Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

PENGENDALIAN BERBASIS STRATEGIS

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Manajemen Biaya

Oleh :

Nurfatikha Putri Setyaningrum

201217850

Akuntansi A

STIE WIDYA WIWAHA YOGYAKARTA

2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala atas karunia,
rahmat, dan nikmat-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang
berjudul Pengendalian Strategi.

Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen Biaya.
Penulis menyadari bahwa selama penulisan makalah ini juga masih jauh dari kata sempurna karena
memiliki banyak kekurangan, baik dalam hal isi dan sistematika maupun dalam teknik
penulisannya.Oleh sebab itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan
demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi
penulis dan umumnya bagi para pembaca.

Yogyakarta, 18 Juni 2022

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

a. Latar Belakang
Lingkungan dalam organisasi, baik lingkungan internal maupun eksternal selalu
berubah sesuai dengan perkembangan jaman. seluruh interaksi antar individu, kelompok
dalam organisasi maupun interaksi secara eksternal dengan masyarakat, baik organisasi
publik atau bisnis harus dapat melakukan adaptasi terhadap perubahan tersebut.
Ketidaksadaran untuk berubah akhirnya dapat mempengaruhi eksistensi sebuah organisasi.
Banyak organisasi yang besar kemudian menghilang karena tidak mampu menganalisis
perubahan lingkungan di samping terlambat untuk melakukan langkah antisipasi. Suatu
organisasi harus melakukan pengendalian strategi yang merupakan bagian dari proses
manajemen strategis supaya organisasi tersebut dapat selalu beradaptasi terhadap
perubahan lingkungan dan memepertahankan eksistensinya menuju keunggulan bersaing.
Manajemen strategi merupakan proses atau rangkaian kegiatan pengambilan
keputusan yang bersifat mendasar dan menyeluruh, disertai penetapan cara
melaksanakanya, yang dibuat oleh pimpinandan diimplementasikan oleh seluruh jajaran
didalam suatu organisasi,untuk mencapai tujuan. Sedangkan menurut Nawawi manajemen
strategi merupakan sebuah perencanaan berskala besar yang berorientasi untuk mencapai
masa depan yang jauh, dan didefinisikan sebagai keputusan pemimpin tertinggi yang
fundamental dan pokok. Perencanaan tersebut memungkinkan organisasi untuk
berinteraksi secara efektif, dalam upaya untuk menghasilkan sesuatu (perencanaan
operasional untuk menghasilkan barang dan/atau jasa serta layanan) kualitas, optimasi
diarahkan pada pencapaian tujuan strategis dan sasaran organisasi.
Suatu strategi terpilih dari sekian banyak alternatif yang telah dianalisis
dandipertimbangkan dengan teliti dan matang serta dilaksanakan dalam kurun waktu
tertentu maksudnya adalah agar suatu organiasi berapa pada kondisi dan posisi yang efektif
dalamupaya tercapai tujuan dan berbagai sasarannya dalam lingkungan eksternal yang
sering berubah pada tingkat dan intensitas yang ada kalanya tidak mungkin
diperhitungkansepenuhnya sebelumnya.
Dalam pengembangan konsep strategi, pengendalian strategi merupakan bagian
akhir dalam siklus manajemen strategi. Di dalam siklus manajemen strategi, pengendalian
strategi akan banyak berfungsisebagai alat umpan balik bagi pengembangan strategi
organisasi yang baru. Tujuan sistem pengendalian strategi adalah untuk memonitor
danmengevaluasi kemajuan pencapaian sasaran-sasaran strategi. Strategi fungsional dapat
memberikan pedoman-pedoman kegiatan lebih terperinci dan masih dibutuhkan untuk
menjamin pemanfaatannya. Walaupun pembagian kegiatan-kegiatan intraorganisasi telah
efektif, hal ini tidak menjamin pemenuhan standar pelaksanaan yang berlaku. Arena
kegiatan organisasi terdiri dari individu-individu dan sub unit perusahaan yang semuanya
mempunyai persepsi yang berbeda-beda dengan apa yang harus dilakukan untuk
pencapaian tujuan unit, perbandingan atau evaluasi pelaksanaan kerja, dan upaya kegiatan
perbaikan atau koreks. Sistem pengendalian strstegi seharusnya juga mencakup komponen-
komponen yang mampu menggunakan sumberdaya keuangan, manusia, dan fisik
perusahaan untuk untuk tujun pelaksanaan strategi secara efektif
Suatu strategi berorientasi pada masa depan. Karena orientasi demikian,
pemilihanstrategi tertentu pada umumnya didasarkan pada berbaga asumsi dasar yang
digunakan para perumus dan penentu strategi itu dengan sepenuhnya menyadari bahwa
tidak semua peristiwa dan faktor yang berpengaruh pada implementasi strategi dapat
diperkirakan dandiperhitungkan dengan tepat. Telah ditekankan dimuka bahwa efektif
tidaknya suatu strategi sebagai instrumenuntuk mencapai tujuan dan berbagai sasaran suatu
organisasi, tidak terlihat pada proses perumusan dan penentuannya sebagai akibat analisis
strategi yang dilakukannya terhadap berbgai alternatif yang layak dipertimbangkan,
melainkan pada implementasinya.
b. Rumusan Masalah
Dalam makalah ini penulis akan membahas mengenai:
1. Apa yang dimaksud dengan pengendalian strategi?
2. Apa saja jenis-jenis pengendalian strategi?
3. Apa itu pengukuran kinerja?
4. Apa saja aspek-aspek yang mempengaruhi pengendalian strategi?
5. Bagaimana karakteristik pengendalian yang efektif?
6. Apa tujuan dari pengendalian strategi?
7. Apa saja contoh-contoh kasus dalam pengendalian strategi?

c. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan pengendalian strategi
2. Untuk mengetahui apa saja jenis-jenis pengendalian strategi
3. Untuk mengetahui apa itu pengukuran kerja
4. Untuk mengetahui apa saja aspek-aspek yang mempengaruhi pengendalian strategi
5. Untuk mengetahui bagaimana karakteristik pengendalian yang efektif
6. Untuk mengetahui tujuan dari pengendalian strategi.
7. Untuk mengetahui apa saja contoh-contoh kasus dalam pengendalian strategi
BAB II

PEMBAHASAN

a. Pengertian Pengendalian Strategi


Pengendalian adalah proses dalam menetapkan ukuran kinerja dan pengambilan
tindakan yang dapat mendukung pencapaian hasil yang diharapkansesuai dengan kinerja
yang telah ditetapkan tersebut. Pengendalian adalah prosesuntuk memastikan bahwa segala
aktifitas yang terlaksana sesuai dengan apayang telah direncanakan.Pengendalian dapat
dikembangkan denganmemfokuskan diri pada output, behavior, atau input. Hasil atau
output adalah performa perusahaan pada saat strategi telah dilaksanakan. Behavior
merupakanaktivitas yang menghasilkan performa. Sedangkan input merupakan
sumberdaya yang digunakan dalam perushaan.
Pengendalian Organisasi Pengendalian organisasi terdiri dari tiga jenis, yaitu
pengendalian strategis, pengendalian manajemen dan pengendalian operasional.
Pengendalian strategis merupakan proses dari evaluasi strategi, yang dilakukan baik
strategi tersebut dirumuskan dan setelah diimplementasikan. Pengendalian manajemen
berfokus pada pencapaian sasaran dari berbagai substrategi bersesuaian dengan strategi
utama dan pencapaian sasaran dari rencana jangka menengah. Sedangkan pengendalian
operasional berpusat pada kinerja individu dan kelompok yang dibandingkan dengan peran
individu dan kelompok yang telah ditentukan oleh rencana organisasi. Masing-masing
jenis pengendalian tersebut tidak terpisah dan tidak berbeda secara nyata serta dalam
kenyataan mungkin tidak berbeda satu dengan yang lainnya.
Pengendalian strategi menurut Schendel and Hofer berfokus pada dua pertanyaan
(1) apakah strategi yang diimplementasikan sebagai yang direncanakan dan (2) apakah
hasil yang dibuat oleh strategi merupakan yang diharapkan. Definisi ini merujuk pada
kajian tradisional dan langkah umpan balik yang merupakan langkah akhir dari proses
manajemen strategis. Model normatif dari proses manajemen strategis yang
menggambarkan langkah-langkah utama tersebut mencakup perumusan strategi,
implentasi strategi dan evaluasi (pengendalian) strategi.
Ukuran yang besar pada organisasi ada kaitannya dengan hubungan ekonomis.
Pertumbuhan yang makin besar sangat diinginkan karena dengan makin meningkatnya
besaran organisasi maka berdampak pada skala ekonomi (economic of scale). Makin besar
organisasi seringkali lebih efisien dalam operasional organisasi tersebut. Pengendalian
strategi berpijak terutama pada proses pengendalian tradisional yang melibatkan kajian dan
umpan balik kinerja untuk menentukan rencana, strategi dan sasaran yang telah dicapai
dengan menghasilkan informasi yang digunakan untuk memecahkan masalah atau
mengambil tindakan korektif.
Adapun alasan melakukan pengendalian dalam suatu organisasi atau perusahaan
adalah:
1. Kemungkinan adanya pelanggaran dalam pelaksanaan perencanaan
2. Kemungkinan terjadinya kesalah fahaman pihak perencana dan pelaksana
3. Kemungkinan kurangnya penjabaran pekerjaan
4. Kemungkinan bawahan kurang menguasai pekerjaan

