Ali
Bab 3: Transaksi dan Akun
BAB 3
TRANSAKSI DAN AKUN
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari bab ini, para pembaca diharapkan dapat mengerti dan memahami
dengan baik tentang:
1
Sidi S.Ali
Bab 3: Transaksi dan Akun
BENTUK AKUN
Bentuk akun yang sederhana disebut dengan akun bentuk T, karena mempunyai
persamaan dengan bentuk huruf T, sebagaimana terlihat berikut ini:
2
Sidi S.Ali
Bab 3: Transaksi dan Akun
Sebuah akun paling tidak harus memiliki 4 (empat) unsur sebagai berikut:
(1) Nama akun. Setiap akun harus diberi nama sesuai dengan jenisnya, seperti kas, piutang
usaha, bangunan, hutang usaha, hutang pajak, modal, penjualan dan sebagainya
(2) Nomor akun. Setiap akun harus diberi nomor kode akun, nomor ini digunakan untuk kode
pemindahan transaksi.
(3) Sisi debet. Digunakan untuk mencatat nilai transaksi yang harus didebetkan pada Akun
yang bersangkutan
(4) Sisi kredit. Digunakan mencatat nilai transaksi yang harus dikreditkan pada akun yang
bersangkutan.
Bentuk akun yang lebih lengkap akan dibahas pada bab 5 mengenai akun buku besar dan akun
buku besar pembantu.
Dalam persamaan akuntansi yang dibahas pada bab 2, sebenarnya kita telah melakukan
pencatatan dengan cara mengklasifikasikan transaksi dalam suatu akun atau pos tertentu,
misalnya kolom “kas” yang khusus digunakan untuk mencatat transaksi penerimaan dan
pengeluaran kas, demikian pula dengan supplies, sewa bayar di muka, mesin, peralatan, hutang
usaha, biaya masih harus dibayar dan ekuitas. Pos-pos tersebut pada hakekatnya adalah akun,
yang disebut dengan akun kas, akun supplies, akun hutang usaha dan seterusnya, namun
disajikan dalam bentuk stafel, yakni dari atas ke bawah, bukan dalam bentuk skontro yang
memiliki sisi debet dan kredit. Hubungan pencatatan transaksi dalam persamaan akuntansi
dengan akun dapat dilihat pada gambar di bawah ini dengan mengambil contoh transaksi
penyetoran modal Ibrahim pada tanggal 2 Juli 20X0 sebesar Rp 75.000.000.
JENIS-JENIS AKUN
Tujuan 2
Persamaan akuntansi berisikan tiga kelompok, yaitu aset, liabilitas dan ekuitas. Ketiga
Cara pengelom- kelompok ini menggambarkan posisi keuangan perusahaan yang disajikan dalam bentuk posisi
pokan akun keuangan (neraca). Di samping itu berdasarkan perubahan-perubahan yang terjadi pada pos
ekuitas dapat dirinci sebab-sebab perubahan tersebut, yakni akibat pendapatan dan biaya.
Pendapatan dan biaya disajikan dalam laporan perhitungan laba rugi. Oleh karena itu akun-akun
dapat dibagi kedalam akun-akun posisi keuangan dan akun-akun laba rugi. Akun posisi keuangan
disebut juga dengan akun riel, karena saldo akun ini terus berlanjut dari tahun ke tahun.
3
Sidi S.Ali
Bab 3: Transaksi dan Akun
Sedangkan akun laba rugi disebut dengan akun nominal, yang digunakan hanya untuk satu
periode akuntansi. Akun-akun laba rugi ini menggambarkan kinerja perusahaan untuk satu
periode akuntansi, atau satu periode tahun buku. Pada tahun berikutnya, kinerja ini dimulai lagi
dari awal, oleh karena itu akun-akun laba rugi harus ditutup setiap akhir tahun, yang akan
dibahas dalam bab 5.
a. Aset, merupakan sumber daya ekonomi yang dimanfaatkan atau digunakan dalam operasi
perusahaan untuk mendapatkan penghasilan. Menurut PSAK No. 1 (2013) aset dibagi atas
dua bagian, yakni aset lancar dan aset tidak lancar. Aset tidak lancar terdiri dari investasi,
properti investasi, aset tetap dan aset tidak berwujud, dan aset tidak lancar lainnya. Berikut
ini dijelaskan masing-masing golongan aset tersebut.
1. Aset lancar, adalah aset yang dapat dicairkan menjadi uang tunai dalam waktu paling
lama satu periode pembukuan, atau satu tahun. Dengan kata lain jika perputaran aset
dari kas menjadi kas kembali dapat dilakukan dalam satu tahun, maka aset tersebut
termasuk dalam aset lancar, seperti terlihat pada gambar 3.1.
Gambar 3-1
Siklus Aset Lancar
Kas
Penagihan Pembelian
Piutang Barang
Penjualan
Dari gambar 3.1 terlihat bahwa pertama uang kas dibelanjakan untuk memperoleh
persediaan barang, kemudian barang dijual dan timbul piutang. Pada saat jatuh tempo
piutang ditagih dan terima, kembali dalam bentuk uang kas. Proses dari kas kembali
menjadi kas tersebut berlansung paling lama satu tahun atau 12 bulan. Dengan
demikian, persediaan barang dan piutang merupakan aset lancar. Termasuk dalam
golongan akun aset lancar ini antara lain adalah:
- Kas dan bank
- Investasi yang diperdagangkan
4
Sidi S.Ali
Bab 3: Transaksi dan Akun
2. Investasi atau penyertaan adalah penanaman modal pada badan usaha lain untuk jangka
waktu lebih dari satu tahun atau dalam jangka panjang, karena itu disebut juga investasi
jangka panjang. Penyertaan yang umumnya dalam bentuk saham dan obligasi ini
dimiliki sampai tanggal jatuh tempo (held to maturity). Bentuk penyertaan adalah:
- Investasi dalam saham PT Berkah,
- Investasi dalam obligasi PT Mandiri Sejati.
