Anda di halaman 1dari 14

DASAR DASAR TEORI PRODUSEN

A.

1.
2.
3.
4.
5.
6.

1.

2.
3.
4.

PRODUSEN DAN PRODUKSI


Produsen adalah orang atau suatu badan perusahaan yang berperan dalam menaikan nilai
guna suatu barang atau jasa sehingga dapat menghasikan barang konsumsi untuk memenuhi
kebutuhan konsumen. Sedangkan Produksi adalah kegiatan mengubah suatu bahan baku atau
sumber daya alam menjadi suatu barang yang dapat berguna bagi konsumen sehingga menaikkan
nilai jual dan guna barang tersebut, atau sumber daya manusia yang dapat menjadi suatu jasa
yang dapat berguna bagi konsumen sehingga menghasilkan nilai jual dan guna jasa tersebut.
Dalam kegiatan produksi terjadi proses perubahan bentuk atau perubahan nilai guna
barang atau jasa, setelah proses selesai kemudian akan muncul outputnya yaitu suatu barang atau
jasa yang bisa dijual atau dipasarkan kepada distributor untuk didistribusikan kepada konsumen
atau dari produsen langsung didistribusikan kepada konsumennya.
Seperti dalam produksi Air minum dalam kemasan atau Air mineral yang diproduksi oleh
sebuah perusahaan yang tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia yaitu Aqua . Perusahaan
tersebut mengambil air dari mata air murni di Babakan Pari, Gunung Salak. Kemudian mereka
proses mata air tersebut dengan langkah-langkah yang telah menjadi prosedur perusahaan
tersebut agar kualitas air menjadi lebih layak untuk dikonsumsi. Setelah proses selesai lalu
keluarlah outputnya atau hasil dari proses tersebut yaitu air mineral dalam kemasan yang siap
didistribusikan ke konsumen dan distributor.
Namun dalam perilaku produsen, tidak hanya kegiatan produksi yang dijalani diatas
tetapi banyak proses lain yang harus dijalani agar tercapai tujuan dari perusahaan tersebut, antara
lain menghitung berapa maksimal barang yang dapat dihasilkan atau diproduksi dengan biaya
seminimal mungkin sehingga terjadi keuntungan maksimal dalam perusahaan.
Guna suatu barang atau jasa yang timbul karena kegiatan produksi dapat dibedakan sbb :
guna bentuk (form utility).
guna tempat (place utility).
guna waktu (time utility).
guna kepemilikan (ownership utility).
guna pelayanan (service utility).
guna dasar (basic utility)
Permasalahan seorang produsen adalah bagaimana dengan modal yang terbatas bisa
menciptakan barang dengan kualitas dan kuantitas yang cukup. Peran penting seorang produsen
adalah sebagai berikut :
Produsen menjadi manajer yang mengkoordinasikan faktor faktor produksi baik tenaga kerja/
L , tanah/ sumber daya alam, N, capital/ modal, bahan baku dan enterpreneur / keahlian yang ada
dalam masyarakat.
Mempunyai insiatif dan daya kreatif untuk inovasi inovasi baru termasuk dalam IPTEK.
Mengambil keputusan kebijakan bisnis.
Mampu menganalisis kondisi ekonomi secara makro yang sedang berlangsung dalam negara
tersebut.

5. Kemampuan untuk memilih WHAT (Barang apa yang dibuat), HOW (Bagaimana cara paling
efisien untuk membuatnya), WHO (Siapa yang terjun langsung dan tidak langsung dalam proses
produksi), WHOM (Untuk siapa barang tersebut dibuat). Di sini diharapkan seorang produsen
mempunyai kepekaan untuk melihat pasar yang paling menguntungkan.
B.

