Anda di halaman 1dari 16

Lampiran Materi

PELAKU EKONOMI DALAM KEGIATAN EKONOMI

A. PRODUKSI

1. Pengertian Produksi

Dalam percakapan sehari-hari produksi diartikan tindakan mengkombinasikan faktor-faktor


produksi (tenaga kerja, modal, dan lain-lainnya) oleh perusahaan untuk memproduksi hasil
berupa barang-barang dan jasa-jasa. Dalam arti ekonomi, produksi adalah setiap usaha manusia
untuk menciptakan atau menambah guna suatu barang atau benda untuk memenuhi kebutuhan
manusia. Misalnya: menanam padi, menggiling padi, mengangkut beras, memperdagangkan, dari
menjual makanan. Nah, kegiatan seperti itu disebut kegiatan produksi.

2. Tujuan Produksi

Apakah sebenarnya tujuan barang dan jasa diproduksi oleh manusia? 

Berikut ini adalah beberapa tujuan produksi.

1. Memenuhi kebutuhan manusia. Manusia memiliki beragam kebutuhan terhadap barang


dan jasa yang harus dipenuhi dengan kegiatan produksi. Apalagi jumlah manusia terus
bertambah.
2. Mencari keuntungan atau laba. Dengan memproduksi barang dan jasa, produsen (orang
yang memproduksi) berharap bisa menjualnya dan memperoleh laba sebanyak-
banyaknya.
3. Menjaga kelangsungan hidup perusahaan. Dengan memproduksi barang dan jasa,
produsen akan memperoleh pendapatan dan laba dari penjualan produknya, yang dapat
digunakan untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan termasuk kehidupan para
karyawan.
4. Meningkatkan mutu dan jumlah produksi. Produsen selalu berusaha memuaskan
keinginan konsumen. Dengan berproduksi, produsen mendapat kesempatan melakukan
uji coba (eksperimen) untuk meningkatkan mutu sekaligus jumlah produksinya agar lebih
baik dari produksi sebelumnya.
5. Mengganti barang-barang yang aus dan rusak karena dipakai atau karena bencana alam.
Semua itu diganti dengan cara memproduksi barang yang baru.
6. Memenuhi pasar dalam negeri dan luar negeri.
7. Meningkatkan kemakmuran.
8. Memperluas lapangan usaha.

3. Bidang-Bidang Produksi

Produksi dapat dikelompokkan menjadi beberapa bidang.

1
a. Produksi ekstraktif adalah produksi yang memungut langsung hasil yang disediakan alam
tanpa melakukan pengolahan lebih lanjut. Seperti: pertambangan, penangkapan ikan, dan lain-
lain.
b. Produksi agraris adalah produksi yang mengolah alam untuk memelihara tanaman dan hewan.
Seperti: pertanian, perkebunan, peternakan, dan lain-lain.
c. Produksi industri, adalah produksi yang mengolah;

1. bahan mentah menjadi barang jadi contoh: kedelai diolah menjadi tempe
2. bahan mentah menjadi barang setengah jadi, contoh: kapas diolah menjadi benang
pintalan
3. bahan setengah jadi menjadi barang setengah jadi, contoh: pintalan benang diolah
menjadi kain
4. bahan setengah jadi menjadi barang jadi, contoh: kain diolah menjadi pakaian

Pariwisata termasuk bidang produksi industri, karena mengolah objek wisata alam untuk
mendatangkan wisatawan sehingga diperoleh pendapatan.
d. Produksi perdagangan, adalah produksi yang mengumpulkan dan menjual kembali hasil
produksi kepada yang memerlukan untuk memperoleh keuntungan. Seperti: toko,
supermarket, kios, dan lain-lain.
e. Produksi jasa, adalah produksi yang membantu dan memperlancar proses produksi tanpa ikut
membuat barang itu sendiri. Jadi, bidang produksi jasa tidak menghasilkan barang melainkan
hanya menghasilkan jasa.

Adapun jenis-jenis dari perusahaan jasa, yaitu:

(a) jasa bisnis, seperti bank, konsultan, dan lembaga keuangan lainnya;
(b) jasa perdagangan, seperti supermarket, toko, warung, dan usaha perawatan dan perbaikan;
(c) jasa infrastuktur, seperti jasa komunikasi dan transportasi;
(d) jasa sosial atau personal, seperti restoran dan kesehatan;
(e) administrasi publik, seperti pendidikan dan pemerintahan.

