Anda di halaman 1dari 19

GLDLFLH ZCMRE

[RMJSDYE

JEYSYSN MFCH
DCFMG[MD 4

BLE\ NSRLOEQL (<5<088YL)


YRE PLHUSNE (<5<005YL)
LJEZUL HLRU YCZELPLN (<5<002YL)

[RM@RLG YZSJE Y< LDSNZLNYE


YCDMFLH ZEN@@E EFGS CDMNMGE LGG GLZLRLG
(YZEC LGG GLZLRLG)

ZLHSN 2;2;

İ
İ
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan sagala
rahmatnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan Teori Produksi tepat pada
waktunya. Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi Manajerial.

Ucapan terima kasih tidak lupa penulis sampaikan kepada rekan, kolega, dan pihak-pihak yang telah
membantu dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini. Namun tidak lepas dari
semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya
maupun segi lainnya.
Oleh karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka penulis membuka selebar’lebarnya bagi
pembaca yang ingin memberi saran dan kritik yang bersifat membangun dari semua pembaca demi
menyempurnakan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca umumnya dan
penulis khususnya.

Semarang, 18 November 2020

Penulis

İ
DAFTAR ISI
COVER....................................................................................................................
K A T A P E N G A N T A R ................................................................................................................ i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................................... 1

A . L a t a r Belakang................................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................................................... 1
C. Tujuan...................................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................. 2
A. Pengertian Teori Produksi......................................................................................................... 2
B. Penggolongan Oaktor Produksi................................................................................................ 2
C. Macam-Macam Pola Produksi..................................................................................................4
D. Tujuan dan Oungsi Produksi.....................................................................................................3
E. Tahap-Tahap Produksi................................................................................................................ 6
F. Angka Paktu Produksi................................................................................................................. 7
G. Jenis-Jenis Proses Produksi.....................................................................................................9
H. Garis Perluasan Produksi............................................................................................................ 12
BAB III PENUTUP.............................................................................................................................. 14
A. Kesimpulan............................................................................................................................... 14
B. Saran......................................................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................... 13

İİ
BLB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Makalah ini dilatarbelakangi oleh memproduksi suatu barang harus mempunyai hubungan dengan
kebutuhan manusia. Berati barang itu harus diproduksi untuk memenuhi kebutuhan

manusia, bukan untuk memproduksi barang mewah secara berlebihan yang tidak sesuai dengan
kebutuhan manusia, karenanya tenaga kerja yang dikeluarkan untuk memproduksi barang
tersebut dianggap tidak produktif.
Perlu memperhatikan, memahami, dan mempelajarai kegiatan perusahaan dalam menawarkan dan
memproduksi barang yang diproduksinya. Salah satu faktor yang mempengaruhi penawaran adalah biaya
produksi. Dalam ekonomi yang sudah modern, dimana peranan uang sangat penting, maka ukuran
efesiensi yang paling baik adalah uang. Akhirnya bila konsumen berupaya mencapai kepuasan
maksimum, maka produsen berupaya mencapai tingkat produksi maksimum.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari Teori Produksi?
2. Bagaimana Penggolongan Faktor Produksi?
3. Bagaimana Macam-Macam Pola Produksi?
4. Apakah Tujuan Dan Fungsi Produksi yang harus diterapkan?
5. Bagaimana Tahap-Tahap Produksi?
6. Bagaimana Jangka Waktu Produksi yang ditetapkan?
7. Bagaimana Jenis-Jenis Proses Produksi?
8. Apakah Garis Perluasan Produksi?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang Teori Produksi.
2. Untuk mengetahui Faktor Produksi.
3. Untuk mengetahui Macam-Macam Pola Produksi.
4. Untuk mengetahui Tujuan Dan Fungsi Produksi.
5. Untuk mengetahui Tahap-Tahap Produksi.
6. Untuk mengetahui Jangka Waktu Produksi yang akan ditetapkan.
7. Untuk mengetahui Jenis-Jenis Proses Produksi.

