Anda di halaman 1dari 18

Karakteristik Sistem

Pengendalian Manajemen dan


Kinerja Bisnis
Dina Dwi Oktavia Rini, SE., MSA., CTA, ACPA
PENGERTIAN SPM DAN KINERJA BISNIS
Sistem pengendalian manajemen adalah suatu proses yang menjamin bahwa
sumber-sumber diperoleh dan digunakan dengan efektif dan efisien dalam rangka
pencapaian tujuan organisasi, dengan kata lain pengendalian manajemen dapat
diartikan sebagai proses untuk menjamin bahwa sumber manusia, fisik dan
teknologi dialokasikan agar mencapai tujuan organisasi secara menyeluruh.
Pengendalian manajemen berhubungan dengan arah kegiatan manajemen sesuai
dengan garis besar pedoman yang sudah ditentukan dalam proses perencanaan
strategi. Sistem pengendalian manajemen adalah kesatuan pemikiran dari metode
akuntansi manajemen untuk mengumpulkan dan melaporkan data serta
mengevaluasi kinerja perusahaan.
Suatu sistem pengendalian manajemen berusaha untuk mengarahkan berbagai
macam usaha yang dilaksanakan oleh semua subunit organisasi agar mengarah
pada tujuan organisasi dan tujuan para manajernya.

Dasar dari sebuah pengawasan atau pengendalian adalah proses perencanaan.

Hasil dari sebuah perencanaan adalah misi, objektif, atau anggaran operasional
yang secara keseluruhan akan disertai oleh sistem pengendalian.
Sebuah sistem pengendalian manajemen yang baik seharusnya dapat membantu
dalam proses pembuatan keputusan dan memotivasi setiap individu dalam sebuah
organisasi agar melakukan keseluruhan konsep yang telah ditentukan. Sistem
pengendalian manajemen meramalkan besarnya penjualan
SPM DAN KINERJA BISNIS
Sistem pengendalian manajemen  adalah proses dimana manajer mempengaruhi
anggotanya untuk melaksanakan strategi organisasi. Dari hal ini dapat diambil
beberapa hal berikut
Sifat keputusan. Keputusan pengendalian manajemen dibuat dalam kerangka
kerja sesuai dengan strategi organisasi. Tanpa pedoman yang jelas akan sulit
menjalankan pengendalian manajemen yang benar. Manajer dalam hal ini
mempunyai pertimbangan yang bisa saja lain dari yang telah ditetapkan asalkan
baik untuk peningkatan prestasi unit bisnisnya.
Sistematis dan ritmis. Dalam proses pengendalian manajemen, keputusan yang
dibuat berdasarkan prosedur dan jadwal yang dilakukan berulang-ulang tahun demi
tahun.
Pertimbangan Perilaku. Proses pengendalian manajemen melibatkan interaksi
antara individu dan interaksi tersebut tidak sistematis. Seorang manajer mempunyai
tujuannya sendiri-sendiri. Yang harus dilakukan adalah menyelaraskan tujuan
tersebut sesuai tujuan perusahaan secara keseluruhan. Hal ini disebut keselarasan
tujuan
Alat yang
untukberarti tujuan pribadi anggota
mengimplementasikan organisasi
strategi. seharusnya
Sistem konsisten
pengendalian dengan
manajemen
tujuan
adalahorganisasi.
alat untuk mencapai tujuan perusahaan sesuai dengan strategi yang telah
ditetapkan. Jadi pengendalian manajemen memfokuskan pada pelaksanaan
strategi. Pengendalian manajemen hanya salah satu cara bagi manajer untuk
menerapkan strategi yang diinginkan. Strategi yang dapat diterapkan selain
pengendalian manajemen adalah melalui pendekatan struktur organisasi,
manajemen sumber daya dan budaya.
SPM DAN KINERJA BISNIS
Proses pengendalian manajemen. Pengendalian manajemen melibatkan
hubungan antara atasan-bawahan. Pengendalian dilakukan melalui tingkat atas
hingga ke bawah. Proses ini meliputi aktivitas komunikasi, motivasi dan evaluasi.
Metodoligi pengendalian manajemen. Penerapan proses pengendalian
manajemen yang telah diuraikan diatas memerlukan tiga bentuk aktivitas yaitu
menentukan tujuan, pengukuran prestasi dan evaluasi prestasi. Menurut David
Outley proses pengendalian manajemen dirancang untuk menjamin bahwa tugas
rutin dijalankan oleh seluruh anggota organisasi yang secara bersama-sama
membantu tercapainya tujuan organisasi secara keseluruhan.
Perumusan strategi. Perumusan strategi adalah proses memutuskan atas tujuan
organisasi dan langkah-langkah yang diambil untuk mencapai tujuan tersebut.
Strategi yang diambil oleh perusahaan tidak tertutup kemungkinan untuk diuji
kembali atau dilakukan perubahan dimana perlu. Kebutuhan untuk mengubah
strategi biasanya disebabkan oleh ancaman atau untuk memperoleh keuntungan
yang lebih baik.
SPM DAN KINERJA BISNIS (lingkungan Pengendalian)

