Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

PRODUKSI DAN DISTRIBUSI

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 9

1. RANNI OKTAVIANIS (2203090028)


2. ADELA AMELIA PUTRI (2203090027)
3. RIZKI RIVALDO (2203090029)

DOSEN PENGAMPU :

DINA AMALUIS M.M

PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PGRI SUMATRA BARAT

TAHUM AJARAN 2022/2023


KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunianya kepada kita semua berupa, ilmu dan amal. Berkat rahmat dan karunianya pula,
penulis dapat menyelesaikan makalah tentang konsep perusahaan dan badan usaha yang insya
Allah tepat pada waktunya.

Terima kasih penulis ucapkan kepada bapak/ibu dosen mata pelajaran kuliah pengantar
bisnis yang telah memberikan arahan terkait tugas makalah ini. Tanpa bimbingan dari beliau,
mungkin penulis tidak akan dapat menyelesaikan sesuai dengan format yang telah ditentukan.
Penulis menyadari makalah cc ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran pembaca demi kesempurnaan makalah untuk kedepannya.
Mudah-mudahan makalah ini bermanfaat bagi peneliti dan pembacanya.

Padang, 20 Desember 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................1

DAFTAR ISI.......................................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang................................................................................................................3

B. Rumusan Masalah...........................................................................................................3

C. Tujuan Makalah..............................................................................................................3

BAB 2 PEMBAHASAN

A. Pengertian Produksi........................................................................................................4

B. Teori Produksi.................................................................................................................5

C. proses produksi...............................................................................................................6

D. Pengertian Distribusi......................................................................................................7

E. Perantara san saluran Distribusi......................................................................................8

F. Strategi Distribusi............................................................................................................10

BAB 3 PENUTUP

A. Kesimpulan.....................................................................................................................14

B. Saran...............................................................................................................................14

B. Daftar Pustaka.................................................................................................................14
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Produksi adalah sebuah proses dalam ekonomi untuk menciptakan, menghasilkan, dan membuat
barang dan jasa, dan Distribusi adalah salah satu elemen dalam kegiatan ekonomi. Selain
produksi dan konsumsi, distribusi juga memegang peranan yang sangat penting dalam
perekonomian. Tanpa adanya proses distribusi maka barang tidak akan sampai ke tangan
konsumen. Karena kecepatan dan ketepatan sampainya barang di tangan konsumen sangatlah
dibutuhkan untuk mencegah adanya kelangkaan barang dan adanya kecurangan yang berupa
penimbunan barang oleh distributor. Menurut Tjiptono (2008) distribusi merupakan suatu proses
kegiatan pemasaran yang bertujuan untuk mempermudah kegiatan penyaluran barang atau jasa
dari pihak produsen ke pihak konsumen. Distribusi juga dapat diartikan sebagai kegiatan
pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan jasa dari
produsen kepada konsumen, sehingga penggunaannya sesuai dengan yang diperlukan (jenis,
jumlah, harga, tempat, dan saat dibutuhkan)

B. RUMUSAN MASALAH

 Apa yang dimaksud pengertian produksi ?


 Apa yang dimaksud pengertian teori produksi?
 Apa yang dimaksud pengertian proses produksi?
 Aa yang dimaksud pengertian produksi?
 Apa yang dimaksud pengertian distribusi?
 Apa yang dimaksud perantara dan saluran distribusi?
 Apa yang dimaksud strategi distribusi?

C. TUJUAN MASALAH

 Dapat menjelaskan pengertian produksi


 Dapat menjelaskan teori produksi
 Dapat menjelaskan proses produksi
 Dapat menjelaskan pengertian distribusi
 Dapat menjelaskan pelantara dan saluran distribusi
 Dapat menjelaskan strategi distribusi
BAB II

PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN PRODUKSI

Produksi adalah sebuah proses dalam ekonomi untuk menciptakan, menghasilkan, dan membuat
barang dan jasa. Apa tujuan, faktor, dan fungsi produksi?

Secara teknis, produksi didefinisikan juga sebagai proses mengolah atau membuat sesuatu yang
disebut input menjadi sebuah barang/jasa yang disebut sebagai output.

Pengertian Produksi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) produksi merupakan proses mengeluarkan
hasil.

Sementara dikutip dari laman resmi Kemdikbud, produksi diartikan sebagai setiap usaha manusia
untuk menciptakan atau menambah nilai guna suatu barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan
manusia.

