Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

PENGANTAR ILMU EKONOMI

Materi produksi

Disusun oleh kelompok 2:

1. Misna (220901500036)

2. Adiva Aisyah Putri (220901500037)

3. Nabila Adhe Resky Sudirman (220901500038)

Fakultas Ekonomi & Bisnis

Prodi Akuntansi S1

2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga makalah ini

dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih terhadap

bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran

maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi

pembaca.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan

makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat

mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Makassar, 16 September 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

SAMPUL………………………………………………………………………………………….1
KATA PENGANTAR ...............................................................................................................2
DAFTAR ISI .............................................................................................................................3
BAB I .........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................4
LATAR BELAKANG MASALAH .......................................................................................4
RUMUSAN MASALAH........................................................................................................4
TUJUAN ................................................................................................................................4
BAB II........................................................................................................................................5
PEMBAHASAN ........................................................................................................................5
A. ARTI DAN TUJUAN PRODUKSI ................................................................................5
B. BIDANG DAN TAHAP PRODUKSI ............................................................................8
C. FAKTOR PRODUKSI ................................................................................................. 10
D. FUNGSI PRODUKSI ................................................................................................... 12
E. PERLUASAN PRODUKSI DAN THE LAW OF DIMINISHING RETURNS ......... 15
BAB III .................................................................................................................................... 18
PENUTUP ............................................................................................................................... 18
KESIMPULAN .................................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 19

3
BAB I

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG MASALAH

Salah satu jenis dari kegiatan ekonomi ialah produksi. Dalam pengertian sederhana, produksi

adalah kegiatan menghasilkan barang atau jasa.

Biasanya kegiatan ini dilakukan dalam rangka menambah nilai kegunaan atau manfaat suatu

barang dan jasa. Nantinya, barang dan jasa tersebut akan diperjualbelikan untuk dikonsumsi

masyarakat, dan tanpa kegiatan ini manusia tidak akan memperoleh alat pemuas kebutuhannya.

Kegiatan menghasilkan barang maupun jasa inilah yang kemudian dikenal dengan istilah

produksi.

RUMUSAN MASALAH

1. Mengetahui arti dan tujuan produksi

2. Mengetahui bidang dan tahap produksi

3. Apa saja yang termasuk factor produksi

4. Apa saja yang termasuk fungsi produksi

5. Apa yang dimaksud perluasan produksi dan the law of dimishing marginal returns

TUJUAN

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk meyampaikan hal-hal mengenai materi

produksi dan bias menambah pengetahuan pembaca.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. ARTI DAN TUJUAN PRODUKSI

Di dalam ilmu ekonomi, pengertian produksi mengalami berbagai perkembangan. Menurut

aliran Fisiokrat produksi adalah kegiatan untuk menghasilkan barang baru (product nett).

Yang dimaksud barang baru di sini adalah barang yang benar-benar baru ada setelah

produksi dilakukan. Misalnya pertanian, dengan bibit padi 1 kg dapat menghasilkan 500 kg

padi. Ini berarti yang 499 kg merupakan barang yang dihasilkan dari pertanian tersebut. Juga

peternakan ayam yang menghasilkan telur. Dari tidak ada telur setelah produksi peternakan

dilakukan menjadi ada telur (barang baru). Dengan demikian, kegiatan yang termasuk

produksi di sini hanyalah pertanian dalam arti luas yang meliputi persawahan, perkebunan,

perhutanan, peternakan, dan perikanan.

Pengertian produksi di atas kemudian diperluas oleh aliran klasik yang menyatakan bahwa

produksi merupakan kegiatan menghasilkan barang. Barang yang dihasilkan tidak harus

barang baru, tetapi bisa juga barang yang hanya diubah bentuknya saja. Misalnya industri

mebel yang mengubah kayu balok menjadi kursi. Dalam hal ini kursi yang dihasilkan

sebenarnya merupakan hasil pengubahan bentuk kayu saja bukan barang baru. Oleh karena

itu, kegiatan yang termasuk Produksi, di sini di samping pertanian dalam arti luas, juga

industri atau kerajinan, yang mengubah bentuk barang menjadi barang yang lain.