Perilaku organisasi. Suatu organisasi memiliki tujuan dan fungsi


pengendalian manajemen yakni mendorong anggota organisasi
LINGKUNGA mencapai tujuannya. Struktur organisasi mempengaruhi bentuk sistem
N pengendalian manajemen yang akan diterapkan. Perilaku organisasi juga
PENGENDALI berkaitan dengan motivasi, kemampuan individu itu sendiri.
AN
Pusat-pusat pertanggungjawaban. adalah untuk memenuhi tujuan yang
telah ditetapkan pihak manajemen puncak. Ada empat pusat
pertanggungjawaban yaitu pusat pendapatan, laba, biaya, dan investasi.
Pengukuran kinerja. Pada hakekatnya suatu SPM diharapkan akan mampu
meningkatkan kinerja perusahaan, dengan kriteria sebagai berikut: SPM didesain
dengan dasar mindset SDM yang mencerminkan karakteristik lingkungan bisnis.
Desain SPM yang dilandasi oleh customer value mindset akan menghasilkan
struktur organisasi yang memiliki kecepatan respon terhadap perubahan kebutuhan
customer, sehingga sesuatu yang dihasilkan bisa lebih fleksibel, terpadu dan
inovatif. Penggunaan alat-alat evaluasi kerja dalam strategic planning akan
menimbulkan kinerja perusahaan yang semakin baik.
SPM DANProgram
KINERJA BISNIS (Proses Pengendalian)
dari setiap unit organisasi (Strategic Planning). Perencanaan strategi adalah
proses memutuskan program-program utama yang akan dilakukan suatu organisasi
dalam rangka implementasi strategi dan menaksir jumlah sumber daya yang akan
dialokasikan untuk tiap-tiap program jangka panjang beberapa tahun yang akan
datang.
Budget Preparation, yakni Anggaran yang dinyatakan dalam satuan moneter termasuk
anggaran biaya (standar/taksiran) biasanya untuk kurun waktu tertentu.

Execution/pelaksanaan, berupa Operasi/implementasi dan pencatatan akuntansinya.

Evaluasi dan analisis. Pestasi kerja bisa dilihat dari efisien atau efektif
tidaknya suatu pusat pertanggungjawaban dalam menjalankan tugasnya.
Laporan evaluasi dapat berupa uraian hasil kerja seperti: perlu tidaknya
perubahan program, perlu tidaknya perubahan anggaran, dan analisa
kinerja dari departemen hingga ke setiap personal. Evaluasi dilakukan
dengan membandingkan antara realisasi anggaran dengan anggaran yang
PROSES telah ditetapkan sebelumnya.
Elemen-elemen Sistem Pengendalian
Setiap sistem memiliki elemen-elemen yang menjadi
penyusun dalam sistem itu sendiri. Sistem pengendalian
mempunyai beberapa elemen sebagai berikut ini:
1. Detector (Pelacak). Elemen ini berguna untuk
mengukur apa yang sesungguhnya terjadi dalam
proses yang sedang dikendalikan. Contoh .Pelaporan
atas kondisi yang sedang terjadi pada perusahaan.
2. Assessor (Penilai). Elemen ini berguna untuk
menentukan signifikansi dari peristiwa aktual dengan
cara membandingkannya dengan standar atau
ekspektasi dari apa yang seharusnya terjadi.Contoh
Rapat eksekutif senior yang membahas tentang
kondisi yang sedang terjadi dan kondisi yang
seharusnya terjadi.
3. Effector. Elemen ini berguna untuk mengubah
perilaku proses yang sedang dikendalikan
jika assessor mengindikasikan adanya kebutuhan
untuk melakukan perubahan tersebut. Contoh
Keputusan eksekutif senior atas apa yang harus
dilakukan untuk menindaklanjuti kondisi yang sedang
terjadi.
4. Communication network. Elemen ini berguna sebagai
sarana untuk menyalurkan informasi antara elemen-
elemen yang ada dan proses yang sedang
HUBUNGAN ANTARA
PENGENDALIAN MANAJEMEN DAN
AKTIVITAS
AKTIVITAS
AKHIR
LAINNYA
SIFAT PRODUK Perumusan strategi. adalah proses
memutuskan atas tujuan organisasi dan
langkah-langkah yang diambil untuk mencapai
RUMUSAN Tujuan, Strategi tujuan tersebut. Strategi yang diambil oleh
STRATEGI dan Kebijakan perusahaan tidak tertutup kemungkinan untuk
diuji kembali atau dilakukan perubahan dimana
Implementasi perlu. Kebutuhan untuk mengubah strategi
PENGENDALAN
Strategi dan biasanya disebabkan oleh ancaman atau untuk
MANAJEMEN
Kebijakan memperoleh
Pengendalian keuntungan
manajemen yang merupakan
lebih baik.
Dilakukan
beberapa oleh manajemen
bentuk kegiatan puncak
perencanaan dan
PENGENDALAN Kinerja Efisien
pengendalian kegiatan yang terjadi pada
TUGAS dan Efektip
suatu organisasi. Pengendalian manajemen
(OPERASIONAL tugas-tugas
merupakan kegiatan yang dilakukan oleh
) individual Pengendalian
para direktur. tugas yang dilakukan
manajemen paling bawah.
BEBERAPA KARAKTERISTIK DARI
MASING-MASING AKTIVITAS
Perumusan strategik merupakan kegiatan yang paling sedikit sistematik
tetapi pengendalian tugas merupakan yang paling sistematik. Pengendalian
manajemen dalam hal ini berada ditengah-tengahnya.
Perumusan strategi difokuskan untuk jangka panjang, sedangkan pengendalian
tugas difokuskan untuk operasi jangka pendek dan pengendalian manajemen dalam
hal ini berada ditengah-tengahnya.