Tujuan Produksi

Masih dikutip dari laman resmi Kemdikbud, tujuan produksi sangat diperlukan dalam
menghasilkan barang agar mendapatkan laba.

Adapun tujuan produksi, antara lain:

a. Memperbanyak jumlah barang/jasa


b. Menghasilkan barang/jasa yang berkualitas tinggi
c. Memenuhi kebutuhan sesuai dengan perkembangan peradaban dan kebudayaan serta
perkembangan teknologi
d. Mengganti barang yang rusak atau habis
e. Memenuhi pasar dalam negeri untuk kebutuhan perusahaan dan rumah tangga
f. Memenuhi pasar internasional
g. Mendapatkan keuntungan
h. Meningkatkan kemakmuran.

Faktor-Faktor Produksi

Faktor-faktor produksi dibutuhkan untuk mencapai tujuan yakni menghasilkan produk baik
barang atau jasa.

Faktor-faktor produksi terdiri dari:

a. Faktor produksi asli yang meliputi sumber daya alam dan sumber daya manusia
b. Faktor produksi turunan yang meliputi:

1) Modal atau capital yaitu semua alat yang dipergunakan sebagai penunjang proses produksi

2) Kewirausahaan atau entrepreneur yaitu kemampuan pengusaha untuk mengolah faktor-faktor


produksi, sehingga dapat melakukan kegiatan produksi secara efektif dan efisien

Fungsi Produksi

Fungsi produksi menunjukkan sifat hubungan di antara faktor-faktor produksi dan tingkat
produksi yang dihasilkan.

Adapun periode produksi dibagi menjadi dua bagian, yaitu

1. Fungsi Produksi Jangka Pendek (short run)

Fungsi produksi jangka pendek adalah periode waktu dimana paling tidak hanya ada satu input
yang tetap dan kuantitasnya tidak dapat diubah-ubah.

Bila produsen ingin menambah produksinya dalam jangka pendek, maka hal ini hanya dapat
dilakukan dengan jalan menambah jam kerja dan dengan tingkat skala perusahaan yang ada.

2. Fungsi Produksi Jangka Panjang (long run)

Fungsi produksi jangka panjang adalah suatu periode waktu yang cukup panjang, di mana semua
input dan teknologi berubah, tidak ada input tetap dalam jangka panjang.

2.Teori Produksi

Teori produksi adalah prinsip ilmiah dalam melakukan produksi, yang meliputi: 1. Bagaimana
memilih kombinasi penggunaan input untuk menghasilkan output dengan produktivitas dan
efesiensi tinggi. 2. Bagaimana menentukan tingkat output yang optimal untuk tingkat
penggunaan input tertentu.Teori produksi akan membahas bagaimana penggunaan input untuk
menghasilkan sejumlah output tertentu. Hubungan antara input dan output seperti yang
diterangkan pada teori produksi akan dibahas lebih lanjut dengan menggunakan fungsi produksi.
Dalam teori produksi, produksi dipengaruhi oleh bahan baku (sumber daya alam), modal, tenaga
kerja, dan teknologi yang digunakan

3.Proses Produksi

Proses produksi adalah kegiatan produksi yang menggabungkan dari satu bagian ke bagian yang
lain. Artinya, dalam setiap bagian terdapat tahapan yang perlu dilalui baik itu berupa proses
menjadi barang atau berbentuk jasa. Barang adalah sesuatu yang mudah dipegang secara fisik
dan ada jangka waktu. Sedangkan jasa, sebaliknya. Tidak mampu dipegang secara fisik dan tidak
memiliki jangka waktu.
Hasil dari proses produksi antara barang dan jasa memang berbeda. Namun, tujuannya sama
yaitu menjadikan sesuatu yang bernilai lebih dari sebelumnya. Selain itu, bermanfaat tidak hanya
untuk pebisnis melainkan pelanggan. Sehingga, muncul kepuasan pelanggan yang berdampak
pada bisnis Anda.

Tujuan Proses Produksi

Agar lebih memahaminya, ada beberapa tujuan dari proses produksi yang perlu Anda ketahui
yaitu:

Memberikan value terhadap barang atau jasa.

Mendapatkan keuntungan sehingga berdampak pada kelangsungan bisnis.

Menggantikan barang atau jasa yang tidak bisa digunakan (rusak) atau kadaluarsa.

Memenuhi permintaan pasar, baik itu lingkup domestik maupun internasional.