8. Untuk mengetahui Garis Perluasan Produksi.

<
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Teori Produksi
Teori produksi adalah “Hukum Tambahan Hasil yang Semakin Berkurang” atau Faw of Diminirhing
Return. Teori produksi ini dikemukakan David Ricardo yang tertulis dalam

bukunya yang berjudul “Principle of Political Economic and Taxation”. Di dalam Hukum Tambahan
Hasil yang Semakin Berkurang tersebut, dijelaskan mengenai sifat pokok dari
hubungan antara tingkat produksi dan tenaga kerja yang digunakan untuk mewujudkan produksi
tersebut.
Produksi adalah usaha menciptakan dan meningkatkan kegunaan suatu barang untuk memenuhi
kebutuhan. Produksi adalah rangkaian proses yang meliputi semua kegiatan yang dapat menambah atau
menciptakan nilai guna dari barang dan jasa. Pelaku produksi adalah produsen yaitu, individu atau
perusahaan yang memproduksikan hasil pertanian yang menggunakan input sumber daya yang ada
antara lain; tanah, tenaga kerja, modal, dan

management.
Adapun pengertian produksi dari beberapa para ahli adalah sebagai berikut:
1. Menurut Sofyan Assauri, Produksi adalah segala kegiatan dalam menciptakan dan menambah
kegunaan (utility) sesuatu barang atau jasa, untuk kegiatan mana dibutuhkan faktor-faktor produksi
dalam ilmu ekonomi berupa tanah, tenaga kerja, dan skill (organization, managerial, dan rkillr).
2. Menurut Murti Sumarti dan Jhon Soeprihanto, Produksi adalah semua kegiatan dalam
menciptakan atau menambah kegunaan barang atau jasa, dimana untuk kegiatan tersebut
diperlukan faktor-faktor produksi.

Dari pengertian diatas, maka dapat diartikan bahwa produksi merupakan suatu kegiatan
untuk mentransformasikan faktor-faktor produksi, sehingga dapat
meningkatkan atau menambah kaidah bentuk, waktu dan tempat suatu barang atau jasa untuk
memenuhi kebutuhan manusia yang diperoleh melalui pertukaran.

B. Penggolongan Faktor Produksi


Faktor produksi yang bisa digunakan dalam proses produksi terdiri atas sumber daya alam, tenaga
kerja manusia, modal, dan kewirausahaan.

1. Sumber Daya Alam

2
Sumber daya alam adalah segala sesuatu yang disediakan oleh alam yang dapat dimanfaatkan
manusia untuk memenuhi kebutuannya. Sumber daya alam meliputi segala sesuatu yang ada di
dalam bumi, seperti:
a. Tanah, yaitu semua sumber yang kita peroleh dari udara, laut, gunung, dan sebagainya,
sampai keadaan geografi, angin, dan iklim yang terkandung dalam

tanah. Termasuk dalam faktor produksi tanah adalah:


➢ Bumi (tanah) merupakan permukaan tanah yang di atasnya kita dapat berjalan,

mendirikan bengunan, rumah, perusahaan.


➢ Mineral, seperti logam, bebatuan dan sebagainya yang terkandung di dalam tanah
yang juga dapat dimanfaatkan oleh manusia.
➢ Gunung, merupakan suatu sumber lain yang menjadi sumber tenaga asli yang
membantu dalam mengeluarkan harta kekayaan.
b. Hutan, merupakan sumber kekayaan alam yang penting. Hutan memberikan bahan api,
bahan-bahan mentah untuk industri kertas, damar, perkapalan, perabotan rumah

tangga, dan sebagainya.


c. Hewan, mempunyai kegunaan memberikan daging, susu, dan lemak untuk tujuan
ekonomi, industri dan perhiasan. Sebagian lagi digunakan untuk kerja dan
pengangkutan.
Faktor produksi sumber daya alam merupakan faktor produksi asli karena telah tersedia di alam
langsung.
2. Sumber Daya Manusia (Tenaga Kerja Manusia)
Tenaga kerja manusia adalah segala kegiatan manusia baik jasmani maupun rohani yang
dicurahkan dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa maupun

faedah suatu barang.


