Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH EKONOMI MIKRO II

“ TEORI PRODUKSI ”

DISUSUN OLEH KELOMPOK 3

ANGGOTA :

1. BAGAS IMAM SUCAHYA ( 20103160201132 )

2. INDAR AGUSTINA ( 20103160201143 )

3. M. ABDUL MUTHOLIB ( 20103160201266 )

4. RANTI AGUSTINA ( 20103160201066 )

5. SITI ALNUR QORIYAH ( 20103160201129 )

DOSEN PENGAMPU : RATIH ROSITA,SE.,ME

JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAMBI
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT. atas segala rahmat-Nya sehingga
kami bisa menyelesaikan makalah ini dengan judul “ Teori Produksi” dan makalah ini dapat
tersusun sampai dengan selesai. Kami sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Kami sebagai penyusun merasa bahwa masih
banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan
pengalaman kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Jambi, 17 November 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................................................... 2
BAB I .............................................................................................................................................................. 5
PENDAHULUAN ............................................................................................................................................. 5
A. Latar Belakang ...................................................................................................................................... 5
B. Rumusan Masalah................................................................................................................................. 5
C. Tujuan ................................................................................................................................................... 5
BAB II ............................................................................................................................................................. 6
PEMBAHASAN ............................................................................................................................................... 6
A. Pengetian Teori Produksi ...................................................................................................................... 6
B. Teori Produksi berdasarkan Jenis Produk ............................................................................................. 6
1. Produksi Ekstraksi .................................................................................................................... 6
2. Produksi Agraris ....................................................................................................................... 7
3. Produksi Industri ...................................................................................................................... 7
4. Perdagangan ............................................................................................................................ 7
5. Jasa ........................................................................................................................................... 7
C. Teori Produksi mengenai Tahapan Produksi ........................................................................................ 7
1. Tahapan Primer........................................................................................................................ 7
2. Tahapan Sekunder ................................................................................................................... 8
3. Tahapan Tersier ....................................................................................................................... 8
D. Teori Produksi tentang Faktor Produksi ............................................................................................... 8
1. Faktor Produksi Asli.................................................................................................................. 8
2. Faktor Produksi Turunan.......................................................................................................... 9
E. Teori Produksi tentang Produktivitas.................................................................................................... 9
F. Teori Produksi tentang Biaya Produksi ................................................................................................. 9
1. Biaya Produksi Tetap ( Fixed Cost ) .......................................................................................... 9
2. Biaya Produksi Variabel ( Variable Cost ) .............................................................................. 10
3. Biaya Produksi Total ( Total Cost ) ......................................................................................... 10
4. Biaya Produksi Rata-Rata ( Average Cost )............................................................................. 10
G. Teori Produksi tentang The Law Of Diminishing Return .................................................................... 10
H. Teori mengenai Fungsi Produksi........................................................................................................ 12
BAB III .......................................................................................................................................................... 13
PENUTUP ..................................................................................................................................................... 13
A. Kesimpulan ......................................................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................................................... 14
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Produksi merupakan kebutuhan dasar yang sangat mirip untuk memenuhi kebutuhan dan menjaga
keberlangsungan hidup manusia di muka bumi. Sesungguhnya produksi lahir dari proses penyatuan antara
manusia dan alam semesta. Allah SWT. telah menetapkan manusia sebagai khalifah ( orang yang
dipercaya dan diberi tanggung jawab ) di muka bumi. Bumi adalah medan dan lahan untuk beraktivitas
sedangkan manusia adalah pengelolanya.
Prinsip produksi dalam islam berarti menghasilkan sesuatu yang halal yang merupakan akumulasi
dari semua proses produksi mulai dari sumber bahan baku sampai dengan jenis produk yang dihasilkan
baik berupa barang maupun jasa. Sedangkan faktor-faktor produksi berarti segala yang menunjang
keberhasilan produksi seperti faktor alam, faktor tenaga kerja, faktor modal serta faktor manajemen.
Pengertian produk tidak dapat dilepaskan dengan kebutuhan ( need ). Produksi berarti memenuhi semua
kebutuhan melalui kegiatan bisnis karena salah satu tujuan utama bisnis adalah untuk memenuhi
kebutuhan dan keinginan ( needs and wants ) manusia. Untuk dapat mempertahankan hidupnya, manusia
membutuhkan makan, minum, pakaian dan perlindungan. Produksi dapat menjadi haram jika barang yang
dihasilkan ternyata hanya akan mendatangkan dampak yang membahayakan masyarakat mengingat
adanya pihak-pihak yang dirugikan dari hadirnya produk-produk baik berupa barang maupun jasa. Maka
dari itu produsen harus berhati-hati dalam melaksanakan produksi. Semua kegiatan yang berhubungan
dengan produksi maupun distribusi harus dalam kerangka halal.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, terdapat beberapa rumusan masalah yang dibahas dalam
makalah ini, yaitu :
1. Apa pengertian dari Teori Produksi?
2. Sebutkan dan jelaskan apa saja teori produksi berdasarkan jenis produk?
3. Sebutkan dan jelaskan apa saja teori produksi mengenai tahapan produksi?
4. Sebutkan dan jelaskan apa saja teori produksi tentang faktor produksi?
5. Apa yang dimaksud dengan teori produksi tentang produktivitas?
6. Sebutkan dan jelaskan apa saja teori produksi tentang biaya produksi?
7. Apa yang dimaksud dengan teori produksi tentang The Law Of Diminishing Return?
8. Apa yang dimaksud dengan teori mengenai fungsi produksi?

