Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah manajemen pemasaran ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan
baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu
Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Pembuat makalah ini tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak
kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada dosen
manajemen pemasaran kami yang telah membimbing dalam menulis makalah ini.
Penyusun
Daftar isi
Kata Pengantar........................................................................................................................................ 2
Daftar isi .................................................................................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................................. 4
1.1 Latar Belakang......................................................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................................... 4
1.3 Tujuan ..................................................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................................... 5
2.1 Pengertian dari Pengembangan Produk dan Strategi Pengembangan Produk. ..................... 5
Pengembangan Produk ....................................................................................................................... 5
2.2 Tujuan dari Pengembangan Produk. ....................................................................................... 8
2.3 Tahap – Tahap Pengembangan Produk .................................................................................. 8
2.4 Tujuan Penetapan Harga....................................................................................................... 12
2.5 Metode Penetapan Harga dan penyesuaian terhadap harga ............................................... 13
2.6 STRATEGI PENETAPAN HARGA.............................................................................................. 14
2.7 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penetapan Harga.......................................................... 16
BAB III PENUTUP ................................................................................................................................... 18
3.1 Kesimpulan............................................................................................................................ 18
3.2 Saran ..................................................................................................................................... 18
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam dunia bisnis harga mempunyai banyak nama, sebagai contoh dalam dunia
perdagangan produk disebut harga, dalam dunia perbankan disebut bunga, atau dalam bisnis
jasa akuntansi, konsultan disebut fee, biaya transportasi taxi, telepon disebut tariff sedangkan
dalam dunia asuransi disebut premi.
Menurut Kotler (2001:439) Harga adalah sejumlah uang yang dibebankan atas suatu
produk atau jasa, atau jumlah dari nilai tukar konsumen atas manfaat-manfaat karena
memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut.
Berdasarkan definisi harga diatas maka dapat disimpulkan harga adalah sejumlah uang yang
harus dikeluarkan oleh konsumen untuk mendapatkan produk atau jasa yang dibelinya guna
memenuhi kebutuhan maupun keinginannya dan umumnya dinyatakan dalam satuan moneter
(Rupiah, Dollar, Yen dll).
Penetapan harga telah memiliki fungsi yang sangat luas di dalam program pemasaran.
Menetapkan harga berarti bagaimana mempertautkan produk kita dengan aspirasi sasaran
pasar, yang berarti pula harus mempelajari kebutuhan, keinginan, dan harapan konsumen.
Dalam penetapan harga, produsen harus memahami secara mendalam besaran sensitifitas
konsumen terhadap harga. Menurut Roberto pada buku Applied Marketing Research, bahwa
dari hasil penelitian menyebutkan isu utama yang berkaitan dengan sensitifitas harga yaitu;
elasitas harga dan ekspektasi harga.
Konsumen cenderung memberikan respon yang lebih besar atas setiap rencana
kenaikan dibandingkan dengan kenyataan pada saat harga tersebut naik.
Konsumen akan lebih sensitive terhadap penurunan harga dibandingkan dengan
kenaikan harga.
Elastisitas konsumen akan berkurang ketika melakukan shopping dengan teman atau
dipengaruhi oleh sales person.
Dengan kata lain harga dan penetapan harga adalah suatu proses yang harus dilakukan oleh
perusahaan untuk memberikan nilai suatu produk atau jasa dengan mengkalkulasikan terlebih
dahulu segala macam biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh keuntungan serta
mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan selain harga.
Berikut adalah tujuan penetapan harga yang bersifat ekonomis dan non ekonomis;
1. Memaksimalkan Laba
Untuk dapat menarik perhatian para konsumen yang menjadi target market atau target
pasar maka suatu perusahaan sebaiknya menetapkan harga yang serendah mungkin. Dengan
harga turun, maka akan memicu peningkatan permintaan yang juga datang dari market share
pesaing atau kompetitor, sehingga ketika pangsa pasar tersebut diperoleh maka harga akan
disesuaikan dengan tingkat laba yang diinginkan
Setiap usaha menginginkan tingkat pengembalian modal yang tinggi. ROI yang tinggi
dapat dicapai dengan jalan menaikkan profit margin serta meningkatkan angka penjualan.
