TEORI PRODUKSI
DOSEN PENGAMPU:
DISUSUN OLEH:
SEMESTER III B2
Puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang telah
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen
pada mata kuliah teori ekonomi mikro. Selain itu, makalah ini juga bertujuan
selaku dosen pengampu mata kuliah teori ekonomi mikro yang telah memberikan
tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan
bahasa dan penulisan dalam makalah ini. Sehingga kami mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari semua pihak sebagai koreksi untuk penyempurnaan
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................II
DAFTAR ISI................................................................................................III
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................4
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................6
3.1 KESIMPULAN................................................................................25
3.2 SARAN............................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................27
BAB I
PENDAHULUAN
.
BAB II
PEMBAHASAN
Adapun pengertian produksi dari beberapa para ahli adalah sebagai berikut:
Faktor produksi yang bisa digunakan dalam proses produksi terdiri atas
sumber daya alam, tenaga kerja manusia, modal, dan kewirausahaan.
Sumber daya alam adalah segala sesuatu yang disediakan oleh alam yang
dapat dimanfaatkan manusia untuk memenuhi kebutuannya. Sumber daya
alam meliputi segala sesuatu yang ada di dalam bumi, seperti:
a. Tanah, yaitu semua sumber yang kita peroleh dari udara, laut, gunung,
dan sebagainya, sampai keadaan geografi, angin, , dan iklim yang
terkandung dalam tanah. Termasuk dalam faktor produksi tanah adalah:
Bumi (tanah) merupakan permukaan tanah yang di atasnya kita
dapat berjalan, mendirikan bengunan, rumah, perusahaan.
Mineral, seperti logam, bebatuan dan sebagainya yang terkandung
di dalam tanah yang juga dapat dimanfaatkan oleh manusia
Gunung, merupakan suatu sumber lain yang menjadi sumber
tenaga asli yang membantu dalam mengeluarkan harta kekayaan.
Faktor produksi sumber daya alam merupakan faktor produksi asli karena
telah tersedia di alam langsung.
2. Sumber daya manusia
Tenaga kerja atau buruh merupakan faktor produksi yang diakui di setiap
sistem ekonomi terlepas dari kecenderungan ideologi mereka. Kekhususan
perburuhan seperti
Fungsi produksi dapat diartikan juga sebagai suatu fungsi atau persamaan
yang menunjukkan hubungan antara tingkat output dengan tingkat
(kombinasi) penggunaan input-input. Secara matematis fungsi produksi dapat
dirumuskan sebagai berikut.
Q-f(KLRT)
Dimana:
1. Tahap Pertama
2. Tahap Kedua
3. Tahap Ketiga
Jangka Pendek (short run). yaitu jangka waktu ketika input variabel dapat
disesuaikan, namun input tetap tidak dapat disesuaikan; dan
Jangka Panjang (long run) merupakan satu waktu dimana seluruh input
variabel maupun tetap yang digunakan perusahaan dapat diubah. Adapun tujuan
dari pembedaan jangka waktu atau periodisasi dalam produksi adalah untuk
meminimumkannya Biaya Produksi.
Jika hanya satu input faktor produksi yang dapat diubah secara terus
menerus, maka akan berlaku suatu kondisi di mana pertambahan outputnya akan
semakin berkurang secara terus menerus. Kondisi ini disebut dengan hukum hasil
lebih yang semakin berkurang atau the law of diminishing return.
The law of diminishing return menyatakan bahwa jika salah satu factor
produksi ditambah terus menerus, maka produksi total akan bertambah terus
(dengan pertambahan semakin mengecil) sampai total produksi mencapai tingkat
maksimum dan bila ditambah lagi, maka produksi total akan semakin berkurang.
TP= Q = f(L)
Produk rata rata (AP) adalah rata rata produk yang dihasilkan oleh setiap
input tenaga kerja. Produk rata rata merupakan hasil bagi antara total produk
dengan jumlah tenaga kerja. produk rata rata akan meningkat dengan
bertambahnya dengan tambahan tenaga kerja. setelah mencapai titik
maksimumnya, penambahan tenaga kerja akan menyebabkan turunnya produk
rata rata.
AP = TP/L
TP = produk total
MP ATP/AL
Keterangan:
MP = produk marjinal
(MASUKAN TABEL)
Dari table dapat diketahui bahwa total produki TP mencapai nilai maksimumnya
yaitu 45 ketika nilai marginal product MP nilai nol dengan tenaga kerja sebanyak
7 tenaga kerja.
Gambar berikut menunjukkan kurva atau grafik fungsi produksi satu input
variabel tenaga kerja L yang terdiri dari kurva Produk total TP, Produk rata rata
AP, dan Kurva Produk marjinal MP.
(MASUK KURVA)
TP maksimum ketika MP = 0
Dari kurva dapat diketahui bahwa MP = O pada saat tenaga kerja L adalah 7
tenaga kerja dan total produk TP maksimumnya adalah 45 unit. Produk rata rata
AP mencapai nilai maksimumnya ketika nilainya sama dengan nilai produk
marjinal MP.
AP maksimum = MP
1. Tahap 1 dimulai dari awal yaitu titik nol sampai produk rata rata AP
maksimum. Pada tahap 1 AP meningkat dan MP bernilai positif. Produk
rata rata AP mencapai nilai maksimumnya ketika nilainya sama dengan
nilai produk marjinal MP. Penambahan tenaga kerja selanjutnya tidak lagi
dapat meningkatkan produk rata rata. Pada tahap 1 AP meningkat dan MP
bernilai positif. MP bernilai positif artinya penambahan tenaga kerja akan
meningkatkan produk total TP.
