Anda di halaman 1dari 32

PRODUKSI BARANG

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 3

Putri Iriani (230901502040)


Yuyun Maylani Putri.B (230901500034)
Muh. Khairil Amri (230901501051)
Rendy Alfian (230901501045)

PROGRAMSTUDI AKUNTASI S-1


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS NEGRI MAKASSAR
TAHUN AJARAN 2023-2024
KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirahim

Assalamualaikum warahmatulahi wabarakatuh

Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha


Esa karena berkatlimpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis
dapat menyusun makalah ini tepat padawaktunya. Makalah ini membahas
Tentang “ Produksi Barang”

Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat


tantangan dan hambatanakan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak
tantangan itu bisa teratasi. Olehnya itu,penulis mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telahmembantu dalam
penyusunan makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan
yangsetimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari


kesempurnaan baik dari bentukpenyusunan maupun materinya. Kritik
konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkanuntuk penyempurnaan
makalah selanjutnya.Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat kepada kita sekalian.

Makassar, 4 September 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................... i

DAFTAR ISI..................................................................................................................... ii

BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................................ 1

A. Latar Belakang...................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................................. 1
C. Tujuan.................................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................. 3

A. Pengertian Produksi............................................................................................... 3
B. Faktor Produksi..................................................................................................... 4
C. Bidang dan Tahapan Produksi............................................................................... 11
D. Tujuan Produksi.................................................................................................... 14
E. Fungsi Produksi..................................................................................................... 17
F. Perluasan Produksi dan The Law Of Diminishing Margin Returns......................19
G. Jangka Waktu Produksi......................................................................................... 21
H. Pemasaran Hasil Produksi..................................................................................... 26

BAB III PENUTUP........................................................................................................... 27

A. Kesimpulan............................................................................................................ 27
B. Saran...................................................................................................................... 28

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................... iii

ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini sangat peting untuk memahami tingkah laku konsumen
yang sangatmempengaruhi sifat permintaan para pembeli
dipasar.Memproduksi suatu barang harusmempunyai hubungan dengan
kebutuhan manusia.Berarti barang itu harus diproduksi untukmemenuhi
kebutuhan manusia, bukan untuk memproduksi barang mewah
secaraberlebihan yang tidak sesuai dengan kebutuhan manusia, karenanya
tenagakerja yangdikeluarkan untuk memproduksi barang tersebut
dianggap tidak produktif.

Perlu memperhatikan, memahami, dan mempelajari kegiatan


perusahaan dalammenawarkan dan memproduksi barang yang
diproduksinya.Salah satu faktor yangmempengaruhi penawaran adalah
biaya produksi. Dalam ekonomi yang sudah modern,dimana peranan uang
amat penting , maka ukuran efisiensi yang paling baik adalah
uang.Akhirnya bila konsumen berupaya mencapai kepuasan maksimum,
maka produsen berupayamencapai tingkat produksi maksimum.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah Pengertian Produksi ?
2. Apakah Faktor Produksi ?
3. Apa saja Bidang dan Tahapan Produksi ?
4. Apakah Tujuan dari Produksi?
5. Apakah Fungsi dari Produksi ?
6. Bagaimanakah Perluasan Produksi dan The Law Of Diminishing
Marginal Returns ?
7. Bagaimanakah Jangka Waktu Produksi ?
8. Bagimana Pemasaran Hasil Produksi

1
C. Tujuan
1. Mengetahui Pengertian Produksi
2. Mengetahuai Faktor Produksi
3. Mengetahui Bidang dan Tahapan Produksi
4. Mengetahui Tujuan Produksi
5. Mengetahui Fungsi Produksi
6. Mengetahui Perluasan Produksi dan The Law Of Diminishing
Marginal Returns
7. Mengetahui Jangka Waktu Produksi
8. Mengetahui Pemasaran Hasil Produksi

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Produksi

Produksi adalah suatu kegiatan untuk menciptakan/menghasilkan atau


menambah nilai guna terhadap suatu barang atau jasa untuk memenuhi
kebutuhan oleh orang atau badan(produsen).Orang atau badan yang
melakukan kegiatan produksi dikenal dengan sebutan produsen.Sedangkan
barang atau jasa yang dihasilkan dari melakukan kegiatan produksidisebut
dengan produk.Istilah Produksi berasal dari bahasa inggris to produce
yang berartimenghasilkan.

Produksi sangat berkaitan dengan nilai guna suatu barang. Orang


hanya akanmembuat barang-barang yang berguna. Maka Produksi dapat
juga disebut kegiatanmenambah nilai guna suatu barang. Tetapi tidaklah
mudah mengubah bahan baku menjadibarang siap konsumsi. Karena untuk
dapat melakukan kegiatan Produksi, seorang produsen membutuhkan
faktor Produksi.Tanpa faktor-faktor Produksi, pembuatan suatu barang
tidakbisa berjalan. Dengan kelangsungan proses Produksi sangat
ditentukan oleh keahlian pengusaha atau produsen.

Di dalam ilmu ekonomi, pengertian produksi mengalami berbagai


perkembangan. Menurut aliran Fisiokrat produksi adalah kegiatan untuk
menghasilkan barang baru (product nett). Yang dimaksud barang baru di
sini adalah barang yang benar-benar baru ada setelah produksi dilakukan.
Misalnya pertanian, dengan bibit padi 1 kg dapat menghasilkan 500 kg
padi. Ini berarti yang 499 kg merupakan barang yang dihasilkan dari
pertanian tersebut. Juga peternakan ayam yang menghasilkan telur. Dari
tidak ada telur setelah produksi peternakan dilakukan menjadi ada telur
(barang baru). Dengan demikian, kegiatan yang termasuk produksi di sini
hanyalah pertanian dalam arti luas yang meliputi persawahan, perkebunan,
perhutanan, peternakan, dan perikanan.

3
Pengertian produksi di atas kemudian diperluas oleh aliran klasik yang
menyatakan bahwa produksi merupakan kegiatan menghasilkan barang.
Barang yang dihasilkan tidak harus barang baru, tetapi bisa juga barang
yang hanya diubah bentuknya saja. Misalnya industri mebel yang
mengubah kayu balok menjadi kursi. Dalam hal ini kursi yang dihasilkan
sebenarnya merupakan hasil pengubahan bentuk kayu saja, bukan barang
baru. Oleh karena itu, kegiatan yang termasuk produksi di sini di samping
pertanian dalam arti luas, juga industri atau kerajinan yang mengubah
bentuk barang menjadi barang yang lain.

