Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH EKONOMI

TEORI PRODUKSI
DOSEN PENGAMPUH:
Dr. Ali Zaenal Abidin, S.E , M.M

KELOMPOK 9 :
1. MUHAMMAD LUTFI
2. PUTI ANANDA APRODIA AZZAHRA NATAL NASUTION

UNIVERSITAS PAMULANG
S1 MANAGEMENT
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah Swt. atas segala rahmat- Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih
terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik
pikiran maupun materi.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca
praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.

Tangerang, 27 Maret 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................................ii
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................................1
1.3 Tujuan...................................................................................................................................1
BAB II...................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN...................................................................................................................................2
2.1 Pengertian Teori Produksi...................................................................................................2
2.2 Teori Produksi Berdasarkan Jenis Produk........................................................................2
2.3 Teori Produksi Mengenai Tahapan Produksi....................................................................3
2.4 Teori Produksi tentang Faktor Produksi...........................................................................4
2.5 Teori Produksi tentang Produktivitas................................................................................4
2.6 Teori Produksi tentang Biaya Produksi.............................................................................5
2.7 Teori Mengenai Fungsi Produksi........................................................................................5
BAB III..................................................................................................................................................7
PENUTUP.............................................................................................................................................7
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................................7

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Produksi adalah tranformasi atau perubahan faktor produksi menjadi barang produksi
atau suatu proses dimana masukan (input) diubah menjadi luaran (ouput).Berusaha untuk
mencapai efisiensi produksi yaitu menghasilkan barang dan jasa dengan biaya yang paling
rendah untuk suatu jangka waktu tertentu .
Efisiensi dari proses produksi itu tergantung dari proporsi masukan yang
digunakan,jumlah absolut masing-masing masukan ,serta produktifitasnya masig-masing
masukan untuk setiap tingkat penggunaanya dan perbandingannya antara masukan-masukan
atau faktor-faktor tersebut.Karena masukan atau faktor produksi itu harus dibayar oleh
perusahaan ,maka derajat efisiensi produksi diterjemahkan dalam konsep biaya produksi .
Fungsi produksi yaitu hubungan antara masukan (faktor produksi ) dan luaran
(barang produksi ),kita perlu membedakan anata pengertian produksi jangka pendek dan
jangka panjang .Meskipun periode jangka panjang atau jangka pendek tidak ada kaitannya
dengan lamanya waktu produksi .Ini merupakan istilah ekonomi yang sama sekali tidak ada
hubungannya langsung dengan waktu ,melainkan membahas mengenai fungsi produksi
jangka pendek dan jangka panjang

1.2Rumusan Masalah
1. Apa defnisi teori produksi ?
2. Apa teori produksi berdasarkan jenis produk ?
3. Apa saja faktor produksi ?
4. Apa yang dimaksud teori produksi tentang produktifitas ?

1.3Tujuan
1. Untuk memahami tentang teori produksi
2. Untuk memahami teori produksi berdasarkan jenis produk
3. Untuk memahami faktor produksi
4. Untuk memahami teori produksi tentang produktifitas

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Teori Produksi

Produksi merupakan sebuah rangkaian proses yang meliputi semua aktivitas dalam
rangka menciptakan atau menambah nilai  dari barang atau jasa, baik menjadi produk
setengah jadi atau produk jadi. Produksi dapat dilakukan dengan cara mengubah bentuk
bahan, memindah bahan ke tempat lain, atau menyimpannya.
Teori produksi sendiri bisa diartikan sebagai sebuah teori yang menerangkan sifat
hubungan antara tujuan produksi yang diinginkan dengan faktor-faktor produksi yang
terlibat. Dengan kata lain, teori produksi mengajarkan sebuah mekanisme agar produksi
dapat mencapai tujuang yang diharapkan dengan memaksimalkan faktor-faktor produksi
yang dimiliki oleh produsen.Konsep utama yang digunakan dalam teori produksi adalah
menghasilkan output semaksimal mungkin, baik dari segi kualitas maupun kuantitas, dengan
input tertentu. Dan menghasilkan sejumlah output yang ditargetkan dengan biaya produksi
seminimal mungkin. Jika kondisi tersebut tercapai, perusahaan dapat mencetak keuntungan
yang optimal.

2.2 Teori Produksi Berdasarkan Jenis Produk

1. Produksi Ekstraksi

Jenis produksi ekstraksi merupakan kegiatan produksi yang menambah atau


menciptakan nilai guna dengan mengambil langsung sumber daya alam. Barang-barang
tersebut nantinya akan disetor ke pabrik-pabrik untuk diolah kembali. Contoh produksi
ekstraksi meliputi kegiatan tambang emas, tembaga, batu bara, nikel, kobalt, besi, dan
minyak bumi.

2. Produksi Agraris

Jenis produksi agraris merupakan kegiatan produksi yang memberikan nilai tambah
atau menciptakan nilai pada hewan dan tumbuhan. Secara sempit, produksi agraris
meliputi produksi di bidang pertanian seperti beras. Namun, secara luas bidang-bidang
sejenis seperti perkebunan, peternakan, perikanan, dan kehutanan juga termasuk ke
dalam produksi agraris.

