Anda di halaman 1dari 5

evaluasi dan pengawasan dalam manajemen strategi

Posted by Unknown on 00.25 with 2 comments

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Suatu strategi di pilih dari semakain banyak alternative yang telah di analisis dan di
pertimbangkan dengan teliti dan matang serta di laksanakan dalam satu kurun waktu tertentu.
Maksudnya adalah agar satu organisasi berada pada kondisi dan posisi yang efektif dalam
upaya menciptakan tujuan dan berbagai sasaran dalam lingkungan eksternal yang sring
berubah pada tingkat dan intensitasnya yang pada kalanya tidak mungkin di perhitungkan
sepenuhnya sebelumnya. Suatu strategi per definisi berorientasi pada masa depan. Karena
orientasi demikian pemilihan strategi tertentu pada umumnya di dasarkan pada berbagai
asumsi yang berdasarkan asumsi yang di gunakan oleh para perusmus dan penentu strategi itu
dengan sepenuhnya menyadari bahwa semua peristiwa dan faktor yang berpengaruh pada
implementasi strategi dapat di pertimbangkan dan di pehitungkan dengan tepat
Setelah perusahan merumuskan srtategi korporat, kemudian unit-unit usaha yang berada
dibawah kepemilikan korporat merumuskan strategi-strategi bisnis, dan perusahaan yang
terlibat membuat strategi fungsional, maka selanjutnya hal yang dilakukan oleh perusahaan
adalah mengimlementasikan seluruh strategi yang telah dibuat.
Pengawasan ini dilakun jua dengan alasan karena kita juga mengetahui bahwa
prekonomian kadang-kadang juga tidak stabil, daur hidup produk semakin singkat,
keunggulan tekologi menjadi sebentar, perubahan terjadi lebih sering dan lain-lain, oleh
sebab itu jugalah maka diperlukan sebuah pengawasan dalam manajemen srategi.
Ada tiga hal yang akan diawasi dalam pengawasan sterategik, yaitu pengawasan perilaku,
pengawasan output dan pengawasan input.
B.     Rumusan Masalah
1.      Pengertian Evaluasi dan pengawasan
2.      Pengawasan dalam Manajemen Strategi
3.      Proses Manajemen Strategi

BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Evaluasi
Evaluasi strategi adalah tahap akhir dalam manajemen strategis. Para manajer sangat
perlumengetahui kapan strategi tertentu tidak berfungsi dengan baik, evaluasi strategi berarti
usaha untuk memperoleh informasi ini. Semua strategi dapat dimodifikasi di masa depan
karena faktor-faktor eksteral dan internal selalu berubah.
Tiga macam aktivitas mendasar untuk mengevaluasi strategi adalah
a.       Meninjau factor-faktor eksternal dan internal yang menjadi dasar strategi yang sekarang,
b.      Mengukur prestasi,
c.       Mengambil tindakan korektif.Aktivitas perumusan startegi, implementasi dan evaluasi terjadi
di tiga tingkat hirarki dalam organisasi yang besar, korporasi, divisi atau unit bisnis strategis,
dan fungsional.
Pengawasan adalah proses yang menjamin bahwa semua kegiatan yang dilakukan oleh
organisasi dituntun ke arah pencapaian sasaran atau target yang direncanakan. Pada dasarnya
rencana dan pelaksanaan merupakan satu kesatuan tindakan, walaupun hal ini jarang terjadi.
Pengawasan diperlukan untuk melihat sejauh mana hasil yang dicapai.
Pengawasan dapat berarti juga mendeterminasi apa yang telah dilaksanakan, maksudnya
mengevaluasi prestasi kerja dan apabila perlu, menerapkan tindakan-tindakan korektif
sehingga hasil pekerjaan sesuai dengan rencana. Pengawasan merupakan suatu faktor
penunjang penting terhadap efisiensi organisasi, demikian juga pada perencanaan,
pengorganisasian, dan pengarahan. Pengawasan merupakan suatu fungsi yang positif dalam
menghindarkan dan memperkecil penyimpangan-penyimpangan dari sasaran-sasaran atau
target yang telah direncanakan.
Pengawasan dilaksanakan untuk mengusahakan agar komitmen-komitmen tersebut
dilaksanakan. Kegiatan pengawasan berarti cepat atau lambat adanya kegagalan perencanaan-
pereancanaan dan suksesnya perencanaan berarti suksesnya pengawasan.

B.     Pengawasan dalam Manajemen Strategi


Manajemen adalah suatu rangkaian aktifitas (termasuk perencanaan,
pengorganisasian, pemimpinan, dan pengendalian) yang diarahkan padapenggunaan sumber
daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkansecara efektif dan efisien.
Pengawasan (Controlling) adalah proses untuk “menjamin” bahwa tujuan-tujuan organisasi
dan manajemen tercapai.
Manajemen strategi adalah suatu seni (keterampilan), teknik, dan ilmu merumuskan,
mengimplmentasikan, dan mengevaluasi serta mengawasi berbagai keputusan fungsional
organisasi (bisnis dan non bisnis) yang selalu dipengaruhi oleh lingkungan internal dan
eksternal, yang senantiasa berubah sehigga memberikan kemampuan kepada organisasi untuk
mencapai tujuan sesuai dengan yang diharapkan. Defnisi ini secara tidak langsung menunjuk
dan memusatkan pada pengintegrasian manajemen, pemasaran, sumberdaya manusia,
keuangan,riset dan pengembangan.
a.      Proses Manajemen Strategi
Proses manajemen strategi terdiri dari 4 (empat) tahapan: (a) perumusan (formulasi)
strategi, (b) implementasi strategi, dan (c) evaluasi strategi.
Formulasi Strategi, meliputi pengembangan misi bisnis, mengidentifikasi peluang dan
ancaman eksternal, mengukur dan menetapkan kekuatan dan kelemahan internal, menetapkan
tujuan jangka panjang, mengumpulkan alternatif, serta memilih strategi-strategi khusus yang
akan diberlakukan untuk kasus-kasus tertentu. D dalam formulasi strategi telah mencakup
tentang obyek organisasi baru yang akan digarap, obyek bisnis yang akan ditinggalkan,
pengalokasian sumber daya (baik sumber daya finansial maupun sumber daya non finansial),
apakah perlu mengembangkan kegiatan atau diversifikasi produk, apakh akan masuk pasar
internasional atau cukup pada pasar domestik, apakah diperlukan merger atau tidak, dan
bagaimana menghindarkan diri dari pengambilalihan organisasi oleh pesaing. Karena tidak
ada organisasi yang mempunyai sumber daya tak terbatas, maka strategi harus berni
memutuskan strategi alternatif mana yang akan memberi dampak positif terbaik sehingga
akan memberikan keuntungan optimal bagi perusahaan. Strategi harus memberikan
keunggulan komparatif dan pada khirnya dalam jangka panjang dapat memberikan
keunggulan kompetitif.
Mengimplementasikan strategi, sering juga disebut sebagai tahapan dari tindakan
manajemen strategi. Dalam tahapan ini perusahaan menetapkan atau merumuskan tujuan
perusahaan tahunan (annual objective of business), memikirkan dan merumuskan kebijakan,
motivasi karyawan serta mengalokasikan sumberdaya sehingga strategi yang telah
diformulasikan dapat dilaksanakan. Implementasi strategi meliputi budaya yang mendukung
pengembangan organisasi bisnis, menciptakan struktur organisasi yang efektif, merefleksikan
berbagai usaha pemasaran, mempersiapkan anggaran, mengembangkan dan memanfaatkan
sistem informasi, serta memotivasi individu agar mau melaksanakan dan berkerja sebaik
mungkin. Implementasi strategi memerlukan kinerja dan disiplin yang tinggi yang juga harus
diimbangi dengan imbalan yang memadai.
Mengevaluasi dan Mengawasi Strategi, evaluasi dan eratpengawasan merupakan
tahap terakhir dalam proses strategi. Semua strategi merupakan subyek modifikasi di masa
yang akan datang, sebab berbagai faktor internal dan eksternal akan selalu mengalami
perubahan. Evaluasi strategi mencakup 3 hal, yaitu (1) mereview faktor internal dan eksternal
yang menjadi dasar bagi strategi yang sedang berlangsung, (2) mengukur kinerja yang telah
dilakukan, dan (3) mengambil berbagai tindakan perbaikan. Evaluasi sangat diperlukan bagi
suatu organisasi bisnis, sebab keberhasilan usaha saat ini tidak akan menjadi keberhasilan
perusahaan di masa yang akan datang. Bahkan keberhasilan saat ini dapat menimbulkan
persoalan-persoalan baru yang berbeda. Demikian juga apabila terjadi kegagalan, maka
persoalan baru muncul dan harus dihadapi agar menghidupkan kembali usaha yang sudah
gagal.
b.      Prinsip Manajemen Strategi
1.      Perencanaan Strategis Menembus (merembes), Semua manajer pada berbagai divisi harus
belajar berfikir strategis. Semua tingkat manajerial temasuk supervisor akan terlibat dalam
manajemen strategi dengan cara tertentu. Setiap tingkat pola dan cara yang akan diambil
berbeda, tetapi mengarah pada suatu tujuan yang telah ditetapkan.
2.      Proses Perencanaan Komprehensif, artinya perencaan di dasarkan pada kebutuhan dan
pengembangan usaha, bukan di buat asal-asalan.
c.       Komponen Proses Manajemen Strategi
1.      Misi Perusahaan (organisasi), menggambarkan tujuan atau alasan mengenai keberadaan
organisasi (perusahaan). Di dalam misi telah mencakup tipe, ruang lingkup dan karekteristik
aktivitas yang akan dikerjakan
2.      Tujuan, yang merupakan hasil akhir dari suatu aktivitas atau kinerja.Dalam tujuan ini akan
dtegaskan apa yang akan dicapai, kapan, berapa yang harus dicapai.
3.      Strategi, yaitu keterampilan dan ilmu memenangkan persaingan. Karena persaingan
merupakan perebutan pangsa pasar (konsumen), sedangkan konsumen stiap saat mengalami
perubahan, maka strategi harus dikelola sedemikian rupa agar tujuan jangka pendek,
menengah, dan jangka panjang perusahaan dapat trcapai.
