A. PRODUKSI
1. Pengertian Produksi
2. Tujuan Produksi
3. Bidang-Bidang Produksi
1
a. Produksi ekstraktif adalah produksi yang memungut langsung hasil yang disediakan alam
tanpa melakukan pengolahan lebih lanjut. Seperti: pertambangan, penangkapan ikan, dan lain-
lain.
b. Produksi agraris adalah produksi yang mengolah alam untuk memelihara tanaman dan hewan.
Seperti: pertanian, perkebunan, peternakan, dan lain-lain.
c. Produksi industri, adalah produksi yang mengolah;
1. bahan mentah menjadi barang jadi contoh: kedelai diolah menjadi tempe
2. bahan mentah menjadi barang setengah jadi, contoh: kapas diolah menjadi benang
pintalan
3. bahan setengah jadi menjadi barang setengah jadi, contoh: pintalan benang diolah
menjadi kain
4. bahan setengah jadi menjadi barang jadi, contoh: kain diolah menjadi pakaian
Pariwisata termasuk bidang produksi industri, karena mengolah objek wisata alam untuk
mendatangkan wisatawan sehingga diperoleh pendapatan.
d. Produksi perdagangan, adalah produksi yang mengumpulkan dan menjual kembali hasil
produksi kepada yang memerlukan untuk memperoleh keuntungan. Seperti: toko,
supermarket, kios, dan lain-lain.
e. Produksi jasa, adalah produksi yang membantu dan memperlancar proses produksi tanpa ikut
membuat barang itu sendiri. Jadi, bidang produksi jasa tidak menghasilkan barang melainkan
hanya menghasilkan jasa.
(a) jasa bisnis, seperti bank, konsultan, dan lembaga keuangan lainnya;
(b) jasa perdagangan, seperti supermarket, toko, warung, dan usaha perawatan dan perbaikan;
(c) jasa infrastuktur, seperti jasa komunikasi dan transportasi;
(d) jasa sosial atau personal, seperti restoran dan kesehatan;
(e) administrasi publik, seperti pendidikan dan pemerintahan.
4. Tingkatan Produksi
Produksi dapat dibagi dalam beberapa tingkat atau tahap sebagai berikut.
1. Produksi Primer, adalah produksi yang menghasilkan bahan-bahan dasar yang bisa
langsung dikonsumsi atau yang akan digunakan dalam proses produksi selanjutnya.
Bidang produksi ekstraktif dan agraris merupakan produksi tingkat primer.
2. Produksi Sekunder, adalah produksi yang mengolah bahan-bahan dasar yang dihasilkan
oleh tingkat produksi primer. Bidang produksi industri merupakan produksi tingkat
sekunder.
3. Produksi Tersier, adalah produksi yang bersifat memperlancar proses produksi dan
menyalurkan hasil produksi. Bidang produksi perdagangan dan jasa merupakan produksi
tingkat tersier.
5. Faktor Produksi
2
Faktor produksi adalah sesuatu (dapat berupa barang, alat-alat, atau manusia) yang digunakan
untuk menghasilkan barang atau menambah kegunaan pada barang.
Apa saja yang diperlukan manusia untuk memproduksi barang dan jasa? Bila memproduksi padi
maka manusia memerlukan bibit padi, air, tanah, pupuk, tenaga kerja, dan traktor. Dan, bila ingin
memproduksi roti maka manusia memerlukan tepung terigu, telur, gula, susu, obat pengembang
roti, tenaga kerja, dan mesin pembungkus.
Kemudian, apa saja yang diperlukan manusia bila ingin memproduksi jasa pendidikan? Yang
diperlukan adalah tenaga kerja, kurikulum pendidikan, alat-alat tulis, buku-buku, dan media
pembelajaran lain seperti OHP (overhead projector), internet, VCD, dan lain-lain.
Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa untuk memproduksi barang dan jasa, manusia
memerlukan faktor-faktor yang disebut dengan faktor-faktor produksi. Ada empat macam faktor
produksi, yaitu:
Faktor produksi alam dan tenaga kerja disebut faktor asli, karena hanya
dengan menggunakan dua faktor produksi tersebut manusia sudah dapat memproduksi barang
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Akan tetapi, hasilnya masih sedikit dan sekadar untuk
menyambung hidup. Pada zaman primitif, umumnya manusia hanya menggunakan faktor
produksi asli.
