Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

TEORI PRODUKSI DAN ESTIMASI

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 5

1. LA ODE ZUL ZAMAN AMIN


2. KASDIN (B1A121140)
3. KHAMILA AULIA RUSLI
4. M. THAMRIN
5. NURAENI SAPUTRI
6. RISAL ARDIANSYAH
7. SRI INTAN PERMATA SARI
8. SRI YUNITA

JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan, yang telah memberikan kenikmatan berupa iman,
kesehatan, dan kekuatan kepada kami sebagai penulis, walaupun dengan langkah
tertatih-tatih namun dengan penuh keyakinan sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan sebaik mungkin.

Makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi


Manajerial dengan judul “Teori Produksi dan Estimasi.” Dalam menyelesaikan
makalah ini kami sebagai penulis banyak mengalami kesulitan maupun hambatan,
namun berkat kegigihan kami dan atas izin Tuhan yang Maha Esa, maka segala
kesulitan dan hambatan tersebut bisa dihadapi sehingga makalah ini teselesaikan
dengan baik.

Kendari, 15 maret 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii

DAFTAR ISI......................................................................................................................iii

BAB I

PENDAHULUAN..............................................................................................................4

1.1............................................................................................................................ Latar Belakang

...........................................................................................................................4

...........................................................................................................................

1.2............................................................................................................................ Rumusan Masala

...........................................................................................................................5

1.3............................................................................................................................ Tujuan

...........................................................................................................................5

BAB II

PEMBAHASAN.................................................................................................................6

2.1. Definisi Teori Produksi.....................................................................................6

2.2. Definisi Estimasi...............................................................................................7

2.3. Produksi Optimum Dalam Perusahaan.............................................................8

2.4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi produksi Dalam Perusahaan.....................9

2.5. Cara Mengatasi Masalah Overproduksi dan Underproduksi Dalam


Suatu Perusahaan..............................................................................................11

BAB III
PENUTUP..........................................................................................................................14
3.1. Kesimpulan.......................................................................................................14

iii
3.2 Saran..................................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................15

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Teori produksi dan estimasi adalah topik yang sangat penting dalam
kegiatan industri dan kontruksi yang berkaitan dengan manajemen
sumberdaya dan anggaran. Dalam industry dan konstruksi, teori produksi dan
estimasi adalah merupakan faktor kunci dalam kesuksesan sebuah proyek.
Teori produksi ini membahas tentang bagaimana mengatur, mengelola dan
memproduksi material yang diperlukan untuk proyek secara efektif dan
efisien. Teori produksi meliputi pemilihan material yang tepat, manajemen
persiapan, pengaturan produksi, dan perindistribusian material ke tempat yang
tepat dan pada waktu yang tepat. Sementara itu, estimasi adalah proses untuk
memperkirakan berapa biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu
proyek atau kegiatan. Hal ini meliputi estimasi biaya material, tenaga kerja,
dan biaya lain yang diperlukan untuk menyelesaikan sebuah proyek.
Dalam kombinasi, teori produksi dan estimasi memberikan pandangan
yang lengkap dan terstruktur tentang cara mengelola dan memperkirakan
biaya proyek dengan efektif dan efisien. Dengan pemahaman yang baik
tentang teori ini, perusahaan dapat mengoptimalkan sumber daya,
meningkatkan efisiensi, dan mencapai hasil yang lebih baik dalam proyek
yang dijalankan.
Untuk melihat bagaimana kegiatan perusahaan dalam memproduksi dan
menawarkan barangnya diperlukan analisis dalam berbagai aspek kegiatan
memproduksinya. Pertama-tama harus dianalisis sampai mana kegiatan faktor
produksi yang akan digunakan untuk menghasilkan barang yang akan
diproduksikan. Sesudah itu perlu pula dilihat biaya produksi untuk
menghasilkan barang tersebut yang pada akhirnya perlu dianalisis bagaimana
seorang pengusaha akan membandingkan hasil penjualan produksinya dengan
biaya produksi yang dikeluarkan.

4
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari teori produksi ?
2. Apa definisi dari estimasi ?
3. Bagaimana cara mengihitung produksi yang optimum dalam
perusahaan ?
4. Faktor faktor apa saja yang mempengaruhi produksi dalam suatu
perusahaan ?
5. Bagaimana cara mengatasi masalah overproduksi dan underproduksi
dalam suatu perusahaan ?