FUNGSI PRODUKSI
Fungsi produksi adalah model matematis yang menunjukkan hubungan antara jumlah
inputan produksi yang dipakai dengan jumlah output barang atau jasa yang dihasilkan dari proses
produksi. Secara matematis dapat dinyatakan :
X = f ( A1, A2, A3,...)
X : output yang dihasilkan
(A1,A2,A3,...) : input yang dipakai
Sifat fungsi produksi terdapat dalam suatu hukum ekonomi yaitu : "The Law of
Diminishing Returns" (Hukum Kenaikan Hasil Berkurang). Hukum ini menyatakan bahwa jika
salah satu input ditambah dengan input lain yang dianggap tetap maka hasil output dari
pertambahan input tadi mula-mula akan bertambah, tetapi lama kelamaan akan menurun
menurun setelah sampai pada titik maksimalnya jika input terus menerus ditambah.
Kondisi hukum diatas dapat kita liat ketika suatu produsen Tahu menambahkan jumlah
kacang kedelai namun jumlah pekerja, mesin dan faktor inputan produksi lainnya dalam kondisi
tetap. Jumlah tahu yang dihasilkan memang akan meningkat karena bahan baku kacang kedelai
pun bertambah, tetapi ketika kacang kedelai terus menerus ditambah maka proses produksi akan
menjadi semakin tidak efektif karena lama kelamaan para pekerja tidak akan sanggup
mengerjakan tugas membuat tahu yang semakin banyak ,dan bahan-bahan pembuat tahu yang
lain juga tidak bertambah sehingga kacang kedelai tidak semuanya dapat diproduksi menjadi
tahu dan akhirnya hasil produksi akan menurun seiring berjalannya waktu produksi.

C. MACAM-MACAM FAKTOR PRODUKSI.[1]


1. Faktor Produksi Alam adalah sumber daya ekonomis yang disediakan alam sebagai anugerah
Tuhan.
2. Faktor Produksi Tenaga kerja adalah sumber daya tenaga yang dihasilkan individu baik bersifat
jasmani maupun rohani yang ditujukan untuk produksi.
Faktor tenga kerja dilihat dari :
a. Sifatnya.
Rohani yaitu kegiatan pencurahan pikiran dalam proses produksi, kegiatan yang lebih banyak
menggunakan kemampuan berpikir. Contoh: Editor, manager dll.
Jasmani yaitu kegiatan yang lebih mengutamakan fisik/tenaga dalam proses produksi. Contoh:
sopir,petani dll
b. Kualitasnya
Terdidik (skilled labour), yaitu tenaga kerja yang memerlukan pendidikan formal. Contoh:
Dokter,Guru dll.
Terlatih (trained labour), yaitu tenaga kerja yang memerlukan pengalaman atau latihan. Contoh:
Sopir,masinis dll.


3.
a.

b.

1.
2.
3.
4.
5.
D.

Tidak terdidik dan terlatih, yaitu tenaga kerja yang tidak memilki kepandaian atau ketrampilan
tertentu tetapi lebih mengandalkan fisik. Contoh: Kuli angkut, buruh dll.
Faktor Produksi Modal merupakan barang yang dihasilkan dan dapat dipergunakan dalam proses
produksi untuk menghasilkan produk lebih lanjut. Modal dapat digolongkan :
Sifatnya
Tetap, benda/barang modal yang dapat dipergunakan lebih dari satu kali dalam proses produksi.
Modal tetap dapat dibedakan atas:
- Modal yang tidak habis dipakai, yaitu berupa tanah
- Modal yang berangsur-angsur habis, yaitu bangunan, mesin dll
Lancar, modal yang habis dalam satu kali proses produksi. Contoh: bahan baku, bahan penolong
dll
Fungsinya
Masyarakat (social capital), modal yang mampu menghasilkan produk yang berguna untuk
umum. Contoh: bus, kereta api dll
Perorangan/Individu (personal capital), modal yang mampu menhasilkan bagi individu tertentu/
sumber pendapat. Contoh: tabungan, rumah disewakan dll
Jika kamu sudah memahami sedikit tentang faktor produksi, maka untuk selanjutnya kita
perlu mengetahui apa saja kegiatan usaha produksi. Kegiatan usaha produksi ada 5 yaitu :
Ekstraktif : merupakan usaha untuk mendapatkan langsung persediaan alam. Misalnya:
pertambangan, menebang kayu di hutan dll
Agraris : merupakan usaha mengolah persediaan alam. Misalnya: pertanian,perternakan dll
Industri : usaha mengolah bahan mentah dan bahan-bahan pembantu menjadi barang jadi/siap
pakai. Misalnya: membuat tahu, kue, baju dll
Perdagangan : usaha memperdagangkan produk dari produsen ke konsumen. Misalnya: toko,
PKL dll
Jasa : merupakan usaha yang melibatkan pelayanan jasa. Misalnya: jasa konsultasi, pendidikan,
kesehatan, pengangkutan dll
PRODUKSI OPTIMAL