Perumusan strategi lebih difokuskan pada proses perencanaan sedang


pengendalian tugas lebih difokuskan pada proses pengendalian. Baik itu proses
perencanaan maupun pengendalian sama pentingnya dengan pengendalian
manajemen
KERANGKA KERJA IMPLEMENTASI
STRATEGI

Pengendalian
Manajemen

Struktur Manajemen Kinerja


Strategi
Organisasi Sumber Daya

Budaya

Sumber: Anthony dan Govindarajan, Management Control System, 11th Ed., (Chicago: Irwin,
2004), hal : 8
KERANGKA KERJA IMPLEMENTASI STRATEGI
Kerangka kerja implementasi strategi mencakup lima wilayah besar,
1. struktural seperti arsitektur, desain, kontrol, dan penghargaan.
2. perilaku seperti kepemimpinan, budaya, etika bisnis, dan pengelola
perubahan.
3. pelaksanaan seperti tata kelola perusahaan dan kontrol strategis.
4. fungsional seperti pemasaran, keuangan, operasi, litbang, dan rantai
pasokan manajemen.
5. operasional seperti alokasi sumber daya, teknologi, inovasi, serta alih
daya.
Berbagai faktor dalam kerangka kerja dapat diringkas sebagai berikut,
6. konten strategis mengacu pada mengapa dan bagaimana strategi
dimulai.
7. konteks eksternal mengacu pada tingkat ketidakpastian dan perubahan
dalam tugas dan lingkungan.
8. konteks internal mengacu pada konfigurasi struktur organisasi, budaya,
dan kepemimpinan.
9. proses organisasi mengacu pada perencanaan operasional, alokasi
TANTANGAN IMPLEMENTASI STRATEGI
Rencana strategis hampir jarang gagal jika disusun dengan baik dan disiapkan melalui
proses yang canggih oleh tim konsultan manajemen atau sekelompok manajer andal.
Kegagalan hampir selalu terjadi pada proses implementasi. Sikap apatis terhadap
implementasi strategi terjadi karena beberapa alasan utama, seperti kemungkinan
kegagalan yang lebih besar, kompleksitas yang lebih tinggi, strategi implementasi
yang dianggap kurang glamor daripada formulasi, dan kesulitan dalam melibatkan
manajer tingkat menengah (Alexander, 1985, Aaltonen dan Ikavalko, 2002)
Tantangan Pelaksanaan Strategi
Hambatan implementasi strategi menurut Alexander (1991) adalah karena pimpinan
tidak memiliki model praktis untuk memandu tindakan selama pelaksanaan. Banyak
kegagalan dalam pengimplementasian strategi disebabkan karena kurangnya
kejelasan dalam menentukan tujuan, tercermin adanya ambiguitas dalam menetapkan
langkah-langkah efektivitas, dan tidak menindaklanjuti pencapaian secara rutin, dalam
implementasi proyek, prosedural, dan alokasi sumber daya.
Hrebiniak (2006) menunjukkan beberapa masalah umum yang menghambat strategi
pelaksanaan adalah karena pemimpin dilatih untuk merencanakan dan tidak dilatih
untuk menjalankan strategi, para pimpinan puncak enggan mengulurkan tangan di
tugas-tugas implementasi. Adapun hambatan-hambatan utamanya karena
ketidakmampuan untuk mengelola perubahan, strategi yang samar, tidak memiliki
model panduan upaya implementasi, informasi yang tidak memadai, tanggung jawab
dan akuntabilitas yang tidak jelas, serta bekerja melawan kekuatan struktur organisasi
EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI STRATEGI
Pendekatan untuk efektivitas operasional didasarkan pada produktivitas, proses,
orang, dan kecepatan (Kazmi, 2008). Strategi mengelola perubahan mencakup
implementasi struktural, kepemimpinan, dan perilaku. Efektivitas dihasilkan dari
interaksi implementasi yang berkesinambungan pada tingkat fungsional dan