1.3. Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah untuk bisa mengetahui definisi dari teori
produksi dan estimasi, untuk mengetahui bagaimana cara menghitung
produksi yang optimum dalam perusahaan, untuk mengetahui faktor yang
mempengaruhi produksi dalam suatu perusahaan serta mengetahui bagaimana
cara mengatasi masalah overproduksi dan underproduksi dalam sebuah
perusahaan.

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Definisi Teori Produksi


Teori produksi adalah cabang ilmu ekonomi yang mempelajari bagaimana
sumberdaya (faktor produksi) dapat digunakan secara efisien untuk
menghasilkan barang dan jasa. Teori produksi ini membahas mengenai
bagaimana cara memilih input (faktor produksi seperti tenaga kerja, modal,
dan bahan baku) yang optimal dan mengembangkannya untuk mencapai
output (barang dan jasa) yang diinginkan dengan biaya produksi yang
minimal. Teori produksi juga membahas tentang skala produksi yaitu
seberapa besar produksi yang dapat dicapai dalam jangka pendek dan jangka
panjang, serta bagaimana biaya produksi berubah ketika skala produksi
diperbesar atau diperkecil. Teori produksi juga mempelajari tentang
hubungan antara input dan output produksi, serta mecoba memahami
bagaimana input produksi dapat di optimalkan untuk mencapai tingkat
produksi yang efisien dan efektif.
Menurut Alfred Marshall teori produksi adalah ilmu yang menjelaskan
bagaimana perusahaan memilih input yang paling efisien dalam
menghasilkan output yang diinginkan. Marshall juga mengemukakan konsep
yang dikenal sebagai “hukum variabel proporsi” yang menjelaskan hubungan
antara input produksi dan output. Hukum ini menyatakan bahwa jika satu
faktor produksi tetap (misalnya bahan baku) dan faktor lainnya ditingkatkan
(tenaga kerja atau modal) maka pertumbuhan output pada awalnya akan
meningkat secara proporsional terhadap peningkatan faktor yang meningkat,
tetapi pada suatu titik pertumbuhan output akan mulai menurun karena faktor
tetap menjadi penghambat.
Secara keseluruhan, teori produksi yang dikemukakan Alfred Marshall
merupakan kontribusi paling penting dalam perkembangan ekonomi modern
dan banyak digunakan dalam analisis ekonomi dan manajemen bisnis di era
sekarang ini.

6
2.2. Definisi Estimasi
Estimasi adalah suatu proses atau teknik untuk membuat perkiraan atau
penaksiran kuantitatif tentang suatu variabel atau parameter tertentu
berdasarkan data atau informasi yang tersedia. Estimasi sering kali digunakan
untuk menghitung ukuran atau jumlah dari suatu populasi atau sampel seperti
jumlah orang dalam populasi, rata-rata pendapatan, atau tingkat keberhasilan
suatu program. Estimasi ini dapat dilakukan dengan menggunakan metode-
metode statistik atau matematis yang berbeda-beda tergantung pada jenis data
yang digunakan dan tujuan dari analisis. Estimasi dapat juga digunakan untuk
perkiraan biaya, waktu, atau resiko dalam proyek atau kegiatan tertentu.
Menurut Gregory Mankiw, estimasi adalah proses memperkirakan nilai
dari stau variabel atau parameter, yang mungkin tidak dapat diukur secara
langsung, berdasarkan data yang tersedia. Dalam bukunya yang berjudul
“principles of economic” Mankiw membahas konsep elastisitas harga
permintaan dan elastisitas penawaran. Dalam konteks ini, dia menjelaskan
bahwa estimasi elastisitas dapat membantu produsen dan konsumen dalam
memahami perubahan harga dan permintaan dipasar.
Mankiw juga membahas konsep produksi dan biaya produksi. Dalam hal
ini dia menggunakan estimasi untuk memahami bagaimana biaya produksi
berubah seiring dengan perubahan dalam jumlah produksi. Mankiw juga
membahas konsep margin dengan menggunakan metode estimasi untuk
memahami bagaimana keputusan margin mengenai produksi dan konsumsi
dapat mempengaruhi harga dan keseimbangan pasar.
Menurut Mankiw, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
melakukan estimasi antara lain:
1. Data yang digunakan harus berkualitas baik dan terpercaya.
2. Model yang digunakan harus sesuai dengan data yang ada dan
memiliki asumsi yang jelas.
3. Metode yang digunakan harus tepat dan dapat diandalkan.
4. Kesimpulan yang diambil harus dikaitkan dengan data dan model yang
digunakan serta dikomunikasikan dengan jelas.

