TEORI PRODUKSI
DOSEN PENGAMPUH:
Dr. Ali Zaenal Abidin, S.E , M.M
KELOMPOK 9 :
1. MUHAMMAD LUTFI
2. PUTI ANANDA APRODIA AZZAHRA NATAL NASUTION
UNIVERSITAS PAMULANG
S1 MANAGEMENT
KATA PENGANTAR
Puji syukur diucapkan kehadirat Allah Swt. atas segala rahmat- Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih
terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik
pikiran maupun materi.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca
praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................................ii
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................................1
1.3 Tujuan...................................................................................................................................1
BAB II...................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN...................................................................................................................................2
2.1 Pengertian Teori Produksi...................................................................................................2
2.2 Teori Produksi Berdasarkan Jenis Produk........................................................................2
2.3 Teori Produksi Mengenai Tahapan Produksi....................................................................3
2.4 Teori Produksi tentang Faktor Produksi...........................................................................4
2.5 Teori Produksi tentang Produktivitas................................................................................4
2.6 Teori Produksi tentang Biaya Produksi.............................................................................5
2.7 Teori Mengenai Fungsi Produksi........................................................................................5
BAB III..................................................................................................................................................7
PENUTUP.............................................................................................................................................7
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................................7
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Produksi adalah tranformasi atau perubahan faktor produksi menjadi barang produksi
atau suatu proses dimana masukan (input) diubah menjadi luaran (ouput).Berusaha untuk
mencapai efisiensi produksi yaitu menghasilkan barang dan jasa dengan biaya yang paling
rendah untuk suatu jangka waktu tertentu .
Efisiensi dari proses produksi itu tergantung dari proporsi masukan yang
digunakan,jumlah absolut masing-masing masukan ,serta produktifitasnya masig-masing
masukan untuk setiap tingkat penggunaanya dan perbandingannya antara masukan-masukan
atau faktor-faktor tersebut.Karena masukan atau faktor produksi itu harus dibayar oleh
perusahaan ,maka derajat efisiensi produksi diterjemahkan dalam konsep biaya produksi .
Fungsi produksi yaitu hubungan antara masukan (faktor produksi ) dan luaran
(barang produksi ),kita perlu membedakan anata pengertian produksi jangka pendek dan
jangka panjang .Meskipun periode jangka panjang atau jangka pendek tidak ada kaitannya
dengan lamanya waktu produksi .Ini merupakan istilah ekonomi yang sama sekali tidak ada
hubungannya langsung dengan waktu ,melainkan membahas mengenai fungsi produksi
jangka pendek dan jangka panjang
1.2Rumusan Masalah
1. Apa defnisi teori produksi ?
2. Apa teori produksi berdasarkan jenis produk ?
3. Apa saja faktor produksi ?
4. Apa yang dimaksud teori produksi tentang produktifitas ?
1.3Tujuan
1. Untuk memahami tentang teori produksi
2. Untuk memahami teori produksi berdasarkan jenis produk
3. Untuk memahami faktor produksi
4. Untuk memahami teori produksi tentang produktifitas
1
BAB II
PEMBAHASAN
Produksi merupakan sebuah rangkaian proses yang meliputi semua aktivitas dalam
rangka menciptakan atau menambah nilai dari barang atau jasa, baik menjadi produk
setengah jadi atau produk jadi. Produksi dapat dilakukan dengan cara mengubah bentuk
bahan, memindah bahan ke tempat lain, atau menyimpannya.
Teori produksi sendiri bisa diartikan sebagai sebuah teori yang menerangkan sifat
hubungan antara tujuan produksi yang diinginkan dengan faktor-faktor produksi yang
terlibat. Dengan kata lain, teori produksi mengajarkan sebuah mekanisme agar produksi
dapat mencapai tujuang yang diharapkan dengan memaksimalkan faktor-faktor produksi
yang dimiliki oleh produsen.Konsep utama yang digunakan dalam teori produksi adalah
menghasilkan output semaksimal mungkin, baik dari segi kualitas maupun kuantitas, dengan
input tertentu. Dan menghasilkan sejumlah output yang ditargetkan dengan biaya produksi
seminimal mungkin. Jika kondisi tersebut tercapai, perusahaan dapat mencetak keuntungan
yang optimal.
1. Produksi Ekstraksi
2. Produksi Agraris
Jenis produksi agraris merupakan kegiatan produksi yang memberikan nilai tambah
atau menciptakan nilai pada hewan dan tumbuhan. Secara sempit, produksi agraris
meliputi produksi di bidang pertanian seperti beras. Namun, secara luas bidang-bidang
sejenis seperti perkebunan, peternakan, perikanan, dan kehutanan juga termasuk ke
dalam produksi agraris.
3. Produksi Industri
Jenis produksi industri merupakan kegiatan industri yang memberikan nilai tambah
atau menciptakan nilai dengan mengubah barang mentah menjadi barang setengah jadi
atau barang jadi. Contoh dari kegiatan produksi industri seperti pengolahan makanan
kemasan, pakaian, bahan-bahan konstruksi, kendaraan bermotor, alat-alat elektronik,
dan sebagainya.
2
4. Perdagangan
5. Jasa
1. Tahapan Primer
Pembagian tahap produksi primer ini berlaku untuk kegiatan produksi di bidang
ekstraksi dan agraris. Tahap primer ini menghasilkan barang yang sifatnya masih
sangat dasar, sehingga ada yang bisa dikonsumsi langsung oleh konsumen, namun ada
juga yang memerlukan pengolahan lebih lanjut agar bisa dikonsumsi oleh konsumen.