Menjaga keberlangsungan bisnis agar tetap survive.

Jenis Proses Produksi

proses produksi

Dalam jenis proses produksi terbagi menjadi empat jangka waktu yang di antaranya adalah:

 Produksi dengan Jangka Pendek

Jenis proses yang satu ini tidak akan membutuhkan waktu lama. Bahkan, boleh dikatakan
produk, jika itu barang, adalah sesuatu yang instan. Contohnya adalah makanan cepat saji,
martabak, roti goreng, dan lainnya. Sehingga, konsumen pun bisa dengan segera menikmati
produk tersebut.

 Produksi dengan Jangka Panjang

Jenis proses dengan jangka panjang pasti membutuhkan waktu lama. Hal tersebut dapat terlihat
contoh seperti budidaya durian, kopi dan sejenisnya. Hitungannya tidak hanya hari atau minggu
melainkan bulan.

 Produksi secara Terus-Menerus

Jenis produksi yang dilakukan secara terus-menerus atau berkelanjutan. Sebab, selalu dibutuhkan
oleh manusia. Contohnya seperti produksi kertas, gula, karet, dan masih banyak lainnya.

 Produksi secara Selingan


Untuk jenis yang satu ini adalah menggabungkan sesama barang jadi. Misal, seperti produksi
motor.

Tahapan Proses Produksi

Ada beberapa tahapan dalam proses produksi yang perlu Anda ketahui yaitu:

Konsep

Ide adalah hal penting sebelum memulai membuat sesuatu. Ide perlu dimatangkan dan kemudian
menjadi sebuah konsep. Ketika mampu merancang konsep dengan baik maka proses menjadi
barang atau jasa akan lebih mudah.

Riset

Ketika selesai merancang konsep maka selanjutnya perlu melakukan riset. Nah, riset bisa dimulai
untuk mengetahui target pasar. Kemudian, melihat siapa saja yang menjadi kompetitor. Tahu
akan kelebihan dan kekurangan komputer. Yang penting juga adalah bagaimana dengan
kebutuhan pasar.

Pengembangan Desain

Riset sudah selesai, Anda bisa berlanjut kepada pengembangan desain. Jika bisnis Anda
menyasar dalam bentuk barang, Anda perlu menguji desain tersebut. Ketahanan dan tingkat
kadaluarsa. Jika berupa jasa, Anda perlu mengetahui apakah harga yang Anda putuskan sesuai
dengan kehendak konsumen.

Pengujian Desain

Nah, memasuki pengujian desain, Anda coba melempar ke pasar. Bagaimana tanggapan
konsumen terhadap produk Anda. Apakah banyak yang pro atau kontra? Pengujian ini penting
untuk mengukur seberapa penting kualitas produk bisnis kepada konsumen.

Perbaikan

Tidak ada proses produksi yang menanggalkan perbaikan. Setiap tahapan pasti akan ada
perbaikan. Dari pengujian desain, Anda akan mengetahui mana yang menjadi kelemahan dari
produk Anda. Apakah dari sisi desain, harga, promosi, atau kualitas pelayanan.

Produk Jadi

Setelah melakukan perbaikan, dan tentu saja evaluasi, Anda bersiap untuk melakukan peluncuran
produk jadi. Produk, baik itu barang maupun jasa, harus menyediakan pemasaran yang baik dan
efektif. Misal, memberikan harga promosi hingga batas waktu tertentu atau 50 konsumen
pertama akan mendapatkan harga khusus.
proses produksi

Ketika Anda memahami apa itu pengertian dari proses produksi, tujuan, jenis, hingga tahapan,
Anda siap untuk berbisnis. Jika bisnis Anda ingin lancar, gunakan ERP software sebagai sistem
untuk mengelola bisnis.

4.Pengertian Distribusi

Dalam kamus besar bahasa Indonesia (KBBI), pengertian distribusi adalah penyaluran
(pembagian, pengiriman) kepada beberapa orang atau ke beberapa tempat. Arti lain dari
distribusi adalah pembagian barang keperluan sehari-hari (terutama dalam masa darurat) oleh
pemerintah kepada pegawai negeri,penduduk,dan sebagainya.

Dengan demikian, distribusi adalah penyaluran hasil produksi yang dilakukan oleh perusahaan
demi menjaga kelangsungan hidup perusahaan. Mengutip Peraturan Menteri Perdagangan
Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2016 tentang Ketentuan Umum Distribusi Barang,
distribusi adalah kegiatan penyaluran barang secara langsung atau tidak langsung kepada
konsumen.

