Anda di halaman 1dari 9

SIFAT SISTEM

PENGENDALIAN MANAJEMEN

Oleh:

Nama : Ni Kadek Setyawati

NPM : 1833122036

Kelas : F1 Akuntansi

UNIVERSITAS WARMADEWA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
JURUSAN AKUNTANSI
TAHUN 2020
1. Konsep - Konsep Dasar
Sistem merupakan suatu cara tertentu yang dilakukan berulang-ulang untuk
melaksanakan sesuatu atau sekelompok aktivitas.
Pengendalian adalah proses penetapan standar agar tujuan yang diinginkan
dapat tercapai.

 Elemen-elemen Sistem Pengendalian

Perangkat 1. Assessor
Perbandingan
Kendali informasi dengan
keadaan yang
diinginkan

3. Detector 2. Effector
Informasi mengenai Koreksi terhadap
apa yang sedang perbedaan signifikan
terjadi

Perusahaan
Yang Sedang

1. Pelacak (detector), informasi mengenai apa yang sedang terjadi.


2. Penilai (assessor), perbandingan informasi tersebut dengan keadaan yang
diinginkan.
3. Effector, melakukan koreksi terhadap perbedaan signifikan antara keadaan aktual
dengan keadaan yang diinginkan.
4. Jaringan Komunikasi, perangkat yang meneruskan informasi dari detektor 

assessor  efector.

2. Batas – Batas Pengendalian Manajemen


Pengendalian manajemen terletak antara formulasi strategi dan pengendalian
tugas dalam beberapa hal. Formulasi strategi focus pada jangka panjangdan tidak
sistematis. Sementara pengendalian tugas focus pada jangka pendek dan paling
sistematis.
Pengendalian Manajemen

Pengendalian Manajemen adalah suatu proses dimana para manajer


mempengaruhi anggota organisasi lainnya untuk mengimplementasikan strategi
organisasi. Beberapa aspek dari proses ini antara lain:
 Merencanakan apa yang seharusnya dilakukan oleh organisasi.
 Mengkoordinasikan kegiatan dari beberapa bagian organisasi.
 Mengomunikasikan informasi.
 Mengevaluasi informasi.
 Memutuskan tindakan apa yang seharusnya diambil jika perlu.
 Mempengaruhi orang – orang untuk mengubah perilaku mereka.
Pengendalian manajemen tidak memerlukan tindakan yang berhubungan
dengan perencanaan yang ditentukan sebelumnya, seperti anggaran belanja (budget).
Perencanaan seperti itu didasarkan pada keadaan yang dipercaya ada pada saat
diformuasikan. Jika keadaan ini telah berubah pada saat penerapan, tindakan yang
diarahkan dalam perencanaan mungkin tidak akan dilaksanakan lebih lama lagi.
Pengendalian manajemen ikut serta mengantisipasi keadaan masa depam untuk
memastikan tujuan organisasi dapat dicapai. Jika seorang manajer menemukan
pendekatan yang lebih baik yang kemungkinan lebih baik dari rencana yang
ditetapkan sebelumnya untuk mencapai tujuan organisasi system pengendalian
manajemen seharusmya tidak merintangi penerapannya. Dengan kata lain,
menyesuaikan diri dengan anggaran tidaklah terlalu baik dan tidak menyesuaikan diri
dari anggaran tidaklah buruk.
Keselarasan Tujuan (Goal Congruence). Meskipun sistematis, proses
penegndalian manajemen tidak bersifat mekanis; lebih dari itu, proses ini meliputi
interaksi antar individu, dimana tidak dapat digambarkan dalam cara mekanis. Para
manajer memiliki tujuan pribadi sebagaimana halnya dengan tujuan organisasi.
Masalah pengendalian yang terutama adalah bagaimana memppengaruhi mereka
dalam bertindak demi pencapaian tujuan pribadi mereka sedemikian rupa sekaligus
dapat membantu pencapaian tujuan organisasi. Keselarasan tujuan berarti, sejauh hal
tersebut dimungkinkan, tujuan seorang anggota organisasi seharusnya konsisten
dengan tujuan organisasi itu sendiri. System pengendalian manajemen seharusnya
dirancang dan dioperasikan dengan prinsip keselarasan tujuan dan pikiran setiap
pribadi.
Perangkat bagi Penerapan Strategi. Sistem pengendalian manajemen
membantu para manajer untuk menjalankan organisasi kearah tujuan strategiknya.
Sehingga, pengendalian manajemen terutama memfokuskan pada pelaksanaan
strategi. Pengendalian manajemen merupakan satu-satunya perangkat manajer yang
digunakan dalam mengimplementasikan strategi yang diinginkan.