3. Properti investasi, adalah aset tetap dalam bentuk tanah dan bangunan yang dimiliki
bukan untuk digunakan, tetapi untuk disewakan atau untuk mendapatkan keuntungan
modal (capital gain).
4. Aset tetap, adalah aset yang digunakan dalam operasi perusahaan dalam jangka waktu
lama, tidak untuk dijual dan nilainya material. Termasuk dalam golongan aset tetap ini
antara lain terdiri dari:
- Tanah dan hak atas tanah
- Bangunan
- Mesin
- Kendaraan dan alat berat
- Inventaris atau peralatan
Aset tetap selain tanah yang berkurang nilai ekonomiknya karena digunakan, disusutkan
selama masa manfaat ekonomiknya, penyusutan tersebut dihimpun dalam satu akun
akumulasi penyusutan untuk setiap akun aset tetap, seperti berikut ini.
- Akumulasi penyusutan bangunan
- Akumulasi penyusutan mesin
- Akumulasi penyusutan kendaraan dan alat berat
- Akumulasi penyusutan inventaris atau peralatan
Akun-akun akumulasi penyusutan merupakan akun pengurang dari akun aset tetap yang
bersangkutan.
5. Aset tidak berwujud, adalah aset tetap yang tidak memiliki wujud fisik, namun
bermanfaat dalam operasi perusahaan. Bentuk aset tidak berwujud ini antara lain adalah:
- Biaya riset dan pengembangan
- Goodwill
5
Sidi S.Ali
Bab 3: Transaksi dan Akun
6. Aset tidak lancar lain-lain, adalah aset yang tidak dapat digolongkan pada empat
golongan aset tidak lancar di atas, antara lain terdiri dari:
- Aset tetap dalam pembangunan
- Aset tetap yang tidak digunakan
- Biaya ditangguhkan, misalnya biaya pendirian.
b. Liabilitas, adalah kewajiban perusahaan kepada pihak lain, akibat adanya transaksi
perolehan barang atau jasa sebelumnya. Liabilitas ini digolongkan ke dalam liabilitas jangka
pendek dan liabilitas jangka panjang.
1. Liabilitas jangka pendek, adalah kewajiban yang harus dilunasi dalam jangka waktu
paling lama satu tahun atau 12 bulan dari tanggal laporan keuangan. Termasuk dalam
liabilitas ini antara lain:
- Hutang dagang
- Hutang pajak
- Hutang bank
- Hutang jangka panjang akan jatuh tempo
- Hutang biaya (biaya masih harus dibayar)
- Pendapatan diterima dimuka
2. Liabilitas jangka panjang, adalah kewajiban yang harus dilunasi dalam waktu lebih dari
satu tahun mendatang atau 12 bulan setelah tanggal laporan keuangan. Termasuk dalam
golongan akun ini antara lain:
- Kredit investasi
- Kredit modal kerja jangka panjang
- Hutang obligasi
c. Ekuitas, adalah hak pemilik dalam perusahaan, yang bersumber dari setoran modal dan laba
ditahan atau laba tidak dibagi. Jenis akun ekuitas sangat tergantung pada bentuk badan
usahanya, yakni sebagai berikut:
1. Perusahaan perseorangan, akun ekuitasnya terdiri dari;
- Modal Tn. Ibrahim
- Prive Tn. Ibrahim
2. Perusahaan persekutuan (Firma/CV), akun ekuitasnya terdiri dari:
- Modal Ny. Mariana
- Modal Ny. Mariani
- Prive Ny. Mariana
- Prive Ny. Mariani
6
Sidi S.Ali
Bab 3: Transaksi dan Akun
d. Pendapatan, adalah kenaikan nilai aset atau penurunan liabilitas akibat dari hasil operasi
perusahaan. Akun pendapatan menunjukkan sumber-sumber pendapatan perusahaan. Akun
ini terdiri dari pendapatan operasi dan pendapatan nonoperasi atau pendapatan lain-lain.
1. Pendapatan operasi, adalah pendapatan yang bersumber dari aktivitas utama perusahaan.
Termasuk dalam golongan akun ini antara lain adalah pendapatan yang bersumber dari:
- Penjualan barang
- Pendapatan jasa, misalnya jasa angkutan atau pengiriman.
2. Pendapatan non operasi, merupakan pendapatan yang berasal dari bukan aktivitas utama
perusahaan, antara lain adalah:
- Pendapatan atas investasi saham dan obligasi
- Pendapatan bunga deposito
- Pendapatan sewa
- Pendapatan selisih kurs
- Laba penjualan aset tetap
- Laba kenaikan nilai investasi yang diperdagangkan
e. Biaya-biaya, merupakan penurunan aset yang digunakan untuk membiayai operasi atau
menjalankan usaha perusahaan. Biaya ini digolongkan ke dalam: harga pokok penjualan,
biaya operasi dan biaya nonoperasi atau biaya lain-lain.