C. Tujuan
1. Untuk memahami apa itu teori produksi
2. Untuk memahami apa saja teori produksi berdasarkan jenis produk
3. Untuk memahami apa saja teori produksi mengenai tahapan produksi
4. Untuk memahami apa saja teori produksi tentang faktor produksi
5. Untuk memahami apa itu teori produksi tentang produktivitas
6. Untuk memahami apa saja teori produksi tentang biaya produksi
7. Untuk memahami apa itu teori produksi tentang The Law Of Diminishing Return
8. Untuk memahami apa itu teori produksi mengenai fungsi produksi
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengetian Teori Produksi


Makanan, minuman, pakaian dan semua yang anda gunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup
sehari-hari merupakan hasil produksi. Bahkan, sesuatu yang bukan berupa barangpun, jasa misalnya,
merupakan hasil produksi.
Dengan demikian, produksi merupakan sebuah rangkaian proses yang meliputi semua aktivitas
dalam rangka menciptakan atau menambah nilai dari barang atau jasa, baik menjadi produk setengah jadi
atau produk jadi. Produksi dalam dilakukan dengan cara mengubah bentuk bahan, memindah bahan ke
tempat lain atau menyimpannya.
Yang menjadi catatan disini adalah terdapatnya nilai tambah. Contoh dari proses menambah nilai
barang adalah memanen padi dan diolah menjadi beras, menjahit kain sehingga menjadi baju, memasak
bahan baku makanan sehingga menjadi makanan jadi, mengolah batok kelapa menjadi mangkok atau
arang dan lain-lain. Contoh-contoh diatas menjunjukkan adanya pertambahan nilai dari sebuah bahan
baku sehingga siap untuk dikonsumsi oleh konsumen atau diolah lagi.
Proses produksi memerlukan sebuah teori agar produksi yang dilakukan oleh perusahaan dapat
berjalan dengan baik sehingga perusahaan yang menjalankan bisnis mendapatkan keuntungan yang
optimal, kualitas dan kuantitas produk terpenuhi dan konsumen merasa puas. Teori tersebut dapat
membantu proses produksi sehingga berjalan sesuai harapan atau setidaknya mendekati harapan.
Teori produksi sendiri bisa diartikan sebagai sebuah teori yang menerangkan sifat hubungan
antara tujuan produksi yang diinginkan dengan faktor-faktor produksi yang terlibat. Dengan kata lain,
teori produksi mengajarkan sebuah mekanisme agar produksi dapat mencapai tujuan yang diharapkan
dengan mamaksimalkan faktor-faktor produksi yang dimiliki oleh produsen.
Konsep utama yang digunakan dalam teori produksi adalah menghasilkan output semaksimal
mungkin, baik dari segi kualitas maupun kuantitas dengan input tertentu. Dan menghasilkan sejumlah
output yang ditargetkan dengan biaya produksi seminimal mungkin. Jika kondisi tersebut tercapai,
perusahaan dapat mencetak keuntungan yang optimal.
Teori produksi menggunakan prinsip ilmiah dalam melakukan proses produksi. Prinsip-prinsip
ilmiah tersebut meliputi pemilihan kombinasi sehingga menghasilkan output dengan produktivitas dan
efisiensi yang tinggi serta pemilihan teknologi yang tepat agar tercapai output yang diinginkan.