4.      Kebijakan, yaitu cara mencapai tujuan perusahan. Kebijakan meliputi garis pedoman, aturan
dan peraturan serta prosedur guna mendukung usaha pencapaian tujuan.
5.      Profil Perusahaan, yang menggambarkan keaadan perusahaan baik dari sisi keuangan,
sumberdaya manusia, dan sumberdaya pisik.
6.      Lingkungan ekternal, semua kekuatan yang akan mempengruhi pilihan strategi sert
mendefinisikan situasi kompotitifnya.
7.      Lingkungan Internal, meliputi semua unsur bisnis yang ada di dalam perusahaan.
8.      Analisis Strategi dan Pilihan, terutama ditujukan pada keputusan investasi untuk masa yang
akan datang.
9.      Strategi Unggulan, yaitu rencana umum dan komprehensif dari semua tindakan utama yang
ditujukan kepada pencapaian tujuan dalam lingkungan yang dinamis.
10.  Strategi Fungsional, merupakan penjabaran dari strategi umum yang akan dilaksanakan oleh
bagian-bagian (divisi)
11.  Pelembagaan Strategi.
d.      Pijakan Dasar Untuk Manajemen Strategi
Manajer strategi yang ingin berhasil harus dapat menganalisis fungsi utama bisnis
yang ada di dalam organisasi dan mengerti bagaimana mempengaruhi proses manajemen
strategi serta bagaimana pula cara mengintegrasikannya Manfaat hubungan antara fungsi
bisnis dan proses manajemen strategi tidak boleh diabaikan.
Secara umum ada tiga fungsi utama bisnis, yaitu produksi, pemasaran, dan keuangan.
Selain itu terdapat juga fungsi yang lain seperti sumberdaya manusia, riset dan
pengembangan, serta hubungan dengan masyarakat. Kesemuanya mempunyai pengaruh
langsung, utama, dan sangat besar terhadap proses manajemen strategi.
1.        Fungsi Produksi Dalam Manajemen Strategi
Produksi merupakan nama lain dari operasi. Fungsi produksi dikejakan oleh orang-
orang yang ada di dalam organisasi yang bertugas menghasilkan barang dan jasa (produk)
yang nantinya akan dikirim kepada konsumen. Produk yang dihasilkan baik ukuran,
kuantitas, kualitas, maupun harganya harus sesuai dengan karekteritik konsumen, karena jika
tidak konsumen akan menolaknya. dari sisi produsen. Jadi pada akhirnya konsumen adalah
penentu segala-galanya.
2.        Fungsi Pemasaran Dalam Manajemen Strategi
Fungsi pemasaran merupakan dimensi pertama dan utama dari perusahaan. Pemasaran
berada pada garis terdepan karena akan berhadapan langsung dengan masyarakat konsumen.
Pemasaran meliputi: perencanaan dan pelaksanaan penetapan harga, promosi, dan distribusi
produk. Pmasaran juga harus dapat mengetahui secara tepat setiap perubahan yang terjadi
dengan prilaku konsumen. Dari hasil pemantauan pemasaran ini dibawa ke rapat manajemen
puncak untuk dibahas dan dirumuskan dalam proses manajemen strategi. Analisis pasar akan
meliputi: analisis pasar, analisis kecenderungan pasar, analisis peluang pasar, dan analisis
segmentasi pasar. Prinsip utama dalam pemasaran adalah bagaimana mengupayakan agar
produk yang dihasilkan dapat diterima konsumen.
3.        Fungsi Keuangan Dalam Manajemen Strategi
Fungsi keuangan merupakan aktivitas yang dihasilkan oleh perpaduan dari aktivitas
produksi, aktivitas pemasaran, aktivitas sumberdaya manusia, dan aktivitas lainnya. Aktivitas
pemasaran merupakan aktivitas yang menghasilkan uang, sedangkan aktivitas lain di luar
pemasaran merupakan aktivitas mengeluarkan uang. Pengeluaran uang dapat berbentuk
biaya, dapat pula berbentuk beban. Sedangkan enerimaan uang dapat berupa pinjaman,
setoran modal, atau penerimaan dari hasil penjualan.
Untuk mengetahui sampai sejauhmana fungsi keuangan berjalan dengan efektif, maka
analisis yang dilakukan berhubungan dengan analisis rasio, analisis pulang pokok (break
event), analisis nilai sekarang, analisis nilai akan datang, analisis potensi, analisis
penyimpangan dan keberhasilan, dan berbagai analisis lainnya. Dalam melakukan analisis di
atas data yang diunakan biasanya diambil dari laporan keungan perusahaan.
4.        Fungsi Sumberdaya Dalam Manajemen Strategi
Semua fungsi bisnis tidak akan berjalan dengan sendirinya meskipun telah dilengkapi
dengan berbagai peralatan modern. Semua fungsi hanya akan bergerak jika dilengkapi
dengan sumberdaya manusia. Kualitas pekerja biasanya sangat tergantung pada kualitas
sumberdaya manusia. Semakin baik kualitas sumberdaya manusia, semakin baik pula kinerja
dan produk yang dihasilkan dan akan semakin berkualitas pula proses manajemen
strateginya. Analisis sumberdaya manusia dalam proses manajemen strategi meliputi:
rekrutmen, pelatihan dan pengembangan.
Dalam proses manajemen strategi, penerimaan (rekrutmen) sumberdaya manusia
harus melalui proses merit yaitu proses rekrutmen tenaga kerja berdasarkan pertimbangan
rasional, obyektif. Tidak dibenarkan menggunakan sistem Spoil, yaitu proses rekrumen
berdasarkan pertimbangan kenalan, hubungan baik, keluarga, suka dan tidak suka, serta belas
kasihan.
5.        Fungsi Riset dan Pengembangan Dalam Manajemen Strategi
Karena lingkungan perusahaan senantiasa mengalami perubahan dan karena di dalam
manajemen strategi setiap perubahan harus diantisipasi, maka untuk mengetahi secara lebih
cepat dan tepat tentang perubahan yang terjadi perlu dilakukan penelitian. Perubahan
lingkungan biasanya mengarah pada perubahan kualitas yang lebih baik, oleh karenanya
penelitian yang dilakukan harus ditujukan untuk pengembangan produk.

  
BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Pengawasan adalah proses yang menjamin bahwa semua kegiatan yang dilakukan oleh
organisasi dituntun ke arah pencapaian sasaran atau target yang direncanakan. Pada dasarnya
rencana dan pelaksanaan merupakan satu kesatuan tindakan, walaupun hal ini jarang terjadi.
Pengawasan diperlukan untuk melihat sejauh mana hasil yang dicapai.
Pada bagian atas kiri langkah-langkah berurutan dimulai. Pengawasan terdiri daripada suatu
proses yang dibentuk oleh tiga macam langkah-langkah yang bersifat universal yakni :
         Mengukur hasil pekerjaan.
         Membandingkan hasil pekerjaan dengan standard dan memastikan perbedaan (apabila ada
perbedaan).
         Mengoreksi penyimpangan yang tidak dikehendaki melalui tindakan perbaikan.
Tujuan pengawasan menurut konsep sistem adalah membantu mempertahankan hasil atau
output yang sesuai syarat-syarat sistem.
      Pengertian pengawasan adalah menetapkan standar pelaksanaan pekerjaan, pengukuran 
pelaksanaan dibandingkan dengan standar dan mengoreksi kesenjangan-kesenjangan maka
proses pengawasan tidak akan terlaksana tanpa proses informasi.
Dalam pengertian umum, alat adalah sesuatu yang dapat digunakan untuk
mempermudah seseorang untuk melaksanakan tugas atau mencapai tujuan secara lebih efektif
dan efesien. Kata “ alat “ biasa disebut juga dengan istilah ” instrumen “ .  dengan demikian
maka alat evaluasi juga dikenal dengan instrument evaluasi.

Anda mungkin juga menyukai