4. Tingkatan Produksi

Produksi dapat dibagi dalam beberapa tingkat atau tahap sebagai berikut.
1. Produksi Primer, adalah produksi yang menghasilkan bahan-bahan dasar yang bisa
langsung dikonsumsi atau yang akan digunakan dalam proses produksi selanjutnya.
Bidang produksi ekstraktif dan agraris merupakan produksi tingkat primer.
2. Produksi Sekunder, adalah produksi yang mengolah bahan-bahan dasar yang dihasilkan
oleh tingkat produksi primer. Bidang produksi industri merupakan produksi tingkat
sekunder.
3. Produksi Tersier, adalah produksi yang bersifat memperlancar proses produksi dan
menyalurkan hasil produksi. Bidang produksi perdagangan dan jasa merupakan produksi
tingkat tersier.

5. Faktor Produksi

2
Faktor produksi adalah sesuatu (dapat berupa barang, alat-alat, atau manusia) yang digunakan
untuk menghasilkan barang atau menambah kegunaan pada barang.

Apa saja yang diperlukan manusia untuk memproduksi barang dan jasa? Bila memproduksi padi
maka manusia memerlukan bibit padi, air, tanah, pupuk, tenaga kerja, dan traktor. Dan, bila ingin
memproduksi roti maka manusia memerlukan tepung terigu, telur, gula, susu, obat pengembang
roti, tenaga kerja, dan mesin pembungkus.

Kemudian, apa saja yang diperlukan manusia bila ingin memproduksi jasa pendidikan? Yang
diperlukan adalah tenaga kerja, kurikulum pendidikan, alat-alat tulis, buku-buku, dan media
pembelajaran lain seperti OHP (overhead projector), internet, VCD, dan lain-lain.

Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa untuk memproduksi barang dan jasa, manusia
memerlukan faktor-faktor yang disebut dengan faktor-faktor produksi. Ada empat macam faktor
produksi, yaitu:

Faktor produksi alam dan tenaga kerja disebut faktor asli, karena hanya
dengan menggunakan dua faktor produksi tersebut manusia sudah dapat memproduksi barang
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Akan tetapi, hasilnya masih sedikit dan sekadar untuk
menyambung hidup. Pada zaman primitif, umumnya manusia hanya menggunakan faktor
produksi asli.

Ketika zaman berubah dan peradaban semakin maju, jumlah manusia semakin banyak maka
kebutuhan manusia pun semakin beragam, baik kualitas maupun kuantitasnya. Akhirnya,
manusia memerlukan faktor produksi modal dan pengusaha untuk memproduksi semua barang
dan jasa yang diperlukannya. Faktor produksi modal dan pengusaha disebut
sebagai faktor produksi turunan.

Faktor-faktor produksi terdiri atas:

a. Sumber Daya Alam

Sumber daya alam adalah segala sesuatu yang disediakan oleh alam yang dapat dimanfaatkan
oleh manusia dalam usahanya mencapai kemakmuran.

Sumber daya alam, antara lain:

1. Lahan (tanah) termasuk juga kesuburan tanah sebagai dasar untuk pertanian dan
permukiman.
2. Kekayaan yang terkandung di dalam tanah seperti bahan-bahan tambang, mineral,
minyak tanah, gas alam, dan lain-lain.
3. Lingkungan alam yang meliputi flora dan fauna, sumber daya air, dan udara, dengan
segala macam tanaman dan pepohonan, sumber daya aquatis seperti ikan, rumput laut,
garam, dan lainlain, hasil-hasil hutan seperti kayu, rotan, damar, dan lain-lain, dan

3
sumber energi seperti matahari, angin, panas bumi yang terdapat dalam lingkungan
hidup.

b. Sumber Daya Manusia/Tenaga Kerja

Sumber daya manusia adalah kemampuan (daya) atau usaha manusia berupa jasmani maupun
rohani yang digunakan untuk meningkatkan guna suatu barang.
Menurut kualitasnya, sumber daya manusia dapat dibedakan atas tiga hal sebagai berikut.

