Anda di halaman 1dari 16

Teori Produksi

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas pada mata kuliah

Ilmu Ekonomi Mikro


Dosen Pengampu :
M. Soleh Mauludin,M.E.

Disusun oleh :

Afrilia Wulandari (21401059)


Qoirun Nanisa (21401063)
Liananda Dwi Permatasari (21401046)
Dina Apriliani (21401076)
Umi Fadhilla (21401011)

KELAS A
PRODI EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KEDIRI


2022
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur Alhamdulillah bagi Allah kami panjatkan untuk segala rahmat dan
RidhoNya yang diberikan untuk kita. Jika tidak karna kehendakNya kita tidak dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik dan selesai tepat waktu.

Tujuan pembuatan makalah ini adalah sebagai salah satu syarat pengerjaan makalah
dalam mata kuliah Ilmu Ekonomi Mikro pada bab Teori Produksi. Selain itu, makalah itu
juga bertujuan untuk memberikan teman-teman materi serta pemahaman pada bab tersebut.

Dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan


baik pada teknis penulisan dan materi, mengingat kemampuan yang kami miliki. Untuk itu
kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat dimanfaatkan dengan baik dan
memberikan manfaat bagi teman-teman yang belum memahaminya.

Kediri, 11 Oktober 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...............................................................................................................ii


DAFTAR ISI............................................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................................... 1
C. Tujuan.......................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................... 2
A. Pengertian Teori Produksi ........................................................................................... 2
B. Fungsi Produksi ........................................................................................................... 2
C. Teori Produksi ............................................................................................................. 3
BAB III PENUTUP ................................................................................................................. 12
A. Kesimpulan................................................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 13

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Produksi merupakan kebutuhan dasar yang sangat prinsip untuk memenuhi
kebutuhan dan menjaga keberlangsungan hidup manusia di muka bumi.
Sesungguhnya produksi lahir dari proses penyatuan antara manusia dan alam semesta.
Allah SWT telah menetapkan manusia sebagai khalifah (orang yang dipercaya dan
diberi tanggung jawab) di muka bumi. Bumi adalah medan dan lahan untuk
beraktivitas, sedangkan manusia adalah pengelolanya.1
Prinsip produksi dalam Islam berarti menghasilkan sesuatu yang halal yang
merupakan akumulasi dari semua proses produksi mulai dari sumber bahan baku
sampai dengan jenis produk yang dihasilkan baik berupa barang maupun jasa.
Sedangkan faktor-faktor produksi berarti segala yang menunjang keberhasilan
produksi seperti faktor alam, faktor tenaga kerja, faktor modal serta faktor
manajemen. Pengertian produk tidak dapat dilepaskan dengan kebutuhan (need) .
Produksi berarti memenuhi semua kebutuhan melalui kegiatan bisnis karena salah
satu tujuan utama bisnis adalah untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan (needs and
wants) manusia. Untuk dapat mempertahankan hidupnya, manusia membutuhkan
makan, minum,pakaian dan perlindungan. 2

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Teori Produksi?
2. Apa saja fungsi Teori Produksi itu?
3. Jelaskan mengenai Teori Produksi.

C. Tujuan
1. Memenuhi tugas pembuatan makalah atas materi Teori Produksi.
2. Menjelaskan kepada pembaca akan pemahaman mengenai Teori Produksi.
3. Menambah penjelasan pada pembaca tentang pengertian, fungsi serta apa itu Teori
Produksi.

1
Rozalinda. (2014). Ekonomi Islam Teori dan Aplikasinya pada Aktivitas Ekonomi. Jakarta: Rajagrafindo
Persada.
2
Turmudi, M. (2017). Production In Islamic Economic Perscektive. jurnal pemikiran islam, 1 (18), 23.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Teori Produksi


Produksi adalah suatu kegiatan yang mengubah input menjadi output.Kegiatan
tersebut dalam ekonomi biasa dinyatakan dalam fungsi produk,fungsi produk
menunjukkan jumlaah maksimun output yang dapat dihasilkan dari pemakaian
sejumlah input dengan menggunakan teknologi tertentu.Produksi sering didefinisikan
sebagai penciptaan guna, dimana guna berarti kemampuan barang atau jasa untuk
memenuhi kebutuhan manusia atau faktor produksi adalah benda-benda yang
disediakan oleh alam atau diciptakaan oleh manusia yang dapat digunakan untuk
memproduksi barang dan jasa. 3

Ada beberapa pengertian dari teori produksi :

1) Produksi adalah menciptakan, menghasilkan dan membuat suatu produk.


