MANAJEMEN PRODUKSI
”STRATEGI DAN PROSESPERAMALAN”
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 3
Puji dan syukur saya ucapkan kepada Allah, karena atas Rahmat dan
kehendak- Nya saya dapat menyelesaikan makalah keuangan tentang tentang
”Manajemen kas termasuk di dalamnya Anggaran kas” dengan baik..
Makalah ini merupakan salah satu tugas yang di berikan kepada kami
dalam rangka pengembangan strategi dan proses peramalan. Sehingga besar
harapan kami, makalah yang kami sajikan dapat menjadi konstribusi positif
bagi pengembang wawasan pembaca.
Sebagai penutup penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi penulis dan juga pembaca. Terima kasih
Kelompok 3
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................ i
DAFTAR ISI........................................................................................................................... ii
BAB I .................................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang............................................................................................................. 1
B. RUMUSAN MASALAH .................................................................................................. 2
C. TUJUAN........................................................................................................................ 2
BAB II ................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ..................................................................................................................... 3
A. Penegrtian Peramalan............................................................................................. 3
B. Macam – Macam Forecasting ................................................................................. 4
C. Strategi dan sifat peramalan ................................................................................. 4
D. Langkah-langkah dalam melakukan peramalan ..................................................... 6
BAB III ................................................................................................................................ 10
PENUTUP ........................................................................................................................... 10
A. KESIMPULAN ......................................................................................................... 10
Peramalan Berdasarkan Horison Waktu ................................................................... 10
B. Saran ..................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peramalan (forecasting) adalah seni dan ilmu untuk memperkirakan kejadian
dimasa depan. Hal ini dapatdilakukan dengan melibatkan pengambilan data
historisdan memproyeksikannya ke masa mendatang dengan suatu bentuk model
matematis. Hal ini bisa juga merupakan prediksi intuisi yang bersifatsubjektif. Hal
inipun dapat dilakukan dengan menggunakan kombinasi model matematis yang
disesuaikan dengan pertimbangan yang baik dari seorang manajer.
Sesuatu yang berjalan dengan baik di suatu perusahaan pada suatu set kondisi
tertentu mungkin bisa menjadi bencana bagi organisasi lain, bahkan pada
departemenyang berbeda di perusahaan yang sama. Selain itu, anda akan melihat
keterbatasan dari apa yang dapat anda harapkan dari suatu peramalan. Peramalan
sangat jarang memberikan hasil yang sempurna. Peramalan juga
menghabiskan banyak biaya dan waktu dan waktu untuk dipersiapkan dan
diawasi.
Hanya sedikit bisnis yang dapat menghindari proses peramalan dan hanya
menunggu apa yang terjadi untuk kemudian mengambil kesempatan. Perencanaan
yang efektif baik untuk jangka panjang maupun pendek bergantung pada
peramalan permintaan untuk produk perusahaan tersebut. peramalan dalam
kegiatan produksi adalah untuk meredam ketidakpastian, sehingga diperoleh suatu
perkiraan yang mendekati keadaan yang sebenarnya. Peramalan tidak akan pernah
“perfect”, tetapi meskipun demikian hasil peramalan akan memberikan arahan
bagi suatu perencanaan. Suatu perusahaan biasanya menggunakan prosedur tiga
tahap untuk sampai pada peramalan penjualan, yaitu diawali dengan melakukan
peramalan lingkungan, diikuti dengan peramalan penjualan industri, dan diakhiri
dengan peramalan penjualan perusahaan. erdapat dua pendekatan untuk
melakukan peramalan yaitu dengan pendekatan kualitatif dan pendekatan
kuantitatif.
Peramalan yang baik sangat penting dalam semua aspek bisnis karena merupakan
satu-satunya prediksi atas permintaan hingga permintaan yang sebenarnya
diketahui. Peramalan permintaan mengendalikan keputusan dibanyak bidang.