3. Produksi Industri

Jenis produksi industri merupakan kegiatan industri yang memberikan nilai tambah
atau menciptakan nilai dengan mengubah barang mentah menjadi barang setengah jadi
atau barang jadi. Contoh dari kegiatan produksi industri seperti pengolahan makanan
kemasan, pakaian, bahan-bahan konstruksi, kendaraan bermotor, alat-alat elektronik,
dan sebagainya.

2
4. Perdagangan

Meski perdagangan tidak mengubah bentuk barang, perdagangan dapat


dikategorikan sebagai kegiatan produksi karena perdagangan memindahkan
tempat barang dari produsen ke konsumen. Pada umumnya, para pedagang akan
membeli barang dari produsen dengan harga yang lebih terjangkau dengan
pembelian grosir. Kemudian mereka menjualnya ke pembeli, baik konsumen
maupun pedagang retail, dengan selisih harga agar mendapatkan keuntungan.

5. Jasa

Produksi jasa merupakan kegiatan produksi yang memberikan pelayanan


kepada konsumen. Hasil output produksi di bidang jasa tidak bisa dilihat
wujudnya sebab tidak berupa barang fisik. Produk jasa hanya dapat dirasakan
manfaatnya. Contoh produk di bidang jasa adalah layanan telekomunikasi,
kesehatan, pendidikan, hiburan, dan perbankan.

2.3 Teori Produksi Mengenai Tahapan Produksi

1. Tahapan Primer

Pembagian tahap produksi primer ini berlaku untuk kegiatan produksi di bidang
ekstraksi dan agraris. Tahap primer ini menghasilkan barang yang sifatnya masih
sangat dasar, sehingga ada yang bisa dikonsumsi langsung oleh konsumen, namun ada
juga yang memerlukan pengolahan lebih lanjut agar bisa dikonsumsi oleh konsumen.
Kita ambil contoh produk minyak bumi pada produksi ekstraksi memerlukan
pengolahan lebih lanjut oleh pabrik-pabrik. Sementara untuk kegiatan produksi agraris,
hasilnya bisa dikonsumsi langsung oleh konsumen. Misalnya buah-buahan yang dapat
dibeli konsumen di toko-toko buah untuk langsung dimakan.

2. Tahapan Sekunder

Tahap produksi sekunder merupakan lanjutan dari produksi primer. Bahan mentah
yang dihasilkan pada tahapan primer memerlukan pengolahan lebih lanjut. Pada
umumnya, yang termasuk dalam tahapan ini adalah bidang industri. Barang mentah
yang merupakan hasil produksi tahapan primer diolah menjadi barang jadi atau siap
pakai. Sebagai contoh, barang hasil produksi pada tahapan primer adalah getah karet.
Komoditas tersebut merupakan barang mentah yang perlu diolah lagi melalui tahapan
sekunder sehingga getah karet bisa menjadi ban untuk kendaraan bermotor, bola karet,
alas sepatu, dan isolator listrik

3
3. Tahapan Tersier

Tahapan produksi tersier merupakan tahapan produksi yang tujuan utamanya adalah
memperlancar pembuatan barang serta menyalurkan barang dari produsen ke
konsumen. Produksi di bidang perdagangan dan jasa merupakan bagian dari produksi
tahapan tersier. Dengan adanya peran bidang perdagangan barang atau jasa yang
diproduksi dapat sampai ke konsumen. Pelayanan jasa juga turut memberikan peran
pada tahapan ini. Sebut saja peran jasa pengiriman paket yang membantu sampainya
barang dari penjual ke konsumen

2.4 Teori Produksi tentang Faktor Produksi

Faktor produksi adalah segala sesuatu atau sumber daya yang diperlukan dan
memiliki kaitan dalam melakukan proses produksi. Ada banyak sekali faktor-faktor
produksi, namun secara garis besar faktor produksi dibedakan menjadi dua kelompok
besar, yakni faktor produksi asli dan faktor produksi turunan.

1. Faktor Produksi Asli

Faktor produksi asli meliputi sumber daya alam dan tenaga kerja. Mengapa sumber
daya lama dan tenaga kerja dikatakan sebagai faktor produksi asli?  Karena hanya
dengan dua faktor tersebut, manusia sudah dapat memproduksi barang. Sumber daya
alam yang dimaksud di sini meliputi udara, hewan, tumbuhan, panen hasil alam, dan
lain-lain. Sementara untuk tenaga kerja adalah manusia yang mengolah sumber daya
alam tersebut menjadi barang yang siap dikonsumsi.

2. Faktor Produksi Turunan

Faktor produksi turunan merupakan faktor produksi yang tidak berhubungan secara
langsung dan merupakan karya yang berasal dari pemikiran dan kemajuan budaya
manusia. Di antara yang termasuk faktor produksi turunan adalah modal,
kewirausahaan atau entrepreneur, dan teknologi.