Pengertian produksi terus berkembang. Pada akhirnya para ekonomi


memberikan pengertian produksi sebagai kegiatan menghasilkan barang
maupun jasa, atau kegiatan menambah faedah suatu barang. Kegiatan yang
termasuk produksi pun menjadi semakin luas, antara lain meliputi kegiatan
menghasilkan barang baru (pertanian), mengubah bentuk barang (industri
dan kerajinan), mengambil kekayaan alam (pertambangan/ penggalian),
menyimpan barang (pergudangan), memindahkan barang dari satu tempat
ke tempat lain (angkutan), memindahkan hak milik barang melalui
transaksi jual-beli (perdagangan), dan memberikan layanan jasa (usaha
jasa). Sesuai dengan pengertian produksi di atas, pada mulanya orang
melakukan produksi dengan tujuan untuk menghasilkan barang maupun
jasa guna memenuhi kebutuhan hidupnya. Namun sekarang banyak orang
melakukan produksi dengan tujuan untuk melaksanakan usaha (bisnis)
guna mendapatkan keuntungan (laba).

B. Faktor Produksi
Untuk dapat menghasilkan barang, jasa faedah suatu barang, proses
produksi memerlukan pengrobanan – pengorbanan. berbagai unsur yang
dikorbankan dalamproses produksi unruk menghasilkan barang, jasa dan
faedah suatu barang itu disebut faktor produksi atau sumber produksi.
Sedangkan barang, jasa, dan faedah suatu barang yang dihasilkan dari

4
proses produksi itu disebutt produk. Faktor produksi yang ada pada
umumnya digunakan di dalam proses produksi terdiri dari empat macam,
yaitu sumber alam, tenaga kerja manusia, modal dan kewirausaan
(kewiraswastaan).
a. Sumber Alam
Sumber alam ialah segala sesuatu yang disediakan oleh alam yang
dapat dimanfaatkan manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Sumber
alam di sini meliputi segala sesuatu yang ada di dalam bumi (tanah, laut,
hutan, dan termasuk juga sinar matahari, udara, serta air).
Sumber alam sebenarnya hanya menyediakan bahan- bahan atau
kemungkinan- kemungkinan untuk berproduksi. Jika manusia tidak
mampu memanfaatkan ke- mungkinan-kemungkinan tersebut maka
sumber alam itu hanya akan merupakan potensi saja. Oleh karena itu,
manusia terus ditantang untuk menggali dan memanfaatkannya agar
sumber alam itu tidak hanya merupakan potensi. Hal yang perlu diingat
oleh manusia, bahwa sumber alam itu sangat terbatas jumlahnya. Oleh
karena itu, dalam menggali dan memanfaatkan sumber alam tersebut
manusia harus mampu memelihara dan mengembangkan agar sumber
alam untuk memproduksi alat pemuas yang di butuhkan.

b. Tenaga Kerja Manusia


Tenaga kerja manusia adalah segala kegiatan manusia baik jasmani
maupun rohani yang dicurahkan dalam proses produksi untuk
menghasilkan barang dan jasa maupun faedah suatu barang.
Tenaga kerja atau buruh merupakan faktor produksi yang diakui di
setiap sistem ekonomi terlepas dari kecenderungan ideologi mereka.
Kekhususan perburuhan seperti kemusnahan, keadaan yang tidak
terpisahkan dari buruh itu sendiri, ketidakpekaan jangka pendek terhadap
permintaan buruh, dan yang mempunyai sikap dalam penentuan upah,
merupakan hal yang sama pada semua sistem.

5
Tanpa adanya tenaga kerja manusia maka sumber alam yang meskipun
berlimpah-limpah jumlahnya tidak akan ada gunanya, kalaupun ada sangat
rendah gunanya (nilainya). Tenaga kerja manusia ialah segala kegiatan
manusia baik jasmani maupun rohani yang dicurahkan dalam proses
produksi untuk menghasilkan barang, jasa, maupun faedah suatu barang.
Oleh karena kemanfaatan sumber alam sangat tergantung pada tenaga
kerja manusia, maka kualitas manusia sebagai sumber daya (sumber
tenaga kerja) perlu terus ditingkatkan.

Dilihat dari tingkatannya (kualitasnya), tenaga kerja manusia dapat


dikelompokkan menjadi tiga.
a. Tenaga kerja terdidik (skilled labour)
ialah tenaga kerja yang memerlukan pendidikan kejuruan secara
teratur dan mendalam. Misalnya tenaga kerja dokter, manajer, dan
computer programmer.
b. Tenaga kerja terlatih (trained labour)
ialah tenaga kerja yang memerlukan latihan dan pengalaman
praktik secara intensif. Misalnya tenaga kerja montir, tukang kayu,
penjahit, tukang masak, dan satpam.
c. Tenaga kerja tak terdidik dan tak terlatih (unskilled and
untrained labour)
ialah tenaga kerja yang mengandalkan (mengutamakan) kekuatan
jasmani daripada rohani, dan tidak memerlukan pendidikan
maupun latihan secara intensif. Misalnya tenaga kerja kuli, tukang
sapu, pemulung, pesuruh, tukang cuci, dan kernet bus.

Kriteria Pemilihan Tenaga Kerja

Pemilihan tenaga kerja tergantung ketersediaan/penawaran tenaga kerja.


Sedangkan penawaran tenaga kerja tergantung pada beberapa faktor :

 Kecakapan tenaga kerja, merupakan keahlian dan ketrampilan


yang dimiliki oleh tenagakerja.

6
 Mobilisasi tenaga kerja, merupakan pergerakan tenaga kerja
dari suatu kawasan geografi ke kawasan yang lain. Mobilisasi
terkait erat dengan kondisi ekonomi pekerja, Mobilisasi
dipengaruhi oleh faktor tingkat upah, dimana biasanya pekerja
akan berupaya untuk mencari tempat kerja yang memberikan
tingkat upah lebih tinggi.
 Penduduk, jumlah penduduk merupakan faktor yang sangat
memengaruhi terhadap penawaran tenaga kerja. Idealnya
pertumbuhan penduduk seiring/seimbang dengan pertumbuhan
lapangan kerja (pertumbuhan ekonomi).