7
Sidi S.Ali
Bab 3: Transaksi dan Akun
1. Harga Pokok Penjualan, adalah harga pokok atas barang yang dijual. Termasuk dalam
golongan akun ini antara lain adalah:
- Pembelian
- Retur pembelian dan potongan harga
- Biaya pembelian
- Ongkos angkut pembelian
- Biaya-biaya produksi (khusus untuk perusahaan manufaktur)
2. Biaya operasi, merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan atau dibiayakan untuk operasi
perusahaan. Biaya ini terdiri dari biaya penjualan dan biaya administrasi.
2.1. Biaya penjualan, adalah biaya-biaya untuk menjalankan aktivitas penjualan,
antara lain terdiri dari:
- Gaji karyawan bagian pemasaran
- Biaya promosi dan iklan
- Biaya ongkos kirim barang
- Biaya sewa gudang dan toko
- Biaya bahan pengemas dan supplies penjualan
- Biaya penyusutan inventaris toko dan gudang
- Biaya penjualan lain-lain
2.2. Biaya administrasi dan umum, adalah biaya-biaya untuk menjalankan aktivitas
administrasi dan umum, antara lain adalah:
- Gaji manajemen dan karyawan administrasi
- Biaya alat-alat tulis kantor
- Biaya listrik, air dan telepon
- Biaya alat-alat tulis dan supplies kantor
- Biaya perjalanan dinas
- Biaya bahan bakar kendaraan
- Biaya pemeliharaan kendaraan
- Biaya pemeliharaan bangunan
- Biaya pemeliharaan inventaris
- Biaya penyusutan kendaraan
- Biaya penyusutan inventaris
- Biaya penyusutan bangunan
- Biaya pajak bumi dan bangunan
- Biaya administrasi lain-lain
3. Biaya non operasi atau biaya lain-lain, adalah biaya-biaya yang tidak berkaitan langsung
dengan aktivitas usaha perusahaan, tetapi selalu terjadi setiap tahun. Termasuk dalam
golongan Akun ini antara lain adalah:
8
Sidi S.Ali
Bab 3: Transaksi dan Akun
1. Akun-akun aset
Di debet : bila terjadi penambahan nilai terhadap akun aset
Di kredit : bila terjadi pengurangan nilai terhadap akun aset
2. Akun-akun liabilitas:
Di debet : bila terjadi pengurangan nilai terhadap akun liabilitas
Di kredit : bila terjadi penambahan nilai terhadap akun liabilitas
3. Akun-akun ekuitas:
Di debet : bila terjadi pengurangan nilai terhadap akun ekuitas
Di kredit : bila terjadi penambahan nilai terhadap akun ekuitas
4. Akun-akun pendapatan:
Di debet : bila terjadi pengurangan nilai terhadap akun pendapatan
Di kredit : bila terjadi penambahan nilai terhadap akun pendapatan
9
Sidi S.Ali
Bab 3: Transaksi dan Akun
5. Akun-akun biaya:
Di debet : bila terjadi penambahan nilai terhadap akun biaya
Di kredit : bila terjadi pengurangan nilai terhadap akun biaya
Aturan-aturan pendebetan dan pengkreditan ini merupakan prinsip dasar dalam pencatatan
transaksi dalam proses akuntansi selanjutnya. Agar diperoleh gambaran yang ringkas, maka
berikut ini diikhtisarkan prinsip-prinsip debet dan kredit sebagaimana disajikan dalam tabel 3-1
Tabel 3 – 1
Prinsip Pendebetan dan Pengkreditan Akun
Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas, tentang mekanisme kerja akun, berikut ini
diperlihatkan contoh pencatatan transaksi dalam akun. Ilustrasi didasarkan pada contoh dalam
bab 2, yakni Fotocopy Bersamaria. Sebelum transaksi dicatat kedalam akun, terlebih dahulu
Tujuan 4
Bagaimana harus dilakukan analisis transaksi, yang meliputi penentuan terhadap tiga hal berikut:
menggunakan (1) Akun apa yang dipengaruhi oleh transaksi yang terjadi. Setiap transaksi paling tidak
akun dalam mempengaruhi dua akun, satu di debet dan satu di kredit dalam nilai yang sama, sehingga
pencatatan posisi debet dan kredit sama. Oleh karena itu, pencatatan seperti ini dikenal dengan
tranasksi pembukuan berpasangan (double entry bookkeeping).
(2) Sebelah mana nilai transaksi tersebut harus dicatat pada setiap akun yang dipengaruhi,
apakah pada sisi debet atau sisi kredit. Hal ini sangat tergantung kepada jenis transaksi dan
akun yang dipengaruhinya. Aturan pendebetan dan pengkreditan merupakan pedoman
utama dalam penentuan apakah dicatat pada sisi debet atau sisi kredit.
(3) Berapa nilai transaksi tersebut harus dicatat pada sisi debet dan kredit pada setiap akun
yang dipengaruhi. Hal ini menyangkut proses pengukuran transaksi, sebagaimana telah
dibahas dalam bab 1.
10
Sidi S.Ali
Bab 3: Transaksi dan Akun
Contoh
Pada bulan Juli 20X0 Tn. Ibrahim mendirikan perusahaan “Fotocopy Bersamaria”. Berikut ini
adalah transaksi selama bulan Juli 20X0. Untuk lebih praktisnya contoh ini hanya menggunakan
akun dalam bentuk yang sederhana (T account).