2.5 Teori Produksi tentang Produktivitas

Secara umum, perusahaan dapat meningkatkan produktivitasnya dengan


menggunakan tiga cara, yakni metode ekstensif, intensif, dan metode ekstensif adalah
cara meningkatkan produktivitas dengan menambah faktor produksi. Contoh metode
ekstensif ini adalah menambah jumlah tenaga kerja, pabrik, lahan pertanian, dan lainnya.
Tentunya dengan penambahan faktor produksi tersebut biaya produksi juga bertambah.
Metode intensif digunakan untuk meningkatkan produktivitas dengan cara menambah
produktivitas faktor produksi. Misalnya untuk meningkatkan ketrampilan tenaga kerja
diadakan pelatihan khusus, atau pembaharuan teknologi di perusahaan.

4
2.6 Teori Produksi tentang Biaya Produksi

Dalam teori produksi, biaya produksi terbagi menjadi tiga jenis, yakni biaya produksi
tetap, varibel, dan total.

1. Biaya Produksi Tetap (Fixed Cost)

Biaya produksi tetap merupakan biaya yang dibutuhkan untuk proses produksi dan
nominalnya tetap. Berapapun jumlah barang dan/ atau jasa yang dihasilkan, nominal
biaya ini tetap. Contoh biaya produksi tetap ini seperti biaya sewa gedung, pajak bumi
dan bangunan, pembelian alat, gaji pokok karyawan, dan asuransi.

2. Biaya Produksi Variabel ((Variable Cost)

Biaya produksi variabel merupakan biaya produksi yang dikeluarkan perusahaan


untuk proses produksi dan nominal berubah sesuai dengan jumlah produk yang
dihasilkan. Semakin besar volume produksi, semakin besar pula biaya yang harus
dikeluarkan oleh perusahaan dan sebaliknya. Besarnya biaya ini sangat bergantung
pada aktivitas usaha.Contoh dari pengeluaran yang termasuk dalam variable
cost adalah bahan langsung, tenaga kerja langsung, upah over time pekerja, komisi
penjualan, dan maintenance alat produksi.

3. Biaya Produksi Total (Total Cost)

Biaya produksi total dihitung dari menambahkan biaya variable dan biaya tetap.
Misalkan produksi catering melibatkan bahan makanan, tenaga kerja, gas, listrik, air,
transportasi, kemasan, dan sebagainya. Maka biaya produksi total didapatkan dengan
cara menambahkan seluruh komponen-komponen biaya tersebut.

4. Biaya Produksi Rata-rata (Average Cost)

Biaya produksi rata-rata didapatkan dengan cara membagi biaya produksi total
dengan jumlah produksi. Hal ini penting diketahui agar perusahaan dapat memprediksi
keuntungan yang didapatkan setiap menjual satu unit produk.

2.7 Teori Mengenai Fungsi Produksi

Fungsi produksi merupakan fungsi dalam bentuk persamaan matematika yang


menjelaskan hubungan output dengan input yang dipakai selama proses produksi
berlangsung. Fungsi produksi memberikan prediksi jumlah output yang memungkinkan yang
dihasilkan oleh produsen dengan mengkombinasikan berbagai macam input yang mungkin
untuk terjadi.

Fungsi produksi menunjukkan sifat hubungan di antara faktor-faktor produksi dan


tingkat produksi yang dihasilkan.Adapun periode produksi dibagi menjadi dua bagian, yaitu :

5
1. Fungsi Produksi Jangka Pendek ( Short Run )

Fungsi produksi jangka pendek adalah periode waktu dimana paling tidak hanya ada
satu input yang tetap dan kuantitasnya tidak dapat diubah-ubah.Bila produsen ingin
menambah produksinya dalam jangka pendek, maka hal ini hanya dapat dilakukan
dengan jalan menambah jam kerja dan dengan tingkat skala perusahaan yang ada.

2. Fungsi Produksi Jangka Panjang ( Long Run )

Fungsi produksi jangka panjang adalah suatu periode waktu yang cukup panjang, di
mana semua input dan teknologi berubah, tidak ada input tetap dalam jangka
panjang.Pembagian fungsi produksi ini tidak didasarkan pada lama waktu yang dipakai
dalam suatu proses produksi, akan tetapi dilihat dari macam input yang digunakan.
2.8

6
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari penjelasan di atas, bisa dipahami bahwa teori produksi sangat diperlukan oleh
produsen agar memahami persiapan yang diperlukan, proses produksi itu sendiri, dan biaya-
biaya produksi. Dengan memahami teori produksi secara menyeluruh, diharapkan perusahaan
dapat meningkatkan keefektifan dan keefisienan dalam melaksanakan produksi.Teori
produksi ini banyak dipelajari dan diterapkan oleh perusahaan-perusahaan yang ingin
meminimalisir pemborosan atau pengeluaran yang tidak perlu. Bagaimanapun, teori produksi
ini akan bermanfaat untuk perusahaan yang mempelajari dengan baik dan menerapkan ke
dalam bisnis mereka. Karena teori yang hanya dipelajari tanpa penerapan tidak akan
menghasilkan buah.

Anda mungkin juga menyukai