B. Teori Produksi berdasarkan Jenis Produk


Teori produksi juga menjelaskan beberapa jenis produksi sesuai dengan output yang diproduksi.
Diantaranya adalah sebagai berikut :

1) Produksi Ekstraksi
Jenis produksi ekstraksi merupakan kegiatan produksi yang menambah atau meciptakan
nilai guna dengan mengambil langsung sumber daya alam. Barang-barang tersebut nantinya akan
disetor ke pabrik-pabrik untuk diolah kembali.
Contoh produksi ekstraksi meliputi kegiatan tambang emas, tembaga, batu bara, nikel, kobalt,
besi dan minyak bumi.
2) Produksi Agraris
Jenis produksi agraris merupakan kegiatan produksi yang memberikan nilai tambah atau
menciptakan nilai pada hewan dan tumbuhan. Secara sempit, produksi agraris meliputi produksi
di bidang pertanian seperti beras. Namun, secara luas bidang-bidang sejenis seperti perkebunan,
peternakan, perikanan dan kehutanan juga termasuk ke dalam produksi agraris.

3) Produksi Industri
Jenis produksi industri merupakan kegiatan industri yang memberikan nilai tambah atau
menciptakan nilai dengan mengubah barang mentah menjadi barang setengah jadi atau barang
jadi.
Contoh dari kegiatan produksi industri seperti pengolahan makanan kemasan, pakaian, bahan-
bahan kontruksi, kendaraan bermotor, alat-alat elektronik dan sebagainya.

4) Perdagangan
Meski perdagangan tidak mengubah bentuk barang, perdagangan dapat dikategorikan
sebagai kegiatan produksi karena perdagangan memindahkan tempat barang dari produsen ke
konsumen. Pada umumnya, para pedagang akan membeli barang dari produsen dengan harga
yang lebih terjangkau dengan pembelian grosir. Kemudian mereka menjualnya ke pembeli, baik
konsumen maupun pedagang retail dengan selisih harga agar mendapatkan keuntungan.

5) Jasa
Produksi jasa merupakan kegiatan produksi yang memberikan pelayanan kepada
konsumen. Hasil output produksi di bidang jasa tidak bisa dilihat wujudnya sebab tidak berupa
barang fisik. Produk jasa hanya dapat dirasakan manfaatnya.
Contoh produk di bidang jasa adalah layanan telekomunikasi, kesehatan, pendidikan, hiburan dan
perbankan.

C. Teori Produksi mengenai Tahapan Produksi


Sementara itu, teori produksi lainnya menyebutkan beberapa tahapan dalam melakukan kegiatan
produksi. Penjelasan di bawah ini akan mengantarkan kita pada pemahaman tentang tahapan produksi.

1) Tahapan Primer
Pembagian tahap produksi primer ini berlaku untuk kegiatan produksi di bidang ekstraksi
dan agraris. Tahap primer ini menghasilkan barang yang sifatnya masih sangat dasar, sehingga
ada yang bisa dikonsumi langsung oleh konsumen, namun ada juga yang memerlukan pengolahan
lebih lanjut agar bisa dikonsumsi oleh konsumen.
Kita ambil contoh produk minyak bumi pada produksi ekstraksi memerlukan pengolahan
lebih lanjut oleh pabrik-pabrik. Semetara untuk kegiatan produksi agraris, hasilnya bisa
dikonsumsi langsung oleh konsumen. Misalnya buah-buahan yang dapat dibeli konsume di
tokon-toko buah untuk langsung dimakan.
2) Tahapan Sekunder
Tahap produksi sekunder merupakan lanjutan dari produksi primer. Bahan mentah yang
dihasilkan pada tahapan primer memerlukan pengolahan lebih lanjut. Pada umumnya, yang
termasuk dalam tahapan ini adalah bidang industri. Barang mentah yang merupakan hasil
produksi tahapan primer diolah menjadi barang jadi atau siap pakai.
Sebagai contoh, barang hasil produksi pada tahapan primer adalah getah karet.
Komoditas tersebut merupakan barang mentah yang perlu diolah lagi melalui tahapan sekunder
sehingga getah karet bisa menjadi ban untuk kendaraan bermotor, bola karet, alas sepatu dan
isolator listrik. Hasil produksi pada tahapan sekunder akan dijual melalui toko, pasar,
supermarket dan lain-lain.