Sementara itu, melansir laman sumber.belajar.kemendikbud.go.id, distribusi adalah suatu proses


yang menunjukkan penyaluran barang yang di buat dari produsen kepada konsumen. Peranan
distribusi adalah sangat penting terutama dalam kegiatan ekonomi. Saking pentingnya, dapat
dikatakan bahwa tanpa adanya kegiatan distribusi, hasil produksi tidak akan ada artinya. Bahkan
bisa membuat kerugian terhadap perusahaan atau produsen. Dengan adanya distribusi, hasil
produksi akan sampai pada konsumen yang letaknya cukup jauh. Adapun orang yang melakukan
kegiatan distribusi disebut sebagai distributor. Distributor adalah pelaku usaha distribusi yang
bertindak atas namanya sendiri dan atas penunjukan dari produsen atau supplier atau importir
berdasarkan perjanjian untuk melakukan kegiatan pemasaran barang.

5.Perantara dan saluran Distribusi

Saluran distribusi merupakan cara yang dilakukan untuk memastikan produk dapat sampai ke
konsumen. Tujuan utamanya adalah mengakomodasi ketersediaan produk di banyak outlet dan
kapan saja. Dengan begitu, konsumen bisa langsung dapat menggunakan produk.

Saluran distribusi harus dilakukan dengan efisien karena dampaknya akan langsung dirasakan
pada penjualan. Untuk memastikan distribusi berjalan baik, perusahaan dapat memperhatikan
cara distribusi produk, baik lewat direct channels, indirect channels, atau hybrid.

Untuk direct channels, produsen mengirimkan produk secara langsung ke konsumen sehingga
produsen punya kendali penuh atas proses distribusi. Lain halnya dengan indirect channels yang
memungkinkan produk untuk dikirim oleh perantara, bukan penjual atau perusahaan.
Terakhir, hybrid yang merupakan gabungan direct dan indirect channel. Biasanya, produsen
memiliki kemitraan dengan perantara, tapi masih memegang kendali terhadap kontak dengan
pelanggan. Nah, berikut ini perantara distribusi dari beberapa channel distribusi tersebut.

1. Pengecer

Pengecer adalah perantara yang sering digunakan oleh perusahaan, sehingga masing-masing
bisnis memiliki hak penjualan penuh. Namun, umumnya harga yang dijual oleh pengecer lebih
tinggi ketimbang harga yang dikeluarkan oleh perusahaan. Supermarket, apotek, restoran, dan
bar termasuk sebagai pengecer.

2. Pedagang grosir

Perantara ini umumnya tidak akan membeli dan menjual barang dengan jumlah kecil. Pedagang
grosir akan kembali menjual produk di tokonya sendiri atau kepada pengecer lainnya. Karena
pembelian dilakukan dalam jumlah yang besar, harga yang dibayarkan oleh pedagang grosir
pada perusahaan biasanya juga lebih rendah.

3. Distributor

Distributor adalah perantara indirect channels karena mereka bertugas untuk menjual,
menyimpan, dan menawarkan bantuan teknis kepada pengecer dan grosir. Dalam
operasionalnya, peran distributor difokuskan pada wilayah tertentu.

4.  Agen

Agen adalah badan hukum yang disewa untuk menjual barang perusahaan kepada konsumen
yang nanti akan dibayar sesuai dengan komisi dari penjualan. Dalam hal ini, hubungan antara
perantara dan perusahaan termasuk ke dalam jangka panjang.

5. Brokers

Selain agen, perantara lain yang juga disewa dan mendapatkan komisi adalah brokers. Berbeda
dengan agen yang berlangsung untuk jangka waktu panjang, hubungan perusahaan dengan
brokers hanya berlangsung untuk jangka pendek.

6. Internet

Tidak banyak yang sadar bahwa saat ini teknologi sudah berfungsi sebagai perantara distribusi,
sebut saja internet. Konsumen hanya perlu mengakses sosial media, dan mengunduh aplikasi
untuk membeli suatu produk. Ini dapat dilihat dengan maraknya kemunculan toko online. 

7. Tim sales
Sales teams dalam perusahaan bertanggung jawab untuk menjual produk. Bahkan dalam
perusahaan besar yang memiliki berbagai macam audiens dan produk, besar kemungkinan untuk
memiliki lebih dari satu tim yang bertanggung jawab untuk menjual produk tersebut.