operasional. Kesepakatan implementasi fungsional terdapat pada area pemasaran,
keuangan, alokasi sumber daya, dan koordinasi kegiatan. Sedangkan konvensi
implementasi operasional sepenuhnya berorientasi pada tindakan.
Perusahaan yang kuat akan menanamkan visi dan misinya pada organisasi hingga
pada proses implementasi, dengan tujuan untuk membangun kerangka kerja stratejik
baru yang bisa lebih relevan dengan kondisi yang ada. Kebutuhan terhadap kerangka
kerja sangat terasa dalam hal strategi pelaksanaan karena menyangkut serangkaian
tugas yang sangat kompleks dan pimpinan perlu tahu apa urutan yang harus diikuti,
mengapa langkah-langkah yang diperlukan, dan apa yang lebih penting.
Demikianlah di atas beberapa buah pemikiran manajemen stratejik tentang model
implementasi strategi perusahaan yang bisa kita pelajari dari Azhar Kazmi dari
Universitas Raja Fahd, Arab Saudi. Semoga dapat mengilhami untuk mengambil
keputusan stratejik lebih baik lagi ke depannya.
Rencanakan eksekusi perusahaan dan jalankan rencana tersebut. Sudah waktunya
untuk fokus pada pelaksanaan strategi, karena eksekusilah yang terpenting. Tanpa
strategi, eksekusi menjadi tanpa tujuan. Tanpa eksekusi, strategi juga tidak berguna.
STRUKTUR ORGANISASI
Penyusunan struktur organisasi yang sesuai dalam perusahaan dapat mendorong
peningkatan efektivitas kegiatan usaha. Dengan adanya struktur organisasi, maka
stabilitas dan kontinuitas organisasi tetap bertahan. Struktur organisasi berfungsi
sebagai alat untuk membimbing ke arah efisiensi dalam penggunaan pekerja dan
seluruh sumber
Menurut daya
Siswanto yang dibutuhkan
(2005), dalam meraih
struktur organisasi tujuanempat
memiliki organisasi.
unsur utama, yaitu
sebagai berikut:
1. Spesialisasi aktivitas. Spesialisasi aktivitas mengacu pada spesialisasi tugas-
tugas individual dan kelompok kerja dalam organisasi (pembagian kerja) dan
pengaturan-pengaturan tugas-tugas tersebut menjadi satuan-satuan kerja
(departementasi).
2. Standarisasi aktivitas. Standardisasi kegiatan merupakan prosedur yang
digunakan organisasi untuk menjamin kelayak-dugaan (predictability) aktivitasnya.
Menstandarisasi berarti menjadikan kegiatan pekerjaan seragam dan taat azas.
3. Koordinasi aktivitas. Koordinasi aktivitas yaitu proses dalam mengintegrasikan
seluruh aktivitas dan fungsi-fungsi sub organisasi dari berbagai departemen atau
bagian dalam organisasi, untuk menciptakan keserasian gerak langkah unit-unit
yang ada dalam pencapaian tujuan organisasi secara efektif dan efisien.
4. Sentralisasi dan desentralisasi pengambilan keputusan Sentralisasi dan
desentralisasi pengambilan keputusan mengacu pada lokasi otoritas pengambilan
keputusan. Dalam struktur organisasi yang di sentralisasi, keputusan diambil pada
tingkat tinggi oleh manajer puncak, atau bahkan oleh seorang saja. Dalam struktur
PENGENDALIAN MANAJEMEN
Sumber: Anthony dan Govindarajan, Management Control System, 11th Ed.,
(Chicago: Irwin, 2004), halPengendalian
:9 manajemen adalah proses dimana manajemen
PENGENDALIAN mempengaruhi anggota organisasi untuk mengimplementasikan
HARI INI strategi organisasi yang telah ditetapkan. Aktivitasnya meliputi:
1. Perencanaan, apa yang seharusnya dilakukan
2. Koordinasi, atas berbagai bagian dalam organisasi
3. Komunikasi, informasi
STRATEGI HARI 4. Evaluasi, informasi
ESOK 5. Mengambil Keputusan, atas tindakan tertentu