1. Tenaga kerja terdidik, adalah tenaga kerja yang memerlukan pendidikan terlebih dahulu
dalam waktu yang cukup lama (biasanya di perguruan tinggi). Contoh dokter, insinyur
(ahli teknik), akuntan, dan ekonom (ahli ekonomi).
2. Tenaga kerja terlatih, adalah tenaga kerja yang memerlukan latihan serta pengalaman
praktik, misalnya sopir, masinis kereta api, montir, dan teknisi.
3. Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih, adalah tenaga kerja yang tidak memerlukan
pendidikan atau latihan serta pengalaman praktik sebelumnya, misalnya kuli, pesuruh,
dan tukang sapu.

c. Sumber Daya Modal

Sumber daya modal adalah alat atau barang hasil produksi yang dipakai sebagai sarana atau alat
untuk menghasilkan barang. Barang modal ini dibeli tidak oleh konsumen melainkan oleh
produsen. Modal tidak harus berupa uang. Modal dapat berupa barang yang dihasilkan. Barang-
barang modal disebut juga alat-alat produksi, misalnya gedung, mesin, dan bahan dasar yang
digunakan dalam proses produksi. Fungsi modal dalam ekonomi untuk menghasilkan dan
meningkatkan atau memperluas produksi. Semakin banyak modal yang digunakan dalam
produksi, semakin banyak pula barang yang dapat dihasilkan.

d. Kewirausahaan

Orang yang bertanggung jawab terhadap suatu usaha, mengambil inisiatif dan mengambil
keputusan, serta berani menanggung segala risiko disebut pengusaha (entrepreneur) atau
wirausahawan. Tugas pengusaha antara lain mengatur dan menentukan serta mengombinasikan
berbagai faktor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Oleh karena itu, pengusaha dapat
pula diartikan sebagai orang yang mempunyai keterampilan atau keahlian mengombinasikan
faktor produksi alam, tenaga kerja, serta modal untuk menghasilkan barang dan jasa.

Pengusaha bertanggung jawab dalam proses produksi. Tanpa ada pengusaha, maka sumber-
sumber alam, tenaga kerja, serta modal akan tetap tinggal diam, sehingga tidak menghasilkan
barang dan jasa. Keterampilan pengusaha (skill) untuk mengatur berbagai faktor produksi
disebut kewirausahaan. Kewirausahaan adalah kemampuan yang dimiliki seseorang untuk
mendirikan, mengelola, mengembangkan, dan melembagakan perusahaan miliknya.

Kewirausahaan merupakan tanggapan terhadap peluang usaha yang terungkap dalam


seperangkat tindakan yang membuahkan hasil berupa organisasi usaha yang melembaga,

4
produktif dan inovatif. Kewirausahaan bersangkutan dengan kemampuan seseorang untuk
menciptakan lapangan pekerjaan bagi diri sendiri dan orang lain.

Kewirausahaan tidak hanya menyangkut kegiatan yang bersifat komersial (mencari untung
semata) tetapi juga kegiatan yang tidak komersial sejauh dilakukan dengan semangat, sikap, atau
perilaku yang tepat dan unggul untuk meningkatkan efisiensi dalam arti seluas-luasnya dalam
rangka memberikan pelayanan yang lebih baik kepada semua pihak yang berkepentingan
(langganan dalam arti luas, termasuk masyarakat, bangsa, dan negara).

Berikut ini adalah keahlian yang harus dimiliki oleh seorang pengusaha supaya produksi dapat
berjalan dengan lancar :

1. Keahlian manajerial (managerial skill), adalah keahlian dalam mengelola faktor-faktor


produksi dengan menggunakan cara-cara yang tepat sehingga diperoleh hasil maksimal.
2. Keahlian teknologi atau (technological skill), adalah keahlian khusus yang bersifat teknik
yang bisa digunakan demi keberhasilan produksi.
3. Keahlian organisasi atau (organizational skill), yaitu keahlian mengatur berbagai kegiatan
perusahaan yang bersifat intern maupun ekstern.

6. Fungsi Produksi

Di dalam proses produksi, faktor produksi mempunyai hubungan yang sangat erat dengan
produk yang dihasilkan. Produk sebagai output dari proses produksi sangat tergantung dari faktor
produksi sebagai input dalam proses produksi tersebut. Sedangkan proses produksi tergantung
pula dari faktor produksi yang masuk ke dalamnya. Hal ini berarti nilai produk yang dihasilkan
tersebut tergantung dari nilai faktor produksi yang digunakan dalam proses produksinya.
Keterkaitan antara nilai produk (output) dalam proses produksi disebut fungsi produksi.