8. Reseller

Sesuai dengan namanya, reseller akan kembali menjual produk kepada konsumen. Untuk
mendapatkan barang-barang tersebut, reseller akan membeli barang dari produsen atau retail.
Reseller ini bisa muncul sebagai individu maupun bahkan perusahaan.

9. Katalog

Penjualan dengan sistem katalog adalah ketika seorang penjual menawarkan produknya dengan
menggunakan majalah. Cara penjualan ini dapat dikatakan sebagai penjualan secara direct
channels karena langsung terhubung dengan perusahaan dan konsumen.

Dalam mendapatkan untung para penjual akan mendapatkan komisi dari jumlah produk yang
mereka jual. Meski terdengar kolot, cara ini masih dipakai untuk produk kecantikan.

Untuk mengetahui mana yang sesuai untuk digunakan, ada baiknya untuk melakukan
pembandingan, meninjau proyek, biaya, rutinitas perusahaan, potensi pasar, logistik, dan lokasi
terlebih dahulu.

Lihatlah bagaimana kompetitor mendistribusikan produk, sesuaikan jenis distribusi dengan


upaya perusahaan dalam mengatasi masalah di pasar, lalu untuk memastikan biaya yang
dikeluarkan sepadan dengan hasil maka lakukanlah analisis distribusi.

Selain itu, lakukan analisis potensi pasar dan pastikan bahwa distribusi selaras dengan proyek
dan aktivitas bisnis. Perhatikan pula logistik distribusi, dan lokasi perantara karena produk Anda
harus tersedia di wilayah yang dekat dengan lokasi target konsumen Anda.

Para manajer harus mengetahui alur produk sebelum masuk ke perusahaan sampai barang
tersebut sampai ke tangan konsumen akhir. Melalui program Supply Chain Management, baik
manajer di posisi operasional maupun non-operasional dapat memperluas wawasan bisnis
dengan mengaitkan fungsi dalam rangkaian dan jaringan bisnis keseluruhan.

6.Strategi Distribusi

Strategi distribusi adalah bagaimana menyebarluaskan produk atau layanan kepada pengguna
akhir. Menerapkan metode distribusi yang paling efisien untuk bisnis Anda adalah kunci untuk
memperoleh pendapatan dan mempertahankan loyalitas pelanggan. Beberapa perusahaan
memilih untuk menggunakan berbagai metode distribusi untuk mempertahankan berbagai basis
pelanggan. Misalnya, jika Anda menjual kasur kulit dan ingin menyesuaikan dengan orang-orang
yang berusia 60 tahun ke atas, Anda dapat memilih untuk menjualnya langsung melalui katalog.
Untuk basis konsumen muda, Anda dapat bekerja sama dengan pengecer seperti Alfamart atau
Indomart untuk menentukan penjualan secara tidak langsung.

Pada intinya, strategi distribusi harus didasarkan pada konsumen ideal Anda. Bagaimana
pelanggan bisa membeli barang? Bagaimana kita sebagai produsen membuat proses pembelian
lebih mudah? Apakah pembelian produk ini dapat terjadi secara luas dari produsen? Atau apakah
biasanya pelanggan mendapatkan produk lebih cepat melalui pengecer? Jenis keputusan
pembelian yang terkait dengan produk dan peran yang dimainkan oleh barang dalam kehidupan
pelanggan merupakan aspek penting yang perlu dipertimbangkan saat menentukan strategi.

Pentingnya Strategi Distribusi

Untuk menjangkau jarak yang jauh dan luas, Anda memerlukan strategi distribusi yang tepat.
Anda tidak dapat memasarkan produk dan kemudian tidak mengirimkan produk ke konsumen
hingga akhir. Pemasaran itu membuang-buang uang dan menghilangkan kesempatan besar.
Belum lagi, kerugian merek ketika konsumen ingin membeli produk tetapi tidak dapat
menemukannya.

Strategi Distribusi yang diterapkan oleh sebuah perusahaan harus memastikan produk / layanan
dapat mencapai maksimal potensial konsumen dengan biaya distribusi yang minimal atau
optimal. Strategi distribusi yang baik dapat memaksimalkan pendapatan dan keuntungan Anda.
Tetapi strategi distribusi yang buruk dan tidak terencana dapat menyebabkan tidak hanya
kerugian namun juga membantu pesaing mendapatkan keuntungan melalui peluang di pasar yang
Anda buat.