2 Juli : Tn. Ibrahim menyetorkan uang sebagai modal sebesar Rp 75.000.000. Transaksi ini
mempengaruhi akun aset, yani akun “kas” dan akun ekuitas yakni “modal Tuan
Ibrahim”. Transaksi tersebut berakibat bertambahnya kas dan ekuitas masing-masing
sebesar Rp 75.000.000, karena itu kas dicatat pada sisi debet dan modal Tn. Ibrahim
pada sisi kredit seperti berikut:
Dari kedua akun tersebut, terlihat bahwa saldo aset adalah Rp 75.000.000 (debet) dan
saldo ekuitas yakni Rp 75.000.000 (kredit), dengan demikian jumlah debet = kredit.
5 Juli : Dibeli Mesin Fotocopy merek Minolta seharga Rp 50.000.000 dan peralatan
penjilidan seharga Rp 10.000.000 secara tunai. Transaksi ini mengakibatkan
berkurangnya kas dan menambah aset baru berupa mesin fotocopy dan peralatan.
Oleh karena itu akun kas dikredit sebesar Rp 60.000.000 dan akun mesin fotocopy dan
akun peralatan didebet masing-masing sebesar Rp 50.000.0000 dan Rp 10.000.000
seperti berikut ini:
Kas Mesin Fotocopy
Peralatan Penjilidan
5/7 Rp 10.000.000
6 Juli : Dibayar sewa toko kepada Ny. Mariana sebesar Rp 4.800.000 untuk masa dua tahun,
terhitung 1 Juli 20X0 sampai dengan 30 Juni 20X2. Transaksi ini berakibat
berkurangnya kas sebesar Rp 4.800.000 dan timbulnya sewa bayar muka.
Berkurangnya kas dicatat sebelah kredit sebesar Rp 4.800.000 dan timbulnya sewa
11
Sidi S.Ali
Bab 3: Transaksi dan Akun
bayar muka sejumlah Rp 4.800.000 dicatat sebelah debet karena sewa bayar muka
merupakan akun aset, dan akun ini bertambah maka dicatat sebelah debet,
sebagaimana terlihat berikut ini.
Kas Sewa Bayar Muka
8 Juli : Dibeli berbagai supplies (kertas, toner, lem, bahan-bahan penjilidan) senilai
Rp 4.500.000 secara kredit dari CV. Usaha Bersama. Transaksi ini mempengaruhi
akun persediaan supplies dan akun hutang. Persediaan supplies bertambah karena
dibeli, karena itu dicatat sebelah debet. Sementara itu akun hutang usaha juga
bertambah karena itu dicatat sebelah kredit sejumlah yang sama dengan penambahan
supplies, seperti berikut:
Persediaan Supplies Hutang Usaha
10 Juli : Diterima kas dari hasil fotocopy dan penjilidan sebesar Rp 4.750.000. Transaksi ini
mempengaruhi akun kas (bertambah) dan akun pendapatan fotocopy dan penjilidan
(bertambah). Oleh karena itu akun kas didebet sebesar Rp 4.750.000 dan akun
pendapatan fotocopy dan penjilidan dikredit dengan jumlah yang sama, seperti
berikut:
Kas Pendapatan Fotocopy dan Penjilidan
14 Juli : Dibayar biaya iklan pada harian Media Umat untuk bulan Juli 20X0 sebesar
Rp 250.000. Transaksi ini mempengaruhi akun kas (berkurang) dan akun biaya iklan
dan promosi (bertambah). Oleh karena itu akun kas dikredit dan akun biaya iklan dan
promosi didebet, masing-masing sebesar Rp 250.000, sebagaimana diperlihatkan
berikut ini.
12
Sidi S.Ali
Bab 3: Transaksi dan Akun
20 Juli : Dibayar sebagian hutang pembelian supplies kepada CV. Usaha Bersama sebesar
Rp 2.000.000. Transaksi ini mempengaruhi akun kas (berkurang) dan akun hutang
usaha (berkurang). Oleh karena itu akun kas dikredit dan akun hutang usaha didebet,
masing-masing Rp 2.000.000 seperti terlihat berikut ini.
27 Juli : Diterima hasil fotocopy dan penjilidan sebesar Rp 7.500.000. Transaksi ini
mempengaruhi akun kas dan akun pendapatan fotocopy dan penjilidan masing-masing
Rp 7.500.000, sebagaimana halnya transaksi tanggal 10 Juli 20X0. Pencatatan dalam
akun terlihat berikut ini:
Kas Pendapatan Fotocopy dan Penjilidan
29 Juli : Dibayar biaya-biaya operasi, terdiri dari: gaji karyawan dan pimpinan Rp 2.000.000,
biaya surat kabar dan majalah Rp 50.000, kebersihan lingkungan Rp 25.000,
perbaikan peralatan Rp 225.000, premi asuransi kebakaran Rp 150.000. Transaksi-
transaksi ini mengakibatkan berkurangnya aset berupa kas sebesar Rp 2.450.000,
karena itu transaksi ini dicatat pada akun kas sebelah kredit. Sebaliknya terjadi
penambahan pada akun-akun biaya, yakni: biaya gaji, biaya surat kabar dan majalah,
biaya kebersihan, biaya pemeliharaan dan biaya asuransi, yang dicatat sebelah debet
sesuai dengan nilainya masing-masing, karena akun-akun tersebut bertambah.