b. Jenis-Jenis Pengendalian Strategi


Pengendalian/ Kontrol strategic dapat mengubah strategi sebuah perusahaan.
Ada empat jenis pengendalian strategic yaitu:
1. Pengendalian premis
2. Pengendalian implementasi
3. Pengawasan strategic
4. Pengendalian kewaspadaan khusus
1) Pengendalian Premis
Dimaksudkan untuk mengontrol secara sistematis dan berkelanjutan apakah
premis yang dijadikan dasar masih valid. Semakin cepat premis yang tidak valid
diketahui, semakin baik kesempatan untuk perubahan strategy yang dapat
diterima.Premis perencanaan berhubungan dengan factor lingkungan dan industry.
Faktor lingkungan termasuk inflasi, teknologi, suku bunga, regulasi dan perubahan
demografi/ social. Faktor industry yaitu competitor, supplier, pengganti product, dan
hambatan. Strategi sering didasarkan pada banyak premis, oleh karena itu seorang
manajer dituntut mampu menyeleksi yang mana yang member dampak besar pada
strategi dan perusahaan.
Premis kunci sebuah strategi harus diidentifikasi dan dicatat selama proses
perencanaan. Tanggung jawab untuk memonitor premis diberikan kepada orang atau
depertemen yang berkualitas sumber informasinya. Premis-premis ini harus terus
diupdate (dan prediksi baru harus dibuat). Aspek kunci dari strategi yang akan
terpengaruh oleh perubahan premis tertentu harus diidentifikasi sebelumnya sehingga
penyesuaian karena revisi premis bisa dilakukan. Strategi implementasi terjadi sebagai
serangkaian langkah, program, investasi dan aksi yang terjadi pada jangka waktu
tertentu. Pengendalian/ Kontrol implementasi adalah Serangkaian langkah, program,
investasi dan aksi yang terjadi selama jangka waktu tertentu untuk mengkaji apakah
strategi keseluruhan perlu diubah karena hasil dari kegiatan tambahan yang
mengimplementasikan keseluruhan strategy. Dua jenis control implementasi yaitu
monitoring strategic thrusts (monitoring tujuan/ arah strategis) dan milestone reviews.
2) Pengamatan strategis.
Pengamatan Strategis dirancang untuk memantau secara luas berbagai
peristiwa didalam dan diluar perusahaan yang mungkin sekali mempengaruhi
pelaksanaan strategi dimasa depan. Berbeda dengan pengendalian premis yang bersifat
terfokus, pengamatan strategi tidak terfokus.
3) Pengendalian berupa peringatan khusus
Pengendalian berupa peringatan khusus. Merupakan tindakan –
tindakanmanajemen yang dilakukan secara teliti, dan umumnya sangat cepat,
untukmemikirkan kembali strategi perusahaan karena sebuah peristiwa mendadakdan
tidak diharapkan.
4) Pengendalian atas implementasi
Pengendalian atas implementasi. Dirancang untuk menilai apakahkeseluruhan strategi
harus diubah dengan mempertimbangkan hasil-hasilyang berkaitan dengan tindakan–
tindakan tambahaan dalam keseluruhanstrategi. Dua jenis dasar pengendalian atas
implementasi adalah
- Pemantauan tujuan atau proyek strategis
- Pemeriksaan peristiwa penting.
c. Pengukuran Kinerja
Pengukuran kinerja adalah proses di mana organisasi menetapkan parameter hasil
