Anda di halaman 1dari 2

Nama : Mochammad Firman Ardiansyah Kurniawan

NIM : 2018310348

Kelas : I1

1. Sistem yang dapat melakukan inisiasi, autorisasi, pencatatan, dan penerbitan yang dapat
dilakukan terhadap transaksi keuangan. Automasi tersebut menjadi elemen yang tidak
terlepaskan pada proses pelaporan keuangan dan perlu diubah. Otomatis pada proses
transaksi membuat informasi teknologi menjadi kembar siam dengan mengendalikan di
sistem informasi akuntansi.
2. Perbedaan utama antara pengendalian umum dan pengendalian aplikasi adalah bahwa sifat
pengendalian umum adalah prosedural, sedangkan pengendalian aplikasi bersifat lebih
berorientasi pada data. Oleh sebab itu, bagi auditor mungkin saja menilai pengendalian
umumnya secara terpisah dari penilaian terhadap pengendalian aplikasi.
3. Pengendalian Preventif
Yaitu kegiatan pengendalian yang dilakukan untuk mencegah terjadinya suatu permasalahan
(error condition) dari suatu proses bisnis, atau dengan kata lain pengendalian yang dilakukan
sebelum masalah timbul. Kegiatan pengendalian ini relatif murah jika dibandingkan kedua
tipe pengendalian lainnya.
Contoh pengendalian preventif:
1.            Dibuatnya standar operasional prosedur untuk suatu kegiatan entitas;
2.            Dibuatnya pemisahan fungsi dalam suatu entitas;
3.            Dibuatnya rentang otorisasi dalam suatu entitas.

Pengendalian Detektif
Yaitu kegiatan pengendalian yang dilakukan dalam rangka mencari atau mendeteksi adanya
suatu permasalahan dan mencari akar permasalahan tersebut, atau dengan kata lain
pengendalian yang dilakukan dimana telah terdapat suatu permasalahan. Kegiatan
pengendalian ini lebih mahal dari kegiatan pengendalian preventif.
Contoh pengendalian detektif:
1.            Dilakukan rekonsiliasi kas;
2.            Dilaksanakannya audit secara periodik;

Kegiatan Korektif
Yaitu kegiatan pengendalian yang dilakukan untuk memperbaiki kondisi jika terdapat suatu
permasalahan yang menyebabkan resiko tidak tercapainya tujuan organisasi, yang telah
ditemukan pada kegiatan pengendalian preventif maupun detektif. Kegiatan Korektif relatif
lebih mahal dari kegiatan peventif maupun detektif.
Contoh kegiatan korektif:
Dilakukannya perbaikan suatu sistem informasi atas kesalahan data yang disebabkan adanya
eror dalam sistem informasi suatu entitas.
4. Pengaturan pengendalian akses hampir sama dengan pemisahan fungsi atau peran. Aktivitas
di lingkungan TI memungkinkan adanya konsolidasi antar aktivitas yang seharusnya
dipisahkan. Pada satu aplikasi dapat diautorisasi, diproses dan di-record bersamaan. Oleh
karena itu, selain pemisahan fungsi secara horizontal berdasarkan peran, fokus pengendalian
fungsi TI ada pada pembedaan tingkat (level) tanggungjawab: tingkat operasional dan yang
lebih tinggi.
5. Pemanfaatan TI sudah diatur dengan Undang- Undang nomor 11 tahun 2008 tentang
Informasi dan Transaksi Elektronik. Undang-undang ini mengatur secara umum atas
transaksi dan informasi melalui media elektronik. Ada yaitu pengguna TI dilindungi oleh
pasal Pasal 27 ayat 3 UU ITE menyebut melarang setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak
mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi
Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan penghinaan dan/atau
pencemaran nama baik.

Anda mungkin juga menyukai