Tiga Jenis Distribusi

Strategi distribusi bergantung pada jenis produk yang sedang dijual. Rahasianya adalah Anda
tahu jenis distribusi yang diperlukan untuk mencapai target pertumbuhan. Ada tiga cara
distribusi yang secara garis besar menjelaskan bagaimana produsen memilih bagaimana produk
mereka ingin didistribusikan ke pasar. Yaitu Distribusi Intensif, Distribusi Selektif, dan
Distribusi Eksklusif.

1. Jenis Distribusi Intensif

distribusi intensif adalah strategi yang digunakan perusahaan untuk memastikan ketersediaan
produk secara luas.

Misalnya ambil minuman ringan. Anda akan dapat menemukan kaleng minuman kemana pun
Anda pergi, baik di supermarket, pompa bensin, toko obat atau tempat lainnya.

Produsen biasanya menggunakan strategi ini untuk meningkatkan kesadaran produk. Setelah itu,
sekaleng soda kemungkinan akan mudah dikenali jika ditempatkan di beberapa lokasi.

 Mengapa perusahaan memilih strategi distribusi intensif?


Jawabannya cukup sederhana: distribusi skala besar menghasilkan lebih banyak penjualan yang
pada akhirnya meningkatkan pendapatan. Namun, distribusi intensif mungkin bukan strategi
yang sempurna untuk setiap bisnis.

Untuk mendapatkan hasil yang optimal, perusahaan harus fokus pada beberapa faktor sebelum
memutuskan pada tingkat distribusi tertentu. Ini termasuk pemasaran target, harga, ukuran
produk, kebijakan promosi dan informasi rinci yang diperlukan lainnya.

Perusahaan juga harus memperhatikan ketersediaan sumber daya organisasi dan lokasi ritel.
Biasanya, bisnis dengan anggaran rendah mungkin tidak mampu mendukung strategi semacam
ini. Penting juga untuk dikatakan bahwa beberapa produsen mungkin mengalami kesulitan
membawa produk ke toko-toko besar, seperti Hypermart dan Carrefour.

 Contoh Distribusi Intensif

Banyak perusahaan telah menerapkan distribusi intensif, termasuk beberapa produk yang paling
populer berikut: 

 Pepsi

 Koran

 Pasta gigi

 Cokelat Hershey

 Sabun

 Doritos

 Rokok Marlboro

 Budweiser

 Toko percetakan foto

Produk yang disebutkan di atas telah menerapkan strategi intensif untuk meningkatkan cakupan
produk secara luas.

Namun, jika Anda memiliki tujuan lain seperti menjaga citra merek, Anda harus memilih strategi
pemasaran yang berbeda (dalam hal ini, strategi eksklusif paling efektif). Kadang-kadang,
perusahaan harus mengadopsi strategi campuran untuk mendapatkan hasil terbaik sesuai dengan
tujuan mereka.

 Kelebihan Distribusi Intensif

1. Meningkatkan penjualan
Jika Anda pikirkan, hasilnya cukup sederhana. Semakin banyak bidang yang Anda cakup,
semakin banyak pendapatan yang dapat Anda hasilkan.

Selain itu, produsen juga dapat meningkatkan visibilitas produk dengan berinvestasi di lokasi
produk yang lebih baik. Ini akan meningkatkan peluang penjualan.

2. Pengenalan produk

Perbaikan pengenalan produk dapat menjadi keuntungan paling penting dari distribusi intensif.
Selain itu, pelanggan mulai akan menghubungkan iklan cetak dan iklan digital dengan produk
yang mereka lihat secara teratur di toko.

 Kekurangan Distribusi Intensif

Jadi ini cukup jelas: meningkatkan pengenalan produk bisa jadi mahal, terutama jika perusahaan
menginginkan produk manufaktur mereka ada di setiap toko.

Harga dapat bervariasi, tergantung pada lokasi pengecer yang merupakan faktor penting untuk
dipertimbangkan jika Anda ingin perusahaan Anda melakukannya.

2. Jenis Distribusi Selektif

Distribusi selektif adalah strategi distribusi paling efektif untuk merek kelas atas yang ingin
mendirikan sejumlah gerai di lokasi geografis tertentu. Ini berbeda dari eksklusif distribusi (yang
dapat menjadi terlalu ekstrim) dan dianggap sebagai jalur tengah pendekatan.

