Anda di halaman 1dari 14

TEORI PRODUKSI

Dibuat Oleh:

Ida Ayu Indah Pertiwi (2317051057)

Elysia Ng (2317051144)

Ni Kadek Dwi Kartika Putri (2317051107)

Tiara Puspita Dewi (2317051148)

Ni Putu Martha Maharani (2317051092)

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

SINGARAJA

TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena berkat
dan rahmat-Nyalah, kami dapat menyusun dan menyelesaikan makalah teori-teori produksi
dengan baik sesuai dengan waktu yang telah di tentukan. Makalah ini kami buat untuk
memenuhi tugas mata kuliah pengantar ekonomi, makalah ini juga bertujuan sebagai bahan
pembelajaran baik bagi kami dan juga bagi para pembaca.

Pembuatan makalah ini tidak lepas dari kekurangan dan ketidaksempuranaan, kami
telah berusaha dengan kemampuan yang kami miliki. Oleh karena itu diperlukan kritik dan
saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, kami mohon maaf yang
sebesar-besarnya apabila dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan kekurangan.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami dan juga para pembaca.

Singaraja, 30 November 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .........................................................................................................ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN ..................................................................................................1
1.1 Latar Belakang .............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................................1
1.3 Tujuan ..........................................................................................................................2
1.4 Manfaat ........................................................................................................................2
BAB 2 PEMBAHASAN ....................................................................................................3
2.1 Pengertian Faktor Produksi .........................................................................................3
2.2 Penggolongan Faktor Produksi ....................................................................................3
2.3 Macam-macam Pola Produksi .....................................................................................5
2.4 Fungsi dan Tujuan Produksi ........................................................................................5
2.5 Jenis-jenis Faktor Produksi ..........................................................................................6
2.6 Jangka Waktu Produksi yang Ditentukan ....................................................................8
BAB 3 PENUTUP ..............................................................................................................10
3.1 Kesimpulan ..................................................................................................................10
3.2 Saran ............................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................................11

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Produksi adalah suatu aktivitas yang dilakukan untuk mengubah input
menjadi output atau dapat dipahami dengan kegiatan untuk menambah nilai pada
suatu barang atau jasa dengan melibatkan faktor produksi sebagai inputnya.
Kegiatan ini merupakan mata rantai dari kegiatan ekonomi sehingga sangatlah
penting bagi kelangsungan hidup masyarakat dan sebaiknya tetap dijalankan
dengan baik oleh pihak swasta maupun pemerintah. Hubungan antara jumlah
input dengan outputnya dalam kurun waktu tertentu disebut faktor produksi.
Dalam teori ini terdapat penjelasan tentang producen behavior atau perilaku
produsen yang memaksimalkan keuntungan hasil produksi namun dengan
penggunaan kombinasi antara faktor produksi dengan fungsi produksi yang
seefektif mungkin.
Teori tingkah laku konsumen memberikan latar belakang yang penting di
dalam memahami sifat permintaan para pembeli di pasar. Untuk melihat seluk-
beluk kegiatan perusahaan dalam memproduksi dan menawarkan barangnya
diperlukan analisisa ke atas kegiatan memproduksinya. Pertama-tama harus
dianalisis sampai dimana faktor-faktor produksi akan digunakan untuk
menghasilkan barang yang akan di produksikan. Sesudah itu perlu pula dilihat
biaya produksi untukmenghasilkan brang-barang tersebut. Dan akhirnya perlu
dianalisis bagaimana seorang pengusaha akan membandingkan hasil penjualan
produksinya dengan biaya produksi yang dikeluarkan, untuk menentukan tingkat
produksi yang akan memberikan keuntungan yang maksimum kepadanya.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu teori produksi?


2. Apa saja penggolongan faktor produksi?
3. Apa saja macam-macam pola produksi?
4. Apa tujuan dan fungsi produksi?
5. Apa saja jenis-jenis proses produksi?
6. Apa saja jangka waktu produksi yang ditentukan?

1
1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian dari teori produksi.


2. Untuk mengetahui penggolongan faktor produksi.
3. Untuk mengetahui macam-macam pola produksi.
4. Untuk mengetahui tujuan dan fungsi produksi.
5. Untuk mengetahui jenis-jenis proses produksi.
6. Untuk mengetahui macam jangka waktu proses produksi yang ditentukan.