Produksi optimal dikaitkan dengan penggunaan factor produksi untuk memproduksi


output tertentu, posisi optimal akan tercapai ketika tidak mungkin mengurangi output produksi
yang lain untuk meningkatkan output.
Tingkat produksi optimal atau Economic Production Quantity (EPQ) adalah sejumlah
produksi tertentu yang dihasilkan dengan meminimumkan total biaya persediaan. Metode EPQ
dapat dicapai apabila besarnya biaya persiapan (set up cost) dan biaya penyimpanan (carrying
cost) yang dikeluarkan jumlahnya minimun. Artinya, tingkat produksi optimal akan memberikan
total
biaya
persediaan
atau
total
inventori
cost
(TIC)
minimum.
Metode EPQ mempertimbangkan tingkat persediaan barang jadi dan permintaan produk jadi.
Metode ini juga mempertimbangkan jumlah persiapan produksi yang berpengaruh terhadap biaya
persiapan. Metode EPQ menggunakan asumsi-asumsi sebagai berikut:
1. Barang yang diproduksi mempunyai tingkat produksi yang lebih besar dari tingkat permintaan.

2. Selama produksi dilakukan, tingkat pemenuhan persediaan adalah sama dengan tingkat produksi
dikurangi tingkat permintaan. Selama berproduksi, besarnya tingkat persediaan kurang dari Q
(EPQ) karena penggunaan selama pemenuhan.
E.

1.
2.

a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)
h)

PENENTUAN VOLUME PRODUKSI YANG OPTIMAL DENGAN METODE


ECONOMIC PRODUCTION QUANTITY (EPQ).
Persediaan produk dalam suatu perusahaan berkaitan dengan volume produksi dan
besarnya permintaan pasar. Perusahaan harus mempunyai kebijakan untuk menentukan volume
produksi dengan disesuaikan besarnya permintaan pasar agar jumlah persediaan pada tingkat
biaya minimal. Menurut Yamit (2002), permasalahan itu dapat diselesaikan dengan
menggunakan metode Economic Production Quantity (EPQ). Metode EPQ dimaksudkan untuk
menentukan besarnya volume produksi yang optimal, dalam artian cukup untuk memenuhi
kebutuhan dengan biaya yang serendah-rendahnya.
Menurut Riyanto (2001), penentuan jumlah produk optimal hanya memperhatikan biaya
variabel saja. Biaya variabel dalam persediaan pada prinsipnya dapat digolongkan sebagai
berikut:
Biaya-biaya yang berubah-ubah sesuai dengan frekuensi jumlah persiapan proses produksi yang
disebut biaya persiapan produksi (set-up cost).
Biaya-biaya yang berubah-ubah sesuai dengan besarnya persediaan rata-rata yang disebut biaya
penyimpanan (holding cost). Menurut Handoko (2002), biaya persiapan produksi merupakan
biaya yang harus dikeluarkan sebelum produksi berlangsung. Biaya ini timbul karena perusahaan
memproduksi sendiri bahan baku yang akan digunakan. Biaya ini terdiri dari : a). biaya mesinmesin menganggur, b). biaya persiapan tenaga kerja langsung, c). biaya scheduling, d).biaya
ekspedisi dan sebagainya. Biaya penyimpanan terdiri atas biaya yang-biaya yang bervariasi
secara langsung dengan kuantitas persediaan. Biaya penyimpanan per periode akan semakin
besar apabila rata-rata persediaan semakin tinggi. Biaya yang termasuk sebagai biaya
penyimpanan diantaranya :
Biaya fasilitas-fasilitas penyimpanan (termasuk penerangan, pemanas atau pendingin)
Biaya modal (opportunity cost of capital)
Biaya keusangan
Biaya perhitungan fisik dan konsiliasi laporan
Biaya asuransi persediaan
Biaya pajak persediaan
Biaya pencurian, pengrusakan atau perampokan
Biaya penanganan persediaan, dan sebagainya.
Kedua jenis biaya tersebut mempunyai hubungan dengan tingkat persediaan. Biaya
persiapan produksi berbanding terbalik dengan tingkat persediaan. Biaya penyimpanan
berbanding lurus dengan tingkat persediaan (Siagian, 1997). Semakin banyak biaya yang
dikeluarkan untuk persiapan produksi, tingkat persediaan semakin kecil dan sebaliknya. Bila
biaya penyimpanan semakin besar, tingkat persediaan semakin besar atau sebaliknya.
Teori produksi terdiri dari beberapa analisa mengenai bagaimana