 Mengapa Perusahaan memilih strategi distribusi selektif?

Strategi distribusi selektif memungkinkan perusahaan untuk memilih gerai yang sesuai menurut
lokasi yang berbeda.

Selain itu, sangat berguna bagi produsen karena mereka dapat memilih rentang harga
berdasarkan konsumen. Pada akhirnya, hal itu mengarah pada pengalaman berbelanja yang lebih
pribadi yang mendorong pelanggan untuk terus kembali. 

 Contoh Distribusi Seleksi

Jenis distribusi ini paling cocok untuk perusahaan yang ingin mempertahankan kualitas karena
sesuai dengan kebutuhan konsumen di wilayah geografis tertentu. Inilah mengapa tidak
mengherankan jika produsen barang mewah seringkali memilih distribusi yang selektif.

Perusahaan kelas atas yang memproduksi pakaian dan aksesoris berkualitas tinggi cenderung
menggunakan distribusi selektif. Contohnya, Dolce & Gabbana dapat ditemukan di toko-toko
yang sama, seperti Nathan Marcus, tapi mereka tidak dapat ditemukan di JCPenney dan
Walmart. Ini dilakukan menetapkan standar dan mengawasi distributor.
 Kelebihan Distribusi Selektif

1. Cakupan Pasar Optimal

Distribusi selektif memungkinkan perusahaan memperoleh cakupan pasar yang optimal, yang
juga pada harga yang relatif lebih rendah. Yang terbaik dari semuanya, baik perusahaan baru
maupun yang sudah ada dapat bereksperimen dengan alternatif ini untuk melihat apakah mereka
dapat memperoleh hasil terbaik.

2. Kepuasan Konsumen

Karena sejumlah distributor dipilih sendiri oleh perusahaan, konsumen mungkin untuk
mendapatkan keuntungan yang lebih baik dalam kualitas layanan dan produk. Produsen juga
memiliki kontrol yang lebih baik dalam hal bagaimana produk ditangani oleh distributor.

Kekurangan Distribusi Selektif

Mungkin sulit meningkatkan tingkat penetrasi pasar karena produk yang dijual melalui distribusi
pilihan tidak tersedia di semua tempat. Tapi tentu saja itu tergantung pada tujuan organisasi.

3. Jenis Distribusi Eksklusif

Distribusi eksklusif adalah strategi pemasaran yang berputar antara produsen dan distributor.
Tidak seperti strategi distribusi lainnya, distributor diberi hak eksklusif untuk menjual produk
mereka di lokasi geografis tertentu sesuai dengan petunjuk perusahaan.

Terkadang, perusahaan dapat membatasi jumlah produk yang disediakan oleh pengecer. Semua
ini untuk menjaga posisi dominan di pasar.

Selain itu, distributor eksklusif mungkin harus membuat perjanjian untuk tidak menjual produk
yang diproduksi oleh pesaing. Ini menguntungkan pemasok karena mereka memiliki kendali
penuh atas distribusi produk.

 Mengapa perusahaan memilih distribusi eksklusif?

Jenis strategi distribusi ini populer di kalangan perusahaan yang ingin menciptakan citra merek
bergengsi. Perusahaan mobil mewah, pakaian desainer, atau bahkan merek ponsel mahal
kemungkinan besar akan memanfaatkan strategi ini sebaik mungkin.

Pemberian distribusi eksklusif memungkinkan perusahaan untuk mengontrol promosi, kebijakan


layanan, harga perantara dan beberapa faktor lainnya.

Selain itu, berkat distribusi eksklusif, perusahaan mendapatkan keuntungan dari penjualan
agresif dari gerai ini.

Contoh Distribusi Eksklusif


iPhone terkenal karena kesepakatan perjanjian eksklusifnya dengan AT&T. Contoh penting
lainnya termasuk Gucci dan Lamborghini.

Kelebihan Distribusi Eksklusif

1. Meningkatkan Penjualan dan Keuntungan

Mono-branding atau distribusi eksklusif dapat secara drastis meningkatkan penjualan dan
memajukan bisnis Anda. Ketika merek menuangkan semua upaya pemasaran mereka kepada
distributor eksklusif, mereka cenderung melihat hasil berkualitas tinggi sebagai imbalan. 

Ini sangat penting jika perusahaan menjual produk berteknologi kompleks yang mungkin tidak
diketahui orang pada awalnya. Karena itu, perusahaan akan dapat menghasilkan lebih banyak
penjualan dan laba.