Tenaga kerja atau buruh merupakan faktor produksi yang diakui di setiap sistem
ekonomi terlepas dari kecenderungan ideologi mereka. Kekhususan perburuhan seperti kemusnahan,
keadaan yang tidak terpisahkan dari buruh itu sendiri, ketidakpekaan jangka pendek terhadap
permintaan buruh, dan yang mempunyai sikap dalam penentuan upah, merupakan hal yang sama
pada semua sistem.
Tenaga kerja terdidik (rkilled labour), adalah tenaga kerja yang memperoleh pendidikan baik
formal maupun non formal. Contoh: guru, dokter, pengacara, akuntan, psikologi, dan peneliti.

3. Sumber Daya Modal

3
Modal merupakan asset yang digunakan untuk distribusi asset yang berikutnya. Modal dapat
memberikan kepuasan pribadi dan membantu untuk menghasilkan kekayaan yang lebih banyak.
Modal menurut pengertian ekonomi adalah barang atau hasil produksi yang digunakan untuk
menghasilkan produk lebih lanjut.

Modal dapat dibedakan menurut:


a. Kegunaan dalam proses produksi
➢ Modal tetap adalah barang-barang modal yang dapat digunakan berkali-kali dalam
proses produksi. Contoh: Gedung, mesin-mesin pabrik.
➢ Modal lancar adalah barang-barang modal yang habis sekali pakai dalam proses
produksi. Contoh: Bahan baku, bahan pembantu.
b. Bentuk Modal
➢ Modal konkret (nyata) adalah modal yang dapat dilihat secara nyata dalam proses
produksi. Contoh: Mesin, bahan baku, gedung pabrik.

➢ Modal abstrak (tidak nyata) adalah modal yang tidak dapat dilihat tetapi
mempunyai nilai dalam perusahaan. Contoh: Nama baik perusahaan dan merek
produksi.
4. Sumber Daya Pengusaha
Sumberdaya ini disebut juga kewirausahaan. Pengusaha berperan mengatur dan
mengkombinasikan faktor-faktor produksi dalam rangka meningkatkan kegunaan barang atau jasa
secara efektif dan efesien.
Pengusaha berkaitan dengan managemen. Sebagai pemicu proses produksi, pengusaha perli
memiliki kemapuan yang dapat diandalkan. Untuk mengatur dan mengkombinasikan

faktor-faktor produksi, pengusaha harus mempunyai kemampuan merencanakan,


mengkorganisasikan, mengarahkan dan mengendalikan usaha.

I. Macam-Macam Pola Produksi


Adapun macam-macam pola produksi adalah sebagai berikut:
1. Flow Proiess1 (Proses Produksi Mengalir), cocok untuk produksi yang menggunakan tipe yang
sama dan berurutan.
2. Job Shop Process1 Proses produksi yang cocok digunakan untuk produk yang beragam dengan
proses yang berbeda.
3. Cellular Process1 Gabungan antara flow process dan job shop process .

4. Project Process: Pola produksi yang menyeluruh mulai dari perencanaan, pengadaan input
hingga produksi.

Pemilihan Pola Produksi (hal yang perlu diperhatikan):


1. Kapasitas: Kemampuan maksimum yang bisa digunakan
2. Efisiensi: Ukuran untuk mengetahui penggunaan sumber daya
3. Efektivitas: Ukuran untuk mengetahui derajat pencapaian output
4. Fleksibilitas: Untuk mengukur karakteristik perubahan proses.

D. Tujuan dan Fungsi Produksi

• Tujuan Produksi
Tujuan dari kegiatan produksi mencapai dua hal pokok yaitu:
3
1. Memenuhi kebutuhan setiap individu.
2. Merealisasikan kemandirian

Dalam upaya merealisasikan pemenuhan kebutuhan ada beberapa hal yang perlu dilakukan,
yaitu :
1. Melakukan perencanaan. Perencanaannya mencakup produksi, penyimpanan,
pengeluaran dan distribusi.
2. Mempersiapkan sumberdaya manusia dan pembagian tugas yang baik.
3. Memperlakukan sumber daya alam dengan baik.
4. Keragaman produksi dalam rangka memenuhi kebutuhan konsumen
5. Mengoptimalkan fungsi kekayaan berupa mata uang.

• Fungsi Produksi

Kegiatan produksi melibatkan dua variabel yang mempunyai hubungan fungsional atau saling
memengaruhi, yaitu :
1. Berapa output yang harus diproduksi; dan
2. Berapa input yang akan dipergunakan.