3) Tahapan Tersier
Tahapan produksi tersier merupakan tahapan produksi yang tujuan utamanya adalah
memperlancar pembuatan barang serta menyalurkan barang dari produsen ke konsumen. Produksi
di bidang perdagangan dan jasa merupakan bagian dari produksi tahapan tersier. Dengan adanya
perang bidang perdagangan barang atau jasa yang diproduksi dapat sampai ke konsumen.
Pelayanan jasa juga turut memberikan peran pada tahapan ini. Sebut saja peran jasa
pengiriman paket yang membantu sampainya barang dari penjual ke konsumen. Di jaman
sekarang ini, peran jasa pengiriman sangat vital karena turut menentukan jadi atau tidaknya
sebuah transaksi. Contoh lain pelayanan jasa dalam tahapan ini adalah peran perbankan atau
fintech yang membantu proses pembayaran cashless. Tanpa adanya jasa pembayaran penjual dan
pembeli akan kesulitan melakukan transaksi jarak jauh.

D. Teori Produksi tentang Faktor Produksi


Teori produksi lainnya yang perlu kita pelajari adalah faktor produksi. Jika dibahasakan secara
ringkas, faktor produksi adalah segala sesuatu atau sumber daya yang diperlukan dan memiliki kaitan
dalam melakukan proses produksi. Ada banyak sekali faktor-faktor produksi, namun secara garis besar
faktor produksi dibedakan menjadi dua kelompok besar, yakni faktor produksi asli dan faktor produksi
turunan. Penjelasan lebih detail akan kita bahas dibawah ini :

1) Faktor Produksi Asli


Faktor produksi asli meliputi sumber daya alam dan tenaga kerja. Mengapa sumber daya
alam dan tenaga kerja dikatakan sebagai faktor produksi asli? Karena hanya dua faktor tersebut,
manusia sudah dapat memproduksi barang.
Sumber daya alam yang dimaksud disini meliputi udara, hewan, tumbuhan, panen hasil
alam dan lain-lain. Dengan bahan-bahan tersebut manusia dapat mengolahnya menjadi bahan
mentah, setengah jadi atau bahkan barang jadi.
Sementara untuk tenaga kerja adalah manusia yang mengolah sumber daya alam tersebut
menjadi barang yang siap dikonsumsi.
2) Faktor Produksi Turunan
Faktor produksi turunan merupakan faktor produksi yang tidak berhubungan secara
langsung dan merupakan karya yang berasal dari pemikiran dan kemajuan budaya manusia. Di
antara yang termasuk faktor turunan adalah modal, kewirausahaan atau entrepreneur dan
teknologi.
Produksi dalam skala besar memerlukan modal agar dapat mencapai output yang telah
ditargetkan. Yang termasuk modal adalah dana, mesin, gedung bangunan dan peralatan lainnya
yang berperan dalam proses produksi. Sedangkan yang dimaksud dengan entrepreneurship adalah
kemampuan seseorang untuk melakukan manajemen tim hingga bisnis sehingga usaha yang
dijalankan menghasilkan keuntungan. Pemanfaatan teknologi yang tepat guna juga merupakan
faktor penting dalam produksi sehingga kegiatan produksi dapat berjalan dengan efektif dan
efisien.

E. Teori Produksi tentang Produktivitas


Teori produksi kali ini membahas bagaimana kemampuan sebuah perusahaan memproduksi
barang atau jasa yang akan ditawarkan kepada konsumen. Perusahaan akan berusaha untuk meningkatkan
jumlah barang atau jasa yang diproduksi sehingga dapat melayani semakin banyak konsumen.