Pencatatan dalam akun-akun seperti berikut ini:
13
Sidi S.Ali
Bab 3: Transaksi dan Akun
Biaya Gaji
29/7 Rp 2.000.000
29/7 Rp 50.000
Biaya Pemeliharaan
29/7 Rp 225.000
Biaya Asuransi
29/7 Rp 150.000
31 Juli : Setelah dilakukan penghitungan fisik persediaan supplies pada tanggal 31 Juli 20X0,
supplies yang masih tersisa bernilai Rp 1.600.000 dari jumlah semula yang dibeli
Rp 4.500.000. Ini berarti bahwa Rp 2.900.000 dari supplies tersebut telah dipakai
dalam kegiatan perusahaan selama bulan Juli 20X0. Transaksi ini mempengaruhi akun
supplies (berkurang) dan akun biaya supplies (bertambah). Oleh karena itu akun
supplies dikreditkan dan akun biaya supplies didebet masing-masing sejumlah
Rp 2.900.000 seperti berikut ini:
31 Juli : Berdasarkan hasil pemeriksaan meteran listrik, biaya rekening listrik bulan Juli 20X0
yang akan dibayar pada bulan Agustus 20X0 berjumlah Rp 350.000. Sementara
informasi dari PT Telkom, jumlah tagihan rekening telepon bulan Juli 20X0 adalah
Rp 175.000. Tagihan telepon ini akan dibayar pada bulan Agustus 20X0. Transaksi ini
merupakan transaksi transitoris (akrual), yaitu transaksi yang telah terjadi (terjadinya
14
Sidi S.Ali
Bab 3: Transaksi dan Akun
biaya listrik dan telepon) tetapi belum dicatat. Oleh karena itu timbul akun biaya
listrik dan biaya telepon (bertambah), karena itu akun-akun tersebut harus dicatat
sebelah debet, dan timbul akun hutang biaya atau biaya masih harus dibayar
(Rp 525.000). Oleh karena akun ini bertambah dicatat sebelah kredit, sebagaimana
berikut ini.
Biaya Telepon
5/7 Rp 125.000
31 Juli : Dari sewa toko yang dibayar dimuka sebesar Rp 4.800.000 untuk masa 2 tahun,
selama satu bulan (Juli 20X0) telah lewat waktu sewanya sebesar Rp 200.000 (1/24 x
Rp 4.800.000). Jumlah ini harus diakui sebagai biaya sewa. Transaksi ini
mengakibatkan akun sewa bayar muka berkurang dan timbul akun biaya sewa
masing-masing sebesar Rp 200.000. Oleh karena itu akun biaya sewa didebet dan
sewa bayar muka dikredit, sebesar Rp 200.000 seperti berikut:
Juli 31 : Mesin dan peralatan fotocopy diperkirakan dapat digunakan dalam waktu 5 tahun. Ini
berarti bahwa harga perolehan mesin dan peralatan masing-masing Rp 50.000.000
dan Rp 10.000.000 harus disusutkan selama 5 tahun, atau 60 bulan, karena nlai
ekonomisnya menurun akibat digunakan dalam operasi perusahaan. Penyusutan
tersebut merupakan pengurang nilai mesin yang dicatat dalam akun akumulasi
penyusutan (dicatat sebelah kredit) dan timbulnya biaya penyusutan mesin (dicatat
sebelah debet). Demikian juga dengan peralatan, muncul akun akumulasi penyusutan
peralatan dan biaya penyusutan peralatan. Besarnya penyusutan mesin dan peralatan
fotocopy untuk bulan Juli masing-masing adalah Rp 833.333 (1/60 x Rp 50.000.000)
15
Sidi S.Ali
Bab 3: Transaksi dan Akun
31 Juli : Tn. Ibrahim mengambil uang dari perusahaan sebesar Rp 1.250.000 untuk keperluan
pribadinya. Transaksi ini mempengaruhi akun kas (berkurang) sebesar Rp 1.250.000
dan akun prive Tn. Ibrahim (bertambah). Akun prive merupakan akun kontra (lawan)
dari akun modal Tn Ibrahim, karena itu prinsip debet dan kreditnya kebalikan dari
prinsip ekuitas. Ekuitas bertambah dicatat pada sisi kredit dan jika berkurang dicatat
pada sisi debet. Pengambilan prive berarti mengurangi ekuitas, karena itu akun prive
harus didebet. Pencatatan transaksi prive di atas terlihat sebagai berikut:
16
Sidi S.Ali
Bab 3: Transaksi dan Akun
17
Sidi S.Ali
Bab 3: Transaksi dan Akun
31/7 Rp 166.667
NERACA SALDO
Dalam akuntansi setiap pencatatan transaksi, sebagaimana contoh dimuka, selalu
mempengaruhi paling tidak dua akun, masing-masing dicatat pada sisi debet dan sisi kredit
dengan nilai transaksi yang sama. Oleh karena itu setiap saat jumlah sisi debet harus sama
dengan jumlah sisi kredit, sebagaimana halnya pada saat pencatatan di dalam persamaan
akuntansi. Pencatatan yang berpasangan antara debet dan kredit ini disebut dengan “sistem
pembukuan berpasangan (double entry bookkeeping)”.