Kita ambil contoh produk minyak bumi pada produksi ekstraksi memerlukan
pengolahan lebih lanjut oleh pabrik-pabrik. Sementara untuk kegiatan produksi agraris,
hasilnya bisa dikonsumsi langsung oleh konsumen. Misalnya buah-buahan yang dapat
dibeli konsumen di toko-toko buah untuk langsung dimakan.
2. Tahapan Sekunder
Tahap produksi sekunder merupakan lanjutan dari produksi primer. Bahan mentah
yang dihasilkan pada tahapan primer memerlukan pengolahan lebih lanjut. Pada
umumnya, yang termasuk dalam tahapan ini adalah bidang industri. Barang mentah
yang merupakan hasil produksi tahapan primer diolah menjadi barang jadi atau siap
pakai. Sebagai contoh, barang hasil produksi pada tahapan primer adalah getah karet.
Komoditas tersebut merupakan barang mentah yang perlu diolah lagi melalui tahapan
sekunder sehingga getah karet bisa menjadi ban untuk kendaraan bermotor, bola karet,
alas sepatu, dan isolator listrik
3
3. Tahapan Tersier
Tahapan produksi tersier merupakan tahapan produksi yang tujuan utamanya adalah
memperlancar pembuatan barang serta menyalurkan barang dari produsen ke
konsumen. Produksi di bidang perdagangan dan jasa merupakan bagian dari produksi
tahapan tersier. Dengan adanya peran bidang perdagangan barang atau jasa yang
diproduksi dapat sampai ke konsumen. Pelayanan jasa juga turut memberikan peran
pada tahapan ini. Sebut saja peran jasa pengiriman paket yang membantu sampainya
barang dari penjual ke konsumen
Faktor produksi adalah segala sesuatu atau sumber daya yang diperlukan dan
memiliki kaitan dalam melakukan proses produksi. Ada banyak sekali faktor-faktor
produksi, namun secara garis besar faktor produksi dibedakan menjadi dua kelompok
besar, yakni faktor produksi asli dan faktor produksi turunan.
Faktor produksi asli meliputi sumber daya alam dan tenaga kerja. Mengapa sumber
daya lama dan tenaga kerja dikatakan sebagai faktor produksi asli? Karena hanya
dengan dua faktor tersebut, manusia sudah dapat memproduksi barang. Sumber daya
alam yang dimaksud di sini meliputi udara, hewan, tumbuhan, panen hasil alam, dan
lain-lain. Sementara untuk tenaga kerja adalah manusia yang mengolah sumber daya
alam tersebut menjadi barang yang siap dikonsumsi.
Faktor produksi turunan merupakan faktor produksi yang tidak berhubungan secara
langsung dan merupakan karya yang berasal dari pemikiran dan kemajuan budaya
manusia. Di antara yang termasuk faktor produksi turunan adalah modal,
kewirausahaan atau entrepreneur, dan teknologi.
4
2.6 Teori Produksi tentang Biaya Produksi
Dalam teori produksi, biaya produksi terbagi menjadi tiga jenis, yakni biaya produksi
tetap, varibel, dan total.
Biaya produksi tetap merupakan biaya yang dibutuhkan untuk proses produksi dan
nominalnya tetap. Berapapun jumlah barang dan/ atau jasa yang dihasilkan, nominal
biaya ini tetap. Contoh biaya produksi tetap ini seperti biaya sewa gedung, pajak bumi
dan bangunan, pembelian alat, gaji pokok karyawan, dan asuransi.
Biaya produksi total dihitung dari menambahkan biaya variable dan biaya tetap.
Misalkan produksi catering melibatkan bahan makanan, tenaga kerja, gas, listrik, air,
transportasi, kemasan, dan sebagainya. Maka biaya produksi total didapatkan dengan
cara menambahkan seluruh komponen-komponen biaya tersebut.
Biaya produksi rata-rata didapatkan dengan cara membagi biaya produksi total
dengan jumlah produksi. Hal ini penting diketahui agar perusahaan dapat memprediksi
keuntungan yang didapatkan setiap menjual satu unit produk.
5
1. Fungsi Produksi Jangka Pendek ( Short Run )
Fungsi produksi jangka pendek adalah periode waktu dimana paling tidak hanya ada
satu input yang tetap dan kuantitasnya tidak dapat diubah-ubah.Bila produsen ingin
menambah produksinya dalam jangka pendek, maka hal ini hanya dapat dilakukan
dengan jalan menambah jam kerja dan dengan tingkat skala perusahaan yang ada.
Fungsi produksi jangka panjang adalah suatu periode waktu yang cukup panjang, di
mana semua input dan teknologi berubah, tidak ada input tetap dalam jangka
panjang.Pembagian fungsi produksi ini tidak didasarkan pada lama waktu yang dipakai
dalam suatu proses produksi, akan tetapi dilihat dari macam input yang digunakan.
2.8
6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari penjelasan di atas, bisa dipahami bahwa teori produksi sangat diperlukan oleh
produsen agar memahami persiapan yang diperlukan, proses produksi itu sendiri, dan biaya-
biaya produksi. Dengan memahami teori produksi secara menyeluruh, diharapkan perusahaan
dapat meningkatkan keefektifan dan keefisienan dalam melaksanakan produksi.Teori
produksi ini banyak dipelajari dan diterapkan oleh perusahaan-perusahaan yang ingin
meminimalisir pemborosan atau pengeluaran yang tidak perlu. Bagaimanapun, teori produksi
ini akan bermanfaat untuk perusahaan yang mempelajari dengan baik dan menerapkan ke
dalam bisnis mereka. Karena teori yang hanya dipelajari tanpa penerapan tidak akan
menghasilkan buah.