Berikut adalah dampak peramalan produk pada tiga aktifitas,yaitu :
1. Sumber Daya Manusia
2. Kapasitas
3. Manajemen Rantai Pasokan
1
Fungsi peramalan ini akan terlihat saat pengambilan keputusan, keputusan yang
baik yaitu keputusan yang didasarkan atas pertimbangan apa yang akan terjadi
pada waktu keputusan tersebut dijalankan. Adapun manfaat peramalan yaitu:
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Penegrtian Peramalan
Peramalan (forecasting) merupakan bagian vital bagi setiap organisasi bisnis dan
untuk setiap pengambilan keputusan manajemen yang sangat signifikan.
Peramalan menjadi dasar bagi perencanaan jangka panjang perusahaan. Dalam
area fungsional keuangan, peramalan memberikan dasar dalam menentukan
anggaran dan pengendalian biaya. Pada bagian pemasaran, peramalan penjualan
dibutuhkan untuk merencanakan produk baru, kompensasi tenaga penjual, dan
beberapa keputusan penting lainnya. Selanjutnya, pada bagian produksi dan
operasi menggunakan data-data peramalan untuk perencanaan kapasitas, fasilitas,
produksi, penjadwalan, dan pengendalian persedian (inventory control). Untuk
menetapkan kebijakan ekonomi seperti tingkat pertumbuhan ekonomi, tingkat
pengangguran, tingkat inflasi, dan lain sebagainya dapat pula dilakukan dengan
metode peramalan.Peramalan adalah penggunaan data masa lalu dari sebuah
variabel atau kumpulan variabel untuk mengestimasi nilainya di masa yang akan
datang. Asumsi dasar dalam penerapan teknik-teknik peramalan adalah:“If we can
predict what the future will be like we can modify our behaviour now to be in a
better position, than we otherwise would have been, when the future arrives.”
Artinya, jika kita dapat memprediksi apa yang terjadi di masa depan maka kita
dapat mengubah kebiasaan kita saat ini menjadi lebih baik dan akan jauh lebih
berbeda di masa yang akan datang. Hal ini disebabkan kinerja di masa lalu akan
terus berulang setidaknya dalam masa mendatang yang relatif dekat.
Peramalan merupakan teknik yang digunakan untuk memperkirakan suatu system
dimasa yang akan datang. Peramalan diperlukan oleh suatu perusahaan karena
setiap keputusan yang diambil dapat memengaruhi keadaan dimasa yang akan
datang. Menurut Horison waktu,nya,peramalan dapat dibagi menjadi 3 yaitu:
1. Peramalan jangka pendek yang memberikan hasil peramalan satu tahun
mendatang atau kurang.
2. Peramalan jangka menengah untuk meramalkan keadaan satu hingga 5
tahun kedepan.
3. Peramalan jangka panjang digunakan untuk pengambilan keputusan
mengenai perencanaan produk dan perencanaan pasar,pengeluaran biaya
perusahaan,studi kelayakan pabrik,anggaran,purchase order,perencanaan
tenaga kerja dan perencanaan kapasitas kerja serta pengambilan keputusan
yang berhubungan dengan kejadian lebih dari 5 tahun yang akan datang.
Adapun pengertian peramalan (forecasting) menurut pendapat para ahli:
Berdasarkan pendapat Barry Render dan Jay Heizer (2001, p46) :
3
Peramalan (forecasting) adalah seni dan ilmu memprediksi peristiwa-peristiwa
masa depan dengan pengambilan data historis dan memproyeksikannya ke masa
depan dengan menggunakan beebrapa bentuk model matematis.Berdasarkan
pendapat Lerbin R. Aritonang R. (2002, p12) :Peramalan adalah kegiatan
penerapan model yang telah dikembangkan pada waktu yang akan datang.
4
1. Waktu yang hendak diliput yakni rentangan waktu masa yang akan datang
dan jangkauan peramalan.
2. Tingkah laku data yakni meliputi jumlah, ketepatan, dan tingkah laku data
di masa yang lalu yang tersedia.
3. Tipe model yakni apakah model yang digunakan merupakan model time
series, kausalitas atau yang lainnya.
4. Biaya yang tersedia yakni biaya yang tersedia untuk penyusunan studi
kelayakan proyek.
5. Tingkat ketepatan yang diinginkan yakni ketelitian dan kecermatan
peramalan yang diinginkan.