untuk dicapai oleh program, investasi, dan akusisi yang dilakukan. Proses pengukuran
kinerja seringkali membutuhkan penggunaan bukti statistikuntuk menentukan tingkat
kemajuan suatu organisasi dalam meraih tujuannya. Tujuan mendasar di balik
dilakukannya pengukuran adalah untuk meningkatkan kinerja secara umum. Pengukuran
Kinerja juga merupakan hasil dari suatu penilaian yang sistematik dan didasarkan pada
kelompok indikator kinerja kegiatan yang berupa indikator-indikator masukan, keluaran,
hasil, manfaat, dan dampak. Pengukuran kinerja digunakan sebagai dasar untuk menilai
keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang
telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi. Pengukuran kinerja merupakan
suatu alat manajemen yang digunakan untuk meningkatkan kualitas pengambilan
keputusan dan akuntabilitas. Pengukuran kinerja juga digunakan untuk menilai pencapaian
tujuan dan sasaran.
Menurut Junaedi “Pengukuran kinerja merupakan proses mencatat dan mengukur
pencapaian pelaksanaan kegiatan dalam arah pencapaian misi melalui hasil-hasil yang
ditampilkan berupa produk, jasa, ataupun proses”. Artinya, setiap kegiatan perusahaan
harus dapat diukur dan dinyatakan keterkaitannya dengan pencapaian arah perusahaan di
masa yang akan datang yang dinyatakan dalammisi dan visi perusahaan. Dari definisi
diatas dapat disimpulkan bahwa sistem pengukuran kinerja adalah suatu sistem yang
bertujuan untuk membantu manajer perusahaan menilai pencapaian suatu strategi melalui
alat ukur keuangan dan non keuangan. Hasil pengukuran tersebut kemudian digunakan
sebagai umpan balik yangakan memberikan informasi tentang prestasi pelaksanaan suatu
rencana dan titik dimana perusahaan memerlukan penyesuaian-penyesuaian atas aktivitas
perencanaan dan pengendalian.
Sistem pengukuran kinerja yang efektif adalah sistem pengukuran yang dapat
memudahkan manajemen untuk melaksanakan proses pengendalian dan memberikan
motivasi kepada manajemen untuk memperbaiki dan meningkatkan kinerjanya. Manfaat
sistem pengukuran kinerja adalah (Menurut Yuwono dkk (2007)) :
- Menelusuri kinerja terhadap harapan pelanggan sehingga akan membawa
perusahaan lebih dekat pada pelanggannya dan membuat seluruh orang dalam
organisasi terlibat dalam upaya memberi kepuasan kepada pelanggan.
- Memotivasi pegawai untuk melakukan pelayanan sebagai bagian dari mata rantai
pelanggan dan pemasok internal.
- Mengidentifikasi berbagai pemborosan sekaligus mendorong upaya-upaya
pengurangan terhadap pemborosan tersebut (reduction of waste).
- Membuat suatu sasaran strategis yang biasanya masih kabur menjadi lebih konkret
sehingga mempercepat proses pembelajaran organisasi.
- Membangun konsensus untuk melakukan sesuatu perubahan dengan memberi
reward atas perilaku yang diharapkan tersebut. Uraian manfaat pengukuran kinerja
tersebut sudah cukup baik, hanya saja kekurangannya belum mengungkapkan
manfaat pengukuran kinerja terkait dengan aspek non-market yaitu lingkungan dan
sosial.