18
Sidi S.Ali
Bab 3: Transaksi dan Akun
Pencatatan transaksi kedalam akun dilakukan setiap saat, karena itu perlu diuji apakah
jumlah semua sisi debet dan kredit seluruh akun-akun tersebut sama, atau tidak. Jika jumlah
debet dan kredit tidak sama, berarti terdapat kesalahan dalam pencatatan transaksi. Kesalahan
dapat terjadi karena:
(a) kesalahan memasukan posisi angka kedalam akun, misalnya angka Rp 5.925.000
tercatatkan ke dalam akun Rp 5.259.000. Kesalahan seperti ini disebut dengan kesalahan
transposisi,
(b) kesalaham penempatan di dalam akun seharus dicatat pada sisi debet tercatatkan pada sisi
kredit, dan
(c) kesalahan angka, misalnya angka Rp 5.755.000 tercatatkan dalam akun Rp 5.750.000.
Untuk menguji keseimbangan jumlah sisi debet dan kredit, perlu dibuat suatu daftar saldo akun-
akun, yang disebut dengan neraca saldo (trial balance). Di samping untuk menguji
keseimbangan jumlah seluruh sisi debet dan kredit akun-akun, neraca saldo juga berfungsi
memberikan gambaran atau informasi tentang posisi atau saldo masing-masing akun pada akhir
periode pembukuan.
Untuk menyusun neraca saldo, pada setiap akhir bulan atau akhir periode pembukuan
setiap akun dijumlahkan sisi debet dan sisi kreditnya, kemudian dihitung selisih kedua sisi
tersebut sehingga diperoleh sisa atau saldo akun. Saldo dicatat pada sisi yang besar. Misalnya
bila jumlah debet lebih besar dari jumlah kredit, maka saldonya adalah saldo debet, dan saldo
tersebut dicantumkan sebelah debet pula, demikian sebaliknya. Penjumlahan debet dan kredit
serta saldo tersebut hanya bersifat sementara, karena itu cukup ditulis dengan pensil. Kegiatan
tersebut sering disebut dengan pencil footing. Saldo masing-masing akun ini disusun dalam
neraca sisa. Apabila pengolahan data akuntansi diselenggarakan dengan program akuntansi
(software akuntansi), maka saldo masing-masing akun telah terhitung secara otomatis oleh
sistem, dan neraca saldo segera dapat dikeluarkan oleh sistem.
Untuk memberikan gambaran yang jelas, kita ambil contoh akun kas, seperti terlihat di
halaman berikut. Jumlah sisi debet akun kas adalah Rp 87.250.000, sedangkan sisi kredit
berjumlah Rp 70.750.000, sehingga terdapat selisih debet sebesar Rp 16.500.000, karena jumlah
debet lebih besar dari jumlah sisi kredit. Sisa atau saldo debet ini dituliskan pada sisi debet pula.
Hal ini untuk memudahkan mengingat bahwa saldo tersebut adalah saldo debet. Cara yang sama
dilakukan untuk akun sewa bayar muka ,hutang usaha, pendapatan dan akun-akun lainnya.
19
Sidi S.Ali
Bab 3: Transaksi dan Akun
Kas
Rp 87.250.000 Rp 70.750.000
Saldo Rp 16.500.000
Persediaan Supplies
Saldo Rp 1.600.000
Hutang Usaha
Saldo Rp 2.500.000
8/7 Rp 4.500.000
27/7 “ 7.500.000
Rp 12.250.000
Saldo Rp 12.250.000
Setelah semua saldo akun dihitung seperti akun kas, sewa bayar dimuka, hutang usaha dan
pendapatan fotocopy dan penjelidan di atas, langkah selanjutnya adalah menyusun neraca saldo.
Dari contoh Fotocopy Bersamaria di muka dapat disusun neraca saldo per 31 Juli 20X0
sebagaimana terlihat pada tabel 3–2 di berikut.
20
Sidi S.Ali
Bab 3: Transaksi dan Akun
Tabel 3-2
FOTOCOPY BERSAMARIA
Neraca Saldo
Per 31 Juli 19X1
Nama Akun Debet Kredit
Kas 16.500.000
Persediaan Supplies 1.600.000
Sewa Bayar Muka 4.600.000
Mesin Fotocopy 50.000.000
Akumulasi Penyusutan Mesin Fotocopy 833.333
Peralatan 10.000.000
Akumulasi Penyusutan Peralatan 166.667
Hutang Usaha 2.500.000
Biaya Masih Harus Dibayar 525.000
Modal Tn. Ibrahim 75.000.000
Prive Tn. Ibrahim 1.250.000
Pendapatan Fotocopy dan Penjilidan 12.250.000
Boiaya Gaji 2.000.000
Biaya Supplies 2.900.000
Biaya Sewa 200.000
Biaya Listrik 350.000
Biaya Telepon 175.000
Biaya Surat Kabar dan Majalah 50.000
Biaya Pemeliharaan 225.000
Biaya Kebersihan 25.000
Biaya Asuransi 150.000
Biaya Iklan dan Promosi 250.000
Biaya Penyusutan Mesin Fotocopy 833.333
Biaya Penyusutan Peralatan 166.667
Jumlah 91.275.000 91.275.000
Dari neraca saldo tersebut terlihat bahwa saldo akun-akun aset adalah sebelah debet,
liabilitas (hutang) sebelah kredit, ekuitas sebelah kredit, pendapatan sebelah kredit dan biaya-
biaya sebelah debet. Saldo-saldo tersebut sesuai dengan saat akun-akun tersebut bertambah (lihat
table 2). Saldo-saldo demikian disebut dengan “saldo normal”. Apabila kas mempunyai saldo
kredit, maka saldo tersebut adalah “tidak normal”, karena secara normal saldo uang kas adalah
“debet”, tidak mungkin kredit atau bersaldo defisit. Demikian juga tidak mungkin akun liabilitas
bersaldo debet, karena hutang terjadi dicatat sebelah kredit dan saat dibayar dicatat sebelah
debet. Jika hutang besaldo debet berarti pembayaran melebihi jumlah hutang yang tercatat, hal
ini tidak mungkin terjadi. Jika hal tersebut terjadi, berarti telah terjadi kesalahan dalam
21
Sidi S.Ali
Bab 3: Transaksi dan Akun
pencatatan. Dengan adanya saldo-saldo normal tersebut, maka aturan pengoperasian akun-akun
selengkapnya diperlihatkan pada table 3-3 berikut.
