Anda di halaman 1dari 7

Bab II

PRODUKSI

A. Pengertian Produksi
Kata produksi berasal dari bahasa inggris “production” yang berarti tindakan
pembuatan atau pembuatan dari komponen atau bahan baku, atau proses
pembuatannya. Dalam ilmu ekonomi, kosa kata produksi adalah kegiatan yang
ditujukan untuk menghasilkan atau mempertinggi nilai kegunaan dari suatu barang
atau jasa.

Berdasarkan pengertian produksi diatas, penting untuk diketahui bahwa ada dua
poin utama yang perlu diperhatikan dan dipahami terkait kegiatan produksi. Berikut
di bawah ini penjelasan selengkapnya.

1. Produksi adalah sebuah kegiatan yang bertujuan menghasilkan


barang dan jasa.
Sebagai contoh: Bapak Adam Muiz adalah salah seorang pengusaha
mebel dengan bahan dasar bambu atau rotan. Beliau mampu
menghasilkan 50 buah kursi dalam kurun waktu satu bulan. Usaha
yang dilakukan oleh Pak Adam dengan mengubah rotan menjadi kursi
adalah salah satu bentuk dari kegiatan produksi. Sebab beliau telah
mengubah bahan dasar rotan atau bambu tersebut menjadi barang-
barang mebel yang terbuat dari rotan.
2. Produksi adalah kegiatan meningkatkan nilai guna dari suatu
barang atau jasa
Meninjau aktivitas atau kegiatan Pak Adam yang mengubah rotan
menjadi barang-barang mebel, maka apa yang beliau lakukan adalah
salah satu bentuk dari kegiatan produksi. Mengapa? Karena rotan yang
sebelum merupakan objek atau bahan dasar dengan nilai guna yang
sangat terbatas, berubah menjadi benda yang memiliki nilai guna
tinggi ditengah-tengah masyarakat kita.
B. Tujuan Produksi
Kegiatan produksi barang atau jasa yang dilakukan oleh pihak-pihak produsen
memiliki beberapa tujuan utama, antara lain:

1. Menghasilkan Barang atau Jasa


Salah satu tujuan paling utama dari kegiatan produksi adalah menghasilkan suatu
barang atau jasa. Tentu saja hal ini berangkat dari tingginya kebutuhan manusia
dengan aneka produk tersebut. Tingginya kebutuhan, telah memotivasi para
produsen untuk menghasilkan barang dan jasa yang mampu memenuhi hasrat dan
keinginan para konsumen.

2. Meraup Kuntungan
Dalam kacamata ekonomi, meraup keuntungan dari sebuah kegiatan produksi
adalah sebuah hal yang lumrah dan memang menjadi salah satu tujuan utama dari
kegiatan produksi pada umumnya. Oleh sebab itu, secara umum para produsen
akan memiliki sebuah pola pikir, yakni apabila sebuah kegiatan tidak dapat memberi
keuntungan, maka ia tidak akan melakukannya.

3. Menggantikan Barang Yang Rusak


Sebuah produk atau barang benda hasil produksi, masing-masing memiliki jangka
waktu penggunaan baik itu lama maupun sebentar. Kebergunaan dari sebuah
produk bisa habis secara wujud, atau pun mengalami kerusakan sehingga tidak
dapat dikonsumsi, atau digunakan lagi. Oleh sebab itulah, diperlukan sebuah
kegiatan produksi untuk menggantikan produk yang telah habis, atau mengalami
kerusakan yang membuatnya tidak dapat digunakan sebagaimana mestinya.

4. Menciptakan Kemakmuran Masyarakat


Salah satu tujuan dari kegiatan produksi adalah menciptakan kemakmuran. Bukan
hanya kemakmuran bagi pihak produsen, melainkan juga kemakmuran bagi para
konsumen sebab terpenuhinya berbagai kebutuhan baik primer, sekunder, maupun
tersier.
C. Faktor-Faktor Produksi

Salah satu hal yang menjadi penentu, apakah kegiatan produksi dapat berjalan
lancar dan mencapai target adalah terpenuhi faktor-faktor produksi. Berikut di
bawah ini adalah 2 faktor produksi beserta penjelasannya.

1. Faktor Produksi Asli


Faktor produksi asli terbagi menjadi 2; (1) Sumber daya alam, (2) Faktor produksi
tenaga kerja.

a). Sumber daya alam

Sumber daya alam adalah segala komponen alam yang dapat digunakan sebagai
bahan atau pendukung dari berjalannya sebuah proses produksi, agar tercapainya
kemakmuran hidup. Sumber daya alam memiliki ciri khusus, dimana keberadaannya
memiliki jumlah atau batasan yang apabila jumlah tersebut habis, maka sumber
daya alam tersebut tidak akan tersedia lagi.
b). Tenaga Kerja

Tenaga Kerja adalah seluruh potensi yang dimiliki manusia, mulai dari skill, tenaga
fisik, kecerdasan, dan lain-lain yang dapat membantu dalam menghasilkan suatu
produk atau jasa. Tenaga kerja terbagi menjadi 3 tipe atau bagian.

 Tenaga Kerja Terdidik : Tenaga kerja yang berasal dari proses


pendidikan formal, seperti: guru, dosen, dokter dan lain-lain.
 Tenaga Kerja Terlatih : Tenaga kerja yang dihasilkan dari proses
pengalaman panjang dalam suatu bidang, missal: sopir, teknisi,
mekanik, dan lain-lain.
 Tenaga Kerja Tidak Terlatih : Tenaga kerja yang tidak memandang
jenjang pendidikan formal, seperti : Pembantu Rumah Tangga, Buruh
Tani, Kuli Angkut, dan lain lain.

