BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Suatu strategi di pilih dari semakain banyak alternative yang telah di analisis dan di
pertimbangkan dengan teliti dan matang serta di laksanakan dalam satu kurun waktu tertentu.
Maksudnya adalah agar satu organisasi berada pada kondisi dan posisi yang efektif dalam
upaya menciptakan tujuan dan berbagai sasaran dalam lingkungan eksternal yang sring
berubah pada tingkat dan intensitasnya yang pada kalanya tidak mungkin di perhitungkan
sepenuhnya sebelumnya. Suatu strategi per definisi berorientasi pada masa depan. Karena
orientasi demikian pemilihan strategi tertentu pada umumnya di dasarkan pada berbagai
asumsi yang berdasarkan asumsi yang di gunakan oleh para perusmus dan penentu strategi itu
dengan sepenuhnya menyadari bahwa semua peristiwa dan faktor yang berpengaruh pada
implementasi strategi dapat di pertimbangkan dan di pehitungkan dengan tepat
Setelah perusahan merumuskan srtategi korporat, kemudian unit-unit usaha yang berada
dibawah kepemilikan korporat merumuskan strategi-strategi bisnis, dan perusahaan yang
terlibat membuat strategi fungsional, maka selanjutnya hal yang dilakukan oleh perusahaan
adalah mengimlementasikan seluruh strategi yang telah dibuat.
Pengawasan ini dilakun jua dengan alasan karena kita juga mengetahui bahwa
prekonomian kadang-kadang juga tidak stabil, daur hidup produk semakin singkat,
keunggulan tekologi menjadi sebentar, perubahan terjadi lebih sering dan lain-lain, oleh
sebab itu jugalah maka diperlukan sebuah pengawasan dalam manajemen srategi.
Ada tiga hal yang akan diawasi dalam pengawasan sterategik, yaitu pengawasan perilaku,
pengawasan output dan pengawasan input.
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Evaluasi dan pengawasan
2. Pengawasan dalam Manajemen Strategi
3. Proses Manajemen Strategi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Evaluasi
Evaluasi strategi adalah tahap akhir dalam manajemen strategis. Para manajer sangat
perlumengetahui kapan strategi tertentu tidak berfungsi dengan baik, evaluasi strategi berarti
usaha untuk memperoleh informasi ini. Semua strategi dapat dimodifikasi di masa depan
karena faktor-faktor eksteral dan internal selalu berubah.
Tiga macam aktivitas mendasar untuk mengevaluasi strategi adalah
a. Meninjau factor-faktor eksternal dan internal yang menjadi dasar strategi yang sekarang,
b. Mengukur prestasi,
c. Mengambil tindakan korektif.Aktivitas perumusan startegi, implementasi dan evaluasi terjadi
di tiga tingkat hirarki dalam organisasi yang besar, korporasi, divisi atau unit bisnis strategis,
dan fungsional.
Pengawasan adalah proses yang menjamin bahwa semua kegiatan yang dilakukan oleh
organisasi dituntun ke arah pencapaian sasaran atau target yang direncanakan. Pada dasarnya
rencana dan pelaksanaan merupakan satu kesatuan tindakan, walaupun hal ini jarang terjadi.
Pengawasan diperlukan untuk melihat sejauh mana hasil yang dicapai.
Pengawasan dapat berarti juga mendeterminasi apa yang telah dilaksanakan, maksudnya
mengevaluasi prestasi kerja dan apabila perlu, menerapkan tindakan-tindakan korektif
sehingga hasil pekerjaan sesuai dengan rencana. Pengawasan merupakan suatu faktor
penunjang penting terhadap efisiensi organisasi, demikian juga pada perencanaan,
pengorganisasian, dan pengarahan. Pengawasan merupakan suatu fungsi yang positif dalam
menghindarkan dan memperkecil penyimpangan-penyimpangan dari sasaran-sasaran atau
target yang telah direncanakan.
Pengawasan dilaksanakan untuk mengusahakan agar komitmen-komitmen tersebut
dilaksanakan. Kegiatan pengawasan berarti cepat atau lambat adanya kegagalan perencanaan-
pereancanaan dan suksesnya perencanaan berarti suksesnya pengawasan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengawasan adalah proses yang menjamin bahwa semua kegiatan yang dilakukan oleh
organisasi dituntun ke arah pencapaian sasaran atau target yang direncanakan. Pada dasarnya
rencana dan pelaksanaan merupakan satu kesatuan tindakan, walaupun hal ini jarang terjadi.
Pengawasan diperlukan untuk melihat sejauh mana hasil yang dicapai.
Pada bagian atas kiri langkah-langkah berurutan dimulai. Pengawasan terdiri daripada suatu
proses yang dibentuk oleh tiga macam langkah-langkah yang bersifat universal yakni :
Mengukur hasil pekerjaan.
Membandingkan hasil pekerjaan dengan standard dan memastikan perbedaan (apabila ada
perbedaan).
Mengoreksi penyimpangan yang tidak dikehendaki melalui tindakan perbaikan.
Tujuan pengawasan menurut konsep sistem adalah membantu mempertahankan hasil atau
output yang sesuai syarat-syarat sistem.
Pengertian pengawasan adalah menetapkan standar pelaksanaan pekerjaan, pengukuran
pelaksanaan dibandingkan dengan standar dan mengoreksi kesenjangan-kesenjangan maka
proses pengawasan tidak akan terlaksana tanpa proses informasi.
Dalam pengertian umum, alat adalah sesuatu yang dapat digunakan untuk
mempermudah seseorang untuk melaksanakan tugas atau mencapai tujuan secara lebih efektif
dan efesien. Kata “ alat “ biasa disebut juga dengan istilah ” instrumen “ . dengan demikian
maka alat evaluasi juga dikenal dengan instrument evaluasi.