Faktor-faktor penentuan lokasi produksi


1. Faktor adanya perbedaan biaya produksi
2. Faktor adanya perbedaan biaya transfer (transfer cost) dari titik
produksi ke titik konsumsi
3. Faktor adanya lembaga (Institusional faktor)

Untuk mengadakan proses produksi dengan baik, maka manajemen


perusahaan yang bersangkutan perlu melihat kesesuaian yang ada pada
perusahaan tersebut. Karena jenis pengawasan atau pengendalian yang
dilakukan tergantung dari jenis proses produksi yang digunakan.

Ada dua jenis utama pengendalian produksi, yaitu:

1. Pengawasan Arus (Flow Control)


Flow control pengawasan arus adalah pengawasan produksi yang
dilakukan terhadap aruspekerjaan sehingga dapat menjamin
kelancaran proses pengerjaan.
2. Pengawasan Pengerjaan Pesanan (Order Control) Order control
atau pengawasan pengerjaan pesanan adalah pengawasan produksi
yang dilakukan terhadap produk yang dikerjakan.

7
Keuntungan yang diperoleh dari perusahaan bila melakukan dua
pengawasan itu :
a) Membantu tercapainya operasi produksi yang efisien dari
suatu perusahaan
b) Membantu merencanakan prosedur pengerjaan yang kacau
dan sembarangan
c) Menjaga agar pekerjaann/kerja yang dibutuhkan pada titik
minimum
c. Modal

Modal pada dasarnya merupakan hasil produksi yang digunakan


untuk menghasilkan produk lebih lanjut. Misalnya orang membuat jala
untuk mencari ikan. Dalam hal ini jala merupakan barang modal karena
jala merupakan hasil produksi yang digunakan untuk menghasilkan produk
(ikan). Contoh lain, orang mengolah pertanian untuk menghasilkan
gandum, kemudian gandum itu digunakan untuk menghasilkan roti. Dalam
hal ini gandum merupakan barang modal.

Di dalam proses produksi, modal dapat berupa peralatan-peralatan


dan bahan-bahan. Oleh karena peralatan dan bahan-bahan itu dapat
diperoleh dengan uang, maka modal pun dapat berupa uang. Bahkan
modal yang berupa uang akan lebih fleksibel karena uang dapat diubah
(ditukar) menjadi barang modal apa pun yang dibutuhkan untuk produksi.

Berdasarkan kegunaannya, modal yang digunakan dalam


prosesproduksi dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu:

a. Modal Tetap
Ialah barang-barang modal yang dapat digunakan berkali-kali
dalam proses produksi. Barang modal ini akan habis secara berangsur-
angsur di dalam proses produksi. Contoh modal tetap antara lain:
gedung, mesin-mesin pabrik, kendaraan perusahaan, cangkul dan

8
traktor dalam perusahaan pertanian, peralatan dapur pada usaha rumah
makan, dan alat-alat perbengkelan pada usaha bengkel.
b. Modal Lancar
Ialah barang-barang modal yang habis sekali pakai dalam proses
produksi. Barang modal ini akan habis begitu digunakan untuk
menghasilkan produk. Contoh modal lancar antara lain: bahan baku,
bahan pembantu, bahan bakar, dan bahan pembungkus produk.

Pada perekonomian yang semakin maju ini peran modal untuk


mengembangkan produksi menjadi sangat penting. Dapat dikatakan
bahwa tanpa modal sulit bagi manusia untuk melakukan dan
mengembangkan produksi. Untuk menghasilkan suatu jenis produk
tertentu selalu diperlukan alat atau barang perantara (modal). Ini
berarti untuk melakukan produksi orang harus menghasilkan alat bantu
produksi terlebih dahulu yang disebut modal. Oleh karena itu produksi
yang menggunakan modal berarti produksi itu menempuh jalan
memutar (round about production, istilah yang diberikan oleh Von
Bohm Bawerk). Misalnya, untuk memproduksi ikan, orang harus
menghasilkan kapal penangkap ikan dan jala terlebih dahulu. Untuk
menghasilkan kapal itu harus diproduksi alat-alat dan bahan-bahan
pembuat kapal tersebut, dan seterusnya. Begitu pula untuk
menghasilkan jala harus diproduksi nilon dan alat-alat pembuat jala
tersebut.

Modal dapat dibedakan menurut:

1. Kegunaan dalam proses produksi

 Modal tetap adalah barang-barang modal yang dapat


digunakan berkali-kali dalam proses produksi.
Contoh: gedung, mesin-mesin pabrik.

9
 Modal lancar adalah barang-barang modal yang habis
sekali pakai dalam proses produksi
Contoh: bahan baku, bahan pembantu.2.
2. Bentuk Modal
 Modal konkret (nyata) adalah modal yang dapat dilihat
secara nyata dalam proses produksi.
Contoh: mesin, bahan baku, gedung pabrik.
 Modal abstrak (tidak nyata) adalah modal yang tidak dapat
dilihat tetapi mempunyai nilaidalam perusahaan.
Contoh: nama baik perusahaan dan merek produk.

Pengumpulan modal
Ada beberapa faktor yang menentukan terhadap
pengumpulan modal yaitu :
a) Peningkatan pendapatan
b) Pembekuan modal
c) Keselamatan dan keamanan, dalam proses
penghimpunan modal

Dalam perspektif ekonomi konvensional, modal


dapat tumbuh dari sebagian pendapatanyang ditabungkan
oleh masyarakat. Besarnya tabungan dipengaruhi oleh
tingkat bunga.Menurut ekonom konvensional, semakin
tinggi tingkat bunga semakin besar imbalan tabungan,
semakin tinggi pula kecenderungan untuk menabung dan
sebaliknya.Menurut Keynes, tingkat bunga yang tinggi
akan menekan kegiatan ekonomi dan menyebabkan volume
penanaman modal yang lebih kecil. Sebagai akibatnya,
pendapatan uang yang terkumpul akan mengecil, dan
dengan adanya kecenderungan yang sama untuk
menabung, volume tabungan akan berkurang.