2) Produksi adalah hasil akhir dari suatu proses atau aktivitas ekonomi dengan
memanfaatkan beberapa masukan atau inputan.
3) Produksi adalah suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai guna suatu
benda atau menciptakan benda sehingga lebih bermanfaat.
4) Produksi adalah suatu proses dimana barang atau jasa yang disebut masukan
(input) diubah menjadi barang-barang atau jasa yang disebut hasil (output).

Teori produksi adalah studi tentang produksi atau proses ekonomi untuk
mengubah faktor produksi (input) menjadi hasil produksi (output). Produksi
menggunakan sumber daya untuk menciptakan barang atau jasa yang sesuai untuk
digunakan. Dalam teori produksi, produksi adalah suatu kegiatan untuk menambah
nilai guna pada suatu barang. Produksi diukur sebagai tingkat hasil produksi (output)
perperiode waktu karena merupakan konsep aliran. 4

3
Manalu, E., Sianturi, F. A., & Manalu, M. R. (2017). Penerapan Al ghoritma Naive Bayes untuk Memprediksi
Jumlah Produksi Barang berdasarkan Data Persediaan dan Jumlah Pemesanan pada Cv.Pastries. jurnal mantik
penusa, 1 (2), 18-19.
4
M. Nazir, Metode Penelitian, cet, ke 5 ( Jakarta: Ghalia Indonesia, 2003) , hlm. 27

2
B. Fungsi Produksi
Fungsi produksi merupakan suatu hubungan teknis yang menghubungkan
faktor produksi atau input dengan hasil produksinya atau output. Hubungan antara
input dan output pada proses produksi dapat dituliskan secara sistematis sebagai
berikut :
𝑄 = 𝑓(𝑋1,𝑋2, 𝑋3, … , 𝑋𝑛 )
Dalam persamaan tersebut, Q mewakili output atau jumlah hasil produksi pada
periode tertentu, dan X mewakili faktorfaktor produksi atau input dalam proses
produksi tersebut.5

C. Teori Produksi
1. Produksi dengan satu input variabel
a) Produk total (Total Product)
Produksi total adalah jumlah produksi yang dihasilkan oleh sejumlah
tenaga kerja pada waktu tertentu. Perubahan produk total dapat berubah
berdasarkan banyak sedikitnya faktor produksi variabel yang digunakan.
Misal, tenaga kerja yang dugunakan untuk memproduksi sepatu sebanyak 3
orang, maka hasil sepatu yang didapat 810 pasang sepatu. Apabila tenaga
kerja bertambah menjadi 8 orang maka, hasil yang didapat pun juga akan
bertambah menjadi 1520 pasang sepatu. Jadi, jika tenaga kerja terus
bertambah, produksi total tetap akan bertambah. 6
b) Produksi rata-rata (average product)
Produksi rata-rata adalah rata-rata hasil produksi yang dihasilkan setiap
ada pertambahan input produksi satu unit.
𝑇𝑃
AP = 𝐿

Dimana, AP = produksi rata-rata


TP = Total produksi
L = labour (tenaga kerja)
Menurut Raharja dan Manurung (2010), AP akan memaksimumkan
bila turunan fungsi AP adalah 0 (AP' = 0). Dengan penjelasan matematis, AP

5
Maharani Lutfiah Damayanti, TEORI PRODUKSI, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Muhammadiyah
Sidoarjo hal.3
6
Sukirno, Mikro Ekonomi Teori Pengantar, Ed. 3, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2013), hal. 197.