Fungsi produksi dapat mencerminkan keadaan teknologi penggunanya, baik itu perusahaan,
industri, maupun perekonomian secara umum. Perubahan penggunaan teknologi akan mengubah
bentuk fungsi produksi. Misalnya, perusahaan memproduksi sepatu. Dalam fungsi produksi,
sepatu itu bisa diproduksi dengan berbagai macam cara. Kalau salah satu komposisi faktor
produksi diubah begitu saja, maka hasilnya akan berubah. Namun, output akan tetap sama
apabila perubahan satu faktor produksi diganti dengan faktor produksi lainnya.

Secara matematis, fungsi produksi dapat dirumuskan sebagai berikut:

Q = f (K, L, R, T)

Q = jumlah produk (output) yang dihasilkan


f = fungsi, menunjukkan hubungan fungsional antara jumlah output dan input (K, L, R, T)
K = Kapital (capital) atau barang modal
L = Labor (tenaga kerja)
R = Resource (kekayaan alam)
T = Technology (teknologi yang digunakan)
5
Rumus tersebut menunjukkan jumlah produk (output) yang dihasilkan bergantung pada jumlah
modal (capital), jumlah tenaga kerja, jumlah resource, dan tingkat teknologi yang digunakan.
Pada umumnya, proses produksi membutuhkan berbagai jenis faktor produksi. Namun, untuk
memudahkan analisis perlu diadakan penyederhanaan terhadap faktor produksi yang jumlah dan
kualitasnya sangat banyak.

Untuk itu, penyederhanaan fungsi produksi hanya bergantung pada dua faktor produksi (input)
saja. Kedua faktor produksi tersebut adalah modal (capital) dan tenaga kerja (labor). Secara
matematis, fungsi produksinya dapat dirumuskan sebagai berikut:

Fungsi produksi dapat dinyatakan dengan rumus sebagai berikut.

Q / TP = f (L, R, T)

Keterangan:
Q / TP = Total produksi
f = Fungsi (persamaan fungsional)
L = Tenaga kerja
R = Sumber daya alam
T = Teknologi yang digunakan

7. Teori Perilaku Produsen


Teori Perilaku Produsen adalah teori yang menjelaskan tentang bagaimana tingkah
laku produsen dalam menghasilkan produk yang selalu berupaya untuk mencapai efesiensi
dalam kegiatan produksinya.
Produsen perlu mengkombinasikan faktor-faktor produksi agar dapat menghasilkan barang dan/
atau jasa. Pada proses produksi, produsen harus menentukan jumlah produk (output) yang akan
diproduksi dan teknik/ cara mengkombinasikan faktor-faktor produksi (input) yang digunakan
dan jumlah produk yang dihasilkan (output) per satuan waktu, tanpa memperhatikan harga faktor
produksi ataupun harga produksi.

1). The Law of Diminishing Returns


Hukum ini dikemukakan oleh David Ricardo (1772-1823), seorang ekonom dari Inggris. Law
of diminishing returns adalah sebuah hukum dalam ekonomi yang menjelaskan tentang
proporsi input yang tepat untuk mendapatkan output maksimal. Teori ini menjelaskan bahwa
ketika input yang kita miliki melebihi kapasitas produksi dari input,
maka return (pendapatan) kita akan semakin menurun.
Asumsinya :

6
1. Hanya ada 1 variabel yang berubah dengan lainnya tetap
2. Teknologi yang digunakan dalam proses produksi tidak berubah
3.
Perhatikan tabel berikut untuk mengetahui perhitungan atas pertambahan tenaga kerja dalam
sebidang tanah !
Input Tanah Input Tenaga Produk Total Produk Produk Rata-
kerja Marginal rata
1 0 0 - -
1 1 5 5 5
1 2 12 7 6
1 3 31 19 10.3
1 4 50 19 12.5
1 5 59 9 11.8
1 6 59 0 9.8
1 7 53 -6 7.6
1 8 43 -10 5.4

Berdasarkan tabel diatas tampak bahwa setiap pertambahan faktor produksi (input) per satuan,
produk total akan bertambah hingga titik maksimal. Selanjutnya, diikuti dengan tambahan
produksi (kenaikan hasil) yang semakin berkurang. Produk marginal juga akan bertambah
hingga titik maksimal kemudian pada titik tertentu produk marginal akan menurun hingga
bernilai negatif. The law of diminishing returns mulai terjadi saat menggunakan 1 input tanah
dan 5 orang tenaga kerja. Terlihat produk marginal turun dari 19 menjadi 9 unit.
Coba kerjakan soal berikut:
Input Modal Satuan Produksi Gabah/
Produk Marginal
Tenaga Kuintal
2 2 15 ………….
2 4 32 …………
2 6 51 …………
2 8 71 ……………
2 10 94 ………….
2 12 116 ………….
2 14 130 …………
2 16 140 ………….
2 18 145 ……….