Ketika zaman berubah dan peradaban semakin maju, jumlah manusia semakin banyak maka
kebutuhan manusia pun semakin beragam, baik kualitas maupun kuantitasnya. Akhirnya,
manusia memerlukan faktor produksi modal dan pengusaha untuk memproduksi semua barang
dan jasa yang diperlukannya. Faktor produksi modal dan pengusaha disebut
sebagai faktor produksi turunan.
Sumber daya alam adalah segala sesuatu yang disediakan oleh alam yang dapat dimanfaatkan
oleh manusia dalam usahanya mencapai kemakmuran.
1. Lahan (tanah) termasuk juga kesuburan tanah sebagai dasar untuk pertanian dan
permukiman.
2. Kekayaan yang terkandung di dalam tanah seperti bahan-bahan tambang, mineral,
minyak tanah, gas alam, dan lain-lain.
3. Lingkungan alam yang meliputi flora dan fauna, sumber daya air, dan udara, dengan
segala macam tanaman dan pepohonan, sumber daya aquatis seperti ikan, rumput laut,
garam, dan lainlain, hasil-hasil hutan seperti kayu, rotan, damar, dan lain-lain, dan
3
sumber energi seperti matahari, angin, panas bumi yang terdapat dalam lingkungan
hidup.
Sumber daya manusia adalah kemampuan (daya) atau usaha manusia berupa jasmani maupun
rohani yang digunakan untuk meningkatkan guna suatu barang.
Menurut kualitasnya, sumber daya manusia dapat dibedakan atas tiga hal sebagai berikut.
1. Tenaga kerja terdidik, adalah tenaga kerja yang memerlukan pendidikan terlebih dahulu
dalam waktu yang cukup lama (biasanya di perguruan tinggi). Contoh dokter, insinyur
(ahli teknik), akuntan, dan ekonom (ahli ekonomi).
2. Tenaga kerja terlatih, adalah tenaga kerja yang memerlukan latihan serta pengalaman
praktik, misalnya sopir, masinis kereta api, montir, dan teknisi.
3. Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih, adalah tenaga kerja yang tidak memerlukan
pendidikan atau latihan serta pengalaman praktik sebelumnya, misalnya kuli, pesuruh,
dan tukang sapu.
Sumber daya modal adalah alat atau barang hasil produksi yang dipakai sebagai sarana atau alat
untuk menghasilkan barang. Barang modal ini dibeli tidak oleh konsumen melainkan oleh
produsen. Modal tidak harus berupa uang. Modal dapat berupa barang yang dihasilkan. Barang-
barang modal disebut juga alat-alat produksi, misalnya gedung, mesin, dan bahan dasar yang
digunakan dalam proses produksi. Fungsi modal dalam ekonomi untuk menghasilkan dan
meningkatkan atau memperluas produksi. Semakin banyak modal yang digunakan dalam
produksi, semakin banyak pula barang yang dapat dihasilkan.
d. Kewirausahaan
Orang yang bertanggung jawab terhadap suatu usaha, mengambil inisiatif dan mengambil
keputusan, serta berani menanggung segala risiko disebut pengusaha (entrepreneur) atau
wirausahawan. Tugas pengusaha antara lain mengatur dan menentukan serta mengombinasikan
berbagai faktor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Oleh karena itu, pengusaha dapat
pula diartikan sebagai orang yang mempunyai keterampilan atau keahlian mengombinasikan
faktor produksi alam, tenaga kerja, serta modal untuk menghasilkan barang dan jasa.
Pengusaha bertanggung jawab dalam proses produksi. Tanpa ada pengusaha, maka sumber-
sumber alam, tenaga kerja, serta modal akan tetap tinggal diam, sehingga tidak menghasilkan
barang dan jasa. Keterampilan pengusaha (skill) untuk mengatur berbagai faktor produksi
disebut kewirausahaan. Kewirausahaan adalah kemampuan yang dimiliki seseorang untuk
mendirikan, mengelola, mengembangkan, dan melembagakan perusahaan miliknya.