3
maksimum tercapai pada saat AP = MP, dan MP akan memotong AP, pada
saat nilai AP maksimum.
Dari penjelasan tentang total produksi, marginal produksi dan rata-rata
produksi di atas, ditunjukkan hubungan ketiganya dalam suatu tabel produksi.
a) Produksi Marginal (Marginal Product)
Produksi marginal merupakan pertambahan output atau hasil produksi
setiap menambah satu unit input tertentu, seperti tenaga kerja.
Menurut Rahardja dan Manurung (2010) perusahaan dapat terus
menambah tenaga kerja selama MP > 0, jika MP sudah < 0, penambahan
tenaga kerja justru mengurangi produksi total. Penurunan nilai MP merupakan
indikasi telah terjadinya Hukum Pertambahan Hasil yang Menurun atau the
Law of Diminishing Return (LDR).
∆𝑇𝑃
MP = TP' = ∆𝐿

Dimana, MP = produksi marginal


∆TP = pertambahan total produksi
∆L = pertambahan labour (tenaga kerja) 7

Pada hakikatnya hukum hasil lebih yang semakin berkurang menyatakan


bahwa hubungan di antara tingkat produksi dan jumlah tenaga kerja yang
digunakan dapat dibedakan dalam tiga tahap, yaitu;
1. Tahap pertama : produksi total mengalami pertambahan yang semakin
cepat.
2. Tahap kedua : produksi total pertambahannya semakin lambat.
3. Tahap ketiga : produksi total semakin lama semakin berkurang.

HUKUM HASIL LEBIH YANG SEMAKIN BERKURANG


Dikemukakan suatu gambaran mengenai produksi suatu barang pertanian
di atas sebidang tanah yang tetap jumlahnya, tetapi jumlah tenaga kerjanya
berubah-ubah. Dalam gambaran itu ditunjukkan bahwa produksi total yang
ditunjukkan dalam kolom (3) mengalami pertambahan yang semakin cepat
apabila tenaga kerja ditambah dari 1 menjadi 2, dan 2 menjadi 3. Maka dalam
keadaan ini kegiatan memproduksi mencapai tahap pertama. Dalam tahap ini

7
Ansar, Teori Ekonomi Mikro, Ed. 1 (Bogor: PT Penerbit IPB Press, 2017), h 157

4
setiap tambahan tenaga kerja menghasilkan tambahan produksi yang lebih
besar dari yang dicapai pekerja sebelumnya. Dalam analisis ekonomi keadaan
itu dinamakan produksi marginal pekerja yang semakin bertambah. Data
dalam kolom (4) yaitu data produksi marginal pada tahap pertama,
menggambarkan keadaan tersebut.
Tanah Tenaga Produksi Produksi Produksi Tahap
(hektar) kerja total marginal rata-rata
(orang) (unit) (unit) (unit)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 1 150 150 150
1 2 400 250 200 PERTAMA
1 3 810 410 270
1 4 1080 270 270
1 5 1290 210 258
1 6 1440 150 240 KEDUA
1 7 1505 65 215
1 8 1520 15 190
1 9 1440 -80 160 KETIGA
1 10 1300 -140 130

Apabila tenaga kerja ditambah dari 3 menjadi 4, kemudian 4 menjadi 5,


kemudian 5 menjadi 6, dan selanjutnya 6 menjadi 7, produksi total tetap
bertambah; tetapi jumlah pertambahannya semakin lama semakin berkurang.
Maka dalam keadaan ini produksi mencapai tahap kedua, yaitu keadaan
dimana produksi marginal semakin berkurang. Maksudnya setiap
pertambahan pekerja akan menghasilkan pertambahan produksi kurang
daripada tambahan produksi pekerja sebelumya.
Pada tahap ketiga, pertambahan tenaga kerja tidak akan menambah
produksi total, yaitu produksi total berkurang. Pada waktu tenaga kerja
bertambah dari 7 menjadi 8, produksi total masih mengalami peningkatan
yaitu sebanyak 15 unit. Akan tetapi apabila satu lagi tenaga kerja ditambahkan
dari 8 menjadi 9 pekerja, produksi totalnya menurun. Produksi total berkurang
lebih lanjut apabila tenaga kerja menjadi 10.