10
Kenyataannya adalah bahwa jika individu-individu
rasional, mereka mungkin lebih banyak menabungkan
penghasilan mereka, bila tingkat bunganya tinggi. Suatu
tingkat bunga yang tinggi berarti lebih tingginya imbalan
bagi tabungan. Oleh karena itu, berdasarkan alasan-alasan
murni, orang akan lebih banyak menabung.

d. Kewiraswastaan (kewirausahaan)
Di dalam perekonomian yang semakin maju banyak
bermunculan orang dan perusahaan-perusahaan yang berusaha
menyelenggarakan produksi. Salah satu faktor yang mendorong
mereka melakukan produksi adalah keberanian mereka untuk
bertanggung-jawab dan menanggung risiko atas
terselenggaranya proses produksi. Di dalam proses produksi ini
mereka berusaha mengombinasikan berbagai faktor produksi
untuk menghasilkan suatu produk dengan harapan memperoleh
keuntungan (laba). Keuntungan ini akan dapat dicapai jika
mereka berhasil menyelenggarakan usaha produksinya, tetapi
jika gagal mereka akan menanggung risiko rugi.
Keberanian orang untuk bertanggung jawab dan
menanggung risiko usaha produksi itulah yang kemudian
dikenal dengan kewiraswastaan. Kewiraswastaan inilah yang
merupakan faktor produksi ke empat. Orang-orang yang
mempunyai keberanian tersebut dikenal dengan
wiraswastawan.

C. Bidang dan Tahapan Produksi


Berdasarkan pengertian produksi seperti diuraikan sebelumnya,
kegiatan yang dapat dikategorikan produksi ternyata sangat luas. Berbagai
kegiatan tersebut selanjutnya dikelompokkan menjadi lima bidang berikut.

11
1. Bidang Ekstraktif, ialah produksi yang bergerak dalam bidang
pengambilan (penggalian) kekayaan alam yang telah tersedia tanpa
mengubah sifat atau bentuk barangnya. Misalnya: penambangan
emas, minyak, atau bijih besi, pengambilan pasir dan batu di
sungai, penebangan hutan alam, perburuan binatang hutan alami,
dan penangkapan ikan laut.
2. Bidang Agraris, ialah produksi yang bergerak dalam bidang
pengolahan alam (tumbuhan dan hewan) untuk menghasilkan
barang baru. Termasuk bidang produksi ini adalah pertanian dalam
arti luas yang meliputi persawahan, perkebunan, perhutanan.
peternakan dan perikanan
3. Bidang Industri Manufaktur, ialah produksi yang bergerak dalam
bidang pengolahan suatu bahan menjadi bentuk bahan/barang lain.
Misalnya pabrik yang mengolah bahan mentah menjadi barang
setengah jadi maupun barang jadi, atau mengolah barang setengah
jadi menjadi barang jadi.
4. Bidang Perdagangan, ialah produksi yang bergerak di bidang beli-
jual barang hingga terjadi perpindahan hak milik barang tersebut.
Termasuk bidang produksi ini antara lain usaha pertokoan,
pewarungan, pedagang keliling, dan grosir (perdagangan partai
besar), serta ekspor dan impor.
5. Bidang Jasa, ialah produksi yang bergerak di bidang pelayanan
jasa. Termasuk bidang produksi ini antara lain usaha angkutan,
perhotelan perbankan, asuransi, salon, layanan kesehatan, dan
usaha hiburan.

Biasanya usaha yang dilakukan masyarakat menyangkut lebih dari satu


bidang produksi di atas. Satu jenis usaha dengan menggabungkan
beberapa bidang produksi.

12
Misalnya:
 Perusahaan tekstil (industri) yang sekaligus mengusahakan
perkebunan kapas (agraris).
 Perusahaan tegel (industri) yang sekaligus menambang pasir dari
sungai di dekatnya (ekstraktif).
 usaha salon (jasa) yang sekaligus menjual alat-alat kecantikan
(perdagangan). Dan jika salon itu juga memproduksi alat-alat
kecantikan sendiri, berarti juga melakukan bidang produksi
industri.
Hubungan kelima bidang produksi dalam kaitannya dengan
pemenuhan kebutuhan manusia dapat digambarkan sebagai berikut.

Gambar di atas menunjukkan bahwa, bidang ekstraktif, agraris, dan bidang


industri bisa langsung menjual produknya kepada konsumen, tetapi juga
bisa menjualnya melalui bidang perdagangan. Di samping itu, bidang
ekstraktif bisa juga menjual produknya ke bidang agraris atau bidang
industri untuk diolah lebih lanjut. Begitu pula bidang agraris bisa menjual
produknya ke bidang industri untuk diolah lebih lanjut. Dalam
kegiatannya, keempat bidang produksi (ekstraktif, agraris, industri, dan
perdagangan) bisa mendapatkan layanan jasa dari bidang produksi jasa,
misalnya jasa angkutan yang selalu dibutuhkan oleh keempat bidang
produksi tersebut. Selain memberikan layanan jasa kepada keempat bidang
produksi tersebut, bidang jasa juga bisa memberikan layanan jasa langsung
kepada konsumen.

13
Dilihat dari urutan kegiatannya, kelima bidang produksi di atas
dapat dikelompokkan menjadi tiga tahap produksi yang masing-masing
tahap produksi itu menghasilkan kegunaan (utility) yang berbeda-beda.
Ketiga tahap produksi itu ialah:
1. Tahap Produksi Primer yang meliputi bidang produksi ekstraktif
dan agraris. Tahap produksi primer ini menghasilkan kegunaan
dasar (elementary utility).
2. Tahap Produksi Sekunder yang meliputi bidang produksi industri
atau kerajinan. Tahap produksi ini menghasilkan kegunaan bentuk
(form utility).
3. Tahap Produksi Tersier yang meliputi bidang produksi
perdagangan dan pelayanan jasa. Tahap produksi ini menghasilkan
berbagai kegunaan (utility). Kegiatan perdagangan menghasilkan
kegunaan milik (possesion utility/ownership utility). Kegiatan
penyimpanan barang menghasilkan kegunaan waktu (time utility).
Kegiatan angkutan menghasilkan kegunaan tempat (place utility).
Kegiatan jasa yang lainnya menghasilkan kegunaan pelayanan
(service utility)

D. Tujuan Produksi
Untuk apa barang dan jasa di produksi? Perkembangan masyarakat
antara lain dapat diukur dari tingkat kemakmuran yang tercermin dari
banyaknya hasil produksi barang dan jasa. Karena itu secara nasional
tujuan produksi adalah untuk memenuhi kebutuhan dalam rangka
mencapai kemakmuran masyarakat. Atas dasar itulah pemerintah dengan
berbagai kebijakan senantiasa berusaha mendorong dunia usaha untuk
meningkatkan jumlah produksi.
Dipandang secara makro meningkatnya jumlah produksi berarti
akan meningkatkan kesempatan kerja, peningkatan kesempatan kerja akan
meningkatkan pendapatan. Peningkatan pendapatan akan mendorong
permintaan hasil produksi. Apabila itu terus berlangsung berarti terjadi

14
pertumbuhan ekonomi nasional, dan masyarakatpun akan semakin
makmur. Tentu saja untuk pertumbuhan ekonomi tersebut harus
memperhatikan pertumbuhan penduduk.
Apabila pertumbuhan jumlah produksi lebih besar dari
pertumbuhan penduduk maka dapat dikatakan bahwa kemakmuran
masyarakat mengalami peningkatan, tetapi sebaliknya apabila
pertumbuhan produksi lebih rendah dari pertumbuhan penduduk maka
kemakmuran masyarakat akan mengalami penurunan, sebab jumlah
produksi akan dikonsumsi oleh penduduk yang semakin besar.