Secara umum, perusahaan dapat meningkatkan produktivitasnya dengan menggunakan dua cara,
yakni metode ekstensif dan intensif. Metode ekstensif adalah cara meningkatkan produktivitas dengan
menambah faktor produksi. Contoh metode ekstensif ini adalah menambah jumlah tenaga kerja, pabrik,
lahan pertanian dan lainnya. Tentunya dengan penambahan faktor produksi tersebut biaya produksi juga
bertambah.

Metode intensif digunakan untuk meningkatkan produktivitas dengan cara menambah


produktivitas faktor produksi. Misalnya untuk meningkatkan keterampilan tenaga kerja diadakan
pelatihan khusus atau pembaharuan teknologi di perusahaan.

F. Teori Produksi tentang Biaya Produksi


Proses produksi tentunya memerlukan biaya produksi. Teori produksi kali ini akan membahas apa
saja yang termasuk ke dalam biaya produksi. Dalam teori produksi, biaya produksi terbagi menjadi empat
jenis, yakni biaya produksi tetap, variabel, total dan rata-rata. Secara rinci, akan dibahas sebagaimana
penjelasan di bawah ini.

1) Biaya Produksi Tetap ( Fixed Cost )


Biaya produksi tetap merupakan biaya yang dibutuhkan untuk proses produksi dan
nominalnya tetap. Berapapun jumlah barang atau jasa yang dihasilkan, nominal biaya ini tetap.
Contoh biaya produksi tetap ini seperti biaya sewa gedung, pajak bumi dan bangunan, pembelian
alat , gaji pokok karyawan dan asuransi.
2) Biaya Produksi Variabel ( Variable Cost )
Biaya produksi variabel merupakan biaya produksi yang dikeluarkan perusahaan untuk
proses produksi dan nominal berubah sesuai dengan jumlah produk yang dihasilkan. Semakin
besar volume produksi, semakin besar pula biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan dan
sebaliknya. Besarnya biaya ini sangat bergantung pada aktivitas usaha.
Contoh dari pengeluaran yang termasuk dalam variable cost adalah bahan langsung,
tenaga kerja langsung, upah over time pekerja, komisi penjualan dan maintenance alat produksi.

3) Biaya Produksi Total ( Total Cost )


Biaya produksi total dihitung dari menambahkan biaya variable dan dan biaya tetap.
Misalkan produksi catering melibatkan bahan makanan, tenaga kerja, gas, listrik, air, transportasi,
kemasan dan sebagainya. Maka biaya produksi total didapatkan dengan cara menambahkan
seluruh komponen-komponen biaya tersebut.

4) Biaya Produksi Rata-Rata ( Average Cost )


Biaya produksi rata-rata didapatkan dengan cara membagi biaya produksi total dengan
jumlah produksi. Hal ini penting diketahui agar perusahaan dapat memprediksi keuntungan yang
didapatkan setiap menjual satu unit produk.

G. Teori Produksi tentang The Law Of Diminishing Return


Teori produksi kali ini dirumuskan oleh David Richardo. Dalam pemaparannya, David
menyatakan adanya anomaly dalam proses produksi. Ia menjelaskan bahwa penambahan faktor produksi
tidak serta merta selalu meningkatkan hasil produksi yang linier. Pada titik tertentu, hasil produksi justru
akan berkurang meskipun faktor produksi ditambah.

Penambahan input terus-menerus menjadikan jumlah input melebihi kapasitas produksi dan
berakibat pada tercapainya titik jenuh. Hal ini menyebabkan produktivitas tidak maksimal.

Kita ambil contoh sebuah perasaan yang memperkerjakan seorang tenaga kerja dapat
memproduksi barang sebanyak 100 buah. Jika ditambah seorang pekerja lagi, maka dalam sehari produk
yang dihasilkan sebanyak 250 buah. Jika ditambah seorang lagi, artinya tiga pekerja, barang yang
diproduksi sebanyak 400 buah. Pada tabel dibawah ini, akan dijelaskan banyaknya jumlah produksi dan
penambahan tenaga kerja.

