Anda di halaman 1dari 7

RMK dan KASUS WAL-MART

SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN

Kelompok 10:
Citra Maha Ratna

F1315024

Harumi Puspa Rizky

F1315047

Suryo Laksono PW

F1315093

Sifat Sistem Pengendalian Manajemen


Unsur-unsur sistem pengendalian manajemen meliputi perencanaan strategis, pembuatan
anggaran, alokasi sumber daya, pengukuran, evaluasi, dan penghargaan atas kinerja, alokasi
pusat tanggung jawab, dan penetapan harga transfer.
Elemen-elemen sistem pengendalian
Ada empat elemen sistem pengendalian, yaitu:
1. Pelacak (detector) atau sensor, yaitu suatu perangkat yang mengukur apa yang
sesungguhnya terjadi dalam proses yang sedang dikendalikan.
2. Penilai (assessor), yaitu suatu perangkat yang menentukan signifikansi dari peristiwa
aktual dengan cara membandingkannya dengan beberapa standar atau ekspektasi dari apa
yang seharusnya terjadi.
3. Effector, yaitu suatu perangkat yang mengubah perilaku jika assessor mengindikasikan
kebutuhan untuk melakukan hal tersebut.
4. Jaringan komunikasi, yaitu perangkat yang meneruskan informasi antara detector dan
assessor dan antara assessor dan effector.
Berikut dibawah ini adalah gambar tampilan elemen-elemen dasar sistem pengendalian

Perangka
t kendali
Detector.
Informasi
mengenai apa

Assesor.Perbanding
an dengan ukuran

Effector.Perubahan
perilaku, jika
diperlukan
Perusahaa
n yang
sedang
Tampilan 1

Manajemen
Suatu organisasi terdiri dari sekelompok orang yang bekerja bersama-sama untuk
mencapai tujuan bersama (dalam hal ini suatu organisasi bisnis tujuan utamanya adalah
memperoleh tingkatan laba yang memuaskan). Organisasi dipimpin oleh satu hierarki manajer,
dengan CEO pada posisi tertinggi, dan sub unit lainnya berada di bawah CEO dalam bagian
organisasi. CEO memutuskan keseluruhan strategi yang akan memungkinkan organisasi tersebut
untuk mencapai tujuannya. Proses pengendalian manajemen adalah proses dimana manajer di
seluruh tingkatan memastikan bahwa orang-orang yang mereka awasi mengimplementasikan
strategi yang dimaksudkan.
Proses pengendalian yang digunakan oleh manajer mengandung elemen yang sama dengan
elemen pada sistem pengendalian yang lebih sederhana sebagaimana telah digambarkan
sebelumnya, yaitu detector, assessor, effector, dan sistem komunikasi. Detector melaporkan apa
yang sedang terjadi atas organisasi, assessor membandingkan informasi ini dengan keadaan yang
diinginkan, effector mengambil tindakan koreksi terhadap perbedaan yang signifikan antara
keadaan aktual dengan keadaan yang diinginkan, dan sistem komunikasi memberitahukan
kepada para manajer apa yang sedang terjadi dan bagaimana hal tersebut dibandingkan dengan
keadaan yang diinginkan.
Bagaimanapun, terdapat perbedaan yang signifikan antara proses pengendalian manajemen
dengan proses yang lebih sederhana. Adapun perbedaannya antara lain:
1. Standar tidaklah ditetapkan terlebih dahulu, melainkan standar tersebut merupakan proses
perencanaan yang sadar. Dalam proses ini, manajemen memutuskan apa yang seharusnya
dilakukan oleh organisasi, dan sebagian dari proses pengendalian alah pebandingan
antara pencapaian aktual dengan rencana-rencana ini. Oleh karena itu, proses
pengendalian dalam suatu organisasi meliputi perencanaan.
2. Pengendalian manajemen tidak bersifat otomatis.
3. Pengendalian manajemen memerlukan koordinasi antar individu. Suatu organisasi terdiri
dari banyak bagian yang terpisah, dan pengendalian manajemen harus memastikan bahwa
setiap bagian bekerja secara harmonis dengan bagian lainnya.
4. Koneksi dari diterimanya kebutuhan akan tindakan ke ditetapkannya tindakan yang
diperlukan untuk memperoleh hasil yang diinginkan mungkin tidak jelas.
5. Banyak pengendalian manajemen bersifat pengendalian diri sendiri.

Batas- batas Pengendalian Manajemen


Pengendalian Manajemen
Pengendalian manajemen merupakan proses para manajer mempengaruhi anggota
organisasi lainnya untuk mengimplementasikan strategi organisasi. Kegiatan pengendalian
manajemen merupakan rencana apa yang akan dilakukan organisasi, mengkoordinasi aktivitas
dari beberapa organisasi, mengkomunikasikan dan mengevaluasi informasi, memutuskan
tindakan apa yang diambil serta mempengaruhi orang-orang untuk mengubah perilaku mereka
sebelumnya namun, saat situasi ini berubah pada watu penerapannya pengendalian manajemen
tidak mengharuskan semua tindakan sesuai dengan rencana yang ditentukan sebelumnya.
Terciptanya pengendalian manajemen yang baik memerlukan adanya keselarasan tujuan yaitu
bagaimana mempengaruhi individu untuk bertindak demi pencapaian tujuan pribadi dengan cara
sedemikian rupa sehingga sekaligus membantu pencapaian tujuan organisasi. Sistem
pengendalian manajemen membantu manajer menjalankan organisasi ketujuan strategisnya
sehingga diperlukan pelaksanaan strategi untuk mencapai tujuan tersebut.
Perumusan Strategi
Suatu keputusan yang akan diambil organisasi memerlukan strategi yang tepat agar tidak
mengalami kerugian dari keputusan yang diambil maka, strategi merupakan perencanaan besar
dan penting yang difikirkan secara matang dari berbagai sudut pandang. Menetapkan secara
umum arah dan tujuan pergerakan organisasi yang diinginkan oleh manajemen dan
mempersiapkan untuk menghadapi ancaman atau kesempatan yang timbul dari mana saja dan
kapanpun dalam sebuah organisasi.
Pengendalian Tugas
Pengendalian Tugas adalah proses untuk memastikan bahwa tugas yang spesifik
dilaksanakan secara efektif dan efisien. Pengendalian tugas berorientasi pada transaksi hal
tersebut melibatkan kinerja dari tugas individual sesuai dengan aturan yang ditetapkan dalam
proses pengendalian manajemen. Banyak kegiatan pengendalian tugas yang bersifat ilmiah yaitu
keputusan optimal misalnya saja aturan mengenai jumlah pesanan yang ekonomis menentukan
jumlah dan waktu pesanan pembelian.

Perbedaan paling penting antara pengendalian tugas dan pengendalian manajemen adalah
bahwa banyak sistem pengendalian tugas bersifat ilmiah, sementara pengendalian manajemen
tidak dapat disederhanakan menjadi suatu ilmu. Secara definisi, pengendalian manajemen
melibatkan perilaku para manajer, dan hal ini tidak dapat dinyatakan melalui persamaanpersaman. Contoh perbedaannya adalah pengendalian manajemen berkaitan dengan aktivitas
para manajer yang didefinisikan secara luas dalam memutuskan apa yang harus dilakukan dalam
kendala strategis umum, sementara pengendalian tugas berhubungan dengan tugas-tugas tertentu,
yang sebagian besar membutuhkan sedikit atau tidak sama sekali pertimbangan untuk
melaksanakannya.
Dampak Internet Terhadap Pengendalian Manajemen
Saat ini orang tidak perlu lagi mengunjungi suatu toko untuk memperoleh informasi
tentang suatu produk, mengetahui ketersediaannya, atau melakukan pesanan. Pasalnya revolusi
informasi dipercepat dengan penemuan komputer yang memperoleh momentum besar pada
tahun 1990-an dengan hadirnya internet. Manfaat internet yang tidak didapat dari telepon adalah
akses secara mudah dan cepat, komunikasi multi target, komunikasi berbiaya rendah,
kemampuan menampilkan citra tertentu, dan pergeseran kekuatan dan kendali kepada individu.
Sistem pengendalian manajemen meliputi informasi, dan organisasi memerlukan sebuah
infrastruktur untuk memproses informasi tersebut. Internet menyediakan infrastruktur tersebut,
sehingga membuat pemrosesan informasi menjadi lebih mudah dan lebih cepat, dengan
kesalahan yang lebih sedikit. Pada situs web seorang manajer dapat mengumpulkan data dalam
jumlah yang amat besar, menyimpan, serta menganalisis data tersebut dengan format yang
berbeda, dan mengirimnya ke setiap orang dalam organisasi.
Internet memfasilitasi koordinasi dan pengendalian melalui pemrosesan informasi yang
efisien dan efektif, tetapi internet tidak dapat menggantikan proses fundamental yang melibatkan
pengendalian manajemen. Hal ini disebabkan karena penerapan strategi melalui pengendalian
manajemen secara esensial merupakan sebuah proses social, sehingga tidak dapat
diotomatisasikan secara penuh. Meskipun internet telah sangat meningkatkan pemrosesan
informasi, namun elemen fundamental dari pengendalian manajemen pada dasarnya melibatkan
perilaku dan oleh karenanya tidak dapat digantikan dengan pendekatan formula semata.

Kasus Wal-Mart
1. Apa strategi Wal-Mart dan basis yang dibangun oleh Wal-Mart pada keunggulan
kompetitifnya?
Wal-Mart menggunakan strategi saturasi. Keunggulan Wal-Mart dari perusahaan
kompetitifnya adalah
Pusat dan sistem distribusi yang strategis serta efisien
Memiliki armada truck sendiri
Penjualan Wal-Mart di AS menjual produk bermerk dengan biaya rendah
Strategi penjualan Wal-Mart menjamin harga rendah stiap hari
Wal-Mart mempunyai toko besar dengan diskon di kota-kota kecil
2. Bagaimana sistem pengendalian Wal Marts membantu pelaksanaan strategi perusahaan?
Melembagakan kebijakan yang berbagi 50% dari penghematannya dari penurunan
pencurian satu toko diantara karyawan toko itu melalui rencana insentif toko.
Kebijakan kompensasi Wal-Mart diadakan agar karyawannya termotivasi dan kreatif
serta timbulnya keselarasan tujuan. Contohnya memberikan insentif bonus, kenaikan
gaji yang didasarkan pada kinerja bukan senioritas. Dengan adanya program
penghargaan

akan

mendorong

karyawan

untuk

bekerja

lebih

keras

untuk

mengimplementasikan strategi.
Pelatihan sikap karyawannya. Hal ini agar bisa memberi layanan yang baik kepada
pelanggan.

Anda mungkin juga menyukai