Dengan demikian, yang disebut fungsi produksi adalah hubungan fungsional atau sebab akibat
antara input dan output. Dalam hal ini input sebagai sebab, dan output sebagai akibat. Atau input
sebagai variabel bebas dan output sebagai variabel tak bebas. Input produksi dikenal juga dengan
factor-faktor produksi, dan ouput produksi dikenal juga dengan jumlah produksi.

3
Fungsi produksi dapat diartikan juga sebagai suatu fungsi atau persamaan yang menunjukkan
hubungan antara tingkat output dengan tingkat (kombinasi) penggunaan input-input. Secara
matematis fungsi produksi dapat dirumuskan sebagai berikut.

Q = f (K L R T)

Dimana:
Q : Quantity (jumlah barang yang dihasilkan) f
: Function (simbol persamaan fungsional)
K : Capital (modal atau sarana yang digunakan) L :
Fabour (tenaga kerja)
R : Rerourcer (sumber daya alam)
T : Technology (teknologi dan kewirausahaan)

Q adalah output, sedangkan K, L, R, dan T merupakan input. Besarnya jumlah output

yang dihasilkan tergantung dari penggunaan input-input tersebut. Jumlah output dapat ditingkatkan
dengan cara meningkatkan penggunaan jumlah input C (modal), L (tenaga
kerja) dan R (sumber daya alam) ataupun meningkatkan T (teknologi). Untuk memperoleh hasil
yang efisien, produsen dapat melakukan penggunaan input yang lebih efisien.
Dalam penerapannya , hubungan input dan output dapat pisahkan secara lebih khusus. Misalnya,
untuk menghasilkan hasil-hasil pertanian akan digunakan input tanah, bibit, pupuk, pestisida, tenaga
kerja, dan alat-alat pertanian lainnya (tidak termasuk teknologi). Untuk meningkatkan hasil-hasil
pertanian tersebut maka harus ditingkatkan penggunaan input seperti tanah yang luas,
menambah tenaga kerja, menambah jumlah pupuk,

menambah penggunaan pestisida, dan lain sebagainya. Atau cara lain yaitu dengan meningkatkan
teknologi pertanian. Untuk menghasilkan barang atau output dapat
dilakukan dengan menggunakan hanya satu input saja, dua atau lebih input.

E. Tahap-Tahap Produksi
Pada hakekatnya the law of demirhing return menyatakan bahwa hubungan antara tingkat produksi
dan jumlah input tenaga kerja yang digunakan dapat dibedakan menjadi tiga tahap yaitu :
1. Tahap Pertama
Pada tahap pertama ini terjadi produksi total yang mengalami pertambahan yang semakin cepat.
Tahap ini dimulai dari titik origin semakin kesatu titik pada kurva total

6
product dimana AP (produksi rata-rata) maksimum, dan pada titik ini AP=MP (marginal product).
2. Tahap Kedua
Pada tahap pertama ini terjadi produksi total yang mengalami pertambahan semakin lama
semakin kecil. Tahap II ini dimulai dari titik AP maksimum sampai titik dimana

MP=0, atau TP maksimum.


3. Tahap Ketiga
Pada tahap ini terjadi produksi total yang mengalami pertambahan semakin lama semakin
menurun. Tahap III ini meliputi daerah dimana MP negatif.