2. Faktor Produksi Turunan


Faktor produksi turunan terbagi menjadi 2: (1) Faktor Produksi Modal, (2) Faktor
Produksi Kewirausahaan.

a). Faktor Produksi Modal

Faktor Produksi Modal adalah seluruh komponen materi, baik itu berupa barang
benda, uang dan materi-materi lainnya, yang diperlukan dalam sebuah proses
kegiatan produksi. Adanya faktor produksi modal memegang peranan yang sangat
bagi pihak produsen dalam menjalankan kegiatan produksi. Terlebih lagi, bila
kegiatan produksi tersebut bergerak dalam bidang industry otomotif, tekstil dan
semacamnya.

b). Faktor Produksi Kewirausahaan

Beberapa keahlian yang harus dimiliki oleh seorang wirausaha antara lain adalah
sebagai berikut:

 keahlian dalam menyelesaikan konflik


 keahlian teknologi
 keahlian mengorganisasi
 keahlian memimpin
 keahlian dalam membuat perencanaan
 keahlian dalam membuat keputusan
 keahlian dalam mengatur sumber daya
D. Jenis Jenis Produksi
Setelah memahami macam macam faktor produksi yang sudah dijelaskan di atas
berikut ini meupakan macam macam produksi yang akan dijelaskan secara lengkap
beserta contoh contohnya.

1. Produksi Ekstrati
Produksi ekstraktif adalah suatu produk yang dihasilkan dari kegiatan yang diperoleh
secara langsung dari sumber daya alam yang tersedia di planet bumi. Produk
tersebut merupakan bahan mentah yang akan dijual ke sebuah perusahaan lainnya
sehingga dapat digunakan serta diproses menjadi barang baru yang menambah nilai
manfaatnya.
Contoh : pertambangan Emas dan Batu bara, Menangkap ikan yang terdapat di laut,
pertambangan minyak bumi, dsb

2. Produksi Agraris
Produksi Agaris adalah suatu usaha produksi yang kegiatannya dengan
memanfaatkan mengolah alam seperti menggunakan area tanah dan perairan agar
dapat menghasilkan suatu produk. Contoh : pertanian yang memanfaatkan lahan
tanah untuk menanam padi, peternakan, perkebunan dengan memanfaatkan area
tanah untuk menanam berbagai pohon buah, dan perikanan menggunakan area
perairan untuk membudidaya ikan.

3. Produksi Industri
Produksi Industri adalah suatu lapangan usaha yang melakukan kegiatan dengan
mengolah bahan mentah atau bahan baku untuk bisa menghasilkan sebuah barang
jadi dan juga barang setengah jadi untuk dijual kembali atau juga bisa digunakan
secara langsung oleh konsumen. Contoh : Industri pakaian mengolah kain menjadi
barang jadi siap pakai, industri kosmetika, industri tekstil, industri makanan, industri
semen dls.

4. Produksi Perdagangan
Produksi Perdagangan adalah suatu lapangan usaha yang memiliki kegiatan sebagai
sebuah perantara atau penghubung barang dari produsen ke konsumen. Contohnya
: dealer, distributor, toko keliling, grosir, dll
5. Produksi Pengangkutan
Produksi Pengangkutan atau Transportasi adalah suatu lapangan usaha yang
memiliki kegiatan memperpendek jarak antara konsumen dan produsen dengan cara
pemindahan barang dari satu tempat ke tempat yang lainnya. Contoh : Perusahaan
pengangkutan barang melalui transportasi darat, transportasi laut, dan transportasi
udara

6. Prosuksi Jasa
Produk Jasa adalah sebuah lapangan usaha yang kegiatannya dengan cara
memberikan pelayanan berupa jasa kepada masyarakat dengan suatu keahlian
tertentu yang dimiliki dan mampu memecahkan masalah atau menangani dengan
memberikan nilai manfaat. Contoh jenis pekerjaan: guru, dokter, polisi, psikolog,
dan reparasi.

E. Proses Produksi

Proses produksi merupakan kegiatan yang mengkombinasikan beberapa faktor


produksi (material, money, man, method) yang tersedia untuk menghasilkan sebuah
produk, baik berupa barang ataupun suatu jasa yang dapat diambil manfaatnya atau
nilai lebihnya oleh konsumen. Sifat yang dimiliki oleh proses produksi adalah
mengolah, maksudnya mengolah bahan baku serta bahan pembantu dengan cara
manual yaitu menggunakan peralatan, sehingga bisa menghasilkan sebuah produk
yang memiliki nilai lebih dari sebelumnya.
Barang atau produk adalah hasil kegiatan dari produksi yang memiliki sifat kimia
dan fisik, serta memiliki jangka waktu antara pada saat diproduksi dengan setelah
produk tersebut digunakan atau dikonsumsi. Adapun jasa merupakan sebuah hasil
dari kegiatan produksi yang tidak memiliki sifat-sifat baik kimia atau fisik dan tidak
memiliki.

F. Contoh Produksi
1. Produksi Pakaian

Berasal dari bahan mentah seperti kain, sebuah garmen membuat pakaian jadi yang
di produksi secara banyak (massal) dan siap dijual kembali untuk digunakan oleh
konsumen.

2. Membuat Smartphone

Suatu pabrik elektro menghasilkan produk berupa barang elektronik, seperti gadget
android dengan merakit komponen komponen yang tersedia menjadi sebuah barang
yang dapat digunakan dan dirasakan manfaatnya.

Mungkin itu saja pembahasan kita kali ini mengenai seluk beluk produksi. Semoga
dapat bermanfaat, dan jangan lupa, ikuti terus perkembangan informasi bermanfaat
dari kami.

Anda mungkin juga menyukai