7
2.3. Produksi Optimum Dalam Perusahaan

Untuk menghitung produksi optimum dalam perusahaan, ada beberapa


langkah yang dapat dilakukan antara lain:

1. Analisis Permintaan
Untuk menghitung produksi optimum dalam perusahaan hal pertama
yang dilakukan adalah analisis permintaan, hal ini bertujuan untuk
mengetahui berapa banyak produk yang dibutuhkan oleh pasar.
Pelajari perilaku konsumen, tren pasar, dan informasi lain yang relevan
untuk mengidentifikasi tingkat permintaan yang realistis.
2. Analisis Biaya
Selanjutnya adalah dengan analisis biaya yang dikeluarkan oleh
perusahaan. Biaya produksi yang meliputi biaya bahan baku, tenaga
kerja, transportasi, dan biaya lain yang berkaitan dengan produksi.
Dalam analisis biaya, pastikan untuk menghitung biaya variabel dan
biaya tetap.
3. Analisis Pendapatan
Dalam analisis pendapatan, hitunglah total pendapatan yang diperoleh
dari produksi produk. Hal ini bisa dihitung dengan cara mengalikan
jumlah produk yang dihasilkan dengan harga jual produk.
4. Hitung Produksi Optimal
Setelah melakukan analisis permintaan, biaya produksi dan pendapatan
maka hitunglah produksi optimum dengan menggunakan rumus
sebagai berikut:
Produksi optimal = (biaya produksi + keuntungan yang diinginkan) /
harga jual per produk.

Dengan mengikuti keempat langkah diatas, maka perusahaan dapat


menghitung produksi optimum yang memungkinkan untuk menghasilkan
keuntungan yang diinginkan sambal memenuhi tingkat permintaan dalam
pasar yang realistis

8
2.4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi produksi Dalam Perusahaan
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi produksi dalam sebuah
perusahaan, antara lain sebagai berikut:
1. Sumber Daya Manusia
Tenaga kerja yang terampil dan efisien dapat meningkatkan
produktivitas dan kualitas produksi. Faktor-faktor seperti kesehatan,
keamanan kerja, kondisi lingkungan kerja, dan motivasi karyawan juga
memainkan peran penting dalam meningkatkan produktivitas
karyawan.
2. Teknologi
Kemajuan teknologi memungkinkan perusahaan untuk
mengotomatisasi proses produksi dan meningkatkan efisiensi.
Investasi teknologi dalam perusahaan dapat membantu perusahaan
untuk meningkatkan kualitas produk dan mampu mengurangi biaya
produksi.
3. Modal
Modal fisik seperti mesin, peralatan, dan gedung pabrik. Investasi
dalam modal dapat meningkatkan kapasitas produksi perusahaan dan
dapat membantu meningkatkan efisiensi produksi.
4. Bahan Baku
Ketersediaan bahan baku dapat mempengaruhi produksi perusahaan.
Jika bahanbaku langka atau mahal, maka biaya per unit dapat
meningkat, sehingga hal ini mampu mengurangi keuntungan
perusahaan karena masyarakat cenderung mencari harga yang murah
dan kualitass produk yang bagus.
5. Lingkungan Regulasi
Peraturan pemerintah seperti regulasi lingkungan, dapat
mempengaruhi produksi dan biaya produksi. Jika perusahaan
mematuhi standar lingkungan yang lebih ketat, maka biaya produksi
akan terus meningkat.