Produksi ini akan terus dilaksanakan karena:


a. Banyaknya barang/jasa yang habis dikonsumsi
b. Adanya barang modal yang harus diganti karena aus atau rusak dalam
proses produksi
c. Adanya barang-barang yang harus diganti karena sudah ketinggalan
zaman
d. Adanya barang-barang yang hilang karena bencana alam
e. Peningkatan taraf pendidikan dan kebudayaan sehingga menambah
aneka ragam kebutuhan
f. Pertambahan penduduk sehingga mendorong peningkatan jumlah
kebutuhan barang dan jasa
g. Kemajuan tingkat pengetahuan dan ilmu teknologi akan mendorong
proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa.

Selain itu ada beberapa bentuk tujuan produksi yang lain diantaranya
yaitu:
a. Memenuhi kebutuhan manusia.
Manusia memiliki beragam kebutuhan terhadap barang dan jasa yang
harus dipenuhi dengan kegiatan produksi. Apalagi jumlah manusia
yang terus bertambah.

15
b. Mencari keuntungan atau laba.
Dengan memproduksi barang dan jasa, produsen (orang yang
memproduksi) berharap bias menjualnya dan memperoleh laba
sebanyak-banyaknya.
c. Menjaga kelangsungan hidup perusahaan
Dengan memproduksi barang dan jasa, produsen akan memperoleh
pendapatan dan laba dari penjualan produknya, yang dapat digunakan
untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan termasuk kehidupan
para karyawan.
d. Meningkatkan mutu dan jumlah produksi
Produsen selalu berusaha memuaskan keinginan konsumen. Dengan
berproduksi, produsen mendapat kesempatan melakukan uji coba
(eksperimen) untuk meningkatkan mutu sekaligus jumlah produksinya
agar lebih baik dari produksi sebelumnya.
e. Mengganti barang-barang yang aus dan rusak karena dipakai atau
karena bencana alam. Semua itu diganti dengan cara memproduksi
barang yang baru.
f. Memenuhi pasar dalam negeri.
g. Meningkatkan kemakmuran.
h. Memperluas lapangan usaha.

Tujuan dari kegiatan produksi mencapai dua hal pokok yaitu:


a. Memenuhi kebutuhan setiap individu.
b. Merealisasikan kemandirian.

Dalam upaya merealisasikan pemenuhan kebutuhan ada beberapa hal yang


perlu dilakukan, yaitu:
a. Melakukan perencanaan. Perencanaannya mencakup produksi
pengeluaran dan distribusi.

16
b. Mempersiapkan sumberdaya manusia dan pembagian tugas yang
baik.
c. Memperlakukan sumber daya alam dengan baik.
d. Keragaman produksi dalam rangka memenuhi kebutuhan
konsumen.
e. Mengoptimalkan fungsi kekayaan berupa mata uang

E. Fungsi Produksi
Di dalam proses produksi, faktor produksi mempunyai hubungan
yang sangat erat dengan produk yang dihasilkan. Produk sebagai output
(keluaran) dari proses produksi sangat tergantung dari faktor produksi
sebagai input (masukan) yang masuk dalam proses produksi. Semakin
besar jumlah faktor produksi (input) yang masuk dalam proses produksi
maka akan semakin besar pula jumlah produk (output) yang dihasilkannya.
Hubungan antara faktor produksi dan produk dalam proses produksi itu
dapat digambarkan sebagai berikut.

INPUT PROSES OUTPUT


(FAKTOR PRODUKSI PRODUKSI (PRODUK)

Gambar 4.2 Hubungan Input, Proses, dan Output

Gambar di atas menunjukkan bahwa produk tergantung dari proses


produksi yang dilaksanakan, sedangkan proses produksi ini tergantung
dari faktor produksi di dalamnya. Ini berarti nilai produk yang dihasilkan
tersebut tergantung dari nilai faktor produksi yang dikorbankan dalam
proses produksinya. Keterkaitan antara nilai produk (output) dengan nilai
faktor produksi (input) dalam proses produksi itu disebut fungsi produksi.
Secara matematis hubungan antara faktor produksi dan produk itu dapat
dituliskan sebagai berikut

17
Q=f(P)

Keterangan:
Q: adalah jumlah produk yang dihasilkan
f : fungsi
P :faktor produksi yang masuk dalam proses produksi
Dengan Q = f (P) berarti besarnya Q akan ditentukan oleh atau
tergantung dari P. Oleh karena P terdiri dari empat macam, maka Q = f(P)
dapat dimodifikasi menjadi:

Q=f(P1, P2, P3 dan P4)

P1 adalah sumber alam, P2 adalah tenaga kerja, P3 adalah modal,


dan P4 adalah kewiraswastaan. Perubahan P1, P2, P3 maupun P4 akan
menyebabkan terjadinya perubahan Q. Misalnya seorang petani
(wiraswastawan) menggarap 1 ha tanah sawahnya (sumber alam) dengan
bibit padi sebanyak 5 kg dan pupuk sebanyak 50 kg (modal), serta 2 orang
pekerja (tenaga kerja). Dengan faktor produksi tersebut dapat dihasilkan
1,5 ton padi. Setelah petani tersebut menambah pekerjanya menjadi 4
orang, menambah bibitnya menjadi 10 kg dan pupuknya menjadi 100 kg,
ternyata produk padinya bertambah menjadi 3,5 ton. Pertambahan jumlah
produk tersebut jelas karena adanya pertambahan jumlah faktor produksi
(tenaga kerja dan modal).
Fungsi produksi adalah suatu skedul (atau tabel atau persamaan
matematis) yang menggambarkan jumlah output maksimun yang dapat
dihasilkan dari satu sector produksi tertentu, dan pada tingkat teknologi
tertentu pula. Singkatnya, fungsi produksi adalah katalog
darikemungkinan hasil produksi
Selain itu fungsi produksi adalah suatu persamaan yang
menunjukkan jumlah maksimun output yang dihasilkan dengan kombinasi
tertentu. Fungsi produksi menetapkan bahwa suatu perusahaan tidak bisa