Tabel 3 – 3
Prinsip Pendebetan dan Pengkreditan Akun
Bertambah dicatat Berkurang Saldo Normal
Kelompok Akun
pada sisi dicatat pada sisi
Aset Debet Kredit Debet
Liabilitas Kredit Debet Kredit
Ekuitas Kredit Debet Kredit
Pendapatan Kredit Debet Kredit
Biaya Debet Kredit Debet
LAPORAN KEUANGAN
Dari neraca saldo dapat pula disusun laporan posisi keuangan, laporan laba rugi dan
laporan arus kas serta laporan perubahan ekuitas. Sebagai contoh, berikut ini adalah laporam
posisi keuangan, laporan laba rugi dan laporan perubahan ekuitas Fotocopy Bersamaria untuk
periode bulan Juli 20X0.
Tabel 3-4
FOTOCOPY BERSAMARIA
NERACA
Per 31 Juli 20X0
Aset Liabilitas dan Ekuitas
- Kas 16.500.000 Liabilitas
- Persediaan Supplies 1.600.000 - Hutang Usaha 2.500.000
- Sewa bayar muka 4.600.000 - Biaya masih hrs dibayar 525.000
Jumlah Aset Lancar 22.700.000 Jumlah Liabilitas Jangka.Pendek 3.025.000
Aset Tetap:
- Mesin 50.000.000 Liabilitas Jangka Panjang
-/ Akumulasi penyusutan (833.333) Jumlah Liabilitas 3.025.000
- Peralatan 10.000.000
-/ Akumulasi penyusutan (166.667) Ekuitas:
Jumlah Aset Tetap 59.000.000 - Modal Ibrahim 78.675.000
Total Aset 81.700.000 Total Liabilitas & Ekuitas 81.700.000
22
Sidi S.Ali
Bab 3: Transaksi dan Akun
Tabel 3-5
FOTOCOPY BERSAMARIA
Laporan Laba Rugi
Untuk Bulan yang Berakhir 31 Juli 20X0
Pendapatan
- Pendapatan Fotocopy dan penjilidan Rp 12.250.000
Biaya–biaya Usaha :
- Biaya Gaji Rp 2.000.000
- Biaya Sewa “ 200.000
- Biaya Supplies “ 2.900.000
- Biaya Listrik “ 350.000
- Biaya Telepon “ 175.000
- Biaya Surat Kabar dan Majalah “ 50.000
- Biaya Pemeliharaan “ 225.000
- Biaya Asuransi “ 150.000
- Biaya Kebersihan “ 25.000
- Biaya Iklan dan Promosi “ 250.000
- Biaya penyusutan mesin fotocopy “ 833.333
- Biaya penyusutan peralatan “ 166.667
Jumlah Biaya-biaya Usaha Rp 7.325.000
Laba Bersih Rp 4.925.000
Tabel 3-6
FOTOCOPY BERSAMARIA
Laporan Perubahan Ekuitas
Untuk Bulan yang Berakhir 31 Juli 20X0
23
Sidi S.Ali
Bab 3: Transaksi dan Akun
SOAL-SOAL LATIHAN
SOAL 1
Pilihlah jawaban atas pernyataan berikut. Tuliskan huruf B di tempat yang telah disediakan pada
setiap pernyataan, jika benar dan huruf S jika salah.
24
Sidi S.Ali
Bab 3: Transaksi dan Akun
SOAL 2
Pilihlah salah satu alternatif jawaban yang tersedia pada setiap pernyataan berikut, dan berilah
tanda silang (X) pada alternatif jawaban yang anda anggap paling tepat.
3. Di antara akun dibawah ini yang merupakan aset lancar adalah, kecuali:
a. gedung kantor
b. perlengkapan kantor
c. persediaan barang
d. uang muka
6. Hutang yang harus dilunasi dalam jangka waktu satu tahun mendatang merupakan:
a. hutang usaha
b. hutang biaya
c. hutang jangka panjang
s. hutang jangka pendek
25
Sidi S.Ali
Bab 3: Transaksi dan Akun
9. Biaya bayar muka dan biaya masih harus dibayar merupakan akun yang:
a. sama, yakni sama-sama akun biaya
b. berbeda, karena yang pertama adalah akun biaya dan yang terkahir hutang
c. berbeda, karena yang pertama adalah aset dan yang terkahir adalah hutang
d. berbeda, karena yang pertama adalah pendapatan dan kedua adalah hutang
10. Biaya bunga atas pinjaman modal kerja termasuk dalam kelompok akun:
a. biaya nonoperasi
b. biaya operasi
c. biaya administrasi dan umum
d. biaya penjualan
SOAL 3
Perusahaan Binatu Mulyo didirikan pada tanggal 1 Oktober 20X0 oleh Tuan Mulyono Subarja.