F. Jangka Waktu Produksi


Untuk menghasilkan jumlah output tertentu, perusahaan menentukan kombinasi pemakaian input yang
sesuai. Jangka waktu analisis terhadap perusahaan yang melakukan kegiatan produksi dapat dibedakan
menjadi jangka pendek dan jangka panjang. Analisis terhadap kegiatan produksi perusahaan dikatakan
berada dalam jangka pendek apabila sebagian dari faktor produksi dianggap tetap jumlahnya (fixed
input).
Dalam jangka pendek tersebut perusahaaan tidak dapat menambah jumlah faktor produksi yang
dianggap tetap. Faktor produksi yang dianggap tetap misalnya modal seperti mesin dan
peralatannya,bangunan perusahaan dan lain-lain. Sedangkan dalam jangka penjang semua faktor
produksi dapat mengalami perubahan. Berarti dalam jangka panjang setiap faktor produksi dapat
ditambah jumlahnya kalau memang diperlukan. Dalam jangka panjang perusahaan dapat melakukan
penyesuaian terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di pasar. Dalam ekonomi, konsep jangka
pendek mengacu pada kondisi dimana minimal terdapat satu input yang bersifat tetap jumlahnya.
Jangka panjang adalah periode waktu dimana seluruh input bersifat variabel. Jangka waktu ini tidak ada
hubungannya dengan periode waktu yang biasa kita kenal (tahun,bulan, hari) namun berkaitan dengan
perusahaan dan sumber daya yang dibicarakan. Dalam suatu industri mungkin jangka pendek berarti
satu bulan namun industri
lain mungkin satu tahun.
Jangka Waktu Produksi dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :
Jangka Pendek (short run). yaitu jangka waktu ketika input variabel dapat disesuaikan, namun input
tetap tidak dapat disesuaikan; dan
Jangka Panjang (long run) merupakan satu waktu dimana seluruh input variabel maupun tetap yang
digunakan perusahaan dapat diubah. Adapun tujuan dari pembedaan jangka waktu atau periodisasi dalam
produksi adalah untuk meminimumkannya Biaya Produksi.

0
1. Produksi Dalam Jangka Pendek
Dalam jangka pendek perusahaan memiliki input tetap dan menentukan berapa banyaknya input
variabel yang harus dipergunakan. Untuk membuat keputusan, pengusaha akan memperhitungkan
seberapa besar dampak penambahan input variabel terhadap produksi total. Misalnya input
variabelnya adalah tenaga kerja dan input tetapnya adalah

modal. Apabila tenaga kerja yang dipergunakan sebanyak 0, produksi juga nol. Ini berarti proses
produksi tidak akan menghasilkan output apabila hanya mempergunakan satu
macam input. Apabila jumlah tenaga kerja yang dipergunakan semakin banyak, maka output
meningkat.
a. Teori Produksi Dengan Satu Input Variabel
Dengan mengamsumsikan beberapa input dianggap konstan dalam jangka pendek dan
hanya satu faktor produksi yaitu tenaga yang dapat berubah, maka fungsi produksinya dapat
ditulis sebagai berikut :

Q = f(L)

Persamaan produksi ini menjadi sangat sederhana karena hanya melibatkan tenaga kerja
untuk mendapatkan tingkat produksi suatu barang tertentu. Artinya, faktor produksi yang dapat
berubah dan mempengaruhi tingkat produksi adalah hanya jumlah tenaga kerja. Jika perusahaan
berkeinginan untuk menambah Tingkat produksi, maka perusahaan hanya dapat menambah
jumlah tenaga kerja.
Hubungan produksi dimana terdapat satu variabel, dan lainnya tetap biasanya berlaku
hukum pertambahan hasil yang semakin berkurang, yaitu apabila faktor variabel itu ditambah
terus, maka output semakin lama akan semakin menurun secara

rata-rata, dikarenakan semakin besarnya faktor pembagi sementara faktor yang dibagi tetap. Dan
bila hal ini dilakukan terus, maka produksi totalpun akan semakin menurun,
dikarenakan faktor produksi tetap semakin jenuh atau kehabisan nilainya, misalnya tanah yang
kehabisan unsur haranya sehingga mengurangi kesuburannya bila ditanami dan digarap secara
terus menerus.

2. Produksi Dalam Jangka Panjang

Dalam jangka panjang (long run) dan sangat panjang (very long run) semua faktor produksi
sifatnya variabel. Jangka panjang suatu proses produksi tidak bisa diukur dengan waktu tertentu.
Periode jangka pendek adalah periode produksi dimana perusahaan tidak

8
mampu dengan segera melakukan penyesuaian jumlah penggunaan salah satu atau beberapa faktor
produksi. Periode jangka panjang adalah periode produksi dimana semua faktor produksi menjadi
faktor produksi variabel. Dengan kata lain, dalam jangka panjang tidak ada input tetap.
a. Garis Perluasan Produksi

Garis perluasan produksi adalah isocline yang menunjukkan tingkat output yang akan
dihasilkan bila harga produksi tetap tidak berubah. Jadi, garis perluasan produksi
menunjukkan bagaimana proporsi faktor produksi seharusnya berubah bila output atau besarnya
biaya produksi berubah, sedangkan harga dari faktor produksi itu tetap Bila seorang produsen
atau pengusaha dalam melakukan proses produksi untuk mencapai tujuannya harus menentukan
dua macam keputusan :
1. Berapa output yang harus diproduksikan; dan
2. Berapa dan dalam kombinasi bagaimana faktor-faktor produksi (input) dipergunakan.