Dalam pasar yang konsumennya sangat sensitif terhadap harga, bila suatu perusahaan
menurunkan harganya, maka para pesaingnya harus menurunkan pula harga mereka. Kondisi
seperti ini yang mendasari terbentuknya tujuan stabilisasi harga dalam industri-industri
tertentu (misalnya minyak bumi). Tujuan stabilisasi dilakukan dengan jalan menetapkan
harga untuk mempertahankan hubungan yang stabil antara harga suatu perusahaan dan harga
pemimpin industri (industry leader)
Didalam metode ini, harga jual per unit ditentukan dengan menghitung jumlah seluruh biaya
per unit ditambah jumlah tertentu untuk menutupi laba yang dikehendaki pada unit tersebut (
margin )
Untuk metode Mark-up ini, harga jual per unit ditentukan dengan menghitung harga pokok
pembelian per unit ditambah ( mark-up ) jumlah tertentu
Metode pentapan harga berdasarkan keseimbangan antara jumlah total biaya keseluruhan
dengan jumlah total penerimaan keseluruhan.
Rumus ; BEP => Total Biaya = Total Penerimaan
Penetapan harga dilakukan dengan menggunakan harga kompetitor sebagai referensi, dimana
dalam pelaksanaannya lebih cocok untuk produk yang standar dengan kondisi pasar
oligopoli. Untuk menarik dan meraih para konsumen dan para pelanggan, perusahaan
biasanya menggunakan strategi harga. Penerapan strategi harga jual juga bisa digunakan
untuk mensiasati para pesaingnya, misalkan dengan cara menetapkan harga di bawah harga
pasar dengan maksud untuk meraih pangsa pasar.
Proses penetapan harga yang didasari persepsi konsumen terhadap value/nilai yang diterima
(price value), sensitivitas harga dan perceived quality. Untuk mengetahui value dari harga
terhadap kualitas, maka analisa Price Sensitivity Meter (PSM) merupakan salah satu bentuk
yang dapat digunakan. Pada analisa ini konsumen diminta untuk memberikan pernyataan
dimana konsumen merasa harga murah, terlalu murah, terasa mahal dan terlalu mahal dan
dikaitkan dengan kualitas yang diterima.
Strategi penetapan harga ini juga berhubungan dengan siklus kehidupan produk (Product
Life Cycle) dimana suatu produk memiliki empat tahapan utama yakni, Perkenalan,
Pertumbuhan, Kematangan dan Penurunan.
Produk Baru
Dalam menetapkan strategi penetapan harga yang efektif untuk produk baru atau tahap
perkenalan ini terdapat 2 (dua) alternatif strategi penetapan harga, yaitu
2. Harga Penetrasi
Memberikan harga rendah untuk menciptakan pangsa pasar dan permintaan, strategi
ini dapat diterapankan pada situasi pasar tidak terfragmentasi ke dalam segmen yang berbeda,
serta produk tersebut tidak mempunyai nilai simbolis yang tinggi. Pendekatan ini juga efektif
terhadap sasaran pasar yang sensitif harga.
Strategi penetapan harga untuk produk yang telah beredar ini tentunya tidak terlepas dari
posisi produk atau jasa tersebut dari siklus kehidupan produk, dalam hal ini tahapan siklusnya
1. Tahap Pertumbuhan
Pada tahap pertumbuhan ini ditandai dengan penjualan meningkat disertai munculnya
pesaing. Pada awalnya terjadi pertumbuhan yang cepat, strategi yang diterapkan adalah tetap
mempertahankan harga produk/pasar. Ketika pertumbuhan melambat, terapkan strategi harga
agresif ; menurunkan harga untuk mendorong penjualan sekaligus menghadapi persaingan
yang semakin ketat.
2. Tahap Kematangan
3. Tahap Penurunan
Tahap penurunan produk atau jasa ditandai dengan menurunnya jumlah permintaan
secara terus-menerus, sebagai tahap terakhir daur hidup produk terdapat dua alternatif
langkah utama yang dapat dipilih. Pertama, strategi diskonting (pemotongan harga) Kedua,
mempertahankan harga tetapi memotong biaya-biaya yang berhubungan dengan produk,
terutama pengeluaran untuk promosi.
Faktor Ekternal
a. Sifat Pasar dan Permintaan; setiapperusahaan perlu memahami sifat dan permintaan yang
dihadapinya, apakah termasuk pasar persingan sempurna, persaingan monopolistik, oligopoli,
atau monopoli. Faktor lain yang tdk kalah pentingnya adalah elastisitas permintaan
b. Persaingan;( Porter )
Ada lima kekuatan pokok yang berpengaruh dalam persaingan suatu industri :
Persaingan dalam industri yang bersangkutan
Pruduk Substitusi
Pemasok
Pelanggan dan
Ancaman-ancaman baru
3.1 Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa pengembangan produk adalah suatu kegiatan
perusahaan guna untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang selalu berubah – ubah.