Isilah titik-titik di atas, dan tentukan pada saat tenaga kerja berapa terjadi The law of
diminishing returns terjadi, kesimpulannya : berepa tenaga kerja ideal yang harus
dipekerjakan untuk mendapat hasil maksimal?
Jawab:

7
3). Konsep Biaya Produksi
Biaya yang dikeluarkan perusahaan (produsen) merupakan hal utama yang menjadi
pertimbangan sebuah perusahaan menentukan harga jual produknya dalam upaya memperoleh
keuntungan. Biaya produksi adalah semua beban keuangan yang dikeluarkan produsen untuk
memproduksi barang dan/ atau jasa.
Ada 5 konsep dasar yang dipelajari dari biaya produksi, sebagai berikut :

a. Biaya Tetap Total (Total Fixed Cost = TFC)


adalah biaya yang jumlahnya tidak berubah saat jumlah output/ produk yang dihasilkan
bertambah. Biaya ini tetap dibayar dan tetap ada walaupun perusahaan tidak melakukan
produksi.
Contoh : biaya sewa tempat usaha, biaya gaji karyawan, dan biaya penyusutan peralatan/
mesin-mesin yang dipakai.

b. Biaya Variabel Total (Total Variable Cost = TVC)


adalah biaya yang jumlahnya berubah saat barang dan/ atau jasa yang diproduksi
meningkat. Contoh biaya variable adalah biaya bahan baku atau bahan dasar yang
digunakan dalam proses produksi. Misalnya dalam memproduksi 500 tahu membutuhkan
kedelai 25 kilogram, saat proses produksi 1.000 tahu membutuhkan 50 kg kedelai.
c. Biaya Total (Total Cost = TC)
adalah seluruh biaya atau pengeluaran perusahaan yang digunakan untuk proses produksi.
Biaya total merupakan jumlah biaya tetap ditambah biaya variable.
TC=TFC +TVC
Soal :
Budi mempunyai usaha produksi gerabah. Budi mengeluarkan biaya Rp 15.000.000,00
untuk membayar pegawai dan sewa tempat. Untuk keperluan bahan baku, Budi
mengeluarkan biaya Rp 25.000,00/ gerabah. Berapa biaya total yang dikeluarkan Budi
untuk memproduksi 500 gerabah?

8
d. Biaya Rata-rata (Average Cost = AC)
adalah biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan satu unit produk.
TC
AC=
Q
Soal :
Pada contoh soal di atas diketahui biaya rata-rata untuk memproduksi 1 unit gerabah
adalah

Biaya rata-rata terdiri dari biaya tetap rata-rata dan biaya variable rata-rata.
1). Biaya Tetap Rata-Rata (Average Fixed Cost = AFC)
TFC
AFC=
Q
Pada contoh soal di atas, berapakah biaya tetap rata-ratanya ?

2). Biaya Variabel Rata-Rata (Average Variabel Cost =AVC)


TVC
AVC=
Q
Pada contoh soal di atas, berapakah biaya variabel rata-ratanya ?

e. Biaya Marginal (Marginal Cost = MC)


adalah kenaikan biaya total yang disebabkan tambahan satu unit output.
∆ TC
MC=
∆Q
∆=Perubahan

9
Soal :
Budi ingin menaikkan kapasitas produksi usaha gerabahnya dari 500 menjadi 700 unit.
Biaya total yang dikeluarkan naik dari Rp 27.500.000,00 menjadi 41.000.000,00. Berapa
biaya marginal untuk memproduksi 700 unit gerabah ?

4. Konsep Penerimaan
Penerimaan atau revenue dari sisi produsen adalah jumlah uang yang diterima oleh produsen
atas penjualan barang dan/ atau jasa hasil produksinya.
a. Penerimaan Total ( Total Revenue = TR)
Adalah jumlah keseluruhan penerimaan produsen dari hasil penjualan barang/ jasa yang
diproduksinya.
TR=P x Q

Soal :
Budi menetapkan harga gerabah miliknya Rp 75.000,00 per unit. Budi mampu menjual
gerabah sebanyak 400 unit. Berapakah TR ?

b. Penerimaan Rata-Rata ( Average Revenue = AV)


Adalah penerimaan produsen pada setiap hasil produksi yang terjual.
TR Px Q
AR= = =P
Q Q
Berapa penerimaan rata-rata dari penjualan 400 gerabah ?