d. Aspek-Aspek yang Mempengaruhi Pengendalian Strategi


Dalam proses pengendalian perlu diperhatikan beberapa aspek penting agar dapat tercipta
pengendalian yang efektif. Beberapa aspek penting tersebut, antara lain adalah:
1. Jenis Standar (Ukuran)Terdapat beberapa jenis standar, yaitu:
a) Standar yang dibuat berdasarkan formasi masa lalu (Historical Performance).
Standar ini memiliki kelemahan, yaitu apabila terjadi perubahan pada masa
mendatang maka standar ini sulit untuk diterapkan.
b) External standard, standar yang diambil dari luar perusahaan. Standar ini memiliki
kelemahan bila kondisi perusahaan memiliki karakteristik yang berbeda.
c) Engineering standard, yaitu standar yang ditentukan oleh pembuat mesin.
d) Productivity standard, yaitu standar yang ditentukan berdasarkan ukuran tingkat
produktivitas dengan berdasarkan pada sistem kerja.
e) Subjective standar, yaitu standar yang ditentukan oleh atasan dengan menggunakan
pendekatan kebijakan.
2. Jumlah Standar Harus Optimal
Bila standar yang digunakan terlalu banyak akan menimbulkan masalah yaitu akan
bertambah rumit, sedangkan bila terlalu sedikit maka pengendalian akan terlalu
longgar.
3. Wewenang Untuk Menentukan Standar
Siapakah yang harus menentukan standar? Bila atasan menentukan standar, maka
seringkali bawahan merasa standar tersebut tidak realistis sehingga berdampak pada
turunnya motivasi kerja. Dengan demikian diperlukan adanya interaksi antara bawahan
dengan atasan dalam menentukan standar.
4. Fleksibilitas Standar
Standar hendaknya cukup fleksibel dan daapat mengakomodasikan perubahan.
Biasanya standar ditentukan untuk semua unit organisasi yang memiliki ciri-ciri yang
hampir sama. Akan tetapi apabila ada satu unit organisasi yang memiliki perbedaan
yang cukup signifikan maka standar tersebut perlu disesuaikan bagi unit tersebut.
5. Frekuensi Pengukuran
Frekuensi pengukuran harus disesuaikan dengan karakteristik proses yang
dikendalikan. Bagi proses yang memiliki cycle time yang pendek maka frekuensi
pengukuran harus tinggi, misalnya setiap jam. Akan tetapi untuk proses yang
membutuhkan waktu lama, misalnya untuk kegiatan penyusunan rancangan usaha,
maka pengukuran dilakukan dengan frekuensi yang rendah, misalnya setiap minggu
atau setiap bulan.
6. Arah Umpan Balik
Umpan balik harus diberikan kepada orang atau unit organisasi yang bertanggungjawab
terhadaap proses pengendalian tersebut. Ada beberapa faktor yang membuat
pengendalian semakin diperlukan oleh setiap organisasi. Faktor-faktor tersebut adalah:
- Perubahan Lingkungan Organisasi
Berbagai perubahan lingkungan organisasi terjadi terus-menerus dan tidak dapat
dihindari, seperti munculnya inovasi produk dan pesaing baru,diketemukannya
bahan baku baru, adanya peraturan pemerintah baru, dan sebagainya. Melalui fungsi
pengendalian, manajer mendeteksi perubahan- perubahan yang berpengaruh pada
barang dan jasa organisasi sehinggamampu menghadapi tantangan atau
pemanfaatan kesempatan yang diciptakan perubahan-perubahan yang terjadi.
- Peningkatan Kompleksitas Organisasi
Semakin besar organisasi maka semakin memerlukan pengendalian yang formal dan
hati-hati. Berbagai jenis produk harus diawasi untuk menjamin bahwa kualitas dan
profitabilitas tetap terjaga. Penjualan eceran pada para penyalur perlu di analisis dan
dicatat dengan tepat; bermacam-macam pasar; organisasi (dalam dan luar negeri)
perlu untuk selalu dimonitor. Di sampingitu, organisasi pada saat ini lebih bercorak
desentralisasi dengan banyaknya agen-agen atau cabang-cabang penjualan dan
kantor-kantor pemasaran, pabrik-pabrik yang terpisah secara geografis, atau
fasilitas-fasilitas penelitianyang tersebar luas. Semuanya memerlukaan pelaksanaan
fungsi pengendaliandengan lebih efisien dan efektif.