4
produktif dan inovatif. Kewirausahaan bersangkutan dengan kemampuan seseorang untuk
menciptakan lapangan pekerjaan bagi diri sendiri dan orang lain.
Kewirausahaan tidak hanya menyangkut kegiatan yang bersifat komersial (mencari untung
semata) tetapi juga kegiatan yang tidak komersial sejauh dilakukan dengan semangat, sikap, atau
perilaku yang tepat dan unggul untuk meningkatkan efisiensi dalam arti seluas-luasnya dalam
rangka memberikan pelayanan yang lebih baik kepada semua pihak yang berkepentingan
(langganan dalam arti luas, termasuk masyarakat, bangsa, dan negara).
Berikut ini adalah keahlian yang harus dimiliki oleh seorang pengusaha supaya produksi dapat
berjalan dengan lancar :
6. Fungsi Produksi
Di dalam proses produksi, faktor produksi mempunyai hubungan yang sangat erat dengan
produk yang dihasilkan. Produk sebagai output dari proses produksi sangat tergantung dari faktor
produksi sebagai input dalam proses produksi tersebut. Sedangkan proses produksi tergantung
pula dari faktor produksi yang masuk ke dalamnya. Hal ini berarti nilai produk yang dihasilkan
tersebut tergantung dari nilai faktor produksi yang digunakan dalam proses produksinya.
Keterkaitan antara nilai produk (output) dalam proses produksi disebut fungsi produksi.
Fungsi produksi dapat mencerminkan keadaan teknologi penggunanya, baik itu perusahaan,
industri, maupun perekonomian secara umum. Perubahan penggunaan teknologi akan mengubah
bentuk fungsi produksi. Misalnya, perusahaan memproduksi sepatu. Dalam fungsi produksi,
sepatu itu bisa diproduksi dengan berbagai macam cara. Kalau salah satu komposisi faktor
produksi diubah begitu saja, maka hasilnya akan berubah. Namun, output akan tetap sama
apabila perubahan satu faktor produksi diganti dengan faktor produksi lainnya.
Q = f (K, L, R, T)
Untuk itu, penyederhanaan fungsi produksi hanya bergantung pada dua faktor produksi (input)
saja. Kedua faktor produksi tersebut adalah modal (capital) dan tenaga kerja (labor). Secara
matematis, fungsi produksinya dapat dirumuskan sebagai berikut:
Q / TP = f (L, R, T)
Keterangan:
Q / TP = Total produksi
f = Fungsi (persamaan fungsional)
L = Tenaga kerja
R = Sumber daya alam
T = Teknologi yang digunakan
6
1. Hanya ada 1 variabel yang berubah dengan lainnya tetap
2. Teknologi yang digunakan dalam proses produksi tidak berubah
3.
Perhatikan tabel berikut untuk mengetahui perhitungan atas pertambahan tenaga kerja dalam
sebidang tanah !
Input Tanah Input Tenaga Produk Total Produk Produk Rata-
kerja Marginal rata
1 0 0 - -
1 1 5 5 5
1 2 12 7 6
1 3 31 19 10.3
1 4 50 19 12.5
1 5 59 9 11.8
1 6 59 0 9.8
1 7 53 -6 7.6
1 8 43 -10 5.4
Berdasarkan tabel diatas tampak bahwa setiap pertambahan faktor produksi (input) per satuan,
produk total akan bertambah hingga titik maksimal. Selanjutnya, diikuti dengan tambahan
produksi (kenaikan hasil) yang semakin berkurang. Produk marginal juga akan bertambah
hingga titik maksimal kemudian pada titik tertentu produk marginal akan menurun hingga
bernilai negatif. The law of diminishing returns mulai terjadi saat menggunakan 1 input tanah
dan 5 orang tenaga kerja. Terlihat produk marginal turun dari 19 menjadi 9 unit.
Coba kerjakan soal berikut:
Input Modal Satuan Produksi Gabah/
Produk Marginal
Tenaga Kuintal
2 2 15 ………….
2 4 32 …………
2 6 51 …………
2 8 71 ……………
2 10 94 ………….
2 12 116 ………….
2 14 130 …………
2 16 140 ………….
2 18 145 ……….