1.4 Manfaat

Penulis dan pembaca dapat mengetahui apa pengertian dari produksi dan
menambah wawasan tentang bagaimana macam, tujuan, fungsi, serta jenis proses
produksi.

2
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Teori Produksi


Teori produksi adalah “Hukum Tambahan Hasil yang Semakin Berkurang”
atau Law of Diminishing Return. Teori produksi ini dikemukakan David1 Ricardo
yang tertulis dalam bukunya yang berjudul “Principle of Political Economic and
Taxation”. Di dalam Hukum Tambahan Hasil yang Semakin Berkurang tersebut,
dijelaskan mengenai sifat pokok dari hubungan antara tingkat produksi dan tenaga
kerja yang digunakan untuk mewujudkan produksi tersebut. Produksi adalah
usaha menciptakan dan meningkatkan kegunaan suatu barang untuk memenuhi
kebutuhan. Produksi adalah rangkaian proses yang meliputi semua kegiatan yang
dapat menambah atau menciptakan nilai guna dari barang dan jasa. Pelaku
produksi adalah produsen yaitu, individu atau perusahaan yang memproduksikan
hasil pertanian yang menggunakan input sumber daya yang ada antara lain; tanah,
tenaga kerja, modal, dan management.

2.2 Penggolongan Faktor Produksi

Berikut merupakan penggolongan faktor produksi, yaitu:

1. Sumber Daya Alam

Sumber daya alam adalah segala sesuatu yang disediakan oleh alam yang
dapat dimanfaatkan manusia untuk memenuhi kebutuannya. Sumber daya
alam meliputi segala sesuatu yang ada di dalam bumi, seperti:

a. Tanah, yaitu semua sumber yang kita peroleh dari udara, laut, gunung, dan
sebagainya, sampai keadaan geografi, angin, dan iklim yang terkandung dalam
tanah. Termasuk dalam faktor produksi tanah adalah:

➢ Bumi (tanah) merupakan permukaan tanah yang di atasnya kita dapat


berjalan, mendirikan bengunan, rumah, perusahaan.

➢ Mineral, seperti logam, bebatuan dan sebagainya yang terkandung di dalam

tanah yang juga dapat dimanfaatkan oleh manusia.

3
➢ Gunung, merupakan suatu sumber lain yang menjadi sumber tenaga asli
yang membantu dalam mengeluarkan harta kekayaan.

b. Hutan, merupakan sumber kekayaan alam yang penting. Hutan memberikan


bahan api, bahan-bahan mentah untuk industri kertas, damar, perkapalan,
perabotan rumah tangga, dan sebagainya.

c. Hewan, mempunyai kegunaan memberikan daging, susu, dan lemak untuk


tujuan ekonomi, industri dan perhiasan. Sebagian lagi digunakan untuk kerja
dan pengangkutan. Faktor produksi sumber daya alam merupakan faktor
produksi asli karena telah tersedia di alam langsung.

2. Sumber Daya Manusia (Tenaga Kerja Manusia)

Tenaga kerja manusia adalah segala kegiatan manusia baik jasmani maupun
rohani yang dicurahkan dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan
jasa maupun faedah suatu barang. Tenaga kerja atau buruh merupakan faktor
produksi yang diakui di setiap sistem ekonomi terlepas dari kecenderungan
ideologi mereka. Kekhususan perburuhan seperti kemusnahan, keadaan yang
tidak terpisahkan dari buruh itu sendiri, ketidakpekaan jangka pendek terhadap
permintaan buruh, dan yang mempunyai sikap dalam penentuan upah,
merupakan hal yang sama pada semua sistem. Tenaga kerja terdidik (skilled
labour), adalah tenaga kerja yang memperoleh pendidikan baik formal maupun
non formal. Contoh: guru, dokter, pengacara, akuntan, psikologi, dan peneliti.

3. Sumber Daya Modal

Modal merupakan asset yang digunakan untuk distribusi asset yang berikutnya.
Modal dapat memberikan kepuasan pribadi dan membantu untuk menghasilkan
kekayaan yang lebih banyak. Modal menurut pengertian ekonomi adalah barang
atau hasil produksi yang digunakan untuk menghasilkan produk lebih lanjut.