2. Menarik banyak perhatian

Salah satu manfaat paling menonjol dari distribusi eksklusif adalah produsen dapat memperoleh
lebih banyak perhatian.

Produk khusus dapat diprioritaskan karena distributor atau distributor terbatas. Karena hal ini,
beberapa distributor dapat menyoroti produk eksklusif di iklan toko dan koran. Orang lain bisa
mendistribusikan majalah kupon.

 Kekurangan Distribusi Eksklusif

Jika merek Anda masih sedikit berkembang, Anda akan kesulitan memposisikan bisnis Anda di
pasar tanpa bergantung pada distributor eksklusif.

Tidak seperti merek besar dan populer seperti BMW atau Rolex, bisnis kecil tidak memiliki
keahlian untuk memimpin. Karena itu, mereka mungkin menjadi sangat bergantung pada
distributor eksklusif untuk meminta nasihat.

Secara keseluruhan, strategi distribusi sangat bergantung pada berbagai produk yang mungkin
dimiliki perusahaan. Perusahaan tunggal dapat memiliki berbagai macam produk lini dan
panjang, dimana masing-masing item memiliki strategi distribusi sendiri.

Beberapa produk yang premium mungkin memerlukan distribusi yang selektif sedangkan produk
lain yang bersifat massal mungkin membutuhkan distribusi yang intensif. Strategi untuk kedua
jenis ini akan berbeda. Sehingga pada akhirnya distribusi suatu perusahaan bersifat dinamis dan
memberikan kontribusi yang besar terhadap keunggulan kompetitif perusahaan.
BAB III

PENUTUP
A. KESIMPULAN

Produksi adalah sebuah proses dalam ekonomi untuk menciptakan, menghasilkan, dan
membuat barang dan jasa, dan Distribusi adalah salah satu elemen dalam kegiatan ekonomi.
Selain produksi dan konsumsi, distribusi juga memegang peranan yang sangat penting dalam
perekonomian. Tanpa adanya proses distribusi maka barang tidak akan sampai ke tangan
konsumen. Karena kecepatan dan ketepatan sampainya barang di tangan konsumen sangatlah
dibutuhkan untuk mencegah adanya kelangkaan barang dan adanya kecurangan yang berupa
penimbunan barang oleh distributor.

Distribusi merupakan kegiatan memindahkan barang dari tempat produksi hingga sampai
ke tangan konsumen akhir yang bisa dilakukan melalui jalur darat, laut dan udara. Dari semua
jalur tersebut, jalur laut adalah media paling hemat biaya dari yang lainnya. hal ini terjadi karena
besarnya daya angkut yang mampu ditampung ketika menggunakan jalur laut dan luasnya jalur
yang disediakan khususnya bagi Negara maritime seperti Indonesia. Sehingga distribusi jalur laut
menjadi salah satu peluang yang telah ada karena keadaan geografis yang mendukung.
Disamping itu, jalur lautpun telah menjadi primadona bagi komoditas-komoditas yang
mempunyai bobot produk yang relative berat seperti semen, bijih besi, CPO dan lain-lain karena
kecilnya biaya ayang ditimbulkan jika menggunakan jalur laut. Namun jalur laut juga memiliki
kekurangan, yaitu waktu. Waktu yang dibutuhkan dalam setiap kegiatan pendistribusian biasanya
akan memakan waktu berhari-hari. Sehingga perusahaan harus memperkirakan dengan baik
waktu pengiriman agar barang yang di distribusikan tidak terlambat sampai ke konsumen.

B. Saran

Penulis menyadari, dalam pembuatan makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saya
sebagai penyusun berharap agar ada kritik dan saran dari semua pihak terutama dosen. Saya
hanyalah manusia biasa. Jika ada kesalahan, itu datangnya dari saya sendiri. Saya mohon kritik
dan sarannya guna memperbaiki makalah yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
http://scholar.unand.ac.id/22950/2/BAB%20V%20Penutup.pdf

https://runsystem.id/id/blog/saluran-distribusi/

https://money.kompas.com/read/2022/01/09/061611126/apa-itu-distribusi-pengertian-jenis-
tujuannya-bagi-kegiatan-ekonomi?page=all

https://prasmul-eli.co/id/articles/9-Perantara-yang-Membantu-Proses-Distribusi-pada-Konsumen

https://www.simplidots.com/3-strategi-distribusi/

Anda mungkin juga menyukai