18
mencapai suatu output yang lebih tinggi tanpa menggunakan input yang
lebih banyak dan suatu perusahaan tidak bisa menggunakan lebih sedikit
input tanpa mengurangi outputnya.
Pada umumnya terdapat dua batasan umum, yaitu harus cukup
singkat sehingga pengusaha tidak sanggup mengubah tingkat input
tetapnya, dan cukup singkat sehingga bentuk fungsi produksi tidak diubah
melalui perbaikan teknologi. Berdasarkan definisi diatas maka fungsi
produksi adalah hubungan teknis antara input dengan output."
Fungsi produksi ialah suatu fungsi atau persamaan yang
menunjukkan hubungan antara tingkat ouput dan tingkat (kombinasi)
penggunaan input. Maksud dari pernyataan diatas adalah tingkat produksi
suatu barang tergantung kepada jumlah modal, jumlah tenaga kerja, dan
jumlah kekayaan alam, dan tingkat teknologi yang digunakan.
Karena semua infut yang digunakan mengandung biaya, maka
prinsip dari produksi adalah bagaimana produksi dapat berjalan sehingga
mampu mencapai tingkat yang paling maksimun dan efisiensi dengan
memaksimumkan output dengan menggunakan input tetap dan
meminilisirkan penggunanaan input tetap mencapai output yang sama."

F. Perluasan Produksi dan The Law Of Diminishing Marginal Returns


Perluasan produksi mengandung arti memperluas dan
meningkatkan produksi dengan maksud untuk meningkatkan produk baik
secara kuantitatif maupun kualitatif. Peningkatan produk secara kuantitatif
dapat berarti peningkatan dalam jumlah produk, sedangkan secara
kualitatif dapat berarti peningkatan dalam jenis dan mutu produk.
Ada beberapa alasan perlunya perluasan produksi, antara lain
berikut ini:
1. Karena adanya kebutuhan manusia yang terus berkembang baik
secara kuantitatif maupun kualitatif. Berkembangnya kebutuhan
manusia itu antara lain disebabkan oleh:

19
a. jumlah penduduk yang terus bertambah dari waktu ke waktu
b. adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, seni
serta peradaban manusia.
2. Karena adanya barang-barang yang mulai aus, rusak, usang, atau
pun musnah sehingga perlu diganti atau ditambah dengan barang
yang baru.
3. Karena adanya keinginan manusia untuk selalu meningkatkan
kemakmuran atau taraf hidupnya.

Perluasan produksi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu


ekstensifikasi dan intensifikasi. Perluasan dengan ekstensifikasi ialah
perluasan produksi dengan cara menambah unit produksi baru. Di dalam
pertanian misalnya dengan menambah areal, tenaga kerja, dan bibit
tanaman. Di bidang industri, misalnya dengan menambah gedung dan
mesin produksi. Di bidang jasa angkutan, misalnya dengan menambah
mobil. Sedangkan perluasannya dengan intensifikasi ialah perluasan
produksi yang dilakukan dengan cara meningkatkan produktivitas
(kemampuan menghasilkan) dari faktor produksi yang ada pada tiap unit
produksi. Di bidang pertanian, misalnya dengan pemupukan, dengan
pengairan yang lebih intensif, dengan penyuluhan pada petani. dengan
pemilihan bibit unggul, dan dengan pemberantasan hama Di bidang
industri, misalnya dengan pembagian kerja (spesialisasi kerja),
peningkatan kemampuan dan keahlian kerja, dengan perbaikan
manajemen, penggantian mesin lama dengan mesin yang lebih canggih,
dan dengan kerja sama antarperusahaan industri.
Perluasan produksi yang dilakukan dalam suatu bidang produksi
dibatasi dengan berlakunya hukum pertambahan hasil yang semakin
menurun (The Law of Diminishing Marginal Returns). Hukum yang
dikemukakan David Ricardo ini pada dasarnya menjelaskan bahwa "Di
bidang pertanian, penambahan tenaga kerja pada sebidang tanah mula-
mula akan memberikan tambahan hasil yang semakin meningkat, tetapi

20
setelah mencapai titik tertentu pertambahan tenaga kerja tidak lagi
memberikan tambahan hasil yang sebanding".

G. Jangka Waktu Produksi


Untuk menghasilkan jumlah output tertentu, perusahaan
menentukan kombinasi pemakaian input yang sesuai. Jangka waktu
analisis terhadap perusahaan yang melakukan kegiatan produksi dapat
dibedakan menjadi jangka pendek dan jangka panjang. Analisis terhadap
kegiatan produksi perusahaan dikatakan berada dalam jangka pendek
apabila sebagian dari faktor produksi dianggap tetap jumlahnya (fixed
input).
Dalam jangka pendek tersebut perusahaaan tidak dapat menambah jumlah
faktor produksi yang dianggap tetap. Faktor produksi yang dianggap tetap
misalnya modal seperti mesin dan peralatannya,bangunan perusahaan dan
lain-lain. Sedangkan dalam jangka penjang semua faktor produksi dapat
mengalami perubahan. Berarti dalam jangka panjang setiap faktor
produksi dapat ditambah jumlahnya kalau memang diperlukan. Dalam
jangka panjang perusahaan dapat melakukan penyesuaian terhadap
perubahan-perubahan yang terjadi di
pasur.
Dalam ekonomi, konsep jangka pendek mengacu pada kondisi
dimana minimal terdapat satu input yang bersifat tetap jumlahnya. Jangka
panjang adalah periode waktu dimana seluruh input bersifat variabel.
Jangka waktu ini tidak ada hubungannya dengan periode waktu yang biasa
kita kenal (tahun,bulan, hari) namun berkaitan dengan perusahaan dan
sumber daya yang dibicarakan. Dalam suatu industri mungkin jangka
pendek berarti satu bulan namun industri lain mungkin satu tahun.