Modal dapat dibedakan menurut:

a. Kegunaan dalam proses produksi

➢ Modal tetap adalah barang-barang modal yang dapat digunakan berkali-kali


dalam proses produksi. Contoh: Gedung, mesin-mesin pabrik.

4
➢ Modal lancar adalah barang-barang modal yang habis sekali pakai dalam
proses produksi. Contoh: Bahan baku, bahan pembantu.

b. Bentuk Modal

➢ Modal konkret (nyata) adalah modal yang dapat dilihat secara nyata dalam
proses produksi. Contoh: Mesin, bahan baku, gedung pabrik.

➢ Modal abstrak (tidak nyata) adalah modal yang tidak dapat dilihat tetapi
mempunyai nilai dalam perusahaan. Contoh: Nama baik perusahaan dan
merek produksi.

4. Sumber Daya Pengusaha

Sumberdaya ini disebut juga kewirausahaan. Pengusaha berperan mengatur


dan mengkombinasikan faktor-faktor produksi dalam rangka meningkatkan
kegunaan barang atau jasa secara efektif dan efesien. Pengusaha berkaitan
dengan managemen. Sebagai pemicu proses produksi, pengusaha perlu
memiliki kemapuan yang dapat diandalkan. Untuk mengatur dan
mengkombinasikan faktor-faktor produksi, pengusaha harus mempunyai
kemampuan merencanakan, mengkorganisasikan, mengarahkan dan
mengendalikan usaha.

2.3 Macam-Macam Pola Produksi


Pola produksi adalah penentuan bagaimana kebijakan perusahaan untuk melayani
penjualan. Macam - macam pola produksi antara lain adalah:
1. Pola produksi konstan atai horizontal: adalah dimana jumlah yang diproduksi
setiap periode tetap sama.
2. Pola produksi bergelombang: adalah jumlah yang diproduksi setiap periode tidak
sama mengikuti perubahan tingkat penjualan dalam perusahaan.
3. Pola produksi moderat: adalah gelombang produksi tidak tajam, sehingga
mendekati konstan.
2.4 Tujuan dan Fungsi Produksi
Produksi bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam mencapai
kemakmuran. Kemakmuran dapat tercapai jika tersedia barang dan jasa dalam jumlah
yang mencukupi. Orang atau badan yang melakukan kegiatan produksi disebut

5
dengan produsen. Berdasarkan pengertian tersebut maka produksi mengandung dua
hal pokok, yaitu:
1. Menciptakan nilai guna misalnya, membangun rumah, membuat pakaian,
membuat tas, membuat sepeda dan lain sebagainya.
2. Menambah nilai guna misalnya, memperbaiki televisi, memperbaiki sepatu,
memperbaiki atau memodifikasi mobil/motor, dan lain sebagainya.
Kegiatan produksi melibatkan dua variabel yang mempunyai hubungan fungsional
atau saling memengaruhi, yaitu:
1. Berapa output yang harus diproduksi; dan
2. Berapa input yang akan dipergunakan.
Dengan demikian, yang disebut fungsi produksi adalah hubungan fungsional atau
sebab akibat antara input dan output. Dalam hal ini input sebagai sebab, dan output
sebagai akibat. Atau input sebagai variabel bebas dan output sebagai variabel tak
bebas. Input produksi dikenal juga dengan factor-faktor produksi, dan ouput produksi
dikenal juga dengan jumlah produksi.

Secara matematis fungsi produksi dapat dirumuskan sebagai berikut.