Produksi merupakan konsep arus (flow concept), bahwa kegiatan produksi diukur dari
jumlah barang-barang atau jasa yang dihasilkan dalam suatu periode waktu
tertentu, sedangkan kualitas barang atau jasa yang dihasilkan tidak berubah.
G. Jenis-Jenis Proses Produksi
Jenis proses produksi di tinjau dari segi wujud proses produksi:
1. Proses Produksi Kimiawi
Proses produksi kimiawi merupakan suatu proses produksi yang menitikberatkan kepada adanya
proses analisa atau sintesa serta senyawa kimia. Contoh perusahaan obat- obatan, perusahaan
tambang minyak.

2. Proses Produksi Perubahan Bentuk


Proses perubahan bentuk adalah proses produksi dimana dalam pelaksanaannya
menitikberatkan pada perubahan masukan (input) menjadi keluaran (output) sehingga didapatkan
penambahan manfaat atau faedah dari barang tersebut. Contohnya perusahaan mebel, perusahaan
garmen.
3. Proses Produksi Assembling
Proses produksi assembling merupakan suatu proses produksi yang dalam pelaksanaan
produksinya lebih mengutamakan pada proses penggabungan dari komponen-komponen produk
dalam perusahaan yang bersangkutan atau membeli komponen produk yang dibeli

dari perusahaan lain. Contohnya perusahaan yang memproduksi peralatan elektronika, perakitan
mobil.

5
4. Proses Produksi Transportasi
Proses produksi transportasi merupakan suatu proses produksi dengan jalan menciptakan jasa
pemindahan tempat dari barang ataupun manusia. Dengan adanya pemindahan tempat tersebut maka
barang atau manusia yang bersangkutan ini akan mempunyai kegunaan atau merasakan adanya
tambahan manfaat. Contohnya perusahaan

kereta api, perusahaan angkutan.


5. Proses Produksi Penciptaan Jasa Administrasi
Proses produksi penciptaan jasa administrasi adalah suatu proses produksi yang memberikan
jasa administrasi kepada perusahaan-perusahaan yang lain atau lembaga- lembaga yang
memerlukannya. Pemberian metode penyusunan, penyimpanan dan penyajian data serta informasi
yang diperlukan oleh masing-masing perusahaan yang memerlukannya merupakan jasa yang
diproduksi oleh perusahaan-perusahaan semacam ini.
Seperti yang kita ketahui bahwa cara, metode dan teknik menghasilkan produk banyak,

tetapi secara umum dapat dibedakan menjadi dua yaitu :


a. Proses Produksi Terus Menerus (Continous Processes)
Proses produksi terus-menerus adalah proses produksi yang mempunyai pola atau urutan
yang selalu sama dalam pelaksanaan proses produksi di dalam perusahaan. Proses produksi
secara kontinu dilakukan pada industridengan skala produksi besar. Contoh industri yang
melakukan produksi secara kontinu adalah industri gelas. Gelas dipanaskan sehingga berbentuk
lunak dan kemudian dialirkan ke mesin pencetak untuk dibentuk. Proses pencairan dan
pencetakan berlangsung secara terus menerus tanpa terhenti. Proses produksi pada umumnya
dihentikan berdasarkan keperluan perawatan

dan perbaikan. Secara rutin (bisa sebulan sekali, enam bulan sekali, atau setahun sekali) proses
produksi dihentikan dan dilakukan perawatan dan pemeriksaan menyeluruh
(overhaul) terhadap alat-alat proses.
Pada proses produksi secara kontinu umum digunakan sistem yang terotomatisasi. Dengan
bantuan PLC (Programmable Logic Controller) atau pengontrol otomatis lain, kesalahan proses
produksi akibat kecerobohan manusia dapat dikurangi sehingga proses produksi dapat
berlangsung terus menerus dengan kondisi yang stabil atau bahkan mendekati tunak (semua
keadaan konstan dan tidak berubah).
Ciri-ciri dari proses produksi terus-menerus:

Produksi dalam jumlah besar, variasi produk sangat kecil dan sudah distandarisir.
➢ Menggunakan product lay out atau departmentation by product.