Isilah titik-titik di atas, dan tentukan pada saat tenaga kerja berapa terjadi The law of
diminishing returns terjadi, kesimpulannya : berepa tenaga kerja ideal yang harus
dipekerjakan untuk mendapat hasil maksimal?
Jawab:
7
3). Konsep Biaya Produksi
Biaya yang dikeluarkan perusahaan (produsen) merupakan hal utama yang menjadi
pertimbangan sebuah perusahaan menentukan harga jual produknya dalam upaya memperoleh
keuntungan. Biaya produksi adalah semua beban keuangan yang dikeluarkan produsen untuk
memproduksi barang dan/ atau jasa.
Ada 5 konsep dasar yang dipelajari dari biaya produksi, sebagai berikut :
8
d. Biaya Rata-rata (Average Cost = AC)
adalah biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan satu unit produk.
TC
AC=
Q
Soal :
Pada contoh soal di atas diketahui biaya rata-rata untuk memproduksi 1 unit gerabah
adalah
Biaya rata-rata terdiri dari biaya tetap rata-rata dan biaya variable rata-rata.
1). Biaya Tetap Rata-Rata (Average Fixed Cost = AFC)
TFC
AFC=
Q
Pada contoh soal di atas, berapakah biaya tetap rata-ratanya ?
9
Soal :
Budi ingin menaikkan kapasitas produksi usaha gerabahnya dari 500 menjadi 700 unit.
Biaya total yang dikeluarkan naik dari Rp 27.500.000,00 menjadi 41.000.000,00. Berapa
biaya marginal untuk memproduksi 700 unit gerabah ?
4. Konsep Penerimaan
Penerimaan atau revenue dari sisi produsen adalah jumlah uang yang diterima oleh produsen
atas penjualan barang dan/ atau jasa hasil produksinya.
a. Penerimaan Total ( Total Revenue = TR)
Adalah jumlah keseluruhan penerimaan produsen dari hasil penjualan barang/ jasa yang
diproduksinya.
TR=P x Q
Soal :
Budi menetapkan harga gerabah miliknya Rp 75.000,00 per unit. Budi mampu menjual
gerabah sebanyak 400 unit. Berapakah TR ?
10
c. Penerimaan Marginal ( Marginal Revenue =MR)
Adalah tambahan penerimaan yang disebabkan tambahan jumlah produk yang dijual.
∆ TR
MR=
∆Q
Soal :
Budi mampu menjual gerabah sebanyak 650 unit dengan penerimaan total sebesar Rp
42.000.000,00. Pada periode sebelumnya Budi mampu menjual gerabah sebanyak 400
unit dengan penerimaan total Rp 30.000.000,00. Berapa penerimaan marginal yang
diterima Budi atas penjualan gerabah sebanyak 650 unit ?
11
b. Laba atau Rugi
laba akan diperoleh jika penerimaan/ pendapatan lebih besar dari biaya.
TR = P X Q
Soal :
TC = TFC + TVC
Laba atau Rugi = TR – TC
Laba atau Rugi = (PXQ) – (TFC + TVC)
Perusahaan gerabah milik Budi memproduksi gerabah 500 unit. Dalam proses produksi,
perusahaan mengeluarkan biaya tetap sebesar Rp 15.000.000,00 dan biaya variable
sebesar Rp 25.000,00 untuk tiap unit gerabah. Perusahaan mampu menjual 450 unit
gerabah dengan harga Rp 75.000,00 per unit. Hitunglah laba/ rugi perusahaan Budi ?
c. Laba Maksimum
Laba maximum adalah keuntungan penuh dari output yang telah di produksi sebelumnya.
Pendekatan total
1. Pendekatan Total
Laba Total (p) adalah perbedaan antara penerimaan total (TR) dan biaya total (TC).
Laba terbesar terjadi pada selisih posistif terbesar antara TR dengan TC. Pada selisih
negative antar TR dengan TC perusahaan mengalami kerugian, sedang jika TR = TC
perusahaan berada pada titik impas.
12
Dalam menentukan keuntungan maksimum ada 2 cara sebagai berikut:
a) Keuntungan maksimum dicari dengan jalan mencari selisih antara keuntungan
maksimum dengan ongkos minimum.
b) Keuntungan maksimum terjadi pada saat MR = MC.