Q = f (K L R T)
Dimana:
Q: Quantity (jumlah barang yang dihasilkan)
f: Function (simbol persamaan fungsional)
K: Capital (modal atau sarana yang digunakan)
L: Labour (tenaga kerja)
R: Resources (sumber daya alam)
T: Technology (teknologi dan kewirausahaan)
Q adalah output, sedangkan K, L, R, dan T merupakan input. Besarnya jumlah output
yang dihasilkan tergantung dari penggunaan input-input tersebut. Jumlah output
dapat
ditingkatkan dengan cara meningkatkan penggunaan jumlah input C (modal), L
(tenaga kerja) dan R (sumber daya alam) ataupun meningkatkan T (teknologi). Untuk
memperoleh hasil yang efisien, produsen dapat melakukan penggunaan input yang
lebih efisien.
2.5 Jenis-jenis proses produksi
Berdasarkan caranya, proses produksi digolongkan dalam empat macam yaitu:

6
a. Proses Produksi Pendek
Proses produksi yang pendek atau cepat dan langsung menghasilkan barang atau
jasa yang dapat dinikmati konsumen. Contohnya adalah proses produksi
makanan, seperti pisang goreng, bakwan, singkong goreng, dan lain-lain.
b. Proses Produksi Panjang
Proses produksi yang memakan waktu lama. Contohnya adalah proses produksi
menanam padi dan membuat rumah.
c. Proses Terus Menerus/Kontinyu
Proses produksi yang mengolah bahan-bahan secara berurutan dengan beberapa
tahap dalam pengerjaan sampai menjadi suatu barang jadi. Jadi bahan tersebut
melewati tahap-tahap dari proses mesin secara terus-menerus untuk menjadi
suatu barang jadi. Contohnya adalah proses memproduksi gula, kertas, karet, dan
lain-lain
d. Proses Produksi Berselingan/Intermitten
Proses produksi yang mengolah bahan-bahan dengan cara menggabungkannya
menjadi barang jadi. Seperti, proses produksi mobil di mana bagian-bagian mobil
dibuat secara terpisah, mulai dari kerangkanya, setir, ban, mesin, kaca, dan lain-
lain. Setelah semua bagian dari mobil tersebut selesai atau lengkap maka
selanjutnya bagian-bagian mobil tersebut digabungkan menjadi mobil.

Dari segi wujud, terdapat beberapa jenis proses produksi:

1. Proses Produksi Kimiawi


Proses produksi kimiawi merupakan suatu proses produksi yang menitikberatkan
kepada adanya proses analisa atau sintesa serta senyawa kimia. Contoh
perusahaan obatobatan, perusahaan tambang minyak.
2. Proses Produksi Perubahan Bentuk
Proses perubahan bentuk adalah proses produksi dimana dalam pelaksanaannya
menitikberatkan pada perubahan masukan (input) menjadi keluaran (output)
sehingga didapatkan penambahan manfaat atau faedah dari barang tersebut.
Contohnya perusahaan mebel, perusahaan garmen.
3. Proses Produksi Assembling
Proses produksi assembling merupakan suatu proses produksi yang dalam
pelaksanaan produksinya lebih mengutamakan pada proses penggabungan dari

7
komponen-komponen produk dalam perusahaan yang bersangkutan atau membeli
komponen produk yang dibeli dari perusahaan lain. Contohnya perusahaan yang
memproduksi peralatan elektronika, perakitan mobil.
4. Proses Produksi Transportasi
Proses produksi transportasi merupakan suatu proses produksi dengan jalan
menciptakan jasa pemindahan tempat dari barang ataupun manusia. Dengan
adanya pemindahan tempat tersebut maka barang atau manusia yang bersangkutan
ini akan mempunyai kegunaan atau merasakan adanya tambahan manfaat.
Contohnya perusahaan kereta api, perusahaan angkutan.
5. Proses Produksi Penciptaan Jasa Administrasi
Proses produksi penciptaan jasa administrasi adalah suatu proses produksi yang
memberikan jasa administrasi kepada perusahaan-perusahaan yang lain atau
lembagalembaga yang memerlukannya. Pemberian metode penyusunan,
penyimpanan dan penyajian data serta informasi yang diperlukan oleh masing-
masing perusahaan yang memerlukannya merupakan jasa yang diproduksi oleh
perusahaan-perusahaan semacam ini.
2.6 Jangka waktu produksi yang ditentukan
Jangka Waktu Produksi dapat dibedakan menjadi 2, yaitu:
1. Jangka Pendek (short run). yaitu jangka waktu ketika input variabel dapat
disesuaikan, namun input tetap tidak dapat disesuaikan. Dalam jangka pendek
perusahaan memiliki input tetap dan menentukan berapa banyaknya input
variabel yang harus dipergunakan. Untuk membuat keputusan, pengusaha akan
memperhitungkan seberapa besar dampak penambahan input variabel terhadap
produksi total. Misalnya input variabelnya adalah tenaga kerja dan input tetapnya
adalah modal. Apabila tenaga kerja yang dipergunakan sebanyak 0, produksi juga
nol. Ini berarti proses produksi tidak akan menghasilkan output apabila hanya
mempergunakan satu macam input. Apabila jumlah tenaga kerja yang
dipergunakan semakin banyak, maka output meningkat.
2. Jangka Panjang (long run) merupakan satu waktu dimana seluruh input variabel
maupun tetap yang digunakan perusahaan dapat diubah. Adapun tujuan dari
pembedaan jangka waktu atau periodisasi dalam produksi adalah untuk
meminimumkannya Biaya Produksi. Dalam jangka panjang (long run) dan sangat
panjang (very long run) semua faktor produksi sifatnya variabel. Jangka panjang
suatu proses produksi tidak bisa diukur dengan waktu tertentu. Periode jangka