5
PRODUKSI TOTAL, PRODUKSI RATA-RATA DAN PRODUKSI
MARGINAL
Kolom (4) menunjukkan nilai produksi marginal, yaitu tambahan produksi
yang diakibatkan oleh pertambahan satu tenaga kerja yang digunakan. Apabila
∆L adalah pertambahan tenaga kerja, ∆TP adalah pertambahan produksi total,
maka produksi marginal (MP) dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
∆𝑇𝑃
MP = ∆𝐿

Sebagai contoh perhitungan, perhatikan keadaan yang berlaku apabila


tenaga kerja bertambah dari 9 menjadi 10 orang. Pada tabel menunjukkan
bahwa produksi bertambah dari 1440 menjadi 1300 (lihat kolom 3), yaitu
pertambahan sebanyak -140 (ditunjukkan dalam kolom 4). Cara
menghitungnya seperti dibawah ini.

∆𝑇𝑃 1300−1440 −140


MP = = = = -140
∆𝐿 10−9 1

Pada tahap pertama produksi marginal adalah bertambah besar. Produksi


marginal adalah 250 pada waktu tenaga kerja bertambah dari 1 menjadi 2, dan
produksi marginal meningkat sebanyak 410 apabila pekerja ditambah dari 2
menjadi 3. Pada tahap kedua produksi marginal semakin menurun besarnya.
Ini berarti hukum lebih yang semakin berkurang mulai berlaku semenjak
permulaan tahap kedua. Pada tahap ketiga produksi marginal adalah negatif.
Besarnya produksi rata-rata, yaitu produksi yang secara rata-rata dihasilkan
oleh setiap pekerja, ditunjukkan dalam kolom (5). Apabila produksi total
adalah TP, jumlah tenaga kerja adalah L. Misal, ketika tenaga kerja yang
digunakan 2 orang, produksi total adalah 400. Dengan demikian produksi rata-
𝑇𝑃 400
rata adalah : AP = = = 200
𝐿 2

Angka-angka dalam kolom (5) menunjukkan bahwa dalam tahap pertama


jumlah produksi rata-rata semakin bertambah besar. Apabila 2 pekerja saja
digunakan, seperti telah ditunjukkan di atas, produksi rata-rata hanya 200.
Produksi rata-rata mencapai jumlah yang paling tinggi pada waktu jumlah
tenaga kerja adalah 3 dan 4, yaitu permulaan tahap kedua (atau pada batas

6
tahap pertama dan tahap kedua). Jumlah produksi rata-rata yang paling tinggi
adalah 270. Sesudah tahap ini produksi rata-rata semakin kecil jumlahnya.
Di bawah ini merupakan data dari tabel apa dibuat kurva.

2. Produksi dengan dua input variabel


a) Isoquant (kurva produksi sama)
Kurva isoquant adalah suatu kurva atau tempat kedudukan titik-titik
kombinasi yang menunjukkan kombinasi input yang mungkin secara fisik
mampu menghasilkan kuantitas output yang sama.
Prinsip-prinsip dasar kurva isoquant dalam konsep perilaku konsumen, kecuali
tujuan penggunaannya yang berbeda.
Berikut beberapa karakteristik Isoquant, yaitu:
a. Kurva isoquant merupakan fungsi kontinu, serta kurva-kurva isoquant
tidak saling berpotongan.
b. Semua kombinasi rasional dari output sumber daya yang menghasilkan
output yang sama, terletak pada satu kurva isoquant yang memiliki slope
negatif dan berbentuk cembung.
c. Kurva isoquant Q2 yang menempati kedudukan tertinggi terletak diatas
atau di sebelah kanan dari kurva isoquant Q1, menunjukkan bahwa
kombinasi input pada kurva isoquant Q2 itu mampu menghasilkan

8
Sadono Sukirno, Pengantar Teori Mikroekonomi, Ed. 3 (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2003), h 193-197

7
kuantitas yang lebih tinggi daripada kombinasi input pada kurva isoquant
Q1.9

KURVA ISOQUAN

Mesin

Pada gambar diatas kita dapat melihat kurva isoquant dengan sumbu Y
berupa mesin dan sumbu X berupa tenaga kerja. Kurva isoquant
menggambarkan tingkat output prosuksi yang sama, artinya ketika produksi di
sepanjang garis tersebut akan sama outpputnya, namun input yang digunakan
memiliki koposisi yang berbeda.