2. Tahap 2 dimulai dari AP maksimum sampai Marginal product MP = 0.
Produk total TP mencapai maksimum ketika nilai produk marjinal
mencapai nilai nol atau MP = 0. Ini artinnya penambahan jumlah tenaga
kerja tidak lagi dapat meningkatkan produk total. Bahkan penambahan
tenaga kerja selanjutnya hanya akan menurunkan produk total.
3. Tahap 3 dimulai setelah MP = 0. Nilai AP terus menurun dengan nilai MP
adalah negatif. Nilai MP negatif artinya penambahan tenaga kerja hanya
menurunkan produk total.
Dari tiga tahapan ini, diketahui bahwa tahap yang paling ideal untuk berproduksi
adalah pada tahap 2. Pada tahap 2 nilai TP lebih tinggi dari tahap 1 dan masih bisa
meningkat dengan penambahan tenaga kerja.
Jika factor produksi yang dapat berubah adalah jumlah tenaga kerja dan
jumlah modal atau sarana yang digunakan, maka fungsi produksi dapat
dinyatakan sebagai berikut:
Q = f(L, K)
Pada fungsi produksi ini diketahui, bahwa tingkat produksi dapat berubah dengan
merubah faktor tenaga kerja dan atau jumlah modal. Karena menggunakan dua
factor produksi yang dapat diubah ubah, maka disebut fungsi produksi dua input
variabel.
1. Konsep Isoquant.
MPK=∆TP/∆K atau
ATP=∆k x MPk
MPL=∆TP/∆L atau
Supaya output selalu sama ketika ada penambahan tenaga kerja dan
pengurangan jumlah modal, maka penurunan output akibat berkurangnya input
modal ∆K, harus sama dengan peningkatan output akibat penambahan tenaga
kerja ∆L. Penurunan ouput (modal) = kenaikan output (tenaga kerja).
MRTSLk = -∆K/∆L
MRTSLK = MPL/MPK
2. Tabel isoquant
Konsep Isocost
Kurva Isocost atau garis batas biaya adalah suatu garis atau kurva yang
menggambarkan atau menjelaska gabungan atau kombinasi penggunaa input
faktor produksi dengan biaya yang dikeluarkan sama. Biaya yang dikeluarkan
oleh perusahaan adalah harga input dikalikan dengan unit input yang digunakan.
Harga input terdiri dari harga tenaga kerja PL dan harga modal PK. Besarnya
biaya input pada fungsi isocost dapat dinyatakan dengan menggunakan persamaan
rumus berikut:
C = PL XL + PK X K
keterangan :
PK = harga modal
K = jumlah modal
Jumlah tenaga kerja yang digunakan dapat dinyatakan dengan rumus berikut:
L = C/PL-(PK/PL) X K
K = C/PK - (PL/PK) X L
Kurva isocost
Sepanjang kurva isocost yaitu dari titik A sampai titik E merupakan titik titik
kemungkinan kombinasi antara tenaga kerja L dan modal K
Pergeseran isocost
(MASUKAN KURVA)
jika biaya yang dikeluarkan untuk tenaga kerja dan modal dinaikan, maka kurva
grafik fungsi isocost bergesar ke arah kanan, menjauh da titik nol. Dengan
bergesernya kurva fungsi isocost maka produsen memiliki kombinasi tenaga kerja
dan modal yang baru yaitu titik titik pada kurva isocost.
b. Keseimbangan Produsen
Secara grafis, keseimbangan produse atau least cost combination LLC tercap
ketika kuva fungsi produksi isocost bersinggungan dengan kurva fungsi produksi
isoquant. Ini artinya kurva fungsi isokos dan kurva fungsi isokuan mempunyai
slope atau kemiringan yang sama.
(Masukan tabel)
Fungsi isocost dan fungsi isoquant dapat dibuat kurvanya seperti pada gambar
berikut.
(MASUKAN KURVA)
Titik singgung antara kurva isocost (biru) dengan kurva isoquant (merah)
mencerminkan suatu kombinasi penggunaan factor produksi (input) yang paling
tepat. Dengan demikia perusahaan dapat meminimumkan biaya produksi maupun
memaksimumka jumlah produksi.
Titik keseimbangan kurva isokuant dengan isokost terjadi pada titik E. Titik
Keseimbangan E merupakan kondisi Least Cost Combination LLC. Pada kondisi
keseimbangan titik E produksi menjadi efisien ketika perusahaan menggunakan
20 tenaga kerja L dan 10 modal K.
Pada titik keseimbangan E, nilai biaya produksinya dapat dihitung dengan
persamaan berikut
Hal ini terjadi bila suatu perusahaan memperkenalkan barang baru dalam
suatu kategori produk tertentu dengan merek yang sama. Barang baru itu bisa
dalam rasanya, dalam bentuknya, warnanya, bahan-bahannya (ingredients), atau
ukuran pembungkusnya. Contoh Danone, misalnya akhir-akhir ini
memperkenalkan beberapa perluasan garis, termasuk tujuh rasa yoghurt baru,
yoghurt bebas lemak dan yoghurt besar ukuran ekonomi.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Produksi adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk menambah nilai guna
suatu barang dan dapat pula diartikan sebagai upaya untuk mengubah input
menjadi output. Produsen adalah mereka yang melakukan produksi.
3.2 SARAN
Untuk dapat mencapai titik maksimum dalam suatu produksi dan bisa
berekspansi ke arah yang lebih luas maka perlu adanya pengetahuan dan teori
tentang produksi semoga pula makalah ini dapat membantu pihak-pihak yang
membutuhkan pencerahan dan informasi untuk pengembangan perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA