MANAJEMEN OPERASI
PERAMALAN ( FORECASTING )
DOSEN PENGAMPU
SHINTA AVRIYANTI, SE, M.AB
DI SUSUN OLEH
KELOMPOK II
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayat-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini
dengan baik.
Makalah ini di ajukan guna memenuhi tugas dalam mata kuliah Manajemen Operasi,
dengan Judul “ Peramalan (FORECASTING).
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih kurang sempurna
oleh karena itu saran dan kritik yang sifatnya membangun dari semua pihak sangat
diharapkan.
Akhirnya melalui kesempatan ini, penyusun mengucapkan terima kasih kepada
teman semuanya yang telah membantu hingga makalah ini dapat terselesaikan.
Penyusun mengharapkan semoga makalah ini berguna bagi penyusun khususnya dan
pembaca pada umumnya.
Penyusun
Kelompok II
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar .........................................................................................
................ i
Daftar
Isi ...................................................................................................
................. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang ................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................... 2
1.3 Tujuan
Penelitian ............................................................................ 2
1.4 Manfaat Penelitian .......................................................................... 2
1.5 Metode Penelitian ........................................................................... 2
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Metode Yang Digunakan Dalam
Peramalan .................................. 9
3.2 Langkah-Langkah Dalam
Peramalan.............................................. 19
3.3 Proses Peramalan Dalam
Perusahaan........................................... 20
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan..................................................................
.................... 22
4.2 Saran.........................................................................
....................... 22
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Suatu perusahaan didirikan tentunya disertai dengan harapan bahwa kelak di
kemudian hari akan mengalami perkembangan yang pesat. Apapun lingkup
usaha yang dikelola dari perusahaan tersebut serta bagaimanapun bentuk dari
perusahaan itu didirikan. Sedangkan Menurut Frechtling (2001: 8) Mendefinisikan
peramalan sebagai proses menyusun infromasi tentang kejadian masa lampau
yang berurutan untuk menduga kejadian pada masa depan. Berdasarkan definisi
di atas, pada hakikatnya peramalan merupakan bagian awal dari proses
pengambilan keputusan. Sebelum melakukan peramalan harus diketahui terlebih
dahulu persoalan dalam pengambilan keputusan.
Dalam pengertian yang lebih khusus, peramalan adalah pemikiran terhadap
suatu besaran, misalnya permintaan terhadap satu atau beberapa produk pada
periode yang akan datang. Dalam praktiknya, peramalan merupakan suatu
perkiraan (guess) dengan menggunakan teknik-teknik tertentu. Dalam kegiatan
produksi, peramalan dilakukan untuk menentukan jumlah permintaan terhadap
suatu produk yang di lakukan pada awal proses perencanaan dan pengendalian
produksi. Peramalan pada umumnya digunakan untuk memprediksi sesuatu yang
kemungkinannya besar terjadi, misalnya kondisi permintaan, banyaknya curah
hujan, kondisi ekonomi dan lain-lain.
Salah satu kegiatan yang dianggap mampu untuk dijadikan dasar dalam
kemajuan perusahaan adalah pembuatan peramalan produksi sekaligus
penjualan produk pada suatu prusahaan. Dalam peramalan akan diketahui
besarnya fluktuasi dan tingginya risiko, karakter itu yang melekat pada sistem
produksi dan distribusi produk bisnis. Hal yang sama juga dapat terjadi pada
industri. Apabila perusahaan yang ada tidak dapat mempersiapkan diri dengan
baik untuk menghadapi tantangan persaingan ini, produk-produk suatu
perusahaan akan tidak mampu bertahan dalam menghadapi keadaan pasar yang
tidak menentu, sehingga akan berdampak pada kelangsungan perusahaan pada
masa yang akan datang.