Jangka Waktu Produksi dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :


1. Jangka Pendek (short run). yaitu jangka waktu ketika input variabel
dapat disesuaikan, namun input tetap tidak dapat disesuaikan, dan

21
2. Jangka Panjang (long run) merupakan satu waktu dimana seluruh
input variabel maupun tetap yang digunakan perusahaan dapat
diubah. Adapun tujuan dari pembedaan jangka waktu atau
periodisasi dalam produksi adalah untuk meminimumkannya Biaya
Produksi.

1. Produksi Dalam Jangka Pendek


Dalam jangka pendek perusahaan memiliki input tetap dan
menentukan berapa banyaknya input variabel yang harus dipergunakan.
Untuk membuat keputusan, pengusaha akan memperhitungkan seberapa
besar dampak penambahan input variabel terhadap produksi total.
Misalnya input variabelnya adalah tenaga kerja dan input tetapnya adalah
modal. Apabila tenaga kerja yang dipergunakan sebanyak 0, produksi juga
nol. Ini berarti proses produksi tidak akan menghasilkan output apabila
hanya mempergunakan satu macam input. Apabila jumlah tenaga kerja
yang dipergunakan semakin banyak, makan output meningkat.

a. Teori Produksi Dengan Satu Input Variabel


Dengan mengamsumsikan beberapa input dianggap konstan dalam
jangka pendek dan hanya satu faktor produksi yaitu tenaga yang dapat
berubah, maka fungsi produksinya dapat ditulis sebagai berikut:
Q=R(L)
Persamaan produksi ini menjadi sangat sederhana karena hanya
melibatkan tenaga kerja untuk mendapatkan tingkat produksi suatu barang
tertentu. Artinya, factor produksi yang dapat berubah dan mempengaruhi
tingkat produksi adalah hanya jumlah tenaga kerja. Jika perusahaan
berkeinginan untuk menambah Tingkat produksi, maka perusahaan hanya
dapat menambah jumlah tenaga kerja.
Hubungan produksi dimana terdapat satu variabel, dan lainnya
tetap biasanya berlaku hukum pertambahan hasil yang semakin berkurang,
yaitu apabila faktor variabel itu ditambah terus, maka output semakin lama

22
akan semakin menurun secara rata-rata, dikarenakan semakin besarnya
faktor pembagi sementara faktor yang dibagi tetap. Dan bila hal ini
dilakukan terus. maka produksi totalpun akan semakin menurun,
dikarenakan faktor produksi tetap semakin jenuh atau kehabisan nilainya,
misalnya tanah yang kehabisan unsur haranya sehingga mengurangi
kesuburannya bila ditanami dan digarap secara terus menerus.

1. Produksi Marginal
Tambahan produksi yang diakibatkan oleh pertambahan satu tenaga kerja
yang digunakan.
MP-Produksi Marginal
DTP-Pertambahan Produksi Total DMP-Pertambahan Tenaga Kerja

2. Produksi rata-rata
Produksi yang secara rata-rata dihasilkan oleh setiap pekerja.
DP Produksi rata-rata
TP Produksi Total
L = Tenaga kerja

b. Teori Produksi Dengan Dua Input Variabel


Jika faktor produksi yang dapat berubah adalah jumlah tenaga
kerja dan jumlah modal atau sarana yang digunakan, maka fungsi produksi
dapat dinyatakan sebagai berikut:
Q-FL, C)
Pada fungsi produksi ini diketahui, bahwa tingkat produksi dapat
berubah dengan merubah faktor tenaga kerja dan atau jumlah modal.
Perusahaan mempunyai dua alternative jika berkeinginan untuk
menambah tingkat produksinya. Perusahaan dapat meningkatkan produksi
dengan menambah tenaga kerja, atau menambah modal atau menambah
tenaga kerja dan modal.

23
Produksi dengan Menggunakan 2 Variabel yaitu terdapat
kombinasi antara dua faktor produksi untuk menghasilkan output (yang
sama). Kombinasi itu bisa antara tanah dan tenaga kerja. TK dan modal,
atau dengan teknologi (perkecualian, dengan teknologi, yang tidak mudah
harus diubah, karena memerlukan waktu yang relative lama lama). Yang
paling mudah dikombinasikan adalah antara faktor produksi TK dan
modal. Dalam berproduksi, seorang produsen tentu saja diperhadapkan
pada bagaimana menggunakan faktor produksinya secara efisien untuk
hasil yang maksimum. Oleh karena itu, produsen akan berusaha mencari
kombinasi terbaik antara dua faktor input tersebut.

Hasil produksi sama dalam teori ini akan ditunjukan oleh suatu
kurva yang diberi nama isoquant curve (biasanya disebut isoquant sisi.
Sedangkan biaya yang digunakan dalam rangka menghasilkan produk
tersebut disebut isoqost (biaya sama).

1. Isoquant (Kurva Produksi Sama)


Isoquant adalah kurva yang menggambarkan kombinasi dua
macam input (faktor produksi) untuk menghasilkan output/produksi yang
sama jumlahnya. Bentuk kurva isoquant bermacam-macam, bisa liniar
apabila kombinasi antara input tersebut akan memberikan perubahan yang
propor-

sional bila salah satunya berubah, dan dapat juga cembung dari
titik orgin (seperti kurva indifference). Yang terpenting adalah bahwa
isoquant tidak berupa garis lurus vertical maupun horizontal, karena
lazimnya tidak mungkin untuk menghasilkan barang dalam jumlah tak
hingga atau nol dengan menggunakan jumlah faktor produksi terbatas.
Oleh karena itu dalam kurva isoquant akan terdapat batas atas, yaitu titik
merupakan kombinasi input dalam jumlah tidak ada atau 0 dan batas
bawah yang merupakan kombinasi tak hingga dari input.

24
2. Produksi Dalam Jangka Panjang
Dalam jangka panjang (long run) dan sangat panjang (very long
run) semua faktor produksi sifatnya variabel. Jangka panjang suatu proses
produksi tidak bisa diukur dengan waktu tertentu. Periode jangka pendek
adalah periode produksi dimana perusahaan tidak mampu dengan segera
melakukan penyesuaian jumlah penggunaan salah satu atau beberapa
faktor produksi. Periode jangka panjang adalah periode produksi dimana
semua faktor produksi menjadi faktor produksi variabel. Dengan kata lain,
dalam jangka panjang tidak ada input tetap.
 Garis Perluasan Produksi
Garis perluasan produksi adalah isocline yang menunjukkan
tingkat output yang akan dihasilkan bila harga produksi tetap tidak
berubah. Jadi, garis perluasan produksi menunjukkan bagaimana
proporsi faktor produksi seharusnya berubah bila output atau
besarnya biaya produksi berubah, sedangkan harga dari faktor
produksi itu tetap Bila seorang produsen atau pengusaha dalam
melakukan proses produksi untuk mencapai tujuannya harus
menentukan dua macam keputusan :

1. Berapa output yang harus diproduksikan, dan


2. Berapa dan dalam kombinasi bagaimana faktor-faktor produksi (input)
dipergunakan.

Produksi merupakan konsep arus (flow concept), bahwa kegiatan produksi


diukur dari jumlah barang-barang atau jasa yang dihasilkan dalam suatu
periode waktu tertentu, sedangkan kualitas barang atau jasa yang
dihasilkan tidak berubah.