6. Kemudahan penerapan yakni kemudahan manajemen, data dan biaya
Berdasarkan pendapat Sofjan Assauri (1999, p33) Peramalan yang baik adalah
peramalan yang dilakukan dengan mengikuti strategi atau prosedur penyusunan
yang baik. Pada dasarnya ada tiga langkah peramalan, yaitu:
a. Pertama, menganalisa data yang lalu. Tahap ini berguna untuk pola
yang terjadi pada masa lalu. Analisis ini dilakukan dengan cara
membuat tabulasi dari data yang lalu. Suatu langkah yang penting
dalam memilih metode analisis deret waktu adalah
mempertimbangkan jenis pola yang terdapat dari data observasi
sehingga metode tersebut dapat ditest. Ada empat jenis pola data :
1) Pola Horizontal atau stationary, Bila nilai-nilai dari data observasi
berfluktuasi sekitar nilai konstan rata-rata atau dapat dikatakan pola ini
sebagai stationary pada rata-rata hitungnya (means). Missal suatu produk
mempunyai jumlah penjualan yang tidak menaik atau menurun selama
beberapa waktu.
2) Pola Musiman atau Seasonal, Bila suatu deret waktu dipengaruhi oleh
faktor musim (seperti kuartalan, bulanan, mingguan, harian). Misal
minuman segar, ice cream, jasa angkutan, dan lain sebagainya. Data runtut
waktu yang berkaitan dengan adanya kejadian yang berulang secara teratur
dalam setiap tahun. Misal volume penjualan buku pelajaran pada awal-
awal tiap tahun ajaran baru.
3) Pola Siklus atau Cyclical, Bila data observasi dipengaruhi oleh fluktuasi
ekonomi jangka panjang yang berkaitan atau tergabung dengan siklus
usaha. Ada produk yang penjualannya menunjukan pola siklus seperti
mobil sedan, besi baja, dan perkakas atau peralatan bengkel.
4) Pola trend, Bila ada pertambahan/kenaikan atau penurunan daru data
observasi untuk jangka panjang. Pola ini terlihat pada penjualan produk
dari banyak perusahaan. Merupakan komponen data runtut waktu yang
berkaitan dengan adanya kecenderungan (meningkat, menurun) dalam
jangka panjang (biasanya sepuluh tahun atau lebih).
5
b. Kedua, menentukan metode yang dipergunakan. Metode peramalan
yang baik adalah metode yang memberikan hasil ramalan yang
tidak jauh berbeda dengan kenyataan yang terjadi.
Ada dua pendekatan umum yang digunakan dalam peramalan ;
1) Peramalan kuantitatif, menggunakan berbagai model matematis yang
menggunakan data histories dan atau variable-variabel kausal untuk
meramalkan permintaan.
2) Peramalan kualitatif atau peramalan subyektif, memanfaatkan faktor-
faktor penting seperti intuisi, pengalaman pribadi, dan system nilai
pengambilan keputusan.
6
5. Mengumpulkan data yang diperlukan untuk melakukan peramalan. Tim
peramalan Agrowisata Petik Buah mempekerjakan 5 orang analis dan 20
orang staf lapangan dalam departemen R&D untuk mengumpulkan data,
misalnya jadwal libur bersama, jadawal libur sekolah, moment hari raya,
dan
6. Membuat peramalan.
7. Mengevaluasi dan menerapkan hasil peramalan. Tim peramalan
Agrowisata Petik Buah melakukan pengkajian dan evaluasi hasil
peramalan dengan kenyataan setiap hari. Pengkajian dilakukan untuk
memastikan model, asumsi, dan data yang digunakan sudah valid dan
relevan.
Aspek aspek pada peramalan pada dasarnya identik dengan studi kelayakan suatu
proyek/kegiatan dalam perusahaan. Ada beberapa aspek yang harus
dipertimbangkan, antara lain:
a. Aspek ekonomi yakni yang mengadakan proyeksi terhadap aspek-aspek
makro terutama aspek kependudukan dan pendapatan.
b. Aspek industri yakni analisis terhadap permintaan pasar dari seluruh
perusahaan yang menghasilkan produk sejenis dari produk yang diusulkan
dalam study kelayakan proyek.
c. Aspek penjualan masa lalu yakni dilakukan untuk melihat “ market
positioning” produk dalam stuktur persaingan dan dari padanya dapat
diketahui “ market share “ produk tersebut.
d. Analisis peramalan permintaan berkaitan dengan perencanaan program
pemasaran di masa yang akan datang.
e. Pengawasan hasil dari peramalan yakni usaha untuk minimalisasi
kesalahan hasil dari berbagai tenik peramalan yang dugunakan .