10
➢ Mesin bersifat khusus.
➢ Operator tidak mempunyai keahlian yang tinggi.
➢ Salah satu mesin/ peralatan rusak atau terhenti, seluruh proses produksi terhenti.
➢ Tenaga kerja sedikit.
➢ Persediaan bahan mentah dan bahan dalam proses kecil.

➢ Dibutuhkan maintenance specialist yang berpengetahuan dan pengalaman yang banyak.

Adapun kebaikan dari proses produksi terus-menerus:

➢ Biaya per unit rendah bila produk dalam volume yang besar dan distandardisir.
➢ Pemborosan dapat diperkecil karena menggunakan tenaga mesin.
➢ Biaya tenaga kerja rendah.
➢ Biaya pemindahan bahan di pabrik rendah karena jaraknya lebih pendek.

Adapun kekeurangan dari proses produksi terus-menerus

➢ Terdapat kesulitan dalam perubahan produk.


➢ Proses produksi mudah terhenti yang menyebabkan kemacetan seluruh proses produksi.
➢ Terdapat kesulitan menghadapi perubahan tingkat permintaan.

b. Proses Produksi Terputus-Putus (Intermitten Processes)


Proses produksi terputus-putus adalah suatu proses produksi dimana arus proses yang ada
dalam perusahaan tidak selalu sama. Pada umumnya dilakukan oleh industri proses kimia
dengan skala produksi kecil atau menengah dan industri manufaktur.
Contoh dari industri yang umumnya melakukan proses produksi secara terputus- putus
adalah industri manufaktur seperti industri sepatu dan industri proses kimia seperti industri
farmasi, tinta, cat, dan perekat. Pada proses produksi terputus-putus tinta dan cat, dikenal teknik
colour-run. Teknik ini berlangsung dengan memproduksi warna paling muda terlebih dahulu,
seperti misalnya kuning muda, dilanjutkan dengan warna yang lebih tua, seperti misalnya
jingga, kemudian merah dan seterusnya hingga mencapai warna hitam dan proses produksi
diulang lagi. Dengan menggunakan teknik ini, pencucian dan rekonfigurasi mesin antar partai
dapat diminimalkan. Namun demikian, warna putih (yaitu warna opaque, bukan transparan),
adalah satu-satunya

11
warna yang tidak dapat diproduksi dengan menggunakan teknik ini karena pigmen putih dapat
memengaruhi warna lain.

Adapun ciri-ciri dari proses produksi terputus-putus :


➢ Produk yang dihasilkan dalam jumlah kecil, variasi sangat besar.
➢ Menggunakan mesin-mesin bersifat umum dan kurang otomatis.
➢ Operator mempunyai keahlian yang tinggi.
➢ Proses produksi tidak mudah terhenti walaupun terjadi kerusakan di salah satu mesin.
➢ Menimbulkan pengawasan yang lebih sukar.
➢ Persediaan bahan mentah tinggi.
➢ Membutuhkan tempat yang besar.

Adapun kelebihan dari produksi terputus-putus, yaitu:


Fleksibilitas yang tinggi dalam menghadapi perubahan produk yang berhubungan

dengan mesin bersifat umum yaitu system pemindahan menggunakan tenaga manusia, diperoleh
penghematan uang dalam investasi mesin yang bersifat umum dan proses
produksi tidak mudah terhenti, walaupun ada kerusakan di salah satu mesin.