Pengertian produksi terus berkembang. Pada akhirnya para ekonomi memberikan pengertian

produksi sebagai kegiatan menghasilkan barang, maupun jasa, atau kegiatan menambah

faedah suatu barang. Kegiatan yang termasuk produksi pun menjadi semakin luas, antara lain
5
meliput, kegiatan menghasilkan barang baru (pertanian), mengubah bentuk barang (industri

dan kerajinan), mengambil kekayaan alam (pertambangan/penggalian), menyimpan barang

(pergudangan), memindahkan barang dari satu tempat ke tempat lain (angkutan),

memindahkan hak milik barang melalui transaksi jual-beli (perdagangan), dan memberikan

layanan jasa (usaha jasa). Sesuai dengan pengertian produksi di atas, pada mulanya orang

melakukan produksi dengan tujuan untuk menghasilkan barang maupun jasa guna memenuhi

kebutuhan hidupnya. Namun sekarang banyak orang melakukan produksi dengan tujuan

untuk melaksanakan usaha (bisnis) guna mendapatkan keuntungan (laba).

Tujuan produksi antara lain sebagai berikut:

- Berupaya untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya.

- Menghasilkan barang setengah jadi guna memenuhi kebutuhan produksi selanjutnya.

- Untuk memenuhi kebutuhan konsumen

- Meningkatkan produksi nasional dalam rangka meningkatkan kemakmuran rakyat.

- Memproduksi barang-barang ekspor berarti meningkatkan sumber devisa Negara.

- Memacu tumbuhnya usaha produksi lain sehingga dapat menyerang pengangguran.

- Meningkatkan pendapatan masyarakat atau pendapatan Negara.

6
Karakteristik Proses produksi

1. Berdasarkan proses Produksi dapat dibedakan menjadi:

 Produksi langsung: Meliputi produksi primer dan sekunder. Produksi primer merupakan

kegiatan produksi yang bahannya berasal dari alam secara langsung. Misalnya pertanian,

pertambangan dan sebagainya. Sedangkan, produksi secara sekunder merupakan kegiatan

produksi yang dengan menambahkan nilai lebih pada suatu barang yang ada. Misalnya

kayu untuk membuat rumah, baja untuk membuat jembatan dan sebagainya.

 Produksi tidak langsung: Kegiatan produksi yang hanya memberikan hasil dari keahlian

atau produk dalam bentuk jasa. Misalnya layanan mekanik, layanan kesehatan, layanan

konsultasi, dan lain-lain.

2. Berdasarkan jangka waktu dan prosesnya Produksi dapat dibedakan menjadi:

 Produksi berjangka pendek : Merupakan produksi yang prosesnya berlangsung cepat dan

dinikmati segera oleh konsumen. Jenis produksi ini merupakan jenis produksi yang

pertama kali muncul di Indonesia. Hasil dari produksi berjangka pendek mudah

ditemukan dan sifatnya sangat mendasar. Sebut saja jajanan pasar, nasi pecel, dan sate

adalah contoh-contoh dari produksi berjangka pendek.

 Produksi berjangka panjang : Dari judulnya sudah dapat kita tebak bahwa produksi

jangka panjang membutuhkan waktu yang panjang agar produk dapat dinikmati atau

dimanfaatkan oleh konsumen. Proses produksinya pun tidak sesederhana produksi

jangka pendek. Budidaya ikan lele, pembangunan rumah, budidaya lobster merupakan

beberapa contoh dari produksi berjangka panjang.

7
 Produksi terus-menerus atau berkelanjutan : Dalam prosesnya menghasilkan produk,

proses dan waktu yang dibutuhkan memerlukan kelanjutan yang kontinu. Dalam proses,

produksi jenis ini menggabungkan bahan lain atau alat lainnya agar hasil produksi dapat

terselesaikan. Pembuatan gula, karet, mie kering, merupakan beberapa contoh dari

produksi jenis ini.