10
c. Penerimaan Marginal ( Marginal Revenue =MR)
Adalah tambahan penerimaan yang disebabkan tambahan jumlah produk yang dijual.
∆ TR
MR=
∆Q
Soal :
Budi mampu menjual gerabah sebanyak 650 unit dengan penerimaan total sebesar Rp
42.000.000,00. Pada periode sebelumnya Budi mampu menjual gerabah sebanyak 400
unit dengan penerimaan total Rp 30.000.000,00. Berapa penerimaan marginal yang
diterima Budi atas penjualan gerabah sebanyak 650 unit ?

5. Titik Impas dan Laba Maksimum


Setiap produsen pasti menginginkan memeproleh keuntungan sebesar-besarnya. Bagaimana
produsen memperoleh keuntungan maksimal?
a. Break Even Point/ BEP (Titik Impas)
adalah suatu titik yang emnunjukkan bahwa perusahaan tidak memperoleh laba maupun
tidak menderita rugi. BEP terjadi saat total penerimaan (TR) sama dengan total
pengeluaran (TC).
TFC
BEP(Q)=
P− AVC
Soal:
Perusahaan gerabah milik Budi dalam proses produksinya memerlukan biaya tetap total
(TFC) Rp 15.000.000,00 dan biaya variable rata-rata (AVC) setiap gerabah Rp 25.000,00.
Harga jual gerabah setiap unit Rp 75.000,00. Berapakah jumlah gerabah yang harus
diproduksi jika perusahaan Budi ingin mencapai titik impas ?

11
b. Laba atau Rugi
laba akan diperoleh jika penerimaan/ pendapatan lebih besar dari biaya.
TR = P X Q
Soal :
TC = TFC + TVC
Laba atau Rugi = TR – TC
Laba atau Rugi = (PXQ) – (TFC + TVC)

Perusahaan gerabah milik Budi memproduksi gerabah 500 unit. Dalam proses produksi,
perusahaan mengeluarkan biaya tetap sebesar Rp 15.000.000,00 dan biaya variable
sebesar Rp 25.000,00 untuk tiap unit gerabah. Perusahaan mampu menjual 450 unit
gerabah dengan harga Rp 75.000,00 per unit. Hitunglah laba/ rugi perusahaan Budi ?

c. Laba Maksimum
Laba maximum adalah keuntungan penuh dari output yang telah di produksi sebelumnya.
Pendekatan total

1. Pendekatan Total
Laba Total (p) adalah perbedaan antara penerimaan total (TR) dan biaya total (TC).
Laba terbesar terjadi pada selisih posistif terbesar antara TR dengan TC. Pada selisih
negative antar TR dengan TC perusahaan mengalami kerugian, sedang jika TR = TC
perusahaan berada pada titik impas.

12
Dalam menentukan keuntungan maksimum ada 2 cara sebagai berikut:
a) Keuntungan maksimum dicari dengan jalan mencari selisih antara keuntungan
maksimum dengan ongkos minimum.
b) Keuntungan maksimum terjadi pada saat MR = MC.
Hasil Penjualan Total,seluruh jumlah pendapatan yang diterima perusahaan dari
menjual barangjang diproduksikannja dinamakan hasil penjualan total (TR:yaitu dari
perkataan Total Revenue).Telah diterangkan bahwa dalam persaingan sempurna harga
tidak akan berubah walau bagaimanapun banyaknya jumlah barang yang dijual
perusahaan.Ini menyebabkan kurva penjualan total (TR) adalah berbentuk garis lurus
yang bermula dari titik O.
Mencari Keuntungan Dengan Pendekatan Total
Kurva TC berada di atas kurva TR menggambarkan bahwa perusahaan mengalami
kerugian. Produksi mencapai diantara 2 sampai 9 unit kurva TC berada di bawah
kurva TR,perusahaan memperoleh keuntungan.Menentukan Keuntungan Maksimum
dengan Kurva Biaya dan Penjualan Total.Garis tegak di antara TC dan TR,garis tegak
yang terpanjang produksi adalah 7 unit,menggambarkan keuntungan yang paling
maksimum.Produksi mencapai 10 unit atau lebih kurva TC telah beada di atas kurva
TR kembali, perusahaan mengalami kerugian kembali.Perpotongan di antara kurva TC
dan kurva TR dinamakan titik impas (break-even point) yang menggambarkan biaya
total yang dikeluarkan perusahaan adalah sama dengan hasil penjualan total yang
diterimanya.Perpotongan tersebut berlaku di dua titik,yaitu titik A dan titik B.