seharusnya seorang pengusaha dalam tingkat teknologi tertentu, mampu


mengkombinasikan berbagai macam faktor produksi untuk menghasilkan
sejumlah produk tertentu dengan seefisien mungkin. Jadi, penekanan proses
produksi dalam teori produksi adalah suatu aktivitas ekonomi yang
mengkombinasikan berbagai macam masukan (input) untuk menghasilkan suatu
keluaran (output). Dalam proses produksi ini, barang atau jasa lebih memiliki nilai
tambah atau guna. Hubungan seperti ini terdapat dalam suatu fungsi produksi.

Dalam pemasaran terdapat enam konsep yang merupakan dasar pelaksanaan kegiatan
pemasaran suatu organisasi yaitu : konsep produksi, konsep produk, konsep penjualan, konsep
pemasaran, konsep pemasaran sosial, dan konsep pemasaran global.
1. Konsep produksi
Konsep produksi berpendapat bahwa konsumen akan menyukai produk yang tersedia
dimana-mana dan harganya murah. Konsep ini berorientasi pada produksi dengan
mengerahkan segenap upaya untuk mencapai efesiensi produk tinggi dan distribusi yang
luas. Disini tugas manajemen adalah memproduksi barang sebanyak mungkin, karena
konsumen dianggap akan menerima produk yang tersedia secara luas dengan daya beli
mereka.
2. Konsep produk
Konsep produk mengatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang menawarkan
mutu, performansi dan ciri-ciri yang terbaik. Tugas manajemen disini adalah membuat
produk berkualitas, karena konsumen dianggap menyukai produk berkualitas tinggi dalam
penampilan dengan ciri ciri terbaik
3. Konsep penjualan
Konsep penjualan berpendapat bahwa konsumen, dengan dibiarkan begitu saja, organisasi
harus melaksanakan upaya penjualan dan promosi yang agresif.
4. Konsep pemasaran

Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunsi untuk mencapai tujuan organisasi terdiri dari
penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang
diharapkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan para pesaing.
5. Konsep pemasaran sosial
Konsep pemasaran sosial berpendapat bahwa tugas organisasi adalah menentukan
kebutuhan, keinginan dan kepentingan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang
diharapkan dengan cara yang lebih efektif dan efisien daripasda para pesaing dengan tetap
melestarikan atau meningkatkan kesejahteraan konsumen dan masyarakat.
6. Konsep Pemasaran Global
Pada konsep pemasaran global ini, manajer eksekutif berupaya memahami semua faktorfaktor lingkungan yang mempengaruhi pemasaran melalui manajemen strategis yang
mantap.
Produksi adalah usaha menciptakan dan meningkatkan kegunaan suatu barang untuk memenuhi
kebutuhan dan orang yang menghasilkan barang atau jasa untuk dijual atau dipasarkan disebut
produsen. Untuk dapat melakukan kegiatan produksi, seorang produsen membutuhkan faktor
faktor produksi.
Terdapat 2 macam faktor produksi yaitu :
1. Faktor Produksi Asli
Yang termasuk faktor produksi asli antara lain sebagai berikut :
a. Alam. Contohnya : tanah, air, udara, sinar matahari, tumbuh tumbuhan, hewan, barang
tambang.
b. Tenaga kerja. Tanpa adanya tenaga kerja, sumber daya alam yang tersedia tidak akan dapat
dirubah atau diolah menjadi barang hasil produksi.
2. Faktor Produksi Turunan
Yang termasuk faktor produksi turunan adalah modal dan keahlian.
Fungsi produksi didefinisikan sebagai hubungan teknis antara input
dengan output, yang mana hubungan ini menunjukkan output sebagai fungsi dari
input. Fungsi produksi dalam beberapa pembahasan ekonomi produksi banyak
diminati dan dianggap penting karena (Soekartawi, 1990) :
1. Fungsi produksi dapat menjelaskan hubungan antara faktor produksi
dengan produksi itu sendiri secara langsung dan hubungan tersebut dapat