 Produksi berselingan : Produksi ini menggunakan beberapa bahan baku yang kemudian

digabungkan agar menghasilkan barang baru. Contoh: sepeda motor, pesawat terbang,

mesin, dan lain lain.

B. BIDANG DAN TAHAP PRODUKSI

Berdasarkan pengertian produksi seperti diuraikan sebelumnya, kegiatan yang dapat

dikategorikan produksi ternyata sangat luas. Berbagai kegiatan tersebut selanjutnya

dikelompokkan menjadi lima bidang berikut

1) Bidang Ekstraktif

Ialah produksi yang bergerak dalam bidang pengambilan (penggalian) kekayaan alam

yang telah tersedia tanpa mengubah sifat atau bentuk barangnya. Misalnya: penambangan

emas, minyak, atau bijih besi, pengambilan pasir dan batu disungai, penebangan hutan

alam, perburuan binatang hutan alami, dan penangkapan ikan laut.

2) Bidang Agraris

Ialah produksi yang bergerak dalam bidang pengolahan alam (tumbuhan dan hewan)

untuk menghasilkan barang baru. Termasuk bidang produksi ini adalah pertanian dalam

arti luas yang meliputi persawahan, perkebunan, perhutanan, peternakan dan perikanan.

8
3) Bidang Industri Manufaktur

lalah produksi yang bergerak dalam bidang pengolahan suatu bahan menjadi bentuk

bahan/barang lain. Misalnya pabrik yang mengolah bahan mentah menjadi barang

setengah jadi maupun barang jadi, atau mengolah barang setengah jadi menjadi barang

jadi.

4) Bidang Perdagangan

Ialah produksi yang bergerak di bidang beli-jual barang hingga terjadi perpindahan hak

milik barang tersebut. Termasuk bidang produksi Ini antara lain usaha pertokoan,

pewarungan, pedagang keliling, dan grosir (perdagangan partai besar), serta ekspor dan

impor.

5) Bidang Jasa, ialah produksi yang bergerak di bidang pelayanan jasa. Termasuk bidang

produksi ini antara lain usaha angkutan, perhotelan, perbankan, asuransi, salon, layanan

kesehatan, dan usaha hiburan.

Dilihat dari urutan kegiatannya, kelima bidang produksi di atas dapat dikelompokkan

menjadi tiga tahap produksi yang masing-masing tahap produksi itu menghasilkan kegunaan

(utility) yang berbeda-beda. Ketiga tahap produksi itu ialah:

I. Tahap Produksi Primer yang meliputi bidang produksi ekstrakrtif dan agraris. Tahap

produksi primer ini menghasilkan kegunaan dasar (elementary utility).

II. Tahap Produksi Sekunder yang meliputi bidang produksi industri atau kerajinan. Tahap

produksi ini menghasilkan kegunaan bentuk (form utility).

III. Tahap Produksi Tersier yang meliputi bidang produksi perdagangan dan pelayanan jasa.

Tahap produksi ini menghasilkan berbagai kegunaan (utility). Kegiatan perdagangan

menghasilkan kegunaan milik (possesion utility/ownership utility). Kegiatan

9
penyimpanan barang menghasilkan kegunaan waktu (time utility). Kegiatan angkutan

menghasilkan kegunaan tempat (place utility). Kegiatan jasa yang lainnya menghasilkan

kegunaan pelayanan (service utility).

C. FAKTOR PRODUKSI

Berbagai unsur yang dikorbankan dalam proses produksi untuk menghasilkan barang, jasa

dan faedah suatu barang itu disebut faktor produksi atau sumber produksi. Sedangkan barang,

jasa, dan faedah suatu barang atau yang dihasilkan dari proses produksi itu disebut produk.