6. Mempengaruhi, orang untuk merubah perilaku orang
Fokus utama pengendalian manajemen ada pada pelaksanaan
Gambar ;interactiv strategi atau eksekusi, dan merupakan salah satu alat dalam
e control implementasi strategi.
Sistem pengendalian manajemen membantu manajer menggerakkan
organisasi ke sasaran stratejik, sedangkan pengendalian manajemen
berfokus pada implementasi strategi. Dalam industri yang
lingkungannya bergerak cepat, maka pengendalian manajemen dapat
memberikan dasar untuk menentukan strategi baru. Terutama
menyangkut dimensi non-finansial, seperti kualitas produk, pangsa
pasar, kepuasan pelanggan , ketepatan waktu pengiriman, dan moral
PENGENDALIAN TUGAS
Pengendalian tugas adalah proses memastikan bahwa tugas tertentu telah dikerjakan secara
efisien dan efektif. Tugas tersebut harus mematuhi aturan atau standar yang berlaku.
Contoh keputusan formulasi strategi, pengendalian manajemen. dan
pengendalian tugas
Formulasi Strategi Pengendalian Pengendalian Tugas
Manajemen
Membeli bisnis yang Memperkenalkan produk Koordinasi pesanan
tidak berhubungan baru pada lini produk masuk Membeli bisnis
dengan bisnis utama baru
Membeli bisnis Baru Ekspansi pabrik Penjadwalan Produksi
Merubah DER (Debt Mengeluarkan Obligasi Mengatur arus kas
Equity Ratio)
Menambah penjualan Menentukan anggaran Pesan iklan di media
langsung (direct selling) pemasaran masa
Perencanaan kebijakan Menentukan tingkat Pemesanan kembali
spekulasi persediaan persediaan persediaan
Mengambil keputusan Pengendalian organisasi Menjalankan proyek
mengenai besaran dan penelitian penelitian individu
arah penelitian
DAMPAK INTERNET PADA SPM DAN KINERJA
BISNIS
Manajemen Revolusi informasi dimulai sejak ditemukan pesawat telephone oleh
Alexander Graham Bell tahun akhir abad 19. Akhir tahun 1990, terjadi akselerasi
informasi sebagai akibat perpaduan teknologi telephone dan komputer yang
berhasil
Manfaat melahirkan internet.
yang muncul dari internet adalah : akses instant, multitargeted
communication, komunikasi biaya murah, memunculkan gambar, dan pengendalian
berpusat pada individu. Sehingga manfaat tersebut merubah aturan main bisnis ke
konsumen B to C (business to customer). Contoh: Amazon.com, toko buku online
yang menawarkan buku lewat internet. Toko tersebut memberikan kenyamanan,
pilihan yang lebih baik, harga lebih kompetitif. Kemudian Amazon bekerjasama
dengan toko mainan Toys “R” Us, Target (retail), dan pihak lainnya untuk mengatur
B to B (business to business). Contoh: Cisco.com, perusahaan yang bergerak di
referensi ketersediaan barang.
communication network (jaringan komunikasi). Website perusahaan memungkinkan
konsumen merangkai produk menggunakan “intelegent configurator” sehingga
dapat menolak rangkaian yang tidak sama (compatible). Untuk Cisco, internet
berhasil mempercepat jasa, siklus produksi yang lebih cepat dan penghematan.
Dampak internet signifikan terhadap sistem pengendalian manajemen, karena
internet menyangkut informasi, dan organisasi membutuhkan infrastruktur untuk
memproses informasi tersebut. Internet memfasilitasi pengendalian dan koordinasi
informasi secara efisien dan efektif. Akan tetapi internet tidak dapat mengganti
proses dasar yang menyangkut pengendalian manajemen. Hal ini karena tidak
semua proses dapat diotomatiskan karena menyangkut kebijakan individu.

Anda mungkin juga menyukai