Adapun kekurangan dari proses produksi terputus-putus, yaitu:


➢ Dibutuhkan scheduling dan routing yang banyak karena produk berbeda tergantung pemesanan.
➢ Pengawasan produksi sangat sukar dilakukan.
➢ Persediaan bahan mentah dan bahan dalam proses cukup besar.
➢ Biaya tenaga kerja dan pemindahan bahan sangat tinggi, karena menggunakan banyak
tenaga kerja dan mempunyai tenaga ahli.
H. Garis Perluasan Produksi
Tujuan akhir dari setiap produsen adalah memaksimalkan keuntungan. Untuk itu, ia harus
mengorganisir produksinya seefisien mungkin.Tingkat efisiensi tertinggi terjadi pada tingkat kombinasi
faktor produksi di mana tingkat batas penggantian secara teknis. Perluasan Garis adalah isocline yang
menunjukkan tingkat output yang akan dihasilkan bila harga produksi tetap tidak berubah. Jadi, garis
perluasan produksi menunjukkan bagaimana proporsi faktor produksi seharusnya berubah bila output
atau besarnya biaya produksi berubah, sedang harga dari faktor produksi itu sendiri tetap.

12
Hal ini terjadi bila suatu perusahaan memperkenalkan barang baru dalam suatu kategori produk
tertentu dengan merek yang sama. Barang baru itu bisa dalam rasanya, dalam bentuknya, warnanya,
bahan-bahannya (ingredients), atau ukuran pembungkusnya. Contoh Danone, misalnya akhir - akhir ini
memperkenalkan beberapa perluasan garis, termasuk tujuh rasa yoghurt baru, yoghurt bebas lemak dan
yoghurt besar ukuran ekonomi.

13
BAB III
PENSTSP

A. KESIMPSFAN
Setiap kegiatan produksi hendaknya ditujukan untuk meningkatkan manfaat dari suatu materi.
Produksi harus memerhatikan tata cara dan prosedur agar proses produksi dapat berjalan lancar dan
menguntungkan. Dan ada target-target tertentu yang harus dicapai Penggunaan faktor-faktor produksi
secara efisien terutama yang berasal dari sumberdaya bertujuan untuk menjaga keseimbangan alam.
Penentuan upah harus didasarkan pada beberapa kriteria seperti kebutuhan hidup, produktivitas dan
kemampuan perusahaan.
Teori produksi merupakan teori pemilihan atas berbagai alternatif, terutama menyangkut keputusan
yang diambil oleh seorang produsen dalam menentukan pilihan atas alternatif- alternatif yang ada.
Produsen berusaha dalam memaksimalkan produksi yang dapat dicapainya dengan suatu kendala biaya
tertentu agar dapat dihasilkan keuntungan yang maksimal.
Produksi adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk menambah nilai guna suatu barang dan dapat
pula diartikan sebagai upaya untuk mengubah input menjadi output. Produsen adalah mereka yang
melakukan produksi.
Tujuan dari produksi tersebut salah satunya untuk memenuhi kebutuhan manusia dan menghasilkan
barang dan jasa. Untuk itu sebelum mencapai tujuan yang diharapkan perlu di rencanakan dulu cara
pengelolaan faktor produksi tersebut. Fungsi produksi menggambarkan berapa jumlah produksi
maksimum yang mampu diproduksi oleh produsen pada setiap kombinasi input atau faktor produksi
yang ada.

B. Saran

Untuk dapat mencapai titik maksimum dalam suatu produksi dan bisa berekspansi ke arah yang
lebih luas maka perlu adanya pengetahuan dan teori tentang produksi semoga pula
makalah ini dapat membantu pihak-pihak yang membutuhkan pencerahan dan informasi untuk
pengembangan perusahaan.

14
DAFTAR
PSSTAKA
Anisa. 2017. Makalah Teori Produkri. https://anisasdp23.blogspot.com. Diakses pada tanggal 13 Maret
2020.
Lestari, Nunik. 2017. Teori Produkri. https://lestarinunik.blogspot.com. Diakses pada tanggal 13 Maret
2020.
Fajar, Aziz. 2017. Tugar Makalah Teori Produkri. https://azizfajarb.blogspot.com. Diakses pda tanggal
14 Maret 2020.
Apapun, Jurnal. 2015. Pengertian Produkri Menurut Para Ahli.
https://jurnalapapun.blogspot.com. Diakses pada tanggal 14 Maret 2020.

13

Anda mungkin juga menyukai