Hasil Penjualan Total,seluruh jumlah pendapatan yang diterima perusahaan dari
menjual barangjang diproduksikannja dinamakan hasil penjualan total (TR:yaitu dari
perkataan Total Revenue).Telah diterangkan bahwa dalam persaingan sempurna harga
tidak akan berubah walau bagaimanapun banyaknya jumlah barang yang dijual
perusahaan.Ini menyebabkan kurva penjualan total (TR) adalah berbentuk garis lurus
yang bermula dari titik O.
Mencari Keuntungan Dengan Pendekatan Total
Kurva TC berada di atas kurva TR menggambarkan bahwa perusahaan mengalami
kerugian. Produksi mencapai diantara 2 sampai 9 unit kurva TC berada di bawah
kurva TR,perusahaan memperoleh keuntungan.Menentukan Keuntungan Maksimum
dengan Kurva Biaya dan Penjualan Total.Garis tegak di antara TC dan TR,garis tegak
yang terpanjang produksi adalah 7 unit,menggambarkan keuntungan yang paling
maksimum.Produksi mencapai 10 unit atau lebih kurva TC telah beada di atas kurva
TR kembali, perusahaan mengalami kerugian kembali.Perpotongan di antara kurva TC
dan kurva TR dinamakan titik impas (break-even point) yang menggambarkan biaya
total yang dikeluarkan perusahaan adalah sama dengan hasil penjualan total yang
diterimanya.Perpotongan tersebut berlaku di dua titik,yaitu titik A dan titik B.
2. Pendekatan marginal
Perusahaan memaksimumkan keuntungan pada saat penerimaan marginal (MR)
sama dengan biaya marginal (MC).Biaya Marginal (MC) adalah perubahan
biaya total perunit perubahan output.
Penerimaan Marginal (MR) adalah perubahan penerimaan total per unit output atau
penjualan.Hasil Penjualan Marjinal,satu konsep (istilah) mengenai hasil penjualan
yang sangat penting untuk diketahui dalam analisis penentuan harga dan produksi oleh
suatu perusahaan adalah pengertian hasil penjualan marjinal (MR yang merupakan
singkatan dari perkataan Marjinal’Revenue), yaitu tambahan hasil
penjualanjangdiperoleh perusahaan dari menjual satu unit lagi barangyang
diproduksikannya.Dalam pasar persaingan sempurna berlaku keadaan berikut harga
hasil penjualan rata-rata hasil penjualan marjinal.Kurva d() = AR0 = MRn
menggambarkan kesamaan tersebut pada harga Rp 3000, dan kurva d0 = AR0 = MR0
menggambarkan kesamaan tersebut pada harga Rp 6000.
Mencari Keuntungan Maksimum Dengan Pendekatan Marginal
Pendekatan Biaya Marjinal dan Hasil Penjualan Marjinal.Dalam jangka pendek
terdapat empat kemungkinan dalam corak keuntungan atau kerugian perusahaan (atau
keadaan keseimbangan perusahaan),yaitu; :
· Mendapat untung luar biasa (untung melebihi normal)
· Mendapat untung normal
· Mengalami kerugaian tetapi masih dapat membayar biaya berubah
13
· Dalam keadaan menutup atau membubarkan perusahaan.
Isilah tabel berikut. Berdasarkan tabel tersebut tentukan laba maksimum perusahaan ini !
RANGKUMAN
Secara Umum, Pengertian Produksi adalah suatu kegiatan untuk menciptakan/menghasilkan
atau menambah nilai guna terhadap suatu barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan oleh
orang atau badan (produsen). Orang atau badan yang melakukan kegiatan produksi dikenal
dengan sebutan produsen. Sedangkan barang atau jasa yang dihasilkan dari melakukan
kegiatan produksi disebut dengan produk. Istilah Produksi berasal dari bahasa inggris to
produce yang berarti menghasilkan.
Sedangkan dalam arti ekonomi, Pengertian Produksi adalah sebagai kegiatan mengenai
penciptaan dan penambahan atau utilitas terhadap suatu barang dan jasa. Berdasarkan dari
pengertian produksi tersebut, terdapat dua konsep mengenai kegiatan produksi antara lain
sebagai berikut...
14
sehingga bertambah jumlahnya atau memperbesar ukurannya. Contohnya adalah usaha
pertanian, peternakan dan perikanan.