- Kesalahan-kesalahan
Bila para bawahan tidak pernah membuat kesalahan maka manajer dapatsecara
sederhana melakukan fungsi pengendalian. Tetapi kebanyakan anggota organisasi
sering membuat kesalahan-kesalahan atau memesan barang/komponen yang salah,
membuat penentuan harga yang terlalu rendah,dan masalah-masalah didiagnosa
secaara tidak tepat. Sistem pengendalianmemungkinkan manajer mendeteksi
kesalahan-kesalahan tersebut sebelummenjadi kritis.
- Kebutuhan Manajer Untuk Mendelegasikan Wewenang
Bila manajer mendelegasikan wewenang kepada bawahannya, tanggungjawab
atasan itu sendiri tidak berkurang. Satu-satunya cara manajer dapat menentukan
apakah bawahan telah melakukan tugas-tugas yang telah ditimpakan kepadanya
adalah dengan mengimplementasikan sistem pengendlian. Tanpa sistem tersebut
manajer tidak dapat memeriksa pelaksanaan tugas bawahan.
Kata “pengendalian” sering mempunyai konotasi yang tidakmenyenangkan
karena dianggap akan mengancam kebebasan dan otonomi pribadi. Padahal
organisasi sangat memerlukan pengendalian untuk menjamin tercapainya tujuan.
Sehingga, tugas manajer adalah menemukan keseimbangan antara pengendalian
organisasi dan kebebasan pribadi atau mencari tingkat pengendalian yang tepat.
Pengendalian yang berlebihan akan menimbulkan birokrasi yang rumit, mematikan
kreatifitas, dan sebagainya yang tidakmencukupi dapat menimbulkan pemborosan
sumber daya dan membuat sulit pencapaian tujuan
e. Karakteristik Pengendalian yang Efektif
Untuk menjadi efektif sistem pengendalian harus memenuhi kriteria tertentu.
Kriteria-kriteria utamanya adalah antara lain sistem harus: (1) mengawasi kegiatan-
kegiatan yang benar, (2) tepat waktu, (3) dengan biaya yangefektif, (4) tept-akurat, dan (5)
dapat diterima oleh yang bersangkutan. Semakin dipenuhinya kriteria-kriteria tersebut
maka sistem pengendalian akan semakin efektif. Karakteristik-karakteristik pengendalian
yang efektif dapat lebih diperinci sebagai berikut:
1) Akurat
Informasi tentang pelaksanaan kegiatan harus akurat. Data yang tidak akurat dari
sistem pengendalian dapat menyebabkan organisasi mengambil tindakan koreksi yang
keliru atau bahkan menciptakan masalah yang sebenarnya tidak ada.
2) Tepat waktu
Informasi harus dikumpulkan, disampaikan, dievaluasi secepatnya bila kegiatan
perbaikan harus dilakukan segera.
3) Objektif dan menyeluruh
Informasi harus mudah dipahami dan bersifat objektif serta lengkap.
4) Terpusat pada titik-titik pengendalian strategi
Sistem pengawasan harus memusatkan perhatian pada bidang-bidang di mana
penyimpanan-penyimpanan dari standar paling sering terjadi atau yang akan
mengakibatkan kerusakan yang fatal.
5) Realistis secara ekonomi
Biaya pelaksanaan sistem pengawasan harus lebih rendah, atau paling tidak sama
dengan kegunaan yang diperoleh dari sistem tersebut.
6) Realistis secara organisasional
Sistem pengawasan harus cocok atau harmonis dengan kenyataan-kenyataan
organisasi.
7) Terkoordinasi dengan aliran kerja organisasi
Informasi pengawasan harus terkoordinasi dengan aliran kerja oraganisasi karena
setiap tahapan dari proses pekerjaan dapat mempengaruhi sukses atau tidaknya
keseluruhan operasi dan informasi pengawasan harus sampai pada seluruh personalia
yang memerlukannya.
8) Fleksibel
Pengawasan harus mempunyai fleksibilitas untuk memberikan tanggapan atau reaksi
terhadap ancaman ataupun kesempatan dari lingkungan.
9) Bersifat sebagai petunjuk dan operasional
Sistem pengawasan efektif harus menunjukan baik deteksi atau deviasi dari standar,
tindakan koreksi apa yang seharusnya diambil.
10) Diterima para anggota organisasi
Sistem pengawasan harus mampu mengarahkan pelaksanaan kerja para anggota
organisasi dengan mendorong peran otonomi, tanggungjawab, dan berprestasi.

f. Tujuan Pengendalian Strategi


Tujuan dari pengendalian strategi adalah menyediakan berbagai cara bagi organisasi bagi
organisasi untuk beradaptasi dengan perubahan-perubahan lingkungan, untuk membatasi
akumulasi kesalahan, untuk mengatasi kompleksitas organisasi, dan untuk meminimalisi
biaya. Keempat fungsi pengendalian ini penting untuk dibahas secara lebih mendetail.
1) Beradaptasi dengan perubahan lingkungan
Dalam lingkungan bisnis yang kompleks dan bergejolak dewasa ini, organisasi harus
berhadapan dengan perubahan. Seandainya manajer dapat menetapkan tujuan dan
meraihnya secara instan, pengendalian tidak akan diperlukan. Tetapi antara saat tujuan
dibentuk dengan saat tujuan diraih, banyak kejadiian dalam organisasi dan
lingkungannya yang dapat menyimpangkan pergerakan kearah tujuan atau bahkan
mengubah tujuan itu sendiri. System pengendalian yang terancang baik dapat
membantu manajer mengantisipasi, memantau, dan merespon perubahan.
2) Membatasi akumulasi kesalahan
Kesalahan dan kecerobohan kecil biasanya tidak menimbulkan kerusakan serius
terhadap kerusakan serius terhadap kesehatan keuangan sebuah organisasi. Namun dari
waktu kewaktu kesalahan-kesalahan bisa terakumulasi dan menjadi sangat serius.
3) Mengatasi kompleksitas organisasi
Jika perusahaan hanya membeli satu bahan baku, membuat satu produk, memiliki
desain organisasi yang sederhana, dan menikmati permintaan yang konstan atas
produk-produknya, para manajernya dapat menegakkan pengendalian dengan system
yang minim dan sederhana. Tetapi sebuah perusahaan yang memproduksi banyak
produk dengan memakai banyak bahan baku dan memiliki area pasar yang luas, desai
organisasi yang rumit, serta memiliki banyak pesaing memerlukan system yang
canggih untuk menegakkan pengendalian yang memadai.
4) Meminimasi biaya
Jika dipraktekan secara efektif, pengendalian juga bisa membantu pengendalian biaya
dan meningkatkan output.