8
pendek adalah periode produksi dimana perusahaan tidak mampu dengan segera
melakukan penyesuaian jumlah penggunaan salah satu atau beberapa faktor
produksi. Periode jangka panjang adalah periode produksi dimana semua faktor
produksi menjadi faktor produksi variabel. Dengan kata lain, dalam jangka
panjang tidak ada input tetap

9
BAB 3

PENUTUPAN

3.1 Kesimpulan
Setiap kegiatan produksi hendaknya ditujukan untuk meningkatkan manfaat dari
suatu materi. Produksi harus memerhatikan tata cara dan prosedur agar proses
produksi dapat berjalan lancar dan menguntungkan. Dan ada target-target tertentu
yang harus dicapai Penggunaan faktor-faktor produksi secara efisien terutama
yang berasal dari sumberdaya bertujuan untuk menjaga keseimbangan alam.
Penentuan upah harus didasarkan pada beberapa kriteria seperti kebutuhan hidup,
produktivitas dan kemampuan perusahaan. Teori produksi merupakan teori
pemilihan atas berbagai alternatif, terutama menyangkut keputusan yang diambil
oleh seorang produsen dalam menentukan pilihan atas alternatif- alternatif yang
ada. Produsen berusaha dalam memaksimalkan produksi yang dapat dicapainya
dengan suatu kendala biaya tertentu agar dapat dihasilkan keuntungan yang
maksimal. Produksi adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk menambah nilai
guna suatu barang dan dapat pula diartikan sebagai upaya untuk mengubah input
menjadi output. Produsen adalah mereka yang melakukan produksi. Tujuan dari
produksi tersebut salah satunya untuk memenuhi kebutuhan manusia dan
menghasilkan barang dan jasa. Untuk itu sebelum mencapai tujuan yang
diharapkan perlu di rencanakan dulu cara pengelolaan faktor produksi tersebut.
Fungsi produksi menggambarkan berapa jumlah produksi maksimum yang
mampu diproduksi oleh produsen pada setiap kombinasi input atau faktor
produksi yang ada.
3.2 Saran
Untuk dapat mencapai titik maksimum dalam suatu produksi dan bisa
berekspansi ke arah yang lebih luas maka perlu adanya pengetahuan dan teori
tentang produksi semoga pula makalah ini dapat membantu pihak-pihak yang
membutuhkan pencerahan dan informasi untuk pengembangan perusahaan.

10
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2020. Pengantar Ilmu Ekonomo: Teori Produksi. Universitas Esa Unggul. Diakses

pada tanggal 30 November 2023.

Baiq Nurafiza, Sri Wahyuni, Aditya Hary Setiawan. 2020. Teori Produksi. STIE AMM

MATARAM. Diakses pada tanggal 30 November 2023.

Endra Murti Sagoro. 2021. Managemen Produksi Bagi Perusahaan. Staffnew Universitas

Negeri Yogyakarta. Diakses pada tanggal 30 November 2023.

Maharani Lutfiah Damayanti. 2022. Teori Produksi. Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.

Diakses pada tanggal 30 November 2023.

11

Anda mungkin juga menyukai