Mekanisme Penerapan

Pengendalian
Manajemen

Struktur Manajemen
Strategi Kinerja
Organisasi SDM

Kebudayaan

Struktur organisasi menetapkan perananya, hubungan pelaporan, dan divisi


yang bertanggungjawab atas pengambilan keputusan dalam organisasi. Manajemen
SDM melakukan seleksi, pelatihan, evaluasi, promosi dan pemecatan karyawan serta
untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk
melaksanakan strategi organisasi. Kebudayaan berarti seperangkat keyakinan
bersama, sikap dan norma-norma yang secara eksplisitt maupun implisit membimbing
tindakan manajer.

Tekanan Finansial dan Nonfinansial. Sistem pengendalian manajemen


meliputi ukuran kinerja finansial dan nonfinansial. Dimensi finansial memfokuskan
pada moneter “yang menekankan” pada-net income, return on equity, dan lainnya;
tetapi sebenarnya seluruh subunit organisasi memiliki tujuan nonfinansial-mutu
produk, pangsa pasar, kepuasan pelanggan, pengantaran tepat waktu, dan motivasi
kerja karyawan.
Bantuan dalam Pengembangan Strategi Baru. Peranan utama
pengendalian manajemen adalah untuk memastikan pelaksanaan strategi yang telah
dipilih. Dalam industry yang tunduk pada perubahan lingkungan yang cepat,
bagaimanapun manajemen mengendalikan informasi, terutama yang bersifat
nonfinansial, dapat juga menyediakan dapat juga menyediakan dasar bagi
pertimbangan strategi baru.
Pengendalian Hari ini

Strategi Masa Depan

Fungsi diatas dapat diartikan sebagai pengendalian interaktif. Pengendalian interaktif


mengundang perhatian manajemen untuk pengembangan keduanya negative
(misalnya kehilangan pangsa pasar dan keluhan pelanggan) dan positif (misalnya
pembukaan pasar baru sebagai hasil penghapusan peraturan pemerintah) yang
menunjukkan perlu adanya inisiatif strategi yang baru. Pengendalian interaktif
merupakan bagian yang tak terpisahkan dari system pengendalian manajemen.

Perumusan Strategi

Formulasi strategi merupakan proses memutuskan tujuan organisasi dan


strategi untuk mencapai tujuan-tujuan ini. Istilah tujuan yang diartikan untuk
menggambarkan tujuan keseluruhan dari sebuah organisasi, dan istilah saasaran untuk
menggambarkan langkah-langkah khusus untuk mencapai tujuan dalam kerangka
waktu yang diberikan.

Bagi beberapa perusahaan, mencapai tingkat ROI (returs of investment)


memuaskan merupakan tujuan yang penting; bagi perusahaan lainnya, memperluas
pangsa pasar merupakan hal yang sama pentingnya. Organisasi nirlaba juga memiliki
tujuan; yang secara umum, mereka mencoba memberikan pelayanan semaksimum
mungkin dengan dana yang tersedia, dalam proses formulasi strategi, tujuan
organisasi biasanya diambil dari yang sudah ada, meskipun sesekali waktu pemikiran
srategis dapat memfokuskan pada tujuan mereka sendiri.
Strategi merupakan perencanaan besar, perencanaan yang penting. Mereka
menetapkan secara umum kearah mana organisasi bergerak yang diinginkan
manajemen senior.

Kebutuhan untuk memformulasikan strategi biasanya timbul dalam


merespons ancaman yang diterima (misalnya, serangan dari pesaing, pergeseran cita
rasa konsumen, peraturan pemerintah yang baru) atau adanya kesempatan (misalnya,
inovasi teknologi, persepsi yang baru dari prilaku pelanggan, atau pengembangan
aplikasi baru dari produk yang sudah ada).

Perbedaan antara Formulasi Strategi dari Penegndalian Manajemen.


Formulasi strategi adalah proses pengambilan keputusan strategi baru; pengendalian
manajemen adalah proses pengimplemantasian strategi tersebut. Dari titik awal
rancangan system, perbedaan yang terpenting antara formulasi strategi dan
pengendalian manajemen adalah formulasi strategi pada dasarnya tidak tersistematis.
Ancaman, kesempatan dan gagasan baru tidak terjadi pada jangka waktu yang tetap;
sehingga keputusan startejik mungkin dibuat pada saat kapan pun.