2. Pendekatan marginal
Perusahaan memaksimumkan keuntungan pada saat penerimaan marginal (MR)
sama dengan biaya marginal (MC).Biaya Marginal (MC) adalah perubahan
biaya total perunit perubahan output.
Penerimaan Marginal (MR) adalah perubahan penerimaan total per unit output atau
penjualan.Hasil Penjualan Marjinal,satu konsep (istilah) mengenai hasil penjualan
yang sangat penting untuk diketahui dalam analisis penentuan harga dan produksi oleh
suatu perusahaan adalah pengertian hasil penjualan marjinal (MR yang merupakan
singkatan dari perkataan Marjinal’Revenue), yaitu tambahan hasil
penjualanjangdiperoleh perusahaan dari menjual satu unit lagi barangyang
diproduksikannya.Dalam pasar persaingan sempurna berlaku keadaan berikut harga
hasil penjualan rata-rata hasil penjualan marjinal.Kurva d() = AR0 = MRn
menggambarkan kesamaan tersebut pada harga Rp 3000, dan kurva d0 = AR0 = MR0
menggambarkan kesamaan tersebut pada harga Rp 6000.
Mencari Keuntungan Maksimum Dengan Pendekatan Marginal
Pendekatan Biaya Marjinal dan Hasil Penjualan Marjinal.Dalam jangka pendek
terdapat empat kemungkinan dalam corak keuntungan atau kerugian perusahaan (atau
keadaan keseimbangan perusahaan),yaitu; :
·         Mendapat untung luar biasa (untung melebihi normal)
·         Mendapat untung normal
·         Mengalami kerugaian tetapi masih dapat membayar biaya berubah

13
·         Dalam keadaan menutup atau membubarkan perusahaan.

Isilah tabel berikut. Berdasarkan tabel tersebut tentukan laba maksimum perusahaan ini !

KEUNTUNGAN MAKSIMUM TERJADI SAAT MR = MC


( Dalam Rp)
Q P TR TC MR MC L/R AR
0 0 2000
1 4000 3500
2 3750 4500
3 3500 5000
4 3250 5750
5 3000 6750
6 2750 8250
7 2500 11000
8 2250 15000
9 2000 19500
10 1750 22000

Laba Maksimum terjadi saat:

RANGKUMAN
Secara Umum, Pengertian Produksi adalah suatu kegiatan untuk menciptakan/menghasilkan
atau menambah nilai guna terhadap suatu barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan oleh
orang atau badan (produsen). Orang atau badan yang melakukan kegiatan produksi dikenal
dengan sebutan produsen. Sedangkan barang atau jasa yang dihasilkan dari melakukan
kegiatan produksi disebut dengan produk. Istilah Produksi berasal dari bahasa inggris to
produce  yang berarti menghasilkan.
Sedangkan dalam arti ekonomi, Pengertian Produksi adalah sebagai kegiatan mengenai
penciptaan dan penambahan atau utilitas terhadap suatu barang dan jasa. Berdasarkan dari
pengertian produksi tersebut, terdapat dua konsep mengenai kegiatan produksi antara lain
sebagai berikut... 

 Kegiatan menghasilkan barang dan jasa: Pengertian kegiatan produksi dalam


menghasilkan barang dan jasa adalah menghasilkan barang dan jasa yang belum ada

14
sehingga bertambah jumlahnya atau memperbesar ukurannya. Contohnya adalah usaha
pertanian, peternakan dan perikanan.
 Kegiatan menambah nilai guna barang dan jasa: Pengertian kegiatan produksi
dalam menambah nilai guna barang dan jasa adalah kegiatan yang menambah nilai
guna barang dan jasa sehingga barang dan jasa menjadi lebih tinggi. Contohnya adalah
tempe yang dibuat dari kedelai, kripik yang dibuat dari singkong, dan pakaian yang
dibuat berasal dari kain.