9
6. Persaingan
Tingkat persaingan dalam pasar juga dapat mempengaruhi produksi
dalam perusahaan. Jika persaingan tinggi, perusahaan mungkin perlu
meningkatkan produktivitas dan menekan biaya agar tetap bersaing
dalam pasar. Akan tetapi hal ini akan cenderung berdampak pada
keuntungan perusahaan itu sendiri, karena adanya penekanan biaya.
7. Perubahan ekonomi
Perubahan dalam kondisi ekonomi, seperti inflasi atau penurunan
permintaan, dapat mempengaruhi produksi dan keuntungan dalam
perusahaan. Jika permintaan menurun, perusahaan mungkin perlu
menurunkan produksi untuk menghindari kelebihan persediaan dan
menekan biaya.
8. Pemasok
Ketergantungan pada pemasok dapat mempengaruhi ketersediaan
bahan baku, dan suku cadang. Hal ini mampu mempengaruhi kegiatan
produksi. Jika bahan baku ada maka perusahaan dapat meningkatkan
produk itu sendiri, sebaliknya jika suku cadang atau bahan baku tidak
tersedia, maka perusahaan tidak dapat melakukan kegiatan produksi
hal ini akan berdampak pada keuntungan dalam perusahaan.
9. Manajemen Produksi
Manajemen produksi yang baik dapat membantu meningkatkan
efisiensi dan produktivitas dalam produksi. Jika perusahaan tidak
melakukan kegiatan manajemen produksi maka keuntungan
perusahaan tidak akan banyak, sebaliknya jika perusahaan melakukan
manajemen produksi dalam kegiatan produksi maka keuntungan yang
akan diperoleh oleh perusahaan akan cenderung meningkat dari
sebelumnnya.
Kesembilan faktor ini saling terkait dan dapat mempengaruhi produksi
perusahaan secara keseluruhan. Penting bagi perusahaan untuk
mempertimbangkan faktor-faktor produksi dalam perencanaan dan
pengambilan keputusan untuk meningkatkan keuntungan dan produktivitas.

10
2.5. Cara Mengatasi Masalah Overproduksi dan Underproduksi Dalam
Suatu Perusahaan
Overproduksi adalah kondisi dimana produksi barang atau layanan
melebihi permintaan pasar. Hal ini dapat terjadi karena beberapa faktor
seperti kesalahan dalam permintaan yang diprediksi, kelebihan kapasitas
produksi, atau ketidakmampuan untuk menyesuaikan produksi dengan
perubahan permintaan pasar.
Untuk mengatasi masalah overproduksi (kelebihan produksi) dapat
dilakukan dengan beberapa cara antara lain:
1. Meningkatkan Promosi dan Pemasaran
Salah satu cara untuk mengatasi overproduksi adalah dengan
meningkatkan promosi dan pemasaran produk. perusahaan dapat
menarik perhatian pelanggan baru dan meningkatkan permintaan
produk sehingga overproduksi tadi bisa menambah provit atau
keuntungan yang didapat oleh perusahaan.
2. Mengurangi Produksi
Cara lain untuk mengatasi overproduksi yaitu dengan mengurangi
produksi. hal ini dapat dilakukan dengan menyesuaikan jumlah
produksi dengan permintaan pasar, sehingga stok barang dapat dijaga
dan tetap stabil.
3. Menjalin Kerja Sama dengan Pihak Lain
Perusahaan dapat melakukan kerjsama dengan pihak lain seperti
distributor atau mitra bisnis untuk membantu mengatasi masalah
overproduksi. Kerjasama tersebut dapat berupa pengaturan pasokan
produk atau penawaran diskon khusus untuk membantu meningkatkan
penjualan.
4. Mengoptimalkan Manajemen Persediaan
Perusahaan juga dapat mengoptimalkan manajemen persediaan untuk
mengatasi masalah overproduksi. Hal ini dilakukan dengan mengontrol
jumlah persediaan, perusahaan dapat menghindari terjadinya kelebihan
produksi atau kerugian akibat barang yang kadaluarsa.