Lebih jauh lagi, analisis bagi usulan strategi berbeda dengan sifat strategi.
Analisis strategi meliputi penilaian, dan nilai yang digunakan dalam proses biasanya
estimasi secara kasar. Kebalikannya, proses pengendalian manajemen meliputi
serangkaian langkah yang terjadi dalam urutan yang dapat diprediksikan menurut
banyak sedikitnya waktu yang tersedia, dan dengan estimasi yang dapat diandalkan.

Analisis strategi yang diusulkan biasanya secara relative melibatkan sedikit


orang (penggagas), staf pusat dan manajemen senior. Sebaliknya, proses pengendalian
manajemen melibatkan manajer dan stafnya pada seluruh level dalam organisasi.

Pengendalian Tugas

Pengendalian tugas adalah proses untuk memastikan bahwa tugas yang


spesifik dilaksanakan secara efektif dan efisien.

Pengendalian tugas merupakan transaction-oriented yaitu, melibatkan


kinerja tugas individual menurut aturan yang dibuat dalam proses pengendalian
manajemen. Pengendalian tugas selalu terdiri dari pengawasan agar aturan-aturan ini
diikuti; sebuah fungsi yang dalam beberapa kasus tidak selalu membutuhkan
kehadiran sentuhan manusia. Perangkat mesin yang terkendali secara berurutan,
computer pengendali proses dan robot merupakan perangkat pengendali tugas yang
bersifat mekanis. Fungsi mereka, yang melibatkan manusia hanya jika bukti
belakangan ini tidak mahal atau lebih dapat diandalkan;hal ini hanya terjadi jika
peristiwa yang tidak biasa begitu seringnya sehingga pemrograman sebuah computer
dengan aturan tersebut yang digunakan untuk mengatasi peristiwa ini tidak dapat
bermanfaat.

Banyak kegiatan pengendalian tugas yang bersifat scientific; sehingga


keputusan optimal atau tindakan yang tepat peerlu diambil untuk membawa kembali
kondisi di luar kendali kepada keadaan yang diinginkan, yang diprediksikan berada
dalam batasan yang dapat diterima. Sebagai contoh, aturan jumlah pesanan yang
ekonomis menjelaskan jumlah dan waktu pesanan pembelian. Pengendalian tugas
adalah focus dari ilmu manajemen dan teknik riset operasi.

Sebagian besar informasi dalam sebuah organisasi merupakan informasi


pengendalian tugas: jumlah pesanan item oleh pelanggan, berat material dan jumlah
unit komponen yang digunakan dalam manufaktur produk, jumlah jam kerja karyaan,
dan jumlah kas yang dikeluarkan.. banyak kegiatan sentral organisasi termasuk
pengadaan barang, penjadwalan, masukan pesanan, logistic, pengendalian mutu dan
manajemen kas merupakan system pengendalian tugas.

Perbedaan antara Pengendalian Tugas dan Pengendalian Manajemen.


Perbedaan paling penting antara pengendalian tugas dan pengendalian manajemen
adalah banyak system pengendalian tugas yang bersifat scientific. Secara definisi,
pengendalian manajemen meliputi perilaku para manajer dan hal ini tidak dapat
dinyatakan melalui persamaan-persamaan. Kesalahan serius yang mungkin dibuat
adalah jika prinsip-prinsip yang dikembangkan oleh ilmuan manajemen bagi situasi
pengendalian tugas juga diterapkan pada situasi pengendalian manajemen. Dalam
pengendalian manajemen, para manajer berinteraksi dengan manajer lainnya; dalam
pengendalian tugas, manusia tidak terlibat secara keseluruhan (sebagaimana dalam
beberapa proses produksi yang terotomatisasi), atau interaksi antara seorang manajer
dan bukan manajer.

Dalam pengendalian manajemen focus terletak pada unit organisasional;


dalam pengendalian tigas focus terletak pada tugas spesifik dilakukan oleh unit-unit
prganisasional ini.
Pengendalian manajemen memperhatikan secara luas aktivitas para manajer
yang memutuskan apa yang harus dilakukan dalam kendala strategis secara umum.
Pengendalian tugas berhubungan dengan tugas-tugas tertentu, yang sebagian besar
membutuhkan sedikit atau tidak adanya pertimbangan untuk melaksanakannya.
Referensi

https://www.academia.edu/23757162/Sifat_Sistem_Pengendalian_Manajemen

https://id.scribd.com/doc/125681668/Bab-1-Sifat-Sistem-Pengendalian-Manajemen

Anda mungkin juga menyukai