lebih mudah dimengerti.


2. Fungsi produksi mampu mengetahui hubungan antara variabel yang
dijelaskan (Q), dengan variabel yang menjelaskan (X) serta sekaligus
mampu mengetahui hubungan antar variabel penjelasnya (antara X
dengan X yang lain).
Secara matematis sederhana, fungsi produksi dapat ditulis sebagai berikut :
Output = (input).....(2.1)
Q = f (X1, X2, X3, ..., Xi),
dimana:
Q = output
Xi = input yang digunakan dalam proses produksi; i = 1,2,3,..., n.
Input yang digunakan dalam proses produksi antara lain adalah modal, tenaga
kerja, dummy, dan lain-lain. Dalam ilmu ekonomi, output dinotasikan dengan Q
sedangkan input (faktor produksi) yang digunakan biasanya (untuk
penyederhanaan) terdiri dari input kapital (K) dan tenaga kerja (L).
Dengan demikian : Q = (K, L).........................................................................(2.2)

Fungsi produksi merupakan interaksi antara masukan (input) dengan keluaran


(output). Misalkan kita memproduksi jeans, dalam fungsi produksi, jeans itu bisa
diproduksi dengan berbagai macam cara. Kalau salah satu komposisinya diubah
begitu saja, maka hasilnya juga akan berubah. Namun, output dapat tetap sama bila
perubahan satu komposisi diganti dengan komposisi yang lain. Misalnya penurunan
Dimana :
Q = jumlah barang yang dihasilkan (quantity)
F = symbol persamaan (function)
L = tenaga kerja (labour)
R = kekayaan alam (resources)
C = modal (capital)
T = teknologi (technology)

Fungsi produksi secara matematis dapat dinyatakan sebagai berikut:

Q + f ( K, L, R, T )

Dimana:
Q = Output; K = Kapital/modal; L = Labor/tenaga kerja; R = Resources/sumber daya; T =
Teknologi

Produksi Jangka Pendek adalah produksi yang menggunakan input tetap dan input variabel.

Hubungan Kurva TP, APL, dan MP

Tahap awal menunjukkan tenaga kerja yang masih sedikit, apabila ditambah akan
meningkatkan total produksi (TP), produksi rata-rata (AP) dan produksi marginal
(MP). Tahap kedua, TP terus meningkat sampai produksi optimum sedang AP
menurun dan MP menurun sampai titik nol. Tahap terakhir yaitu penambahan tenaga
kerja menurunkan TP dan AP, sedangkan MP negatif.
Produksi Jangka Panjang adalah produksi yang semua inputnya dapat dirubah.
a. Kurva produksi sama (isoquant)
Isoquant menunjukan kombinasi dua macam input yang berbeda yang menghasilkan output yang
sama.

Kurva Produksi Sama (Isoquant)

Teori Produksi, Fungsi Produksi, Isocost dan Isoquant


Produksi adalah suatu kegiatan memproses input (faktor produksi) menjadi suatu output.
Produsen dalam melakukan kegiatan produksi, mempunyai landasan teknis yang didalam teori
ekonomi yang disebut Fungsi Produksi.

Fungsi Produksi adalah suatu persamaan yang menunjukkan


hubungan ketergantungan (fungsional) antara tingkat input yang
digunakan dalam proses produksi dengan tingkat output ?ng
dihasilkan.
Fungsi produksi secara matematis dapat dinyatakan sebagai berikut:

Q + f ( K, L, R, T )
Dimana:
Q = Output; K = Kapital/modal; L = Labor/tenaga kerja; R = Resources/sumber daya; T =
Teknologi

Produksi Jangka Pendek adalah produksi yang menggunakan input tetap dan input
variabel.