Transaksi perusahaan ini selama bulan pertama operasi adalah sebagai berikut:
1. Tuan Mulyono menyetorkan modal kedalam perusahaan sebesar Rp 30.000.000.
2. Dibayar kontrak sebuah ruko untuk waktu satu tahun sebesar Rp 7.200.000.
3. Dibeli mesin cuci dan pengering serta peralatan binatu lainnya dari Eloctroindo senilai Rp
30.000.000, dan dibayar Rp 7.500.000. Sisanya dicicil selama 3 bulan.
4. Dibeli deterjen, pewangi, pemutih dan plastik pembungkus dari Toko Sari Bersih seharga
Rp 750.000 secara kredit.
5. Diterima hasil binatu sebesar Rp 1.750.000.
6. Dibayar biaya iklan melalui surat kabar Gembira Bersama sebanyak 6 kali terbit sebesar Rp
500.000.
7. Diterima hasil binatu sebesar Rp 3.125.000.
8. Dikeluarkan faktur atas hasil binatu Hotel Berbunga senilai Rp 2.500.000. Sesuai perjanjian
penagihan dilakukan dua minggu setelah faktur diterbitkan. Faktur diterbitkan terdiri dari
Rp 1.500.000 dan Rp 1.000.000.
26
Sidi S.Ali
Bab 3: Transaksi dan Akun
9. Dibeli berbagai inventaris kantor dari Toko Office General secara kredit seharga
Rp 15.000.000.
10. Dibayar gaji karyawan sebesar Rp 4.000.000.
11. Diterima hasil binatu sebesar Rp 2.500.000.
12. Tuan Mulyono mengambil uang kas untuk keperluan rumah tangganya sebesar Rp 200.000.
13. Diterima piutang dari Hotel Berbunga sebesar Rp 1.500.000
Diminta:
Catatlah transaksi-transaksi di atas kedalam akun-akun yang diperlukan.
SOAL 4
Berikut ini adalah transaksi yang terjadi selama satu periode tertentu pada PT Maju Pasti, yang
bergerak dalam usaha jasa angkutan barang.
1. Diterima setoran modal dari pemegang saham sebesar Rp 250.000.000.
2. Dibeli sebuah mobil barang (truk) seharga Rp 125.000.000, dengan uang muka
Rp 50.000.000 sisanya Rp 75.000.000 dibayar dalam waktu tiga bulan, masing-masing
Rp 25.000.000.
3. Dibayar sewa sebuah ruko untuk waktu 1 tahun sebesar Rp 15.000.000.
4. Dibeli inventaris inventaris kantor senilai Rp 17.500.000 dari Toko Segala Murah.
5. Diterima hasil angkut barang dari pelanggan sebesar Rp 16.500.000.
6. Dibeli bahan-bahan pengemas seharga Rp 2.750.000 dan alat-alat tulis kantor sebesar
Rp 2.250.000.
7. Dikeluarkan faktur atas nama PT Kitakitajua senilai Rp 5.000.000 atas barang-barangnya
yang dibawa ke Medan.
8. Diterima hasil pencairan kredit dari Bank Bangunsejahtera sebesar Rp 150.000.000 untuk
pembelian gudang.
9. Diterima piutang dari PT Kitakitajua sebesar Rp 5.000.000.
10. Dibayar angsuran kredit pembelian inventaris pada CV Segala Murah sebesar
Rp 10.000.000.
11. Diterima hasil angkutan barang senilai Rp 10.000.000.
12. Dibeli sebuah gudang seharga Rp 145.000.000, ditambah biaya notaris dan biaya balik
nama sebesar Rp 5.000.000.
13. Dikeluarkan faktur kepada PT Benarbenar Pintar senilai Rp 7.500.000 atas barang-
barangnya yang dibawa ke Jakarta.
14. Diterima hasil hasil angkutan barang senilai Rp 17.000.000.
15. Dibayar ongkos biaya sewa truk pihak lain untuk membawa barang-barang pelanggan ke
Jakarta senilai Rp 6.000.000.
16. Dibayar biaya servis kendaraan truk sebesar Rp 950.000 dan biaya-biaya operasi truk
sebesar Rp 4.250.000.
17. Dibayar gaji karyawan sebesar Rp 3.500.000 dan gaji pimpinan sebesar Rp 4.000.000.
27
Sidi S.Ali
Bab 3: Transaksi dan Akun
18. Dibayar biaya listrik sebesar Rp 125.000 dan telepon sebesar Rp 200.000.
19. Dibayar biaya iklan di harian “Berita Desa dan Kota” sebesar Rp 450.000 dan biaya lain-
lain sebesar Rp 150.000.
Diminta:
1. Catatlah transaksi di atas kedalam akun-akun berikut: kas, piutang usaha, persediaan
bahan pengemas, persediaan alat tulis, inventaris kantor, hutang usaha, hutang bank,
modal saham, pendapata jasa angkutan, sewa truk, , biaya gaji karyawan, biaya gaji
pimpinan, biaya gaji karyawan, biaya operasi truk, biaya servis truk, biaya listrik, biaya
telepon, biaya iklan dan promosi, biaya lain-lain.
2. Susunlah neraca saldo dari saldo-saldo akun di atas.
28