Misalkan titik A, titik B, maupun titik C memiliki tingkat hasil


prosuksi yang sama. Bila kita misalkan outputnya 100 unit, maka titik A,B,C
sama sama menghasilkan 100 unit. Meskipun demikian, komposisi input yang
digunakan berbeda. Ada yang lebih banyak tenaga kerja ada yang lebih
banyak mesin. Itulah yang ingin digambarkan dalam kurva isoquant.

Pada titik A, untuk menghasilkan output sejumlah Z, maka diperlukan


tenaga kerja sebanyak X1 dan modal sebanyak Y1. Pada titik ini perusahaan
teman-teman memilih lebih banyak menggunakan modal. Penggunaan modal
maksudnya disini, bisa saja modal yang perusahaan teman-teman itu

9
Home Page Ekonomi Bisnis “Kurva Isoquant”, edisi Maret 2021

8
dipergunakan untuk membeli mesin. Makanya modal atau mesin sering saya
tulis bersama. Kondisi ini disebut dengan capital intensive.

Pada titik B, perusahaan teman-teman sedikt mengurangi penggunaan


mesin dan sedikit menambah penggunaan tenaga kerja. Pilihan seperti ini bisa
saja dilakukan. Output produksi yang dihasilkan sama yaitu sebesar Z.
Keadaan ini sering digambarkan sebagai kondisi netral bila seimbangan antara
penggunaan mesin dan tenaga kerja.

Pilihan terakhir yang diilustrasikan kurva isoquant diatas yaitu pada


titik C. Dalam kondisi ini perusahaan teman-teman memilih untuk
menggunakan lebih banyak tenaga kerja yaitu sebesar X3 dan mengurangi
penggunaan mesin menjadi Y3. Output yang dihasilkan tetap sebanyak Z.
Kondisi ini disebut sebagai labour intensive karena lebih banyak
menggunakan input produksi berupa tenaga kerja. 10

b) Isocost (garis ongkos sama)


Isocost adalah sebuah kurva yang menunjukkan kombinasi dua faktor
produksi dengan biaya yang sama. Kurva isocost ini memiliki fungsi yang
hampir sama dengan dengan garis anggaran yang dimiliki oleh perilaku
konsumen. Dalam kurva isocost ada beberapa hal penting yang dibahas yakni
bagaimana cara menghemat suatu pengeluaran dari produksi dan
memaksimalkan pemasukan yang ada.
Kurva isocost digambar sesuai dengan faktor produksi yang akan
dibeli perusahaan. Namun, biasanya garis vertikal dan horizontal dalam kurva
ini diisi dengan (Kapital) atau harga kapital (modal), serta (Labor) atau tenaga
kerja. Kurva ini digambarkan dengan garis lurus dari kiri atas ke kanan bawah.

10
Studi Ekonomi Mikro, “Teori Produksi Isoquant dan isocost”, edisi juli 2020

9
KURVA ISOCOST

Pada kurva isocost diatas kita melihat garis-garis miring. Garis-garis


diatas merupakan garis kurva isocost. Garis kurva isocost adalah garis
anggaran yang menggambarkan biaya untuk kombinasi penggunaan dua jenis
input. Sehingga kemiringan garis kurva isocost (I) diatas menggambarkan
rasio penggunaan biaya untuk kombinasi menggunakan dua jenis input
produksi.

Perhatikanlah gambar A. Misalkan kita melihat kurva isocost I1, artinya


garis tersebut menggambarkan kombinasi penggunaan input berupa mesin dan
tenaga kerja yang mempunyai biaya/anggaran yang sama. Pada gambar diatas,
I1, I2, I3 bukan menggambarkan sumbu tenaga kerja, tapi I diatas merupakan
symbol untuk garis isocost yang berbentuk miring. Kemiringan kurva isocost
ini bergantung pada kombinasi tenaga kerja dan modal.