11
5. Membuat Perencanaan Produksi
Perusahaan dapat mengurangi masalah Overproduksi dengan membuat
perencanaan dalam produksi yang matang. Hal ini dapat dilakukan
dengan cara memperhatikan trend dan pola permintaan pasar, serta
meningkatkan jumlah produksi yang sesuai dengan permintaan

Underproduksi adalah situasi dimana produksi suatu barang atau jasa tidak
mencapai target yang diharapkan atau tidak memenuhi standar yang ditetapkan.
Hal ini dapat terjadi karena berbagai alas an termasuk kekurangan sumberdaya,
kekurangan keterampilan atau pengalaman, atau masalah teknis ataupun
operasional lainnya.
Untuk mengatasi masalah underproduksi ada beberapa langkah yang dapat
diambil antara lain:
1. Evaluasi Proses Produksi
Evaluasi proses produksi dan identifikasi area yang membutuhkan
perbaikan sangat penting. Langkah ini akan membantu
mengidentifikasi masalah yang menyebabkan kekurangan produksi,
dan membantu menentukan langkah-langkah yang diperlukan untuk
meningktkan produksi.
2. Tingkatkan Keterampilan Karyawan
Meningkatkan keteramilan karyawan dapat dilakukan dengan cara
memberikan pelatihan dan pengembangan. Dengan meningkatkan
keterampilan karyawan hal ini akan m embantu mencapai
produktivitas yang lebih tinggi dari sebelunnya.
3. Analisis Data dan Trend Produksi
Dengan mengumpulkan dan menganalisis produksi data, perusahaan
dapat memantau kinerja produksi dan dapat meningkatkan area yang
membutuhkan perbaikan.

12
4. Penggunaan Teknologi yang Tepat
Menggunakan teknologi yang tepat dan mengptimalkan penggunanya
dapat membantu meningkatkan efisiensi produksi dan meminimalkan
waktu produksi
5. Peningkatan Manajemen Produksi
Hal ini dapat dilakukan dengan cara menerapkan praktik manajemen
produksi yang efektif dapat membantu meningkatkan produksi dengan
mengidentifikasi dan mengatasi masalah yang menyebabkan
kekurangan produksi (underproduksi)
6. Evaluasi Stok Bahan Baku dan Perlengkapan
Persediaan stok bahan baku dan perlengkapan yang cukup akan
membantu meningkatkan produktivitas dan mencegah terjadinya
kekurangan produksi karena kekurangan persediaan.

Dalam mengatasi masalah underproduksi (kekurangan produksi) penting


untuk melakukan evaluasi secara terys menerus untuk memastikan bahwa
produksi tetap di atas standar dan dapat memenuhi permintaan terhadap pasar.

13
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Teori produksi dan estimasi adalah konsep dasar yang digunakan dalam
manajemen proyek untuk memperkirakan keutuhan material dan sumber daya
untuk menyelesaikan proyek dengan sukses. Dalam teori produksi,
perencanaan dan pengendalian inventaris menjadi fokus utama dalam
menentukan persediaan bahan yang optimal. Sedangkan dalam estimasi,
perencanaan biaya dan anggaran menjadi fokus utama dalam menghitung
jumlah biaya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek. Dengan
menggunakan teori produksi dan estimasi, manejer perusahaan dapat
merencanakan dan mengendalikan penggunaan sumberdaya yang efektif dan
efisien. Perusahaannjuga dapat meminimalkan biaya proyek dan
memaksimalkan keuntungan dari proyek tersebut.

3.2. Saran
Ada beberapa saran yang ditujukan kepada perusahaan antara lain:
1. Memahami konsep dasar teori produksi
Perusahaan dapat memulai mengestimasi produksi, pastikan untuk
memahami konsep dasar seperti output, input, produksi jangka pendek
dan jangka panjang, serta memhamai fungsi produksi
2. Identifikasi faktor-faktor produksi
Perusahaan dapat mengidentifikasi faktor-faktor produksi seperti tenaga
kerja, modal, bahan baku.
3. Menggunakan data yang valid dan relevan
Estimasi produksi harus berdasarkan data yang valid dan relevan.
Pastikan untuk mengumpulkan data dari sumber yang dapat dipercaya dan
relevan hal ini bertujuan untuk mengestimasi biaya ataupun keuntungan
yang akan didapatkan oleh perusahaan.

14
DAFTAR PUSTAKA

Salvatore, Dominic. Managerial Economics, Edisi 5. Salemba Empat-


Jakarta : 2011
Ali, M. (2013). Prinsip dasar Produksi dalam Ekonomi Islam. Jurnal lisan
al-hal, 7(1), 21.
Yogatama. (2019). Teori Produksi, teori produksi, 1(1), 6
https://www.academia.edu/32380797/
makalah_teori_produksi_dan_estimasi_embun_docx

15

Anda mungkin juga menyukai