Faktor-Faktor Produksi

Faktor-Faktor Produksi-Jalan kegiatan  produksi tergantung dari tersedianya faktor


produksi. Faktor produksi adalah segala sesuatu yang perlukan dalam kegiatan produksi
terhadap suatu barang dan jasa. Faktor-faktor produksi terdiri dari alam (natural resources),
tenaga kerja (labor), modal (capital), dan keahlian (skill) atau sumber daya pengusaha
(enterpreneurship). Faktor-faktor produksi alam dan tenaga kerja adalah faktor produksi utama
(asli), sedangkan modal dan tenaga kerja merupakan faktor produksi turunan.
Berikut penjelasan faktor-faktor produksi......

 Faktor Produksi Alam, adalah semua kekayaan yang ada di alam semesta digunakan
dalam proses produksi. Faktor produksi alam disebut faktor produksi utama atau asli.
Faktor produksi alam terdiri dari tanah, air, udara, sinar matahari, dan barang tambang.
 Faktor Produksi Tenaga Kerja, adalah faktor produksi insani yang secara langsung
maupun tidak langsung dapat menjalankan kegiatan produksi. Faktor produksi tenaga
kerja sebagai faktor produksi asli. Walaupun kini banyak kegiatan proses produksi
diperankan oleh mesin, namun keberadaan manusia wajib diperlukan.
 Faktor Produksi Modal, adalah faktor penunjang yang mempercepat dan menambah
kemampuan dalam memproduksi. Faktor produksi dapat terdiri dari mesin-mesin,
sarana pengangkutan, bangunan, dan alat pengangkutan.
 Faktor Produksi Keahlian, adalah keahlian atau keterampilan individu
mengkoordinasikan dan mengelola faktor produksi untuk menghasilkan barang dan
jasa.

Proses Produksi

Proses Produksi - Proses produksi adalah tahap-tahap yang harus dilewati dalam
memproduksi barang atau jasa. Ada proses produksi membutuhkan waktu yang lama,
misalnya dalam pembuatan gedung pencakar langit, pembuatan pesawat terbang, dan
pembuatan kapal serta lain-lainnya. Dalam proses produksi membutuhkan waktu yang
berbeda-beda ada yang sebentar, misalnya pembuatan kain, pembuatan televisi, dan lain-lain.
Tetapi, ada juga proses produksi yang dapat dinikmati langsung hasilnya oleh konsumen,
misalnya pentas hiburan, pijat dan produksi lain-lainnya.
Berdasarkan caranya, proses produksi digolongkan dalam tiga macam antara lain sebagai
berikut...
a. Proses Produksi Pendek, adalah proses produksi yang pendek atau cepat dan langsung
dalam menghasilkan barang atau jasa yang dapat dinikmati konsumen. Contohnya adalah

15
proses produksi makanan, seperti pisang goreng, bakwan, singkong goreng. dan lain-lain.
b. Proses Produksi Panjang, adalah proses produksi yang memakan waktu lama. Contohnya
adalah proses produksi menanam padi dan membuat rumah.
c. Proses Terus Menerus/Kontinu, adalah proses produksi yang mengolah bahan-bahan
secara berurutan dengan beberapa tahap dalam pengerjaan sampai menjadi suatu barang jadi.
Jadi bahan tersebut melewati tahap-tahap dari proses mesin secara terus-menerus untuk
menjadi suatu barang jadi. Contohnya adalah proses memproduksi gula, kertas, karet, dan
lain-lain
d. Proses Produksi Berselingan/Intermitten, adalah proses produksi yang mengolah bahan-
bahan dengan cara menggabungkan menjadi barang jadi. Seperti, proses produksi mobil
dimana bagian-bagian mobil dibuat secara terpisah, mulai dari kerangkanya, setir, ban, mesin,
kaca, dan lain-lain. Setelah semua bagian dari mobil tersebut selesai atau lengkap maka
selanjutnya bagian-bagian mobil tersebut digabungkan menjadi mobil.

Tujuan Produksi 

Tujuan-Tujuan Produksi - Berikut tujuan-tujuan dari produksi antara lain sebagai berikut...
1. Menghasilkan barang atau jasa
2. Meningkatkan nilai guna barang atau jasa
3. Meningkatkan kemakmuran masyarakat
4. Meningkatkan keuntungan 
5. Meningkatkan lapangan usaha
6. Menjaga kesinambungan usaha perusahaan 

16

Anda mungkin juga menyukai