D. Proses peramalan
Peramalan atau forecasting dilakukan dengan urutan proses sebagai berikut:
1. Penentuan Tujuan
Pada tahap ini penentuan tujuan dari setiap peramalan harus disebutkan
secara tertulis, formal dan eksplisit. Sebelum membuat suatu ramalan kita
harus bertanya lebih dahulu mengapa peramalan tersebut dibutuhkan dan
bagaimana menggunakan hasil ramalan tersebut. Peramalan disipkan
sedemikian rupa sehingga manajemen dapat membuat keputusan-keputusan
yang tepat mengenai alokasi sumber daya yang ada sekarang dan oleh karena
itu si pembuat ramalan harus memahami kegunaan-kegunaan dari proyeksi-
proyeksi manajerial yang telah ditetapkan.
2. Pemilihan Teori Yang Relevan
Setelah tujuan peramalan ditetapkan, langkah berikutnya adalah menentukan
hubungan teoritis yang menentukan perubahan-perubahan variabel yang
7
diramalkan. Suatu teori yang tepat guna akan selalu membantu seorang
peramal dalam mengidentifikasi setiap kendala yang ada untuk dipecahkan
dan dimasukkan ke dalam proses peramalan.
3. Pencarian Data Yang Tepat
Tahap ini biasanya merupakan tahap yang cukup rumit dan seringkali
merupakan tahap yang paling kritikal karena tahap-tahap berikutnya dapat
dilakukan atau tidak tergantung pada relevansi data yang diperoleh tersebut.
4. Analisis Data
Pada tahap ini dilakukan penyeleksian data karena dalam proses peramalan
seringkali kita mempunyai data yang berlebihan atau bisa juga terlalu sedikit.
Beberapa data mungkin tidak relevan dengan masalah yang akan kita analisis
sehingga mungkin dapat mengurangi akurasi dari peramalan. Data yang lain
mungkin tepat guna tetapi hanya untuk beberapa periode waktu saja.
5. Pengestimasian model awal
Tahap ini adalah tahap di mana kita menguji kesesuaian (fitting) data yang
telah kita kumpulkan ke dalam model peramalan dalam artian
meminimumkan kesalahan peramalan. Semakin sederhana suatu model
biasanya semakin baik model tersebut dalam artian bahwa model tersebut
mudah diterima oleh para manajer yang akan membuat proses pengambilan
keputusan perusahaan.
6. Evaluasi dan Revisi Model
Sebelum kita melakukan penerapan secara aktual, suatu model harus diuji
lebih dahulu untuk menentukan akurasi, validitas dan keandalan yang
diharapkan. Jika berbagai uji keandalan dan akurasi telah diterapkan pada
model tersebut, mungkin revisi perlu dilakukan dengan memasukkan faktor-
faktor kausal dalam model tersebut.
7. Penyajian Ramalan Sementara Kepada Manajemen
Demi keberhasilan suatu peramalan, maka dibutuhkan input dari manajemen.
Pada tahap ini dibutuhkan penyesuaian-penyesuaian jugdemental untuk
melihat pengaruh dari resesi suatu perekonomian, pengaruh perubahan inflasi,
kemungkinan pemogokan tenaga kerja atau perubahan kebijakan pemerintah
dan sebagainya.
8. Revisi Terakhir
Seperti telah dikemukakan tidak ada ramalan yang bersifat statis. Penyiapan
suatu ramalan yang baru akan dilakukan tergantung pada hasil evaluasi tahap-
tahap sebelumnya.