Faktor produksi yang ada pada umumnya digunakan di dalam proses produksi terdiri dari :

a) Sumber alam

Sumber alam sebenarnya hanya menyediakan bahan-bahan atau kemungkinan-kemungkinan

untuk berproduksi. Jika manusia tidak mampu memanfaatkan kemungkinan-kemungkinan

tersebut maka sumber alam itu hanya akan merupakan potensi saja. Oleh karena itu, manusia

terus ditantang untuk menggali dan memanfaatkannya agar sumber alam itu tidak hanya

merupakan potensi. Hal yang perlu diingat oleh manusia, bahwa sumber alam itu sangat

terbatas jumlahnya. Oleh karena itu, dalam menggali dan memanfaatkan sumber alam

tersebut manusia harus mampu memelihara dan mengembangkan agar sumber alam yang ada

tidak lekas rusak dan habis. Dengan demikian, manusia akan terus dapat menggali dan

memanfaatkan sumber alam memproduksi alat pemuas yang dibutuhkannya.

b) Tenaga Kerja

Tenaga kerja manusia ialah segala kegiatan manusia baik jasmani maupun rohani yang

dicurahkan dalam proses produksi untuk menghasilkan barang, jasa, maupun faedah suatu

10
barang. Oleh karena kemanfaatan sumber alam sangat tergantung pada tenaga kerja manusia,

maka kualitas manusia sebagai sumber daya (sumber tenaga kerja) perlu terus ditingkatkan.

Dilihat dari tingkatannya (kualitasnya), tenaga kerja manusia dapat dikelompokkan menjadi tiga.

 Tenaga kerja terdidik (skilled labour), ialah tenaga kerja yang memerlukan pendidikan

kejuruan secara teratur dan mendalam. Misalnya tenaga kerja dokter, manajer, dan

computer programmer.

 Tenaga kerja terlatih (trained labour), ialah tenaga kerja yang memerlukan latihan dan

pengalaman praktik secara intensif. Misalnya tenaga kerja montir, tukang kayu, penjahit,

tukang masak, dan satpam.

 Tenaga kerja tak terdidik dan tak terlatih (unskilled and untrained labour), ialah tenaga

kerja yang mengandalkan (mengutamakan) kekuatan jasmani daripada rohani, dan tidak

memerlukan pendidikan maupun latihan secara intensif. Misalnya tenaga kerja kuli,

tukang sapu, pemulung, pesuruh, tukang cuci, dan kernet bus.

c) Modal

Modal pada dasarnya merupakan hasil produksi yang digunakan untuk menghasilkan produk

lebih lanjut. Di dalam proses produksi, modal dapat berupa peralatan-peralatan dan bahan-

bahan. Oleh karena peralatan dan bahan-bahan itu dapat diperoleh dengan uang, maka modal

pun dapat berupa uang. Bahkan modal yang berupa uang akan lebih fleksibel karena uang

dapat diubah (ditukar) menjadi barang modal apa pun yang dibutuhkan untuk produksi.

Berdasarkan kegunaannya, modal yang digunakan dalam proses produksi dapat

dikelompokkan menjadi dua, yaitu :

11
 Modal Tetap, ialah barang barang modal yang dapat digunakan berkali-kali dalam proses

produksi. Barang modal ini akan habis secara berangsur-angsur di dalam proses produksi.

 Modal Lancar, ialah barang-barang modal yang habis sekali pakai dalam proses produksi.

Barang modal ini akan habis begitu digunakan untuk menghasilkan produk.

d) Kewiraswastaan (Kewirausahaan)

Kewiraswastaan (entrepreneurship) merupakan suatu kemampuan dan keinginan seseorang

untuk berisiko dengan menginvestasikan dan mempertaruhkan waktu, uang, dan usaha, untuk

memulai suatu perusahaan dan menjadikannya berhasil.

Salah satu faktor yang mendorong orang-orang melakukan produksi adalah keberanian

mereka untuk bertanggung-jawab dan menanggung risiko atas terselenggaranya proses

produksi. Di dalam proses produksi ini mereka berusaha mengombinasikan berbagai faktor

produksi untuk menghasilkan suatu produk dengan harapan memperoleh keuntungan (laba).

Keberanian orang untuk bertanggung jawab dan menanggung resiko usaha produksi itulah

yang kemudian dikenal dengan kewiraswastaan. Orang-orang yang mempunyai keberanian

tersebut dikenal dengan wiraswastawan.

