkelas
karena memiliki kemampuan dalam membeli barang ekonomi.
c. Sifat Konsumsi
Konsumsi bersifat menghabiskan atau menggunakan suatu barang dan jasa yang
diberikan oleh produsen. Sifat-sifat konsumsi ada beberapa, yaitu:
1) Bersifat langsung, biasnya dilakukan terhadap barang yang sekalu pakai
habis.
2) Konsumsi tidak langsung, umumnya dilakukan pada barang modal atau
barang yang dapat dipakai beberapa kali.

Anda mungkin juga menyukai