9. Pendistribusian Hasil Peramalan
Pendistribusian hasil peramalan kepada manajemen harus pada waktu tepat
dan dalam format yang konsisten. Jika tidak, nilai ramalan tersebut akan
berkurang. Peramal harus menentukan siapa yang harus menerima hasil
8
ramalan tersebut, tingkat kerincian ramalan sesuai dengan para penggunanya
dan berapa kali para penggunanya harus diberikan dan diperbaiki. Setelah itu
peramal harus selalu melakukan diskusi dengan para pengguna ramalan
tersebut berkenaan dengan kegunaan dari informasi peramalan tersebut.
10. Penetapan Langkah Pemantauan
Suatu kegiatan peramalan yang baik membutuhkan penetapan langkah-
langkah pemantauan untuk mengevaluasi peramalan ketika sedang
berlangsung dan langkah pematauan yang memungkinkan seorang peramal
untuk mengantisipasi perubahan yang tak terduga. Peramalan harus
dibandingkan dengan hasil aktual untuk mengetahui akurasi metodologi yang
digunakan. Evaluasi pada tahap ini harus dipandang sebagai suatu proses
pengendalian dan merupakan langkah yang diperlukan untuk menjaga
keandalan estimasi masa datang. Jika ramalan meleset, seorang harus mencari
apa sebabnya dan segera memperbaikinya.
9
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Peramalan merupakan teknik yang digunakan untuk memperkirakan suatu
sistem dimasa yang akan datang. Kegunaan peramalan terlihat pada suatu
pengambilan keputusan. Keputusan yang baik adalah keputusan yang didasarkan
atas pertimbangan apa yang akan terjadi pada waktu keputusan dalam berbagai
kegiatan perusahaan. Baik tidaknya hasil suatu penelitian sangat ditentukan oleh
ketepatan ramalan yang dibuat. Walaupun demikian perlu diketahui bahwa
ramalan selalu ada unsur kesalahannya, sehingga yang perlu diperhatikan adalah
usaha untuk memperkecil kesalahan dari ramalan tersebut.
Peramalan Berdasarkan Horison Waktu
Menurut Prasetya Hery dan LukiastutiFitri (2009:78) peramalan
berdasarkan horizon waktu dapat dikelompokkan dalam 3 bagian, yaitu:
1. Peramalan jangka pendek
Peramalan ini mencakup jangka waktu hingga satu tahun tetapi umumnya
kurang dari 3 bulan.Peramalan ini digunakan untuk merencanakan
pembelian, penjadwalan kerja, jumlah tenaga kerja, penugasan kerja, dan
tingkat produksi.
2. Peramalan jangka menengah
Peramalan ini umumnya mencakup hitungan bulanan hingga 3
tahun.Peramalan ini berguna untuk merencanakan penjualan,
merencanakan produksi, dan anggaran produksi, anggaran kas, dan
menganalisa berbagai macam kegiatan operasi.
3. Peramalan jangka panjang
Peramalan jangka panjang umumnya untuk perencanaan 3 tahun atau
lebih.Perencanaan jangka panjang digunakan untuk merencanakan produk
baru, pembelanjaan modal, lokasi atau pengembangan fasilitas, serta
penelitian dan pengembangan.
Dalam penelitian ini, time horizon bersifat jangka menengah
B. Saran
10
DAFTAR PUSTAKA
Heizer, Jay dan Render, Barry. 2009. Manajemen Operasi, Buku 1 Edisi 9.
Jakarta: Salemba Empat.
Ishak, Aulia. 2010. Manajemen Operasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Agus Ahyari, 1986. Manajemen Produksi. Perencanaan Sistem Produksi. Buku 1
dan 2. BPFE Yogjakarta Jay Heizer, Barry Render. 2009. Manajemen Operasi.
Penerbit Salemba Empat. Jakarta. Pangestu Subagyo,2000. Manajemen
Operasi.BPFE. Yogyakarta Eddy Herjanto,1999. Manajemen Produksi dan
Operasi, Grasindo. Jakarta Manahan P. Tambubolon. Manajemen Operasional.
2004. Ghalia Indonesia. Pudjo sugito & Sumartono. Manajemen
Operasional.2004. Bayumedia. Malang T.Hani Handoko.1984. Dasar-dasar
Manajemen Produksi dan Operasi. BPFE. Yogjakarta Zulian Yamit, 2003.
Manajemen Produksi dan Operasi. Ekonisia. Fakultas Ekonomi UII. Yogyakarta.
11