Oleh karena itu, peramalan menduduki peran yang strategis dalam manajemen
operasi. Ketika manajemen operasi diterapkan dengan baik maka pemakaian
bahan baku untuk produksi akan lebih tepat guna, pembuatan desain produk
yang bagus akan menambah nilai jual maka kegiatan manajemen operasi bisa
berhasil dan meningkatkan daya saing akibat perusahaan telah mampu
menggunakan semua faktor produksinya secara efektif dan efisien.
Dan oleh karena itu, kami dari kelompok dua akan memberikan ulasan
mengenai metode-metode peramalan (forecoasting) yang dapat digunakan
dalam suatu manajemen perusahaan di bidang operasi. Baik itu yang bersifat
kualitatif maupun kuantitatif dan jenis metode lainnya.
1.2 Rumusan Masalah
Dari uraian diatas, maka penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut :
1. Metode Peramalan apa yang di gunakan di dalam suatu Perusahaan ?
2. Bagaimanakah Proses peramalan di dalam perusahaan ?
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui metode yang digunakan perusahaan dalam melakukan
peramalan.
2. Untuk mengetahui proses peramalan dalam suatu perusahaan.
1.4 Manfaat Penulisan
Dari penelitian ini diharapkan nanti dapat berguna bagi :
1. Kelompok
Untuk menambah wawasan dan pengetahuan di bidang manajemen operasi.
2. STIA Tabalong
Sebagai tambahan informasi dan bacaan bagi Mahasiswa STIA Tabalong
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Peramalan
2.1.3 Tujuan Peramalan
Tujuan dari pada diadakannya peramalan adalah untuk memperoleh informasi
mengenai perubahan dimasa yang akan datang yang akan mempengaruhi
terhadap implementasi kebijakan serta konsekuensinya, berikut langkah-langkah
dengan adanya peramalan yaitu :
1. Untuk menentukan kebijaksanaan-kebijaksanaan dalam persoalan menyusun
suatu anggaran-anggaran.
2. Untuk melakukan pengawasan terhadap persediaan suatu produk yang akan
dijual.
3. Untuk membantu kegiatan perencanaan dan pengawasan terhadap reproduksi
barang dan jasa.
4. Untuk melakukan pengawasan untuk pembelanjaan perusahaan.
5. Untuk menyusun kebijaksanaan-kebijaksanaan yang efektif dan efisien.
Sedangkan menurut pandangan Jay Heizer dan barry Render (2006), yaitu :
1. Untuk mengkaji kebijakan perusahaan yang berlaku saat ini dan dimasa lalu
serta melihat sejauh mana pengaruh dimasa yang akan datang.
2. Peramalan dilakukan karena adanya time Lag atau Delay antara saat suatu
kebijakan perusahaan ditetapkan dengan saat implementasi.
3. Peramalan merupakan dasar penyusunan bisnis pada suatu perusahaan
sehingga dapat meningkatkan efektivitas suatu rencana bisnis.
2.1.4 Jenis-Jenis Peramalan
Menurut Render dan Heizer (2004) pada jenis peramalan dapat dibedakan
menjadi beberapa tipe. Dilihat dari perencanaan operasi dimasa depan, maka
peramalan dibagi menjadi 3 macam yaitu :
1. Peramalan ekonomi (economic forecast)
Menjelaskan siklus bisnis dengan mempredeksikan tingkat
inflasi, ketersediaan uang, dana yang dibutuhkan untuk membangun perumahan
dan indikator perencanaan lainnya.
2. Peramalan Teknologi (Technological forecast)
Memperhatikan tingkat kemajuan tehnologi yang dapat meluncurkan produk
baru yang menarik, yang membutuhkan pabrik dan peralatan baru.
3. Peramalan Permintaan (Demand Forecast)
Adalah proyeksi permintaan untuk produk atau layanan suatu perusahaan.