D. FUNGSI PRODUKSI

Berikut ini merupakan fungsi-fungsi produksi:

1) Perencanaan

Perencanaan pada produksi dapat diartikan sebagai melaksanakan kegiatan produksi

barang atau jasa pada waktu tertentu yang disesuaikan dengan forecast yang telah

disusun. Perencanaan produksi dilakukan agar perusahaan dapat bekerja secara efektif

dan efisien sehingga dapat menghasilkan keuntungan sebesar-besarnya. Karena forecast

12
tersebut disesuaikan dengan permintaan pasar, maka diharapkan perencanaan dapat

menjadikan kinerja perusahaan lebih baik.

Perencanaan produksi perlu mempengaruhi beberapa faktor di bawah ini, yaitu:

a. Kualitas produk

b. Biaya produk

c. Waktu pengembangan produk

d. Biaya pengembangan produk

e. Kapabilitas pengembangan

2) Pengolahan

Pengolahan dalam kegiatan produksi merupakan sebuah fase di mana bahan baku diolah

menjadi barang mentah, barang setengah jadi, atau barang jadi.

3) Pengendalian dan Perawatan

Pengendalian dan perawatan di sini berfungsi untuk mengevaluasi dan mengawasi

jalannya produksi agar sesuai dengan perencanaan. Di dalam perusahaan, penting sekali

untuk melakukan pembagian tugas antara perencana, pelaksana, dan pengawas agar

produk yang dihasilkan sesuai dengan standar perusahaan.

4) Jasa penunjang

Fungsi ini untuk meningkatkan cara kerja produksi. Terkadang proses produksi begitu

lamban, gemuk, dan ribet. Tidak jarang ada metode yang lebih efektif dan efisien dan

jasa penunjang berfungsi untuk itu.

13
Di dalam proses produksi, faktor produksi mempunyai hubungan yang sangat erat dengan

produk yang dihasilkan. Produk sebagai output (keluaran) dari proses produksi sangat

tergantung dari faktor produksi sebagai input (masukan) yang masuk dalam proses produksi.

Semakin besar jumlah faktor produksi (input) yang masuk dalam proses produksi maka akan

semakin besar pula jumlah produk (output) yang dihasilkannya.

Secara sistematis hubungan antara faktor produksi dan produk itu dapat di tuliskan sebagai

berikut.
Q=f(P)

Keterangan:

Q : adalah jumlah produk yang dihasilkan

f : fungsi

P : faktor produksi yang masuk dalam proses produksi

Dengan Q=f(P) berarti besarnya Q akan ditentukan oleh atau tergantung dari P. Oleh karena

terdiri dari empat macam, maka Q=f(P) dapat dimodifikasi menjadi:

Q= f(P1, P2, P3 dan P4)

P1 adalah sumber alam, P2 adalah tenaga kerja, P3 adalah modal, dan P4 adalah

kewiraswastaan. Perubahan P1, P2, P3 maupun P4 akan menyebabkan terjadinya

perubahanQ.

14
Misalnya, ada seorang peternak ikan lele, mempunyai tambak(sumber alam), dengan benih

ikan 1000ekor dan pakan ikan 60kg (modal), dan 3 orang pekerja. Dengan faktor produksi

tersebut peternak bisa panen 118,75 kg. Setelah peternak tersebut menambah pekerjanya

menjadi 6 orang menambah benih ikannya 2000 ekor dan pakan ikan menjadi 90kg maka

panen bertambah menjadi 200kg ikan lele yang di hasilkan. Pertambahan jumlah produk

tersebut jelas karena adanya pertambahan jumlah faktor produksi (tenaga kerja dan modal).

E. PERLUASAN PRODUKSI DAN THE LAW OF DIMINISHING RETURNS

Perluasan produksi mengandung arti memperluas dan meningkatkan produksi dengan

maksud untuk meningkatkan produk baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Peningkatan

produk secara kuantitatif dapat berarti peningkatan dalam jumlah produk, sedangkan secara

kualitatif dapat berarti peningkatan dalam jenis dan mutu produk.

