TEORI PRODUKSI
UNTUK MEMENUHI TUGAS STUDI EKONOMI MANAJEMEN
DOSEN PENGAMPU :
DODY PUTRA S.Pd,M.Pd.I
Produksi adalah suatu kegiatan untuk meningkatkan manfaat dengan cara mengkombinasikan
faktor-faktor produksi kafital, tenaga kerja, teknologi, manageril skill. Produksi merupakan
usaha untuk meningkatkan manfaat dengan cara mengubah bentuk (form utility),
memindahkan tempat (place utility), dan menyimpan (store utility). Pengertian produksi
dalam arti sempit, yaitu mengubah bentuk barang menjadi barang baru, ini menimbulkan
form utility. Sedangkan produksi dalam arti luas yaitu usaha yang menimbulkan kegunaan
karena tempat, waktu, dan kepemilikan.
Teori produksi sendiri bisa diartikan sebagai sebuah teori yang menerangkan sifat hubungan
antara tujuan produksi yang diinginkan dengan faktor-fktor produksi yang terlibat. Dengan
kata lain, teori produksi mengajarkan sebuah mekanisme agar produksi dapat mencapai
tujuan yang diharapkan dengan memaksimalkan faktor-faktor produksi yang dimiliki oleh
produsen.
Konsep utama yang digunakan dalam teori produksi adalah menghasilkan output semaksimal
mungkin, baik dari segi kualitas maupun kuantitas, dengan input tertentu. Dan menghasilkan
sejumlah outfut yang ditargetkan dengan biaya produksi seminimal mungkin. Jika kondisi
tersebut tercapai, perusahaan dapat mencetak keuntungan yang oftimal.
Teori produksi juga menjelaskan beberapa jenis produk sesuai dengan output yang
diproduksi. Di anataranya sebagai berikut:
a. Produksi Ekstraksi
Jenis produksi ini merupakan kegiatan produksi yang menambah atau menciftakan
nilai guna dengan mengambil langsung sumber daya alam. Barang-barang tersebut
nantinya akan disetor kepabrik-pabrik untuk diolah kembali. Contoh produksi
ekstraksi meliputi kegiatan tambang emas, temabaga, batu bara, nikel, kobalt, besi dan
minyak bumi.
b. Produksi Agraris
Jenis produksi ini merupakan kegiatan produksi yang memberikan nilai tambah atau
menciftakan nilai pada hewan dan tumbuhan. Secara sempit, produksi agraris meliputi
produksi dibidang pertanian seperti dibidang beras. Namun, secara luas bidang-
bidang sejenis seperti perkebunan, peternakan, perikanan, dan kehutanan juga
termasuk ke dalam produksi agraris.
c. Produksi Industri
Jenis produksi ini merupakan kegiatan industri yang memberikan nilai tambah atau
menciftakan nilai dengan mengubah barang mentah menjadi barang jadi. Contoh dari
kegiatan produksi ini seperti pengelolahan makanan kemasan, pakaian, bahan-bahan
konstruksi, kendaran bermotor, alat-alat elektronik, dan sebagainya.
d. Perdagangan
Meski perdagangan tidak mengubah bentuk barang, perdagangan dapat dikategorikan
sebagai kegiatan produksi karena perdagangan memindahkan tempat barang dari
produsen kekonsumen. Pada umumnya, para pedagang akan membeli barang dari
produsen dengan harga yang lebih terjangku dengan pembelian grosir. Kemudian
mereka menjualnya kepembeli, baik konsumen maupun pedagang retail, denga selisih
harga agar mendapatkan keuntungan.
e. Jasa
Produksi jasa merupakan kegiatan produksi yang memberikan pelayanan kepada
konsumen. Hasil output produksi di bidang jasa tidak bisa dilihat wujudnya sebab
tidak berupa barang fisik. Produk jasa hanya dapat dirasakan manfaatnya. Contohnya
seperti layanan telekomunikasi, kesehatan, pendidikan, hiburan dan perbankan.