Peramalan biasanya di klasifikasikan berdasarkan Horizon Waktu masa depan
yang di cakupnya. Menurut Taylor (2004) dalam hubungannya dengan horizon
waktu peramalan terbagi atas beberapa kategori, yaitu :
1. Ramalan Jangka Pendek
Yaitu mencangkup masa depan yang dekat dan memperhatikan kegiatan harian
suatu perusahaan bisnis, seperti permintaan harian atau kebutuhan sumber daya
harian. Peramalan ini di gunakan untuk mengambil keputusan dalam hal perlu
tidaknya lembur, penjadwalan kerja, dan lain-lain keputusan kontrol jangka
pendek.
2. Ramalan Jangka Menengah
Yaitu peramalan yang di lakukan untuk penyusunan hasil ramalan yang jangka
waktunya satu hingga lima tahun kedepan. Peramalan ini berfungsi untuk
merencanakan kuantitas dan waktu dari kapasitas produksi. Peramalan ini lebih
mengkhususkan di bandingkan dengan peramalan jangka panjang yang di
gunakan untuk menentukan aliran kas, perencanaan produksi, dan penentuan
anggaran.
3. Ramalan Jangka Panjang
Yaitu peramalan yang di lakukan untuk penyusunan hasil ramalan yang jangka
waktunya lebih dari lima tahun yang akan datang. Peramalan ini berfungsi untuk
perencanaan kuantitas dan waktu dari fasilitas produksi. Peramalan jangka
panjang digunakan untuk pengambilan keputusan mengenai perencanaan produk
dan pasar, pengeluaran biaya perusahaan, studi kelayakan pabrik,
anggaran purchase order, perencanaan tenaga kerja serta perencanaan
kapasitas kerja.
2.1.5 Karakteristik Peramalan
Menurut Nasution (1999), peramalan yang baik mempunyai beberapa kriteria,
antara lain akurasi, biaya, dan kemudahan penjelasan dari ketiga kriteria tersebut
adalah sebagai berikut :
1. Akurasi
Pengertian akurasi dari suatu hasil peramalan diukur dengan hasil kebiasaan
dan kekonsistenan peramalan tersebut. Apabila hasil peramalan dikatakan bias,
peramalan tersebut terlalu tinggi atau rendah dibandingkan dengan kenyataan
yang sebenarnya terjadi. Selanjutnya hasil peramalan dikatakan konsisten,
apabila kesalahan peramalan relatif kecil.
Kondisi peramalan yang terlalu rendah akan mengakibatkan kekurangan
persediaan, sehingga permintaan konsumen tidak dapat dipenuhi dengan segera.
Hal itu akan berdampak di perusahaan serta besar kemungkinan kehilangan
pelangan dan keuntungan dari penjualan.
Sebaliknya, apabila peramalan yang terlalu tinggi dapat mengakibatkan
terjadinya penumpukan persediaan, sehingga banyak modal yang terserap dan
terbuang. Keakuratan dari hasil peramalan akan berfungsi menyeimbangkan
persediaan yang ideal.
2. Biaya
Biaya yang di butuhkan dalam pembuatan peramalan bergantung pada jumlah
item atau jenis yang di ramalkan, jangka waktu peramalan, dan metode peramalan
yang di pakai. Ketiga faktor pemicu biaya tersebut akan mempengaruhi terhadap
data yang di butuhkan. Selain itu juga akan bergantung pada cara pengolahan
data (manual atau komputerisasi), cara penyimpanan data, tenaga ahli yang
diperbantukan.
Pemilihan metode peramalan harus di sesuaikan dengan dana yang tersedia
dan tingkat akurasi yang ingin didapat, misalnya item-item yang penting akan di
ramalkan dengan metode yang sederhana dan murah.
3. Kemudahan
Penggunaan metode peramalan yang sederhana mudah di buat dan mudah di
aplikasikan akan memberikan keuntungan bagi perusahaan. Apabila memakai
metode yang canggih, tetapi tidak dapat di aplikasikan pada sistem perusahaan
karena keterbatasan dana, sumber daya, dan peralatan teknologi merupakan hal
yang percuma.