Mengapa produksi perlu diperluas? Ada beberapa alasan perlunya perluasan produksi, antara

lain berikut ini.

1) Karena adanya kebutuhan manusia yang terus berkembang baik secara kuantitatif

maupun kualitatif. Berkembangnya kebutuhan manusia itu antara lain disebabkan oleh:

 Jumlah penduduk yang terus bertambah dari waktu ke waktu

 Adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi seni serta peradaban

manusia.

2) Karena adanya barang-barang yang mulai aus, rusak, usang, ataupun musnah sehingga

perlu diganti atau ditambah dengan barang yang baru.

3) Karena adanya keinginan manusia untuk selalu meningkatkan kemakmuran atau taraf

hidupnya.

15
Perluasan produksi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu ekstensifikasi dan intensifikasi.

Perluasan dengan ekstensifikasi ialah perluasan produksi dengan cara menambah unit

produksi baru. Sedangkan perluasannya dengan intensifikasi ialah perluasan produksi yang

dilakukan dengan cara meningkatkan produktivitas (kemampuan menghasilkan) dari faktor

produksi yang ada pada tiap unit produksi.

Perluasan produksi yang dilakukan dalam suatu bidang produksi dibatasi dengan berlakunya

hukum pertambahan hasil yang semakin menurun (The Law of Diminishing Marginal

Returns). Hukum yang dikemukakan David Ricardo ini pada dasarnya menjelaskan bahwa

“Di bidang pertanian, penambahan tenaga kerja pada sebidang tanah mula-mula akan

memberikan tambahan hasil yang semakin meningkat, tetapi setelah mencapai titik tertentu

penambahan tenaga kerja tidak lagi memberikan tambahan hasil yang sebanding. Untuk

memahami hukum yang dikemukakan D. Ricardo ini dapat dilihat contoh berikut.

Tabel hubungan antara pertambahan pekerjaan dengan pertambahan hasil

16
Gambar Kurva Total Produk, Marginal Produk, dan Average Produk

Pada kurva AB berlaku hukum pertambahan yang semakin meningkat (the law of increasing

marginal returns). Titik B merupakan titik Optimum (titik pertambahan hasil yang paling

tinggi) yang dicapai pada penambahan tenaga kerja ke-4 (jumlah pekerja menjadi 6 orang).

Pada kurva BC berlaku hukum pertambahan hasil yang semakin menurun. Jika penambahan

tenaga kerja sudah memberikan tambahan hasil yang semakin menurun, sebaiknya perluasan

produksi dengan menambah tenaga kerja dihentikan. Apalagi kalau penambahan tenaga kerja

sudah tidak memberikan tambahan hasil lagi seperti penambahan tenaga kerja ke 8 pada tabel

di muka. Jika penambahan tenaga kerja tetap dilakukan maka hanya akan menimbulkan

terjadinya pengangguran tak kentara (disguised unemployment), yaitu pekerja yang

kelihatannya bekerja tetapi tidak memberikan hasil. Dengan demikian, pekerja tambahan

yang ke-8 sebenarnya sudah merupakan pengangguran tak kentara.

17
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Kegiatan produksi adalah aktifitas yang wajib dilakukan oleh sebuah perusahaan. Karena dari

sanalah, profit atau keuntungan usaha bisa didapatkan. Kegiatan ini juga dibutuhkan oleh

masyarakat. Karena inilah syarat kemakmuran mereka bisa terjamin.

Kegiatan produksi adalah seluruh komponen yang diperlukan dan sumber daya dalam

operasional produksi guna mencapai target yang ditentukan oleh perusahaan. Setiap

perusahaan harus mengetahui setiap komponennya untu memudahkan dalam menjalani dan

merencanakan operasional produksi di perusahaan tersebut.

18
DAFTAR PUSTAKA

Buku dasar-dasar ekonomi Sugiharsono-Daru Wahyuni

https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-produksi/

https://accurate.id/marketing-manajemen/kegiatan-produksi/

19
20
21
22
23
24
25

Anda mungkin juga menyukai