10
Pada gambar A digambarkan adanya perubahan garis isocost (I). Hal ini
disebabkan oleh adanya perubahan harga input. Kurva isocost pada gambar A
terjadi penurunan biaya input. Perubahan kemiringan kurva isocost pada
bagian tenaga kerja dari I1 ke I2, menunjukkan bahwa perubahan tersebut
mendorong penggunaan tenaga kerja lebih banyak. Anggap saja harga tenaga
kerja (upah) lebih murah sehingga jumlah tenaga kerja ditambah. Begitu pula
yang ditunjukkan pada I3.

Pada gambar B terlihat ada 3 kurva isocost yaitu I1, I2, I3. Pada gambar ini
diilustrasikan terjadi perubahan kemampuan anggaran. Misalkan kurva
anggaran isocost pada I1. Lalu terjadi penambahan kemampuan anggaran,
misalkan perusahaan menambah dana (investasi), sehingga anggaran yang
dapat digunakan untuk membeli mesin (modal) dan atau mengupah tenaga
kerja bertambah. Pergeseran kurva isocostnya akan terjadi dari I1 ke I2. Bila
anggaran perusahaan ditambah lagi maka garis isocost akan berubah ke I3.

11
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Produksi merupakan kebutuhan dasar yang sangat prinsip untuk memenuhi


kebutuhan dan menjaga keberlangsungan hidup manusia di muka bumi.
Sesungguhnya produksi lahir dari proses penyatuan antara manusia dan alam semesta.
Allah SWT telah menetapkan manusia sebagai khalifah (orang yang dipercaya dan
diberi tanggung jawab) di muka bumi. Bumi adalah medan dan lahan untuk
beraktivitas, sedangkan manusia adalah pengelolanya.

Prinsip produksi dalam Islam berarti menghasilkan sesuatu yang halal yang
merupakan akumulasi dari semua proses produksi mulai dari sumber bahan baku
sampai dengan jenis produk yang dihasilkan baik berupa barang maupun jasa.
Sedangkan faktor-faktor produksi berarti segala yang menunjang keberhasilan
produksi seperti faktor alam, faktor tenaga kerja, faktor modal serta faktor
manajemen. Pengertian produk tidak dapat dilepaskan dengan kebutuhan (need) .
Produksi berarti memenuhi semua kebutuhan melalui kegiatan bisnis karena salah
satu tujuan utama bisnis adalah untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan (needs and
wants) manusia. Untuk dapat mempertahankan hidupnya, manusia membutuhkan
makan, minum,pakaian dan perlindungan.

Teori produksi adalah studi tentang produksi atau proses ekonomi untuk
mengubah faktor produksi (input) menjadi hasil produksi (output). Produksi
menggunakan sumber daya untuk menciptakan barang atau jasa yang sesuai untuk
digunakan. Dalam teori produksi, produksi adalah suatu kegiatan untuk menambah
nilai guna pada suatu barang. Produksi diukur sebagai tingkat hasil produksi (output)
perperiode waktu karena merupakan konsep aliran.

12
DAFTAR PUSTAKA

Ansar. (2017). Teori Ekonomi Mikro. Bogor: PT Penerbit IPB Press.

Damayanti, M. L. (t.thn.). TEORI PRODUKSI. Fakultas Sains dan Teknologi, 3.

Home Page Ekonomi Bisnis “Kurva Isoquant”, edisi Maret 2021

Manalu, E., Sianturi, F. A., & Manalu, M. R. (2017). Penerapan Al ghoritma Naive Bayes
untuk Memprediksi Jumlah Produksi Barang berdasarkan Data Persediaan dan Jumlah
Pemesanan pada Cv.Pastries. jurnal mantik penusa, 1 (2), 18-19.

Nazir, M. (2003). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Rozalinda. (2014). Ekonomi Islam Teori dan Aplikasinya pada Aktivitas Ekonomi. Jakarta:
Rajagrafindo Persada.

Studi Ekonomi Mikro, “Teori Produksi Isoquant dan isocost”, edisi juli 2020

Sukirno. (2003). Mikro Ekonomi Teori Pengantar. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Sukirno, S. (2003). Pengantar Teori Mikroekonomi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Turmudi, M. (2017). Production In Islamic Economic Perscektive. pemikiran islam, 23.

13

Anda mungkin juga menyukai