Anda di halaman 1dari 4

Nama : Vivi Nur Nazani

Nim : 173145261018

Tugas : Peran Realitions Public RS

1. Bagaimanakah Peran PR Dlm Buiding Relationship Dengan Public Strategis

Di RS?

Dalam melakukan strategi untuk mengubah branding diperlukan survey


pendahuluan terlebih dahulu. Akan tetapi humas tidak melakukan survey secara
eksternal, hanya melakukan survey secara internal. Target dari survey tersebut adalah
karyawan per divisi, office in charge (orang yang bertanggungjawab dalam setiap
divisi), dan yayasan. Survey yang dilakukan humas RS Telogorejo dengan cara
menggunakan questioner. Dalam questioner tersebut ada beberapa pilihan yaitu
perubahan nama rumah sakit, logo rumah sakit, desain pembangunan gedung, dan
desain seragam karyawan.
Strategi yang digunakan public relations dalam pembangunan branding adalah
persuasive dan event. Media yang digunakan dalam strategi ini adalah media cetak
seperti koran, media promosi seperti poster, spanduk, leaflet, kalender, serta media
elektronik seperti web, facebook, dan twitter. Bentuk kegiatan yang dilakukan media
cetak yaitu dengan pemberitahuan adanya seminar, donor darah, produk baru rumah
sakit. Dalam pemberitahuan tersebut selalu menggunakan SMC dan menampilkan logo
baru SMC. Selain itu, event yang dilakukan untuk membangun brand dengan cara
seminar kesehatan dan membuka stand kesehatan yang diselenggarakan di hotel dan
mall.
Humas rumah sakit Telogorejo Semarang Medical Center melakukan perubahan
branding tidak hanya dari logo saja, tetapi juga pembangunan gedung baru, fasilitas
baru, dan pelayanan yang baru. Alokasi dana yang dibutuhkan untuk melakukan
perubahan branding sebesar ratusan milyar rupiah. Perubahan yang dilakukan oleh
Humas Rumah Sakit Telogorejo adalah logo baru, pembangunan gedung, fasilitas baru,
dan pelayanan yang baru.

Dalam membangun branding Semarang Medical Center, humas melakukan


evaluasi untuk mengetahui keberhasilannya. Evaluasi dilakukan setiap tiga bulan
sekali. Proses evaluasi dalam kegiatan pembangunan branding dengan cara observasi,
yaitu menghitung jumlah pasien rawat inap. Target setiap bulan adalah 301 pasien.
Sedangkan pemberitaan di media minimal empat kali pemberitaan setiap bulan. Untuk
menghitung jumlah pasien, humas bekerjasama dengan bagian rekam medis.
sedangkan untuk menghitung pemberitaan di media, setiap pemberitaan yang dimuat di
media selalu di kliping.

1. Penelitian (Research)
2. Perencanaan (Planning)
3. Pelaksanaan (action)
4. Evaluasi ( evalations)
5. Indikator
2. Menurut anda bagaimana peran PR secara manajerial dlm membantu
manajemen mengembangkan RS dlm hal visi,misi serta menentukan strategi !

Strategi Internal Public Ralations Rumah Sakit Permata Hati Duri Strategi sangat
penting public relations terutama dalam meningkatkan image perusahaan serta sebagai
arahan yang dipilih organisasi untuk diikuti dalam mencapai misinya. Tujuan dasar
strategi adalah untuk membimbing keputusan manajemen dan ikut andil dalam visi, misi
serta kebijakan perusahaan dalam membentuk dan mempertahankan kompetitif
perusahaan sehingga perusahaan dapat mencapai kesuksesannya. Rumah Sakit
merupakan Rumah Sakit swasta yang bergerak dibidang jasa dan pelayanan. Disamping
itu, mengingat kesehatan merupakan kebutuhan yang sangat penting, maka masyarakat
pasti akan menuntut pelayanan kesehatan yang optimal dari institusi pelayanan kesehatan
tersebut. Untuk itulah strategi Public Relations merupakan suatu alat yang tepat untuk
meningkatkan image kualitas pelayan kepada pasien.

3. Menurut anda bagaimana strategi dan taktik sebagai public relations dalam
membangun dan meningkatkan citra RS yang mengalami defisit (bangkrut)?

Rumah sakit adalah suatu organisasi yang sangat kompleks karena bersifat padat
modal, padat tenaga kerja, padat teknologi dan juga padat masalah. Rumah sakit
merupakan tempat promosi kesehatan, pencegahan dan penyembuhan penyakit,
peningkatan dan pemulihan kesehatan penderita yang dilakukan secara multi disiplin oleh
berbagai kelompok profesional terdidik dan terlatih menyangkut disiplin kedokteran,
hukum, ekonomi, sosial, dan manajemen. Keluhan konsumen terhadap rumah sakit, dapat
menimbulkan permasalahan bagi rumah sakit yang dikenal sebagai krisis public relations.
Krisis dapat didefinisikan sebagai sebuah kejadian luar biasa atau rangkaian peristiwa
yang mempengaruhi integritas produk, reputasi stabilitas keuangan organisasi, atau
kondisi kesehatan dari pekerja, komunitas, atau publik secara luas. Langkah pengelolaan
krisis PR meliputi

• membuat rancangan strategi pengelolaan krisis Kehumasan (aktiitas persiapan,


melakukan briefing, mempersiapkan holding statement, mempersiapkan daftar
jawaban, mempersiapkan strategi media perantara.)
• tahap implementasi (melakukan komunikasi bertingkat, menentukan alternative
lokasi, memperbarui holding statements). Aktifitas Manajemen Public Relations
ini dapat dikaji secara Fiqh Muamalat melalui Hukum Shulhu atau mediasi.

Anda mungkin juga menyukai