Hubungan Kurva TP, APL, dan MP

Tahap awal menunjukkan tenaga kerja yang masih sedikit,


apabila ditambah akan meningkatkan total produksi (TP),
produksi rata-rata (AP) dan produksi marginal (MP).
Tahap kedua, TP terus meningkat sampai produksi optimum
sedang AP menurun dan MP menurun sampai titik nol.
Tahap terakhir yaitu penambahan tenaga kerja menurunkan TP
dan AP, sedangkan MP negatif.
Produksi Jangka Panjang adalah produksi yang semua inputnya dapat dirubah.
a. Kurva produksi sama (isoquant)
Isoquant menunjukan kombinasi dua macam input yang berbeda yang menghasilkan output yang
sama.

Ciri-ciri isoquant :
1. Mempunyai kemiringan negatif.
2. Semakin ke kanan kedudukan isoquant menunjukkan semakin tinggi jumlah output.
3. Isoquant tidak pernah berpotongan dengan isoquant yang lainnya.
4. Isoquant cembung ke titik origin.

b. Garis ongkos sama/ kurva biaya sama (isocost)


Menunjukkan semua kombinasi dua macam input yang dibeli perusahaan dengan pengeluaran
total dan harga faktor produksi tertentu.

Kurva Biaya Sama (Isocost)

Dimensi Jangka Pendek dan Jangka Panjang


Faktor produksi dibagi menjadi dua jenis, yaitu faktor produksi tetap dan
faktor produksi variabel.
Faktor produksi tetap adalah faktor produksi yang jumlah penggunaannya
tidak tergantung pada jumlah produksi. Contohnya faktor produksi tetap
adalah mesin.
Faktor produksi variabel adalah faktor produksi yang jumlah penggunaannya
tergantung pada jumlah produksi. Contoh faktor produksi variabel adalah
tenaga kerja.
Pengertian faktor produksi tetap dan variabel ini terkait dengan terkait
dengan

waktu

yang

dibutuhkan

perusahaan

untuk

mengurangi

dan

menambah faktor produksi tersebut, karena dalam jangka panjang dan


sangat panjang semua faktor produksi adalah faktor produksi variabel,
dimana perusahaan mampu menambah jumlah faktor produksi tersebut
yang disesuaikan dengan jumlah produksi yang ingin dihasilkan.
Dalam konteks manajemen, jangka panjang dan sangat panjang berkaitan
dengan ukuran waktu, (ex. Jangka panjang berkisar 5 25 tahun). Namun,
dalam Teori Produksi tidak mendefinisikan secara ukuran waktu kronologis.
Jangka Pendek adalah jangka waktu dimana perusahaan tidak mampu
dengan segera melakukan penyesuaian jumlah penggunaan faktor produksi.
Sedangkan Jangka Panjang semua faktor produksi menjadi faktor produksi
variabel.

Model

Produksi

dengan

Satu

Faktor

Produksi

Variabel
Pengertian produksi dengan satu faktor produksi variabel adalah pengertian
analisis jangka pendek. Ketika memahami proses alokasi faktor produksi,
ekonom membagi faktor produksi menjadi barang modal (capital) dan
tenaga kerja (labour).
Hubungan matematis penggunaan faktor produksi yang menghasilkan
output maksimum disebut fungsi produksi, yaitu sebagai berikut:

Q = f(K,L)
Q = tingkat output
K = barang modal
L = tenaga kerja
1. Produksi Total, Marjinal dan Rata-rata
Produksi Total (Total Product) adalah banyaknya produksi yang dihasilkan

dari penggunaan total faktor produksi.


Produksi Marjinal (Marginal Product) adalah tambahan produksi karena
penambahan penggunaan satu unit faktor produksi.
Produksi Rata-rata (Average Product) adalah rata-rata output yang dihasilkan
per unit faktor produksi.

Anda mungkin juga menyukai