Teori produksi menyebutkan beberapa tahapan dalam melakukan kegiatan produksi, yaitu
sebagai beriut:
a. Tahapan Primer
Pembagian pada tahap produksi primer ini berlaku pada kegiatan produksi ekstraksi
dan agraris. Tahap ini menghasilkan barang yang sifatnya masih sangat dasar,
sehingga ada yang bisa dikonsumsi langsung oleh konsumen, namun ada juga yang
memerlukan pengolahan lebih lanjut agar bisa dikonsumsi oleh konsumen. Contoh
produk minyak bumi pada produksi ekstraksi memerlukan pengolahan lebih lanjut
oleh pabrik. Sementara di produksi agraris hasilnya bisa langsung dikonsumsi oleh
konsumen. Misalnya buah-buahan yang dapat dibeli konsumen di toko-toko buah
untuk langsung dimakan.
b. Tahapan Sekunder
Tahap produksi ini merupakan lanjutan dari produksi primer. Bahan mentah yang
dihasilkan pada tahapan primer memerlukan pengolahan lebih lajut. Pada umunya,
yang termasuk dalam tahapan ini adalah bidang industri. Barang mentah yang
merupakan hasil produksi tahapan primer diolah menjadi barang jadi atau siap pakai.
Sebagai contoh, barang hasil produksi pada tahapan primer adalah getah karet.
Komoditas tersebut merupakan barang mentah yang perlu diolah lagi melalui tahapan
sekunder sehingga getah karet bisa menjadi ban untuk kendaraan bermotor, bola
karet, alas sepatu, dan isolator listrik.
c. Tahapan Tersier
Tahapan produksi tersier merupakan tahapan produksi yang tujuan utamanya adalah
memperlancar pembuatan barang dari produsen ke konsumen. Produksi dibidang
perdagangan dan jasa merupakan bagaian dari produksi tahapan tersier. Dengan
adanya peran bidang perdagangan barang dan jasa yang diproduksi dapat sampai ke
konsumen. Pelayanan jasa juga turut memberikan peran pada tahapan ini. Sebut saja
peran jasa pengiriman paket yang membantu sampainya barang dari penjual
kekonsumen. Dijaman sekarang ini, peran jasa pengiriman sangat vital karena turut
menentukan jadi atau tidaknya sebuah transaksi. Contoh lain pelayanan jasa dalam
tahapan ini adalah peran perbankan atau fintech yang membantu proses pembayaran
cashless. Tanpa adanya jasa pembayaran penjual dan pembeli akan kesulitan
melakukan transaksi jarak jauh.
Faktor produksi adalah segala sesuatu atau sumber daya yang diperlukan dan memiliki kaitan
dalam melakukan proses produksi. Ada banyak sekali faktor-faktor produksi, namun secara
garis besar faktor produksi di bedakan menjadi dua yaitu:
Fungsi produksi merupakan fungsi dalam bentuk persamaan matematika yang menjelaskan
hubungan output dengan input yang dipakai selama proses produksi berlangsung. Fungsi
produksi ini memungkinkan yang dihasilkan oleh produsen dengan mengkombinasikan
berbagai macam input yang mungkin untuk terjadi. Dengan fungsi produksi produsen dapat
merancang harga pokok produksi dan kuantitas produk yang dihasilkan. Tidak hanya itu,
fungsi produksi juga dapat memberikan gambaran kombinasi infut yang harus di gunakan.
PENUTUP
Kesimpulan
Dari penjelasan diatas, bisa dipahami bahwa teori produksi sangat diperlukan oleh produsen
agar memahami perisapan yang diperlukan, dan proses produksi itu sendiri. Dengan
memahami teori produksi secara menyeluruh, diharapkan perusahaan dapat meningkatkan
keefektifan dan keefisienan dalam melaksanakan produksi.
Teori produksi ini banyak dipelajari dan diterapkan oleh perusahaan-perusahaan yang ingin
meminimalisir pemborosan atau pengeluaran yang tidak perlu. Bagaimanapun, teori produksi
ini akan bermanfaat untuk mereka yang mempelajari dengan baik dan menerapkan kedalam
bisnis mereka. Karena teori yang hanya dipelajari tanpa penerapan tidak akan menghasilkan
buah.
Saran
Bagi pembaca, hasil penulisan resume ini diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan
terkait teori produksi. Khususnya yang berminat untuk mengetahui lebih jauh tentang teori
produksi, bisa mempelajari dan memahaminya di reverensi-reverensi di luar dari pembahasan
makalah ini. Atau juga bisa modifikasi variabel-variabel independen baik menambah time
series datanya, sehingga akan lebih objektif dan bervariasi dalam melakukan penelitian
mengenai produksi.
Dan tentunya terhadap penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah ini masih
banyak ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna. Adapun nantinya penulis akan segera
melaukukan perbaikan susunan makalah ini dengan menggunakan pedoman dari beberapa
sumber dan kritik yang bisa membangun dari para pembaca.
Daftar Pustaka
https://www.gramedia.com/literasi/teori-produksi/
https://www.merdeka.com/Jateng/4-fungsi-produksi-dalam-perusahaan-yang-
perlu-diketahui-kln.html