g. Contoh-Contoh Kasus dalam Pengendalian Strategi


a. Contoh Kasus Implementation Control
Pengendalian implementasi di Days Inn. Pada saat Days Inn memelopori segmentasi
anggaran di industry penginapan, strategi utamanya adalah menekankan pada fasilitas
yang dimiliki oleh perusahaan dan mempertahankan rasio franchise 3 untuk 1. Rasio
ini memastikan control total perusahaan induk terhadap standar, harga dan sebagainya.
Ketika perusahaan lain mulai bergerak ke segment anggaran, Days Inn melihat
kebutuhan untuk ekspansi secara cepat ke seluruh Amerika dan membalik sikap
franchise yang conservative. Hal ini akan mempercepat kemampuan membuka lokasi
baru. Kontrol implementasi yang dilakukan mensyaratkan evaluasi franchise dan
mereview milestones tahunan. Dua tahun pelaksanaan program, eksekutif Days Inn
memastikan bahwa ratio franchise ke perusahaan yang tinggi bisa dikelola sehingga
mereka mempercepat pertumbuhan franchise dengan menggandakan departemen
penjualan franchise.
b. Contoh Kasus Strategic Surveillence
Citicorp sedang meneruskan strategi pengembangan produk yang agresif yang
dimaksudkan untuk meningkatkan pertumbuhan pendapatan tahunan 15% sementara
perusahaan menjadi lembaga yang mampu mensuplai client dimanapun di dunia
dengan berbagai layanan financial. Halangan utama untuk meraih pertumbuhan
pendapatan adalah kegagalan Citicorp dikarenakan pinjaman-pinjaman sebelumnya
yang besar pada Negara-negara dunia ketiga yang bermasalah. Rencana jangka panjang
Citicorp mengasumsikan 10% kegagalan tahunan pinjaman dunia ketiga selesai dalam
periode 5 tahun. Citicorp menjaga pengawasan strategic aktif dengan membuat cabang
internasionalnya memonitor setiap hari pengumuman dari pemerintah dan dari kontak
orang dalamnya tentang perubahan kondisi keuangan di Negara penyelenggara. Pada
saat pengawasan mendeteksi adanya potensi masalah, manajemen akan menyesuaikan
sikapnya.
c. Studi Kasus Special Alert Control
Dampak langsung dari tabrakan pesawat dapat menghancurkan perusahaan
penerbangan tsb. United Airlines telah membuat persiapan untuk menangani hal tak
terduga ini. Wakil presiden eksekutif mengepalai tim krisis yang bertanggung jawab
untuk meresponnya. Anggota tim harus selalu siaga dan siap dipanggil sewaktu-
waktu.Jika kantor pusat di Chicago mendapat berita pesawat tabarakan/ jatuh mereka
harus ada di “ruangan perang “ dalam 1 jam untuk mengarahkan respon. Bahkan tempat
tidur disediakan I dekat situ agar tetap mendapat update informasi saat mereka tidur.
Anggota tim telah dipilih secara hati-hati melalui drill krisis yang disi ulasikan
Tujuannya untuk menyeleksi mereka yang tidak mampu bertahan dibawah stress. Tim
krisis ini akan diaktivasi ketika American Airlines menggumumkan perang. Tim krisis
harus berainstorming tentang bagaimana mereka akan terdampak oleh competitor yang
punya masalah serius sampai pada krisis yang melibatkan pembajakan atau
penyanderaan pegawai United.
BAB III

KESIMPULAN

Dari berbagai penjelasan yang telah penulis paparkan di bab sebelumnya, penulis dapat
menyimpulkan bahwa:

1. Pengendalian strategi merupakan proses dari evaluasi strategi, yang dilakukan baik ketika
strategi tersebut dirumuskan dan setelah diimplementasikan
2. Jenis pengendalian strategi ada empat yaitu, Pengendalian premis, Pengendalian
implementasi, Pengawasan strategic, Pengendalian kewaspadaan khusus.
3. Pengukuran Kinerja juga merupakan hasil dari suatu penilaian yang sistematik dan
didasarkan pada kelompok indikator kinerja kegiatan yang berupa indikator-indikator
masukan, keluaran, hasil, manfaat, dandampak
4. Aspek-aspek yang mempengaruhi pengendalian strategis antara lain yaitu: jenis standar
(ukuran), jumlah standar harus optimal, wewenang untuk menentukan standar, fleksibilitas
standar, frekuensi pengukuran, dan arah umpan balik
5. Karakteristik pengendalian yang efektif diantaranya yaitu: (1) mengawasi kegiatan-
kegiatan yang benar, (2) tepat waktu, (3) dengan biaya yang efektif, (4) tept-akurat, dan (5)
dapat diterima oleh yang bersangkutan
6. Tujuan pengendalian strategi adalah menyediakan berbagai cara bagi organisasi bagi
organisasi untuk beradaptasi dengan perubahan- perubahan lingkungan, untuk membatasi
akumulasi kesalahan, untuk mengatasi kompleksitas organisasi, dan untuk meminimalisi
biaya.
DAFTAR PUSTAKA

David, R. 2009. Strategic Management (Manajemen Strategis Konsep) . Jakarta:Salemba


Empat.

Universitas Komputer. Tujuan Dan Strategi: Sebuah Pandangan Pengendalian


Manajemen. Jurnal: Sistem Pengendalian Manajemen.

Yudha, Delvi. Manajemen Strategi : Proses Pengendalian Strategi,Pengendalian


Operasional Dan Pengendalian Kualitasdalam Manajemen Strategi

https://www.academia.edu/36302871/Pengendalian_Strategi

http://manajemenpendidkan.blogspot.com/2014/05/pengendalian-strategik.html

http://strategimanajemn.blogspot.com/2014/01/pengendalian-strategi.html

Anda mungkin juga menyukai