Perusahaan harus memadukan keputusan – keputusan pemasarannya dengan fungsi
pemasaran yang lain diantaranya pengembangan produk baru. Biasanya bagian pemasaran
mengkoordinasikan tugas – tugas pada bagian dalam perusahaan secara informal. Hal ini
menyebabkan semakin pentingnya strategi pengembangan produk bagi pemasaran suatu
perusahaan
3.2 Saran
Tentunya semua produk akan menjalani siklus daur produk. Pengembangan produk
sebaiknya dilakukan secara berkesinambungan oleh setiap perusahaan pada produk –
produknya. Untuk menghindari kejenuhan konsumen kepada produknya, sehingga produk
tersebut tidak mengalami tahap decline, yang akan berakibat pada kelangsungan hidup suatu
perusahaan
DAFTAR PUSTAKA
Kotler, Philip., Keller, Kavin Lane. 2009. Manajemen Pemasaran Ed. Ke-13 Jilid 1.
Jakarta: Erlangga.
Analisis Profil UMKM
I. IDENTITTAS UMKM
Nama UMKM : Anfir
Nama Pemilik : Kurniawan
Alamat : Jl. Semampir Tengah B2
Tahun Berdiri UMKM : Desember 2015
Jenis Usaha : Toko sembako
Jumlah karyawan :1
Omzer Perbulan : 3 Juta
Wilayah Penjualan : Semampir dan sekitarnya
Media Premosi : Neon Box
Dalam teori ekonomi klasik, setiap perusahaan selalu berorientasi pada seberapa besar
keuntungan yang akan diperoleh dari suatu produk atau jasa yang dimilikinya, sehingga
tujuan penetapan harganya hanya berdasarkan pada tingkat keuntungan dan perolehan yang
akan diterimanya. Namun di dalam perkembangannya, tujuan penetapan harga bukan hanya
berdasarkan tingkat keuntungan dan perolehannya saja melainkan berdasarkan pertimbangan-
pertimbangan non ekonomis lainnya.
Toko Anfir dalam menetapkan harga tentu berorientasi pada seberapa besar keuntungan yang
di perolehnya setiap periodenya, lalu melakukan analisis apakah harga yang di tetapkan
relevan atau tidak terhadap faktor – faktor non ekonomis lainnya.
Apa itu harga? Harga merupakan salah satu komponen dari bauran pemasaran, yang mana
didalam harga tersebut terkandung beberapa komponen utama yaitu biaya produksi, distribusi
dan yang pasti keuntungan.
a. Skimming Pricing
Skimming pricing adalah cara menetapkan harga awal yang tinggi ketika produk baru
diluncurkan dan semakin lama akan terus turun harganya. Strategi ini biasa digunakan oleh
perusahaan-perusahaan besar yang sudah memiliki brand, dan positioning yang baik di
masyarakat yang kemudian mengeluarkan produk terbaru dengan strategi skimming.
Toko Anfir tidak memakai strategi ini karena, jelas akan menghambat minat konsumen
terhadap produk yang di jualnya, apalagi produk tesebut masih tergolong produk baru.S
b. Penetration Pricing
merupakan strategi dengan menetapkan harga rendah pada awal produksi, dengan tujuan
dapat meraih pangsa pasar yang besar dan sekaligus menghalangi masuknya para pesaing.
Dengan harga rendah perusahaan dapat pula mengupayakan tercapainya skala ekonomi dan
menurunnya biaya per-unit. Strategi ini mempunyai perspektif jangka panjang, dimana laba
jangka pendek dikorbankan demi tercapainya keunggulan kompetitif yang berkelanjutan.
Dalam hal ini toko Anfir menetapkan harga yang rendah untuk produk barunya, karena selain
untuk memperkanealkan produk baru ,toko ini juga melakukan strategi untuk menarik para
pelanggan
Penggunan Strategi ini yaitu menggunakan titik harga atau menentukan jenjang harga produk
atau jasa yang memang sudah ditetapkan untuk produk oleh lini perusahannya sendiri.
Perusahaan tidak memberikan tambahan dan menargetkan harga pada produk atau jasa utama
yang akan ditawarkan. Dalam penerapan lini produk, toko Anfir harus memutuskan jenjang
harga yang di tetapkan antara berbagai produk dalam lini. Toko Anfir juga melakukan
strategi ini dengan melihat tingkat penjualan dari berbagai macam produk yang dijual.