Kegiatan menambah nilai guna barang dan jasa: Pengertian kegiatan produksi
dalam menambah nilai guna barang dan jasa adalah kegiatan yang menambah nilai
guna barang dan jasa sehingga barang dan jasa menjadi lebih tinggi. Contohnya adalah
tempe yang dibuat dari kedelai, kripik yang dibuat dari singkong, dan pakaian yang
dibuat berasal dari kain.
Faktor-Faktor Produksi
Faktor Produksi Alam, adalah semua kekayaan yang ada di alam semesta digunakan
dalam proses produksi. Faktor produksi alam disebut faktor produksi utama atau asli.
Faktor produksi alam terdiri dari tanah, air, udara, sinar matahari, dan barang tambang.
Faktor Produksi Tenaga Kerja, adalah faktor produksi insani yang secara langsung
maupun tidak langsung dapat menjalankan kegiatan produksi. Faktor produksi tenaga
kerja sebagai faktor produksi asli. Walaupun kini banyak kegiatan proses produksi
diperankan oleh mesin, namun keberadaan manusia wajib diperlukan.
Faktor Produksi Modal, adalah faktor penunjang yang mempercepat dan menambah
kemampuan dalam memproduksi. Faktor produksi dapat terdiri dari mesin-mesin,
sarana pengangkutan, bangunan, dan alat pengangkutan.
Faktor Produksi Keahlian, adalah keahlian atau keterampilan individu
mengkoordinasikan dan mengelola faktor produksi untuk menghasilkan barang dan
jasa.
Proses Produksi
Proses Produksi - Proses produksi adalah tahap-tahap yang harus dilewati dalam
memproduksi barang atau jasa. Ada proses produksi membutuhkan waktu yang lama,
misalnya dalam pembuatan gedung pencakar langit, pembuatan pesawat terbang, dan
pembuatan kapal serta lain-lainnya. Dalam proses produksi membutuhkan waktu yang
berbeda-beda ada yang sebentar, misalnya pembuatan kain, pembuatan televisi, dan lain-lain.
Tetapi, ada juga proses produksi yang dapat dinikmati langsung hasilnya oleh konsumen,
misalnya pentas hiburan, pijat dan produksi lain-lainnya.
Berdasarkan caranya, proses produksi digolongkan dalam tiga macam antara lain sebagai
berikut...
a. Proses Produksi Pendek, adalah proses produksi yang pendek atau cepat dan langsung
dalam menghasilkan barang atau jasa yang dapat dinikmati konsumen. Contohnya adalah
15
proses produksi makanan, seperti pisang goreng, bakwan, singkong goreng. dan lain-lain.
b. Proses Produksi Panjang, adalah proses produksi yang memakan waktu lama. Contohnya
adalah proses produksi menanam padi dan membuat rumah.
c. Proses Terus Menerus/Kontinu, adalah proses produksi yang mengolah bahan-bahan
secara berurutan dengan beberapa tahap dalam pengerjaan sampai menjadi suatu barang jadi.
Jadi bahan tersebut melewati tahap-tahap dari proses mesin secara terus-menerus untuk
menjadi suatu barang jadi. Contohnya adalah proses memproduksi gula, kertas, karet, dan
lain-lain
d. Proses Produksi Berselingan/Intermitten, adalah proses produksi yang mengolah bahan-
bahan dengan cara menggabungkan menjadi barang jadi. Seperti, proses produksi mobil
dimana bagian-bagian mobil dibuat secara terpisah, mulai dari kerangkanya, setir, ban, mesin,
kaca, dan lain-lain. Setelah semua bagian dari mobil tersebut selesai atau lengkap maka
selanjutnya bagian-bagian mobil tersebut digabungkan menjadi mobil.
Tujuan Produksi
Tujuan-Tujuan Produksi - Berikut tujuan-tujuan dari produksi antara lain sebagai berikut...
1. Menghasilkan barang atau jasa
2. Meningkatkan nilai guna barang atau jasa
3. Meningkatkan kemakmuran masyarakat
4. Meningkatkan keuntungan
5. Meningkatkan lapangan usaha
6. Menjaga kesinambungan usaha perusahaan
16