25
H. Pemasaran Hasil Produksi
Pemasaran adalah suatu proses sosial yang didalamnya individu
dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan
dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan
produk yang bernilai dengan pihak lain (Kotler, 2002: hlm 9)

Perencanaan pemasaran harus dimulai dari penetapan tujuan perusahaan,


misalnya tujuan yang ingin dicapai:

a. Menciptakan kepuasan pelanggan melalui tawaran produk


b. Meningkatkan kwalitas produk c. Meningkatkan pasar
d. Medapat laba dalam jangka pendek dan panjang
Meskipun beberapa perusahaan mempunyai tujuan yang sama,
tetapi strategi yang digunakan berbeda-beda. Umumnya strategi
pemasaran adalah:
a. Memilih pelanggan sasaran yang dituju atau dilayani
b. Mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan pelanggan
e. Menentukan bauran pemasaran panjang

Agar strategi pemasaran dapat dijalankan, menajer pemasaran diharuskan


untuk mengembangkan program-program pemasaran, seperti berikut:
a Target penjualan
b. Anggaran pemasaran
c. Alokasi bauran pemasaran
d. Penetapan harga
e. Alokasi anggaran pemasaran pada masing-masing kelompok

Implementasi perencanaan pemasaran akan menjadi aktivitas


terbaik perusahaan harus diorganisasikan melalui struktur organisasi yang
mencerminkan kegiatan pemasaran yang optimal.

26
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Produksi adalah suatu proses mengubah input menjadi output
sehingga nilai barang tersebut bertambah. Input dapat terdiri daribarang
ataujasa yang digunkan dalam proses produksi, dan output adalah barang
atau jasa yang dihasilkan dari suatu proses produksi.
Faktor produksi yang ada pada umumnya digunakan
didalamprosesproduksi terdiri dari empat macam, yaitu sumber alam,
tenaga kerja manusia, modal dan kewirausahaan (kewiraswastaan)
Berbagai kegiatan tersebut selanjutnya dikelompokan menjadi lima
bidang yaitu Bidang ekstraktif, Bidang agraris, Bidang industri
manufaktur,Bidang perdagangan,Bidang jasa.sedangkan tahap produksi
dikelompokkan menjadi tiga yaitu, Tahap Produksi Primer, Tahap
Produksi Sekunder, Tahap Produksi Tersier.
Tujuan dari produksi tersebut salah satunya untuk memenuhi
kebutuhan manusia dan menghasilkan barang dan jasa. Untuk itu
sebelummencapai tujuan yang diharapkan perlu di rencanakan dulu secara
pengelolaan faktor produksi tersebut.
Fungsi produksi menggambarkan berapa jumlah produksi
maksimum yang mampu diproduksi oleh produsen pada setiap kombinasi
input atau faktor produksi yang ada.
Perluasan produksi mengandung arti memperluas dan
meningkatkan produksi dengan maksud untuk meningkatkan produk
secara kuantitatif dapat berarti peningkatan dalam jumlah produk,
sedangkan secara kualitatif dapat berarti peningkatan dalam jenis dan mutu
produk.
Dalam jangka pendek tersebut perusahaaan tidak dapat menambah
jumlah faktor produksi yang dianggap tetap. Faktor produksi yang
dianggap tetap misalnya modal seperti mesin dan peralatannya,bangunan

27
perusahaan dan lain-lain. Sedangkan dalam jangka penjang semua faktor
produksi dapat mengalami perubahan. Berarti dalam jangka panjang setiap
faktor produksi dapat ditambah jumlahnya kalau memang diperlukan.
Dalam jangka panjang perusahaan dapat melakukan penyesuaian terhadap
perubahan-perubahan yang terjadi di
pasur.
Perencanaa Pemasaran harus dimulai dari penetapan tujuan
perusahaan,misalnya tujuan yangingin dicapai:
a. Menciptakan kepuasan pelanggan melalui tawaran produk
b. Meningkatkan kwalitas produk
c. Meningkatkan pasar
d. Mendapat laba dalam jangka pendek dan panjang

B. Saran
Kami selaku pembuat makalah ini sangat mengharapkan kritik dan saran
yangbersifat membangun. Kami juga mengharapkan makalah ini sangat
bermanfaat untuk kami khususnya dan pembaca pada umumnya.

28
DAFTAR PUSTAKA
Sugiharsono. Daru Wahyuni. (2019). Dasar – Dasar EKONOMI. PT
RajaGrafindo Persada, Depok,. Depok: Rajawali
Ismawanto. 2009. Ekonomi 1 : Untuk SMA dan MA Kelas X. Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta. p. 210.
Sa’dyah, C. 2009. Ekonomi 1 : Untuk Kelas X SMA dan MA. Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta. p. 434.
Widjajanta, B. dan A. Widyaningsih. 2009. Mengasah Kemampuan Ekonomi 1 :
Untuk Kelas X Sekolah Menengah Atas/Mandrasah Aliyah Program Ilmu
Pengetahuan Sosial. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional,
Jakarta. p. 170.
Andri. (2016,30 May). Makalah Produksi.
https://www.scribd.com/document/363509527/Makalah-Produksi
BAB III – Respository UIN Suska.
https://repository.uinsuska.ac.id/20584/11/8.%20BAB%20III
%20%281%29.pdf
DhiyhanzHadhiyhanzMajiedEpisodeII. (2017,05,Nov). Makalah Produksi.
https://www.scribd.com/doc/314241725/Makalah-Produksi-doc
Retna widjajanti. (2018). Makalah EKONOMI tentang PRODUKSI BARANG.
https://www.academia.edu/37285833/Makalah_EKONOMI_tentang_PRO
DUKSI_BARANG

iii

Anda mungkin juga menyukai