BAB III
PEMBAHASAN
Keterangan :
Y = Nilai observasi dari variable yang diukur
B0= Konstanta
X = Variabel pengukur (independen)
D = Variabel surrgates (dummy)
å = error.
a = åy båx
n n
=599.087 - 55
Tabel 2. Hasil Peramalan Menggunakan Regresi Linier.
10 445,38 10 = 57.459,13 Permintaan
Bulan Indeks Aktual Peramalan
(Tahun 2003) Waktu (x) (y) (F)
Januari 1 59.376 57.904,51
Februari 2 54.507 58.349,89
Maret 3 39.661 58.795,27
April 4 62.898 59.240,65
Mei 5 73.257 59.686,03
Jadi: Juni 6 80.903 60.131,41
ŷ= a + bx Juli 7 57.616 60.576,79
ŷ= 57.459,13 + Agustus 8 54.249 61.022,17
445,38 x September 9 62.450 61.467,55
Maka: Oktober 10 54.170 61.912,93
Jumlah 55 599.087 661.445,51
Sumber : PT.SKK Cabang Sidoarjo 2015.
Untuk permintaan pada periode selanjutnya (November 2013) yaitu:
ŷ = 57.459,13 + 445,38 x
= 57.459,13 + 445,38 (11) = 62,358,51
c. Pengujian Model
Sebelum diterapkan, model biasanya diuji untuk menentukan tingkat
akurasi, Validitas untuk reabilitas yang diharapkan. Ini sering mencakup
penerapannya pada data historik dan penyiapan estimasi untuk tahun-tahun
sekarang dengan data nyata yang tersedia. Nilai suatu model ditentukan oleh
derajat ketepatan hasil peramalan dengan kenyataan (aktual). Dengan kata lain,
pengujian model bermaksud untuk mengetahui validitas atau kemampuan
prediktof secara logic suatu model.
d. Penerapan Model
Setelah pengujian, analisa menerapkan model dalam tahap ini, data historic
dimasukkan dalam model untuk menghasilkan suatu ramalan.
e. Revisi dan Evaluasi
Ramalan-ramalan yang telah dibuat harus senantiasa diperbaiki dan ditinjau
kembali. Perbaikan mungkin perlu dilakukan karena adanya perubahan-
perubahan dalam perusahaan atau lingkungannya, seperti tingkat harga produk
perusahaan karakteristik-karakteristik produk, pengeluaran-pengeluaran
pengiklanan, tingkat pengeluaran pemerintah, kebijakan moneter dan kemajuan
teknologi.
Evaluasi, dilain pihak merupakan pembanding ramalan-ramalan dengan hasil-
hasil nyata untuk menilai ketepatan penggunaan suatu metodologi atau teknik
peramalan. Langkah ini dilakukan untuk menjaga kualitas estimasi-estimasi
diwaktu yang akan datang.
BAB III
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. Metode peramalan yang cocok digunakan didalam perusahaan adalah ada dua
metode yaitu, metode kualitatif dan metode kuantitatif. Metode Kualitatif
didasarkan pada pengamatan kejadian-kejadian pada masa sebelumnya
digabungkan, dengan pemikiran dari penyusunannya. Adapun data peramalan
yang didasarkan atas data kuantitatif diperoleh dari pengamatan nilai-nilai
sebelumnya.
2. Proses peramalan di dalam perusahaan memiliki beberapa langkah-langkah
sebagai berikut. Penentuan Tujuan, Pengembangan Model, Pengujian Model,
Penerapan Model, Revisi dan Evaluasi.
4.2 Saran
Dalam makalah ini penulis menyarankan agar perusahaan yang ingin
melakukan suatu peramalan haruslah meneliti terlebih dahulu masalah yang akan
di ramalkan, sehingga pada saat peramalan tidak ada kegagalan dalam peramalan
yang di akibatkan oleh salah pemilihan metode peramalan.
DAFTAR PUSTAKA