Di strategi ini perusahaan mulai menawarkan untuk menjual produk tambahan atau
pelengkap beserta produk utama. Perusahaan mulai memiliki pendapatan tambahan dari
produk-produk tambahan tersebut. Dengan semakin banyaknya produk tambahan perusahaan
dapat memiliki keuntungan yang semakin meluas dan dapat memasukkannya kedalam label
harga bersamaan dengan produk utama. Toko Anfir menjual cookies sebagai produk
tambahan, pelengkapbersama produk utama yang mereka jual. Toko Anfir menjual cookies
tambahan dari produk sembako yang dimiliki karena pemilik toko berfikir bahwa cookies
adalah produk yang tepat jika disandingkan dengan produk sembako lainnya, disini pemilik
toko benar-benar memperhatikan produk mana yang akan dijadikan produk tambahan dari
produk utamanya.
Saat Produk tambahan yang menjadi keuntungan terbesar dibandingkan produk pertama
penetapan harga ini lah yang dimaksudkan. Produk tambahan mungkin bisa lebih tinggi
harganya dibandingkan dengan produk utamanya sendiri sehingga produk tambahan terikat
dan tidak bisa terpisahkan dari produk utama. Menurut hasil wawancara kelompok kami,
pemilik toko tidak terlalu berfokus kepada strategi penetapan ini, pemilik toko lebih berfokus
pada penetapan harga produk lainnya.
Penetapan Harga Produk Sampingan mulai diterapkan saat Produk sampingan menambahkan
cost ke dalam perusahaan dan biasanya berupa produk sisa atau buangan. Jika diolah dengan
baik produk sampingan bisa menambahkan keuntungan kepada pihak yang memang
membutuhkan. Dengan menggunakan penetapan harga produk sampingan, pemilik toko
mencari pasar untuk produk sampingan ini dan harus menerima berapapun harga yang
menutupi biaya penyimpanan dan pengirimannya.
Penetapan Harga Paket Produk saat produk produk dari perusahaan di satukan dan
ditawarkan dengan harga yang realtif murah. Perusahaan berasumsi dengan memberikan
paket – paket seperti ini bisa menstimulisasi konsumen untuk menggunakan produknya. Toko
Anfir sering menggabungkan beberaa produk yang mereka jual seperti menjual paket produk
beras dengan telur. Disini harga paket yang dijualkan lebih rendah atau murah dibandingkan
jika konsumen membeli secara terpisah. Hal tersebut di lakukan agar para produk yang dijual
lakunya seimang dan penjualan produk dapat meningkat.
2. Potongan harga (allowance) adalah jenis lain pengurangan dari daftar harga. Potongan
harga terbagi menjadi dua yaitu :
a. Potongan harga tukar tambah, adalah pengurangan harga yang diberikan karena
menukarkan barang lama ketika membeli barang baru.
b. Potongan harga promosi adalah pembayaran atau pengurangan harga sebagai imbalan
bagi para dealer karena berpartisipasi dalam program pemasangan iklan dan dukungan
penjualan.
Menurut hasil wawancara kami dengan pemilik toko, pemilik toko lebih sering menggunakan
potongan harga tukar tambah, karena banyak produk yang dijual terkadang ada yang kemasan
lama.
Sebuah pendekatan penetapan harga yang mempertimbangkan psikologi harga dan tidak
semata-mata harga ekonomi. Aspek lain dari penetapan harga psikologi adalah harga acuan.
Harga acuan adalah harga-harga yang lekat dibenak pembeli dan mereka gunakan sebagai
acuan ketika melihat produk tertentu. Harga acuan bisa dibentuk dengan mencatat harga-
harga sekarang, dengan mengingat harga-harga masa lalu, atau mengkaji situasi pembelian.
Terkadang pembeli di toko Anfir sering kali menggunakan harga acuan saat terjadi kenaikan
harga produk tertentu.
Menetapkan harga produk secara temporer di bawah daftar harga dan kadang-kadang bahkan
di bawah biaya, untuk meningkatkan penjualan jangka pendek. Seperti produk mie yang akan
mendekati masa kadaluwarsa, biasanya pemilik toko akan menjual nya dengan harga rendah
untuk meningkatkan penjualan jangka pendek
Perusahaan harus memutuskan cara menetapkan harga bagi para pelanggan yang berlokasi di
bagian negara atau bagian dunia yang berbeda. Dalam hal ini tidak ada yang dapat kelompok
kami analisis dikarenakan pemilik toko tidak memperhitungkan sampai tahap ini.
Harga harus ditetapkan oleh perusahaan di negara tertentu tergantung dari banyak
faktor, yang meliputi kondisi perekonomian, situasi persaingan, hukum dan peraturan, dan
kemajuan sistem perdagangan besar dan eceran. Dalam hal ini tidak ada yang dapat kami
analisis, karena toko Anfir beroperasi dalam skala nasional.