Jumlah Pekerja ( L ) Produk Total ( P ) Produk Rata-Rata Marjinal Produk


1 100 100 100
2 250 125 150
3 399 133 149
4 700 175 301
5 875 175 175
6 900 150 25
7 910 130 10
8 910 113.75 0
9 900 100 -10
Pada tabel tersebut kita dapati bahwa pada titik tertentu, produktivitas semakin menurun. Untuk
lebih jelas mengamati hubungan jumlah pekerja, produk total, produk rata-rata ( AP ) dan marjinal produk
( MP ), kita bisa amati grafik di bawah ini :

Solusi yang dapat dilakukan dalam menghadapi hal tersebut adalah :

a. Salah satu faktor produksi harus tetap jumlahnya sehingga yang mengalami perubahan hanya
perbandingannya saja. Faktor produksi yang bisa diatur tetap kuantitasnya bisa berupa luas tanah
pada pertanian atau mesin pada industry.

b. Teknik produksi yang digunakan harus lebih canggih. Sebab teknik produksi yang sama tidak
mempengaruhi produktivitas ketika sudah berada di titik jenuh.
c. Daya kerja harus ditingkatkan . misalkan sebuah perusahaan yang menambah jumlah tenaga
kerja. Sebaiknya bukan hanya jumlah tenaga kerja yang ditambah, melainkan juga kualitas
sumber daya manusia juga perlu ditingkatkan.

H. Teori mengenai Fungsi Produksi


Fungsi produksi merupakan fungsi dalam bentuk persamaan matematika yang menjelaskan
hubungan output dengan input yang dipakai selama proses produksi berlangsung. Fungsi produksi
memberikan prediksi jumlah output yang memungkinkan yang dihasilkan oleh produsen dengan
mengkombinasikan berbagai macam input yang mungkin untuk terjadi.

Dengan fungsi produksi, produsen dapat merancang harga pokok produksi dan kuantitas produk
yang dihasilkan. Tidak hanya itu, fungsi produksi juga dapat memberikan gambaran kombinasi input
yang harus digunakan.

Misalkan menurut perhitungan fungsi produksi, sebuah perusahaan maksimal dapat menghasilkan
unit X sebesar 500 buah dan 750 unit Y dalam sehari. Maka untuk mencapai kuantitas tersebut, faktor-
faktor produksi apa saja yang perlu disiapkan dan berapa banyak jumlahnya.

Fungsi produksi secara umum digambarkan sebagai berikut :

Y=F(X)

Dimana y adalah output dan x adalah input produksi. Keduanya, x dan y adalah angka positif.
Sedangkan f adalah fungsi yang mempresentasikan hubungan input dan output, bernilai positif ( output
selalu lebih besar atau sama dengan nol ) dan continuous.

Fungsi produksi juga mempresentasikan batas kemungkinan output dihasilkan berdasarkan level
penggunaan input dalam produksi. Dengan kata lain, sepanjang garis fungsi produksi merupakan titik-
titik dimana output secara maksimal dihasilkan pada berbagai tingkat penggunaan input. Ini berarti pula
inefisiensi produksi pada garis tersebut sama dengan nol. Dan, fungsi produksi ini juga fungsi produksi
frontier.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari penjelasan diatas, bisa dipahami bahwa teori produksi sangat diperlukan oleh produsen agar
memahami persiapan yang diperlukan, proses produksi itu sendiri dan biaya-biaya produksi. Dengan
memahami teori produksi secara menyeluruh, diharapkan perusahaan dapat meningkatkan keefektifan dan
keefisiensian dalam melaksanakan produksi.

Teori produksi ini banyak dipelajari dan diterapkan oleh perusahaan-perusahaan yang ingin
meminimalisir pemborosan atau pengeluaran yang tidak perlu. Bagaimanapun, teori produksi ini akan
bermanfaat untuk perusahaan yang mempelajari dengan baik dan menerapkan ke dalam bisnis mereka.
Karena teori yang hanya dipelajari tanpa penerapan tidak akan menghasilkan buah.
DAFTAR PUSTAKA

file:///C:/Users/Asus/Downloads/TEORI%20PRODUKSI-KELOMPOK%206.pdf

https://www.gramedia.com/literasi/teori-produksi/
https://www.gramedia.com/literasi/teori-produksi/

https://www.slideshare.net/azizsatriafocrt/teori-produksi-pengantar-ekonomi-mikro-makalah

Anda mungkin juga menyukai